Catatan Asep Haryono

Ketika browsing di internet dan Twitter saya mendapatkan nama akun Twitter Sanggar Bengkawan di alamat @Sggr_Bengkawan jelas terpampang di sana.  Semula saya bimbang ini Sanggar Bengkawan yang mana.  Yang saya kenal adalah Bengkawan dari Suku Dayak Jangkang Sanggau. 

Ehm Agak "ngeri" juga saya membuat tulisan singkat ini karena dikuatirkan menimbulkan ketidaknyamanan yang membacanya dan bisa mengarah kepada SARA.  Saya harap tidak. Saya hanya cerita singkat saja bahwa dahulu saya pernah belajar tari Daerah Suku Dayak di Kalimantan Barat era taun 1993 an.

Dari judulnya mungkin banyak yang pada terhenyak. Kagak saleh ni penari Dayak?. Kok kulithya item sih hiehiehiehiehiee.  Ya benar memang saya (dulu) mantan penari Sanggar Dayak. Nah nah mungkin pada nda percaya ya. Ya tapi inilah kenyataan.

Bermula dari ajakan teman saya satu Kampus yang bernama Ateng. Dia satu mata kuliah dulu di FKIP Untan jurusan Bahasa Inggris sekitar tahun 1990 an. Dia senang begitu melihat betapa antusiasnya saya waktu itu melihat setiap ada acara Gawai Dayak atau kegiatan seni tari yang dipentaskan di rumah Adat Betang Jl.Sutoyo itu.

Ateng menawarkan saya untuk bergabung saja sebagai salah satu penari di Sanggarnya. Dari sinilah bermula cerita itu berawal. Saya resmi diterima sebagai salah satu penari muda (Junior) Sanggar Bengkawan, Dayak Jangkang Sanggau pimpinan Drs.Simplisius pada tahun 1991. Jadual latihan 1 kali dalam seminggu setiap jam 4 sore hingga selesai.


Penampilan saya yang perdana sekali, dan saya merasa senang sekali turut tampil dalam kegiatan kalender Kepariwisataan Kalimantan Barat FBBK ( Festibal Bumi Budaya Khatulistiwa) pada tahun 1993 kalaw nda salah.

Wih senangnya bergabung dengan para senior lainnya.   Para penari senioren saya dulu diantaranya Haryati , Ben , Cuz , Man , dan lainnya saya tidak hafal nama. Tapi saya masih ingat wajah kawan kawan. Untuk pemusiknya Bang Ateng. Bang Odo, Bang Mara, Bang Simplisius sendiri dan lainnya.  Miss them all so much

Sekarang saya sudah tidak aktif lagi karena kesibukan pekerjaan dan juga mengurus keluarga (cieeee)  dan lain sebagainya yang tidak dapat saya ceritakan secara detil di halaman ini. Kenangan saya (pernah) menjadi penari Sanggar Dayak mewarnai perjalanan selama hidup saya di Kalimantan Barat.
Dengan Septiani (Kawan kampus-red).  Foto ini diambil setelah tampil dalam FBBK Tahun 1993 yang lalu.  Foto dokumetasi Pribadi

Saya sengat senang sekali. Namun seiring dengan berjalannya sang waktu, dan kini saya sekarang sudah tidak lagi aktif di sanggar milik Pak Simplisius itu. Namun sesekali saya melewati Rumah Adat Betang yang terletak di Jalan Soetoyo itu.

Saya sering berjumpa dengan senior saya, Bang ODO dan Bang Christian Mara (Bang Mara). Mereka pemusik, penabuh yang hebat yang saya kenal dari Sanggar Bengkawan ini. Mereka baik dan ramah. Saya senang kepada senior senior saya itu


Bagi rekan rekan yang pernah aktif di Sanggar BENGKAWAN pimpinan bapak Drs.Simplisius,di mana saja berada  semoga tulisan ini bisa menjadi ajang kangen dan silaturahmi kita. Apa kabar kalian semua?. Saya baik baik saja.
BETANG : DI sinilah tempat saya dan kawan kawan Sanggar Bengkawan Berlatih Tari setiap Minggu 1 kali.  Kami latihan di lantai atas kadang di bawah. 
Gambar dari http://benuadayak.blogspot.com


Kesan saya yang beberapa lama berada di Komunitas Masyarakat Dayak sangat berkesan. Dari sini saya tau bahwa kelompok masyarakat Suku Dayak sangat menjunjung tinggi kekeluargaan , kebersamaan dan sangat menghargai privasi dan integritas suku lain di Kalimantan Barat.  

Orang Dayak tidak usil , tidak pencemburu sosial , dan sangat loyal dengan apa yang bernama persahabatan. Saya sedikit tahu karena saya pernah tinggal dan bersosialisasi di komunitas ini.

Sampai sekarang kenangan itu akan selalu membekas dan sangat berkesan di hati, Dan setiap kali saya lewat di depan rumah Adat Betang di Jl.Sutoyo itu selalu saya sempatkan mampir walau sekedar say Hi ataw mengobrol dengan para pengurus sanggar yang tetap terbina dengan baik. (Asep Haryono)
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia