hALLo semua. Jumpa lagi dengan tulisan saya yang sederhana kali ini. Sederhana saja karena untuk beberapa hari belakangan ini saya agak malas gitu untuk membuat tulisan yang berat berat. Nah untuk kali ini tema tulisannya berkisar tentang tindik pada bayi.

Kenapa sih tiba tiba saya memilih judul seperti ini? Apa karena saya punya bayi yang akan ditindik telinganya?. Nah kalaw pertanyaan yang terakhir inilah yang rencananya akan kami lakukan pada bayi kecil perempuan kami, Tazkia. Ada banyak pendapat yang bersliweran sehubungan dengan tindik menindik pada usia bayi seperti ini.

Salah satu pendapat yang kondang dan banyak dipakai oleh kebanyakan orang adalah bahwa tindik pada usia Bayi dilakukan agar sedini mungkin agar si anak tidak terlalu merasakan sakit jika memakai anting anting. Ya pada umumnya orang tua yang melakukan tindik pada anak bayinya dimaksudkan agar si Bayi bisa diberikan semacam hiasan yang menandakannya ia adalah seorang bayi Perempuan. Hal ini pada umumnya wajar mengingat usia yang paling baik untuk melakukan tindik pada bayi adalah pada usia Bayi seperti ini.

Sekilas memang untuk melakukan tindik pada bayi tampak sederhana saja. Dan saya sendiri selaku kepala rumah tangga juga kurang banyak mengetahui tentang tindik menindik bayi seperti ini. Tindik telinga adalah pada umumnya memang meruoakan salah satu prosedur yang sederhana. Sebagian orang juga mengatakan bahwa tindik seperti ini pun konon juga memberikan ketidaknyamanan pada bayi.

Sedangkan pada Orangtua yang memutuskan untuk melakukan tindik pada bayinya juga memiiliki alasan masing masing. Seperti yang sudah saya sampaikan pada bagian di atas bahwa pada umumnya orang tua memiliki pilihan untuk melakukan tindik telinga saat masih bayi karena akan berbeda halnya jika dilakukan saat anak sudah besar.

Resiko Tindik Bayi Beberapa resiko yang sebaiknya harus dihindari dari pemberian tindik pada bayi ini juga sudah dilansir oleh Pediatrics dan juga sudah dipublikasikan oleh situs berita terkenal di Indonesia, Detik Com beberapa waktu yang lalu. Nah beberapa resiko di bawah ini juga merupakan resiko umum yang mungkin saja bisa terjadi pada bayi anda juga pada bayi kita semua. Beberapa resiko diantaranya antara lain :

  1. Infeksi
    Bayi yang masih terlalu kecil belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang matang, sehingga jika terjadi infeksi di tempat tindik tersebut bayi tidak mampu untuk melawannya dengan baik.

  2. Reaksi Alergi
    Bayi masih sangat rentan terhadap reaksi alergi terutama dari logam-logam yang terkandung di anting seperti nikel, perak atau emas.

  3. Anting Anting Bisa Tertanam
    Ada kemungkinan bagian dari anting-anting tersebut masuk ke lubang tindik dan tertanam ke dalam. Meskipun hal ini bsia terjadi di semua usia, tapi saat bayi sangat sulit untuk melepasnya.

  4. Kemungkinan Terjadi Luka
    Pemilihan anting yang salah bisa menimbulkan luka di sekitar telinga saat bayi tersebut bergerak atau bermain, karena kulit bayi masih sangat tipis dan mudah sekali terluka atau tergores.

Seperti dilansir oleh situd DETIKCOM bahwa Tindik telinga pada bayi bukanlah suatu prosedur yang harus dilakukan sesegera mungkin. Hal ini bisa ditunda terlebih duhulu pelaksanaannya agar bayi merasa lebih aman dan memiliki risiko lebih kecil. Jika orangtua ingin melakukan tindik telinga pada bayi perempuannya, cobalah untuk menunggu hingga setidaknya bayi tersebut berusia minimal 3 bulan. Karena saat usia tersebut bayi sudah cukup bisa menangani infeksi ringan dan setidaknya bayi sudah mendapatkan satu kali imunisasi.

Saat ingin melakukan tindik telinga pilihlah anting yang tepat agar bisa mengurangi kemungkinan terjadinya reaksi alergi atau anting tersebut patah saat bayi menggaruk-garuk telinga karena merasa tidak nyaman. Pilihlan fasilitas yang steril dan dokter yang berpengalaman dalam melakukan tindik telinga. Bahkan Dr.Herbowo SpA juga pernah mengatakan bahwa sebenarnya ditindik tidak akan menyebabkan apapun, asalkan alat tindik yang digunakan steril. Tetapi mengingat saat proses penindikan kuman tetap bisa menempel baik di jarum maupun di telinga, maka kadang2 tetap terjadi pembengkakkan dan infeksi setempat.

Beliau menyarankan agar menggunakan alkohol untuk membersihkan bagian telinga yang akan ditindik dan gunakan alkohol juga untuk membersihkan jarum yang akan digunakan. Setelah itu dapat diberikan salep atau krim yang mengandung antibiotika. Mengenai penggunaan emas murni, hanya dianjurkan bila anak terbukti alergi atau terdapat riwayat alergi pada orang tuanya. Hal ini untuk mencegah terjadinya alergi karena logam.

Kapan Waktu Tepat
Pernah suatu ketika seorang tetangga kami menimang nimang bayi kami. Dikatakannya bayi kami lucu dan menyebutnya sebagai anak lelaki. Namun begitu kami jelaskan kepada tetangga kami itu bahwa bayi kami ini berjenis kelamin perempuan. Hal yang wajar karena saat tetangga kami melihat bayi kami sedang dimandikan.

"Eh iya ya soalnya nda pakai anting anting sih jadi nda bisa dibedakan dengan anak laki laki loh" kata tetangga kami itu. Mendengar pernyataan tetangga kami itu kami pun hanya tersenyum saja. Wajar sekali. Bahkan anting anting di telinga bayi juga merupakan identitas diri bahwa bayi berjenis perempuan. Hmmm.

Menurut situs berita lifestyle Okezone menyebutkan bahwa Penggunaan anting-anting pada bayi, sebenarnya lebih mengarah pada kepuasan orangtua saja. Pasalnya, orangtua senang mendandani bayi perempuannya dan memakai perhiasan, seperti anting, gelang, dan sebagainya. Tak jarang, ada orangtua yang merasa bangga untuk menunjukkan hal tersebut pada orang lain.

Di luar hal di atas, sebenarnya boleh-boleh saja melakukan tindik telinga pada bayi. Masih menurut lifestyle Okezone itu memang tidak ada patokan ideal usia berapa boleh dilakukan tindik. Asalkan saat dilakukan tindik, bayi dalam keadaan sehat dan tidak memiliki masalah medis yang bisa menjadi faktor risiko. Dengan begitu, ketika dilakukan tindik, bayi tidak terlalu merasakan sakit dibandingkan saat ia dalam keadaan tidak sehat. Walau begitu, sebaiknya tunggu hingga si kecil berusia minimal 3 bulan seperti yang sudah disebut pada bagian awal tulisan ini.

Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orangtua setelah dilakukan tindik telinga: Misalnya saja agar mengusahakan agar bayi tidak memegang-megang telinga yang baru ditindik karena bisa memicu terjadinya infeksi. Perhatikan apakah timbul kemerahan yang meningkat atau nyeri disekitar lubang tindikan telinga karena hal ini menunjukkan adanya infeksi.

Perhatikan juga bahan anting yang dipakai si kecil karena ada beberapa anak yang memiliki reaksi alergi terhadap logam tertentu. Anting tidak musti dari bahan emas 24 karat, yang penting bukan terbuat dari bahan imitasi. Untuk memastikan apakah si kecil alergi atau tidak, cobalah gosokkan logam atau emas tersebut di daerah punggung si kecil sebelum digunakan. Jika terjadi ruam, ada kemungkinan anak mengalami reaksi alergi.

Selamat menindik bayi tercinta anda.
Sukses selalu buat anda

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia