Dear All,

Pada hari ini tepatnya tanggal 15 Marer 2011 tentunya dan harinya adalah hari Selasa. Dan benar tidak terasa rasanya waktu begitu cepat berlalu. Baru saja seolah kemarin kita meniup terompet bersuka cita memasuki tahun 2011 yang diyakini akan membawa banyak perubahan dan juga harapan akan kebaikan dan kedamaian di muka bumi. Namun semua harapan dan keinginan kita di tahun 2011 ini memang masih merupakan misteri yang belum bisa diprediksi apa yang akan terjadi.

Kita tidak akan pernah tahu apakah tahun 2011 ini menjadi lompatan buat karir kita masing masing? Ataukah tahun 2011 ini sama saja buruknya dengan manajemen pengelolaan waktu kita di tahun 2010, tahun sebelumnya?. Bagaimana upaya kita untuk bisa mewujudkan harapan dan cita cita yang belum terlaksana untuk bisa diteruskan di tahun 2011 mendatang ini?. Pertanyaan pertanyaan itu selalu mengiang di telinga kita. Adakah jawaban memuskan dari pertanyaan pertanyaan seperti itu?

Kemandirian kita dalam melaksanakan niat yang sudah direncanakan pada tahun sebelumnya dan direncanakan untuk diwujudkan pada tahun ini sering menemui rintangan yang tidak ringan. Hambatan, dan cobaan yang datang seperti tidak ada habis habisnya mendera kehidupan kita semua. Berbagai cobaan dan rintangan itu bisa datang dari mana saja, bisa datang dari luar diri kita, maupun cobaan atau tantangan yang datang dari dalam diri kita sendiri. Seperti apakah cobaan dan tantangan yang kita hadapi yang berasal dari luar itu bagi kehidupan kita, dan seperti apakah hambatan dan tantangan yang datang dari dalam diri kita sendiri.

Waktu Tidak Akan Terulang
Kembali kepada tema tulisan saya pada hari ini yang erat kaitannya dengan sang waktu. Ya waktu. Bahkan dalam Kitab Suci Al Quran pun sudah ditulis dengan jelas bahwa manusia akan senantiasa berada dalam keadaan kerugian jika tidak bisa memanfaatkan waktu. Bahkan slogan dari barat yang amat terkenal pun sudah akrab terdengar di telinga kita. Time Is Money, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah "waktu adalah uang". Mengapa orang bule sana mengibaratkan waktu itu sama dengan uang. Membuang waktu sama saja dengan membuang Uang?. Apakah sama waktu dengan uang dan juga sebaliknya apakah uang dinilai sama dengan waktu, atau kebalikannya waktu bisa dinilai dengan uang?.

Contiooh yang amat sederhana aja saat kelangkaan bensin terjadi di Pontianak beberapa waktu hari yang lalu dan juga masih sebagian terjadi pada hari ini. Coba kita liat di beberapa SPBU antrian motor dan mobil yang mengular di mana mana mengantri sang bensin. Sekarang kita bandingkan dengan antrian yang kecil atau bahkan tidak ada di penjual bensin eceran. Kenapa orang lebih suka mengantri berjam jam lamanya hanya untuk mendapatkan bensin murni dan murah dengan harga standar di SPBU resmi?? Apakah mereka bener bener murni dan ikhlas mengantri bensin hanya untuk mendapatkan bensin murah itu? Tidakkah mereka mempunyai jadual yang harus di kejar saat itu? Ini tergantung. Setiap orang berbeda prinsip dan cara memandangnya. Kok bisa beda sih?

Ya tentu saja bisa beda persepsinya. Jika anda mempunyai waktu yang lama dan cukup, dan kebetulan anda ingin benar benar mendapatkan bensin yang murni dengan harga yang murah, ya tentu saja mengisi bahan bakar langsung di SPBU yang resmi. Mengantri pada saat sekarang ini memang menjadi sebuah resiko di saat krisis bahan bakar Bensin seperti sekarang ini. Bisa jadi anda juga ingin merasakan tantangan dan sensasi mengantir bensin yang hiruk pikuk dengan pengantri lainnya di SPBU, ya tentu silahkan silahkan saja. Sah sah saja. Namun jika ada waktu anda yang sempit dan terbatas untuk dikejar hari itu, atau tidak ada waktu yang sisa buat anda hari itu, dan anda tidak ingin terlambat ke tempat tugas misalnya, maka pilihan membeli bensin di eceran adalah solusinya.

Mungkin harga yang ditawarkan oleh pengecer bensin bisa jadi lebih mahal dari bensin yang dijual di SPBU Umum. Tapi ini juga relatif mengenai harga. Mengapa disebut alternatif, ya karena dalam waktu singkat Walikotamadya Pontianak, Bapak Sutarmidji sudah mengeluarkan edaran resmi bahwa harga ditingkat eceran di Kota Pontianak adalah sebesar Rp.6.500,- (Enam Ribu Lima Ratus Rupiah) per liter. Jika kedapatan harga bensin ditemui melebihi ketentuan itu makan akan diajukan kepada aparat untuk ditindak. Nah inilah yang saya maksud adalah perbedaan prinsip memandang suatu kasus yang berkaitan dengan harga. Ini adalah contoh saja yang mudah kita temui sekarang ini.

Waktu memang tidak bisa diulang lagi. Ini memang suatu takdir dari Allah SWT. Kita hidup di dunia ini memang satu kali periode. Bayangkan saja saat anda lahir di dunia, lalu kemudian dibesarkan oleh ayah bunda, lalu memasuki dunia sekolah Tk, SD, SMP, SMA, Kuliah, Bekerja, Berbakti pada orang Tua, Kuliah , Menikah, punya anak, Naik Haji InsyA Allah dan meninggal dunia. Kita tidak akan kembali lagi ke masa kecil, dalam artian kita kembali balik menjadi kecil. Mungkin sudah menjadi suratan takdir kita akan kembali menjadi "kecil" dalam artian kebiasaan kita menjadi manja karena diri kita sudah tua saat itu. Bukan dalam artian kita menjadi kecil secara fisik. Nah setelah kita kembali menghadap yang Maha Kuasa, maka kita semua akan siap menghadapi pengadilan Yang Maha Kuasa.

Kesempatan Berbuat Baik
Nah untuk itulah karena kehidupan kita hanyalah satu periode saja, dan tidak ada istilah naek kelas seperti lazimnya kita bersekolah, maka setiap detik tarikan nafas adalah kesempatan bagi kita untuk menabung amal sebanyak mungkin. Setiap detik tarikan nafas kita adalah kesempatan untuk berbuat baik sebanyak mungkin untuk bisa mendapatkan nilai positif dan memberikan nilai tambah bagi kita untuk bisa lolos dalam pengadilan ALLAH SWT. Kita semua berharap kita semua masuk Surga Allah SWT dan jalan menuju Syurga penuh cobaan dan tantangan maha Berat, dan buka jalan yang mulus. Kesempatan untuk berbuat baik sebenarnya sudah bisa dimulai pada hari ini. Ya harus dimulai dari sekarang.

Penyesalan memang kadang terlambat. Dan memang selalu begitu. Penyesalan selalu datangya terakhir, dan jarang sekali penyesalan datangnya di awal. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi setelah sesuatu yang terjadi di awal. Kita bukan Malaikat, Kita tidak punya kemampuan untuk meramal masa depan. Jika ada orang bisa meramal masa depan dan itu hanya kebetulan saja. Semua bisa terjadi jika ada izin dari ALLAH SWT. Jadi menurut saya tidak masuk akal seorang manusia bisa meramal masa depan. Karena yang tahu apa yang ada di depan dan dibelakang kita, sesuai dalam surah dalam kitab suci Al Quran, hanyalah Allah SWT. Allah SWT Maha Tahu, Maha Kuasa dan Maha Kaya.

Saya saja sekarang menyesal. Benar benar menyesal. Sebagai contoh adalah menabung. Anda saya sadar bahwa menabung adalah kebiasaan yang baik dan akan menjadi sangat menguntungkan di masa mendatang, mungkin hari ini saya sudah bisa membeli sesuatu yang menjadi harapan da keinginan saya sekarang. Andai saya sadar bahwa menabung walau cuma sedikit jika ditabung selama bertahun tahun akan menjadi banyak dan kita tidak akan pernah tau kalaw hasil tabungan kita nanti akan banyak manfaatknya.

Sekarang saya menyesal, saat roda kehidupan berjalan, dan apa apa menjadi mahal semuanya, saya baru merasakan bahwa aktifitas menabung sejak usia dini memang mutlak diperlukan. Saya akan menanamkan kebiasaan menabung ini pada anak anak saya kelak agar tidak mengulangi "dosa" saya di masa lalu. Ah banyak lagi yang harus saya tulis di sini berkaitan dengan memanfaatkan sang waktu, namun saya kuatir membuat anda bosan untuk membacanya. Sebagai penutup, saya menasehati diri saya sendiri, di usia saya yang sudah tidak muda ini, kesempatan untuk berbuat baik dan beribadah, serta beramal masih terbuka sangat lebar, dan saya tidak akan melewatkan kesempatan emas itu. Dan saya yakin anda pun tidak akan melewatkan kesempatan untuk berbuat baik tentunya.

Mari kita manfaatkan waktu sebaik mungkin
Setiap tarikan nafas kita adalah kesempatan untuk beramal dan bersodakoh serta mendekatkan diri kepada Allah SWT


Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia