Masjid Al Muhtadin Foto Asep Haryono |
Sebagai informasi bagi rekan rekan blogger yang berasal dari luar Kalimantan Barat, nah masjid Al Muhtadin Universitas Tanjungpura ini merupakan masjid utama di lingkungan kampus Universitas Negeri.
Tidak hanya bagi mahasiswa Islam saja, bahkan mahasiswa pemeluk agama lain pun yang saya yakin sering melihat bangunan megah masjid bantuan dari Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila ini. Masjid yang sudah banyak direnovasi dan dikembangkan ini menjadi masjid kebanggan kamus Universitas Tanjungpura Pontianak.
Masjid Al Muhtadin Universitas Tanjungpura ini bukan masjid ekslusif yang hanya boleh atau diperuntukkan bagi Mahasiswa Untan saja. Siapa saja baik itu masyarakat sekitar Masjid Al Muhtadin UNTAN atau siapa saja tanpa kecuali silahkan untuk memakmurkan masjid Al Muhtadin Universitas Tanjungpura ini.
Bayangkan saja ini masjid kampus , walaupun hakikatnya adalah masjid Umat, namun pengelolaan masjid Kampus Al Muhtadin UNTAN ini memiliki struktor organisasi yang lumayan lengkap untuk sebuah manajemen Masjid misalnya saja ada beberapa orang nama pengurus masjid yang bertindak sebagai pembina, dan ada juga yang bertindak sebagai pengawas. Saya jadi bingung dimana letak fungsi sesungguhnya dengan pemecahan dua alur ini, mungkin bisa disederhanakan lagi.
LUAS : Sarana parkir yang luas bisa digunakan untuk menampung jamaah yang lebih besar seperti di momen Tarawih, Sholat Ied atau Bahkan Sholat Jumat. Foto Hak Cipta Asep Haryono |
PAPAN INFO : Berbagai info diposting di sini baik ditempel atau diprint komputer. Info dari luar masjid harus mendapatkan izin pemasangan info di papan ini. Foto Hak Cipta Asep Haryono |
Saya pernah ditunjuk jadi tukang antar surat pengurus Masjid kepada dosen dosen di lingkungan UNTAN dengan mengendarai sepeda di periode tahun 1990-1992 gitu deh. Namanya sih keren "Sekretaris Eksekutif" seperti kata Pak Harun MPd (Dosen Senior di Untan waktu itu-red), tetapi teteup aja tugasnya antar surat surat dan mengkoordinir menu kue kue sumbangan para dosen untuk buka puasa di Masjd Al Muhtadin UNTAN ini. Honornya waktu itu Rp.75.000,- (Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah) wah saya ingat bener. Dananya diambil dari kas Masjid.
Bahkan saya pun diizinkan "memakai" salah satu ruangan disamping masjid tersebut untuk saya "tinggali" dengan alasan untuk alasan keamanan karena diruangan kecil tersebut banyak terdapat arsip, mesin tik (Jaman dulu mesin tik masih ngetop-red), Komputer jadul dengan printernya DOT MATRIX nya yang bikin penging kuping dengarnya jika mencetak kertas karena berisiknya.
Mengurus kue kue sumbangan para Doesen Dosen di lingkungan kampus UNTAN dan menyortirnya untuk disajikan kepada para jamaah yanga kan berbuka puasa di Masjid Al Muhtadin UNTAN. Senang rasanya jika bisa menata kue kue buka Puasa Jamaah, mengoordinir menu minuman buka puasa (biasanya teh es-red), senang rasanya jika jamaah bisa menyantap buka puasa dengan nikmat. Ada kelegaan tersendiri melihatnya. Subhannallah. Setelah Sholat Magrib Ja maah selesai, kami dan pengurus masjid waktu itu kembali "pesta" mencuci piring dan gelas yang habis dipakai berbuka puasa tadi, dan menyiapkan untuk ke esokkan harinya, begitu seterusnya berputar hingga sebulan Ramadhan.
Akan Selalu Dirindukan
Saya sering terharu jika mampir ke Masjid Al Muhtadin Universitas Tanjungpura ini, baik di waktu Sholat Magrib atau Sholat Ashar, teringat masa masa "kejayaan" kawan kawan Pengurus Masjid Al Muhtadin periode periode kami waktu itu. Teman teman saya dulu, para aktifis Mahasiswa, dan juga aktif diberbagai organisasi di Kampus , dan juga di BKMI sering terlintas di depan mata saya saat melihat pelataran samping kiri atau kanan (Wing-red) tempat digelarnya buka puasa bersama selama Ramadhan.
Terbayang riuh rendah canda tawa riang gembira para pengurus Remaja Masjid UNTAN dalam berlomba memanjakan para jamaah agar bisa bersantap buka puasa dengan tenan dan damai tanpa kekurangan makanan atau minuman sedikitpun.
Banyak donatur yang bersedia membantu menyajikan kue kue dan minuman berbuka mulai dari perusahan swasta, hingga organisasi masyarakat lainnya diluar penyumbang tetap dari kalangan civitas academica UNTAN tentunya. Beberapa tokoh mahasiswa yang aktif menyumbangankan "suara emas" nya dengan melantunkan Adzan di Masjid AL MUHTADIN UNTAN seperti DILHAN akan selalu saya ingat, suara emasnya dan lenkingan suaranya akan selalu saya rindukan. Beberapa nama lainnya juga ada dan akan selalu saya kenang.
MEGAH. Semoga tetap dan selalu makmur semegah bangunan fisiknya. Foto Hak Cipta Asep Haryono |
Terlepas dimana sekarang para pengurus masjid Al Muhtadin UNTAN periode saya dulu kini berada, dan saya yakin mereka semua "menyebarkan silaturahmi dan kedamaian Islam" di mana saja berada, entah di Sambas, Sekadau, Selakau, Singkawang, Sintang dan daerah lainnya di Kalimantan Barat.
Masa masa menjelang datangnya bulan Ramadhan seperti sekarang ini sering membuat saya terharu, saya akan selalu mengingat canda ria kita mengurus umat dan Jamaah berbuka puasa di Masjid Al Muhtadin UNTAN, dan kenangan itu akan selalu saya rindukan. Sayang sekali foto foto kami waktu itu masih banyak menggunakan slide film (bukan digital seperti sekarang-red) tersebar di mana mana, Insya Allah jika ada kesempatan dan foto foto itu ditemukan, Insya Allah akan diposting di tulisan saya berikutnya. (Asep Haryono)
saya penasaran sama lengkingan "suara emas" muadzinnya..
ReplyDeleteselamat berbahagia dalam memakmurkan mesjid kang asep selamat mejelang ramadhan semoga kita selalu dapat hidayahnya aamiin
ReplyDeleteOoooh Kang Asep dulu BKMI toh :D
ReplyDeletewalopun skarang udah jadi alumni Untan, masjid tercinta ini hampir selalu saya singgahi kalo ke Pontianak. Letaknya strategis, adem, luas, hijabnya full, tempat wudhu utk akhwat tertutup pula. Asik dan ideal lah pokoknya masjid muhtadin ini :)