Foto Asep Haryono |
Catatan Asep Haryono
Ini masih ada kaitannya dengan tulisan saya yang berisi dan berjudul tentang memiliki perpustakaan pribadi memang menyenangkan yang berhasil saya publikasikan di blog kesayayangan saya ini pada hari kamis kemarin tanggal 15 Nopember 2012, saya sudah paparkan hal hal yang berkaitan dengan pinjam meminjam buku walau tidak detil. Nah pada kesempatan yang berbaha-GIA kali ini saya coba menawarkan diskusi tentang kiat kita menambah koleksi Buku Perpustakaan
Salah satu hal yang sering membuat pemilik buku merasa kesal bin jengkel adalah buku yang sudah dipinjam tersebut kembali dalam kondisi yang sudah tidak baik atau rusak atau cacat. Lebih sebel lagi adalah jika buku yang sudah kembali dan dalam kondisi cacat tersebut dikembalkan dalam waktu yang cukup lama. Akan lebih lama lagi kalaw kita sendiri tidak menagih atau menanyakan kepada peminjam kapan buku tersebut dikembalikan.
Yang lebih bikin keder lagi adalah sudahlah buku dikembalikannya terlambat, kita dahulu yang menegur atau menanyakan kapan buku dikembalikan, eh buku yang dikembalikan pun kondisinya sudah "babak belur" atau sudah rusak tidak menentu. Kan ini juga bisa membuat kita kapok untuk memberi pinjaman buku kepada orang lain tanpa ada MoU (memorandum of understanding) antara kita dengan pihak peminjam. Berikut akan saya sampaikan tips atau kiat praktis versi blog ini buat bahan diskusi bersama
Ini masih ada kaitannya dengan tulisan saya yang berisi dan berjudul tentang memiliki perpustakaan pribadi memang menyenangkan yang berhasil saya publikasikan di blog kesayayangan saya ini pada hari kamis kemarin tanggal 15 Nopember 2012, saya sudah paparkan hal hal yang berkaitan dengan pinjam meminjam buku walau tidak detil. Nah pada kesempatan yang berbaha-GIA kali ini saya coba menawarkan diskusi tentang kiat kita menambah koleksi Buku Perpustakaan
Salah satu hal yang sering membuat pemilik buku merasa kesal bin jengkel adalah buku yang sudah dipinjam tersebut kembali dalam kondisi yang sudah tidak baik atau rusak atau cacat. Lebih sebel lagi adalah jika buku yang sudah kembali dan dalam kondisi cacat tersebut dikembalkan dalam waktu yang cukup lama. Akan lebih lama lagi kalaw kita sendiri tidak menagih atau menanyakan kepada peminjam kapan buku tersebut dikembalikan.
Yang lebih bikin keder lagi adalah sudahlah buku dikembalikannya terlambat, kita dahulu yang menegur atau menanyakan kapan buku dikembalikan, eh buku yang dikembalikan pun kondisinya sudah "babak belur" atau sudah rusak tidak menentu. Kan ini juga bisa membuat kita kapok untuk memberi pinjaman buku kepada orang lain tanpa ada MoU (memorandum of understanding) antara kita dengan pihak peminjam. Berikut akan saya sampaikan tips atau kiat praktis versi blog ini buat bahan diskusi bersama
Lemari Perpustakaan
Ini memang tidak harus, dan tidak ada ketentuan yang "mewajibkan" kawan kawan untuk memiliki lemari perpustakaan khusus seperti yang sudah kami miliki namun jika koleksi buku buku kawan kawan semakin banyak maka wadah semacam kardus atau kotak sementara untuk menampung buku buku tersebut mungkin sudah tidak layak lagi. Ancaman basah atau lembab di tanah (jika lantai rumah masih tanah) atau lantai keramik yang dingin diwaktu malam memang mengancam buku yang bisa jadi ikut lembab.
Lebih seyem lagi adalah digigit rayap atau mungkin Tikus yang memang doyan gigit apa saja yang bisa saja mengancam koleksi buku kawan kawan yang diletakkan di dalam kardus atau dilantai. Jangankan makanan atau sisa sisa makanan, kertas pun bisa digigitin sama tikus. Entah apanya tikus yang hobi banged gigitin kertas. Tikus gigit uang juga banyak, buktinya banyak sekali "tikus tikus" yang menggerogoti uang rakyat, dan melakukan kejahatan korupsi juga pantas saya sebut tikus. Tikus yang makanin uang rakyat ini enaknya diapain ya kalaw ketangkep?.
Ada banyak macam model dan harga sebuah lemari perpustakaan mulai yang berharga ratusan ribu hingga berharga Jutaan rupiah nah terserah kawan kawan mau milih yang mana. Sebab dengan meletakkannya dalam lemari perpustakaan selain untuk safety juga untuk estetika dan sedap dipandang mata dan menambah semangat bagi siapa saja yang pasti tergiur melihat deretan buku buku dan sangat mengesankan. Ini bagi yang hoby baca yah soalnya yang nda hobi baca ketemu sama buku bagus pun cuek aja hiehiehiee. Selera kan. Kalaw orang nda selera baca buku masa iya kita paksa? Jangan dipaksa donk
Merawat Koleksi Pustaka
Nah ini termasuk bagian yang cukup rumit dan sulit bagi saya yang awam ini. Walaupun saya sudah mengikuti DIklat yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah (Perpusda) Propinsi Kalimantan Barat selama 15 (Lima Belas) hari sekitar tahun 1995 yang lalu, namun saya hanya dibekali hal teknis mengenai pendataan dan pengadministrasian koleksi perpustakaan. Untuk kiat kiat merawat sebuah koleksi cetak dan rekam tidak banyak materinya. Nah khusus untuk merawat koleksi pustaka ini saya masih brosing sana sini dan bertanya lagi lebih banyak kepada yang ahli.
Koleksi Foto misalnya, saya menyesal sekali karena album foto foto Jadul yang saya punya kondisinya sudah sangat menyedihkan dan rusak parah karena lengket di sampul plastik albumnya masing masing. Kalaw tau jadinya begini mungkin foto foto jadul tersebut saya scan dulu dengan scanner dan disimpan dalam bentuk file JPG atau JPEG dan disimpan dalam CD (bukan celana dalam yah-red). Salah satu keunggulannya adalah file foto bisa dicetak ulang lagi jika diperlukan. Ini salah satu kiat merawat (preserve) suatu karya pustaka foto (rekam) yang bisa diterapkan oleh siapa saja.
Koleksi berbentukBuku Kamus bisa rusak karena alam (cuaca) atau karena perbuatan manusia. Misalnya kamus Meja Collins COBUILD Bahasa Inggris pemberian rekan saya Mr Anthony Crocker dari The British Council Jakarta itu sampul depannya rusak disobek sobek anak saya. Nah ini juga salah satu resiko yang bisa saja menimpa koleksi buku atau kamus kawan kawan. Saya sempat mengabadikan kamus Collin kebanggaan saya itu beberapa tahun yang lalu, dan dibandingkan dengan kondisi foto kamus tersebut sekarang. Lihat foto foto dibawah
Album foto yang ada sampul plastiknya sangat rentan lembab dan mengeluarkan uap air, nah foto foto tersebut jika terlalu lama di simpan dalam album bersampul plastik transparan dan menguap bisa menyebabkan bahan kertas foto menjadi lembab dan menyebabkan lengket pada sampul plastiknya hingga saat foto itu dikeluarkan dari sampul plastiknya, maka rusaklah bahan kertas foto tersebut. Dan saya sudah sering mengalami hal seperti ini, dan rasanya sangat kesal apalagi foto tersebut jadul dan berarti. Scan foto tersebut dalam bentuk JPG atau JPEG adalah salah satu solusinya. Lakukan sebelum terlambat.
Menambah Koleksi Perpustakaan
Ada banyak cara atau tips praktis bagaimana menambah koleksi Buku perpustakaan kawan kawan misalnya saja yang paling mendasar (basic) sekali adalah dengan merogoh kocek sendiri mengeluarkan sejumlah dana untuk membeli buku baik buku baru maupun buku yang sudah tidak baru alias second. Buku buku bekas (second) juga tidak kalah dengan buku buku yang baru dari segi kontennya. Usahakan untuk tidak membeli buku buku atau kamus Bajakan karena selain tidak santun juga bisa membuat kuciwa pengarangnya. Belilah buku buku yang aseli dan orijinal dan bukan bajakan.
Bajak membajak (piracy) adalah perbuatan mencuri. Mencuri adalah perbuatan melanggar hukum dan oleh karenanya pembajakan buku bisa dikatagorikan sebagai perbuatan kriminal (Piracy is stealing, stealing is againts the law. Piracy is criminal) begitu kira kira bunyi kalimatnya yang saya kutip dari preview sebuah VCD.
Cara lain dalam menambah koleksi buku perpustakaan adalah dengan mengikuti KUIS BERHADIAH BUKU baik yang diselenggarakan oleh toko buku, kuis kuis GA nya Blogger atau juga hasil dari pemberian orang lain atau hadiah. Sudah hanyak blogger yang lucky dapat hadiah hadiah buku, dan tentunya sangat menyenangkan bukan? Saya pernah membaca certia seorang blogger yang dapat hadiah Kuis Buku senilai Rp.250.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Amazing. Beruntung sekali dia.(Asep Haryono)
wah, dasar orang pinter, koleksinya buku-buku bermutu (beda sama saya, kebanyakan komik, wkwkwk). Suhu saya beneran nih.
ReplyDeletesama kang, saya juga taro buku di rak yang terbuka kayak Kang Asep gitu. tiap minggu mesti dielap, kalo nggak, tau2 kertas yang tampak atas itu udah coklat warnanya.
viva Kang Asep, terusin koleksi bukunya, kelak sang junior akan meneruskannya.
jus lele Kang...
@zachflazz : Huaaaaaaaa akhirnya sempat juga mampir blogwalking dan menjawab sejumlah komen yang masuk. Mohon mangap eh maaf karena "sesuatu" dan lain hal baru bisa sampai di halaman komen ini. Hhieiheihehiehiehiehiee.
DeleteTerima Kasih atas kunjungannya. Seperti kata slogan toko buku Kanisius "Di Jogja menunggu itu membaca" saya rasa di manapun bisa dimanfaatkan untuk membaca. Karena membaca sangat mengasyikan. Hiheiheihiehee
Di Jogja menunggu ya ngecengin orang lewat, hehe
DeleteHueeeeeeee
Deletekang Asep nangis?
Deleteaq yang slalu telat.....kurang makan bubur kali ya....hehehehe
Deletembahas buku lagi ya mas....,berhubung buku yg aq punya cuma dikit jadi aq simpan dialmari baju tapi bagian atas sendiri,wong kontrakanku sempit je :)
sama bang, saya juga lebih banyak komik ... jadi malu ni sama suhu kita @_@
Delete2 tahun lalu saya punya perpus sendiri dikamar, tp sekarang udah ga punya.. :(:(
ReplyDeletekarena kamarnya terbatas, maklum anak kostan. Karena ga bisa baca buku, skrg jd lebih sering browsing.
"Buku adalah Jendela Dunia" :D:D
@riaberbagi : Benar sekali mba Ria. KElak memang dunia akan paperless alias sudah tidak menggunakan media kertas lagi.
DeleteNamun bagi saya buku tetaplah menjadi idola dan masih enak dibaca oleh siapa saja. Benar sekali dengan banyak membaca buku wawasan kita akan semakin luas, dan kita akan semakin bijaksana.
buku komik, huh Kang, kalo udah kenal berat, bakalan lupa bubur sama panci
DeleteBubur dan panci akan selalu lekat di hati sepanjang masa.
Deletesekalian pake jus lele
DeletePak Asep : setuju, ga bisa dibayangkan dunia tanpa buku. Hidup membaca!!! hehe
Deletebanyak sekali koleksi perpustakaannya ya sob, butuh perhatian ekstra untuk perawatan pastinya ya
ReplyDelete@Thanjawa Arif : Belum banyak kok mas, itu masih sangat sedikit, namun sedikit demi sedikit akan terus dilengkapi dan akhirnya akan menjadi lengkap. Kalaw perpustakaan sudah lengkap tentu akan sangat menyenangkan. Terima Kasih sudah berkunjung ya mas
Deletesedikit-sedikit lama2 menjadi bukit. edyan juga Kang, kalo beneran jadi bukit buku tu di depan rumah.
Delete@zachflazz : hiehiehiheieie lama lama bisa jadi GILA buku alias kutu Buku, aiih nda mau ah jadi kutu. Hiheiheiehiheiehiheieee
Deletekenapa nggak dibilang macan buku ya, kenapa kutu doang
DeleteWah mantap, kalau seperti ini perpustakaannya rasanya sangat enak, dan koleksinya juga banyak, ini yg namanya gudang ilmu semua ada dan lengkap.
ReplyDeleteterima kasih sudah berbagi pak Asep
salam sukses
kalo saya paling males gan kalo ke perpus, soalnya ngga ada buku2 yang baru, adanya yang versi jadul smua, kan jadi bosen... hehehe
ReplyDeletewah..koleksi buku nya banyak banget bang asep....sampe2 punya perpus pribadi ya....
ReplyDeletenambah salud diri ini ke abang deh...hehe :)
banyak sekali koleksi buku2 nya mas.. rajin yah...
ReplyDeletebener-bener mas..
Koleksi bukunya banyak banget Mas,ketahuan pemiliknya rajin baca :))
ReplyDeleteKamus saya juga sekarang rusak karena ulah keponakan saya Mas. Memang segala sesuatu mesti dijaga, apalagi kalau itu adalah buku.
Makasih udah mampir blog saya, salam knal juga.
Oh ya, saya follow blognya, kalau berkenan follback :)
Mantap gan,
ReplyDeletebanyak abis...
Kalo aku kok punya buku banyak gak tahan, abis dibaca bawaannya pengen kujual, menuh menuhin rumah aja... hehehe