Catatan Asep Haryono


Kalau membaca judul artikel ini jangan terkecoh ya.  Tulisan yang bernudul dan berisi "Ketika Guru Menjadi Model" di sini bukan dimaksudkan sang Guru menjadi model Majalah dan ata lenggak lenggok di atas  'kucing berjalan" (baca : catwalk) dan lain sebagainya.  Penyebutan "Model" di sini adalah sebagai "panutan" atau "contoh nyata" program pengentasan kemiskinan, pencerdasan bangsa dan negara serta meningkatkan kualitas pendidikan yang merupakan salah satu target dari Dompet Dhuafa.

Ya Tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB, sebanyak 6 orang (Terdiri atas 4 pemud1 dan 2 pemuda) semuanya bergelar Sarjana ini bertandang ke Graha Pena Pontianak Post yang terletak di bilangan Jalan Gajah Mada 2- 4 Pontianak. Mereka tergabung dalam program SGI (Sekolah Guru Indonesia) yang merupakan salah satu program kerja dari Dompet Dhuafa nasional.  Kedatanagn pemuda dan pemudi energik ini diterima oleh Sekretaris Redaksi Ibu Silvina dan saya sendiri di lantai 5.  Ke 6 (Enam) orang tersebut adalah Ahmad Fachrudin Imam, Sri Wahyuni , Ahmad Lizam , Velin Lamuningtiyas , Febri Reviani , dan Aulia Fauzia.


"Sekolah Guru Indonesia atau disingkat menjadi SGI ini memang didedikasikan bagi para pemuda di seluruh Indonesia untukmengabdikan diri menjadi guru model serta siap berkontribusi bagi kemajuan pendidikan di seluruh penjuru Nusantara" kata Fachruddin,. Pimpinan rombongan mereka membuka pembicaraan dengan kami.

Hal senada juga diungkapkan oleh rekannya Ahmad Lizam. "Ada banyak misi yang diemban para guru SGI ini di seluruh daerah penempatannya di Indoensia diantaranya adalah untuk menerapkan ilmu yang diperolehnya selama belajar di Bangku Kuliah, serta mengaplikasikan ilmunya di lapangan sebagai guru model sekaligus mencerdaskan dan mengembangkan SDM di daerah penempatan" tegasnya


GURU SGI : Para guru yang tergabung dalam Program Sekolah Guru Indonesia (SGI) berfoto bersama saat berkunjung ke Graha Pena tadi pagi (24/12).  Foto Asep Haryono
SILATURAHMI :  Para Guru SGI (Sekolah Guru Indonesia) ini diterima oleh Sekretaris Redaksi, Bu Silvina di lt 5 Graha Pena Pontianak Post. Foto Asep Haryono
Ahmad Lizam (Kiri) dan Fachruddien Imam (Kanan)
Foto Asep Haryono


Banyak pengalaman mereka di lokasi penempatan . Sebagai contoh pengalaman
Ahmad Lizam sendiri yang pernah mendapat musibah kecurian dokumen surat surat pentingnya di lokasi tugas. "Saya kena musibah (kecurian) itu pada tanggal 25 November 2013 yang lalu : MP3 player, HP, kamera digital dan surat surat penting seperti KTP, SIM dll juga lenyap" kata Ahmad Lizam.  Dia pun meminta kiriman Paspor nya untuk kelengkapan administrasi selama proses penggantian dibuat lagi tuturnya. Semuanya ditulis dalam blog pribadinya.

Sri Wahyuni yang kebetulan berasal dari Sumatera Barat menuturkan betapa murid murid di sekolah tempatnya mengajar masih belum mengenal perkalian dasar dalam pelajaran Matematika.  "Untuk mandinya saja sih kami menggunakan air hujan atau parit yang berwarna mirip air teh itu. Sedangkan untuk tempat tinggalnya tadinya dalam rumah warga namun kemudian saya memutuskan untuk tidur di perpustakaan saja" tutur Sri Wahyuni.  Satu per satu dari mereka menuturkan kisah pengalaman mereka saat mulai ditempatkan di daerah pedalaman di Kalimantan Barat. 

Pengalaman yang cukup menarik untuk dikaji dan bahkan untuk ditulis dalam sebuah laporan perjalanan atau cerita harian. Jangan salah semua Guru Model Sekolah Guru Indonesia (SGI)  ini semuanya memiliki kemampuan menulis.  Beberapa dari mereka adalah blogger aktif.  Amazing.  Pantas saja mereka mampu menuturkan cerita pengalaman mereka masing masing secara runut dengan bahasa yang mudah dipahami.  Luar biasa sekali. Di sela sela suka duka mereka mengembangkan SDM di daerah penempatan, mereka selalu berusaha mengembangkan dirinya dan menuliskannya dalam jurnal yang mereka miliki. (Asep Haryono)
Majalah Kang Guru
Catatan Asep Haryono


Kasus penyadapan Australia terhadap Presiden SBY beserta ibu negara memang mengejutkan kita semuanya.  Tidak menyangka negara tetangga bahkan rumahnya di "belakang" rumah kita ini memang sering berulah hingga menimbulkan kemarahan bangsa Indonesia. 

Walaupun pemerintah Indonesia kini sedang mengkaji dan mengevaluasi hubungan kerja sama dengan Australia namun demikian usaha usaha untuk terus "mendamaikan" kedua negara tetap dilaksanakan. Salah satu usaha ke arah itu adalah memupuk kerja sama bidang pendidikan dan pelatihan Bahasa Inggris dalam kerangka kerja sama Indonesia Australia Partnership (IAP).


Tahun 2013 memang akan segera meninggalkan kita semua. Ada banyak catatan prestasi , kesuksesan berbanding lurus dengan kegagalan dan juga pencapaian lainnya yang sudah kita alami bersama sama.  Setiap orang tentu mempunyai catatan masing masing mengenai apa yang menurut mereka sesuatu yang berkesan selama tahun 2013 tersebut

Begitu juga dengan saya. Salah satu kesan yang mungkin akan saya kenang sepanjang masa adalah saat saya terpilih oleh KanGuru Indonesia yang berpusat di Bali pada tahun 2005 lalu untuk menjadi salah satu sukarelawan (volunteer). Mengapa berkesan? Karena selama 5 tahun saya "bertugas"s sebagai perwakilan resmi KangGuru Indonesia, baru pada tahun 2013 inilah saya secafra resmi dinonaktifkan.  Pada tahun 2013 inilah saya resmi "pensiun" dari keanggotaan saya di KangGuru Indonesia. Acara "perpisahannya" sendiri diselenggarakan pada bulan Januari 2013 kemarin

Ada banyak kenangan indah yang saya rasakan selama Tahun 2013 ini.  Salah satu momen spesial adalah even "pembubaran" program KanGuru Indonesia yang diselenggarakan awal Januari 2013 lalu di Gedung IALF (Indonesia Australia Language Foundation) tepatnya di jalan Sesetan Denpasar Bali tersebut.  Ada banyak gelaran kegiatan yang diberi judul "farewell gathering" ini misalnya Lunch ala Australia , aneka hiburan dan juga door prize yang menarik. Makanmakan juga. Menu masakannya semuanya ala Australia.

Yang berkesan selama tahun 2013 ini ya di acara
"farewell gathering" inilah. Dari beberapa kupon Door Prize yang saya punya dan miliki tidak ada satupun yang nyantol menjadi pemenangnya. Bahkan untuk hadiah Door Prize sebuah pulpen sekalipun, kupon door prize saya tidak tersebut sama sekali.  Sungguh mengharukan dan mengibakan.

ADI : Pembawa Acara Bang Adi dalam "Farewel Gathering" para perwakilan KangGuru Indonesia di Denpasar Bali Januari 2013 yang lalu.  ADI ini alumni ADS Australia. Beliau sudah meninggal Dunia beberapa bulan setelah penyelenggaraan even ini.  Foto Asep Haryono
KUE : Pembawa kue ini saya loh.   Hmmm banyak gulanya   Coklat melulu. 
Foto Syahril Badulu

Saya masih ingat saat pertama kali ditunjuk menjadi perwakilan KangGuru Indonesia untuk wilayah Kalimantan Barat tahun 2005 yang lalu. Bukan hal yang mudah untuk bisa terpilih karena mereka yang terpilih sudah harus terbukti sudah menyumbangkan tenaga, pikiraan dan sumbangsihnya dalam memupuk hubungan persaudaraan yang erat antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia dalam bentuk Kemitraan Indonesia-Australia (Indonesia Australia Partnership).

Dalam menjalankan aktfitasnya di Indonesia para perwakilan KangGuru Indonesia ini ini tidak mendapat bayaran sama sekali.  Para Champion adalah sukarelawan (Volunteer) yang "bekerja" sesuai arahan dan guideline dari KangGURU Indonesia yang berpusat di Denpasar Bali.   Enaknya selama ikut program mereka semua perjalanan (traveling) ke Bali ditanggung semuanya : Uang saku (spending money), HOTEL , dan pesawat Garuda Pulang Pergi. Waaahh asyiikkkkkkkkkkkkkk


Setiap bulan para perwakilan KangGURU Indonesia, Champion , ini memberikan laporan berkala kepada KangGURU Indonesia, dan hampir setiap tahun para perwakilan KangGURU Indonesia ini berkumpul di Bali.  Tepatnya berkumpul di markas KangGURU Indonesia yang berpusat di Gedung Indonesia Australia Languagre Foundation (I/A//L/F)  jalan Sesetan Denpasar Bali.  

Walau kami sekarang sudah "penisun", namun tidak masalah jika saya perkenalkan kepada kawan kawan semuanya siapakah ke 7 (tujuh) pekerja sukarelawan (volunteer) Kang Guru Indonesia saat ini. Baiklah akan saya coba perkenalkan secara singkat biodata, profil dan akifitas mereka


Saptari Wibowo


Namanya Saptari Wibowo. Dia saat ini menjabat sebagai ketua klub Bahasa Inggris di Medan yang bernama Medan English Speaking-Club (MES-C) .

Klub yang dia pimpin sudah berlangsung atau eksis sejak tahun 2001 sampai sekarang.   Saptati juga aktif sebagai pembawa acara interaktif siaran Bahasa Inggris  di Radio RRI Medan (PRO 1) 94.3 FM dalam acara " AFTERNOON CHAT" yang diudarakan setiap hari Rabu dari Jam 16.20 till 17.00 WIB.  Beliau sudah berkeluarga dengan 2 orang anaknya,


Fadel


Yang ini bernama Fadel , dan dia juga tercatat aktif sebagai penyiar radio program acara Bahasa Inggris di RRI Mataram pada setiap hari Jumat dan Minggu. Fadel saat ini aktif di berbagai organisasi kepemudaan termasuk KNPI cabang Mataram.

Fadel bergabung dengan Kang Guru Indonesia juga sejak tahun 2001 yang lalu.  Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua (Chairman) Klub Bahasa Inggris yang diberi nama ALFA English Club juga di kota Mataram.  Baru baru ini Fadel tertimpa musibah, anak pertamanya lahir sudah dalam keadaan meninggal dunia beberapa bulan yang lalu, 

Ririn Pudya

Yang ini namanya Ririn Pudya.  Kelahiran Kediri namun memiliki usaha dan bisnis di Jakarta, dan memiliki sebuah klub di Denpasar, Bali.  Ririn sudah terbiasa dengan udara bisnis di Bali, dan bolak balik Jakarta Bali untuk keperluannya itu

Tercatat pernah Aktif sebagai Penyiar Radio program Bahasa Inggris di Radio Bonansa di Kediri.  Bersuamikan orang Belanda yang sangat mendukung bisnisnya di Bali, Ririn banyak membantu kegiatan Kang Guru Indonesia di Denpasar. Ririn adalah penyanyi Rock dan tergabung dalam Ikatan Musisi Rock Kediri.

Suryadi

Suryadi namanya.  Baru baru ini dia mengakhiri masa lajangnya (Menikah) di Cilacap pada tanggal 26 Agustus 2012 yang lalu.  Suryadi yang masih dalam suasana HaniMun ini juga sangat aktif sebagai pimpinan salah satu pesantren di Sumenep, Madura, namanya Pondok Pesantren PP Al-Amien.

Suryadi mengajar Bahasa Inggris di klub Bahasa Inggris di Madura, dan juga aktif di berbagai organisasi mitra Australia juga yang bernama LAPIS (Program Australia untum membantu studi keIslaman). Bulan Juli 2012 lalu Suryadi baru pulang dari Eropa mengikuti workshop LAPIS di sana
Syahrir Badulu
Syahrir Badulu namanya, Urang Sunda namun berdomisili, menetap dan menikah di Makasar (Sulawesi Selatan).   Syahrir lah satu satunya Volunteer KangGuru Indonesia yang sudah bergelar S2 dari University of Victoria, Australia. Syahrir sudah berkeluarga dan memiliki 5 orang anak.

Tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Makasar, dan masih menjabat sebagai Ketua Klub Bahasa Inggris yang dia beri nama "The Best Forum", dan juga aktif sebagai news anchor di RRI Makasar.  Saya pernah mendapat supenir unik dari beliau berupa Salem cap Tawon. Hehehehe. "Biar nda digigit semut, atau nyamuk pake salop Tawon ini biar sembuh" katanya. Hehehhee
Keyko Sri Rahayoe

Nah yang ini namanya Keyko Sri Rahayoe. Nama "Keyko" yang berbau Jepang itu adalah nama julukkannya karena beliau banyak punya sahabat dari negeri Matahari Terbit itu.  Beliau baru saja dikarunia seorang putra yang diberi nama Daren dan kini mereka sekeluarga menetap di Semarang (Jawa Tengah).

Keyko saat ini juga sebagai tenaga Sukarelawan (Volunteer) yang mengurus anak anak jalanan, dan anak terlantar di kota Semarang. Keyko sangat suka dengan makanan India karena dia juga banyak menjalin sahabat dari Negerinya Amitab Bachan tersebut.  Guru Bahasa Inggris dan Juga Pekerja Sosial

Asep Haryono

Nah yang ini sih saya Sendiri. Hehehehe.  Saya aktif bekerja sebagai Website Content Specialist di Harian Pontianak Post, salah satu perusahaan grup Jawa Pos News Network Surabaya.    Saya juga aktif mengajar Bahasa Inggris untuk anak anak, dan juga pengajar privat door to door beberapa tahun yang lalu.

Memiliki seritikat sebagai Pemandu Wisata Resmi Dinas Pariwisata Kalimantan Barat, dan pernah menjalani tugas sebagai pemandu wisata untuk daerah Tingakt I Kalimantan Barat selama beberapa tahun.  Dari semua Champion Kang Guru Indonesia, saya saja yang aktif sebagai Blogger. 



Nah sudah pada kenal semuanya bukan?.  Saat ini kegiatan para Sukarelawan (Volunteer) Kang Guru Indonesia sudah secara resmi dihentikan (Pensiun) pada awal Januari tahun 2013 ini.  Selama tahun 2013,  semua mantan perwakilan Kang Guru Indonesia "dikembalikan" ke pos nya masing masing.   Ada yang kembali bertugas mengajar di sekolah, Guru, Pegawai Negeri, Pegawai Swasta, Pengusaha, dan juga aktifitas kepemudaan.  (Asep Haryono) 
KENANGAN : Ini kami para pekerja sukarelawan (Volunteer) Kang Guru Indonesia yang sudah pensiun sejak Januari 2013 yang lalu. Kami berharap program ini kembali dilanjutkan tahun tahun mendatang.  (Dokumentasi Kang  Guru Indonesia)


Tulisan ini diikutsertakan dalam
Giveaway Something Special on 2013 by @meifariwis"


Photobucket
Catatan Asep Haryono


Sudah beberapa hari terakhir ini kota Pontianak (Ibukota propinsi Kalimantan Barat-red) ini dilanda curah hujan yang intentitasnya cukup tinggi.  Kadang curah hujannya juga tidak merata penyebarannya. Misalnya untuk daerah tempat "habitat" saya di Komplek Duta Bandara Supadio yang berharak lebih kurang 20 menit kendaraan dari kota Pontianak juga tidak bisa ditebak kapan dan dimana hujan akan turun.  Hujan yang turun di daerah Supadio kadang tidak sama dengan tempat lainnya yang justru terang dan tidak hujan.

Bagi yang belum terbiasa dengan cuaca kota Pontianak dikuatirkan akan down alias jatuh sakit.  Coba bayangkan saja misalnya hari ini panas terik matahari, tiba tibas sore hari nya atau besoknya turun hujan lebat yang hebat.  Bisa rontok tuh body.   Saya jadi teringat kenangan saat masih anak anak dahulu yang sangat suka jika hujan turun bahkan banjir dijadikan sebagai "kolam renang" bersama bermain bersama teman teman sebaya.

Dan keinginan kembali seperti anak anak dahulu seolah terulang kemarin.Saat hujan teras mengguyur kota Pontianak di siang hari itu, saya secara tidak sengaja dari lantai 5 Graha Pena pandangan mata saya melihat ke bawah sekelompok anak anak yang bermain main dengan banjir.   

Dari balik jendela, pandangan mata saya susah untuk beranjak menyaksikan betapa senangnya anak anak itu bermain air, dan Banjir.  Saya pun langsung spontan mengeluarkan "senjata" saya Nikon Cooplix L19 Jadoel kesayangan saya yang selalu siap menemami kemana saya pergi. Catatan : Hanya ke WC dan Mandi saja kamera tidak dibawa.  iheihiehiehiheee.  Foto Asep Haryono


PERAHU KARET : Entah dari mana datangnya perahu karet sekilas mirip alat tim SAR ini bisa ada di anak anak?   Mau main perahu perahuan ya?  Foto Asep Haryono

GILIRAN  : Bergantian satu persatu anak anak itu melarungkan Perahu Karetnya.  Eits tunggu dulu Test Drive eh salah Test Sail dulu lah   Foto Asep Haryono

SERU : Ada yang naik perahu dan yang lainnya berenang di sebelahnya, Yang lain nyebur sendiri sendiri. Asyyyiknya anak anak itu.   Foto Asep Haryono

Kalau melihat tingkah polah anak anak yang senang bermain BANJIR, sekilas jadi teringat akan masa kanak saya dahulu. Jaman saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) di Jakarta Utara tepatnya di daerah Pedemangan, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, saya dan rekan rekan sebaya saya juga senang bermain air Banjir.  Orang orang pada sibuk beresin barang barangnya agar tidak terkena air, saya dan kawan kawan sebaya malah "sibuk" bermain banjir hiehiehiheiee/

Saya terus memandangi anak anak yang sedang main Banjir Banjiran tersebut.  Dalam foto memang terlihat ada sungai kecil bukan?   Coba liat di atas jelas sekali.  Bagi masyarakat di Pontianak dan juga di daerah lain pada umumnya, sebutan "sungai kecil" dalam foto di sebut dengan "Parit".  Kalau orang Jakarta bilang selokan atau Got, namun kalau di Pontianak sering disebut "Parit".  Kondisi "Parit" di Pontianak pada umumnya cukup bersih.

Banyak warga Pontianak melakukan aktifitas mencuci , bahkan mandi di Parit.  Jarang saya dengar ada orang atau penduduk lokal yang  jatuh sakit karena mandi atau cuci di Parit Tidak takut tenggelam kah anak anak itu bermain di Sungai seperti itu?  Saya tidak terlalu mengkhawatirkannya karena toh anak anak itu pada umumnya Mahir berenang.  Mungkin karena daerah Pontianak adalah daerah pesisir dann atau dialiri oleh Snngai Kapuas yang merupakan sungai yang terpanjang di Indoneisa, masyarakat di sini pada umumnya mahir berenang. (Asep Haryono)
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia