Catatan Asep Haryono

Ini pengalaman saya dan istri berdua bekreasi masak memasak di rumah yakni tempe penyet wah sudah kebayang kan kelezatanya kan?. Sebenarnya kami bisa saja membeli tempe penyet yang memang banyak tersedia di kota Pontianak (saat ini kami tinggal dan menetap di luar kota Pontianak). Pengalaman membuat sendiri tempe penyet hasil kreasi dan racikan berdasarkan resep dari buku resep yang dicoba dikemas secara kreatif dan juga sedikit improvisasi.

Tadinya sih mau mencoba membuat Ayam PEnyet namun dikarenakan akhir akhir ini kami sekeluarga mencoba untuk tidak mengkonsumsi daging dagingan, atau dengan kata lain mengurangi makan daging, maka dipilihlah opsi Tempe Penyet.  Tempe nya sendiri dibeli di pasar Tradisional Soedarso yang letaknya cukup dekat dengan komplek tempat kami tinggal yakni di komplek Duta Bandara Ahmad Yani 2 Supadio, Pontianak. Kalimantan Barat.  

Asyik Dan Enak Juga
Setelah semua bahan bahan dasar untuk membuat Tempe Penyet itu dikumpulkan seperti bawang merah, cabe bulat (maksudnya bisa termasuk cabe rawit-red) , tomat ukuran sedang dan ranum warna merahnya yang begitu menggoda, garam secukupnya, gula pasir secukupnya, Terasi sedikit, dan juga alat pendukung untuk membuat Sambel Penyet juga sudah disiapkan dengan baik.   Percobaan membuat Tempe Penyet ini dikakukan beberapa bulan sebelumnya, dan kami mencoba membagikannya kepada para pembaca sekalian semuanya di sini.

Setelah semua bahan dasar sambel Penyet dibersihkan, lalu saya mendapat "tugas" untuk memasak dan menyiapkan sambel Penyet nya. Pertama tama yang saya lakukan adalah memasak bahan bahan dasar buat sambel Penyet tersebut seperti Cabe bulat secukupnya, Garam dan Gula pasir secukupnya, Tomat sebanyak 1 buah, Terasi sedikit, dan semuanya masuk ke dalam kuali dan dimasak dengan api sedang sampei terasa lunak atau layu.

Setelah layu semuanya maka dituangkan ke dalam wadah terpisah dan disisihkan airnya. Kemudian bahan  bahan itu diblender dengan kecepatan rendah , dan sebentar saja tidak perlu sampei halus. Biasanya sih saya ulek sendiri dengan menggunakan cobe batu namun karena biar lebih cepat maka saya gunakan Blender saja biar praktis.  Begitu selesai diblender, maka Sambel Penyet sudah siap untuk diuji coba.

TEMPE PENYET : Siap untuk saya santap. Makyus Sob. Foto Asep Haryono

Tempe Penyet Yang Mudah Membuatnya dan Enak rasanya menurut saya.  Foto Asep Haryono

Setelah saya mencoba sambel penyet buatan saya  saya merasakan agak kurang garam akhirnya garam pun saya tambahkan secukupnya ke dalam adonan sambel tersebut tanpa harus diblender lagi. Kemudian setelah saya rasa rasanya sudah pas di lidah saya, maka saya minta istri tercinta untuk mencobanya.

Hasilnya? Dia sih senyum senyum saja dan saya tidak tahu makna senyum senyumnya itu.  Apakah keasinan, kemanisan, kurang garam atau apa.  "Enak kok mas, lumayan" kata istri saya.  Plong rasanya dan ada setangkup kebanggaan juga rasanya bisa mencoba kreasi membuat sendiri tempe Penyet ini.

Lebih lengkap lagi sajian Tempe Penyet nya dengan menambah Tahu, Daun Kemangi, dan juga mentimun yang sudah dipotong potong. Disajikan bersama dengan nasi putih pulen yang hangat dan disantap bersama seluruh keluargaAnda tertarik untuk membuat Tempe Penyet sendiri di rumah?  (Asep Haryono)


Catatan Asep Haryono

Selamat Hari Rabu? Hayoo sudah pada mudik semuanya ya? Apa sudah pada berangkat menuju kampung mudiknya masing masing? Atau apa ada yang saat ini sedang bersiap siap berangkat menuju kampung halaman? Ya sudah kalaw begitu, saya ucapkan selamat menuju kampung halaman masing masing, hati hati di jalan, jangan lupa sekembalinya dari mudik postingkan pengalaman mudik kalian ya sebagai oleh oleh buat kita kita yang tahun ini belum ada kesempatan mudik ke kampung.

Nah hari ini saya ingin berbagi cerita tentang bahagia, ah apa lagi kata itu bukankah sudah umum dan sangat mudah dipahami? Namun bahagia apa yang saya maksudkan tentu bisa jadi berbeda penafsirannya dengan kawan kawan semuanya.  Nah bahagia tidak selalu berbentuk materi yang bisa dipegang, digunakan atau dibeli dan ukuran bahagia juga tidak selalu berbentuk kebendaan walaupun yang namanya duit, uang, harta, dan materi lainnya tetap saja diperlukan.

Hal Terindah Dalam Hidup
Ada beberapa hal yang terjadi dalam sejarah hidup saya yang tidak akan pernah dapat saya lupakan, dan hal hal tersebut adalah unik dan belum pernah saya rasakan sebelumnya.  Kata orang hidup ini keras, namun apakah kita harus bersikap keras juga terhadap dunia?  Mengutip kata kata dari motivator Indonesia yang terkenal Andrie Wongso "jika kita keras terhadap dunia, maka dunia akan lunak terhadap kita. Namun sebaliknya jika kita lunak terhadap dunia, maka dunia akan keras terhadap kita".  Nah silahkan kawan kawan menafsirkan sendiri. Bagi saya hidup memang penuh warna warni.
  1. Mendapat Pekerjaan Tetap
    Tahun 2001. Lebih kurang dua tahun saya menganggur namun akhirnya happy ending juga datan kepada saya mengakhiri "perjuangan" saya meraih rupiah demi rupiah mulai dari mengajar les Bahasa Inggris "door to door", jadi pengantar Surat di Kantor Pos, hingga jadi pengurus Masjid dengan mengayuh sepeda ahirnya usai sudah.  Saya mendapat pekerjaan tetap di salah satu perusahaan berkembang yang bergerak di bidang media, dan posisi yang saya miliki sekarang pun sangat saya sukai, Website Content Specialist.

  2. Menikah
    Tahun 2005.  Setelah menjalani ta aruf selama 4 bulan saja, tanpa proses pacaran kata anak muda sekarang, saya menikah di Kulon Progo, Jogjakarta 11 Desember 2005.  Walau setelah menikah saya harus berpisah dahulu sang Istri di Jogjakarta yang saat itu masih skripsi, dan saya harus kembali ke Pontianak namun akhirnya bisa diatasi. Suka duka sudah pasti ada.  Namun pada intinya sudah tidak ada lagi pemikiran bercabang dalam hidup saya sekarang karena sudah lagi tidak sendiri. Saya dan istri sama sama punya kekurangan dan kelebihan, dan kami mencoba mensinergikan semua itu. Huaa bahasanya

  3. Lahir Anak Pertama, laki laki
    Tahun 2008.  Hadirlah ke dunia ini putra kami yang pertama, Putra, yang kami beri nama Abbie Muhammad Furqan Haryono, pada tanggal 12 Maret 2008 melengkapi kebahagiaan kami. Menikah tahun 2005, dan baru mendapatkan amanah pada masa 3 tahun berikutnya.  Butuh kesabaran, dan juga sangka baik kepada Allah SWT akhirnya kami mendapatkan amanah dan kepercayaan ini.   Sekarang Abbie sudah masuk TK B di Perguruan Islam Al Azhar Pontianak

  4. Istri Diterima PNS
    Tahun 2009, adalah tahun yang amat mendebarkan buat saya karena sang istri memutuskan berhenti dari Guru TK di Al Azhar Pontianank tersebut, dan bertarung di tes CPNS pada tahun 2008.  Dia memang berniat merubah hidup dan sudah siap mental jika tidak lulus tes CPNS.  Atas izin dari Allah SWT juga akhirnya sang istri lulus CPNS (padahal baru ikut sekali aja tes langsung lolos-red), dan statusnya sekarang sudah PNS penuh dengan Pangakt Pranata Muda  Golongan III B

    KARTU SUAMI :  Ini unik juga karena saya juga dapat kartu. Lumayan keren ada logo Garuda nya. Lebay mode on

  5. Lahir Anak Kedua, Perempuan
    Tahun 2010. Lahir kedunia anak kami yang kedua, kali ini perempuan, yang kami beri nama Tazkia Montessori Putri Haryono, dengan selamat. Nama "Montessori" adalah tokoh pendidikan dunia dan judul skripsi istri itu disematkan menjadi bagian namanya.   Lahir di Kulon Progo, Jogjakarta, 10 Desember 2010 melengkapi semuanya, dan kini anak kami sudah sepasang putra dan putri.  Kni Tazkia Putri sudah berusia sekitar 1,8 Tahun dah sedang lucu lucunya, dan juga nakal :)))

  6. Mulai Membangun Rumah
    Pengalaman jadi Kontraktor alias ngontrak rumah ke sana kemari sudah banyak, dan saya rasa sudah saatnya di akhiri, Rencana tahun depan Insya Allah mulai membeli sebidang tanah, dan mulai membangun sendiri dengan desain rumah yang sudah kami persiapkan sebelumnya.  Mau juga sih ambil BTN atau yang sudah jadi namun dalam hitung hitungan jauh lebih ekonomis membangun sendiri, dan juga bisa dikontrol sendiri bahan bahan baku rumahnya. 

Nah itulah hal hal terindah dalam hidup dan kehidupan saya sampai sekarang, dan saya pun merasa apa yang sudah saya terima dari Allah SWT adalah anugerah yang terindah (wah mirip judul lagu-red) dalam hidup dan untuk itulah saya berterima kasih kepada Allah SWT yang sudah memberikan segalanya buat kami sekeluarga. Hidup saya sudah merasa cukup dengan apa yang sudah saya miliki sekarang ini.    Tentu saja ada beberapa hak yang sudah seharusnya menjadi hak saya harus saya perjuangkan mati matian, namun berkaca pada apa yang sudah saya miliki sekarang, semua itu menjadi tidak ada artinya lagi.  Saya sudah merasa cukup.(Asep Haryono) 
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia