![]() |
Foto Asep Haryono |
Catatan Asep Haryono
Setelah puas berkeliling mencari cari salah satu pengembang rumah di kawasan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya yang cukup melelahkan bagi kami sekeluarga, tidak terasa jam pun berjalan sangat cepat hingga mendekati makan siang.
Ini adalah catatan kecil saya bersama bunda, Tazkia dan Abbie berkeliling alias touring mencari pengembang rumah di kawasan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya minggu lalu (20 Januari 2013) yang kemudian saya turunkan dalam catatan di blog ini.
Dan akhirnya sampailah kami untuk mencari makan siang yang Indonesia banged di sekitar kawasan di daerah Jalan Sutan Syahrir atau lebih akrab dikenal sebagai wilayah "Kota Baru" atau New City. Saya sendiri kurang mengerti mengapa nama jalan Sutan Syahrir bisa disebut dengan daerah "Kota Baru" walaupun sudah puluhan tahun saya di kota Pontianak Ini. Dengan menunggangi sang IRON MAN (baca :MIO), akhirnya sampailah kami untuk makan siang di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo
Baliho Yang Besar
Sepanjang yang saya tahu letak Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo ini di sekitar kawasan Jalan Teuku Umar beberapa bulan yang lalu sebenarnya, namun saya tidak mengikuti kabar selanjutnya, dan juga tidak sempat mencari berita di koran pindah kemana Rumah Makan Wong Solo yang dulu kondang saya dengar kelezatan akan Pecel Lele nya itu.
Saya pernah mencoba sajian menu Pecel Lele di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo beberapa tahun yang lalu, diajak salah seorang rekan saya yang Dosen di salah satu Fakultas di Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak dan semuanya Free alias gratis hiehiehiheiee. Tau sendiri kan saya termasuk Food Lovers alias pencinta makanan yang keren. Halah bahasanya. Selain sebagai Pemburu Gratisan Bersertifikat apa saja yang namanya Free alias gratis selalu menyenangkan. HIheiheiheiheiheee
Namun siapa sangka ditengah jalan saya come accross (Padanan kata Phrasal Verb dalam Bahasa Inggris yang artinya "bertemu tidak sengaja") Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo ini disaat kami sekeluarga kembali dari berburu salah satu Pengembang yang akhirnya tidak ketemu itu. Tapi sang istri nemu Durian di tengah jalan loh hhiehiehiehiee. Rumah yang dicari belum dapat , eh yang ketemu malah 1 (satu) buah Durian yang teronggok di tengah jalan. Hiheihehee.
Nah saya dan keluarga akhirnya "terdampar" di Rumah Makan Wong Solo yang hampir saha terlewati oleh kami , namun justru karena Baliho yang guede banged Wong Solo itulah yang eye catching alias sangat menarik perhatian saya. Luar biasa manajemen Rumah Makan Wong Solo dalam menarik perhatian para pengunjung yang bersliweran di depannya pasti akan melihat Balio atau Banner Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo yang aseli berukuran raksasa menurut saya.
Saya pernah mencoba sajian menu Pecel Lele di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo beberapa tahun yang lalu, diajak salah seorang rekan saya yang Dosen di salah satu Fakultas di Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak dan semuanya Free alias gratis hiehiehiheiee. Tau sendiri kan saya termasuk Food Lovers alias pencinta makanan yang keren. Halah bahasanya. Selain sebagai Pemburu Gratisan Bersertifikat apa saja yang namanya Free alias gratis selalu menyenangkan. HIheiheiheiheiheee
Namun siapa sangka ditengah jalan saya come accross (Padanan kata Phrasal Verb dalam Bahasa Inggris yang artinya "bertemu tidak sengaja") Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo ini disaat kami sekeluarga kembali dari berburu salah satu Pengembang yang akhirnya tidak ketemu itu. Tapi sang istri nemu Durian di tengah jalan loh hhiehiehiehiee. Rumah yang dicari belum dapat , eh yang ketemu malah 1 (satu) buah Durian yang teronggok di tengah jalan. Hiheihehee.
Nah saya dan keluarga akhirnya "terdampar" di Rumah Makan Wong Solo yang hampir saha terlewati oleh kami , namun justru karena Baliho yang guede banged Wong Solo itulah yang eye catching alias sangat menarik perhatian saya. Luar biasa manajemen Rumah Makan Wong Solo dalam menarik perhatian para pengunjung yang bersliweran di depannya pasti akan melihat Balio atau Banner Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo yang aseli berukuran raksasa menurut saya.
![]() |
NYAMAN : Luasnya ruangan utama Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo membuat para pengunjungnya bisa betah dan bebas memilih tempat yang disukai di sini. Foto Asep Haryon |
Harga Yang Terjangkau
Setelah saya memarkir IRON MAN di halaman parkir yang luas dan nyaman itu, saya dan keluarga pun akhirnya memilih salah satu sudut di bagian dalam Rumah Makan Ayam Bakar Wong Soloo tersebut. Saya memang sangat menyukai Sudut ruangan apa pun dan dimana pun saya berada hiheiheiee. Sudah saya ceritakan betapa saya senang sekali dengan apa yang namanya sudut, dan sudut selalu membuat saya betah, nyaman dan merasa sanga damai sekali hiheiheiheiee.
Saya pun lantas memanggil salah satu crew Rumah Makan Wong Solo yang semuanya berseragam dengan rapih itu, dan menyebutkan beberapa menu makan siang hari itu buat saya dan juga keluarga. Saya memesan satu paket Menu Ayam Penyet, sedangkan Bundanya suka dengan Paket Ayam Penyet yang terdiri dari nasi, lalapan, timun , sambel kecap damn sambel terasi.. Sedangkan putra saya, Abbie, suka sama Ayam Bakar Wong Solo yang saya duga adalah menu andalan Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo.
Untuk minumnya kami semuanya kompak pesan 2 (dua) jenis saja yakni Es Teh dan Es Jeruk. Kedua minuman itu memang menjadi minuman kesukaan kami. Sebelum acara makan memakan dimulai, kami sekelurga memanjatkan doa dahulu, berdoa kepada Allah SWT atas nikmat makanan dan rezeki hari itu sehingga kami sekeluarga bisa menikmati makan siang di Rumah Makan Wong Solo dengan damai, tenang dan hati gembira. Halah apa lagi. Dengan lapar membahana gitu hiheiheiheiheiheiee.
Yang unik dari Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo ini adalah gabungan antara Piring konvensional dengan piring dari bahan rotan yang disusun dengan indahnya sehingga menambah semarak suasana makan siang kami hari itu. Walaupun sudah disediakan alat makan seperti sendok, namun bagi saya pribadi kurang sreg rasanya jika makan siang tidak dengan tangan.
Saya senang makan tanpa sendok. Rasanya lebih ndeso jika makan tanpa sendok, selain makannya pun duduk lesehan dan tidak di atas meja makan. Ah nikmatnya makan Siang di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo ini. Suasana yang tenang, nyaman, dengan semilir angin yang masuk ke ruangan menjadikan suasana makan menjadi menyenangkan. Ah kapan ya datang lagi ke sini. (Asep Haryono)
Setelah saya memarkir IRON MAN di halaman parkir yang luas dan nyaman itu, saya dan keluarga pun akhirnya memilih salah satu sudut di bagian dalam Rumah Makan Ayam Bakar Wong Soloo tersebut. Saya memang sangat menyukai Sudut ruangan apa pun dan dimana pun saya berada hiheiheiee. Sudah saya ceritakan betapa saya senang sekali dengan apa yang namanya sudut, dan sudut selalu membuat saya betah, nyaman dan merasa sanga damai sekali hiheiheiheiee.
Saya pun lantas memanggil salah satu crew Rumah Makan Wong Solo yang semuanya berseragam dengan rapih itu, dan menyebutkan beberapa menu makan siang hari itu buat saya dan juga keluarga. Saya memesan satu paket Menu Ayam Penyet, sedangkan Bundanya suka dengan Paket Ayam Penyet yang terdiri dari nasi, lalapan, timun , sambel kecap damn sambel terasi.. Sedangkan putra saya, Abbie, suka sama Ayam Bakar Wong Solo yang saya duga adalah menu andalan Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo.
![]() |
TAK SABAR : Tuh Abbie sudah tidak sabar untuk menyantap Ayam Bakar yang sudah dipesannya. Sebelum disantap difoto dulu ya biar kawan kawan bisa lihat ini asyiik hiheiheiheihiee. Foto Asep Haryono |
![]() |
MENU FAVORIT : Inilah gambar menu menu makan siang saya dan keluarga di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo yang terletak di Jalan Sutan Syahrir ini. Nyaman dan Indonesia bangeds. Foto Asep Haryono |
Untuk minumnya kami semuanya kompak pesan 2 (dua) jenis saja yakni Es Teh dan Es Jeruk. Kedua minuman itu memang menjadi minuman kesukaan kami. Sebelum acara makan memakan dimulai, kami sekelurga memanjatkan doa dahulu, berdoa kepada Allah SWT atas nikmat makanan dan rezeki hari itu sehingga kami sekeluarga bisa menikmati makan siang di Rumah Makan Wong Solo dengan damai, tenang dan hati gembira. Halah apa lagi. Dengan lapar membahana gitu hiheiheiheiheiheiee.
Yang unik dari Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo ini adalah gabungan antara Piring konvensional dengan piring dari bahan rotan yang disusun dengan indahnya sehingga menambah semarak suasana makan siang kami hari itu. Walaupun sudah disediakan alat makan seperti sendok, namun bagi saya pribadi kurang sreg rasanya jika makan siang tidak dengan tangan.
Saya senang makan tanpa sendok. Rasanya lebih ndeso jika makan tanpa sendok, selain makannya pun duduk lesehan dan tidak di atas meja makan. Ah nikmatnya makan Siang di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo ini. Suasana yang tenang, nyaman, dengan semilir angin yang masuk ke ruangan menjadikan suasana makan menjadi menyenangkan. Ah kapan ya datang lagi ke sini. (Asep Haryono)
Pagi2 bewe belum sarapan... jadi clegukkks deehh...
ReplyDelete@Niken Kusumowardhani : Hiheiheiheiehe iya kah? sama nih pagi ini saya malah sarapan pake miehun aja. Tetap semangad biar makan pagi cuma pake miehun tapi membayanginnya seolah sedang menyantap ayam penyet. Hiheiiehiehiheieee
DeleteWELEH..WELEH, pag2 sudah dipamern ayam penyet wong solo? KAng Asep saia belum sarapan neh, mau dunk dkrimin satu paket ya? Plus BUburnya jugak #rakus
ReplyDelete@Ririe Khayan : Saya dapat notifikasi langsung ke email isi komen mba Ririe Khayan atas artikel yang saya tulis ini. Namun setelah saya cek di halam blognya tidak ada sama sekali.
DeleteAkhirnya saya langsung cek ke dalam kontrol panel Dashboardnya, dan ternyata komen mba Ririe Khayan masuknya ke Satpam, dan lansung saya eksekusi dengan contreng "NOT SPAM" weleh weleh weleh
Oh iya lho, semua komen Mbak Ririe di blogku beberapa waktu lalu juga masuk spam. :(
DeleteKenapa bisa begitu ya?
mbak ririe di-blacklist! hihi
Deleteitu pernah menimpa saya beberapa waktu lalu. setiap saya komen ke siapapun, masuknya ke SPAM.
semoga tdk dg saya :D .
Delete@Rudy Arra : Wah bingung juga saya mas Rudy Arra, karena itu kan bukan SPAM, dan isi kalimatnya pun bagus bagus dan jauh dari kesan SPAM tapi napa juga bisa masuk ke SPAM ya. Eleh eleh. Bingung dan tidak mengerti sama sekali saya juga nih.
Deletebiar blek yang penting so suit lah...
Deletelha nasibku piye, ... :D
Deletejangan nangis..
Deletesini sini aku peluk...
Hwuaaaa...jadi kangen ayam penyeeeet :D
ReplyDeleteKang Asep ini memang juara kalo soal reportase kuliner. hihi...
kayaknya blog kang asep mulai ngambil spesialis deh
Deleteayam penyet semua komennya :D
Deletetelor penyet ada gak pak..?
DeleteNanti saya tanyakan dulu sama yang jualnya, ada yang jual tepor penyet ndak ya. Jadi mas Rawins siap siap saja kalau ada ya silahkan pesen hiheiehiehiehiheiee
Deletetempe penyeet.. :D
Deletetapi bukan telornya pa asep kan..?
Deletenyam nyam nyam .. aku bungkusin pak asseepp. tak tunggu di rumah
ReplyDelete@Deby Putra Bahrodin : Hiehihee iya nanti Insya Allah saya kirim fotonya ya. Hiheiheiee. Tinggal dikirim lewtat email wis plek cuepet hiheiheihee. Tunggu aja dirumah ya hiheiheiheiheihee
DeleteSalam kenal, terimakasih kunjungannya Pak Asep :)
ReplyDeleteBtw, di Madiun juga ada RM ini dengan design persis kayak difoto.. Hehehe..
@kikimayang : Wah wah Madiun ya. HIheiiee saya sering mendengar nama kota Madiun namun belum pernah mampir ke kota itu. Salam kebal eh kenal juga ya. Banyak sahabat makin menyenangkan tentunya
Deletejual pecel gak..?
DeleteMas Rawins berminat jadi pengusaha pecel ya?. Wah mangcapssssss ada diversifikasi usaha mulai dari panci hingga tower sekarang sudah mulai melirik ke pecel. Pecel Bubur ada nda ya
Deletemadiun kan terkenal pecelnya pak...
Deletekalo aku sih senengnya pecel bibir...
klo bibir penyet suka? *nenteng ulekan*
DeleteKang, dulu saya pernah kesana. begitu liat menunya: JUS POLIGAMI, saya dong langsung pesen. tapi itu yang bikin istri saya nggak mau lagi ke situ. jadilah saya cuma sekali aja kesitu yang bareng keluarga.
ReplyDeletejus rasa hati ya.
Delete@zachflazz : HIheihiehiheiee Jus Poligami ternyata nama Jusnya sangat provokatif dan mengundang kerusuhan hiehiehihee. Ntah kalau sya yang mesen jus Poligami itu mungkin istri saya bakal ketawa. Karena namanya lucu hi9heiheieiiehhieee
Deletenah pak asep pun motivasinya pasti sama...
Deletega dapat jusnya sapa tau dapat poligami
pecel lelenya enak tuh :D .
ReplyDelete@Mizz Tia : Iheihieiee iya kah? Pecel Lele memang salah satu fave saya. Mungkin kelak saya akan cerita tentang salah satu produk jasa Lele yang tanpa tulang, mungkin di lain kesempatan. Soalnya beda merek sih. Untuk kali ini saya turunkan cerita tentang RM Ayam Bakar Wong SOlo dulu
Deletetempatnya asik juga tuh, makanannya enak kayaknya, ahhh sayah jadi laper soalnya belum sarapan #ehh gak ada yang nanya ya, hehe
ReplyDelete@De Widiani : Iya tempatnya cukup nyaman, dan halaman parkirnya yang luas jadi tidak kuatir tidak kebagian tempat parkir di sini. Hiheiheiheiheiheiheiee. Iya jangan kuatir saya yang nanya kok hihiehiehiee. Terima Kasih ya kunjungannya
DeleteWaduh Pak,jadi pingin ikut kesana bareng gitu Pak makan siangnya hehehe :)
ReplyDeleteDi tempat saya ada juga lho Pak Rumah Makan seperti itu udah mulai menjamur serta ramai tersedia disekitar jalan perkotaan.
@Abed Saragih : Iya kah? Wah boleh kapan kapan kita makan bareng jika ada kesempatan hiheiheiheie. Bisnis kuliner atau makanan memang sedang menjamur di kota Pontianak, dan nyaris banyak menu menu baru yang dijajakan di sini, ada yang khas Pontianak, ada juga yang semi western. Selera nusantara juga ada kok
Deletehaduh, jd laper nih.. makan siang dulu ah..
ReplyDelete:D
@Penghuni 60 : Hiehiheihe iya silahkan menikmati makan siangnya tadi ya. Ngomong ngomong apa menu makan siangnya apa tadi mas? Saya sih mihun sama lauk rendang jengkol hiehiheiehie. Keren keren. Murah meriah hiehiheiehiee
Deleteweh weh.. ayam ayam penyet... ayam bakar. wow..
ReplyDelete#jadi lapar nih
@ahmad rizal samsi : Hiheiheieie iya kah? Padahal gambar ayam bakar dan ayam penyetnya tidak jelas di sini, dan kalaupun ada ukurannya biasa saja, dan tidak dikhususkan foto menu makanan atau masakan. Syukurlah kalau sudah mendapatkan gambaran memang menu ayam penyet fokusnya hiheihihiehiee
DeleteTos, Pak! Aku juga suka pecel lele. Paporitku banget tuh..
ReplyDeleteKapan traktir daku kesitu? :D
@DewiFatma : Hiehiheei asyeeek ternyata pecel lele banyak yang suka juga ya. Hiheiehiehiee. Kadang pecel lele agak beda di sambel lelenya, karena tidak semua sambel lele punya cita rasa yang sama. Jadi bermainnya di sambel lele.
DeleteSedangkan lalapan lele relatif sama cita rasanya seperti timun, daun kemangi, dan kol. Semuanya relatif sama di setiap penjual pecel lele
ikut toss ah.. aku jg suka bgt pecel lele ^^
Deleteiya bener mas.. sambelnya emang menentukan bgt cita rasanya.
Klo lelenya asal ga keasinan pasti oke :D
Saya suka Wong Solo. Waktu di Medan masih suka makan itu....
ReplyDeletetapi di Jakarta pada tutup dia...
jus poligami itu emang sejarah pemilik waralabanya. istrinya 4...
ReplyDeletemau..?
wah om ini penah maem kayagnya pak :D
Deletesalam kenal ya pak :p
kalo ga maem ya mati dong pak..?
DeleteWaduh jd pengena makan Wong Solo.
ReplyDeletesoalnya wong solo sering sya mkn ap bla ada acara keluarga maupun bka puasa brsma
Ayam goreng Wong SOlo padahal enak, sayangnya RM itu di Bogor maupun di Jakarta Pusat kayaknya udah ga ada..
ReplyDeletePasti gara2 di demo sama yg anti poligami!
btw..Kang Asep, jangan2 punya modus (cari elmu) ke pemilik WOng SOlo???
iya bener jeng popi, di tempatku jg udah pd gulung tikar kali ya, dah ga da lg. Pdhl dulu tiap ada acara makan2 sering kesitu loh. Aku cocok ama masakannya.
Deletekayaknya Kang Asep nggak familiar sama nature dan pencitraan awal yang melekat sama Wong Solo. apalagi citra baru Wong Solo sudah berbeda dari jaman dulu. Syukurlah.
DeleteMakan nya sambil nyudut ya kang...hehe
ReplyDeleteWehe, Biasanya tempat makan yang kayak gitu masih menjaga asli resep tradisional tertentu untuk mengolahnya.. Rasanya gimana pak ? ada cita rasa khasnya kah
ReplyDeletedari gambarnya dapat disimpulkan bahwa makanan di Rumah Makan WONG SOLO...uueennak tenann!!
ReplyDeletebelum pernah makan disitu T_T
ReplyDeleteABWS bagi saya terlalu manis :p
ReplyDeleteCara ndeso itu paling nikmat ya Kang ? seperti yang dicontohkan diajarkan oleh Rasul.
ReplyDeleteSukses selalu
Salam Wisata
hmm... jadi laper, hhe, kapan-kapan boleh tuh di coba
ReplyDelete