Lontong Sayur ? Oke donkkk....

Tag : Wisata Kuliner - Asep Haryono | Lontong Sayur ? Oke donkkk.... - Powered by Blogger

Catatan Asep Haryono

Setiap kali berjalan ke luar rumah entah untuk keperluan membeli peralatan kantor, atau sekedar cari angin ( Heran angin kok dicari sih-red) saya akan selalu sempatkan untuk cari jajanan pasar atau jajanan pinggir jalan baik yang ringan maupun yang tidak ringan. Hehehehe.  Urusan makan memang menjadi salah satu daya tarik untuk tulisan yang ada di blog ini.

Nah ada yang pernah tau atau denger lontong sayur? Ahaaaa  mungkin kawan kawan ada yang pernah mendengar nama cemilan atau makanan yang dinamakan Lontong Sayur ini. Hmmmmmm.  Seingat saya sih waktu saya masih sekolah di SD dahulu sekitar era taon 1980 an gitu deh menu makanan ini sudah ada.  Kalau nda salah ya hiehiehe.  Nah lontong sayur ini memang identik dengan menu sarapan di pagi hari. Ya iyalah kalau pagi disebut makan pagi atau sarapan. Hiehiehiheiee

Dikira Mahal
Kejadiannya sih hari Sabtu (19 Mei 2013) yang lalu sebelum ada kelas Akademi Berbagi yang akan share ilmu dan informasi di kantor saya di lantai 5 gedung Graha Pena Pontianak Post yang direncanakan hari itu pada sekitar jam 14.00 WIB, saya punya waktu sekitar 2 (dua) jam untuk keluar dari sarang sebentar untuk mengurus beberapa hal misalnya untuk membayar iuran Motor MIO , mencukur rambut yang sudah panjang kaya rocker , mencek ke bengkel BB di jalan Tanjungpura, dan kembali ke markas.

Nah setelah semua urusan selesai sekitar jam 13.30 WIB adalah saat yang amat membahagiakan saya karena saatnya saya memperhatikan "kampung tengah:" alias perut yang memang perlu diisi alias belum lunch (Makan Siang-red) inilah saatnya.  Kebenulan eh kebetulan di areal sekitar Jalan Gajah Mada , sekitar di kawasan Hotel Kapuas Palace, ada sebuah kedai kecil yang saya kira mirip warung gitu deh namun cukup bersih.  Saya lihat ada kedai gerobak lontong sayur. Ahaaaaaaaaaaa.

Paket Lunch saya hari itu. Lontong Sayur dan Es Teh.  Foto Asep Haryono

Waa sedap e. Lontong saYUR yang maknyuzzz.  Foto Asep Haryono

Serrrrrrr langsung saya masuk ke dalam kedai, dan memesan 1 (satu) porsi Lontong Sayur kepada penjualnya yang saya kira adalah sepasang suami istri paruh baya.  "Kak, lontong sayurnya satu porsi ya, berapaan kak?" tanya saya kepada penjualnya. "Tujuh ribu rupiah aja dek" katanya.  Ya sudah saya langsung duduk di posisi tempat duduk sekalian beli es teh.  Asyiiiiiiik.  Begitu lontong sayur selesai diracik, dan dihidangkan di atas meja, saya pun dengan gegap gempita malahapnya.

"Semuanya 11 ribu rupiah" kata penjual minuman di kedai itu.  Saya pun segera membayarnya, dalam hati saya berpikir kok segelas es teh aja dihargai 11 ribu rupiah, wah mahal amat ya nih Teh Es atau Es TEh.  Saya memang membayar ke kasir untuk pesanan es teh yang saya minum terlebih dahulu baru kemudian membayar untuk Lontong Sayurnya.  Saya pun tidak "protes" atas harga 11 ribu rupiah untuk segelas es Teh yang saya minum tadi.

"Nda dik, sudah dibayar di kasir kan, itu sudah termasuk harga Lontong Sayurnya" kata penjual Lontong Sayurnya. "ooooooooo" bulaaaaaaaat.  Rupanya saya baru paham saat saya membayar es teh seharga 11 Ribu rupiah tadi di dalamnya sudah ada komponen menu 1 porsi Lontong sayur yang saya makan hehehehee.   Satu paket donk. (Asep Haryono)