Baru baru ini saya membaca tulisan mba Covalimawati yang berisi dan berjudul "mama jangan mati" memberikan banyak pencerahan, peringatan sekaligus mengingatkan kita semua akan kebenaran adanya hari final atau hari akhir dari apa yang dinamankan kehidupan. Tanpa menyebutkan dalil dalil yang meribetkan kepala, mba Cova mendeskripsikan celoteh anak anaknya yang mempunyai visi jauh di depan kita semuanya.
Mengingat kematian atau mati mungkin bisa jadi hal yang menggelikan jika dibacanya siang siang atau di saat pas hari Gajian yang konon mulai ditransfer ke rekening masing masing pada tanggal 1 November 2013 kemarin. Namun cobalah membaca tulisan mba Cova yang berisi dan berjudul "mama jangan mati" itu ditengah malam, di keheningan malam ditemani suara jangkrik (eala lebay) nan syahdu dan tenang.
Niscaya hati akan bergetar dan juga merasakan kesunyian dalam diri (cieee) kalau mengingat (kematian) itu akan datang pada saatnya nanti. Banyak hal hal yang sepertinya diluar penglihatan kasat mata si fulan sehat ceria seperti biasanya kemudian dikabarkan sudah berpulang ke Rahmatullah.
Mengayun langkah ke depan sepasti fajar yang akan selalu tiba Foto Asep Haryono |
Saya jadi teringat saat dalam pesawat Express Air dari Pontianak menuju Jogjakarta, Abbie anak saya sempat berceloteh kepada bundanya saat duduk di seat dia yang memang bersebelahan dengan bundanya. "Bunda, kalau pesawatnya jatuh gimana bunda, kan Abbie nda bisa berenang" celoteh Abbie. Sontak celoteh Abbie tersebut didengar oleh para penumpang lain yang ada di depan, samping dan belakang duduk kami. Mereka banyak yang menoleh kepada Abbie.
Tau gelagat jadi "tontonan" orang karena celotehan Abbie, bundanya buru buru menenangkan Abbie "Nak, Insya Allah pesawatnya tidak jatuh, dan kita mau ke rumah mbah Uti di Jogja ya" . "Iya bunda" jawab Abbie. Saya pun terhening sejenak celotehan anak saya itu yang sporadis alias spontan saja terucap. Dari sini saya mencoba menerka makna celotehan Abbie tersebut. Bisa jadi setiap orang sebenarnya concern dengan apa yang dinamakan kematian. Bukan soal kecelakaan atau tidak.
Yang namanya musibah bentuknya bisa bermacam macam, tidak harus berbentuk accident secara syar'i misalnya kecelakaaan angkutan darat, laut dan udara. Musibah bisa saja berbentuk jabatan atau amanah yang dipercayakan orang kepada diri kita, atau berbagai macam hadiah yang datang kepada kita.
Nah dari sinilah kita bisa belajar dari apa yang dinamakan Musibah itu sebenarnya. Kembali kepada topik di sini, mungkin sebaiknya kita tidak menoleh ke belakang terlalu lama. Catatan prestasi atau keburukan yang telah kita buat di masa lalu. Masa lalu yang sudah lewat tidak akan mungkin kembali lagi ke masa silam. Kini sisa hidup yang ada, masa depan yang terbentang di depan kita semua itulah challenge (tantangan) kita selanjutnya.
Bagaimana memaksimalkan waktu yang ada untuk memaksimalkan sebaik mungkin sesuai dengan tujuan hidup masing masing. Setiap menit adalah kesempatan. Kesempatan berbuat baik. Kesempatan menumpuk kekayaan. Kesempatan untuk korupsi, dan lain sebagainya. Mau menjadi baik atau mau berencana menjadi jahat terserah pada diri kita masing masing. Bagi saya waktu yang tersisa adalah kesempatan untuk berbuat kebaikan menjadi lebih baik dari masa yang lalu. (Asep Haryono)
mbak Cova memang top. hehe
ReplyDeleteJelas jeoeoejoejoejoejoejoeee
Deletemas zac....
Deleteemail saya di balas ya
Email buat saya nang di Mas Reo?
Deleteihihihihihie
hahay
Deletemakasih mas Zach ^^ *blushing*
Deletesaya tak kuasa kalo membaca tentang kematian pak :(
ReplyDeleteSabar sabar
Deletesemoga kita selalu diberikan kesempatan untuk menjadi lebih baik lagi pak..
ReplyDeletesemoga kita senantiasa berupaya untuk berubah lebih baik. Kesempatan terbentang selagi ruh belum sampai sampai tenggorokan begitu yang pernah saya dengar..
Deletemakin responsive aja blognya pak,,,,,
ReplyDeleteIya saya juga pangling nih....baru seminggu ndak nengokin..byk perubahan ..
Delete@MaYa KayLa : Wah masa sih responsive? Hiehihe Alhamdulillah deh. Terima Kasih. Cuma senang aja dengan bentuk template dengan warna dasar putih ini
Delete@Budi Os 19 : Hiehiheie iya kah?
Lebih baik memperguanakan waktu yang tersisa di depan kita dengan berbuat yang terbaik dari hari-hari kemarin sebelumnya. Selamat Thaun baru Islam 1435 H.
ReplyDeleteSalam,
Iya mas Saya harap pun demikian. Nah memasuki Tahun Baru Islam ini semoga semuanya berjalan sesuai rencana yang sudah ditetapkan
Deleteselamat tahun baru bapak-bapak :) hehe
DeleteIya hiheiheiheie
DeleteWahh Kasian yah si Abie jadi Tontonan Banyak Olang hihi :D
ReplyDeleteTapi wajar aja Kand Masi kecil tapi Biasanya kalo Ucapan Anak Kecil Itu suka Apdol Lho :D
Benar mba. Celotehan anak yang lugu memang sering membuat terkejut orang tua Tapi itulah ungakapan jujur dari seorang anak
Deletemati sesuatu yang pasti bakal semua yang berjiwa menjalani, namun tetap saja mati itu di takuti. Sebaik mungkin memanfatkan waktu untu mempersiapkan menhadapai.
ReplyDeleteBenar sekali mas. Itu adalah hak dari setiap makluk yang bernyawa Sudah ditulis di dalam kitab suci Al Quran. Tinggal kita semua harus memanfaatkannya sebaik mungkin
DeleteBismillah, semoga kita dilimpahkan hidayahNya, untuk memperbaiki diri dan mengikuti tauladan kita tercinta...aamiin
ReplyDeleteAminnnnnnnnnnnn
DeleteRizki,jodoh,ajal,maut dan pertemuan semua rahasia illahi.
ReplyDeleteadanya masa sekarang dan masa yg akan datang tentunya berawal dari masa lalu.
namun untuk melangkah menyongsong masadepan,tidak seharusnya selalu kita menengok kebelakang.
sesekali mungkin boleh lah,buat tolak ukur atau pelajaran kita kedepannya.
apa yg pasti,kita tetap niat,berusaha dan berdoa.
semoga sesuatu yg tlah jauh tertinggal jadi pelajaran manis dan kenangan buat kita.
dan semoga langkah kedepannya sesuai dengan apa yg kita harapkan,adapun melenceng sedikit setidaknya tetap ada hasil dari sesuatu yg sudah kita kerjakan.
Sebagai hamba Allah Ta'ala,semua manusia dalam kehidupan di dunia ini tidak akan luput dari berbagai macam cobaan,baik berupa kesusahan maupun kesenangan.
Hal itu merupakan sunnatullah yang berlaku bagi setiap insan,baik yang beriman maupun tidak beriman.
udah ah segitu aja...
mudah-mudahan kita semua tetep istiqomah
@Reo Adam : Sebelumnya matur suwun ya Mas Reo Adam sudah add saya di Facebook. Asyiiik mas Reo Adam juga berjibaku di Facebook hiehiheiee. Makin gaul aja nih heihiehiehehiheiee
DeleteSemoga harapan mas Reo Adam bisa terwujud dan dikabulkan oleh Allah SWT Amin Aminn Aminn Ya Robbal Alaminnnn
aamiin....
Deletemksh doanya,mas...
jadi pesbuker sebelum jadi blogger kok hehe
benar2 mencerahkan tulisan mas Asep ini, banyak makna yg bisa saya petik sampai2 saya tdk bisa merewritenya lagi :)
ReplyDeleteintinya musibah bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, dan musibah itu luas.
ada satu yg bisa saya terapkan saat ini, yaitu, waktu semenit adalah kesempatan yg bisa saya gunakan utk berkunjung balik ke blog teman2, hohoho ^_^
makasih nice sharingnya ^^
Benar sekali mba Indri Lidiawati. Sebenarnya tulisan ini terispirasi sama tulisannya Mba Cova yang menggugah keinginan saya untuk menulis di sudut pandang yang lain Itu saja sih
Deletemasih ada kesempatan
ReplyDeletejangan bikin waktu bosan
untuk selalu memberi kita kesampaian
Hihee iya mba. Setuju sekali iehiheiheie. Terimma Kasih sudah mampir ya mba. Ditunggu selalu komen dan juga puisinya
DeleteMumpung kita masih punya kesempatan, gunakanlah kesempatan tersebut dengan baik dan diisi dengan hal-hal positif. Kalau digunakan untuk korupsi dan berbuat kriminal malah nggak baik ya pak. Hidup hanya sekali, jadi alangkah baiknya apabila diisi dengan hal yang baik :)
ReplyDeleteBenar sekali mba Ririn. Hidup hanya sekali. Oleh karena itu waktu yang hanya sekali ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk beramal soleh dan mendekatkan diri kepada Allah SWT
DeleteUmur rahasia Tuhan ya Pak, semoga kita selalu menjadi pribadi yang lebih baik ketika bertambahnya umur secara duniawi.
ReplyDeleteIya benar sekali mba. Terima Kasih sudah berkunjung kembali di sini. Salam kami sekeluarga di Pontianak. Kalimantan Barat
Deletekalo membahas mengenai kematian saya suka merinding
ReplyDeleteTeang saja, Santai, Toh hanya soal waktu. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin.
DeleteTerima Kasih sudah berkunjung kembali di sini. Salam kami sekeluarga di Pontianak. Kalimantan Barat
menggunakan kesempatan yang ada dengan maksimal dan disiplin masih belom sempurna saya bisa lakukan.moga azh setelah baca ini, kesempatan yang masih ada dapat dengan maksimal digunakan.
ReplyDeleteWah sip sekali mang Lembu. IHiehiehiee. Tetap semangat dan ceria selalu ya hiehiheiheiee
DeleteBener banget bahwa mumpung ada kesempatan, kita isi dengan hal-hal positif. Tapi jangan dech memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan hehe :)
ReplyDeleteHiehiheie biasanya malah yang terakhir itu. Memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan hiehiehiehiehiee.
DeleteTerima Kasih sudah berkunjung kembali di sini. Salam kami sekeluarga di Pontianak. Kalimantan Barat
Mudah-mudahan saya masih diberi kesempatan, untuk memperbaiki hal yang sebelumnya pernah dilewati.
ReplyDeleteAMinnnnnnnnnn
Deleteanak2 memang ajaib ya mas.. celotehnya yg lugu, seringkali mengingatkan kita utk memperbaiki diri.
ReplyDeleteSelagi masih ada kesempatan, mumpung msh diberi waktu dan nafas, hrsnya kita manfaatkan utk mencari bekal hidup di akhirat kelak, kehidupan setelah kematian..
Eh makasih loh mas Asep, blog-ku jd tambah tenar nih ditulis disini.. hihihi