Kejadiannya sih kira kira beberapa minggu kedua di bulan Desember 2010 yang lalu saat saya mendapat undangan Khitanan anak pertama rekan kerja saya di Kantor, Bapak Rahmadi Mulya, atau biasa disapa dengan nama panggilang Bang Madi. Panggilang "Bang" cukup umum dan lazim di tradisi budaya Melalyu Pontianak.
"Bang" di sini lebih pas menggambarkan sosok male (pria) dewasa menjadi sebutan demikian. Boleh "bang" boleh juga "abang". Sedangkan sebutan untuk orang tertua perempuan di sini lazim di sebut dengan "Kakak". Beda dengan kebudayaan atau custom masyarakat Jawa yang menyebut pada "Mbak". Sebutan "Kakak" di Pontianak lebih cenderung untuk perempuan. Kalau di Jakarta dan daerah lain pada umumnya "Kakak" lebih cenderung kepada laki laki. Itulah Indonesia, lain lubuk lain pula panci nya. Dulu Ikan, sekarang sudah diganti sama Panci. Hiehiheihee
Nah dalam undangan tersebut tersedia dua menu, boleh dipilih salah satu mana yang lebih disukai. Mau Bakso lengkap? atau sajian makanan organik makan berat Nasi, Rendang beserta keluarga dan sodaranya. Nah saat itu saya memilih hidangan berat saja yakni Nasi lengkap.
Namun setelah saya melirik rekan saya yang lain yang mengambil Bakso kuah saya langsung terpesano eh terpesona dengan bulatan pentol Bakso nya yang gede gede ukurannya itu. Bingung juga nih soalnya Nasi lengkap yang sudah saya sauk lauk pauknya itu sudah "jalan" tinggal ambil Aqua gelas dan pisangnya aja. Jadi niat bulus keluar deh. Begitu FULL piring Nasi sudah lengkap dengan "asesories"nya (rendang, kerupuk, kering tempe dll), langsung memutar balik arah ke sajian Bakso. Namun saya hanya "menculik" beberapa bulatan baksonya saja. Hiahiehiehiehiee. Horeee. Tamak (Asep Haryono)
"Bang" di sini lebih pas menggambarkan sosok male (pria) dewasa menjadi sebutan demikian. Boleh "bang" boleh juga "abang". Sedangkan sebutan untuk orang tertua perempuan di sini lazim di sebut dengan "Kakak". Beda dengan kebudayaan atau custom masyarakat Jawa yang menyebut pada "Mbak". Sebutan "Kakak" di Pontianak lebih cenderung untuk perempuan. Kalau di Jakarta dan daerah lain pada umumnya "Kakak" lebih cenderung kepada laki laki. Itulah Indonesia, lain lubuk lain pula panci nya. Dulu Ikan, sekarang sudah diganti sama Panci. Hiehiheihee
Nah dalam undangan tersebut tersedia dua menu, boleh dipilih salah satu mana yang lebih disukai. Mau Bakso lengkap? atau sajian makanan organik makan berat Nasi, Rendang beserta keluarga dan sodaranya. Nah saat itu saya memilih hidangan berat saja yakni Nasi lengkap.
Namun setelah saya melirik rekan saya yang lain yang mengambil Bakso kuah saya langsung terpesano eh terpesona dengan bulatan pentol Bakso nya yang gede gede ukurannya itu. Bingung juga nih soalnya Nasi lengkap yang sudah saya sauk lauk pauknya itu sudah "jalan" tinggal ambil Aqua gelas dan pisangnya aja. Jadi niat bulus keluar deh. Begitu FULL piring Nasi sudah lengkap dengan "asesories"nya (rendang, kerupuk, kering tempe dll), langsung memutar balik arah ke sajian Bakso. Namun saya hanya "menculik" beberapa bulatan baksonya saja. Hiahiehiehiehiee. Horeee. Tamak (Asep Haryono)
 |
| BAKSO : Begitu piring saya sudah penuh sama NASI dan lauknya , saya pun menghampiri bagian BAKSO ini, dan hanya "Menculik" bulatan Baksonya saja. Itung itung buat nambah Lauk NASI lengkap saya. Hiehihee. Curang e . Foto Asep Haryono |
 |
| NASI : Saya mengambil porsi Nasi Lenkap di sini. Eh begitu sudah diambil menu menu lauknya, saya ngacir lagi ke Bagian Bakso untuk "menjemput" bulatan pentolnya. Kurang lauk nih yee. Rakus e . Foto Asep Haryono |
Pertamaxxx buat nambah bakso nii yeee.... :p
ReplyDeleteHahahahaha selamat selamat :))
DeleteKayaknya baksonya enak ya Kang, sampai nambah terus :D
DeleteHIhiehie iya nambah pentolnya aja
Deletetanggung klo cuma pentolnya aja, suhu
Deletehahah lagi masa pertumbuhan ya mas ... hehehe....
ReplyDeletehahahaha
Deletekira2 yg tumbuh apanya ya?
Deletetega banget blognya.....ngga merhatiin orang n'deso yang koneksinya lemot yang pengen ikutan makan baksonya....berat banget kang m'buka-nya...huh
ReplyDeleteWah maaf mang Lembu. Okelah kalau gitu akan saya perhatikan masukan ini.
DeleteLho kok Mang Lembu to Kang :D
Deletebisa panggil mang lembu, mang ubi, mang hadi, atau siapa saja deh terserah mas Yobert :)
DeleteTidak apa-apa mas yang penting kenyang dan sudah merasakan bakso yang enak itu :D
ReplyDeleteHiehihe iya bener bener
Deletesatu mangkok, cuman lewat ga ngendap di perut...hihihi
ReplyDeleteEitz,, jangan lupa amplopnya dimasukin... :D
ReplyDeletetar malah lupa,, udah nambah bakso, gag ngasih amplop.. :D
Wah kang asep ini doyan atau Lapar, semuanya di serbu. hehe
ReplyDeleteurusan pentol,memang bakso paling makyus...
ReplyDeletegak malu ya mas,piring udh penuh masih nambah pentol lagi hihihihie
saya juga begitu kalo di tempat kenduri,suka main embat aja....
Hahaha aji mumpung dan gak mau rugi banget ya mas...kalo jadi aku sih abisin aja nasinya, baru ntar nambah lagi baksonya, ronde kedua hahahaha
ReplyDeleteMumpung masa pertumbuhan, jadi boleh nambah Kang. he,, he,, he,,,
ReplyDeleteSalam,
wkwkwkwkwk.......
ReplyDeleteJadi pengen makan bakso nih
ReplyDelete