Catatan Asep Haryono


Sepulang saya mengantar Abbie dari Rumah Sakit TK II Kartika Husada kemarin (Selasa, 28 Januari 2014), saya memutuskan untuk langsung cabut ke headquarter (markas) untuk masuk kerja seperti biasa.  Sebelum saya sudah izin karena mengantar anak ke Rumah Sakit. Karena masih jam kantor menjelang pukul 12.00 WIB saya melaju kendaraan roda dua saya dengan kecepatan yang direkomendasikan 40 kilometer per jam

Tepat di persimpangan jalan Adi Sucipto dan jalan tolol eh salah tol, saya terhenti lampu merah. Namun ada yang tidak beres dengan beberapa motor di depan saya saat menunggu lampu merah tersebut.  Pemandangan pelanggaran kelengkapan dan keselamatan Lalu Lintas secara kebetulan bersamaan dilakukan oleh tiga motor ini.   Tadinya sih saya hanya fokus mengambil gambar pelajar sekolah SMP yang tertankap kamera tidak memakai Helm.   Begitu saya jepret saya pun melanjutkan motor saya sampai ke Graha Pena.

Namun Begitu kamera digital 12 piksel jadul kesayangan saya ditranfer datanya dari Memory Card ke dalam Hard disk, ternyata bukan hanya gambar si pelajar SMP itu saja yang jelas jelas tidak pakei Helm, ternyata ada dua pengendara motor lagi lainnya yang melakukan perbuatan yang kurang patut di jalan raya, dan berpotensi melanggar ketentuan lalu lintas. 

Yang satu motor di sebelah si pelajar tadi ternyata malah tidak memasang plat Nomor kendaraan sama sekali. Lupa kah atau memang motornya masih anyar (baru)?  Motor baru pun saya kira masih diwajibkan memasang tanda nomor kendaraannya bukan?   Yang satu lagi adalah pengendara motor dengan 3 (tiga) orang sekaligus.  Bukankah ini membahayakan keseimbangan si sopirnya? Dengan naik motor bertiga selain mengundang bahaya karena tidak seimbang, juga bisa membahayakan penumpang lainnya.



Tiga pelanggaran bersamaan
KOMPAK :  Ada pelajar yang tidak pake Helm , tidak ada plat nomor kendaraan, serta naik motor sekaligus tiga orang dengan kamuflase ditutup jaket segala,  Tiga tangkapan pelanggaran keselamatan dan kelengkapan lalu lintas yang berhasil tertangkap kamera. AYo pak Polisi tertibkan ini.  Foto Asep Haryono


BERBAHAYA:  Andai truknya melaju dengan kencang lalu mendadak mengerem kedua orang yang duduk di belakang truk ini bisa terjungkal jatuh. Tanpa keselamatan sama sekali.    Foto Asep Haryono

Sampai disitu kah pemandangan yang saya lihat?
Tentu saja tidak.  Masih banyak babak babak lainnya yang tidak sempat saya ambil gambarnya, rata rata adalah prilaku pengendara motor yang tidak santun di jalan raya, mengabaikan kelengakapan berkendaraan dan keselamatan di Jalan Raya. 

Salah satunya adalah truk yang tertangkap kamera saya saat saya melintas di jalan Adi Sucipto Pontianak. Sebuah truk yang saya duga berisi bal bal pakaian bekas atau sejenisnya yang diduduki oleh dua orang di belakangnya tanpa ada sekat pengaman sama sekali.  Sangat berbahaya. Jika truk mengerem mendadak dua orang tadi bisa jatuh.

Sampai kapankah kita terus begini selalu tidak bisa tertib dalam berlalu lintas?  Memiliki SIM dan STNK saja ternyata bukan ukuran seorang warga patuh terhadap disiplin berkendaraan dan memperhatikan keselamatan dalam berkendaraan dan keselamatan si pengendara itu sendiri?

Apa yang harus kita lalukan agar warga sadar betapa penting memperhatikan sikap dan tingkah laku yang santun di jalan raya?.  Jadilah pelopor keselamatan berlalu lintas, dan budayakan keselamatan sebagai sebuah kebutuhan. Semoga   (Asep Haryono)

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia