Catatan Asep Haryono


Slogan yang sering kita liat spanduknya di tiap sudut jalan "Jadilah Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dan Budayakan Keselamatan Sebagai Kebutuhan" sepertinya masih belum banyak dipahami oleh masyarakat. Banyak hal di jalan raya yang masih memerlukan perhatian kita bersama,.  Beberapa hal tersebut ada yang menyangkut keselamatan Berkendaaran (road safety), Kseselamatan Pengendara itu sendiri hingga Keselamatan Berlalu Lintas.  Sekilas nyaris sama namun dalam beberapa hal memang saling berkaitan satu sama lainnya.

Di kota Pontianak sendiri kini sedang gencar gencarnya dilaksanakan operasi Zebra yang melibatkan banyak unsur dari Kepoisian kota Pontianak. Jangan tanya sama saya mengapa sampai dinamakan Zebra ya?.  Mungkin karena adanya garis garis dalam tubuh zebra itulah yang dijadikan marka di Jalan raya.   Banyak kejadian di jalan yang saya sempat abadikan dalam jepretan lensa Nikon Coolpix L19 12 Piksel Jadoel kesayangan saya.

BERBAHAYA :  Dua orang ini duduk di atas bak terbuka tanpa ada pegangan sesuatu sebagai sandaran.  Jika asyik mengobrol begini bisa lupa kalau diri ini sedang diatas mobil yang berjalan.  Berbahaya.  Foto Asep Haryono
TIDAK SANTUN :  Beberapa pengendara sepeda motor dalam lingkaran warna merah ini seperti tidak mau antri denan tertib menunggu giliran lampu berwarna hijau.  Melebar ke kiri.  Foto Asep Haryono
TIDAK SEIMBANG:  Membawa Mesin Cuci sendiri dengan menaikkannya di atas sepeda motor memang ekonomis.  Hanya saja keselamatan anda jadi taruhan. BEratnya mesin cuci menyebabkan motor bergoyang, Tidak stabil. Berbahaya. Don't try this at home   Foto Asep Haryono


Kalau sudah menyebut "keselamatan" ini bisa jadi berkaitan dengan keselamatan diri sang pengendara itu sendiri dan atau keselamatan pengendara lain atau keselamatan orang lain.   Banyak kecelakaan yang terjadi di jalan raya diakibatkan oleh ketidakdisiplinan sang pengendara itu sendiri disamping masih ada faktor eksternal lainnya diluat kendali.

Dalam Undang - undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) sebenarnya sudah jelas sekali. Mungkin sosialisasinya saja yang perlu terus digencarkan oleh kepolisian Republik Indonesia agar sampai dan mudah dipahami oleh masyarakat.  


Tujuannya sih jelas mulia yakni bagaimana masyarakat bisa disiplin diri membangun budaya tertib di jalan raya untuk keselamatan diri sendiri dan juga orang lain. Sehingga dengan semakin tinggi kesadaran berlalu lintas masyarakatnya, maka angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya bisa diminimalisir baik dari segi kualitas dan kuantitasnya. Cieeee

LEWAT MARKA : Masih belum lampu Hijau, sudah nyelonong melewati marka di simpang Jalan Sutan Syahrir Kota Baru Pontianak .Saya sempat dibelakang mereka dan mengambil gambarnya.  Foto hak cipta Asep Haryono


Penggunaan Plat kendaran yang tidak memenuhi standar pabrik atau polisi misalnya seperti KB 1234 dan lain sebagainya. Ini memang harus ditertibkan juga. Suara knalpot yang bising dan berisiknya minta ampun itu juga sangat mengganggu kenyamanan pengendara lain. Memodifikasi knalpot dan atau kendaraan agar tampak trendi menyalahi ketentuan Undang Undang. Masih banyak hal ETIKA berlalu lintas di jalan raya yang masih perlu ditingkatkan lagi kesadarannya.  Cieeeee

Karena tidak jarang kecelakaan justru ditimbulkan oleh kelayakan kendaraan itu sendiri seperti rem yang blong dan lain sebagainya. Perilaku disiplin di Jalan Raya memang sudah seharusnya lebih disosialisasikan lagi agar masyarakat menjadi ingat dan sadar diri.  Sadar diri untuk melaksanakannya dalam kehidupan sehari hari.  Disiplin diri bukan patuh karena takut. (Asep Haryono)_
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia