22 September s/d 2 Oktober 2009
Catatan Asep Haryono

Sejak tanggal 28 September sampai dengan tanggal 1 Oktober 2009 yang lalu, sebanyak 162 pemuda-pemudi dari 22 negara dari seluruh Dunia berkumpul di Hotel bintang 5 Marbella, Anyer Banten Kabupaten Serang. Kegiatan yang konon merupakan konperensi pemuda Pertama di dunia berhasil terselenggara dengan baik berkat dukungan dan kerja sama yang baik antara Pemerintah Kabupaten Banten, Pemerintah Kabupaten Lebak, Kementrian Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia, UNESCO dan juga Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat.  Saya beruntung bisa menjadi salah satu delegasi Indonesia di Konferensi itu dan tentunya serba GRATIS tis tis tissssssss.   Nyehehehehehee

Mereka berkumpul untuk mendiskusikan formula yang tepat untuk menciptakan perdamaian di dunia. Pesan Perdamaian telah lahir dan berhasil dicetuskan itu diberi nama Deklarasi Banten akan dibawa untuk disampaikan pada forum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai inisiatip pemuda Internasional bagi terciptanya perdamaian dunia.

Konferensi Pemuda Internasional ini dibuka oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Dr.Adhyaksa Dault. Turut hadir Menteri Pendidikan Nasional Prof.Dr.Bambang Sudibyo, Gubernur Banten saatiu Ratu Atut Chosiyah. Kedua pejabat Negara ini didaulat memberikan kata sambutan dan pidato.

Sedangkan yang menjadi tamu kehormatan di Konperensi Pemuda International ini adalah Prof.Dr.Arief Rahman, Ketua Komisi Nasional untuk UNESCO, sebuah badan PBB yang bergerak di bidang Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan, Direktur dan Perwakilan Sekretariat UNESCO di Paris Hubert Gijzen, Perancis, Walikota Serang Bunyamin dan Regent Kabupaten Lebak Mulyadi Jayabaya.  Saya beruntung bisa berfoto bersama dengan tokoh pendidikan yang sangat saya kagumi ini.

Ketika makan pagi  di plaza Hotel Marbella, saya melihat Pak Arief Rahman sedang sendirian di sudut plaza menyantap makan siang, saya memberanikan diri untuk meminta kesediaan beliau untuk foto bareng. Dengan kamera digital poket yang sudah on dari tadi, saya menyapa beliau dengan perasaan Galau. Kuatir kalaw beliau marah karena makan siangnya "terganggung".  "Maaf pak, saya Asep Haryono, delegasi Indonesia dari Pontianak, boleh minta foto bareng sama bapak buat kenang kenangan" pinta saya.  "Oh ya silahkan silahkan" jawab Pak Arief Rahman. Huaaaaaaaaaa senangnya.  Ini fotonya hiehiehiehie

DENGAN PAK ARIF RAHMAN : Foto bersama dengan Prof. Dr.Arief Rahman, pakar Pendidikan. He was  one of my fave person in this world. Awesome. Foto diambil di sela sela jamuan Makan Pagi di Hotel Sol Elit Marbela Banten (29/9).
Menurut catatan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banten, Kegiatan ini diikuti tidak kurang dari 162 peserta yang datang dari 22 Negara di dunia. Para peserta berdatangan di Hotel Marbella Banten sejak tanggal 28 September 2009 dan dari pihak penyelenggara kegiatan menjemput delegasi pemuda atau PY (Participant Youth) yang mulai berdatangan silih berganti di Bandara Internasional Soekarno Hatta sejak pukul 10.00 WIB pagi.

Kedatangan para pemuda dan pemudi dari seluruh dunia ini kemudian dijamu secara istimewa dan sambutan yang ramah dan penuh keakraban oleh Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya dengan sajian makan malam dan sajian penampilan kebudayaan (Cultural Performance) daerah Banten kepada para delegasi pemuda sedunia itu. Ada yang unik dari penyambutan ini dimana setiap PY mendapat selendang berbentuk kain panjang yang harus dikenakan selama berlangsungnya konperensi. Adapun maksud pemakaian atribut selendang biru ini sebagai tanda kesatuan dan kesamaan pandangan para PY untuk bertekad memperjuangkan pesan perdamaian untuk seluruh dunia.

Pesan dari Banten Untuk Perdamaian
Dalam diskusi yang berlangsung dari pagi hingga sore hari ini dihadiri oleh sejumlah pakar yang berkompeten di bidangnya masing masing dan sekaligus bertindak sebagai pembicara atau keynote Speaker 
antara lain Prof.Retno S Sudibyo, Koordinator Pendidikan Nasional bagi Pembangunan Berkelanjutan, Maxam, Direktur ICAF Amerika Serikat, Dr.Yang Hye-Ran, Kepala Tim Penelitian dan Pembangunan UNESCO-APCEIU yang berkewarganegaraan Korea Selatan, dan Dr.Musthofa Thohan, Direktur Federasi Organisasi Mahasiswa Islam Internasional, Timur Tengah.

DENGAN MAXAM : Foto bareng dengan Kym Maxam, IT and Web Advisor dari International Child Art Foundation, Amerika Serikat. Beliau merupakan salah satu pembicara utama dalam International Youth Conference 2009 tanggal 28 September s/d 3 Oktober 2009 di Banten
Add caption
Makalah yang dibawakan oleh Ibu Retno berjudul Peranan Pendidikan dalam Membangun Perdamaian melalui Pembangunan Berkelanjutan. Maxam dari Amerika Serikat itu menyajikan makalah Pemberdayaan Pemuda Melalui Kebudayaa dan Olah Raga dalam Menciptakan Perdamaian Dunia.

Para delegasi peserta konperensi terkedan dengan cara pembawaan materi Maxam yang sangat menyentuh hati. Sedangkan Yang dari Korea Selatan membawakan materi yang berjudul Peranan Media dan ICT (Information And Communication Technology) Dalam Menyumbang Perdamaian Dunia.

Kegiatan Konperensi Pemuda Internasional yang dilaksanakan di kota Banten ini merupakan agenda langka dan menjadi agenda penting Pemerintah Kabupaten Banten dan sangat membanggakan karena dilaksanakan di lokasi wisata terkemuka di Banten. Tema International Youth Conference 2009 ini adalah Peran Pemuda Dalam Menciptakan Perdamaian , Menuju Dunia Masa Depan Tanpa Kejahatan dan Radikalisme (The Role Of Youth To Establish Peace Toward A Future World Without Violent Radicalization).



MANA SAYA :  Ini sebagian peserta konferen sedang foto bersama di Istana Bogor. Coba cari dimana saya.  Copas foto diatas lingkari yang mana saya, dan kirimkan ke saya via email asep@pontianakpost.com dengan subyek email : Foto Lomba  Akan di UNDI untuk  dicari 1 (satu) Orang Pemenang yang akan mendapatkan hadiah 2 buah Buku Dahlan Iskan Ganti Hati dan Buku Pemuda Membangun dari Desa  Goris Mustakim.  Ditunggu paling lambat 31 Juli 2012.  Pengumuman pemenang akan disampaikan langsung via email.  Hadiah akan dikirim via POS  Tertarik?




Banten menjadi “dapur” para pemuda pemudi dari seantero Jagat yang menggodok menu yang akan disuguhkan kepada dunia terkait persoalan perdamaian. Suara dari Banten inilah yang kemudian tercipta Deklrasi Banten yang akan dibawa dalam Konperensi Dunia mengenai Perdamaian yang berlangsung di kota Paris Perancis pada tahun 2010 mendatang. Disadari bahwa deklarasi Banten ini akan membawa harus nama daerah Kabupaten Banten dan Indonesia di mata Internasional.

Salah seorang PY dari Jepang Tetsura Nomura menanyakan bagaimana bisa Banten menjadi terpilih bagi terselenggaranya konperensi pemuda Internasional ini. Penunjukan Banten yang dipilih menjadi tempat pelaksanaan konperensi pemuda internasional ini berawal dari penunjukkan Indonesia oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Menurut ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Prof Dr Arief Rahman, penunjukan ini antara lain didasari apresiasi PBB dan dunia internasional terhadap kehidupan social di Indonesia.

MINUM JUS JAMBU :  Para peserta begitu tiba di Marbella Anyer langsung diberi slayer dan juga disuguhi jus jam jambu.  Saya habis 5 gelas, lawong gelasnya kecil.  Perut saya kan daya tampungnya gede. Hehehehee.  Foto hak cipta Asep Haryono

Yang Pertama Di Indonesia
Angga Dwi Martha, PY dari daerah Sumatera Barat mengatakan kegiatan yang diikutinya ini sangat bermanfaat baginya untuk menjalin persahabatan dan perdamaian antar pemuda di seluruh dunia. Dia berharap bisa melakukan tindak lanjut dari kegiatan yang diikutinya ini dengan mengadakan seminar dengan cakupan wilayah provinsi , diskusi panel dan kegiatan lainnya.

Ketika ditanya tentang musibah gempa bumi yang terjadi pada tanggal 30 September, dia mengatakan syukur Alhamdulillah keluarganya dalam keadaan baik dan selamat, namun kondisi daerahnya sampai sekarang belum diketahuinya dengan pasti. 
Angga yang tamatan administrasi Negara di Universitas Negeri Padang saat ini mengambil S2 dari UI.

SADAR KAMERA :  Penulis saat berlangsungnya sidang konferensi masih sempat Narsis mumpung ada kameraman dari Kementrian Kepemudaan dan Olah Raga lewat. Saya kasih kamera saku saya dan minta difotoin.  Banyak gaya si Asep mah.  Foto Panitia donk

Dengan penduduk hampir mendekati angka 300 juta memiliki 100 suku dan 150 Bahasa berbeda, ternyata semua bisa bersatu. Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa penganut 5 agama berbeda bisa hidup bersama di Indonesia. Hal seperti inilah, seperti kata Pak Arief Rahman , yang membuat komunitas internasional ingin mengetahui lebih jauh apa resep Indonesia dalam menciptakan itu semua.

Bagai gayung bersambut, pihak Kementrian Pemuda dan Olah Raga Raga (Kemenegpora) menawarkan kepada Banten yang disambut dengan baik oleh Gubernur Banten Ratu saat itu Atut Chosiyah dengan mengirimkan surat kesediaan untuk menjadi tuan rumah penyelenggaran Konperensi Pemuda Internasional (International Youth Conference) yang konon pertama di dunia dan dilaksanakan di Indonesia itu.

Usai berkonferensi di Banten, para delegasi peserta (Participant Youth) pemuda dan pemudi dari seluruh dunia itu mengadakan field trip langsung menuju Paris Pan Java, Bandung, Jawa Barat untuk melepaskan penat dengan mengunjungi Lembang, Tangkuban Perahu dan lokasi lokasi bersejarah Konperensi Asia Afrika di Bandung.

Mereka dijamu dan disambut oleh Walikota Bandung dan kami semua para
International Youth Conference menginap di Hotel Savoy Homann Bandung. Sebelum menjejakan kaki di Bandung, seluruh  peserta International Youth Conference mengunjungi Istana Bogor melalui Jalur Puncak dan disambut oleh Bupati Bogor.   Ditulisan mendatang Insya Allah akan saya tuliskan pengalaman menginap di Marbella dan Savoy Hoyman  tentu dengan catatan tidak janji hehehee.  (Asep Haryono)
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia