Orang bilang janganlah karena kesibukan duniawi melupakan ibadah kita terhadap Allah SWT dan ini saya tujukan untuk diri saya sendiri yang selalu "bandel" di setiap bulan Suci Ramadhan.
Mungkin diantara kawan kawan blogger, sahabat, sodara, dan handai taulan yang saya cintai ini juga mengalami hal yang sama seperti yang saya alami, dan bagaiaman solusi untuk mengatasinya? Ingin rasanya saya mendengarkan nasehat, petuah, wejangan bahkan kalaw perlu saran, masukan dan kritik yang konstruktif buat saya untuk perbaikan pelaksanaan ibadah baik selama bulan suci Ramadhan maupun dibulan bulan yang lain. Beberapa hal di bawah ini yang saya daftarkan adalah hal hal yang selalu saja saya kesulitan utnuk melaksanakannya , dan juga hal hal yang selalu saya "irikan".
- Mengaji Al Quran
Kalau bukan karena diundang untuk membaca Yasinan di rumah sahabat , maka saya tidak melakukan kegiatan ini. Ini jelas tidak baik dan sesuatu yang tidak seharusnya saya lakukan tapi kenyataan selama bulan suci Ramadhan saya jarang melakukan akfititas ini. Alasan keluarga? Tentu saja tidak. Saya perlu lebih fokus untuk melakukan aktifitas yang mulia ini : mengaji Al Quran dan memahami artinya. Namun dari semua itu saya senang duduk di majelis Tausyiah atau semacam kultum. Nah bingun kan? Saya aja bingung sama diri saya sendiri
- Shalat Tarawih Di Masjid
Ini yang selalu saya "irikan" untuk saya lakukan dan selalu saja terkendala. Ujung ujungnya saya sering melakukan Shalat Tarawih yang konon kata banyak sumber adalah sholat Sunnah yang hukumnya sudah mendekati "wajib" di bulan Ramadhan. Memang tidak "afdhol" rasanya Tarawih di rumah dan terasa hambar tidak ada penyemangatnya. Shalat Tarawih di Masjid saya rasa jauh lebih menyejukkan disamping pahala yang dijanjikan karena berjamaah. Saya jarang Tarawih di Masjid. Hiks hiksss
- Wisata Kuliner Ramadhan
Dalam bulan suci Ramadhan selalu saya liat banyak warga dan masyarakat dengan riang gembira mencari makanan buka puasa di Pasar Juadah (pasar khas makanan buka puasa di Pontianak-red), dan saya rasa saya jarang melakukan kegiatan ini. Bukan karena saya takut jajanan di jalan itu mengandung bahan yang meragukan atau ragu ragu membeli makanan siap saji di jalanan, bukan karena semata mata itu. Saya hanya tidak sempat melakukannya.
- Mengirim THR buat Orang Tua
Biasanya setiap tahun dan kami usahakan setiap Lebaran, kami mengirimkan sejumlah uang walau menurut kami sangat kecil namun akan tetap kami usahakan untuk mengirimkan THR kepada orang tua di kampung. Walaupun harus utang sana sini janganlah sampai orang tua tau kalaw dana THR yang jkami kirimkan kepada orang tua adalah hasil ngutang. Kan tidak tega rasanya. Biarlah orang tua tau kabar senang dan bahagia anaknya. Orang tidak perlu tau kesulitan dan kekurangan anak anaknya di rantau. Kami kuatir jika orang tua tau kami susah di rantau, akan menjadi beban pikiran mereka.
- Berkunjung Atau Silaturahmi
Walaupun saat ini kami memiliki dua kendaraan roda dua dan dipakai satu satu sama saya dan istri, saya Honda, dan istri MIO Matik, namun yang namanya berkunjung dan bersilaturahmi kepada sahabat, dan teman teman baik teman kantor maupun teman bisnis juga jarang kami lakukan. Bukan karena tidak mau atau tidak niat, sungguh kami sangat dan sangat ingin bersilaturahmi, namun kesibukan mengurus keluarga dan pekerjaan yang luar biasa ini menyebabkan kami sulit melakukan kegiatan ini. Kami selalu berusaha sebaik mungkin silaturahmi walaupun tidak lama namun Insya Allah akan selalu kami lakukan.
saya bisa merasakan apa yang Kang Asep rasakan. sebuah konsekuensi logis dari berjauhannya tempat dengan ibunya anak-anak (seminggu sekali ya beliau ke pontianak kan..).
ReplyDeletejustru itu, Kang Asep. mungkin dari perspektif umum akan memandang ibadah dalam ramadhan adalah tarawih - tadarus dan ritual lainnya, tapi kalo saya memandang, merawat anak-anak itulah ibadah Kang Asep yang nggak bisa dilakukan oleh yang lain. toh Kang Asep masih bisa shalat tarawih dan tadarus di rumah, silaturahmi via sms/telfon, dan wisata kuliner pas sabtu/minggu. tidak kurang Kang Asep, bahkan lebih, ladang pahala buat Kang Asep. bravo Kang, salam buat anak-anak, merekalah permata yang akan selalu bangga dan bahagia memiliki ayah semulia Kang Asep.
@zachflazz : Terima Kasih atas support dan dukungannya. Mungkin kami sekeluarga kumpul dirumah masih menunggu 2 tahun lagi. Saat bundanya mengajukan izin pindah mengajar di Pontianak, dan jika dikabukkan BKD, kami bisa lengkap kumpul di rumah
DeleteHehe, mengurus anak kan juga ibadah mas. :D
ReplyDeleteAku paling cuma nglakoni nomer dua dan tiga wkwk...
@Tebak Ini Siapa : Iya mba Una terima kasih sudah mampir dan memberikan dukungannya. Salam dari Pontianak
Deletekunci di pertama dulu kang, sambil nyimak!
ReplyDelete@Bung Penho : Hahahaha ya ya silahkan disimak hieiehiehiehiehiehiee
Deleteups, lupa kalo pake approval, jadi gak tau pertama atau bukan hehehe...! oke lanjut aza, gue permisi nyimak hal-hil dalam artikel akang heheee..mohon diijinkan!
ReplyDelete@Bung Penho : Kelak suatu saat akan saya hapus sistim APproval ini karena saya ingin kawan kawan bisa melihat langsung postingannya tayang. Tentu saja diizinkan dengan segala senang hati dan riang gembira hiehiehiehiehiehiee
Deletekalo boleh nih, pengen juga dikirim THR-nya. agar memudahkan, bagaimana kalau gue saran dikit utk nomer 4 diganti judulnya jadi Mengirimkan THR teman blogger di Kalimantan". kira2 setuju gak kang? gkgkgkgkgkk..
Deletefoto sholat dimana itu kak asep kok
ReplyDeleteada banyak hiasan kain ya ?
@djuju-jojo : Oh itu SHolat Ied di komplek Duta Bandara, Jalan AHmad Yani Supadio Pontianak. Di komplek sendiri, dan saya sendiri yang jepret fotonya. Terima Kasih sudah mampir ya mas
DeleteSalam Kenal.. Buat Pak Asep
ReplyDelete@blog alternatifs : Makasih atas kunjungannya. Salam kenal kembali ya. Salam dari Pontianak
DeleteSemuah orang tentu menginginkan hal2 semacan itu gan.. Kalau saya pribadi harus ada persiapan niat yg kuat dari awal jauh2 hari sebelumnya untuk melakukan hal2 yg semacam agan uraikan di atas...
ReplyDelete@cik awi : Ya saya setuju sekali, kalaw sudah ada niat yang kuat dan ikhlas memang harus dibarengi dengan ketulusan dan kesabaran dalam melaksanakannya. Super sekali. Terima kasih mas Cik Awi
DeleteUntuk diumur saya sekarang,, jarang Wisata Kuliner Ramadhan.. taunya cri dikantin ramadhan yg didekat masjid
ReplyDelete@Agus Suparwanta : Ya sayang sekali masjid di sekitar komplek saya sama sekali tidak ada juaddah makanan dan kuliner Ramadhan. Ada juga agak jauh, dan itu harus py waktu untuk menyambanginya. Itu yang saya kurang ada waktu. Terima Kasih mas Agus
DeletesEMOGA AMANAH :)
ReplyDelete@Dyah Hapsari Fajirini : Terima Kasih atas kunjungan perdananya. Saya sangat senang sekali. Insya Allah Amanah. Amin Ya Robbal Alamin. Salam dari Pontianak
Deleteramadhan memang bulan yang istimewa ya.. selalu bikin rindu :)
ReplyDelete@ke2nai : Subhanallah itu bena sekali. Maha Besar Allah SWT. Ramadhan akan selalu dihati kita semua. Terima Kasih atas kunjungannya
DeleteBuat saya pribadi, sayapun kerapkali 'membandel' tidak ikut sholat tarawih dengan alasan yang beragam. Hehehehe........
ReplyDeleteKendati demikian saya akan selalu menyempatkan untuk shalat yang satu itu .... ^ ^
Mengundang sahabat blogger dalam rangka Persembahan Menulis Untuk Semua
Giveaway Sahabat Blogger
@A.Y.Indrayana : Terima Kasih atas undangannya. Dan Insya Allah saya akan ikut kegiatan Giveaway Sahabat Blogger
DeleteKenapa ga coba ajak serta anak2 tarawih ke mesjid? Agk repot sih, tp mrk bs jd suka! Sy skrg tarawih jg bawa2 putri kecilku yg berumur 2 thn...
ReplyDeleteSubhanallah.. aku salut pada mas asep.. :)
ReplyDeletesalam super dari saya mas.. :)