Catatan Asep Haryono
Menghadiri undangan pernikahan (kondangan) pernikahan keluarga, teman, sahabat, relasi, rekan bisnis atau teman mana saja memang merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Karena bisa jadi tidak semua orang bisa diundang untuk turut bersama sama merayakan kebahagian resepsi pernikahan sang pengantin dalam waktu bersamaan. Walau sebenarnya diundang atau tidak diundang juga ada cerita tersendiri.
Jika sahabat tidak diundang untuk hadir di ucara Pernikahan seseorang, bukan berarti sahabat tidak dikenal ataupun tidak diundang. Jangan berprasangka buruk terlebih dahulu kepada yang punya hajat pernikahan. Sebab, bisa jadi baik pengantin pria atau wanita itu terlewat nama anda dalam daftar yang akan diundangnya. Bisa jadi salah satu dari mereka (mempelai pria atau wanita) lupa memasukkan nama anda dalam daftar yang akan diundang, Bisa saja bukan? Pengalaman sih soalnya.
Beberapa bulan lalu saya mendengar ada salah seorang sahabat saya akan melangsungkan resepsi pernikahan, namun saya tunggu tunggu undangan nikahnya belum juga saya terima. Saya sih santai saja,. Soalnya teman saya (mempelai pria) itu kawan ngumpul di kantor dan bertemu nyaris setiap hari, tapi undangan buat saya kok belum tiba ya. Secara kebetulan teman saya yang mau nikah itu ketemu tidak sengaja di sebuah mall.
Saya ucapkan saja selamat menempuh hidup baru, tapi dia malah kaget. Ternyata nama saya terlupa oleh nya untuk dimasukkan dalam daftar yang diundang. Dia pun lantas mengundang saya secara lisan dan saya anggap itu sudah merupakan undangan resmi.
Sekarang memang sudah tren bikin undangan tidak lagi menggunakan bahan kertas atau amplop undangan. Cukup dengan Broadcast BBM, atau undangam via SMS juga sudah lebih dari cukup. Bahkan share di sosial media juga sering dilakukan karena kepraktisannya. Namun kenyataannya juga masih banyak dari kita yang maunya nerima undangan resmi berbentuk surat undangan, Tidak ada masalah sebenarnya. Selera memang tidak dapat diperdebatkan. (Asep Haryono).
Jika sahabat tidak diundang untuk hadir di ucara Pernikahan seseorang, bukan berarti sahabat tidak dikenal ataupun tidak diundang. Jangan berprasangka buruk terlebih dahulu kepada yang punya hajat pernikahan. Sebab, bisa jadi baik pengantin pria atau wanita itu terlewat nama anda dalam daftar yang akan diundangnya. Bisa jadi salah satu dari mereka (mempelai pria atau wanita) lupa memasukkan nama anda dalam daftar yang akan diundang, Bisa saja bukan? Pengalaman sih soalnya.
Beberapa bulan lalu saya mendengar ada salah seorang sahabat saya akan melangsungkan resepsi pernikahan, namun saya tunggu tunggu undangan nikahnya belum juga saya terima. Saya sih santai saja,. Soalnya teman saya (mempelai pria) itu kawan ngumpul di kantor dan bertemu nyaris setiap hari, tapi undangan buat saya kok belum tiba ya. Secara kebetulan teman saya yang mau nikah itu ketemu tidak sengaja di sebuah mall.
KONDANGAN: Ini adalah contoh foto yang berhasil saya ambil saat saya diundang acara Ngunduh Mantu Angga-Yusdini berlangsung meriah di Gedung Dapen di Jalan Budi Karya Pontianak bulan November 2014 yan lalu. Meriah. Foto Asep Haryono |
Saya ucapkan saja selamat menempuh hidup baru, tapi dia malah kaget. Ternyata nama saya terlupa oleh nya untuk dimasukkan dalam daftar yang diundang. Dia pun lantas mengundang saya secara lisan dan saya anggap itu sudah merupakan undangan resmi.
Sekarang memang sudah tren bikin undangan tidak lagi menggunakan bahan kertas atau amplop undangan. Cukup dengan Broadcast BBM, atau undangam via SMS juga sudah lebih dari cukup. Bahkan share di sosial media juga sering dilakukan karena kepraktisannya. Namun kenyataannya juga masih banyak dari kita yang maunya nerima undangan resmi berbentuk surat undangan, Tidak ada masalah sebenarnya. Selera memang tidak dapat diperdebatkan. (Asep Haryono).