Catatan Asep Haryono

Bagi yang belum punya pembantu rumah tangga (PRT) seperti keluarga kami memang harus ekstra dari setiap kesempatan. Ekstra mengatur keuangan, ekstra mengatur kegiatan , hingga ekstra untuk pekerjaan sehari hari.  Maklum saja jadual kami berkumpul secara lengkap (ayah bunda dan anak anak-red) nyaris hanya dalam hitungan beberapa hari dalam seminggu.  Hal ini sudah biasa sebenarnya dan nyaris tidak ada masalah yang berarti.   Tidak terasa memang 5 (lima) tahun sudah saya jadi "single parent" mengurus anak anak.

Untuk urusan setrika pakaian misalnya. Jadual untuk aktifitas yang satu ini pada umumnya sih dilaksanakan pada hari Ahad.  Kami memang lebih sreg menyebut hari Ahad daripada hari Minggu.  Pada hari Ahad itulah semua pakaian, kemeja, dan seragam anak anak dilakukan penyetrikaan besar besaran. Untuk pakaian "kotor" misalnya.   Ini pake tanda kutip dalam artian yang tidak sebenarnya. "kotor" di sini hanya menggambarkan sang baju atau kemeja yang beraroma tidak sedap karena keringat. Tidak ada kotoran lumpur maksudnya. 


Saya sendiri memang kurang "jam terbang" untuk urusan setrika.  Selain itu kadang suka bingung sendiri jika sedang melakukan proses penyetrikaan ini.  Halah bahasanya.  Begitu kemeja kantor sudah disetrika lalu dilipat.  Sekilas memang tampak rapi. Begitu dipake pada hari "H" nya keliatan jelas lipatan lipatan itu tadi. Jadinya untuk kemeja kantor, seragam sekolah anak anak, dan pakaian kain penting lainnya setelah disetrika saya selalu memakai gantungan baju atau hanger baju selalu rapi.  Dan tidak harus dilipat lipat.  Inilah kegalauan saya setiap kali setrika. Ujung ujungnya senang pake gantungan baju dan disimpan di lemari pakaian.

Setrika siap
IRON MAN : Ini sebutan dari Mas Rawins. Iron Man. Alias laki laki menyetrika. Biasanya sih rutin setiap dua hari sekali. Kalau cuaca bagus bias tiap hari. Foto Asep Haryono
Berantakan
BERANTAKAN : Tumpukan baju, kemeja, T-shirt dan lain lain yang baru diangkat dari jemuran sudah siap di setrika dengan gegap gempitah. Foto Asep Haryono

Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah memperhatikan dengan cermat kabel yang menjuntai dari setrikaan.  Saya selalu berusaha tangan tidak basah.  Tangan harus kering, dan tidak lupa memakai sendal karet.  Sendal murah meriah berbahan karet kerap memang saya gunakan setiap kali melakukan kegiataan penyetrikaan ini.   Kabel Setrika dipastikan tidak ada yang "terluka" atau mengelupas untuk menghindari kesetrum.   Apa sudah pernah kesetrum? Kalau pertanyaan ini ditujukan kepada saya tentu saya jawab sering.  Nah apakah sahabat blogger sekalian ada yang pernah kesetrum saat mensetrika? (Asep Haryono).
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia