Catatan Asep Haryono
Bulan Suci Ramadhan 1433 Hijriah baru saja beberapa hari yang lalu sudah meninggalkan kita semua, dan tidak terasa waktu begitu cepatnya berlalu. Sungguh benar benar waktu yang sangat cepat berlalu tak terasa begitu saja tanpa kita sadari bukan?.

Coba saya tengok ke belakang sekilas saja saat gegap gempita semua masyarakat bersiap dalam menyambut bulan suci Ramadhan, dan kini tidak terasa sudah beberapa hari sang Bulan tercinta terkasih dan selalu dirindukan itu, Ramadhan, sudah pergi meninggalkan kita semua.

Apakah kawan kawan semua bisa memastikan kapan kira kita kawan kawan semua bisa bertemu dengan bulan Ramadhan lagi di masa yang akan datang?. Saya saja tidak tahu, dan saya yakin kawan kawan juga tidak ada yang tahu.  Tidak ada yang tau kapan lagi kita akan dipertemukan dengan sang Ramadhan, tidak ada yang bisa menjamin itu semua. Ramadhan memang sudah meninggalkan kita semua, namun bagi saya pribadi ada beberapa catatan dan ini membuat kesedihan yang amat mendalam buat diri saya pribadi.

Pertama :Ibadah dan Amal Yang Tidak Maksimal
Kesedihan saya yang pertama adalah betapa kurang maksimalnya saya dalam beramal ibadah dan melakukan aktifitas sosial keagamaan dan kemasyarakat yang bernilai ibadah selama bulan Ramadhan 1433 Hijriah yang baru saja berlalu itu.  Sholat Tarawih yang selalu saya impikan bisa hadir di Masjid di dekat rumah saya juga tidak dapat saya lakukan dengan baik, banyak bolong bolongnya.

MENGAJI : Banyak jamaah mengaji Al Quran selama Ramadhan.   Photo Courtesy Pontianak Post
Baik bolong tidak dapat Tarawih di Masjid, sampai "bolos" alias tidak Tarawih sama sekali, dan ini suatu "prestasi" yang tidak keren buat saya, begitu juga dengan amalan ibadah lainnya seperti Tadarus Al Quran, dan mendengar kajian keagamaan menjelang buka puasa.  Saya bahkan hanya mengandalkan Siaran Radio hanya untuk mendengarkan Tausyiah, atau kajian KeIslaman di radio radio menjelang memasuki waktu berbuka Puasa atau setelah Saur setiap harinya.   Saya rasakan ini juga tidak maksimal.

Kedua : Masjid Kembali Sepi
Kesedihan saya yang kedua adalah masjid di komplek saya kembali sepi dan tidak sehinggar binggar di awal Ramadhan atau selama bulan Suci Ramadhan.  Saya rasa hampir di setiap masjid di negeri ini relatif kembali kepada suasana yang sepi.  Kalau pun ada yang sholat lima waktu di masjid semuanya "4L" alias Loe Lagi Loe Lagi.   Persoalan klasik pasca Lebaran ini memang melanda di hampir di seluruh Masjid di Indonesia : Masjid kembali sepi "ditinggal" Jamaahnya pasca Ramadhan.

MAKMUR :  Suasana Sholat Tarawih di Masjid selama Ramadhan selalu penuh sesak. Kini  banyak Masjid kembali sepi dan suni ditinggalkan Jamaahnya pasca Ramadhan. Photo Courtesy Pontianak Post

Bagaimana mungkin ini selalu terjadi dan terjadi lagi masjid masjid kembali sunyi dan sepi. Bukankah di awal Ramadhan dan selama Ramadhan, masjid masjid penuh sesak ramai Jamaah baik tua , muda, anak anak, setiap kalangan semuanya ada.  Tidak jarang dari Tarawih inilah tercipta suatu pertemanan, persahabatan dan silaturahmi yang baru dengan semakin beragamnya orang orang yang hadir di Masjid. Tidak tertutup kemungkinan berkembang menjadi kontak bisnis maupun ke arah hubungan yang serius. Ooppsss

Selain itu yang perlu menjadi catatan kami adalah lebaran tahun 2012 ini kami belum bisa merasakan nikmatnya Pulang Kampung atau Mudik, dan secara otomatis juga kami sekeluarga belum bisa berlebaran dengan orang tua di kampung.  Tidak ada masalah orang tua siapa yang akan kami sambangi, karena orang tua saya, dan orang tua pihak istri sama saja, mereka adalah orang tua kita kita juga.  Tidak ada istilah orang tua mu atau orang tua ku. Yang ada adalah orang tua kita.

Kini setelah Ramadhan pergi meninggalkan kita, yang sholat di Masjid hanya satu atau dua baris shaf saja.  Ini yang membuat saya galau dan gundah gulana.  Bagaimana caranya agar masjid masjid kembali makmur oleh Jamaah bahkan setelah Ramadhan berlalu?.  Adakah upaya praktis dan jitu untuk memakmurkan masjid masjid itu? (Asep Haryono)

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia