Korupsi adalah budaya yang tidak akan pernah ada habis habisnya di bahas di Indonesia karena hampir di setiap sendri kehidupan pasti dijumpai oleh yang namanya Korupsi yang sepertinya sangat sulit diberantas sampai ke akar akarnya ini.
Sebagai pendidik dan juga pengajar anak muridnya, seorang guru dituntut untuk menghindari budaya korupsi bahkan untuk hal yang remeh sifatnya s ekaipun seperti abdsen.
Demikian kira kira intisari dari Workshop Karakter Anti korupsi bagi Guru Guru Bahasa Inggris dan Ekonomi SMA Se Kabupaten Kubu Raya yang berlangsung dari tanggal 3 sampai 4 Januari 2013 di Hotel 99 Pontianak. Hadir dalam workshop ini adalah beberapa Sekolah Menengah (SMA) dan juga Sekolah Kejuruan se Kubu Raya. Oleh : Asep Haryono. Pontianak
Hadir dalam workshop ini adalah pembicara (keynote speaker) dari LPMP Kalimantan Barat, Bapak Asep Sutisna, S.Pd, M.Pd, dan dari LSM Lembaga Anti Korupsi (LAKI) Kalimantan Barat Bapak Burhanudin Abdullah.
Dalam kata sambutannya sekaligus membuka secara resmi Workshop yang bertemakan "Pendidikan Karakter Anti Korupsi" yang dalam pelaksanaannya sepenuhnya diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Kubu Raya, bapak Drs Frans Randus, M.Si , Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya, ditekankann betapa mental Korupsi harus dikikis habis dan dimulai dari hal yang sangat sederhana seperti datang mengajar tepat waktunya.
PEMBICARA : Para pembicara yang hadir dalam Workshop dua hari pemantapan Budaya Anti Korupsi yang diselenggarkan di Hotel 99 Pontianak. Foto Rudi Maryati. S.Pd |
SERSAN : Para peserta Workshop tampak ceria dan semangat mengikuti acara hari pertama ini dengan penuh semangat sampai selesai. Serius tapi santai alias sersan. Foto Rudi Maryati. S.Pd |
Beliau adalah alumni Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak yang ternyata Senior saya hanya beda fakultas. "Selamat mengikuti workshop yang penting buat kita semua ini, dan ini merupakan gelaran workshop yang pertama di kota Pontianak yang berhasil diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Kubu Raya ini" kata Pak Gemah yang disambut dengan tepuk tangan para peserta seminar.
Datang dan Pergi
Di sela sela jalannya Workshop tersebut terselip berita duka yang diterima oleh Ketua Pelaksana Workshop, Ibu Nur Ismaniah S.Pd setelah membacakan laporan panitia di hadapan para peserta Workshop tersebut. Setelah menyampaikan uraian singkatnya dalam bentuk laporan panitia, bu Nur Ismaniah kembali ke tempat duduknya di samping Bu Rudi Maryati S.Pd.
"Ada apa bu, sepertinya ada hal yang serius?" tanya Rudi Maryati, S.Pd atau yang biasa akrab disebut dengan Bu Uut yang bertindak sebagai Juru Bicara sekaligus Moderator di acara tersebut, saat melihat Bu Nur Ismaniah tampak serius membaca pesan SMS yang diterimanya. "Keluarga saya ada yang meninggal bu" katanya sambil membacakan isi SMS yang diterimanya. Ketika informasi ini disampaikan kepada forum diskusi mendadak suasana menjadi haru.
NARSIS : Bu Rudi Maryati dan Bu Vivin masih sempat gaya di sela aktifitas panitia di "mabes" nya. Seperti sadar kamera. Foto Istimewa |
SEMINAR KIT : Silahkan isi buku tamu kehadirannya, dan boleh ambill seminar KIT nya ya pakk bu, semuanya Free alias Gretong gitu looh. Sibuk ya. Foto dulu ya. Klik jadii deh. Foto Rudi Maryati. S.Pd |
"Berita Duka bapak dan Ibu Sekalian. Kami menerima kabar duka dari Bu Nur Ismaniah bahw abang kandung beliau telah meninggal dunia hari ini setelah dirawat selama 5 hari di RS Antonius Pontianak. Mohon kesediaan Bapak Ibu sekalian untuk berdoa buat almarhum dengan membaca Surat Al Fatihah" kata Bu Uut dengan microphone di tangannya kepada para peserta workshop
Beberapa jam sebelum acara selesai ditutup pada pukul 16.25 WIB , di acara Opening Ceremony atau pembukaan yang diawali dengan pembacaan doa, Bapak Adni Hamsyah, S.Sos, yang ditugaskan sebagai pembaca doa mendapatkan kabar bahagia.
Beliau pada hari tersebut seharusnya berada di rumah sakit karena istrinya sudah melahirkan seorang anak dengan selamat. Dua berita yang datang bersamaan hari itu, berita Duka dan Berita Bahagia mewarnai penyelanggaraan Workshop hari pertama ini. Ada yang datang, ada pula yang pergi. (Asep Haryono)
follow sukses...follow balik y ^_^ salam persahabatan
ReplyDeletehttp://jagadkawula.blogspot.com/
@zairul haq : Terima Kasih atas kehadirannya di blog saya yang sederhana ini sobat. Insya Allah saya akan melakukan kunjungan balik di blog sobat. Salam kami sekeluarga di Pontianak. Kalimantan Barat
Deletemampir juga ditempaatq donkk..hee
Deletesalaman...
DeleteHiheiheiie iya salam salaman udah kaya lebaran aja hiehiehiheiehie
Deletekan taun baru Kang, bukan taun lama
Deletemari kita berantas korupsi kang ...
ReplyDeleteduka dan bahagia datang di satu hari yang bersamaan??? ucapkan rasa belasungkawa dari saya dan kawan-kawan blogger yang ada di sini yaa...
@A.Y.Indrayana : Hiehiehiehie kayaknya gagal Pertamax nih mas A.Y.Indrayana. Terima Kasih atas kehadirannya. Dan berita duka itu datang bersamaan dengan berita bahagia persis di hari yang sama. Itulah kehidupan
Deletesiaplah menerima kehidupan yang keras ini
Deletesekeras kepala saya.
DeleteHuaaa kepala saja juga keras
Deletekita sama dan sebangun
DeleteKPK,...komunita pembenci korupsi.... :D
ReplyDelete@cii yuniaty : Hiheiheiehe iya bener juga ya. Ada singkatan yang baru nih kayaknya. Hiehiehiheie. Terima Kasih sudah berkunjung har ini
DeleteMbak Cii nulis "komunita", Kang Asep nulis "har".
Deletekalian berdua nggak ada yang teliti.
Huheue euya bener juga ya. Saking semangadnya ngetik balasan sampai huruf ketinggalan
Deletesaking semangatnya komen, saya sampai bisa melihat kekurangan kalian berdua.
Deletebangsa indonesia selalu menjunjung tinggi budaya... masalahnya, apakah korupsi itu termasuk budaya ?
ReplyDelete@handi comee : Wah berat juga pertanyaannya nih. Saya tidak ada kapasitas untuk menjawab pertanyaan mas Handi Comee hiheiheiee. Bagi saya yang prinsip adalah jangan KORUPSI bahkan untuk hal yang kecil sekalipun. Hiheiieiee. Terima Kasih sudah berkunjung ya
Deletekalau kepepet buat korupsi dan posisi kita sangat memungkinkan untuk korupsi ? apa bisa nolak untuk kelas manusia bukan malaikat ? hee
Deletekalo korupsi dijadiin tarian, jelas banget budayanya.
Delete@handi comee : Hiehiheie bisa aja nih. Saja jadi ingat kata teman saya di kampus, sebut saja si Fulan, Dia bilang boleh korupsi asal jangan banyam banyak, Hueeeeeeeeee ngaco hiehiheiheiheiheiee.
Delete@zachflazz : Wah kalaw ada Tarian Korupsi kira kira gerakannya pasti ala PSI Gangnam Style tentu banyak peminatnya
yang joged tu para anggota parlemen kerajaan astina
DeleteBudaya korupsi memang sepertinya sudah mengakar dalam setiap bidang, dari mulai RT sampai negara sekalipun, semoga dengan seminar-seminar seperti ini bisa menumbuhkan kesadaran terutama buat para pesertanya mas..maaf baru bisa berkunjung
ReplyDelete@Muro'i El-Barezy : Benar sekali mas. Korupsi di Indonesia sudah sangat sulit untuk diberantas sampai ke akar akarnya. Bukannya pesimistis, tapi melihat sepak terjang para aparat hukum dalam memberantas Korupsi seperti siput jalannya. Lambaat sekali. Terima Kasih atas kunjungannya ya
Deleteaamiin. semoga demikian Mas Muroi
Deleteatau mungkin kita perlu memanggil Om Jin aja tuh..
ReplyDeleteyg dgn menjentikkan jari, korupsi udh ilang dari negeri ini
hehe
:D
@Penghuni 60 : Hiehiheieiee iya nih udah kaya iklan aja ya, dari semua jago yang diundang yang dari Jepang sanggup hilangkan gunung Fujiyama. Yang dari Indonesia bisa hilangkan kasus korupsi malah mendapatkan applause hiheihieheiiee
Deletejin edan yang iklan rokok itu?
DeleteDari dulu saya secara pribadi kurang suka sama iklan rokok. Tapi herannya banyak perusahaan rokok yang memberikan tawaran beasiswa
Deleteakhirnya Kang Asep pernah dapet beasiswa dari perusahaan rokok kan? bikin postingannya!
Deletewah acaranya bagus banget. Klo bisa bukan gurunya aja yg workshop, tp murid2nya jg. Biar anti korupsi digalakkan sejak dini..
ReplyDeleteciee.. mbk uut narsis jg yaa.. hihihi
@covalimawati : Hiehiehiiehe iya nih bundanya ikut narsis juga sama rekan rekan sesama panitianya hiheiheiehiee. Iya betul menanamkan budaya yang kuat pribadi yang tangguh agar tahan godaan korupsi yang merupakan musuh bersama
Deletepaling narsis sebenarnya Kang Asep. cuma untungnya, doi berkamera. jadi ketutup sama hobi motretnya
Delete@zachflazz : hiehiehiheiehiehiee. No comment dah
Deletehahaha... saya juga ahh
Delete..Jangan korupsi.. Mantab nih judulnya kang.. Yg jadi pertanyaanya sekarang adalah apakah dengan seminar negri ini bisa bebas dari korupsi? Biarlah waktu yg menjawab semuah...
ReplyDelete@cik awi : hiehiehe menarik sekali pertanyaan mas CIk Awi ini. Tentu saja tidak. Pemberantasan Korupsi harus dimulai dari hal yang sederhana sekali. Kalaw dari hal yang sederhana saja sudah nda tahan korupsi, apalagi yang besar
Deletewaktu menjawab dengan detikan, lalu bunyi neng nong pas jamnya ganti.
DeleteInnalillahi wa inna ilaihi rooji'uun.. workshop yang sangat bervariasi dan berwarna ya kang.. berita kepergian dan kelahiran dalam 1 forum, membuat perasaan berpindah dari sedih, lantas bahagia..
ReplyDelete@diniehz : Nah itu yang unik dari tulisan ini ya itu tadi. Berita Kelahiran dan Kematian bersamaan dalam satu forum. Pertama Berita Bahagia kelahiran seorang putra, dan beberapa jam kemudian menyusul berita duka. Itulah kehidupan.
DeleteTulisan ini hasil wawancara dengan istri yang kebetulan salah seorang Panitia di kegiatan ini. Saya hanya mencoba menuangkannya dalam laporan ini di blog
ibarat dua muka di mata uang.
Deleteberita yang sungguh mengharukan sobat...? kalau menurut saya perasaan sang ibu tetep sedih sobat, semoga anaknya menjadi pribadi yang mulia, amin
ReplyDelete@Masnady : Terima kasih atas dukungannya buat beliau. Beliau pasti senang. Amin ya robbal alamin atas doanya buat beliau
Deletekorup sepertinya mulai menjadi budaya di negara ini yah, dari mulai kelas atas sampe bawah, banyak yg melakukannya, mungkin butuh waktu lama untuk memberantasnya, 20 s/d 30 ?? mungkin cukup, mungkin tidak, yang penting yuk kita gak korupsi ... :D
ReplyDeleteAda yang datang, ada yang pergi :D
@Stupid Monkey : Iya benar sekali. Korupsi sudah merajalela di mana mana dari yang besar sampai kepada unit yang paling kecil sekalipun. Kita masih berharap aparat penegak hukum bisa dengan cepat menangangi semua ini. Jika sudah ada bukti yang kuat, maka bisa langsung dieksekusi
DeleteMampir perdana dimari.
ReplyDeleteMari berantas korupsi. :)
Selamat datang saya ucapkan buat mas Hendra Hacc. Wah namanya bau bau bule. Hiheiheiheee. Mari kita dukung aparat penegak hukum dalam upayanya memberantas korupsi. Salam kenal dari Pontianak
Deletekorupsi udah soulmet sama yg namanya aji mumpung ya kang....kya nya dia bisa main...knapa sy tidak...susah memang buat ilangin slogan itu...hehe
ReplyDeletemungkin klo orang yg ngelakuin korup trus dpt azab..langsung benjol gitu kepalanya....misalnya....kmubgkinan orang takut kali ngelakuinnya...hehe
pi optimis aja deh...smoga korupsi di tnh air bisa menurun bukanmalah turu menurun..hehe
mav kang asep...baru hadir..bis enakan lagi nih kondisi badan. :)
haha.. iya Mas, kalo korupsi langsung bopeng, lebih seru tuh, haha
Delete@budi os 19 : Maunya saya sih juga gitu, Andai setiap yang melakukan tindak kejahatan bisa langsung kena azab misalnya bopengan seperti kata Bang Zachflazz, itu akan mikir 1000 kali orang yang punya niat jahat. Tapi percayalah kejahatan pasti akan sirna
Deletehadir lagi kang Asep.. :)
ReplyDeletekoreksi dikit komentr sy...
turun temurun maksud nya...hehe
Hiehiehiee iya iya ihiheiheiheihee
DeleteKang Asep punya 2 pesan di posting ini. pertama soal kampanye anti korupsi, kedua soal susah-senang yang mengiringi kehidupan manusia. yang soal anti korupsi, saya sepakat Kang kalo acara seperti ini mesti harus diejawantahkan lebih lanjut. artinya dari pihak sekolah peserta workshop ada semacam misi yang dibawa di sekolah, nggak sekedar hanya pemahaman kognitif saja. kalo perlu ada kuisioner yang diisi rutin buat memastikan di sekolah itu memang bebas korupsi dari waktu ke waktu. yang soal kedua, memang hidup mati, nasib, jodoh, rezeki, kita tak kuasa untuk mengintervensi kehendakNYa. DIA maha segala-galanya.
ReplyDelete@zachflazz : Saya bisa menangkap jelas pesan dari bang Zachflazz mengenai upaya kita bersama dalam memberantas korupsi memang sebaiknya diimplementasikan mulai dari hal yang kecil dari rumah masing masing dan mulai dari sekarang.
Deleteayoo Kang, siip banget
Delete