Catatan Asep Haryono
Sebagai salah seorang yang pernah menjadi korban deface dari pihak yang tidak dikenal, saya merasa yakin bahwa siapa pun yang website atau homepage nya di "kerjain" orang merasa jengkel, kesal, dan juga tidak habis pikir. Apa salah saya sehingga website saya di deface orang lain dan orang itu tidak saya kenal sama sekali. Maklum newbie.
Karena website saya menginduk dan atau menyewa hosting di salah satu jasa hosting terbesar di Jogjakarta, maka tindakan deface ini langsung saya laporkan kepada tehnical support (THS) perusahaan jasa hosting tempat saya menyewa space di sana. Dan dalam waktu kurang dari 1 (satu) jam tampilan website saya sudah berhasil dikembalikan seperti semula. Tidak ada pencurian data apapun.
Deface web adalah satu satu tindakan vandalisme yang dilakuka oleh orang yang tidak dikenal dan atau yang mengklaim dirinya sendiri sebagai tanpa nama (anonymous). Aadanya "cyber war" yang sedang ramai dibicarakan antara Hacker Indonesia VS Hacker Australia turut menyuarakan keprihatinan yang mendalam dari berbagai forum di tanah air, twitter dan juga facebook.
Diberitakan bahwa Hacker Anonymos Australia terkekeh kekeh melihat tingkah polah Hacker Indonesia yang hanya meretas situs yang menurut mereka adalah biasa biasa saja bahkan cenderung merugikan orang yang tidak tau apa apa seperti situs Sekolah, Situs Pendidikan, Situs Lembaga Keagamaan, serta Situs lembaga sosial kemasyarakat dan lain Lain.
Menurut Hacker Anonymous Australia menilai kemampuan hacking dari hacker Indonesia masih tergolong anak anak karena tindakannya hanya meretas situs masyarakat. Saya sendiri juga cenderung sependapat kalau tindakan hacking dari pihak Anonymous Indonesia ini dilakukan oleh anak kemarin sore, alias ABG.
Karena sejatinya yang disebut Anonymous atau tanpa nama adalah misterius dan tidak ada jejaknya. Justru yang saya liat ada remaja yang menyatakan dirinya Hacker Anonymous tanpa identitas justru tampil di televisi bak selebriti. Aneh sekaligus mengundang tawa. Bener bener hacker anak anak
Karena sejatinya yang disebut Anonymous atau tanpa nama adalah misterius dan tidak ada jejaknya. Justru yang saya liat ada remaja yang menyatakan dirinya Hacker Anonymous tanpa identitas justru tampil di televisi bak selebriti. Aneh sekaligus mengundang tawa. Bener bener hacker anak anak
Beda dengan serangan balasan dari Hacker Anonymous Australia yang langsung meretas situs terfokus menargetkan situs situs pemerintah Indonesia mulai dari Garuda Indonesia, Polri dan beberapa lainnya Kalau sudah begini serang menyerang situs ini bukankah ini sudah memasuki babak baru perang digital yang tidak diakui resmi. Perang Cyber atau Cyber War.
Perang konvensional yang sudah kita kenal adalah perang di udara (dogfight), perang darat (ground battle), perang di laut (sea war), dan kini kelak memungkin diwujudkan adalah perang digital atau Cyber War. Tidak seperti ketiga jenis perang yang sudah disebut di atas yang banyak menimbulkan korban jiwa, memakan banyak dana dan biaya. Perang Cyber nyaris cukup efisien dan efektif. Biaya rendah korban manusia NOL.
Dalam pandangan penulis jenis perang Cyber War agak sedikit beda dengan Drone (pesawat tanpa awak) untuk menyerang musuh. Piranti komputer kini akan digunakan untuk menyerang musuh secara praktis tanpa harus keluar dari satu tempat. Apakah nantinya TNI akan membentuk Detasemen Khusus Anti Perang Cyber atau membentuk Indonesian Cyber Army? Yang jadi pertanyaan di sini yang ingin saya ketahui jawabannya adalah for what? and Why? Untuk apa? Mengapa?. (Asep Haryono) .
Perang konvensional yang sudah kita kenal adalah perang di udara (dogfight), perang darat (ground battle), perang di laut (sea war), dan kini kelak memungkin diwujudkan adalah perang digital atau Cyber War. Tidak seperti ketiga jenis perang yang sudah disebut di atas yang banyak menimbulkan korban jiwa, memakan banyak dana dan biaya. Perang Cyber nyaris cukup efisien dan efektif. Biaya rendah korban manusia NOL.
Dalam pandangan penulis jenis perang Cyber War agak sedikit beda dengan Drone (pesawat tanpa awak) untuk menyerang musuh. Piranti komputer kini akan digunakan untuk menyerang musuh secara praktis tanpa harus keluar dari satu tempat. Apakah nantinya TNI akan membentuk Detasemen Khusus Anti Perang Cyber atau membentuk Indonesian Cyber Army? Yang jadi pertanyaan di sini yang ingin saya ketahui jawabannya adalah for what? and Why? Untuk apa? Mengapa?. (Asep Haryono) .