Baru pertama kali diluncurkannya Blog Simplyasep format Bahasa Inggris sejak tanggal 1 Januari 2014 lalu sudah menimbulkan friksi , benturan , dan juga cultural shock dengan kebiasaan blogger dari negara lain. HIheiheiee. Bagi saya ini hal yang biasa. Perbedaan kebiasaan dari negara yang berbeda adalah sesuatu yang seharusnya dihargai dan dihormati oleh bangsa atau negara lainnya. Inilah yang sebenarnya sudah saya tunggu tunggu sodara sodara.
Waktu jaman saya kuliah dahulu (Era taon 90an-red) juga sudah dibekali wejangan mata kuliah Cross Cultural Understanding atau biasa disingkat dengan singkatan mata kuliah CECE-U (baca :CCU). Dalam mata kuliah itu diberikan sejumlah teori teori dasar perbedaan kebudayaan , adat istiadat, kebiasaan (custom) dan juga behavior dari negara lain. Hal serupa di lapangan juga sudah banyak yang saya alami kaitannya dengan kebiasaan Bule yang sering saya bawa. Saya 6 tahun pengalaman di lapangan sebagai Pemandu Wisata liar. Alhamdulillah sekarang sudah punya WING alias punya lencana, dan sudah resmi tercatat sebagai pemandu wisata bersertifikat (Licensed Tour Guide) untuk Daerah Tingkat I Kalimantan Barat.
Kembali ke topik ya. Seperti yang sudah saya sebut di awal, sejak diluncurkannya Blog berbahasa Inggris saya di awal Januari 2014 sudah banyak benturan budaya (cultural shock), friksi, dan juga custom. Baik saat blogwalking ke blog blog para bule itu atau melihat isi postingan mereka. Blogger yang saya pernah kunjungi (BW) dan baca baca tulisa mereka misalnya dari blogger Rusia, Polandia, Venezuela, Jepang, Amerika Serikat, Malaysia , Korea Selatan , dan beberapa negara di Eropa Timur lainnya.
Bukan maksud menonjolkan blogger Indonesia, tapi setelah saya Blogwalking, ternyata kebanyakan isi postingan (content) blog mereka itu berisi tentang make up, fashion , tas sepatu, lipstik, hobi belanja, wisata kuliner (recipe) dan tentu saja GiveAway. Hedonis lah rata rata kontennya. Kalau nda bahas Make Up, Fashion ya acara FIlm Dah itu aja. Nyaris blogger yang saya kunjungi sebagian besar adalah traditional blogging ladies. Sebutan saya yang dalam prespektif saya adalah blogger yang tidak suka kotak komennya dibuat bersahut sahutan layaknya sebuah FORUM.
Hanya sedikit Blogger kaum Adam (kaum laki laki, lanang maksud saya. Bukan Kaumnya Mas Reo Adam ya hiheihee) yang saya temui. Blogger cowok jarang saya temui. Kalau pun ada bisa dihitung dengan jari. Jarang ada blogger Bule yang membahas yang agak "serius" soal poverty , hak asasi manusia, korupsi, perang, ilmu komputer, atau artikel yang untuk didiskusikan dalam blog.
Nyaris rata rata konten Blogger Bule yang saya BW adalah female, cewek bule, yang ternyata kontennya NARSIS TRAGIS. Narsis yang jauh lebih narsis dari blogger Indonesia, kita kita ini. Foto mereka dipajang dalam ukuran gede gede selebar lapangan bola. Huahahahahhaa Ternyata blogger BULE itu jauh lebih GILA Narsisnya daripada blogger Tanah Air. Bad crazy lah. Bukan bad lagi tap sudah tingkatan superlative alias WORST. Narsis Parah
Ada yang membahas di postingannya tentang Wisata Kuliner. Ada blogger Malaysia yang membahas tuntas Kuliner yang dia alami lengkap dengan terjemahannya dalam dua bahasa yakni Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris. Ada juga blogger dari Jerman yang konsisten mosting pake Bahasa ibu mereka, Germany. Jadi saya harus minta bantuan Google Translate untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris yang. Ada yang nulis Sejarah loh. Blogger Paman Sam (Amerika Serikat-red) nulis soal Sejarah Tapi postingannya sedikuuittttttttttttttttt. Nyaris kayak panjang Twitter x 2 alias 140 karakter dikali 2 sama dengan 280 kata aja. Pendeknya eee
Para Blogger Bule ini juga kerap kali saya temui (blogwalking-red) juga mengadakan semacam kontes Blog atau lazim dikenal dengan sebutan GiveAway. Hadiahnya juga macam macam mulai dari asesoeris wanita hingga peralatan kosmetik. Maklum aja karena blogggernya bergender female alas perempuan. Ada juga yang memberikan hadiah Non Benda berupa potongan discount jika berbelanja di situs shopping online mereka. Tentu saja semuanya dalam hitungan American Dollars atau EURO. (Asep Haryono)
Waktu jaman saya kuliah dahulu (Era taon 90an-red) juga sudah dibekali wejangan mata kuliah Cross Cultural Understanding atau biasa disingkat dengan singkatan mata kuliah CECE-U (baca :CCU). Dalam mata kuliah itu diberikan sejumlah teori teori dasar perbedaan kebudayaan , adat istiadat, kebiasaan (custom) dan juga behavior dari negara lain. Hal serupa di lapangan juga sudah banyak yang saya alami kaitannya dengan kebiasaan Bule yang sering saya bawa. Saya 6 tahun pengalaman di lapangan sebagai Pemandu Wisata liar. Alhamdulillah sekarang sudah punya WING alias punya lencana, dan sudah resmi tercatat sebagai pemandu wisata bersertifikat (Licensed Tour Guide) untuk Daerah Tingkat I Kalimantan Barat.
Kembali ke topik ya. Seperti yang sudah saya sebut di awal, sejak diluncurkannya Blog berbahasa Inggris saya di awal Januari 2014 sudah banyak benturan budaya (cultural shock), friksi, dan juga custom. Baik saat blogwalking ke blog blog para bule itu atau melihat isi postingan mereka. Blogger yang saya pernah kunjungi (BW) dan baca baca tulisa mereka misalnya dari blogger Rusia, Polandia, Venezuela, Jepang, Amerika Serikat, Malaysia , Korea Selatan , dan beberapa negara di Eropa Timur lainnya.
SANTAI : Lesehan saja sama Sue Rodger dan Alana Taliby, Mereka staf pengajar IALF dari Australia. Lokasi Bali, 2008 |
GAYA : Cuma gaya aja pegang Bir. Padahal saya hanya milih Coca Cola. Lokasi Bali, 2008 |
SANDWICH : Sue Rodger dan Kevin Dalton Mereka staf pengajar IALF dari Australia sedang membuat OZ Sandwich. Lokasi Bali, 2008 |
Bukan maksud menonjolkan blogger Indonesia, tapi setelah saya Blogwalking, ternyata kebanyakan isi postingan (content) blog mereka itu berisi tentang make up, fashion , tas sepatu, lipstik, hobi belanja, wisata kuliner (recipe) dan tentu saja GiveAway. Hedonis lah rata rata kontennya. Kalau nda bahas Make Up, Fashion ya acara FIlm Dah itu aja. Nyaris blogger yang saya kunjungi sebagian besar adalah traditional blogging ladies. Sebutan saya yang dalam prespektif saya adalah blogger yang tidak suka kotak komennya dibuat bersahut sahutan layaknya sebuah FORUM.
Hanya sedikit Blogger kaum Adam (kaum laki laki, lanang maksud saya. Bukan Kaumnya Mas Reo Adam ya hiheihee) yang saya temui. Blogger cowok jarang saya temui. Kalau pun ada bisa dihitung dengan jari. Jarang ada blogger Bule yang membahas yang agak "serius" soal poverty , hak asasi manusia, korupsi, perang, ilmu komputer, atau artikel yang untuk didiskusikan dalam blog.
Nyaris rata rata konten Blogger Bule yang saya BW adalah female, cewek bule, yang ternyata kontennya NARSIS TRAGIS. Narsis yang jauh lebih narsis dari blogger Indonesia, kita kita ini. Foto mereka dipajang dalam ukuran gede gede selebar lapangan bola. Huahahahahhaa Ternyata blogger BULE itu jauh lebih GILA Narsisnya daripada blogger Tanah Air. Bad crazy lah. Bukan bad lagi tap sudah tingkatan superlative alias WORST. Narsis Parah
Ada yang membahas di postingannya tentang Wisata Kuliner. Ada blogger Malaysia yang membahas tuntas Kuliner yang dia alami lengkap dengan terjemahannya dalam dua bahasa yakni Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris. Ada juga blogger dari Jerman yang konsisten mosting pake Bahasa ibu mereka, Germany. Jadi saya harus minta bantuan Google Translate untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris yang. Ada yang nulis Sejarah loh. Blogger Paman Sam (Amerika Serikat-red) nulis soal Sejarah Tapi postingannya sedikuuittttttttttttttttt. Nyaris kayak panjang Twitter x 2 alias 140 karakter dikali 2 sama dengan 280 kata aja. Pendeknya eee
Para Blogger Bule ini juga kerap kali saya temui (blogwalking-red) juga mengadakan semacam kontes Blog atau lazim dikenal dengan sebutan GiveAway. Hadiahnya juga macam macam mulai dari asesoeris wanita hingga peralatan kosmetik. Maklum aja karena blogggernya bergender female alas perempuan. Ada juga yang memberikan hadiah Non Benda berupa potongan discount jika berbelanja di situs shopping online mereka. Tentu saja semuanya dalam hitungan American Dollars atau EURO. (Asep Haryono)