Dear Blog.

Memang menyakitkan. Begitu barangkali yang ada di benak para fans dan supporter pendukung kesebelasan timnas Indonesia yang menonton laga Leg Putaran pertama antara timnas GARUDA Indonesia VS Harimau Malaya Malaysia tadi malam di Stadion Bukit Jalil Malaysia. Seperti yang ditulis oleh detik com yang pagi ini saya akses tertulis jelas "Kekalahan telak di kandang Malaysia belum mengubur asa Indonesia jadi juara Piala AFF 2010. Toh masih ada 90 menit buat 'Pasukan Garuda' untuk membalikkan kedudukan dan jadi jawara. Itulah kira-kira pernyataan optimistis yang disuarakan oleh kapten timnas Bambang Pamungkas, setelah sebelumnya Indonesia ditekuk Malaysia 0-3 di Stadion Bukit Jalil, Minggu (26/12/2010) malam WIB".

Masih ditulis lagi di lanjutan posting berita dari Detik COM tersebut memang masih ada 90 menit lagi di Jakarta nanti diputaran leg kedua Indonesia VS Malaysia. Kita memang kecolongan begitu tulisan headline di sebuah koran di kota Pontianak. Bahkan stiriker Indonesia Bambang Pamungkas atau lebih dikenal dengan sebutan Bepe menulis di akun twitternya agar tetap bangkit untuk membalas kekalahan ini di Jakarta. " awan-kawan.. Tetap Semangat...!!!" seru Bepe, sapaan akrabnya, lewat Twitternya itu tersebut tercetus Senin (27/12/2010) dinihari tadi.

Memang menyakitkan kenyataan memang. Masuknya tiga buah gol bersarang ke dalam gawang Markus Haris Maulana dalam waktu berdekatan di babak kedua juga membuat hati ini ketar ketir tidak karuan saat menyaksikannya. Bayanglan saja. di babak Pertama, ritme permainan Malaysia memang menguasai jalannya pertandingan, dan Indonesia masih mampu bertahan dengan baik dan angka masih dalam keadaan seimbang 0:0. Dengan kecolongan telak 3 kosong ini, maka Indonesia pun pulang dan harus berjuang keras untuk bisa membalik keadaan menjadi sebaliknya, dan perjuangan babak ke dua nanti tentu saja tidak mudah dan penuh dengan jalan terjal dalam memperolehnya.

Jangan Saling Menyalahkan
Seperti yang sudah saya tulis dalam postingan saya beberapa hari lalu yang menyatakan perasaan geli saya saat menyaksikan timnas Indonesia yang manut dan nurut saja "digiring" masuk ke kelompok partai terentu hingga kepada kepentingan partai tertentu. Lihat saja dalam tayangan di televisi yang sudah kita saksikan bersama sama. Timnas Indonesia harus menghadiri agenda dan jadual yang tidak perlu sebenarnya.

Kita saksikan bersama sama timnas Indonesia harus menghadiri undangan partai politik dengan dalih merayakan kemenangan. Kemenangan yang mana? Baru kemenangan di babak semifinal tapi sudah diperlakukan sebagai hasil akhir kemenangan. Belum belum saatnya kita merayakan kemenangan. Juga timnas harus menghadiri istigosah segala macem. Bukannya tidak perlu doa, tapi saat itu kan timnas harus banyak istirahat dan berlatih bukannya jadi kaya selebritis harus ada konperensi pers, undangan wawancara, undangan ke sana kemari yang sebenarnya jauh dari agenda sepakbola. Bukannya tidak penting acara istigosah, tapi saat ini kegiatan seremonial tidak jelas itu belum perlu lah.

Belum lagi persoalan tiket yang carut marut. Dalam postingan saya sebelumnya sudah saya sebutkan bahkan presiden SBY kita, Soesilo Bambang Yudhoyono atau bapak SBY menghimbau kepada PSSI agar tidak menaikkan harga tiket untuk sebagian masyarakat kita yang tidak mampu agar bisa hadir di GBK untuk mendukung timnas Indonesia bertanding melawan Malaysia. Kita tahu bahwa pak SBY itu dari Partai Demokrat berkuasa dan pemenang dalam Pemilu. Sedangkan Ketum PSSI si semprul Nurdin Halid adalah "kader" Partai Golkar yang diketuai oleh Mr Aburizal "Ical" Bakrie itu. Sudahlah jangan dipolitisir timnas kita

Jangan menyalahkan aksi suporter Malaysia yang tidak santun dengan menyorotkan Laser Beam ke arah pemain TimNas Indonesia. Juga jangan menyalahkan ketua Umum Nurdin Halid si semprul yang banyak mendapat cacian dan hujatan dari fans sepakbola Indonesia. Jangan salahkan banyaknya acara di luar skedul timnas seperti menghadiri acara istighosah dan lain sebagainya. Jangan menyalahkan orang atau pihak lain sebagai kambing hitam kegagalan timnas Indonesia di leg pertama sepakbola piala AFF ini. Sudahlah. Jangan mencari kambing hitam atas kekalahan telak tim Garuda kita melawan Malaysia tadi malam di Stadion Bukit Jalil Malaysia. Juga jangan menyalahkan banyaknya penghargaan, hadiah dan reward yang mungkin menyebabkan pemain kita lupa diri, atau over confidence.

Segera Balas di Jakarta
Marilah kita segera berbenah dan secepatnya memperbaiki kinerja timnas Indonesia secepatnya sebag laga babak kedua segera akan dijelang dan dihelat di stadion Gelora Bung Karno Jakarta Indonesia pada hari rabu mendatang tanggal 29 Desember 2010. Akankah kita bisa membalas kekalahan telak dari tim "Harimau Malaya" Malaysia yang merupakan "musuh" abadi kita di ajang sepakbola dan juga bulu tangkis ini?. Mungkin kalaw dulu kita menduga tim Malaysia akan fight habis habisan dengan "aroma dendam" menyeruak adalah hal yang wajar karena tim Malaysia asuhan si klimis RajaGopal itu pernah dikalahkan telak dengan skor meyakinkan kalah 1-5 dengan timnas Indonesia. Kini "aroma dendam" menjadi terbalik. Pihak kitalah yang diduga akan bermain dengan "aroma dendam" karena dikalahkan telah 0-3 saat di leg pertama melawan Malaysia ini.

Sistim kejuaraan piala AFF ini memang menganut sistim baru. Dimana perhitungan skor dihitung berdasarkan gol tandang. Artinya saat Indonesia berhasil dikalahkan Malaysia dengan skor 0-3 tidak berbalas, maka untuk bisa merebut piala AFF minimal timnas Indonesia harus menjaringkan gol ke gawan lawan 4:0 tidak berbalas. Harus selisih 4 gol untuk bisa memenangkan piala AFF yang sudah belasan taun dirindukan oleh Indonesia. Jika skornya sekitar 4-1 maka harus ada perpanjangan waktu lagi. Sedangkan di tim "Harimau Malaya" Malaysia cukup menahan seri saja sudah bisa merengkuh piala AFF itu.

Indonesia Belum Kalah. Garuda Masih Bisa. Menang atau Kalah itu adalah hal yang biasa dalam setiap pertandingan olah raga apa pun. Sikap kurang terpuji suporter Malaysia dengan menyorotkan laser beam ke arah pemain nasional kita tidak harus dibalas dengan Menyorotkan laser Beam ke Arah pemain timnas Malaysia. Jangan balas perlakukan mereka dengan perlakuan yang sama saat kita menjamu timnas Malaysia. Kalaw kita membalas perlakuan suporter Malaysia maka kita tidak lebih baik dari Malaysia.. Tunjukan nilai kebesaran , kejujuran dan sportifitas suporter kita. Tunjukan kepada dunia bahwa bangsa kita, INDONESIA, sebagai bangsa yang bermartabat , sportif dan jujur dalam olah raga sepakbola internasional. Buat apa menjadi JUARA dan MENANG tapi diperoleh dengan cara curang, tidak sportif, dan menghalalkan segala cara. Kalaw itu dilakukan maka KEMENANGAN yang diperoleh akan CACAT, dan tidak layak untuk dibanggakan.

Jika kita Kalah lagi dari Malaysia, kita kalah TERHORMAT. Dan Jika kita MENANG pun maka MENANG harus dengan TERHORMAT. Kita Belum Kalah. Indonesia Masih Bisa. Mari kita balas mereka di Jakarta.

Maju Terus GARUDA. Maju Terus Indonesi
Seluruh Indonesia mendukung perjuangan mu

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia