Oleh Asep Haryono

Tulisan ini adalah tulisan kedua saya pada hari ini. Setelah berhasil memosting tulisan pertama yang berisi dan berjudul "Berburu Sahabat Yang Berkualitas" dan beberapa jam kemudian dilanjutkan pada tulisan ini. Ini sebenarnya bukan tulisan, namun lebih kepada bercerita saja atas apa yang saya alami hari ini yakni menyaksikan kembali anak saya, Abbie Muhammad Furqan Haryono (hampir 5 thn) kembali ke "almamater" nya di TK/Kelombok Bermain Islam Al Azhar yang terletak di bilangan Jalan Ahmad Yani Pontianak.


Banner Tahun Ajaran Baru Al Azhar,  Foto Hak Cipta Asep Haryono

Ini memang diluar yang saya perkirakan sebelumnya kalaw pada akhirnya "si ganteng" (Julukan sayang kami kepadanya-red) kembali ke Perguruan Islam TK/KB Al Azhar yang sebelumnya diperkirakan tidak akan dilanjutkan lagi.

Dalam cerita saya sebelumnya yang berjudul "Sampai Jumpa Lagi Al Azhar" disebutkan bahwa Abbie diproyeksikan tidak akan melanjutkan di sana (Al Azhar) lagi karena pertimbangan psikologis agar bunda dan anaknya tetap terjalin dan memudahkan komunikasi keduanya. Namun fakta hari ini membalikkan semuanya seratus delapan puluh derajat.

Kondisi Yang Belum Memungkinkan
Satu minggu sebelumnya, Ayah dan Bundanya terlibat dalam pembicaraan yang "sersan" alias serius tapi santai, dan santai tapi serius mengenai jadi tidaknya putra tertua kami, Abbie, disekolahkan di Kabupaten Kubu dekat tempat mengajar bundanya di SMA Negeri 1 Kubu.   Sebenarnya persiapannya sudah disiapkan hingga pada negosiasi ke calon sekolah tempat Abbie akan kelak masuk termasuk rumah kontrakan yang kelak akan didiami bunda dan Abbie.

Abbie Muhammad Furqan Haryono
Foto Ayah
Ada fasilitas rumah dinas yang sudah disiapkan sebenarnya namun tentu saja tidak cocok dengan Abbie karena itu tempat para guru, dan juga ada pertimbangan lainnya yang tidak cocok kalaw bergabung dengan rumah dinas. 

Namun setelah diadakan survey ulang oleh bundanya dan didapati bahwa dalam kondisi yang normal mungkin tidak ada masalah dengan air (baik untuk keperluan sehari hari maupun untuk mandi) namun dalam kondisi tidak normal misalnya musim kemarau dan air tidak mengalir sama sekali.

Jika pun ada air untuk keperluan mandi juga tidak cocok untuk Abbie yang sudah terbiasa dengan Air Leding atau air PDAM. Ini akan menyebabkan Abbie "shock" dengan perubahan mendadak.


Bagi kita orang dewasa mungkin bisa maklum dengan kondisi air kolam, dan saya sendiri juga sangat terbiasa dengan air hujan atau air kolam (ya donk lawong sudah puluhan tahun di Pontianak-red), tapi kita juga tidak mau anak anak menjadi tidak nyaman dengan kondisi seperti ini.  Sedangkan untuk pertimbangan ekonomi dalam hal ini biaya biaya dan fasilitas yang diperlukan untuk Abbie sekolah di Kubu sifatnya relatif, dan tentunya masih bisa diusahakan dan dimusyawarahkan. 

Pertimbangan lainnya lagi adalah soal lingkungan yang mungkin akan terasa serba "baru" dilingkungan yang baru kelak, sedangkan di tempatnya sekarang ini Abbie sudah banyak kenalan, dan network yang sudah dibangunnya sejak tahun kemarin tentu tidak akan kami abaikan begitu saja. 

Kabar lainnya adalah adanya pergantian kepala sekolah KB/TK Islam Al Azhar yang sebelumnya dijabat oleh Ibu Dian Ekarini, S.Pd sudah digantikan oleh Miss Eka, S.Psi.   Selidik punya selidik ternyata Miss Eka adalah partner atau team work istri saya saat masih mengajar di KB/TK Islam Al Azhar. Mereka berdua pernah ditugasi mengajar di kelas yang sama, jadi untuk urusan administrasi bisa  dirojer gitu ganti hehee.

Orientasi Dan Perkenalan
Akhirnya keputusan akhirnya sudah final dan keputusan yang sudah ayah bundanya ambil tentu sudah melalui pertimbangan banyak hal akhirnya memutuskan menetapkan Abbie tetap melanjutkan ke TK/KB Islam Al Azhar, dan keputusan tersebut sudah diketuk palu dan sudah disepakati ayah bundanya. Ketika keputusan ini disosialisasikan kepada Abbie oala senangnya bukan main dia.  Abbie senang ayah bundanya juga turut senang.  "Abi nda mau beli mainan lagi" gitu katanya kepada kami.  Sebagai orang tua tentu saja "ikrar" atau "janji" Abbie akan diperhatikan, dan andaikan dia "ingkar" tidak ada masalah bagi kami. :))

Jam menunjukkan pukul 07.25 WIB pagi saya pun bergegas menuju Al Azhar, karena Abbie dan Bundanya sudah lebih dahulu "ngacir" karena ada informasi masa orientasi dan upacara tahun ajaran baru dengan acara lepas balon segala akan dimulai tepat jam 08.00 WIB.   Setelah saya memarkir kendaraan kesayangan saya Honda Supra Fit di "habitat"nya, saya pun menuju lapangan atau plaza persis di depan Masjid Al Azhar, Saifullah,. Celingak celinguk saya melihat di mana letak Abbie berdiri yang memakai baju batik itu. Sedangkan rata rata anak anak di lapangan upacara memakai baju putih putih. Liat liat di deretan para orang tua juga tidak terlibat bundanya. "Kemana ya" jawab saya sambil jeprat sana sini.

UPACARA LEPAS BALON  : Tradisi tahun ajaran baru melepas balon.  Sambutan di sampaikan oleh Bapak H. Herzi Hamidie. Foto hak cipta Asep Haryono
LEPAS BALON . Terbanglah tinggi wahai balon setinggi citqa cita anak anak ini meraih cita citanya.  Semoga Allah SWT memberkahi cita cita anak anak ini di masa depan nanti. Foto Hak Cipta Asep Haryono



"Oh ya ingat pasti mereka di kelas Idris" kata saya dalam hati.   Idris adalah nama kelas TK B yang akan dimasuki oleh Abbie yang sebelumnya di kelas TK A (Kelas Khadijah), dan nama nama ini lazim diberlakukan di TK/KB Perguruan Islam Al Azhar.   Dan ternyata benar, Abbie dan anak anak lainnya sudah di kelas Idris yang letaknya ada  di bagian dalam Al Azhar.  Begitu juga dengan para orang tua lainnya yang menunggu diluar. Kenapa para orang tua menunggu di luar?  Ya karena anak anak mereka sedang diberi "wejangan" dan juga "pengarahan" oleh guru guru.  Siapakah gurunya?

Ternyata guru yang akan mengajar Abbie dan teman temannya di kelas Idris TK/KB B Al Azhar adalah ibu Diana Ekarini, S.Ag  (Mantan Kepala KB/TK Islam Al Azhar) dan juga Miss Upi. Panggilan "Miss" adalah lazim untuk menyebut sesama guru Al Azhar. Beberapa orang tua saya lihat mengambil foto atau gambar dari luar kelas (Dari pintu) namun tidak berlaku bagi saya.  Saya langsung merangsek masuk ke dalam kelas dan  mengambil foto foto masa orientasi dan perkenalan siswa siswa kelas Idris dengan posisi yang amat bagus. sebagus menangkap burung dalam sangkar. (Wah kiasannya nda nyambung Sep).

LAIN SENDIRI :  Suasana Orientasi dan pembekalan KB/TK B Kelas Idris Al Azhar Pontianak yang dibawakan langsung oleh ibu Diana Ekarini, S.Ag.  Abbie duduk di sebelah paling kiri bawah pake baju batik lain sendiri dari yang lain.   Foto Hak Cipta Asep Haryono

KELAS IDRIS :  Suasana Orientasi dan pembekalan KB/TK B Kelas Idris Al Azhar Pontianak yang dibawakan langsung oleh ibu Diana Ekarini, S.Ag.  Foto Hak Cipta Asep Haryono

"Wah rata rata pake baju putih, abbie pake Batik ya lain sendiri" kata saya dalam hati. Namun untunglah ada juga kawan lainnya yang memakai baju yang juga tidak putih putih.  Saya jadi ingat kata sambutan dalam upacara pelepas balon tadi sebelumnya yang dibawakan oleh Bapak H. Herzi Hamidi saat melepas balon sebagai tanda dimulainya tahun ajaran baru di KB/TK Islam Al Azhar 2012. "Nah anak anak lihatlah balon balon ini terbang tinggi ke Angkasa sebagai kiasan bagi anak anak semua agar tetap mengejar cita citanya setinggi langit di sana".   Amin Amin Amin Ya Robbal Alamin.

"Al-Azhar….Al-Azhar…Al-Azhar…
Mari kita dukung cita-citanya
Tuk dilestarikan
Sehat jasmani dan rohani
Cakap tampil percaya diri
Dalam pribadi yang kuat'

(Mars Al Azhar)


 (Asep Haryono)

Gambar dari Internet
Begitu saya membaca postingan hari ini dari Miss Syahdini yang berisi dan berjudul Pilih pilih sahabat menjadi inspirasi saya juga untuk menuliskannya di blog ini tentu dengan sisi atau angle yang berbeda. Tema tulisan blog ku hari ini memang agak lazim dan sudah "pasaran" diberbagai forum, milis dan juga tulisan di berbagai media. Teman.

Ya satu kata itu memang sederhana namun mempunyai makna yang mendalam. Pengalaman memperoleh teman dan mendapatkan pertemanan adalah hal yang bisa saja berbeda beda antara satu orang dengan orang yang lain. Perbedaan pengalaman itu bisa jadi pengalaman yang baik, dan berkesan.

Namun tidak sedikit pengalaman menyedihkan, tidak menyenangkan sampai pada pengalaman yang menyakitkan bisa terjadi pada setiap orang. Apa yang anda rasakan saat memperoleh seorang teman Baru? Bagaimana anda harus bersikap agar pertemanan yang sudah anda bangun dan bina itu tidak rusak karena sesuatu hal?. Mari kita kita coba paparkan sedikit suka duka pertemanan yang kita rasakan selama ini.

Banyak faktor "x" dan juga faktor lain yang bisa menyebabkan pertemanan anda bisa renggang karena kesalahpahaman dan perbedaan visi dan cara pandang anda masing masing terhadap pola pertemanan yang ingin kalian bangun. Perbedaan visi dan cara pandang ditambah dengan gaya hidup seseorang bisa menentukan perbedaan dalam memperlakukan seorang teman.

Satu hal yang pasti adalah kita tidak dapat membuat setiap orang menjadi sahabat atau teman buat kita. Sebagaimana kita juga belum tentu diterima oleh orang lain sebagai teman. Namun demikian ada batas batas manusiawi dan keadilan yang bisa membedakan antara anda dengan teman anda. Pantaskah dia menjadi teman anda sesuai dengan kriteria anda sendiri? Juga dengan pertanyaan lain: Pantaskah anda menjadi sahabatnya sesuai dengan kriteria yang ada padanya?.

Coba kita lihat beberapa contoh "faktor X" yang bisa menyebabkan anda tidak bisa di"terima" oleh seseorang untuk menjadi temannya dan juga sebaliknya dia tidak bisa "diterima" menjadi teman anda. Beberapa faktor "ajaib" itu antara lain :

1. Uang (Money)
Khusus untuk alasan yang satu ini memang lazim dan umum terjadi di dunia pertemanan antara sesama kita. Urusan Uang, duit, fulus, money, atau arta (bahasa Jawa-red). Urusan ini memang sangat sensitif dan sangat peka karena menyerempet ke dimensi pertemanan yang lain dalam lingkaran persahabatan yang akan kita bangun. Kekurangan finansial sering menjadi salah satu pemicu keretakan pertemanan antara kalian.

Contoh mudahnya adalah saat anda meminjam uang kepada teman anda, dan anda tidak dapat mengembalikan uang itu pada waktunya kepadanya. Atau anda sengaja atau tidak sengaja menghindar dari kewajiban membayar kembali uang anda kepadanya. Hal hal "diam diam" seperti inilah akhirnya menimbulkan "jarak" bagi anda yang berpotensi timbulnya keregangan diantara kalian.


DENGAN KEVIN. Orangnya kocak, lucu dan siap menerima kritik.  Berteman dengan siapa saja boleh dan darimana saja ia berasal bukan masalah bagi saya.  Foto Mahendra

Namun sebenarnya urusan uang ini bisa saja diatasi oleh kalian berdua. Jika ada "deal" atau ada "kesepakatan" bagi kalian berdua yang tidak mempermasalahkan "kapan" hutang anda kepadanya, atau hutang dia kepada anda tidak menjadi masalah. Waktu pelunasan hutang yang bisa direstrukturasi bagi kalian berdua yang sudah sepakat satu sama lainnya bisa jadi akan menjadi solusi bagi persahabatan kalian.

Persahabatan dan pertemanan kalian tetap tidak ada masalah dan hepi hepi saja karena anda tidak mempermasalahkan urusan materi. Namun pola pertemanan seperti ini memang jarang terjadi. Tidak banyak orang yang mengalami hal seperti ini. Berbahagialah anda jika punya teman yang punya tenggang rasa yang tinggi. Hutang memang harus dibayarkan, namun kalian berdua tidak mempermasalahkannya kapan (hutang itu) dibayar.

2. Urusan Cinta (Asmara - Love)
Saya sebenarnya agak senyum senyum juga untuk alasan yang satu ini. Urusan cinta. Urusan asmara. Sepertinya rekan rekan blogger sudah bisa menebak ke arah mana bahasan nomor 2 ini, urusan Cinta. Mungkin rekan rekan pembaca blog saya akan mudah menerka karena urusan cinta atau asmara inilah anda akan merasa cemburu (Jealous-red) ya khan? Hehehe.

Ya ya saya rasa wajar saja. Bayangkanlah jika seseorang yang anda sukai dan cintai itu ternyata pindah kelain hati dan sudah punya gebetan lain?. Tentu anda merasa jeles alias cemburu bukan? Wajar saja tentu saja. Anda akan menjaga jarak kepada si dia karena si dia sudah punya gebetan yang baru misalnya. Saya sendiri tidak menganjurkan anda untuk berpacaran, karena dalam agama Islam yang saya anut memang tidak mengenal kata "pacar" atau "Pacaran".

Namun kadang juga orang bisa putus asa karena cinta. Lebih "seyem" lagi kalaw untuk urusan asmara alias cinta ini bisa membuat orang menjadi patah semangat hidupnya atau bahkan akan mengakhiri hidupnya. Ih seyem bangeds ya. Jangan sampai begitu ya. Percayalah, seperti kata banyak orang, dunia ini tidak selebar daun kelor.

Jika anda ditolak oleh si dia, Insya Allah masih banyak lagi calon pengganti yang lain. Perluaslah wawasan dan pergaulan anda sehingga anda akan banyak mendapatkan suasana baru dan kemungkinan mendapatkan seseorang yang sesuai dengan hati anda akan menjadi lebih besar daripada anda mengurung seorang diri di dalam kamar. Bukalah hati anda untuk menerima cinta dari orang lain, dan Insya Allah anda akan dimudahkan untuk mendapatkan kekasih baru yang sesuai dengan pilihan hati anda.

3. Idealisme
Ini memang salah satu faktor anda "dijauhi" oleh teman anda. Ini bisa dimaklumi sebenarnya. Misalnya saja anda pintar, dan paham hukum dan anda mempertahankan idealisme anda karena sistim di tempat kerja anda misalnya memang tidak sesuai dengan tatanan dan kaidah hukum yang berlaku. Lalu anda berjuang dan berusaha memperbaikinya sesuai dengan idealisme yang anda yakini kebenarannya. Persoalannya di sini adalah JIKA anda berada di sistim lingkungan kerja dengan manajemen yang amburadul dan teman teman anda sudah banyak mendapat fasilitas dari bos di kantor, maka anda hanyalah sebutir debu yang tiada artinya.

Percuma saja anda mempertahankan idealisme anda jika lingkungan kerja aja sudah lebih pro kepada kantor yang sudah memanjakan mereka dengan fasilitas fasilitas. Hutang Jasa kepada seseorang yang kelewat tinggi menyebabkan mereka "takut" ditarik kembali fasiltias yang sudah mereka terima dari bos, sehingga rekan rekan anda menjadi "buta" akan kebenaran.

Anda jangan menyalahkan BOS yang pilih kasih atau bos anda menganut sistim "Like and dislike" karena itu adalah hak sang bos. Anda mau jadi jahat atau mau jadi baik adalah pilihan. Jadi sikap idealisme anda di kantor dianggap "membahayakan" posisi rekan anda jika bergaul atau "berdekatan" dengan anda. Mereka berinisiatif "Cari Aman" dengan tidak menjadikan anda menjadi temannya. Ini bisa dimaklumi.

Jadi anda tidak perlu risau atau kuatir karena "dijauhi" oleh rekan rekan kantor anda dari kelompok semprul seperti ini. Malah seharusnya anda kasihan kepada mereka yang sebenarnya dari hati mereka yang terdalam ingin berteman kepada anda. Namun faktor egois dan ketakutan kehilangan rezeki jika berteman dengan anda yang idealis lah yang menjadikan anda di"jauhi" oleh rekan kerja anda . Anda harus memaklumi mereka. Jadilah diri anda sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan anda. Anda tidak perlu takut terhadap "keengganan" mereka untuk menjadikan anda sebagai sahabatnya.

Kesimpulan
Nah demikian dari contoh 3 (tiga) faktor di atas masih banyak faktor lainnya di dalam peta pertemanan anda di dunia persilatan yang malang melintang saat ini. Hehehe. Yaya apa yang saya paparkan di atas hanyalah contoh saja. Ada beberapa faktor lain yang bisa menjadi hal atau sesuatu yang berpotensi merenggangkan hubungan pertemanan kalian dengan rekan anda.

Ingatlah selalu bahwa kita tidak selalu bisa membuat orang lain SUKA terhadap kita, sebagaimana kita juga tidak bisa menjadikan setiap orang menjadi sahabat atau teman bagi diri kita sendiri. Seperti yang dikutip dari Kahlil Gibran bahwa  tidak ada yang namanya teman sejati dan juga tidak ada yang namanya musuh sejati mungkin kepentingan yang selalu ada. . Kadang jika kita terlalu sayang kepada teman mungkin suatu saat dia akan menjadi musuh terbesar anda. Juga anda jangan terlalu membenci seorang musuh, karena bisa jadi mereka akan berubah dan menjadi sahabat baik anda.

Berteman atau mendapatkan teman baru adalah hal yang indah. dalam hidup Kata orang mendapatkan 1000 teman terlalu sedikit, dan mendapatkan 1 orang musuh sudah terlalu banyak. Mungkin ungkapan itu benar mungkin juga tidak. Tidak ada kewajiban bagi anda untuk mendapatkan teman sebanyak banyaknya. Teman sedikit namun berkualitas jauh lebih baik bagi kalian berdua untuk dibina, dipupuk dan dikembangkan menjadi jalinan persahabatan dan persaudaraan selama lamanya

Sebagai penutup saya kutipkan kata kata bijak dari Erynn Miller "Bersahabat dekat dengan seseorang itu membutuhkan banyak pengertian, waktu dan rasa percaya. Dengan semakin dekatnya masa hidupku yang tidak pasti, teman-temanku adalah hartaku yang paling berharga".  Dan inilah salah satu kutipan yang saya pegang sampai sekarang ini

Nah selamat berburu teman yang baik dan berkualitas ya
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia