Salah Paham

Tag : - Asep Haryono | Salah Paham - Powered by Blogger
Maksudnya Becanda Malah Jadi Bencana
Catatan Asep Haryono

Ini adalah catatan saya aja mengenai topik yang saya coba diskusikan bersama dalam kesempatan yang berbahaGIA ini yakni salah paham atau dalam bahasa Inggrisnya Missunderstanding nah cukup menarik bukan. Sebelum saya coba mengulas sedikit mengenai topik diskusi saya hari ini mengenai Salah Paham, ada baiknya saya mencoba menyamakan persepsi para pembaca dahulu agar tercapai MoU (memorandum of understanding) tulisan sederhana ini yakni sepakat untuk berbuat kebaikan bersama. Setuju bukan?

Pada umunya salah paham selalu diidentikan dengan urusan asrama eh asmara dua insan yang sedang dimabuk cinta. Inilah salah satu jenis mabuk yang banyak disuka anak muda yakni Mabuk cinta selain badai tentunya? Hah Badai? Badai kan salah satu jenis bencana ya? Iya sih, tapi kalaw badai asmara siapa sih yang mau menolaknya?


Nah sayang sekali salah paham ini memang luar biasa dampaknya, dan luar biasa cakupannya karena sudah bersinggunggan dengan banyak dimensi, dan banyak parameter yang bisa didiskusikan. Banyak sekali masalah, perselisihan, pertengkaran , tawuran dan bahkan mungkin juga peperangan baik dalam skala kecil maupun besar berawal dari kesalahpahaman atau salah paham. Seyem juga akhirnya saya menulis artikel ini

Selidik Terlebih Dahulu
Kadang juga salah paham berawal dari perbedan penafsiran dari becandaan tersebut.  Maksudnya sih becanda dan ternyata malah menjadi bencana. Hanya karena sebutan "tante" saja sudah bisa membuat langit runtuh karena begitu serunya.   Sebutan yang awalnya mungkin dimaksudkan untuk becanda, namun menjadi bencana karena penafsiran yang berbeda.  Saya tidak membela orang yang menyebut "tante", dan saya juga tidak bisa menyalahkan orang yang marah karena tidak terima dirinya dipanggil dengan sebutan demikian.  Orang berhak marah, berhak tersenyum, berhak tertawa dan bahkan orang pun berhak bersedih.  Itu manusiawi rasanya.

Setiap individu setiap dari diri kita adalah pribadi yang unik. Hal yang sederhana saja bagi diri kita belum tentu bagi orang lain, begitupula sebaliknya. Hal yang mungkin di anggap remeh oleh orang lain, bisa jadi menjadi hal yang serius bagi kita.  Perbedaan penafsiran dan persepsi adalah hal yang wajar. Justru karena setiap individu dan pribadi itu unik, seharusnya kita harus melihat lihat dulu dengan siapa , atau orang yang gimana yang bisa kita bencandaain

Tidak setiap orang mau dijadikan bahan tertawaan, atau bahan obrolan walaupun maksudnya adalah familiar atau akrab. Tidak setiap orang bisa diajak gurau.  Gurau adalah bahasa Pontianak yang artinya Serius tapi sebenarnya maksudnya humor atau becanda. Nah orang orang seperti itu tidak bisa kita becandain.  Ini menjadi catatan penting buat saya.
Foto dan Kreasi Asep Haryono

Menurut pendapat saya jika kita bersahabat dengan orang yang baru dikenal singkat, ada baiknya becanda atau maksud becandanya di kira kira dahulu. Kira kira kalaw saya becandaain begini bisa marah nda dianya.  Kira kira kalaw saya gurau kan begini kira kira tersinggung nda dianya.   Namun hal ini tidak berlaku pada orang yang memang dari awalnya (atau pengakuannya sendiri) adalah tipe orang yang easy going, enak dibawa apa saja.  Nah orang orang seperti ini kalaw dibecandaain gimana aja, tetap aja nyebanyol. Tetap aja kocak, lucu, dan malah bisa "nyerang balik" dengan kadar yang tidak kalah nyelenehnya hahahhahaaa.  

Urusan Bisa Gawat
Saya pernah menjadi "penengah" hanya karena dua orang  rekan saya salah paham mengartikan pemberian gantungan kunci (key chain) dari Bali.  Heheheh Bali ah jadi kangen ke Bali nih saya.  Nah mengapa 2 (dua) orang kawan saya itu salah paham soal Gantungan Kunci dari Bali.     

Kejadiaannya beberapa tahun yang lalu.  Sebut saja Bu Bedul yang baru pulang dari Pulau Dewata Bali membagikan oleh oleh dari tripnya tersebut berupa Gantungan Kunci (key chain) kepara kawan kawan di kantor saya. Hampir semuanya mendapat gantungan kunci keren dari Bu Bedul, kecuali saya. 

Ternyata ada salah satu rekan saya yang mendapat gantungan kunci dari Bu Bedul itu akhirnya bermasalah.  Sebut saja namanya Pak Bedil.  Nah Istri si pak Bedil ini ternyata  tidak terima sang suami mendapatkan gantungan kunci dari seorang perempuan lain.  Hohohohieiheie.  Nah sang istri tercinta si Pak Bedil ini melabrak ke kantor saya, dan menginterogasi teman teman. Wih merinding suasana saat itu dan cukup mencekam.   Sampai sang suami, Pak Bedil, pun turut "diseret"  sang istri sebagai saksi.

Sampai sampai ke Bu Bedul ini  meminta "perlindungan" kepada saya.  Secara kebetulan saya juga baru pulang dari Bali lebih awal beberapa hari dari si Bu Bedul.  Nah si Bu Bedul  ini meminta bantuan saya untuk menjelaskan kepada istri  Pak Badul bahwa gantungan kunci miliknya itu adalah  pemberian Saya. Walah saya disuruh Berbohong donk.  Betapa ketakutan tampak dari mimik Bu Bedul saat meminta bantuan saya. Saya bisa memahami dan bersedia "berbohong" agar Bu Bedul tidak didamprat sang istri Pak Bedil. Berbohong untuk menyelamatkan orang sedang yang terancam bahaya.

Begitu Pak Bedil dan istrinya datang ke kantor, saya pun sudah siap menghadapi mereka.  Saya melindungi Bu Bedul yang bersembunyi.  Saya juga tidak ingjn ada hal hal yang tidak diinginkan terjadi misalnya Istri Pak Bedil ini melabrak Bu Bedul.   Saya pun turun tangan sampai turun kaki segala dan dengan tenang menjelaskan kesalahpahaman ini kepada istri pak Bedil. 

Saya katakan bahwa benar gantungan kunci Pak Badil adalah pemberian dari saya yang juga baru pulang dari BALI
.   Saya terpaksa berbohong untuk melindungi Bu Bedul agar tidak dilabrak sama istrinya Pak Bedil Nah ini adalah salah satu contoh real saja betapa salah paham bisa berpotensi konflik terbuka (Asep Haryono)

80 comments:

  1. sob gambarnya kok tidak sesuai hehe..., untung salah pahamnya bisa terselesaikan ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. disini juga boleh untuk tidak sesuai rupanya.
      suhuku memang ngasal.

      Delete
    2. @Thanjawa Arif : Iya mas. Terburu buru gambarnya. Wis plek bingung sama gambarnya. Cari dar mbah Google dengan kata kunci (keyword) "salah paham" malah muncul gambar yang tidak jelas juntrungannya. Ya udah gambar ngarang aja.

      Mohon mamaf eh salah maaf atas gambar yang tidak sesuai. Ya sudah saya edit dikit sama Angry Bird karena konsep salah paham kan bisa berakibat marah marah. Hehhe jadilah Angry Bird aja saya anggap mewakili hiehiheiehiehiiee

      Delete
    3. tambah nggak sesuai!
      Suhu saya payah! ayo balikin ke rokok tadi.

      hiehiehie

      Delete
    4. Mohon maklum saja ya Bang.

      Delete
    5. Huaaaaaaaaaa Ampounnnnnnnnnnnnn dah

      Delete
    6. waduhhh, malam jum'at banyak yg kumat kayaknya. Barusan dr rumah Mas Rawin isi komentarnya "sama-sama" mulu. Dan disini ada grup "kumat"....#gak mau ikutan deh

      Delete
    7. tahan Mbak Ririe disini

      Delete
    8. hanya ingin menggenapkan kotak komentarnya menjadi 80...(nyobain kalau komentar ngga nyambung, apakah akan terjadi kesalahpahaman?..xixixi)

      Delete
  2. hahaha.....gara2 gantungan kunci cemburu melanda :)
    untung bisa diselesaikan kesalahpahaman itu ya mas,dan mas asep jadi penengah yg baik.

    ya mas....gambar no smoking itu sebetulnya bisa dikasih keterangan biar lebih menarik....hihihi
    "ANDA MEMASUKI WILAYAH BEBAS ROKOK"...brarti memang gak salah dunk ngerokok disitu....:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu gambar rokok? bukannya petasan?

      Delete
    2. @Reo Adam : Itulah gara saya salah kasih ilustrasi malah dianggap mengkampanyekan Merokok. Huaaaa jangan sampai artikel "salah paham" yang saya tulis ini memakan "korban" diri saya sendiri. Nah gambarnya sudah diganti sedikit dengan ilustrasi kartun Angry Bird

      @zachflazz : Terburu buru gambarnya. Wis plek bingung sama gambarnya. Cari dar mbah Google dengan kata kunci (keyword) "salah paham" malah muncul gambar yang tidak jelas juntrungannya. Ya udah gambar ngarang aja.

      Mohon maaf sekali lagi karena gambar yang tidak sesuai. Ya sudah saya edit dikit sama Angry Bird karena konsep salah paham kan bisa berakibat marah marah. Hehhe jadilah Angry Bird aja saya anggap mewakili hiehiheiehiehiiee

      Delete
    3. Malahan aku kira itu gambar kereta api uap yang sedang melaju.

      Delete
    4. @Rudy Arra : Iya mas hiehiehieee. Yang penting pesannya nyampei bahwa Salah Paham memang berisiko. Termasuk salah paham mengartikan Ilustrasi yang pasang tadi yang salah kamar alias tidak sesuai dengan artikelnya. Mohon maaf atas ketidaknyamanan gambarnya.

      Sudah diganti dan di edit sedikit walaupun masih juga tidak sesuai, hhiehiehiehieiee. Yang penting tidak ada UNSUR ROKOK nya sama sekali hiehiheiehieheiiehiehiehe

      Delete
    5. Jujur aku malah tidak mempermasalahkan itu lho kang hehe...aku hanya menanggapi komennya Mas Zach diatas lho :D

      Delete
    6. @Rudy Arra : Hahahahaha benar juga akhirnya tulisan saya ini memakan "korban" diri saya sendiri. Ternyata saya salah memahami komentar mas Rudy Arra yang ternyata menanggapi komennya bang Zahroni. Saya kira tadi ke saya. Hahhahahahahahaha. Saya jadi korban tulisan saya sendiri. Horeeeee

      Delete
    7. berkorbanlah kepada diri sendiri sebelum berkorban untuk orang lain. halahh, ini mah pertanyaan benar salah di PPKn kelas 2 SD.

      Delete
    8. Hahaha...ngakak aku...

      Delete
    9. hahahahahaha....udah diganti ya gambarnya
      nah kok diganti gambar Angry Bird,coba ganti gambar bubur....haah nanti jadi tambah salah paham.wkwkwkwk

      sugeng dalu sedulur kabeh

      Delete
    10. iya, kenapa harus angry bird ya?

      Delete
  3. Betul sekali, yang penting harus bener" memahami dengan siapa dan apa objek candaan dan gurau kita, agar ga terjadi salah paham..
    Kasus "Bu Bedul", "mba Bedil" lebih absurd lagi ya, memang banyak hal yang ga terduga, niatnya ga ada apa-apa, tapi kalo salah paham jadi berabe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bedul dan Bedil yang melerai siapa tadi??

      Delete
    2. @EYSurbakti : Benar sekali mas. Salah paham ini biasa terjadi dimasyarakatr. Kita terima SMS namun belum sempat dibalas karena saat itu kita kehabisan Pulsa, bisa membuat si pengirim SMS merasa tersinggung, atau merasa kurang dihargai. Ini pernah terjadi pada saya.

      Delete
  4. FILTRASI ... Pemilahan kata dan kalimat itu harus digunakan kang.
    Kita ingin berbicara apa, kepada siapa ... harus jelas main konteksnya, jangan sampai ada salah paham kang...

    ReplyDelete
  5. maaf saudara2 saya baru sempet blog walking sekarang hehehehe.. mksh buat semua info yg diberikan

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Planet Pengetahuan : Iya tidak apa kok. Santai saja sama saya mah. Jika ada waktu silahkan berkunjung ke sini dengan hati yang ikhlas dan damai. Huaaaaa Ngomong apa taa saya?

      Delete
  6. betapa besar efek dari salah paham ya mas

    semoga tidak ada kesalahpahaman di antara kita kang asep, hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Imam Boll : Benar sekali mas Imam Boll. Kadang untuk menghilangkan kesalahpahaman, dalam tingkatan tertentu harus ditanyakan kepada yang bersangkutan. Apa kah benar demikian? Salah paham saya kira terjadi karena kurang komunikasi sehingga terjadi penafsiran yang berbeda beda.

      Nah biasanya jika sudah dijelaskan maksud dan tujuannya Insya Allah tidak akan ada kesalah pahaman atau salah mengartikan. Itulah uniknya hidup bermasyarakat. Benarnya kita aja masih disalah artikan sama orang

      Delete
  7. iya Kang, memang soal komunikasi ini memang ada seni dan risikonya. kadang malah jadi ruwet hanya karena beda interpretasi. Apalagi di sini Kang, bahasa tulisan di Blog. mesti banyak potensi bersinggungan dengan hati.

    saya, ada di komitmen:
    asyik aja, semuanya bisa diomongin ke saya. saya nggak akan marah terhadap ungkapan se-sarkasm apapun. bercanda model jungkir balik apapun, saya bakalan suka. indahh haha..

    bubur mana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku mau tobat Mas!

      Delete
    2. @zachflazz : benar sekali bang Zachflazz yang sepertinya punya INDRA ke enam yang bisa melihat "marwah" tulisan saya. Intinya Komunikasi. Salah paham biasanya karena kurang komunikasi, atau komunikasi yang satu arah

      Delete
    3. Mas Rudy: jangan tobat. nanti kita kehilangan

      Delete
    4. Ya sudah, tobatnya diundur deh...

      Delete
    5. Ikutan mas zach.....deh.....asyik2 aja hehe :)

      Delete
    6. ayo jangan ada yang tobat kalo komen

      Delete
  8. Setelah selesai membaca tulisan ini, kok aku jadi merasa bersalah ya?, tapi aku merasa sedikit lega dengan poin yang disampaikan pada paragraf 7 (tujuh). Secara keseluruhan aku sangat setuju dengan apa yang disampaikan Kang Asep dalam artikel ini.

    Aku mau tobat ah...gimana nih Mas Zach? hihihi...

    #kumat lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Rudy Arra : hahahahaha eh salah hiheihiheiheiheie santai aja mas Rudy Arra. Tapi kalau berbicara dari prespektif jender pamakaian bahasa Alay sekalipun mungkin tidak ada masalah. Cowok pada umumnya jarang eksesif atau over jika sudah mengarah kepada urusan hati.

      Tapi jangan salah banyak kawan saya PRIA namun peka atau punya perasaan sensitif atas hal hal tertentu. Inilah uniknya bermasyarakat dan bersahabat. Urusan sisir aja bisa buat orang naik pitam karena terlambat mengembalikan.

      Delete
    2. Hehe...iya Kang, aku ngerti kok. Selama ini aku pilih-pilih juga saat menulis komentar denga nada bercanda, aku lihat dulu siapa yang aku ajak berinteraksi, jika dia itu 'baru aku kenal', maka aku bertindak biasa saja. Kurang lebihnya senada dengan yang telah Kang Asep ulas diatas.

      Delete
    3. katanya diundur tobatnya

      Delete
  9. bener pak asep, apah lagi kalau cewek lagi sensi bisa2 ngomong bener jadi salah gara2 yaa gitu salah paham :D

    Yang damai2 ajah pacaran juga bisa jadi futus kok gara2 salah faham :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Niar Ci Luk Baa : Iya apalagi bagi pasangan muda mudi yang sedang dilanda BADAI asmara. Hiheiheie Badai yang didemenin orang di Indonesia adalah Badai Asmara heihiheiee. Nah mereka inilah yang paling rentan dengan salah paham.

      Telat membalas SMS sang pacar misalnya, bisa menimbulkan pertengkaran dan keributan. Bisa jadi sang doi memang kehabisan pulsa, atau HP (BB) nya ketinggalan sehingga tidak sempat membalas

      Delete
  10. kalo canda-candaan sama teman, bahkan teman yg kita rasa udah dekaaat sekali, pun tetap bisa terjadi kesalahpahaman, apakanlah lagi dengan orang lain yg sehari-harinya kita jarang bergaul.. saya sendiri orangnya suka bercanda, bahkan dosen sendiri pun kadang kala saya ajak bercanda *tergantung sih dosennya kayak gimana dulu hehe*. dan seperti kata kang asep, yes it is, lihat-lihatlah situasi seperti apa kita akan bercanda, orang seperti apa yg kita ajak bercanda, di mana kita akan bercanda. Kalo salah memilih, candaan malah jadi jayus, garing, bahkan bisa bikin orang laen tersinggung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. @diniehz : Benar sekali Miss Syahdini. Saya sepenuhnya 100 percent setuju dengan apa yang disampaikan miss Syahdini. Setiap individu dari kita, setiap dari kita punya pribadi yang unik dan memiliki kepekaan yang berbeda beda satu dengan yang lainnya.

      Tidak bisa kita menyalahkan orang yang salah menafsirkan ucapan dan becandan kita karena itu yang mereka rasakan. Namanya juga penafsiran. Kita tidak mungkin mengharapkan orang akan secerdas yang kita inginkan

      Delete
  11. waduh memang bercandanya terlalu serius kali ya.. udahlah niatnya juga bikin ketawa kan sekedar menghibur gak tahu juga jadi begitu ya kak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Miz Tia : Ya benar sekali. Inilah yang menjadi pertimbangan kita semua jika ingin melakukan candaan, sebaiknya ditimang timang dulu, diliat liat dulu siapa dan bagaimana orang yang mau kita ajak becandaan. Jangan sampai maksudna BECANDA malah jadi BENCANA

      Delete
  12. untung segera bisa di selesaikan ya sob, kalo gak, wuuhhh, gaswat itu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Stupid Monkey : Alhamdulillah itu sudah lama bisa diselesaikan dengan WIn win solution, dan kedua belah pihak sepertinya sudah damai. Semoga tidak terjadi lagi kesalahpahaman seperti ini di mana saja

      Delete
  13. memang bercanda ataun menyampaikan sesuatu bukan pada tempatnya bisa menjadi bencana.untung masalahnya bisa cepat terselesaikan ya bang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Zig Zoor : Iya kebetulan kesalah pahaman itu sudah bisa diatasi dengan win win solution. Semoga saja kesalahapahaman seperti itu tidak terulang lagi. Banyak hal hal yang remeh dan sepele seperti ini bisa menjadi konflik skala besar dan meluas. Mari kita saling memahami, jika kurang jelas bisa bertanya

      Delete
  14. bahaya sekali ya :D harus bergurau juga butuh intelektual :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. @mitra tc : Hmmm saya rasa bisa ya bisa juga tidak. Namun pada umumnya dan juga banyak orang yang bilang selera HUMOR yang cerdas juga diperlukan. Untuk sekedar membuat orang terhibur dan tertawa bisa jadi mudah dilakukan oleh setiap orang. Namun ada humor cerdas yang tidak semua orang bisa melakukannya.

      Satu hal lagi yang perlu dicatat di sini adalah kita tidak mungkin mengharapkan orang lain punya kecerdasan yang sama dengan kita. Tidak mungkin setiap orang akan secerdas diri kita. Atau sebaliknya. Kita tidak mungkin secerdas orang lain dalam menanggapi becandaan kita

      Delete
  15. betul sekali yang abang katakan.. terkadang kita gak menyadari ucapan2 kita pada saat begurau, jadi te'lepas begitu jak.. ujung2'nya orang yang diajak begurau lalu ndak diterima.. akhir'nya terjadi deh keributan.. padahal maksud hati gak ada buat nyakitin hati orang.. hehehe.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Andy Borneo : Yah itulah salah satu maksud utama tulisan saya ini bahwa perbedaan penafsiran sangat dimungkinkan karena kita memiliki prespektif dan cara pandang yang berbeda terhadap suatu case atau masalah. Kita akan saling menghargai perbedaan penafsian, cara pandang, dan pemahaman sejauh itu tidak berbuah menjadi konflik atau permusuhan

      Delete
  16. Tenang sodara - sodara,,gak ada keributan disini,,,
    ini kan udah berlalu,,kenapa masih ada juga yang ngungkit lagi,,,seolah olah jadi menyalakan api yang sudah padam,,sekarang lebih baik kaburrrrrrrrrrrr....
    thanks.

    ReplyDelete
    Replies
    1. @ants kaka : Setau saya dalam artikel saya tidak dimaksudkan untuk mengungkit. Ini hanya salah paham mas saja terhadap tulisan ini. Saya bisa menghargai perbedaan penafsiran dari para pengunjung blog saya terutama dalam artikel yang saya tulis ini.

      Saya hanya mencantumkan beberapa contoh saja yang real dan pernah terjadi tentang salah paham

      Delete
  17. selamat malam mas asep..
    salah paham memang banyak yang mengalaminya, walaupun dalam bercanda kesalahpahaman pasti banyak terjadi, menurut lukman mungkin itu semua karena belum tahu karakter masing-masing individu sehingga yang dimaksud oleh A kepada B itu biasa, tapi tanggapan B berbeda suka dianggap serius...

    ini pengalaman lukaman, mas asep.. ^_^..

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Lukman Hakim : Iya benar sekali apa yang disampaikan Mas Lukman menanggapi artikel yang saya tulis ini. Mungkin ini juga masukan berharga buat saya bahwa perlu juga saling tau karakter masing masing sehingga tercipta MoU atau "mutual understanding". Tau "batasan batasan" mana yang boleh dan tidak dalam becandaan. Salam

      Delete
  18. salah paham walupun urusan sepele memang kadang membuat petaka juga ya kang, makasih sharingnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Muro'i El-Barezy : Iya sama sama. Terima Kasih juga sudah berkunjung di sini. Salam saya buat mas

      Delete
  19. betul juga sih. orang yg suka bergurau sering kebablasan ketika gurauannya dipake untuk org yg mungkin baru dikenalnya. padahal gurauan merupakan sisi dari si penggurau untuk menciptakan suasana persahabatan biar terasa lebih akrab. namun menurut saya, seorang penggurau jgn juga melulu disalahkan. mending positive thinking lah sedikit. intinya seseorang harus bisa mendekatkan diri dg type2 yg berbeda. akan lebih baik jadinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Bung Penho : saya setuju sekali Bung Penho. Nah inilah inti dari tulisan ini, Salah paham. Jadi siapa pun yang berikan gurauan tentu maksudnya adalah becanda.

      Namun jika ditafsirkan berbeda, atau malah jadi serius juga tidak bisa disalahkan. Mereka kan punya hak untuk menanggapi, dan inilah diperlukan kearifan lokal dalam menyikapinya

      Delete
  20. kalau udah salah paham, saya mendingan mundur dengan teratur aja deh bang.. dari pada bergetar² telunjuk untuk ngeklik alamat tujuan..hihiiii

    ReplyDelete
    Replies
    1. @sigoblogx : Hiheiheiee iya kah? Bergetar telunjuk nya ya? Asal telunjukknya dipake untuk yang bermanfaat sih nda apa hiehiehiehiehieie. Terima Kasih sudah berkunjung ya. Salam dari Pontianak

      Delete
  21. Kasihan si paham nya ya bang... Di salahin trus hehe :)

    Sy setuju sama bang asep....karna tiap kepala beda2....ya bang

    Dan yg paling parah menurut sy...jgn asal ada muncul pihak ke tiga,yg bertepuk sorai n semakin ngegosok susana smakin serem...dari karnaa salah paham mslh kecil... Sampe jd konflik nasional...hehe :D

    Piss... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Budi os 19 : Hiheiiehee sama halnya dengan nasib si Kambing ya kenapa bisa jadi "hitam" terus alias "kambing hitam". Padahal kan kambing warnanya coklat ya hiheiheiheiiee.

      Benar sekali mas Budi, tiap individu dari kita, punya keunikan tersendiri dan punya rasa sensitas yang berbeda satu dengan yang lainnya. Nah itu dia yang saya takutkan kalaw ada pihak III yang memanfaatkan situasi. Damai kan lebih Indah

      Delete
  22. kata tante bisa dikonotasikan negatif dan positif
    yang menjadikan manusia berpikir seperti itu adalah kondisi hatinya.
    hehehe
    bang asep ada sesuatu buat abang, disini bang sesuatu itu http://ricoademandana.blogspot.com/2012/10/award-pertama-dari-rian-hendra-noterian.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. @ricodemandana : Dalam catatan saya sebenarnya sudah ada 2 (dua) sobat blogger yang memberikan award LIEBSTER ini , namun belum bisa saya ambol eh ambil dan belum dapat mengerjakan PR PR nya dikarenakan sesuatu dan lain hal. Hiheieihieiee.

      Delete
  23. hahahahahay... :D baru nih sempet baca artikl nya.. kemarin cuma sempet lewat sekarang baca.. ngekek

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Planet Pengetahuan : Hiheihieiee iya kah? santai aja mba. Sudah mampir di blog ini pun saya sudah sangat senang dan berterima kasih :)))))))))))

      Delete
  24. .. wichhhhhhhh,, selamat ya pak. kayaknya postingan ini trafiknya bener^ meningkat karena berisi gosip tentang saya dan jumlah komentarnya pun lebih bnyak dari artikel laen yg ada diblog ini. he..86x ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. @♥VPie◥♀◤MahaDhifa♥ : Hi hi mba. Terima Kasih sudah mampir. Saya sudah membaca artikel terbaru mba dan itu saya setuju sekali. Memang yang namanya Salah Paham itu luar biasa dampaknya.

      Saya sudah merasakan jadi penengah dua orang di kantor saya yang hampir terjadi pertengkarang terbuka secara langsung hanya gara gara salah paham menafsirkan pemberian gantungan kunci. Salam

      Delete

Obrigada pela visita.. Não deixe de expressar sua opinião. Seu comentário é muito importante pra mim :)

Vielen Dank für Ihren Besuch. Sagen Sie Ihre Meinung. Ihr Kommentar ist mir sehr wichtig

Grazie per la tua visita .. Assicurati di esprimere la tua opinione. Il tuo commento è molto importante per me

Merci pour votre visite .. Assurez-vous d'exprimer votre opinion. Votre commentaire est très important pour moi

Spasibo za vash vizit. Obyazatel'no vyskazhite svoye mneniye. Vash kommentariy ochen' vazhen dlya menya

Thank you for your visit.. Be sure to express your opinion. Your comment is very important to me :)

Terima kasih atas kunjungan anda. Pastikan untuk mengekspresikan pendapat Anda.

Komentar Anda sangat penting bagi saya :)

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia