Catatan Asep Haryono

Sudah lebih dari sebulan kayaknya kota Pontianak (Ibukota propinsi Kalimantan Barat) ini dilanda kemarau, musim kabut asap plus bonus tidak turun hujan.  Di beberapa bagian kota dan sebagian wilayah tertentu di Pontianak air PDAM tidak mengair sama sekali.  Hal ini sudah dirasakan beban dan penderitaan bagi warga kota Pontianak pada khususnya dan di daerah lain di Kalimantan Barat yang juga dilanda kekeraingan yang sama pada khurusnya   Kemana lagi Air bersih harus di cari akhir akhir ini.

Sungguh ironi juga ya di saat di DKI Jakarta sedang musim banjir dimana mana air melulu (yah namanya juga banjir-red), justru di saat yang nyaris bersamaan di Pontianak dilanda kekeringan.  Saya bahkan ada ide gila : Bagaimana kalau air banjir yang melanda sebagian kota Jakarta itu dijernihkan airnya, dibuat yang bersih kalau perlu layak minum, lalu dikirim pake kapal tanker raksasa dan didistribusikan ke daerah daerah lain di Indonesia yang dilanda kekeringan.  Sekilas ini memang ide gila tapi jaman sekarang ini apa yang tidak mungkin diwujudkan?


Komplek Duta Bandara di kawasan Bandar Udara Internasional Supadio, tempat "habitat" kami semua, juga tidak lutut eh luput dilanda kemarau panjang, dan air PDAM tidak mengalir sama sekali.  Alhasil sebagian warga komplek harus (terpaksa) menggunakan sumber air lain seperti aek kolam (air kolam-red), dan aek hujan (air hujan).  Orang Pontianak biasa menyebut air dengan sebutan "aek".  Bagi warga komplek yang mau prakmatis bisa langsung memesan Air melalui jasa penyediaan air kota Pontianak. Satu tanki air bersih entah berapa kubik isi airnya dibandrol dengan harga sekitar Rp.150.000,- (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah).

Saya sempat mendokumentasikan salah seorang warga komple dibantu dengan warga lainnya sedang "ngakalin" pipa leding PDAM agar bisa mengalir. Mereka menggunakan mesin Pompa air dan "disedot" pada titik titik tertentu di sekitar rumahnya.   Foto foto di bawah ini mungkin bisa mengggambarkan lebih jelas betapa gigihnya warga komplek yang kini menjadi "pejuang air".   Foto foto diambil kemarin sore (13 Pebruari 2014) sekitar jam 17.00 WIB :


Gentong Air menampung air dari kolam. Foto Asep Haryono
AIR KOLAM :  Seorang warga sampa harus menyedot Air Kolam di pekarangan rumahnya lalu dimasukkan ke dalam gentong air untuk selanjutnya dijernihkan dan layak dipakai.   Foto Asep Haryono
Dua warga saling bantu
SUMBER:  Dua orang warga Komplek sedang "ngakalin" pipa PDAM dengan menyedot langsung dititik yang diduga pusat atau induk saluran air PDAM agar lebih deras mengalirnya.   Foto Asep Haryono
Membetulkan pipa ledeng PDAM
PANCING :  Dua orang warga komplek ini sedang memeriksa saluran induk PDAM yang kemudian akan disusupi selang penyedot air dengan menggunakan pompa.   Foto Asep Haryono


Dari sinilah akhirnya diketahui betapa pentingnya AIR bagi kehidupan.  Air bersih sangat penting untuk kehidupan sehari hari.  Air bersih untuk mandi anak anak, orang dewasa dan kita semua.  Air bersih yang sehat dan layak minum.  Air untuk mencuci pakaian dan baju baju keluarga.   Bagaimana rasanya jika seragam sekolah anak anak kita dicuci dengan air yang tidak bersih, atau berwarna, bukannya baju putihya akan menjadi kusam karena dicuci dengan air yang tidak bersih

Belum lagi ancaman berbagai macam penyakit yang ditimbulkan oleh konsumsi air yang tidak bersih: diare, disentri dan masih banyak lagi gangguan kesehatan lainnya karena mengkonsumsi atau meminum air yang tidak bersih.   Keluarga kami pernah mandi dengan Air Galon Mineral yang dibeli karena terpaksa sama sekali tidak ada air waktu itu.  Bisa dibayangkan betapa "mewah" nya mandi saja harus menggunakan air Galon Mineral.  Nah jika sahabat blogger tersedia air bersih , air PDAM yang lancar dirumah, berhematlah. Hargailah AIR yang sangat penting bagi kehidupan sehari hari.  Jangan buang air dengan percuma. Liatlah mereka yang kini sedang kekurangan air bersih. (Asep Haryono)
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia