Pekan pertama di bulan Desember 2012 yang lalu saya mendapat kesempatan untuk mengikuti prosesi sakral tradisi Gunting Rambut salah satu tetangga saya di Komplek Duta Bandara Supadio, Kubu Raya, Propinsi Kalimantan Barat. Saya pada awalnya sempat ketinggalan beberapa menit setelah dibuka secara resmi oleh tuan rumah Bapak Muhyar sekeluarga.
Bagi kami sekeluarga nama Bapak Muhyar beserta keluarga beliau sudah kami anggap sebagai orang tua kami juga. Karena Bapak dan Ibu Muhyar lah yang turut andil "membesarkan" dan "mendidik" anak anak kami. Abbie Muhammad Furqan Haryono atau kami sapa dengan nama sayang "si ganteng" juga "dibesarkan" oleh Bapak dan Ibu Muhyar sekeluarga.
Bahkan saat Abbie sudah hampir berusia 5 tahun (Ultahnya 12 Maret 2013 nanti Insya Allah-red) juga masih sering nginap di rumah beliau. Bapak dan Ibu Muhyar sekeluarga adalah "orang tua" (baca : pengasuh) Abbie sejak Abbie berusia 40 (empat puluh hari) sampai sekarang. Dan kini adiknya, Tazkia Montessori Putri Haryono atau kami sapa dengan nama sayang "Cah Ayu" masuk "kampus" keluarga Pak Muhyar tersebut. Sedangkan kakaknya, Abbie, sudah "diwisuda" alias sudah "alumni" hiehiehiee.
Suasana Yang Mengharukan
Namun yang unik adalah biar pun jarak yang sedemikian dekatnya, kami pake IRON MAN (baca : MIO) juga akhirnya hihiehiehihee. Kok bisa sih? ya karena acaranya di mulai pada jam 10.00 WIB pagi sedangkan kami "siap" beberapa menit kemudian. Maklum saja Abbie, dan Tazkia, lari ke sana kemari kalaw sedang dimandikan, dan kadang ribut sesama mereka. Meriah dan kadang riuh rendah. Namanya juga adik kakak kadang mereka suka berebut maenan di sela sela dimandikan hiheihe. Jadi "agak telat" deh
MENGUSAP : Salah seorang warga komplek bersiap untuk menggunting helai kecil sang bayi. Ada suasana haru biru dalam acara ini. Suasana sakral tiba tiba hinggap di sini. Foto Asep Haryono |
Kilas balik Bang Dani adalah karyawan biasa yang bekerja di salah satu Bengkel kendaraan bermotor di bilangan Gajah Mada Pontianak, hanya beberapa gedung dengan Graha Pena Pontianak Post tempat "habitat" saya selama ini. Bukan maksud memuji namun sepanjang saya bergaul dengan Bang Dani, beliau supel, ramah, senang membantu kedua orang tuanya, dan rajin Sholat di Masjid Babussalam. Masjid Komplek Duta Bandara.
Sewaktu Bang Dani akan "bertarung" dalam Seleksi CPNS, beliau meminjam soal soal tes CPNS istri saya yang 2 (dua) tahun lebih dahulu lulus CPNS. Mungkin "reward" buat Bang Dani yang rajin beribadah, beramal dan rajin membantu kedua orang tua nya sehingga beliau diberikan karunia berlimpah dari Allah SWT : Istri yang memberikan sepasang anak kembar Putra Putri dan Rezeki di Terima CPNS di Departemen Kehakiman Republik Indonesia . Subhanallah. Maha Besar ALLAH SWT Yang Maha Luas Rezeki NYA. Apakah itu kebetulan saja? I don't think so. Hanya Allah SWT Yang Maha Tahu
REBANA: Saya kurang paham apa nama tradisi musik di sela sela gunting rambut ini. Saya hanya mendokumentasikannya saja. Mohon pencerahan kawan kawan yang paham tradisi apa ini. Suara musik yang dihasilkannya indah, dan kompak tabuhannya. Foto Asep Haryono |
POKOK TELUR : Salah seorang anak tuan rumah yang puny acara, Bang Hen, sedang membawa baki Pokok Telur yang lazim ada di setiap acara gunting rambut. Foto Asep Haryono |
MAKAN SIANG : Bunda, Abbie dan Tazkia sedang makan siang. Saya lebih dahulu selesai makan siangnya, Jadi gantian hiheiheiheiehiehe. Dalam acara gunting rambut ini pihak tuan rumah menyediakan makan siang prasmanan dengan lauk yang enak dan bergizi hiehiheiee, Foto Asep Haryono |
Sayang sekali saya tidak dapat membahas makna yang terkandung atau filosofi Gunting Rambut karena keterbatasan pengetahuan saya mengenai tradisi Gunting Rambut ini. Saya hanya "berbunga bunga" kata saja tanpa menyentuh substansi judul artikel Gunting Rambut yang menjadi tema tulisan saya hari ini. Saya mohon mangap eh maaf ya pren.
Yang Jelas Panci segala ukuran dipakai di sini karena buatr memasak menu menu makan siang di acara ini hiheiheiee. Saya lihat sendiri ada PANCI ukuran gede di belakang rumah Bapak dan Ibu Tuan Rumah acara gunting rambut ini. Saya lupa foto Panci itu hiheiheiheiee.
Nah acara gelaran gunting rambut nya selesai sekitar pukul 13.30 WIB, cuaca yang cukup panas namun angin semilir menerpa kami sekeluarga yang asyik makan siang. Dan Tazkia pun mulai mengantuk karena kenyang kah adik Tazkia ? Saya pun pamit sama Istri dan Abbie untuk lebih dahulu pulang ke rumah. Tazkia sudah mau bobok. Pulang dulu ya . . (Asep Haryono)
Barokallah..wah sempurna deh kebahagiaannya.
ReplyDeleteDitempat saya tradisi ini juga masih ada mas sampe sekarang
@Muro'i El-Barezy : Alhamdulillah. Kedua orang tuanya tentu sangat bahagia dengan prosesi gunting rambut ini. Keduanya dikaruniai sepasang anak kembar putri dan putri sekaligus. Iya memang tradisi ini banyak diadakan di berbagai tempat di seluruh Indonesia
Deleteturut meng-amin-kan.
Deletebayi saya juga suka dicukur pak kalo jumat kliwon
Delete*menjelang sunah...
aamiin
DeleteTentang Bang Dani (kalo Mas Dani, ntar dikira Dani Dewa 19), pasti bukan kebetulan beliau mendapat semuanya itu. keikhlasan dan ikhtiar yang maksimal, diganjar Allah dengan berkah sedemikian itu. Barakallahu fikum.
ReplyDelete@zachflazz : Iya saya rasa demikian. Memang beliau sangat taat dan rajin mengumandankan Azan di Masjid Babussalam di Komplek Duta Bandara. Rajin mengikuti pengkajian Islam, dan patuh pada orang tuanya
Deletekang Asep dulu waktu bayi digunting dan diusap jugakah? kalo belum, mau nggak kalo sekarang kita ngadain pesta gunting dan usap rambut Kang Asep, belum terlambat loh..
ReplyDelete@zachflazz : Hieieihiheihe wah sudah tidak ingat lagi deh tau taunya sudah gede gini. Hiheiiehiheie. Nanti saya cek dulu apa ada ya
Deletebetul betul betul...
Delete*sodorin gunting pager
hihi, guntingnya Thor (eh salah ya?)
DeleteHaha...momoy lucu sekali baca komen kak zach ini. Haha...nga dapat nak imagine gi mana mukanya kak asep. Haha...
Deletepada saru sama suhu ya....:)
Deletesaya pertamax.
ReplyDeletesilahkan
Deletesaya yang terlambat datang
Deleteakhh biarlah terlambat yg penting selamat
Ehh, keduax ding.
ReplyDeleteAsal jangan keLima..x
Deletepetromax dah...
ReplyDeletewaah jualan
Deletekan lilin yang dijaga, masa petromax sih
DeleteTradisi potong rambut bayi seperti di atas sepertinya sudah jadi budaya di tanah air kita ya.. dan selalu jadi momen tersendiri di masa kecil...
ReplyDelete@cik awi : Iya benar sekali. Semoga mereka, anak anak yang telah mengikuti prosesi ini, menjadi putra dan putri yang salehan, pintar dan cerdas seperti kedua orang tuanya, serta tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin
Deleteini sepertinya aqiqoh ya kang, di sini biasanya gunting rambutnya dilakukan beberapa orang saja, undangan yang lain disediakan bedak untuk diusapkan pada wajah bayinya
DeleteSubhanallah.. Allah memberikan rejeki berlimpah pada bang Dani ya. InsyaAllah dg terus bersyukur dan ikhtiar, Allah akan terus menambah nikmatnya :)
ReplyDeleteAcara gunting rambut seperti ini memang mengharukan, membahagiakan, skaligus sakral. Jd inget acara gunting rambut anak2ku dulu :D
@covalimawati : Alhamdulillah. Wah pasti menarik sekali ya acaranya seperti yang mba Cova sudah selenggarakan buat anak anak mba dulu. Andai ditulis dalam cerita postingan wah saya juga ingin membacanya sampai selesai. Bagi saya ini sangat menarik sekali hiheiehiheiehe
Deleteweh dapet anak kembar mantab bener
ReplyDeletedidita4ditia : ALhamdulillah. Terima Kasih. Mereka memang sangat beruntung langsung dapat anak kembar, sepasang putra dan putri
Deletekyaakyaakyaaa anak kembar, cewek cowok pulaa..
ReplyDelete*naik gunug lagi, ngelanjutin doa di kolom komen pak zach*
Ya Allah, saya ingin dikaruniai anak kembar cewek cowok :')
@diniehz : Hiheiheie iya mereka dikaruniai oleh kembar. Sudah sepasang cewek dan cowok dalam satu kali "produksi" hiheiheiheiheie. Iya kami sekeluarga mendoakan semoga terkabul cita cita dan harapan Miss Syahdini. Amin Ya Robbal Alamin
Deleteaamiin, makasih kang :D
Deletepak aseeep...
ReplyDeletepokoknya sayah mau komplen
kenapa setiap saya nyamperin jurnal baru pasti jurnalnya enggak ada
pokoknya kalo sekali kali lagi saya akan demo...
*demo masak...
ikutan demooo.. krn merasakan yg sama.. tp gak k lempar panci.. hihihi...
Deletelempar panci presto ga bakal nolak yaa mba myr...hihihi
Deletesaya juga pengin demo. postingan kang asep dinamis kayak gelombang lautan.
DeleteGara-gara Mas Raw, semua jadi pengin demo! ngikut dong!
DeleteWaduh pada mau demo masak nih. Wih saya kudu (harus) buru buru pergi nih daripada nanti bisa disuruh masak pake panci mas Rawins. Tau sendiri khan saya orangnya tidak bisa masak. Taunya cuma masak Mie aja hiehiehieiee. Siap siap kabur ah hiheiheiheiheiheiheiee. Kaburo Pegio Minggato
Deleteikut.....
Deletebawa panci dan soled
oh di Malaysia juga sama sahaja . dari gunting rambut baby (di Malaysia dipanggil 'cukur jambul') dan disertai dengan marhaban dan selawat ke atas Nabi berterusan. Akhirin acara dengan kenduri (makan-makan).
ReplyDeleteNama anaknya TAZKIA itu unik sekali ya =)
semoga Allah memberikan rejeki yang berlimpah pada mas Dani.
ReplyDeletedan juga pada mas Asep yang sudah membuat artikel ini.
mudah-mudahan putra-purinya menjadi orang yang sanggup mengatasi badai kehidupan amien
ReplyDelete