Catatan Asep Haryono

Ketika penulis mengikuti Workshop MDGs yang bertema "Government and Parliamentary Synergy Progress Toward For Accelerating To Achieve MDGs by 2015" di JW Marriott Kuningan Jakarta tanggal 16 s/d 19 September 2010 kemarin, sempat ikut acara tour ke Musium Bank Indonesia.  Semua peserta dari Indonesia dan luar negeri tumplek di sana dengan agenda acara utama tentu saja happy hours alias memang wisata sejarah gitu deh kira kira.

Namanya juga wisata rame rame alias rombongan tentu saja ada "serah terima" antara Group Leader kami dengan local guide atau pemandu wisata (tour guide) setempat ata pemandu wisata dari pihak Bank Indonesia sendiri.  Guidenya tidak satu, melainkan lebih dari satu.  Penulis sempat menghitung sekitar 3 (tiga) orang guide waktu itu.

Local Guide In Action
GUIDE :  Salah satu Guide dari Musium Bank Indonesia sedang memimpin para peserta tour MGDS.  Menyimak, mendengar lalu asyik sendiri.  Foto Asep Haryono.
misah dari rombongan
MISAH:  Kami memisahkan dari dari pemandu wisata, biasalah gank penulis hehehe.  Foto foto sendiri, bikin acara sendiri  Guide Musiumnya mana? Noh di sono tuuhh. Jauuh.  .  Foto Asep Haryono.
emas fake
FAKE GOLD  Salah satu diorama dalam  Musium Bank Indonesia berupa tumpukan emas murni.  Asli kah? Tentu saja palsu.  Foto Asep Haryono.

Ini memang lazim.  Ketika rombongan berada di sebuah obyek wisata maka dari pihak pengelola obyek wisata tersebut menyediakan jasa pemandu wisata (local guide) bersertifikat yang sudah teruji kemampuannya dan sudah berpengalaman. Dasarnya aja orang Indonesia yang sudah terkenal kurang disiplin dalam hal waktu, saat local guide Bank Indonesia sedang menjelaskan suatu obyek sejarah, sebagian dari rombongan peserta tour "memisahkan diri" alias "mandiri" asyik dengan acaranya sendiri sendiri.  Termasuk gank nya penulis tentunya. Wuahahahhaa.

Local guide nya kemana, peserta tour-nya kemana.  Yang sedang dijelaskan pada "sibuk sendiri". ada  yang sms an, BBM an, update status, ketawa cekikikan , foto foto selfie sampai ada yang "mojok" macam macam polah tingkahnya.   Kasian juga khan melihatnya   Mas mas dan mba mba Guide dari Bank Indonesia sampai teriak dengan Megaphonenya agar peserta tour pada tertib.  Teteup aja ya gitu gitu aja. (Asep Haryono)
Catatan Asep Haryono


Hari kedua Lebaran kemarin (Selasa, 29 Juli 2014) sebagian dihabiskan dengan bersilaturahm lebaran dengan famili yang ada di daerah Sungai Raya Dalam.   Kalau di Pontianak memang lazim ada beberapa nama jalan yang mempunyai nama mirip nama nama Sungai yang biasa disingkat dengan "Sei".   Dalam bahasa Pontianak kata "Sei" ini berarti "Sungai".   Jadi kalau ada penyebutan Sei Raya Dalam itu berarti "Sungai Raya Dalam".   Ditengah cuaca yang panas menyengat kemarin itu, Alhamdulillah beberapa rumah famili dan handai taulan yang jarakya jauh bisa dikunjungi

Sedangkan sebagian waktu lainnya dihabiskan dengan berkunjung ke rumah tetangga satu Komplek Duta Bandara Supadio Pontianak.  Komplek ini terdiri kurang lebih 200 (dua ratus) kepala keluarga.  Tentu tidak semua kami kunjungi , hanya beberapa rumah saja yang senior, atau yang dituakan terlebih dahulu yang mendapat prioritas kunjungan.  Nah dai saat itulah banyak juga pengujung dari kelompok anak anak yang datang berlebaran di rumah penulis sekeluarga.
kunjungan anak anak
ANAK ANAK : Hari kedua lebaran kemarin ( 29 Juli 2014) diawali dengan kunjungan anak anak yang berlebaran di rumah. Foto Asep Haryono


Ini menarik juga walau tamu lebarannya dari kelompok anak anak usia sekolah mulai dari tingkat TK hingga Sekolah Menengah atas.  Dari tamu tamu cilik inilah biasanya mereka polos menceritakan keadaan rumahnya, hingga kepada agenda sekolah mereka masing masing.  Sesuai tradisi Pontianak, para tamu tamu cilik ini juga mendapat "bingkisan" dari tuan rumah yang bisa mereka belanjakan   Siapa lagi kalau bukan "amplop lebaran".  Ini arti kiasan saja untuk sebutan "duit lebaran"    Dalam bahasa setempat di sebuat "Nanggok" yang memang sudah dipersiapkan oleh tuan rumah.  (Asep Haryono)..
Catatan Asep Haryono

Hari pertama Idul Fitri kemarin (Senin, 28 Juli 2014) belum dapat diceritakan karena pada umumnya tradisi ber hari raya Lebaran di kota Pontianak (Ibukota propinsi Kalimantan Barat) di hari pertama lebaran adalah waktu khusus untuk keluarga di rumah.  Nyaris tidak ada yang datang untuk berlebaran, suasana masih tampak lengang di Komplek dan di bagian lain kota pada umumnya.  Tradisi Pontianak memang begitu di hari Pertama Lebaran.

Begitu Khatib Sholat Ied di Masjid Komplek Duta Bandara Supadio tempat "habitat" penulis selesai melaksanakan "tugas" nya, seluruh jamaah pulang ke rumah masing masing.  Hanya anak anak yang datang silih berganti di rumah penulis di Blok C6 Nomor 14.   Bukan hanya anak anak dari keluarga Muslim saja, bahkan anak anak yang non Muslim pun turut bergembira di hari raya Lebaran.  Penulis sekeluarga pun tiba di rumah.

cIri khasnya lebaran
KETUPAT : Alhamdulillah hidangan khas Lebaran berupa ketupat, sambel kentang, ayam goreng dan sayur lodeh tersedia di hari pertama Lebaran (28 Juli 2014) kemarin. Foto Asep Haryono

Saling bermaaf maafan dengan keluarga di rumah sungguh sesuatu banged.  Semakin lengkap dengan hadirnya hidangan khas Idul Fitri yakni Opor Ayam , Ketupat , Sayur Lodeh, Ayam Goreng, Sambal ati, Sambal Kentang beserta keluarga da saudara saudaranya.  Semua hidangan disajikan oleh istri tercinta, dan semua tersaji hangat di meja makan. Anak anak pun gembira.  Tidak lupa diabadikan dalam beberapa jepretan foto dan diunggah di sosial media : Foto makanannya.  Heihiehiheiheheie.  (Asep Haryono)
..
Catatan Asep Haryono

Alhamdulillah.  Hari kemenangan bagi Umat Muslim di seluruh Indonesia dan dunia telah tiba pada hari ini.  1 Syawal 1435 Hijriah atau 28 Juli 2014 Masehi.

Kami sekeluarga di Pontianak, Kalimantan Barat mengucapkan  Selamat Hari Raya Idul Fitri  1 Syawal 1435 Hijriah buat semua Sahabat Blogger di seluruh Indonesia dan di luar negeri serta di mana saja berada.


Minal Aidzin WalFaidzin
Mohon Maaf Lahir dan Bathin



foto keluarga Asep Haryono
Asep Haryono Sekeluarga
.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh


Asep Haryono
Rudi Maryati
Abbie Muhammad Furqan Haryono
Tazkia Montessori Putri Haryono.

.


Catatan Asep Haryono

Sunggu suatu kebahagiaan tersendiri jika Sahabat Blogger diberi kesempatan oleh ALLAH SWT untuk pulkam (pulang kampung-red) atau biasa disebut dengan sebutan "mudik" pada tahun ini.  Penulis memantau informasi dan berita Mudik pun diperoleh di televisi swasta, internet, dan juga sosial media seperti Twitter   

Beberapa Sahabat Blogger yang pernag saya kunjungi juga sudah on the way alias udah berangkat menuju kampung Halamannya masing masing  Ada yang berada masih di dalam kota, ada yang berada di luar kota, bahkan ada yang berada di luar Pulau.


Sudah hal yang klise jika berangkat ke kampung halamannya mendekati atau sangat dekat waktunya dengan hari "H" biasanya dibarengi dengan langkanya tiket (baik pesawat udara  biskota, kereta, dan armada laut), hingga harga tiket yang jauh diatas ketentuan normal alias berada di tangan calo.  Bagi yang kebelet alias kepepet untuk pulang Kampung mendekati hari "H" biasanya cenderung panik sehingga tiket dari calo yang berlipat lipat harganya pun dibeli juga yang penting bisa mudik ke kampung halaman.
gambar mobil penumpang
MUDIK :  Bagi yang mudik dengan kendaraan pribadim cek semua peralatan, persiapan dan perlengkapan selama diperjalanan. Foto Asep Haryono


Ini akan menjadi sebuah pengalaman yang berharga juga tentunya  Suka duka dalamm perjalanan mudik ke kampung halaman tentu akan menjadi cerita tersendiri bagi yang menjalankannya.   Kewaspadaan di jalan raya tentunya, khusus bagi mereka yang mudik dengan menggunakan jalur darat dan menggunakan kendaraan pribadi.   Jika lelah segeralah menepi barang sesaat agar mata kembali cerah dan tubuh menjadi segar.   Usahakan istirahat yang cukup dan tidak mengantuk saat berkendaraan di jalan raya.

Manfaatkan titik titik rest area atau persinggahan sementara di jalur jalur Mudik bagi yang menggunakan kendaraan pribadi  Istirahat sejenak melepaskan penat di berbagai titik pemberhentian atau rest area di jalur jalur mudik  

Kini banyak perusahaan produk makanan dan minuman yang memberi sponsor rest area bagi para pemudik tentunya. Manfaatkan saja.  Yang penting tubuh bugar, sehingga Insya Allah sampai di tempat tujuan dengan selamat.   Sekali lagi bagi  yang sudah on the way , sudah dialan penulis sekeluarga di Pontianak (Kalimantan Barat) turut mendoakan semoga selamat sampai di tujuan.  Ceritakanlah pengalaman menarik selama Mudik diblognya masing masing.  Penulis tunggu ya.  Salam. (Asep Haryono)..
Bagaimana rasanya jika kita memakai pakaian yang basah terkena air namun kita tidak mengetahuinya?  Pengalaman berkesan inilah yang pernah terjadi saat penulis masih tercatat sebagai volunteer (sukarelawan) pada lembaga betukan pemerintah Indonesia Australia beberapa tahun yang lalu. Catatan singkat peristiwa waktu itu penulis coba sampaikan lagi pada kesempatan kali ini sebagai pengalaman yang tidak dapat terlupakan.  Berikut kisahnya.
Catatan Asep Haryno

Dari judulnya sudah keliatan, mudah mudahan sudah bisa ditebak.  Inti cerita kali ini adalah adalah penulis tidak sadar busana T-shirt yang penulis pakai atau kenakan hari itu ada bagian yang basah namun sempat dibawa jalan kemana mana dan bahkan sempat berfoto ria.   Ini memang "accident" yang memang benar benar tidak sengaja, dan  tidak penulis ketahui. Kaget setelah setelah melihat foto fotonya ternyata kejadiannya mengesankan kalau tidak mau disebut memang  memalukan.

Pengalaman yang cukup memalukan ini terjadi saat break diskusi CGM (Consultative Group Meeting) KangGuru Indonesia yang berlangsung kebetulan di Legian Paradio Bali sekitar tahun 2008 lalu.  Kanguru Indonesia adalah lembaga nirlaba dibawah pengawasan langsung dari Pemerintah Australia bekerja sama dengan pemerintah Indonesia  melalui program kemitraan Indonesia Austrlai (Indonesia Australia Partnership).


Sedangkan yang menjadi mitra diskusi CGM (Consultative Group Meeting) adalah antara lain dari pihak perwakilan pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Diknas, sedangkan dari pihak pemerintah Australia sendiri diwakili oleh IALF (Indonesia Australia Language Foundatiion) yang berpusat di Bali? Pertemuan tahunan kami memang selalu diselenggarakan di Denpasar, Bali.
Saat itu penulis merupakan salah satu dari 7 (tujuh) orang perwakilan KangGuru di seluruh Indonesia.  Dalam menjalankan dan melaksanakan "pekerjaan" nya para perwakilan KangGuru ini mengirimkan laporan setiap bulan  Pertemuan konsolidasi dalam rangka pelaksanaan tugas tugas perwakilan di Indonesia inis selalu dipusatkan di Denpasar Bali setiap tahunnya.  

Walaupun terkesan enak bisa liburan ke Bali setiap tahun padahal sesungguhnya bukan pure (murni) berlibur. Tujuannya adalah diskusi dengan sesama perwakilan KangGuru sekaligus mendapatkan masukan dan arahan untuk penugasan masing masing perwakilan di propinsi masing masing.

Kembal kepada pokok tulisannya.  Saat itu penulis sempat  di sekitar hotel, icip icip kuliner sekalian foto foto.  Penulis tidak sadar ternyata T-shrt yang penulis pake basah terkena air.  Penulis mengetahui secara persis darimana basah itu datangnya (basah) tersebut. 

Dari pengamatan fotonya , jelas diameternya berbentuk melengkung dan "rapih".  Dan ini secara teknis basah tersiram air dari posisi atas lalu ke bawah.  Kalau basah karena (maaf) terkena air seni mustahil membentuk crop circle sebesar itu. Arah basahnya pasti tidak beraturan


Tidak Sadar Baju Basah
TIDAK SADAR :  T-shrt basah namun penulis tidak sadar. Yang moto pun tidak kasih tau.    Foto Syahrir/Makasar

tidak sadar
TIDAK SADAR :  T-shrt basah namun penulis tidak sadar. Yang moto pun tidak kasih tau.    Foto Syahrir/Makasar

huaaa
TIDAK SADAR :  T-shrt basah namun penulis tidak sadar. Yang moto pun tidak kasih tau.   Foto Syahrir/Makasar

Ini memang accident yang tidak disengaja, dan cukup memalukan. Penulis juga tidak habis pikir kenapa bisa seceroboh itu.  Seharusnya accident ini tidak perlu terjadi, dan penulis yakin kawan kawan tau kalau accident sedang berlangsung namun mereka enggan memberi tahukan kepada penulis kalau T-shirt yang dikenakan penulis saat itu basah terkena air. 
|

Foto foto ria tetap aman terkendali   Ini menjadi salah satu pengalaman yang tidak dapat dilupakan oleh penulis  dalam "karir" berpenampilan.  Ini menjadi pelajaran berharga buat penulis sendiri untuk lebih berhati hati , lebih teliti dan lebih menjaga penampilan berpakaian terutama jika tampil di depan umum. Semoga kejadian yang memalukan ini tidak terulang lagi. 

Sampai sekarang kalau penulis membaca tulisan perjalanan wisata di Bali ingatan penulis akan kembali muncul seolah olah rekaman peristiwa yang memalukan tersebut seolah olah diputar kembal.  Terkadang penulis suka senyum senyum sendiri jika mengingat kejadiannya. Berkesan juga  (Asep Haryono)..
Catatan Asep Haryono

Sudah menjadi tradisi setiap kali perayaan atau selebrasi Iedul Fitri setiap tahun setiap dari diri kita saling mendatangi sanak keluarga dan Handai Taulan tentunya untuk saling bersilaturahmi dan bermaaf maafan. Segala kesalahan baik yang tidak disengaja maupun yang sudah direncanakan. Begitu selesai melaksanakan Shalat Idul Fitrie, kemudian dilanjutkan dengan saling memberi maaf dan bermaaf maafan dalam keluarga, dan bersilaturahmi dengan tetangga, kerabat dan handai taulan.

Melupakan segala kepenatan, kekhilafan dan kesalahan orang lain dan diri sendiri dengan saling memaafkan. Alangkah indahnya kebersamaan. Namun yang menjadi pertanyaan usil dari penulis dalam tulisan hari ini adalah : benarkah kita tulus memberi maaf atau saling memaafkan di hari Raya Idul Fitri? Cobalah bertanya kepada diri sendiri. Dalam lubuk hati yang dalam. Biarkan hati yang berbicara.  Benarkah kita tulus memaafkan?


Dokumen lebaran 1431 H
IDUL FITRI : Jamaah menghadiri Sholat Idul Fitri di plaza Masjid Baabussalam Komplek Duta Bandara Supadio Pontianak. Foto Dokumen Asep Haryono
Dokumen
BERMAAFAN : Jamaah langsung bersilaturahmi dan saling bermaafan setelah selsai Sholat Idul Fitri. Kemudian dilanjutkan dengan bermaafan antar keluarga dan handa tolan. Foto Dokumen Asep Haryono

Ini memang sebuah perjuangan yang berat bagi hati.  Adanya pergumulan dan kontak batin yang sangat kuat. Perkelahian dan pemberontakan dalam hati antara melaksanakan tradisi saling bermaafkan di Hari Raya, dengan kesungguhan dan ketulusan hati memaafkan atau memberi maaf?. Kesalahan orang lain juga ada dalam diri setiap kita.  Kita juga berbuat khilaf dan salah.  Orang lain melakukan kekeliruan, begitu pula dengan diri kita yang juga melakukan kekhilafan terhadap orang lain.  Salah kita semua. Kita semua salah.

Salah atau berbuat kesalahan adalah hal yang manusiawi.  Tidak ada manusia di dunia ini yang tidak pernah membuat kesalahan.  Kalau memang kesalahan adalah ciri dasar manusia yang tidak pernah luput dari perbuatan salah, lantas apa dengan demikian kita tidak bisa memaafkan dan memberi maaf kepada orang lain? Apakah orang lain juga tulus serta iklas memberi maaf dan atau memaafkan kita di hari raya?  Benarkah kita tulus dan ikhlas memaafkan di hari Raya?

Hari Raya mungkin moment yang tepat untuk melupakan segala dendam dalam dada untuk meleburkannya dengan hati yang damai.  Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan tujuannya adalah memberi maaf dan saling memaafkan dengan damai dan ikhlas.  Tepis semua kebencian yang ada dalam dada, memaafkan kesalahan dan kekeliruan orang lain terhadap diri kita adalah hal yang mulia, walau berat untuk diterapkan bagi sebagian orang. Mengapa terasa berat bagi sebagian orang?

Apakah dengan perasaan berat itu berarti kita tidak ikhlas dalam memberi maaf atau memberi maaf di Hari Raya?  Jika membayangkan hati pernah tersakiti, terlukai dengan kata dan perbuatan orang lain, lantas haruskan kita menyimpan bara kemarahan dan dendam dalam dada sehingga kita merasa berat untuk memaafkan di hari Raya?.  Sekali lagi manusia tetaplah manusia. dengan segala kekurangannya.  Perasaan senang, gembira, sedih, kecewa dan marah adalah hal yang manusiawi. Manusia tidak sempurna. Biarlah sifat manusiawi ini tetap ada dalam diri kita.    (Asep Haryono).
Catatan Asep Haryono

Membaca coretannya mba Dwiex'z Someo dengan judul tulisannya "Senja di Tanah Lot" tntunya di daerah Pulau Dewata Bali membuat penulis langsung kembali ke masa masa silam saat saat indah dan kenangan saat "bulan madu" penulis dengan Pulau Bali.   Selama kurun waktu periode 2005 -2010 Penulis menjadi perwakilan Australia di Indonesia khususnya di pulau Kalimantan Barat.  Saat itu penulis bersama dengan 6 (enam) Perwakilan KangGuru Indonesia lainnya di seluruh Indonesia.

Tidak kurang sudah 10 (Sepuluh) Kali penulis melakukan trip ke Pulau Dewata Bali selama kurun waktu 2005-2010 kemarin itu.   Trip nya bukan sembarang trip.  Kalau orang ke Bali pada umumnya sightseeing atau sebagai wisatawan menikmati keindahan Bali dan keperluan wisata lainnya, tidak dengan penulis.  Nyaris seluruh agenda penulis di Bali full of boring activities kalau boleh penulis katakan demikian.  Bagaimana tidak boring kalau seluruh agendanya hanya discussion , meeting, presentasi dan studi banding daerah lain di sekitar Bali seperti Buleleng, Karang Asem, dan lain sebagainya.

dengan staf IALF dan KangGuru
LUNCH :  Saat makan siang bersama staf KangGuru Indonesia yang rata rata full orang Australia.  Foto Arsip KangGuru Indonesia

shopping
SHOPPING :  Saat  ada jeda 2 jam dimanfaatkan untuk ngacir belanja belanji.  Soalnya waktu sangat ketat nyaris tidak bisa nyantai.  Foto Arsip KangGuru Indonesia

Ini memang membosankan bagi penulis.  Pusat kegiata atau home base penulis di Gedung IALF (Indonesia Australia Language Foundation) yang terletak di Jalan Sesetan Denpasar Bali.   Nah Sahabat Blogger yang dari Bali pasti tau lokasi atau daerah ini.  Jadi melulu pusatnya di Kuta (Denpasar), dan Sanur aja.   Untuk menginap di Hotel di Bali Penulis sudah tidak banyak ingat lagi. Hiehiehie. Sudah tuir kali ya.   

Seingatnya sih pernah nginap stay di Legian Paradiso , Hotel Bali Summers ,  Pop Haris Denpasar , All Seasons , dan beberapa lagi lainnya.  Free  kah semua itu?  Absolutely.Semua perjalanan Penulis selama aktif sebagai perwakilan Kangguru di Indonesia periode 2005-2010 dengan trip trip ke Bali selama itu disponsori dan dibiayai oleh Pemerintah Australia melalui KangGuru Indonesia dan IALF.    

Akomodasi, Tiket Garuda Indonesia P.P (Kelas ekonomi tentunya hihihi),  Spending Money (Uang Saku) yang Nol saja ada enam, serta fasilitas lainnya semuanya Free.   Sebagai pemburu gratisan tentu akan senang sekali ya  apa apa semuanya Free alias gretong alias gratis tis tissssssssss
meeting
MEETING : Nyaris setiap hari selalu ada meeting dengan KangGuru Indonesia, kadang nyaris menjelang sore. Kapan donk shopping dan leyeh leyehnya?.  Foto Arsip
suasana dalam hotel
COZY : Sudah tidak ingat lagi sudah berapa Hotel di Bali yang dihinggapi.  Ini adalah salah satu sudut Hotel di Bali tempat saya menginap waktu itu.    Foto Arsip
Full time KangGuru Champion
7 CHAMPIONS : Perwakilan KangGuru di Indonesia. Dari Kanan ke Kiri : Syahrir (Makasar), Bowo (Medan), Suryadi (Madura) , Keyko (Semarang), Ririn Pudya (Kediri), Fadel (Lombok), dan Penulis (Pontianak).  Foto Arsip

Jangan tanya soal Monkey Forest, Ubud , Tanah Lot seperti dalam tulisan mba Dwiex di atas, atau apa saja agenda wisata atau pelesir ala wisatawan di Bali.  No Way.   Paling banter di sela sela jadual penulis yang padat dan boring tadi cuma wisata kuliner dan belanja belanji saja di Krisna, Jogger dah gitu  Sesekali ada Festival atau Karnival di Kuta  pada tahun 2008 nempet Nonton.  Udah gitu aja.

Boring nda tuh.  Mungkin kelak suatu hari nanti Penulis akan kembali ke Bali sebagai full turis aja.  Mungkin bersama keluarga.  Menikmati dan mengexplore wisata Bali seutuhnya.  Mengenang masa masa Indah penulis di masa lalu bersama Bali.  Kangen dapat gratisan lagi HIiehiheiehe.    Miss Bali so much. (Asep Haryono) .
Catatan Asep Haryono

Pada setiap perayaan Hari Raya Iedul Fitrie di kota Pontianak, ibukota Propinsi Kalimantan Barat , ada banyak moment atau tradisi yang menyertainya.  Selain beramah tamah,  bersilaturahmi dan saling bermaaf maafan dengan kerabat, dan handai tolan, juga ada kegiatan yang menyenangkan buat anak anak yakni Tradisi "Nanggok".    Penulis yakin tradisi ini juga ada di bagian lainnya di seluruh Indonesia.

"Nanggok" adalah salah satu Tradisi khas di Hari Raya Iedul Fitrie di Pontianak, dan kota kota lannya di Kalimantan Barat dimana anak anak mendapatkan uang dari para orang tuanya, dan atau dari rumah rumah yang mereka kunjungi di Hari Raya.  Penulis pernah menuliskan tentang Tradisi Nanggok ini beberapa waktu yang lalu, dan bisa Sahabat Baca baca di sini.    Nah untuk keperluan itulah banyak orang yang menukarkan uangnya di Bank Indonesia dan atau bank bank swasta lainnya dengan pecahan uang "recehan".


Uang
Gambar dari Internet

Ini hal yang lazim dalam menukar uang "recehan" mulai dari nominal Rp.1000,- hingga Rp.5000,- tergantung selera masing masing mau ditukar dengan pecahan nilai berapa.  Pada umumnya anak anak sudah paham nilai uang tersebut, dan kebiasaan masyarakat langsung memberikan "uang Nanggok" kepada anak anak secara langsung kepada mereka.  

Saat mereka datang beramai ramai ke rumah, dan tuan rumah akan segera mengambil uangnya dan diberikan kepada anak anak satu persatu. Anak anak senangnya bukan main.  Seperti pada tahun tahun sebelumnya, tradisi "uang Nanggok" di Pontianak seperti ini akan selalu menjadi tradisi di kota ini. Anak anak senang.  Mumpung masih ada beberapa hari lagi sebelum jatuh Hari Raya Iedul Fitrie, penulis rasanya harus bergegas ke Bank Indonesia atau Bank Swasta terdekat lainnya.  Bagaimana dengan Sahabat Blogger lainnya? Adakah tradisi semacam "uang Nanggok" ini?  Boleh donk di share  (Asep Haryono).
Catatan Asep Haryono

Sudah bukan rahasia umum lagi, bahwa pengguna kendaraan roda dua wajib menggunakan Helm standar yang berstandar atau helm SNI.  Dasar hukumnya sudah jelas yakni Pasal 57 ayat (1) jo ayat (2) UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya yang jelas sekali pemahamannya.  

Ada banyak model helm standar yang bisa sahabat blogger peroleh di pasaran, dan dengan berbagai model dan harganya.  Dari helm yang berharga murah asal helm, sampai Helm yang canggih yang dilengkapi dengan kaca mata hitam, radio FM hingga berkamera. Dari yan harganya puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.  Ada banyak kegunaan helm dalam berkendaraan roda dua ini.  Selain untuk mematuhi ketentuan berlalu lintas di Jalan raya sesuai dengan
i Pasal 57 ayat (1) jo ayat (2) UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya, juga untuk keselamatan.


Tak pake helm
PATUH :  Walau kondisi bagaimanapun , peraturan lalu lintas berkendaraan roda dua di jalan raya harus selalu dipatuhi oleh para pengendara termasuk menggunakan Helm.  Penggunaan selain helm tentu tidak dianjurkan. Foto Asep Haryono

Ini memang sudah lama disosialisasikan, tinggal pelaksanaannya saja di lapangan yang harus mendapat dukungan dari Masyarakat.   Seluruh masyarakat terutama pengguna kendaraan roda dua sebaiknya mematuhi ketentuan ini.  Namun perlu juga dipikirkan dalam hal hal tertentu yang tidak memungkin pengguna menggunakan helm misalnya seperti keadaan tertentu dan bersifat khusus seperti menghadiri undangan, dimana pengguna wanita menggunakan konde.   Maaf ini sengaja penulis singgung.

Karena tentu akan mengalami kesulitan jika pengguna wanita sudah menggunakan konde lalu apakah juga harus menggunakan helm?  Jika dalam keadaan tertentu ini dan untuk keperluan tertentu itu yang mengharuskannya menggunakan sanggul atau konde, tentu tidak bisa dipaksakan menggunakan helm bukan?.   Lalu bagaimana jika terjadi situasi khusus dan tertentu seperti yang penulis unggah foto atau gambarnya di atas?  Haruskah Polisi menilang pengguna dalam keadaan tertentu di atas?.  (Asep Haryono)
Catatan Asep Haryono

Seperti yang sudah kita ketahui bersama musibah jatuhnya pesawat Boeing 777 milik maskapai penerbangan Malaysia MH17 di timur Ukraina yang menewaskan lebih dari 200 (dua ratus) penumpang beserta awaknya sangat memilukan.  Terlebih lagi diperoleh kepastian terdapat 12 (Dua Belas) penumpangnya yang merupakan Warga Negara Indonesia atau WNI.

Jatuhnya pesawat udara atau moda transportasi manapun yang disebabkan oleh cuaca, kerusakan mesin (engine) , dan human error adalah hal yang sering kita dengar belakangan ini.  Namun tragedi Jatuhnya Pesawat MH17 Milik maskapai Malaysia Airline ini tidak atau bukan disebabkan oleh faktor faktor yang penulis sebutkan di atas.   Hal yang luar biasa terjadi dalam musibah jatuhnya  Pesawat MH17 Milik maskapai Malaysia Airline ini dikarenakan karena hantaman Rudal darat ke udara.

Penulis berharap Sahabat Blogger  untuk tetap tidak ragu ragu untuk menggunakan Mode Transportasi Udara atau pesawat.  Jangan hanya karena berita jatuhnya (pesawat) membuat takut atau menimbulkan keraguan untuk menggunakan "burung besi" sebagai salah satu transportasi udara.    Yang namanya Musibah tidak selalu atau tidak harus di ketinggian udara.  Musibah bisa saja terjadi di mana saja.  Di darat ada armada bis kota, kereta api, da kendaraan roda dua  Di laut ada armada kapal Laut, dan lain sejenisnya.   
sayap
TINGGI : Melayang di atas ketinggian 30 000 kaki sungguh pengalaman yang mengesankan.  Foto Asep Haryono
loading luggages
BAGASI : Petugas memasukkan barang barang penumpang ke dalam pesawat.   Foto Asep Haryono

Ini juga merupakann himbauan untuk diri penulis sendiri.   Penulis sendiri mulai menggunakan Transportasi udara (pesawat) sejak tahun 1990 hingga akhir bulan Juni 2014 kemarin.  Tercatat sudah puluhan kali menggunakan transportasi udara (pesawat) ini, dan tentunya bagi penulis lebih banyak suka nya daripada dukanya.   Setiap kali akan berangkat penulis memanjatkan doa ke hadirat Allah SWT agar (perjalanan) diberkahi dan diberikan keselamatan mulai dari berangkat sampai di tujuan dan kembali pulang dengan selamat.

Seperti yang sudah penulis singgung pada paragraf di atas, yang namanya Musibah bisa terjadi kapan saja. Tidak harus berada di dalam Pesawat.  Di laut maupun di darat semuanya bisa saja terjadi (musibah).  Dan Musibah kalau datang  waktunya tidak menentu, dan datangnya pun tidak pernah memberi tau.  Oleh karena itu tetaplah yakin dan percaya diri dan jangan takut untuk menggunakan Pesawat Udara atau transportasi udara.  Jangan lupa untuk berdoa sebelum berangkat sesuai dengan agama dan keyakinan masing masing. (Asep Haryono).
Catatan Asep Haryono

Perusahaan penulis punya program yang diberi nama Nouvelle.   Penulis sendiri belum tau apa arti dan maksud pemberian nama tersebut hingga menjadi nama itu.   Program Nouvelle ini pada prinsipnya adalah "bagi bagi rezeki" bagi keluarga yang tidak mampu.  Istilah kerennya CSR (Common Social Responsibility).  Kami memang punya data data permohonan bantuan dari masyarakat.  Data data keluarga miskin juga ada.  Nah kemudian dipilihlah salah satu keluarga keluarga kurang mampu secara acak (random)  yang sudah diverifikasi kebenaran kondisi ekonominya, kemudian diberi hadiah belanja Gratis senilai Rp.500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah).

Hadiah itu tidak boleh diuangkan, melainkan harus belanja senilai tersebut.  Yang menjadi sponsor hadiah belanja gratis ini adalah Mitra Anda, salah satu Shopping Mall yang terletak di kawasan Jalan Haji Rais Abdurrahman Pontianak.    Hari itu Kamis, 10 Juli 2014, Secara kebetulan penulis menemani Kak Evi, Sekretaris Redaksi, untuk memantau jalannya prosesi Belanja Gratis sang pemenang program Nouvelle ini di Mall tersebut.  Ketentuannya bagi Sang Pemenang Nouvelle sederhana saja yakni harus bisa menghabiskan belanja 500 ribu rupiah dalam waktu 15 (Lima Belas Menit) saja.


Berpose dulu
BERSIAP : Pemenang Nouvell berpose dulu sebelum grab belanjaan dalam waktu 15 menit harus sudah selesai.  Dimulai tepat pada pukul 10.00 WIB.  Foto Asep Haryono
dihitung belanjaannya ya
DIHITUNG : Keranjang belanjaannya sang Pemenang Nouvell  dihitung ya di kasir. Yang di depannya (jibab hitam) itu Kak Evi, sekretaris redaksi.  Foto Asep Haryono
wawancara
WAWANCARA :  Setelah keranjang belanjaannya sang Pemenang Nouvell  dihitung kemudian diwawancarai oleh wartawan.  Besok terbit beritanya di koran, 1 halaman penuh..  Foto Asep Haryono
penampakan
PENAMPAKAN:  Itulah penulis dalam lingkaran merah. Jepretan fotografer Meidy Bachtiar dari Pontianak Post.  Keliatan penulis sedang mengawasi dan mencatat waktu yang tersisa  sang Pemenang Nouvell.  Foto Meidy Bachtiar/Pontianak Post
siap pulang
PULANG : Keranjang belanjaannya sang Pemenang Nouvell  dinaikkan ke dalam mobil, dan diantar pulang ke rumahnya.  Bak Raja hihihi. Semuanya serba dilayani.  Kak Evi, Sekretaris Redaksi (jilbab hitam) membantu memasukkan barang ke mobil.   Foto Meidi Bachtiar/Pontianak Post
profil
SEDERHANA : Inilah profil keluarga sang Pemenang Nouvelle periode bulan ini.  Rumahnya yang sederhana.  Selamat ya. Semoga berkah ya.  Foto Asep Haryono

Oleh pihak Sponsor dalam hal ini Mitra Anda Shopping Mall "mewajibkan" sang Pemenang Nouvelle ini untuk mengambil item "wajib" yakni Tepung Terigu, Minyak Goreng dan Beras. Selebihnya bebas bebas saja. Ini mengasyikan juga melihat mereka bergembira.  Sang Pemenang Program Nouvelle ini sumringah dalam mengambil barang barang belanjaan ke keranjang basket belanja, ke sana kemari hihiihihi.  

Singkat cerita, kami pun mengantarkan sang Pemenang program Nouvelle sampai di rumahnya di kawasan Jalan Urai Bawadi Pontianak.   Bangga dan bahagia rasanya berkah Ramadhan ini juga bisa dirasakan oleh mereka yang kurang mampu. Semoga sumbangsih yang tidak seberapa ini diberkahi Allah SWT. (Asep Haryono).
Catatan Asep Haryono

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepatnya, putra kami, Abbie Muhammad Furqan Haryono, (6 tahun) sudah masuk sekolah di kelas 1 SD.  Setelah 3 (tiga) tahun menamatkan TK Islam Al Azhar 21 Pontianak, bundanya melanjutkan ke SD yang lain. Pilihan jatuh pada SD Islamic Internasional School Al Mukhlisun yang terletak di Jalan Paris Haji Husin 2 Pontianak. 

Informasi lengkap profil sekolah tersebut bisa Sahabat Blogger liat di situs resminya di sini.  Nah sayangnya saat hari pertama masuk sekolah untuk pengenalan dan orientasi, Abbie masuk Rumah Sakit Rumkit II selama beberapa hari karena terindikasi menurunnya Trombosit. Sehingga baru 5 (lima) hari kemudian baru bisa hadir di tengah tengah siswa lainnya di kelasnya Darussalam



Kepsek sedang beraksi
KEPSEK : Ini adalah pak Agus, Kepsek SD Islamm Almukhlisun sedang memberi salam kepada anak anak.  Foto Asep Haryono
Abbue dari kanan nomor 2
PULANG: Abbie dari kanan ke kiri, duduk nomor dua.  Foto Asep Haryono

Bahasa Pengantar utama sehari sehari di SD Islamic Internasional School Al Mukhlisun  menggunakan 2 (dua) Bahasa yakni Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.  Penulis menyambut positif penggunaan dua bahasa ini yang ditanamkan kepada anak didik sejak usia dini.   Selama bulan Ramadhan ini jadual pulang anak anak kelas 1 nya pada pukul 11.00 WIB, dan Insya Allah selepas Ramadhan nanti ( sekitar tanggal 4 Agustus 2014) akan pulang pada pukul 14.15 WIB.   

Sekolah ini menerapka full day school, dalam pengertian tidak ada PR yang dikerjakan di rumah. Semua diselesaikan di Sekolah, sehingga siswa ke Sekolah dengan tanpa beban.  Konsepnya seperti itu yang penulis tangkap.  Mudah mudahan penangkapan (nangkap maling kang?-red) saya ini tidak jauh meleset.  Setelah Ramadhan Sekolah ini juga menyediakan meals atau makan siang di sekolah. Semuanya sudah satu paket lengkap.


Beda banged saat penulis pertama mengenal Bahasa Inggris saat duduk di Bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).  Semoga dengan dibekalinya atau diperkenalkannya dua bahasa Asing tersebut anak anak didik menjadi terbiasa.  Seperti kata orang bule bilang whoever wants to be an expert must start young.  Siapa yang mau menjadi ahli sebaiknya dimulai dari usia muda.  (Asep Haryono)
Catatan Asep Haryono

Kalau mendengar kata "membajak" apa yang terbentang dalam benak pikiran Sahabat Blogger semuanya?  yang paling sering diasosiasikan adalah "membajak" hak cipta dan juga sawah.  Yang terakhir penulis sebut adalah membajak dalam artian yang sebenarnya. Namun belakangan kata "membajak" sudah semakin luas pengertiannya tidak hanya dalam bajak membajak sawah saja.  Salah satu batasan yang penulis bahas dalam tulisan hari ini adalah "membajak" pengunjung website atau blog.

Gambar nda nyambung
Ini gambar PECEH ya.  Halah bilang aja kehabisan gambar atau foto yang cocok sama tulisan ini. Jadi ngasal aja.  Hihih. Auk ah. Foto Asep Haryono

Ini sudah lama penulis lakukan guna "memasok" atau "mengimpor" pengunjung situs web atau blog orang lain agar mendatangi blog penulis.  Dengan "membajak" pengunjung blog lain diharapkan akan datang traffic baru atau kunjungan yang baru untuk datang membanjiri ke "rumah maya" kita.  Mungkin padanan kata yang lain yang relatif sama dengan pengertian "membajak" pengunjung blog ini adalah Blowalking.  Mungkin niatnya sama dan tujuannya juga relatif sama yakni "mengundang" pengunjung atau meningkatkan traffic.

Sebenarnya mudah saja caranya.  Salah satu cara nya adalah memilih salah satu website atau blog yang kemriyek pengunjungnya.  Bebas saja pilih yang mana aja. Maksud penulis blog yang ramai pengunjungnya coba dikunjungi satu persatu.  Jika dalam sebuah blog orang lain terdapat sekitar 50 (Lima puluh) komentar maka tinggal dihitung (dikalkulasikan) saja maka real count nya adalah 25 (dua puluh lima) komentar (visitor) yang aseli.  Sedangkan "sisa" nya 25 adalah jawaban atau tanggapan dari pihak admin atau owner blog itu sendiri.

Nah dengan hitung hitungan sederhana ini maka secara real terdapat 25 (dua puluh) lima komentar (blog) pengunjung yang bisa kita bajak dengan gembira.  Eala ada kah namanya Membajak dengan gembira.  Kunjungi saja satu persatu ke
25 (dua puluh) lima komentar (blog) pengunjung sehingga diharapkan akan datang balik sejumlah pengunjung dengan jumlah yang sama.   Bisa mendatangkan kunjungan balik "setengah" saja dari 25 (dua puluh) lima komentar (blog) pengunjung tersebut itu sudah bagus.

Satu tips terakhir adalah soal komentar itu sendiri.  Sejauh komentar OOT ataupun tidak nyambung dengan artikel tidak dipermasalahkan oleh pemilik blog tidak ada masalah.  Namun kadang juga pemilik blog merasa galau kalau ada komentar yang masuk tidak ada kaitannya dengan artikel yang ditulis.    Komentar yang masuk sekedar "gugur kewajiban" misalnya "nice info", "mantaf gan",  "keren Sob", dan lain lain.  HIehiheiheiee.   Komentar pendek saja, tidak nyambung tidak masalah, dan berharap ada kunjungan balik alias polloww bek.  Kalau bagi penulis sih tidak ada masalah. Mau nyamyung kek mau tidak nyambung kek, mau OOT kek,  silahkan.  Horeee  (Asep Haryono) .  
Catatan Asep Haryono

Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan atas perjuangan bangsa Palestina, dan juga warga Gaza yang sedang dibantai oleh pasukan Zionis Israel , penulis mengganti header atau banner blog ini dengan header/banner Pray For Gaza.  sebagai salah satu bentuk dukungan moril bagi perjuangan Gaza melawan Zionis Israel.   Penulis mengikuti perkembangan konflik Gaza kontra Israel ini melalui berbagai referensi misalnya dari pemberitaan situs situs di Indonesia, surat kabar dan juga dari sosial media.

Di sosial media seperti Twitetr juga sudah bersliweran dukungan dukungan selain sumpah serapah ditujukan kepada Zionis Israel melalui hastag #gaza dan  #PrayForGaza yang sudah semakin masif beberapa hari terakhir ini.  Dalam akun resmi sang Perdana Menteri Israel melalui akun resminya @IsraeliPM menyebut  "We us anti-missile systems to protect civilians. They use civilians to protect their missiles. That's the difference"  PM Israel ini seperti pintar dalam mengolah kata namun dia lupa kalau pasukan Israel yang menjadi anak buahnya di lapangan membantai warga Gaza : wanita dan anak anak.

Bagi sahabat Blogger sebangsa dan setanah air Indonesia dan di luar negeri yang ingin menyampaikan pendapatnya, perasaannya, uneg unegnya, atau mungkin ingin mengecam aksi brutal pasukan Israel yang membantai warga Gaza silahkan untuk menyampaikannya  bisa melalui akun Twitter langsung kepada PM Israel yang gambarnya dimuat di bagian bawah tulisan ini :


Prime Minister Benjamin Netanyahu
Prime Minister Benjamin Netanyahu

@
IsraeliPM

Ini sudah tidak bisa diterima lagi. Ratusan warga sipil tidak berdosa, anak anak, bayi, kaum difabel, penyandang cacat, wanita dan orang tua sudah tewas terkena serangan roket yang diluncurkan oleh Pasukan Israel melalui air strike (serangan udara).  Tindakan ini juga dibalas oleh pasukan Hamas dengan meluncurkan roket roketnya langsung mengarah ke Tel Aviv. Walaupun Israel menggunakan peralatan canggih untuk menangkis serangan misil pasukan Hamas yang dikenal dengan sistim anti rudal Iron Dome, namun tidak semua rudal tersebut bisa ditangkis oleh sistim Iron Dome.

Kalau sudah begini siapa yang rugi? Yang jelas warga Gaza sudah sedemikian menderita baik kerugian harta , benda bahkan nyawa.  Yang lebih mengkhawatirkan lagi jika warga Gaza dan Palestina sudah kehilangan harapan (hope) untuk memperoleh bangsa yang merdeka terbebas dari cengkeraman Zionis Israel. 

Dunia internasional harus berani menekan Israel untuk menghentikan serangan membagi buta yang tidak beradab terhadap warga sipil Gaza dan Palestina.   Tidak cukup hanya dengan mengecam dan meminta PBB untuk menengahi konflik ini.  Israel sudah melanggar konvensi Jenewa karena menyerang warga Sipil.  Dunia Internasional dapat bertindak sepihak tanpa harus menunggu "restu" dari PBB untuk menghukum Israel sebagaimana Israel tidak memperdulikan seruan Internasional untuk berhenti membantai warga Gaza.   What is the difference?  That's the difference  (Asep Haryono).
Catatan Asep Haryono

Demam Pipres sudah berakhir, sudah pada nyoblos sesuai dengan pilihan hati Sahabat blogger tentunya bukan?.  Pemulis pun sudah memilih apa yang menjadi pilihan hati penulis.  Semoga pilihan penulis dalam Pilpres 2014 ini menang Hihihi.   

Nah kali ini bukan Pilpres 2014 lagi tapi Pildun alias Piala Dunia 2014 yang berlangsung di Brazil yang akan mempertandingkan partai atau laga FINAL antara Tim Panser Jerman kontra Tenggo Argentina yang dibintangi si ganteng Messi.   Ada banyak Undian, Kuis, SMS berhadiah atau sejenisnya yang bertemakan Piala Dunia 2014  tentunya.  Apa ada yang sudah pernah menang?.   Penulis juga turut ikutan Kuis Piala Dunia 2014 juga loh.

Kebetulan kantor ngadain Kuis Piala Dunia 2014 bagi para pembaca setianya.  Undian ini bersifat Umum siapa saja boleh ikut.  Sudah tentu Undian yang diselenggarakan oleh Pontianak Post ini tertutup untuk karyawan, biro iklan beserta keluarganya. 


 Undian ini khusus untuk semua pembaca setia Harian Pontianak Post dan atau untuk umum gitu deh.  Kebetulan saja beberapa tetangga saya ikut Undian ini.  Ehm maksud penulis adalah ikut Undian ini tapi "meminjam" nama nama tetangga hahahaha.    Tentu sudah izin dahulu untuk "meminjam" nama nama mereka. Mafia donk.  Curang donk.  Dalam pandangan penulis sih tidak, ini cuma strategi aja. Wahahahhahahaa.  Preeetttttttt

Hadiah hadiah
HADIAH : Inilah jejeran hadiah yang akan diperebutkan dalam undian Kuis Piala Dunia 2014 yang diselenggarakan oleh Pontianak Post.  Foto Asep Haryono
undian yang ditulis
KUPON UNDIAN : Inilah jejeran tiket atau kupon undian yang penulis isi. Benar salahnya belum tau.  Namanya juga iseng iseng berhadiah. Pinjem nama tetangga semuanya. Siapa tau Hoki Hehehe.  Foto Asep Haryono

Dan banyak juga hadiah hadiah yang diperebutkan dalam Undian Kuis Piala Dunia 2014 loh misalnya Televisi Berwarna (Flat), Mesin Cuci, DVD Player, Kipas Angin, dan yang paling utama adalah 1 (satu) buah Sepeda Motor.   Selain itu juga ada tersedia 5 (lima) buah Tiket Pesawat Garuda PP rute Pontianak - Jakarta, dan 5 (lima) buah voucher menginap di Hotel Aston Pontianak, serta masih banyak lagi hadiah hiburan lainnya.  

Yang paling terkecil adalah hadiah 5 (lima) paket hadiah yang masing masing paket berisi 5 (lima) buah Susu Kental Manis merek tertentu yang dikemas unik dalamm sebuah tas kecil.   Doakan ya siapa tahu HOKI. Hiheiheiheie.  (Asep Haryono)

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia