Foto Dok Asep Haryono |
Catatan Asep Haryono
Tulisan ini bukannya ikut tren atau ikut numpang tenar karena flood disaster alias musibah bencana Banjir yang melumpuhkan Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tanggerang Bekasi) yang ramai diberitakan di hampir seluruh televisi swasta dan media cetak di seluruh Indonesia. Terakhir tadi malam saya menonton acara Wideshoot MetroTV dan TransTV juga banyak menggambarkan derita, dan kesusahan para korban banjir yang sangat memlukan hati.
Apalagi saat ditayangkan proses evakuasi warga yang dilakukan oleh Basarnas, Anggota TNI dan Tim SAR ke tempat yang aman juga sangat heroik menurut saya. Heroik tidak selalu berada digarda peperangan saja, namun "bertempur" menyelamatkan warga dari musibah banjir juga bisa dikatakan tindakan heroik. Saya salut dengan kerja keras Basarnas, Anggota TNI, Marinir, Tim Sar, dan Masyarakat yang bahu membahu dalam membantu para korban banjir.
Sekali lagi bukan maksud untuk ndompleng atau latah soal banjir yang melanda Jabodetabek, namun kenyataannya rumah kontrakan saya memang pernah kebanjiran. Saya beruntung berhasil mendokumentasikan saat genangan air banjir memasuki rumah kontrakan saya itu. Ini adalah dokumentasi saat komplek saya Duta Bandara Blok C6/14 kebanjiran pada tanggal 24 Nopember 2010 yang lalu. Berikut catatan saya
Dokumen Basah dan Ular
Saya dan istri yang saat itu masih mengandung 8 (delapan) bulan anak kami yang kedua sibuk membereskan segala sesuatunya dari terjangan air banjir yang mulai merembes kemana mana. Bebas Banjir. Iya benar artinya banjir bebas kemana mana, ada yang masuk ke loker buku, ke koleksi buku buku, dan dokumen yang cukup penting lainnya. Semuanya "diungsikan" ke bagian atas yang lebih tinggi dari genangan air yang sudah setinggi mata kaki.
Dalam tayangan TV swasta saya sudah melihat ada warga Jakarta yang menangkap basah Ular di tengah banjir di Jakarta. Kok bisa ada ular keluar di tengah banjir? Ya mengapa tidak. Kenyataan seperti itu juga saya alami saat itu. Sudah beberapa kali saya melihat sekelebat ular kecil bersilewaran di belakang rumah karena belakang kami ada sawah dan dimana mana banyak rawa yang juga kebanjiran. Saya sudah menyiapkan kayu panjang yang ujungnya runcing sebagai senjata jika bertemu binatang melata. Kuatir juga karena ada anak dan istri yang sedang mengandung.
KEBANJIRAN : hujan turun berhari hari belakangan ini menyebabkan rumah ku kebanjiran. Oh komplekku hiks hiks huaaaaaaa. Foto ini diambil 24 Nopember 2010 jam 0730 WIB. Foto Asep Haryono |
BELAKANG RUMAH: Dan gentong air di belakang rumahku juga tidak luput diliputi air. Oh air dimana air. Banjirrrrrrrrr huaaaaaaaa.. Foto ini diambil 24 Nopember 2010 jam 0730 WIB. Foto Asep Haryono |
KEBANJIRAN : Banjir keliatan di samping kanan rumahku. Rintik rintik hujan masih turun saat foto ini dijepret. Foto ini dijepret Rabu 24 Nopember 2010 jam 07.30 WIB pagi. Foto Asep Haryono |
Masih Sempat Bakar Sate
Begitu sudah masuk sore hari akhirnya hujan tralala pun masih turun terus menerus hingga seharian hingga akhirnya "tsunami kecil" akhirnya sedikit demi sedikit mulai merangkak naik dai halaman depan rumah hingga ke ruang tamu dan menjalar hingga ke dalam kamar tidur keluarga. Rumah Kebanjiran dengan sukses dan gemilang. .Dan akhirnya saat masuk tanggal 23 Nopember 2010 pagi hari semua isi rumah sudah dimasuki air. Nyaris tidak ada sudut di rumah yang tidak terkena air banjir. Semuanya kebanjiran.
Anak saya, Abbie, justru malah senang dengan air masuk rumah. Dia pikir ada kolam renang gratis hiheiheiheiheiee. Bukannya membantu ayah dan bundanya membereskan barang barang yang ada dalam rumah agar terhindari dari genangan air banjir, dia malah sibuk bermain banjir banjiran. Hiehiehiheiee. Namanya juga anak anak hiehiheiheiee.
Saya pun mengamankan jaringan listrik untuk sementara di OFF kan guna menghindari hal hal yang tidak diinginkan. Mulai dari colokan listrik, hingga kepada instrumen yang memakai sambungan listrik. Dengan cukup mematikan jaringan listrik langsung dari saklarnya, dan mematikan sementara agar tenang dalam beres memberesin barang barang. Walhasil menjelang malam kami semuanya candle light party alias pake lilin karena masih kuatir jika keadaan banjir dalam rumah, listrik dinyalakan karena sangat beresiko.
DALAM BANJIR : Inilah banjir yang menggenangi bagian dalam kamar ku. Udah sip dah tinggal berenang aja. Yuk Mareee. Foto Dokumentasi Asep Haryono |
KAMAR BANJIR : Dimana mana air, yah namanya juga kebanjiran. Foto dijepret pada hari Jumat 19 Nopember 2010 jam 20.00 WIB. Foto Dokumentasi Asep Haryono |
Saat itu kebetulan masih memakai kompor manual alias pake minyak tanah, jadi untuk menyiapkan makan malam semuanya memakai kompor itu yang ditempatkan di atas bangku atau kursi. Saya sempat sempatnya membakar sate di atas kompor. Dan kompornya di atas sebuah bangku hiehiehiee. Karena saat itu belum punya bakaran sate, dan juga tidak sempat beli (bakaran sate). Ya udah daging sapinya direbus dahulu agar empuk dan tidak keras saat dibakar. Begitu sudah empuk, barulah ditusukkan pada tusuk sate. Bakarnya diatas kompor seperti dalam foto di atas hhiehiehiee.
Dinner pake Sate donk hiheiheihee? Cuma masalahnya saat itu tidak ada sambel kacang atau saus kacang yang biasa disajikan oleh para penjual sate. Jadi untuk mensiasatinya saya pake Bumbu Pecel yang praktis dan banyak dijual di Mal Mal atau di supermarket. Tinggal cari kecap aja, dan nasi panas hangat. Jadi biar malam malam "gelap gelapan" pake Lilin dan lampu templok suasana menjadi "hangat" karena dinner sate di atas kompor dan makan bersama keluarga. Biar menderita karena banjir kami masih bersyukur tidak harus mengungsi karenanya. Dari sini saya bisa merasakan betapa sengsaranya kebanjiran. (Asep Haryono)
luar biasa,,, masih sempet2nya nyate yo mas...
ReplyDeleteada tuh di jkt, kebanjran plus kebakaran, mungkin pemilik rumahnya mau nyate juga ya... haha...
eh..eh... pertama lho...
Delete@Sun : Hiheiheieei terima kasih atas PERTAMAX nya. Selamat selamat. Kebanyakan nomor 1 di kotak komen alias PERTAMAX paling diburu hiehiheiheiee. Hari ini gelar PERTAMAX berhasil disabet oleh mba SUN. Mangcappsssssssssss hiheiheiheihiehieieee
Deletesaya mewakili mbak sun utk bepertamaxx ria :p
Deleteiehiheiheiehiee kalau saya sih PERTAMAX nya masih tebruka eh salah terbuka untuk umum dan tersedia buat siapa saja yang berhasil memperolehmya. Pertamax nbuat siapa saja yang berhasil datang lebih awal dan memberikan komentarnya yang pertama iheiheiheiehiehe
Deletecm skali, peringkat pertamax di kelas pak asep :D
Deletenanti pasti dikasih yang kedua kali sama kang Asep..:P
Deletebiar saja nggak pertamax, yang penting saya menganggap bahwa saya ini pertamax
Deletedapat sate dong yg pertamax...
DeleteHhiehieiie wah wah baru buka Peceh nih hiehiheiee. Buat yang pertamax bisa bawa pulang panci hiheiheihiehiee. Kalaw gitu pertamaxnya bisa dibuatkan piala dan penghargaan hiehiehiheihee
Deletemana pialanya, lempar ke sayah
Deletekalo melihat aernya mah, di rumah kang asep ini jernih aernya kang.. nah kalo di jakarta itu aernya udah kayak aer comberan gitu ... kasian juga warga yang kena banjir. sebenarnya yang kena banjir dan harus di bantu itu bukan hanya di jakarta saja, tapi banyak daerah lain yang terkena juga. Menyibak di bencana ini, pasti ada hikmah yang habisnya itu tidak akan habis-habis .... #jadi berasa kolam renang dimana-mana kang, dan gratis.. hehehehe.. :D
ReplyDelete@deby putra bahrodin : Iya bener juga sih airnya jernih namun tetap tidak higienis alias tidak bersih. kaki saya kadang kadang terkena kutu air jika lama lama berendam di dalam kubangan air. Yang tidak banjir aja sudah kena kutu air, apalagi berendam terus seperti kebanjiran yang pernah saya alami ini
DeleteBedanya banjir di Pontianak sama Jakarta itu, klo Pontianak banjirnya lebih cepat surut ya gak kang hehe. Waktu itu, kalo gak salah 2010 juga tapi lupa bulan apa, daerah rumah saya juga sempat kebanjiran, sampe masok rumah. Sekitar 30cm klo tak salah. Tetangga2 teman pengajian mama saya yg tinggal di gang seberang, di tepi sungai kapuas, rumahnya pada banjir sampe pinggang. Mereka beramai2 mengungsi ke rumah. Duh, seru, tapi sedih juga kalo diingat2. Waktu itu laptop bapak saya juga jadi korban banjir, tak sempat diselamatkan. Untungnya bapak ridho laptopnya rusak hehe.
ReplyDeleteYak, komennya bisa jadi 1 postingan nih :p
Bisa kok Mbak, aku pernak kok melakukannya, sampai 4 paragraf malah. :D
Delete#serius deh
@diniehz : Hiheiheie iya memang ada bedanya juga ya antara Banjir di kota Pontianak dengan kota kota lainnya di seluruh Indonesia. Umumnya memang banjir di Pontianak lebih cepat surutnya dan tidak sampai berhari hari lamanya.
DeleteMaunya sih malah jangan sampak banjir, karena kalau sudah kebanjiran memang menyusahkan. Soale pernah mengalami kebanjiran. Apa apa susah basah melulu. Dimana mana air. Namanya juga kebanjiran.
@Rudy Arra : Oh ya mas Rudy Arra pernah menuliskan komen terpanjang yang pernah saya lihat bahkan mungkin lebih dari 4 (empat) paragraf, dan itu fakta kenyataan beliau pernah menuliskan sebanyak itu. Sampai keder saya membacanya
kalo bikin jurnal di tempat komen boleh kah..?
Deletentar aku ta' mindahin salah satu postinganku kesini deh biar rame sekalian
Deletekasian para anggota KPK mpe kekurangan lahan komentar...ahihihi
Deletekalau mbak Cii merasa kasian sama anggota KPK. ya disumbang lah buat sewa webhosting...xixixi
Delete@mas rudy, itulah ciri2 orang yg baca postingan, jadi banyaaak yg dikomenin huehehe
Delete@mas rawin, boleeeh.. bikin skripsi aja boleh mas..
saya bertekad, suatu saat akan bikin kolom komen disini njeblug!
Deleteihh mas set, dimana2 yg namanya nyumbang tuh se'ikhlasnya :p
DeleteHiehiheihiee sebagai pemburu gratisan bersertifikat, yang namanya gratis gratis tentu disukai dan diminati. Cuma diliat liat dulu, kalaw dapat jitak gratis nda ah. Nda mau ihiehheihehheheiheie.
Delete@cii yuniaty : Hhehiehiheie iyo eh iya. Yang namanya nyumbang biasanya sih seikhlasnya. Minimal nyumbang doa gitu hiheiheiheiheiheie
@Budy Shinichi : wah wah kalaw cak Budy mindahin postingannya dimari bisa puanjang scrolling ke bawahnya hiehiheiheiheiheihie
Kemarin aku menyimak berita di TVOne, katanya diperkirakan curah hujan akan tatap tinggi hingga pertengahan Februari, belum lagi akan ada pasa air laut yang disebabkan oleh Bulan Purnama. Makanya dengan kondisi Jakarta yang terendam seperti sekarang ini, akan dikhawatirkan ketinggian air (banjir) akan terus naik saat Pasang air laut nanti. :(
ReplyDeleteUntuk cerita Kang Asep diatas, aku rasa akhirnya hapi ending ya Kang, karena akhirnya bisa bakar sate juga walau ditengah banjir hihi...Tapi tahu ini rumah Kang Asep tidak kebagian jatah banjir kan?
@Rudy Arra : Iya benar sekali mas Rudy Arra. Saya pun menyimak beritanya demikian diperkirakan sampai bulan February 2013 yang akan datang.
DeleteNgeri juga membayangkannya. Sekarang saja sudah sedemikian parahnya banjir di Jakarta bahkan sudah masuk wilayah yang lebih luas lagi cakupannya menjadi Jagodetabek. Banjir ini serius sekali sampai sudah menelan korban jiwa 12 orang menurut informasi dari MetroTV.
Iya bakar satenya lucu juga. Soalnya sang Kompor diletakkan di atas bangku. Dibawahnya kecupak kecupak air alias banjir menggenang. Hiheiheiee. Dingin dingin air hiheiheiheiee
aku wegah liat tipi
Deletebawain beritanya suka lebay
merusak asumsi publik dan buntutnya meresahkan...
@Rawins : Saya sepakat juga dengan mas Rawins. Kadang dari media juga suka memblow up sehingga menjadi sedemikian rupa. Mungkin ini sudah masuk logika bisnis karena yang namanya Gosip atau berita terkini bisa mengundang minat para pembacanya.
DeleteBisa lebih menarik lagi jika ada sisi humanisnya, seperti kasus penyelematan korban banjir yang dramatis, itu bisa menjadi liputan yang sangat memikat.
iyah, si penolong malah jadi korban.tragis :(
Delete:( innalillahi wa inna ilaihi rooji'uun..
Deleteiyah itu nama penolongnya?
DeleteIya kalau nda salah sih salah satu korban tewas yang berhasil ditemukan (kata wideshot metrotv) adalah salah satu team SAR juga. Mau menolong malah menjadi korban. Pahlawan sejati bagi saya
Deleteiya, ini baru pahlawan
Deletekalo banjir lokal sering ya pak..?
ReplyDeletebanjir interlokal
DeleteBanjir yang sponsornya TELKOMSEL pastinya. Hheiheiee ngomongin sama TELKOMSEL (Halah saya malah nyebut merek hieieie bayarin donk nih), nah poin terkumpul sudah 242 nih.
DeleteLumayan bisa dapat tiket nonton gratis di Bisokop eh bioskiop XXI di Ahmad Yani Mega Mall. Cuma bisa redeem (tukarnya) hanya hari Jumat aja. Mau akh nonton. Gratis soale. Tertanda pemburu gratisan bersertifikat
hahaha iklan.. kali aja ada karywan TELKOMSEL lewat, mending mungkin bisa kecepretan dduit $$$$ :D
Delete.
ngobrolin apa sih..
Delete(lagi makan kentang goreng lalap daun muda nih)
wah wah wah bang zachflazz doyan 'daun muda,, ck ck ck ck
Deletedaun hijau kekuning2an. itu tepatnya
Deleteyg terbaru, 27 januari jakarta bakal tenggelam oleh banjir..
ReplyDeletemosok seh...?
Deletetau aja nih mbak Cii..
*kayak peramal aja
jangan mbak ci :(
Deletetanggal 27 januari, saya ulang bulan.
Deleteihh mas set, sy kan cuma ngikutin tren sekarang. kaya headline news gitu loh :p
Deletesapa yg nanyak pak zach,...idih :p
Deletenggak ada. hehehe..
Deletesaya nanya loh
Deleteternyata ada, hehe
DeleteWaktu rumah kang Asep kena banjir terus pada ngungsi apa nggak? Terus bagaimana pemerintah setempat menanggulanginya?
ReplyDelete@cik awi : hiehiheieie Alhamdulillah nda sampai ngunsgi. Karena banjirnya hanya setinggi mata kaki. Nah walaupun setinggi mata kaki saja sudah repot. Apalagi setinggi lebih dari 1 meter yang meinmpa sodara sodara kita di Jakarta yang dilanda musibah Banjir.
DeleteBenar sekali mas..
ReplyDeleteaku sangat prihatin kepada mereka yang tertimpa kebanjiran.
semoga mereka mendapatkan kesabaran dan bantuan dari pemerintah..
@lukman hakim : Terima kasih atas kunjungan sobat, mas Lukman Hakim. Orang tua saya di Bekasi, dan wilayah bekasi juga termasuk wilayah yang parah diterjang banjir. Namun syukur Alhamdulillah, saya telp orang tua di Bekasi, khusus wilayah tinggal orang tua di Inkopo; Krani Bekasi tidak terkena dampak banjir
Deletekang Asep perna ngalami kebanjiran juga rumahnya ya.
ReplyDeletesaya juga perna ngalami seperti itu di tahun 2008 saat hujan melanda kota denpasar dua hari dua malam. ngenes banget rasanya..hohoho
ngenes koq ketawa
Deletehohoho...*ketawanya genderuwo..
Deleteihik..ihik..ketawane pak zach...*melengos :p
jadi ada gendruwo diantara kita?
Deletegendruwo datang nih.....gleeek
Deletewah wah yang diatas saya jelas bukan Gendruwo. Tapi vokalis Jamrud. Ya kan mas Reo Adam?
Deletejadi sekarang vokalis jamrud, gendruwo?
Deleteehem rumah banjir.. sempat ada ular di blakang rumah. hm bahaya ntooh. buang aja jauh jauh dari rumah ntar knapa knpa lagiii.. sempatkan bakar sate diatas kompor yg diatas bangku, enyak enyak... malam nya pke lilin..
ReplyDeletebanjir oh banjir. bikin tambah susah pekerjaan saja heee.
@ahmad rizal samsi : Iya benar sekali mas Ahmad. Saya bisa merasakan betapa sengsaranya jika rumah kebanjiran, Semua perabotan yang penting, buku buku dan dokumen yang dianggap penting harus diungsikan ke atas atau kebagian yang tidak terkena air
DeleteSoal ular? Ya kata orang Pontianak ulAR Tidong atau ular sanca. Saya pernah suati kali ketemu sejenis itu, ukurannya kecil saja, begitu saya siapkan sapu buat memukuilnya si ular mendadak tegak kepalanya. Mau menantang saya. Saya mundur 1 meter dari sang ular. Saya kuatir sang ular menyemburkan bisanya ke arah mata saya.
Saya panggil tetangga untuk bantu saja membunuh sang ular, dan saat tetangga sudah datang dengan membawa berbagai "senjata" seperti tombak, batu , dan potongan kayu, si ular sudah hilang
haha si ular nya kabuur ntuh, krna kalian mau main kroyokan... haha
Deletesalam silaturahmi..
ReplyDeleteada juga melihat di tv tentang kebanjiran di Jakarta. semoga saja saudara2 di Jakarta bersabar dan iya mendapat bantuan sewajarnya..
mudah-mudahan ada hikmah yg besar dari musibah ini.
aamiin
Delete@Nurr kasih : Terima kasih atas kunjungannya. Saya yakin banyak pihak yang bersedia mengulurkan bantuannya buat sodara sodara kita yang tertimpa musibah Banjir di Jakarta yang sudah menelan banyak korban jiwa itu.
DeleteSaya lahir di jakarta, dari SD sampai SMP saya di Jakarta Utara tepatnya didaerah Pademnangan. Walau pun saya sudah puluhan tahun di Kalimantan Barat, saya usahaklan "pulkam" orang tua di Bekasi. Saya memantau perkembangan banjir jakarta dari internet
alhamdulillaah udah berlalu ya Kang...
ReplyDeleteyang penting sekarang udah aman dan tenteram.
semoga selalu begitu selamanya ya..
aamiin
DeleteBlok C Komplek Duta Bandara sudah diperbaiki saluran airnya, drainasenya, dan juga lebih teratur tempat pembuangan sampahnya. Hujan pun jika turun berlarut latrut juga bisa merusakan tanggul yang kami perbaiki bersama warga komplek.
DeleteMudah mudahan sudah tidak ada lanjur banjir di komplek, dan semoga masyarakat juga lebih disiplin dalam menata dan memelihara kesehatannya
terus, banjir begitu, pahlawan dokumentasi cuma motretin ajah? dasar wartawan!
ReplyDeletetapi aku suka petikan kata mas asep diatas....
DeleteRumah Kebanjiran dengan sukses dan gemilang...hihihi
senyum adalah obat murah dan mujarab
@zachflazz : Hiehiheihiehie inilah salah satu manfaat dokumentasi foto. Kita tidak akan pernah tau kapan dokumentasi foto ini akan berguna kelak di suatu saat nanti. Hiheiehieh setidaknya ada catatan rekam kalaw rumah saya (pernah) mengalami kebanjiran.
Delete@reo adam : hiehiheiiee iya itu sebagai penghibur aja, karena biarpun banjir yang melanda rumah saya waktu itu hanya setinggi mata kaki, namun derita karenanya lumayan juga repot sana sini.
Selain itu juga untuk mentertawakan diri sendiri saja tidak ada maksud apa apa. Apalagi mentertawakan banjir karena itu tidak santun. Mendingan mentertawakan diri saya sendiri dijamin aman terkendali hiehiheiheie
hebat banget ni mas asep , waktu banjir sempet-sempetnya bakar sate....tapi banjirnya cepet surut ya mas?
ReplyDeletengomongin soal banjir yang sekarang lagi menyerang jakarta, moga-moga aja cepet surutnya agar nggak memakan korban lagi dah gitu jakarta kembali pulih lagi.
@BeeBekkkk : hiheiheieei lama nda ketemu nih Bek, kemana aja. Selamat datang kembali ke alam maya iheihehehiee. We miss u a lot Bek. Apa kabar selama ini dikaw?. Nah Alhamdulillah banjirnya cepat surut kok. Biasanya selalu begitu hiheiheiheie'
DeleteYa mudah mudahan Jakarta dibawah kepemimpinan Mas Jokowi ini bisa segara menuntaskan malah macet dan banjir yang sudah seperi "warisan" bagi Jakarta sejak puluhan taon yang lalu.
selamat malam mas. tpi skarang udah gak'y mas sukurlah klu begitu hehehe.
ReplyDeleteIya Alhamdulillah sudah sejak beberapa bulan terakhir ini kota Pontianak sudah berkurang banjirnya. Sekarang malah sedang musim panas dan kemarau/. Hujan turun terakhir sih bulan Desember 2012 yang lalu.
Deleteturut berduka cita ya mas
ReplyDeleteIya kita semua turut berduka cita atas jatuhnya korban Jiwa (yang tadi pagi saya pantau dari TV sudah 14 orang yang meninggal dunia karena banjir Jakarta).
DeleteSemoga warga Jakarta tabah dan sabar menghadapinya. PE ER berat bagi Gubernur yang baru Mas Jokowi beserta wakil untuk segera mengatasi masalah yang mendesak ini
alhamdulillah saya beum pernah merasakan kebanjiran :)
ReplyDeleteBeruntung sekali kalauw begitu, Dan mudah mudahan tidak mengalami (kebanjiran)
Deletesaya belum pernah mengalami kebanjiran pak, tapi saya yakin peristiwa ini pasti sangat2 nggak enak ya...hehe
ReplyDeletesaya geli membaca cerita tentang abbie putra pak asep yang terlihat senang saat air masuk rumah....anak-anak memang selalu suka dengan air ya pak...hehe
@Mami Zidane : hiehiheie iya malah maen kecupak kecupak air di dalam rumah. Dikiranya ada kolam renang jadi pada maen air aja di rumah mumpun banjir hiehiehiheiee. Kan kapan lagi bisa punya "kolam renang" sendiri kalau nda banjir seperti ini.
DeleteIya benar sekali sangat kurang nyaman. Banjir setinggi mata kaki aja sudah buat kami sekeluarga pontang panting "amankan" barang berharga, dokumen penting dan buku buku dari genangan banjir. Apalagi banjir Jakarta yang lebih dari 1 meter tentu akan sangat menderita.
Assalamu'alaikum....
ReplyDeleteselamat siang buat mas asep dan sahabat semua,semoga senantiasa sehat dan selalu dalam lindungan-NYA.
Banjir merupakan peristiwa terbenamnya daratan, karena volume air yang meningkat.
Banjir bisa terjadi karena luapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai dan juga sebab2 yg lain.
Pada daerah yang gersang umumnya,tanahnya mempunyai daya serapan air yang buruk, atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air.
Ketika hujan turun, yang terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang diakibatkan terisinya saluran air dan daratan dengan air yang melimpah,banjir semacam ini disebut banjir bandang.
Diantara penyebab terjadinya banjir adalah:
Ilegal Loging atau penebangan hutan liar.
Bertumpuknya sampah pada saluran air,sehingga terjadi penyumbatan pada saluran air. (hayoooo...sapa yg suka buang sampah sembarangan :D)
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan penanaman kembali pada daerah / hutan hutan yang baru di tebangi.
Tidak adanya lagi tanah resapan untuk digunakan air sebagai tempat baginya beristirahat dikala hujan turun.
Tidak ada lagi lahan hijau sebagai tempat resapan air tanah,akibatnya, ketika hujan tiba, tanah menjadi terkikis oleh air dan kemudian air terus meluncur tanpa adanya penghalang alami yang kemudian menyebabkan banjir.
Selain faktor alam, penyebab banjir adalah faktor manusia.
Bahkan, faktor manusia dinilai paling dominan menjadi penyebab banjir di didunia.
dan masih banyak lagi penyebab-penyebab banjir yang lainya.....silahkan anggota kpk menambahkanya dibawah komen saya.....hihihihie.
Apapun kejadian yang menimpa alam semesta, termasuk manusia, sebagai ciptaan Allah SWT, tentu tidak terlepas dari izin Allah SWT.
berbagai teori ilmu pengetahuan hanya mampu menganalisis secara tehnis bencana yang bakal terjadi.
tapi tidak bisa memastikan kapan terjadinya, itulah yang kita saksikan bencana yang terjadi di dunia ini, mulai dari gempa bumi,tsunami,angin topan, meletusnya gunung berapi,banjir bandang, dan yang lainnya.
Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan Ijin Allah,
dan Barang siapa beriman kepada Allah niscaya dia akan memberi petunjuk
kepada hatinya dan allah maha mengetahui segala sesuatu
*QS At Taghabun (64) 11*
Akhir kata....
Wabillahi Taufiq Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Wa'alaikum Salaam Warahmatullahi Wabarakatuh.
DeleteMbak Dinie, lihat ini!. Bisa kan?? hihihi
@Reo Adam : saya menyikam eh salah menyimak dengan seksama uraian yang disampaikan dengan apik oleh mas Reo Adam yang konon punya kemiripan yang amat tinggi dengan Vokalis band Jamrud itu.
DeleteLuar biasa, dan inilah komen terpanjang kedua, setelah "senior" nya Mas Rudy Arra yang pernah membuat komen terpanjang di artikel yang saya tulis. Luar biasa mas Reo Adam. Saya sangat berterima kasih atas masukan, dan komentarnya. Matur Suwun mas Reo Adam
mas reo lagi klimaks
Deletemas zac....klimaks itu kan oli mesin yah.
Deletemas asep....maaf hanya sekedar beerbagi pandangan,pada umumnya kita manisia suka terlena akan indahnya dunia tanpa mengambil hikmah dari bencana itu sendiri.
mas rudy....saya belajar dari anda loh...hehe
Saya juga pernah mengalami kebanjiran, repot mau buang air hajat besar. karena sumur ikut terendam.
ReplyDelete@Djangkaru Bumi : Benar sekali mas. Banjir juga bikin bingung untuk kegiatan be-a-be soalnya (maaf) takut "bom" yang kita "jatuhkan" di dalam wc nda masuk ke dalam septic tank karena banjir alias kepunhan air di sana sini. Kan jadi tidak higienis hihiehiehiheiee
DeleteKubu raya itu alamat asli saya om asep. di duta bandara juga ada keluarga saya. dan ada juga teman smp saya anak FKIP seni di untan tapi udh lupa rumahnya dimana.
ReplyDeletekalo soal banjir alhamdulillah rumah emak saya belon masuk kerumah, tapi di sekitar halaman udah. Padahal agak jauh dari sungai ya,, Kalo tempat saya lumayan deket dari sungai kapuas.. :D
@Agus Suparwanta : Iya kah? Wah ketemuan donk sebagai sesama Blogger Kubu Raya kan? Oh ya dalam waktu dekat kita akan membentuk Komunitas Blogger Kubu Raya loh. Nanti bisa gabung ya bang Agus. Kite kite gak ne.
DeleteKasih tau aja di mana keluarga dan teman abang di komplek Duta Bandaranya tuh. Kalau saya di Blok C6 Nomor 14. Kontek kontek ya
Oke mas.. nanti saya kabarain berita baik ini sama temen blogger yang lain juga yang ada di kuburaya.. lumayan kok....
DeleteSamping masjid mas.. namanya pak Suradi..
tapi saya jarang kesana.. dan juga malu2.. hehehe
kapan tuh om akan diadakan komunitas blogger kubu raya.. kasi tau ya om.. :D
Deletekalo keluarga namanya pak suradi pensiunan supadio, tapi saya jarang kesana,, dan juga malu2.. :D
wah, ternyata ada arsip juga ya tentang banjir kang Asep. hehehe...!
ReplyDeleteIya benar sekali bung Penho. Inilah salah satu manfaat kita mendokumentasikan kegiatan apa saja yang menurut kiya menarik , unik, atau langka. Siapa tau kelak dokumen itu berguna.
DeleteKebiasaan saya (hobi) dokumenteasi memang sudh lama, dan kadang apa yang sudah direkam datanya melalui foto bisa bermanfaat kelak dikemudian hari. Minimal bua dokumentasi sendiri atau keluarga sebagai kenang kenangan
waktu aku tinggal di Depok, pernah kebanjiran dua kali...
ReplyDeleteyang paling parah, saat terjangan air dari atas atap menyemburkan kabel listrik sehingga bapakku harus mematikan sekring listriknya.
gelappp ..... plus kebanjiran sampai lima sentimeter .....
sekarang sih udh dibuat tanggul penahannya. alhamdulillah rumah aku masih selamat dari banjir...
@A.Y.Indrayana : Terima kasih sudah add saya di Facebook ya. Soale kemarin ada sms notifikasi dari facebook kalau mas A.Y.Indrayana meng-add saya, dan Insya Allah akan saya approve. Soale Facebook di kantor saya diblocking, jadi kudu pinter pinter "ngakalin" nya hiheiheiheihee.
DeleteDepok kampus UI ya. Wah masa sih? Jadi sudah pengalaman kebanjiran donk ye hiehiheiheie sama sama. Tosssssssss
Aku skip bacanya, ada kata ular soalnya, hahaha... maap banget Kang :p
ReplyDeleteKlik post lain ah...
@Untje van Wiebs : Hieiheihiehiehiehiehiehie. Ya silahkan silahkan mba Una. Mariiiii
Delete