Mengikuti Perjalanan Kunjungan Ke SMP SMP AIBEP di Bali
Fasilitas Terbatas Namun Semangat Tetap Tinggi

Pertemuan konsultatif KangGURU Indonesia di Bali yang berlangsung dari tanggal 5 s/d 9 Oktober 2010 ini kemudian diisi dengan kegiatan kunjungan ke SMP SMP yang mendapatkan bantuan dari program AIBEP (Australia Indonesia Basic Education Program) yang pendanaannya didukung oleh kemitraan antara Pemerintah Australia yang bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia. (Indonesia Australia Partnership). Saya dan 6 (enam) orang perwakilan KangGURU Indonesia beserta staff dari KangGURU Indonesia lainnya mengunjungi beberapa SMP SMP yang mendapat kucuran bantuan dari program AIBEP. Salah satu sekolah yang saya kunjungi bersama tim dari KangGURU Indonesia adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri SMPN 4 Bebandem di wilayah KarangAsem. Berikut petikan salah satu laporannya.

Catatan Asep Haryono, Bali



Perjalanan saya dalam mendampingi tim kangGURU Indonesia dalam mengunjungi sekolah sekolah AIBEP dimulai pada tanggal 7 Oktober 2010 dengan menyambangi SMPN 4 Bebandem dan SMPN 5 Kubu di daerah Karangasem, kira kira 2 jam perjalanan dengan menggunakan mobil. Sedangkan di hari kedua kunjungan yakni tanggal 8 Oktober 2010 dilanjutkan dengan hanya mengunjungi satu sekolah saja yakni SMPN 7 Alasangker di daerah Buleleng, sekitar 3 jam perjalanan dari Denpasar. Tim Champions KangGURU Indonesia yang terdiri dari Syahrir (Makasar), Suryadi (Madura), Saptari Wibowo (Medan), Keyko (Semarang), Ririn Pudya (Jakarta) dan saya sendiri (Pontianak) terbagi dalam 4 (empat) mobil. Masing masing mobil terdiri dari 2 (dua) orang Champions didampingi oleh staf KangGURU Indonesia.

Pagi hari itu tepat pukul 07.00 Waktu Bali (Waktu di Bali lebih cepat 1 jam dari kota Pontianak) saya dan Pak Syahrir Badulu (Champion KGI dari Makasar) sudah turun dari Hotel Fave Aston yang terletak di jalan Teuku Umar. Dengan menumpang taxi Bluebird yang sudah dipesan sebelumnya oleh staf hotel, kami berdua pun segera meluncur ke gedung IALF yang terletak di jalan sesetan Denpasar. Perjalanan yang hanya ditempuh dalam waktu kurang lebih 7 menit itu langsung disambut hangat oleh Project Coordinator KangGURU Indonesia, Mbok Ogi Yutarini. (Mbok adalah sebutan bahasa Bali yang artinya kakak perempuan yang belum menikah. Sedangkan abang laki laki di Bali disebut dengan Beli atau Bli)




”Beberapa orang dari Champions akan masuk ke mobil masing masing dengan didampingi oleh satu atau dua orang staff dari KangGURU Indonesia. Syahrir Badulu dan Asep akan bergabung dengan Mahendra dan seorang driver ke SMP 4 Bebandem dan ke SMPN 5 Kubu, keduanya di daerah KarangAsem kira kira 1 jam perjalanan dari Denpasar. Jadi kalian semua harus siap berangkat dari IALF jam 7 pagi agar tidak terlambat sampai ke tujuan dan tidak terlalu sore untuk kembali ke IALF” kata Ogi Yutarini, Project Coordinator KangGURU Indonesia. Saya dan Syahrir memang ditugaskan untuk mengunjungi SMPN 4 Bebandem dan SMPN 5 Kubu di daerah Karangasem hari itu

Presentasi Sambi, Bermain
Sekolah yang pertama kami capai dengan perjalanan turun naik gunung adalah SMPN 4 Bebandem yang terletak di Karangasem. Untuk mencapai sekolah ini memang tidak terlalu lama dibutuhkan banyak waktu untuk mencapainya. Namun kondisi geografisnya yang turun naik Gunung dan jalurnya yang berkelok kelok membuat perut saya terkocok habis dan rasanya ingin (maaf) mual mual. Walaupun sudah sarapan pagi di Hotel , namun tetap saja perut saya terasa diaduk aduk karena goncangan dalam kendaraan yang mengikuti jalan yang berkelok kelok dan turun naik gunung hampir membuat saya tidak tahan.

”Saya rasa memang sudah banyak kemajuan yang dicapai oleh kedua negara baik dari Inonesia maupun Australia sejak diluncurkannya program AIBEP ini, dan rencananya sih tidak kurang dari 2000 sekolah SMP yang akan dibangun di Indonesia selama tiga tahun mendatang” kata Driver kami yang sepertinya juga paham program KangGURU Indonesia. Sang Driver, sebut saja bernama Lusman itu, mengatakan bahwa proyek Program Pendidikan Dasar Indonesia Australia yang berdana 355 juta dolar akan membiayai pembangunan atau perluasan sekolah sekolah di 19 propinsi di Indonesia. Kagum saya dibuatnya. Seolah olah melupakan perasaan dalam perut saya yang sudah mulai bereaksi karena diaduk aduk oleh goncangan mobil yang melaju cukup kencang itu.
Tidak terasa 2 jam sudah perjalanan kendaraan, dan akhirnya mobil Avanza kami pun tiba di halaman SMPN 4 Bebandem. Saat kami turun dari kendaraan kami pun langsung disuguhi oleh penampilan fisik SMPNM 4 Bebandem yang sangat indah, cukup artistik penataan bangunannya, serta ditumbuhi oleh berbagai tanaman hias di sekeliling pagar sekolahnya. Elok nian SMP bantuan dari Australia ini pikir saya

Kami berempat (saya sendiri, Pak Syahrir Badulu (Champion Makasar), Mahendra (Cameraman) dan Ayu Kusumastuti (KangGURU) diterima oleh Kepala Sekolah SMPN 4 Bebandem yakni I Ketut Latri, M.Pd. Selidik punya selidik ternyata sang kepala Sekolah ini pernah ikut dalam program BRIDGE yakni magang mengajar di SMP SMP di Australia beberapa waktu yang lalu.


”Sekolah kami memang baru berdiri sekitar taun 2006 yang lalu dan memang mendapatkan bantuan pembangunan fisik gedung dari AIBEP Australia. Kami menyelenggarakan berbagau program diantaanya memberikan pendidikan gratis bagi anak anak KarangAsem yang kuram mampu untuk bersekolah bisa bersekolah di sini, dan gratis” kata I Ketut Latri M.Pd menjelaskan kepada saya dan rombongan.
Kami pun mendapatkan penjelasan sekilas mengenai berdirinya SMPN 4 Bebandum yang mendapatkan bantuan dana dari program AIBEP beserta penjelasan lainnya yang saya pikir kurang begitu penting untuk ditulis di sini. Tidak sampai 20 menit lamanya kami bertatap muka dengan kepala Sekolah SMPN 4 Bebandem, maka kami pun segara in action yakni melakukan presentasi di hadapan siswa siswi SMPN 4 Bebandem yang dikumpulkan dalam sebuah ruangan yang cukup luas.

Presentasi dimulai dengan tampilnya Pak Syahrir Badulu, Champion KangGURU Indonesia yang berasal dari Makasar dan juga seorang Master Trainer ini. “Adek adek, sebelum bapak perkenalkan diri di hadapan kalian, mari kita mainkan permainan kotak ajaib ini. Nah inilah yang dimaksud dengan Magic Trick” kata Syahrir.

Tekni presentasi dengan game (permainan) ini memang sangat menarik dan sanggup membuat siswa dan siswi SMPN 4 Bebandem dalam ruangan menjadi riuh rendah oleh tepuk tangan yang membahana menyaksikan kepiawaiannya Pak Syahrir dalam bermain sulap itu. Kemudian saya pun tampil mempresentasikan website KanggURU Indonesia dan bagaimana para siswa siswi memanfaatkan website KangGURU Indonesia yang berlamat di www.kangguru.org itu bisa dimanfaatkan sebaik baiknya untuk belajar bahasa Inggris .

“Nah jadi adek adek sekalian kalaw sudah di depan Internet jangan hanya facebook kan aja ya, nah belajar Bahasa Inggris juga bisa dari website KangGURU Indonesia seperti yang sudah dijelaskan tadi, dan juga adek adek semua harus aktif berlatih menggunakan Bahasa Inggris dan siap membentuk klub Bahasa Inggris di sekolah. Semua setuju khan?” Kata Ayu Kusumastuti, Media Coordinator KangGURU Indonesia sekaligus menutup presentasi kami yang hanya berlangsung lebih kurang 1 jam tersebut.





Tetap Semangat
Dalam pengamatan saya memang baik di SMPN 4 Bebandem, SMPN 6 Amlapura dan juga di SMPN 7 Alasangker di daerah Buleleng yang kesemua sekolah itu masih relatif baru dalam pembangunannya yakni sekitar tahun 2008 maupun maupun tahun 2010. Pendapat saya ini kemudian diaminkan oleh Kepala Sekolah SMPN 4 Bebandem, I Ketut Latri M.Pd

”Sekolah kami memang baru memiliki 3 ruang kelas besar, satu laboratorium, satu perpustakaan, ruang guru dan kamar mandi. Sekolah pendidikan kami in memang dibangun untuk memberi kesempatan anak-anak KarangAsem dan daerah sekitarnya untuk bisa bersekolah di sini dengan tanpa biaya” kata I Ketut Latri. Dia juga menambahkan bahwa staf, siswa dan anggota masyarakat sudah bekerja keras selama berbulan-bulan membangun dan melengkapi sekolah untuk anak-anak mereka dan untuk generasi masa depan. Kebun sudah tumbuh dengan indah dan area sekolah sangat rapi dan semua sangat bangga dengan sekolah baru mereka.
Bahkan saat kami selesai seluruhnya merampungkan kunjungan ke SMP SMP AIBEP di Bali selama 2 (dua) hari berturut turut yakni pada tanggal 7 dan 8 Oktober 2010 itu kesan mendalam sudah ada terpatri di hati kami semua termasuk didalamnya staff dan team pengajar dari KangGURU Indonesia. Anak anak SMP SMP AIBEP tetap mempunyai semangat belajar yang tinggi walaupun fasilitas sekolahnya sangat terbatas. Kami semua pun larut dalam diskusi yang digelar pada hari Sabtunya, tanggal 9 Oktober 2010 dengan tim dari Indonesia Australia Language Foundation (I/A/L/F) yakni Gayatri , Alana Tailby (Australia), Adi dan tentu saja Ayu Kusumastuti. Gelaran diskusi tahunan yang amat dikenal dengan sebutan pertemuan konsultasi (Consultative Group Meeting) itu mengevaluasi kinerja para Champions saat mendampingi tim KangGURU Indonesia di SMP SMP AIBEP selama 2 hari tersebut.

”Saya mengucapkan terima kasih atas kerja para Champion dalam mengunjungi SMP SMP AIBEP di Bali selama 2 hari ini dan saya yakin kalian semua menikmati perjalanan keliling Bali mengunjungi SMP SMP AIBEP tersebut. Dan saya menilai presentasi kalian sudah cukup baik namun harus lebih ditingkatkan lagi pada masa yang akan datang dan saya harap kalian semua belajar dari kekurangan satu sama lainnya” kata Kevin Dalton, Project Manager KangGURU Indonesia yang menutup diskusi tersebut.

ooooOOOoooo
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia