Catatan Asep Haryono

Untuk sementara dalam beberapa hari ini  kami harus menemani putra pertama kami, Abbie Muhammad Furqan Haryono atau Abbie, di Rumah Sakit (Rumkit) Kartika Husada Tentara di kawasan Adi Sucipto Pontianak.   Dinyatakan positif oleh Dokter yang menangani Abbie mengalami penurunan Trombosit yang drastis. Selangkah lagi jika tidak segera ditangani akan terkena Demam Berdarah (DBD). 

Foto Asep Haryono

Foto Asep Haryono

Mohon doa dari semua sahabat Blogger dimana saja berada, semoga Abbie bisa kembali naik jumlah trombositnya dan kembali sehat ceria dan bermain bersama kawan kawan sebayanya di sekitar rumah dan di sekolahnya.  Praktis Abbie pun libur sampai dinyatakan pulih dan bisa kembali bersekolah seperti biasanya.    (Asep Haryono).
Catatan Asep Haryono

Setiap hari kita makan minimal 2 (dua) kali bukan?  Memangnya ada yang sampai lebih dari 2 (dua) kali makan dalam sehari?   Sebelum penulis meneruskan tulisan ini, baiklah penulis mulai dengan pertanyaan sederhana.  Berapa kali makan dalam sehari sahabat blogger semuanya?   Ada yang menjawab 2 (dua) kali sehari.  Ada juga yang dengan gegap gempita menyebut angka lebih dari 2 (dua) kali.    Menurut kebiasaan penulis sendiri adalah makan  2 (dua) kali dalam sehari yakni makan pagi (breakfast) dan makan siang (lunch) saja.  Sedangkan malam harinya biasanya penulis tidak secara khusus bersantap malam (dinner), namun menggantinya dengan menu bukan karbo (nasi).

Nah makannya pakai tangana atau pakai sendok?  Pertanyaan ini agak ambivalensi karena pada prinsipnya adalah makan memang memakai tangan.  Namun agar tidak melebar kemana mana penafsirannya maka penulis memberikan batasan bahwa yang dimaksud "makan pake tangan" adalah makan dengan menggunakan tangan terbuka tanpa  ada alat bantu sendok sama sekali.    Makanan apa saja yang enak disantap tanpa pake sendok?  Ya tentu tidak semua makanan bisa disauk dengan sendok dan hanya biisa dilakukan dengan tanyan misalnya cemilan jagung bakar, Ayam cepat saji (friend Chicken) dan masih banyak lagi.

makan apa ini
SENDOK.   Penulis saat menyantap semangkuk kolak pisang buatan istri tercinta.  Kolaknya pake es, dan berkuah.  Asyik dengan sendok tentunya  Pasti pas.  Foto istimewa

Sedangkan makan dengan menggunakan alat bantu sendok pada umjumnya bentuk makanan yang disantap berwujud cair seperti Kuah Bakso.   Berbentuk padat misalnya nasi, Bubur Ayam, dan masih banyak lagi.  Beberfapa makanan memang nyaris mustahil dilakukan tanpa sendok seperti menyauk hidangan berkuah.  Masa iya sih untuk menyantap kuah Bakso misalnya harus memakai tangan?   Nanti bukannya makan malah cuci tangan di kuah bakso.    Memang ada juga sih yang tidak pake Sendok melainkan garpu seperti menyantap spaghetti yang justru semakin menyulitkan jika menggunakan sendok.  Nah penulis kembali ke soal pake tangan atau sendok ya.

Walau penulis sendiri berdarah blaster Sunda dan Jawa, namun penulis bisa mengguankan sendok atau tanpa alat (Sendok) itu.  Misalnya menyantap makanan berbentuk nasi.  Memang keliatan jauh lebih nikmat jika memakan memakai tangan saja bukan sendok.  Ini menyangkut tipe dan selera makan sahabat blogger sekalian.  Penulis sering memperhatikan orang yang makan makanan organik (nasi lengkap) setelah selesai tangannya dicelupkan dalam kobokan (mangkuk kecil berisi air jernih untuk membersihkan jari jari tangan setelah makan-red)

 Mau pake apa saja boleh kok, mau pake Sendok atau dengan tangan saja silahkan.   Penulis sendiri jika menyantap Bakmi Ayam misalnya tidak akan "ikhlas" kalau dalam mangkuk pesanan Mie Ayam nya tidak disertai dengan Stik (tongkat kayu) untuk makan.  Rasanya bukan sedang makan Mie Ayam kalau cuma dengan sendok saja.  Ya cuma kalau mie nya sudah habs dicocol pake stik, nah  finishing touch nya kembali pake sendok.  Nyeruput kuah Mie Ayam nya yang enak, tapi jangan dihabiskan ya kuahnya   Nanti malah minum kuah donk. (Asep Haryono)..
Catatan Asep Haryono

Kalau mendengar kata "Bahagia" , apa yang terlintas dalam benak pikiran para Sahabat Blogger yang saya sayangi di mana saja berada? Yang sudah pasti adalah bahagia menurut apa yang sahabat blogger rasakan tentunya.  Parameter atau ukuran kebahagiaan memang berbeda beda setiap orang.  Apa yang menurut pemikiran penulis bahagia bisa jadi adalah hal yang berbeda bagi orang lain.  Jadi dari pemaparan sederhana ini bisa didapat kesamaan pandangan dahulu, menyamakan persepsi dahulu bahwa "Bahagia" adalah relatif, dan setiap orang, setiap dari kita semua punya persepsi masing masing dalam memaknai "Bahagia".

Penulis mencoba membagi hal ini pada hari ini setelah kemarin saya melihat sebuah keluarga, dugaan penulis, mereka yang penulis lihat ada di bawah pohon,  Silahkan sahabat blogger tersayang bisa melihat foto foto di bawah ini.  Karena penulis rasa dengan menghadirkan foto foto bisa jauh "lebih berbicara" dari untaian kata kata.   Silahkan sahabat blogger melihat lihat foto foto mereka yang berhasil saya jepret dalam perjalanan pulang saya dari kantor menumpang mobil rekan kerja saya.  


potret kebahagiaan
: Foto Asep Haryono
rukun selalu
 Foto Asep Haryono
rindang
Foto Asep Haryono

Nah apakah sudah melihat foto foto di atas?  Silahkan para Sahabat Blogger menafsirkan sendiri kira kira suasana hati yang bagaimana mereka.  Penulis sendiri sangat iri dengan kebahagiaan yang mereka rasakan. Betapa lepas beban mereka semuanya.  Bahagia dan tertawa lepas di bawah rimbunan pohon saat cuaca sedang panas panasnya   Penulis sendiri kurang begitu yakin apakah mereka dalam foto foto di atas benar benar sebuah keluarga atau memang sekelompok orang dan anak anak penjaja koran di jalanan saja.

Apapun itu, apakah mereka satu keluarga atau bukan yang jelas kebahagiaan yang mereka rasakan membuat iri penulis.  Para pekerja buruh bangunan yang terlelap seperti benar benar menikmati hidup.  Kita semua yang diberikan rezeki dan kelebihan dari Allah SWT seharusnya lebih bersyukur lagi. Karena di sana, ada banyak orang yang secara finansial dan ekonomi jauj lebih tertinggal dari kita, mengapa kita tidak bersyukur.  Foto foto yang saya ambil ini seperti memalu kepala penulis dengan godam besar.  Seharusnya penulis harus lebih banyak bersyukur apa yang penulis rasakan selama ini.  Mereka memberikan saya nasihat yang baik. . (Asep Haryono).
Catatan Asep Haryono

"Salah satu syarat atau indikator berhasilnya sebuah komunikan dalam menyampaikan pesan adalah adanya umpan balik atau feedback" kata Dodon Jerry dalam materi pembuka Kelas 10 (ke sepuluh-red) Akademi Berbagi Pontianak (Akber Pontianak) dengan materi "Public Speaking" kemarin Sabtu, 12 April 2014 di lantai 5 Gedung Pontianak Post yang berlokasi di Jalan Gajah Mada No 2-4 Pontianak. Kalimantan Barat.   Sebagai keynote speaker utama dalam kelas Public Speaking tersebut adalah Mba Temi, Program Director Radio Volare FM Pontianak

Apa itu Akademi Berbagi
Barangkali Sahabat Blogger masih ingat apa itu Akademi Berbagi?  Untuk informasi lengkpanya mengenai apa itu Akademi Berbagi, tujuan visi dan misi selengkapnya bisa dilihat dalam situs resmi Akademi Berbagi di www.akademiberbagi.org yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja berada.   Namun pada intinya adalah suatu wadah tempat belajar bagi masyarakat dengan memperoleh ilmu pengetahuan dari para guru atau pengajar secara free alias gratis.  Bukan saja gratis untuk hadir di kelas kelas yang diselenggarakan oleh Akademi Berbagi, tidak dipungut biaya sama sekali.  Guru atau pengajar juga tidak dibayar sepeserpun. Semuanya dari kita, untuk kita, dan untuk kita semuanya.


Walaupun free atau gratis,  tenaga pengajar atau guru yang dihadirkan pun bukan orang sembarangan.  Mereka, para guru atau pengajar, adalah professional dan memiliki kompetensi serta menguasai bidangnya serta sangat berpengalaman.  Di seluruh Indonesia, Akademi Berbagi (Akber) ada di sekitar 32 (tiga puluh dua) kota di Seluruh Indonesia.  Setiap kota yang ada cabang Akademi Berbagi (Akber) nya dipimpin oleh seorang "Kepala Sekolah".  Sebutan untuk seseorang yang ditunjuk dan diberi amanah oleh Akademi Berbagi Pusat untuk menyediakan fasilitas venue (tempat), menyusun materi pelajaran serta mendatangkan guru atau pengajar secara free atau gratis. .

Foto bareng
FOTO BARENG :  Pengajar (guru) beserta para peserta dan relawan Akademi Berbagi Pontianak (Akberians) foto bersama setelah kelas usai. Foto Asep Haryono
suasana dikelas
MATERI:  Pengajar (guru) dari Radio Volare, Mba Temi, saat memberikan pencerahan tentang dasar dasar Public Speaking kepada para peserta. Foto Asep Haryono
santai
KENALAN :  Sebelum kelas dimulai dan sambil menunggu peserta yang datang belakangan, para peserta kelas 10 Public Speaking ini saling memperkenalkan diri biar lebih akrab dan santai. Foto Asep Haryono
Bos Akber Pontianak
KEPALA SEKOLAH:  Iwan Setiawan (Berkaca mata sebelah kiri) adalah Kepala Sekolah Akademi Berbagi Pontianak saat memberikan arahannya sebelum kelas dimulai. Foto Asep Haryono

Jalannya Pelajaran Di Kelas
Secara umum bisa dikatakan sangat sukses.  Dihadiri sekitar 20 (Dua Puluh) orang peserta kelas Public Speaking berjalan dengan baik.  Sebagian besar peserta adalah para Mahasiswa dan juga kelompok umum baik pelajar SMA maupun pegawai atau karyawan swasta semuanya hadir di kelas 10 Public Speaking Akademi Berbagi Pontianak hari itu.  Sebagai sponsor venue (tempat) nya , akber Pontianak mendapat dukungan penuh dari Harian Pontianak Post.   Sedangkan tenaga guru atau pengajarnya adalah Bang Dodon Jerry dan Mba Temi dari Radio Volare FM Pontianak.


Walau ada sedikit kendala teknis menyangkut alat bantu OHP yang nyaris tidak berfungsi pada saat kelas sedang berlangsung  Namun kendala tersebut berhasil di atasi.  Acara tanya jawab pun berlangsung seru.  Setiap pertanyaan dijawab dengan lugas dan penjelasannya yang mudah dimengerti oleh para peserta menjadikan kelas Public Speaking ini bisa dibilang cukup sukses.  Peranan sosial media dalam hal  ini Twitter menjadi salah satu powerful weapon sebagai sarana untuk saling berkirim kabar sekaligus promosi kegiatan kelas ini jauh beberapa hari sebelumnya. (Asep Haryono)
Catatan Asep Haryono

Dalam perjalanan dari Bandara Ahmad Yani Semarang menuju Salatiga guna mengikuti Local Leadership Day II, dalam kendaraan mobil yang membawa saya tersebut saya melihat seorang penjual mainan anak anak.  Dari balik kaca mobil dari kejauhan memang sudah terlihat agak jelas bapak penjual ini sedang in action.  Menawarkan dagangannya lewat pintu kaca mobil satu ke mobil lainnya di saat sedang macet atau sedang berada di lampu merah.  Bukannya menaruh curiga atau berprasangka buruk, namun hati hati memang tidak ada buruknya. Jadi saya melihat bapak penjual mainan tersebut dari balik kaca mobil saja.

Saya sempat mengambil gambar Bapak penjual mainan anak anak tersebut dengan menggunakan Kamera saku Pocket Camera Nikon Coolpix 12 piksel jadul kesayangan saya.  Hanya ada 2 (dua) jepretan saja yang saya bagikan di sini.  

siapakahdia
PENJUAL :  Sekilas seperti penjual mainan anak anak. Di jepret dalam mobil saat menuju Salatiga dari Bandara Ahmad Yani Semarang (4 Maret 2014). Foto Asep Haryono
nah jelas
JELAS:  Jelas sudah vapak penjualnya. Mainan pesawat anak anak  Di jepret dalam mobil saat menuju Salatiga dari Bandara Ahmad Yani Semarang (4 Maret 2014). Foto Asep Haryono

Banyak anak anak yang suka dengan mainan pesawat terbang atau kapal kapalan.  Nah sebutan "kapal" dalam pengertian anak anak adalah pesawat terbang, pesawat yang ada sayapnya dan bisa terbang ke udara.  Beda tentu dengan pemahaman orang dewasa yang lebih paham maksud kapal adalah ship atau boat yakni moda yang berjalan mengambang di atas permukaan air mengangkut penumpang atau barang.  Misalnya Kapal Titanic, Kapal Tampomas, Kapal Kota Silat, Kapal Sirimau, Kapal Lawit.   Jadi jika anak menyebut "kapal" biasanya para orang tua paham maksud si anak yakni pesawat terbang.

Anak anak saya (kebetulan) suka dengan mainan pesawat terbang apa aja bentuknya baik yang dari plastik maupun berbentuk balon gas yang berbentuk yang sama. Untuk balon gas berbentuk yang lucu lucu misalnya DoraEmon, Sponge Bob, dan lain lain itu dibandrol dengan harga antara Rp.10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah) hingga Rp.15.000,- (lima belas ribu rupiah).  Namanya juga anak anak, biasanya permainan yang disukainya itu sifatnya "musiman" sesuai dengan tingkatan umurnya. Dulu waktu kecil senangnya main mobil mobilan lama lama bosan dan beralih ke mainan yang lain.    Senangnya masa anak anak ya. (Asep Haryono).
Catatan Asep Haryono

Walau sudah menetap puluhan tahun di kota Pontianak, ibukota propinsi Kalimantan Barat, namun separuh hati tetaplah di Bekasi (Jawa Barat). Selain karena rumah kedua orang tua masih di Bekasi,  saya menghabiskan masa bangku sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di kota Bekasi.    Terakhir saya berkunjung ke Bekasi pas Lebaran tahun 2012 yang lalu, dan sempat mampir ke rumah Orang Tua di daerah Kranji, tepatnya di kawasan Komplek INKOPLOL Kranji Bekasi.  Luar biasa perkembangan kota Bekasi, sampai sampai saya sempat melihat pembanbunan kota yang super oleh Perusahaan Summarecon Bekasi.  Maaf kalau salah menuliskannya.

Menamatkan sekolah di SMP Negeri 4 Bekasi tahun 1986, kemudian melanjutkan ke bangku sekolah di SMA Negeri 2 Bekasi tahun 1989. Tahun jadul,  Pada waktu itu yang menjabat Kepala Sekolahnya adalah Ibu Hajjah Siti Bulan Rasyid.  Saya tidak punya fotonya, namun wajahnya akan selalu saya ingat.  Dengan uban putih dirambutnya di sebelah kiri, menjadi ciri khasnya.  Orangnya "galak" namun tegas dengan kedisiplinannya. Masih menunggu konfirmasi keberadaan beliau lewat teman teman sekolah dulu.  Semoga beliau sehat walafiat

Saya masih ingat waktu itu dihukum di lapangan halaman upacara sekolah karena memakai hiasan di kerah seragam sekolah.  Hiasan di kerah kemeja sekolah ini dulu ngetop sekali. Bentuknya segita lancip dan mempunyai mur kecil di bawahnya. Digunakan untuk menutup "kuncup" ujung kerah kemeja putih SMA saya.  Waktu itu ada satgas ke kelas dan saya terkena razia.  Jadilah saya dan beberapa siswa laki laki lainnya di setrap di halaman sekolah sekitar 1 jam.  Resiko terkena sinar matahari membuat semuanya jadi galau.  Setelah selesai melaksanakan hukuman toh souvenir hiasan dikerah saya juag tidak dikembalikan, Wahahahahaha.


teman sekelas
SEKELAS : Inilah foto teman tema sekelas saya.  Beberapa rekan sekelas saya di foto ini masih tetap kontek kontekkan via BBM dan Facebook.  Entah saya ada dimana saat foto ini dibuat.   Foto Istimewa

tas
TANDA TANGAN  : Inilah bagian dalam tas lipat yang berisi tanda tangan beserta komentar yang lucu lucu dari teman sekelas saya waktu itu.   Foto Istimewa

tanda tangan
JOHN STAMOS : Waktu itu film Full House yang dibintangi John Stamos jadi idola saya waktu SMA  Hheiheihee.  Guntingan korannya yang memuat fotonya saya tempel di tas ini beserta tanda tangan teman temen sekelas. Ehm   Foto Istimewa

Beda barangkali dengan masa SMA sahabat blogger semua, nyaris waktu saya di SMA dihabiskan dengan belajar Bahasa Inggris.  Walau pelajaran Bahasa Inggris di SMA juga saya kurang begitu baik nilanya mulai dari kelas 1 sampai kelas 3 SMA, namun minat dan kecintaan saya terhadap bahasa tersebut sudah sejak bangku SMP,  Saya mencatat nilai 9 untuk pelajaran Bahasa Inggris di Raport kelas III dan Ijazah SMP.  Guru bahasa Inggris kesayangan saya waktu bersekolah di SMP Negeri 4 Bekasi bernama Ibu Tri.  Terakhir saya calling ke sekolah via telepon beliau masih sehat dan masih mengajar di sekolah.  Semoga ibu masih ingat sama saya, murid ibu hihihihi .

Tidak banyak memorabilia atau semacam benda kenang kenangan sejak saya bersekolah di SMA Negeri 2 Bekasi dulu,  Selain sebua kaos SMA yang sudah lusuh, ternyata saya tidak ada satupun foto dengan berseragam SMA putih biru. Saya hanya mendapati foto foto teman sekelas saya dari alumni angkatan saya dahulu.  Sudah lumayan setidaknya kalau bukan saya, ternyata ada foto teman teman sekelas saya dahulu.    Saya masih "memburu" foto foto saya waktu SMA bersergam putih abu abu ini sampai ketemu lewat FB temen temen alumni yang masih saya hubungi saat ini. Semoga dapat ya.  Wish me luck  Hiehiheiheiee


Saya punya tas lipat kecil berisi beberapa tanda tangan teman sekelas saya waktu itu. Salah satu yang menanda tangai "petisi" di tas lipat saya itu bernama Andi Sugianto keturunan Tionghoa, rekan sekelas saya sudah meninggal dunia tahun lalu. Saya sempat teleponan sama beliau beberapa bulan sebelum beliau meninggal.   Andi dan saya sepakat untuk makan ikan bakar di rumahnya jika saya pulang Bekasi. Ternyata tawaran itu tinggal kenangan.  Selamat jalan Andi Sugianto. 

Kesenangan terhadap Bahasa Inggris pun berlanjut sejak kelas 1 sampai kelas 3 di sekolah SMA Negeri 2 Bekasi, makanya tidak ada hura hura atau jalan jalan sekedar nonton bioskop dengan anak anak lainnya seusia remaja.  Tidak merokok, tidak pula ikut gank gank apalagi kebut kebutan hingga narkoba.  Nyaris tidak gaul, kudet (kurang apdet).  Taunya cuma datang ke sekolah belajar, makan di kantin sekolah (kadang tidak bayar ambil bakwannya-red), lalu perpustakaan, lalu pulang.  ya itu saja memorynya.  *sungguh mengharukan*.   Walhasil saya mencatat prestasi juga akhirnya di bidang Bahasa yang saya sukai itu.  Sejak kelas 1 SMA Negeri 2 Bekasi saya Juara II  Lomba Translation (Menterjemah bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia) se SMA Negeri 2 Bekasi periode 1996-1997 (Asep Haryono).
Catatan Asep Haryono

Pesta demokrasi tanggal 9 April 2014 sudah dilakukan.  Kita semua wajib bersyukur bahwa penyelenggaraan Pesta Demokrasi atau Pemilihan Umum pada tahun 2014 ini berlangsung meriah, sukses dan aman.    Di beberapa negara di dunia, proses Pemilu berlangsung dengan ricuh, anarki, dan dengan pertumpahan darah.   Kita bersyukur bangsa Indonesia berhasil melaksanakan Pemliu tahun ini dengan sujka cita, damai dan aman.

Hasl resmi dari Komisi Pemilihan Umum memang belum di release, namun hasil tabulasi penghitungan Hitun Cepat atau biasa disebut dengan Quick Count sudah mulai memperlihatkan siapa siapa yang duduk dalam 3 (tiga) besar Partai yang memperoleh suara terbanyak.   Data dari DETIK COM yang terlihat pada pukul 03.43 WIB tanggal 10 April 2014 memperlihatkan hasil sementara Quick Count atas 3 (tiga) besar Partai yang memperoleh suara terbanyak adalah sebagaiberikut :

  1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) : 19%
  2. Golongan Karya : 14,3%
  3. Gerindra : 11.8%

Walaupun hasil hitung cepat (Quick Count) di atas masih belum final karena hasil akhirnya terpulang kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), namun berdasarkan pengalaman memang hasil dari Hitung Cepat dengan Hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu tidak akan jauh berbeda dari tabulasi perhitungan Hitung Cepat.   Namun terlepas dari siapa yang menang, partai apa yang kelak keluar sebagai partai dengan suara terbanyak, ada harapan yang membuncah kepada pemimpin baru Indonesia ini nantinya.   
  1. Perang Terhadap Korupsi
  2. Penciptaan Lapangan Pekerjaan Buat Rakyat
 2 (Dua) hal di ataslah yang menurut pandangan saya merupakan yang utama yang harus mendapat perhatian serius dari Pemimpin yang baru Indonesia nantinya.   Sebenarnya banyak sekali yang harus segera di atasi oleh Pemerintahan Indonesia yang baru nantinya seperti Ekonomi , Hak Asasi Manusia , Kasus Lapindo,  pokoknya sangat banyak.  Namun saya pribadi memandang 2 (dua) pokok di atas yang utama dan seharusnya mendapat perhatian yang serius dari Pemimpin Indonesia yang baru nantinya.

Jangan ada lagi kasus Sutinah yang nyaris kena hukum Pancung di Arab Saudi. Nyawa manusia memang penting dari sekedar uang denda 21 Milyar sebagai ganti kepala nya yang nyaris dipancung.  Nyawa memang utama dari segala    Namun alangkah baiknya jika Nyawa TKI Sutinah berhasil diselematkan tanpa harus keluar uang 21 Milyar rupiah.  
lihat dulu
LIHAT :  Sebelum melakukan pencoblosan kenali dahulu tanda gambar, nama partai, dan tokoh atau idola yang menjadi pilihan anda untuk dicoblos.  Foto Asep Haryono

malu
PEMANTAU  :  Para pemantau PEMILU dari elemen masyarakat dan swasta ini malu malu saat diambl gambarnya.  Foto Asep Haryono

siap
MEMILIH :  Seorang warga Komplek Duta Bandara ini siap memilih partai yang menjadi pilihannya.  Pross Pemilu di Komplek Duta Bandara berlangsung aman.  Foto Asep Haryono

Duit sebanyak itu masih dialokasikan kepada rakyat dengan manfaat yang lebih besar.  Hal lainnya dari kasus Sutinah ini adalah lapangan kerja.  Sungguh memalukan jika warga negara kita harus mengemis ngemis pekerjaan di negara lain.  Dimana negara saat rakyatnya butuh pekerjaan untuk menyambung hidupnya?    Di sinilah saya melihat penciptaan lapangan pekerjaan buat rakyat harus rampung, mari kembali kepada pelaksanaan Undang Undang Dasar 1945 

Terakhir adalah Korupsi.   Ini sudah keterlaluan   Korupsi di Indonesia sudah berdampak sistemik dan menjadi monster yang amat menakutkan.  Siapa pun pemimpin baru bangsa Indonesia nantinya harus mampu memberantas Budaya Korupsi sampai ke akar akarnya.  Pemberlakukan punishment (hukuman) maksimal bagi para terdakwa pelaku korupsi yang sudah divonis oleh hukum dan mempunya kekuatan hukum tetap harus ada. Kalau perlu dengan hukuman mati agar menimbulkan efek jera. (Asep Haryono)
Catatan Asep Haryono

Saya mengajukan KTA (Kredit Tanpa Agunan) di Bank Permata cabang Gajah Mada Pontianak memang tidak disetujui (tidak diapprove) namun ada catatan dari proses pengurusan KTA tersebut yang ingin saya bagikan pada hari ini.  

Singkat cerita sekitar minggu pertama (saya tidak ingat persis tanggalnya-red) Pebruari 2014 saya mengisi formulir Aplikasi Pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA) di Bank Permata Cabang Gajah Mada Pontianak.   Saya diterima oleh salah seorang staf Bank Permata Gajah Mada bernisial Y.  


Singkat cerita Formulir aplikasi KTA pun selesai ditulis kemudian berkas ini diserahkan kepada petugas tersebut dan diharap menunggu hingga 14 hari kerja dari tanggal penyerahan. 

Saya mengajukan pinjaman KTA dengan plafon Rp.5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) untuk masa cician 12 (dua belas) bulan.  Syaratnya cukup mudah : Kebetulan gaji saya payrollnya memang di Bank Permata sejak beberapa tahun yang lalu.  Hanya fotokopi KTP yag masih berlaku dan foto kopi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) saja.  Sederhana sekali.  Untuk mengecek status KTA saya maka saya pun melakukan calling atau kontak melalui permata Tel di nomor 021-500111 hotline. 

Dari telepon ke Permata Tel inilah saya mendapat informasi bahwa Aplikasi atau permohonan KTA saya tidak ada dalam sistem Permata Pusat. Saya pun tidak menaruh perhatian terhadap informasi dari Permata Tell tersebut.

Kemudian setelah melewati kurang lebih 14 (empat belas) hari dari yang dipersyaratkan , akhirnya didapat kabar kurang menyenangkan kalau aplikasi KTA saya ternyata tidak sampai ke permata Pusat karena "hilang" dalam perjalanan. 
Oleh staf Bank Permata Gajah Mada bernisial Y. tadi saya dibuatkan berita acara dan didapat kabar penyelesaian tanggal 3 April 2014 atau menghubungi permata Tel di nomor 021-500111 hotline


Bank Permata Cabang Probolinggo
Bank Permata Probolinggo.  Ilustrasi Foto Dari Panoramio

Akhrinya saya baru ngeh mengapa informasi dari Permata Tel Pusat menyatakan belum menerima Aplikasi KTA saya yang diajukan melalui bank Permata Cabang Gajah Mada.   

Akhirnya oleh staf Permata Tell disarankan saya mengajukan (Re-apply) Aplikasi Kredit Tanpa Agunan (KTA) kembali dan persis pada tanggal 3 April 2014 itulah saya mengajukan kembali - mengisi kembali
Aplikasi Pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA) di Bank Permata Cabang Gajah Mada.  Ini adalah aplikasi KTA saya yang kedua.  


Kemudian sesuai "tradisi" yang berlaku dalam Bank Permata, nasabah calon KTA harus menunggu hingga 14 (empat) hari kerja sebagaimana yang sudah sebelumnya.    Setelah menunggu selama kurang lebih Ini 14 (empat) hari kerja akhirnya saya ditelepon oleh Bank Permata Cabang Gajah Mada, suaranya dari staf perempuan. Saya tidak sempat menanyakan namanya di telepon.  

Dari informasi dari Bank Permata Gajah Mada via telepon itulah saya dapat kabar kalau Aplikasi KTA (Kredit Tanpa Agunan) saya di Bank Permata cabang Gajah Mada Pontianak direject (Ditolak).   Saya pun tidak percaya begitu saja. Saya pun segera mengontak permata Tel di nomor 021-500111 hotline dan didapat informasi yang mengejutkan bahwa dari Pihak Permata Tel Pusat tidak menerima berkas apapun atas Aplikasi KTA saya dari Bank Cabang Permata Gajah Mada.  Aplikai saya tidak ada di sistem Permata Tel Pusat

Penjelasan permata Tel di nomor 021-500111 hotline dan didapat informasi bahwa setiap Aplikasi KTA harus masuk dalam sistem di Permata Tel. Baik yang diterima (approve) ataupun yang tidak diterima (reject) harus sudah terdata dalam sistem.  Dari sini didapat kesimpulan sementara bahwa  oleh Pihak Permata Tell yang mengatakan seharusnya dari Pihak Bank Permata Cabang Gajah Mada Pontianak meneruskan atau mengirimkan data APlikasi saya kepada Pusat.   

Saya pun kroscek kembali kepada Bank Permata Gajah Mada.  Dari penjelasan Staf  bernisial Y dan didukung oleh staf lain berinisial S  (saya rasa ini atasanya staff Y dari busana kerjanya-dugaan saja sih-red) mereka membantah tidak mengirim data KTA saya ke Permata Pusat.   

Lantas kalau sudah klaim mengklaim gini siapa yang benar donk?   Sepertinya tidak sinergi antara Bank Permata Tell Pusat dengan Bank Permata Cabang Gajah Mada Pontianak.  Ini pendapat saya aja yang bisa saja keliru atau kurang akurat.     


Yang terbaru hari Selasa, 8 April 2014 jam13.50 WIB  saya menhubungi lagi permata Tel di nomor 021-500111 hotline dan didapat informasi bahwa ada kemungkinan Aplikasi  Pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA) di Bank Permata Cabang Gajah Mada.saya tidak memenuhi syarat kelayakan sebuah aplikasi.  Entah karena syarat Gaji yang kurang atau bagaimana saya kurang tau persis.   Yang jelas saya KTA saya ditolak.  Yang bikin saya penasaran adalah 
  1. Data Aplikasi KTA saya sebenarnya dikirim ke pusat atau di terminate di cabang sih?  Yang mana yang benar sih?
  2. Siapa yang berhak memutuskan approve atau reject sebuah aplikasi KTA nasabah - Pusat atau Cabang?.  3) Jika di reject , mengapa tidak ada penjelasan mengapa di reject? Kan saya bisa tau kekurangan  saya sehingga bisa melengkapi nya untuk aplikasi KTA saya berikutnya kan.  

Ternyata mengajukan
Pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA) di Bank Permata bukan hal yang mudah. (Asep Haryono)
Catatan Asep Haryono

Senangnya jika website atau blog kesayangan kita dibanjiri oleh puluhan bahkan ratusan pengunjung setiap harinya? Sungguh menggembirakan dan membuat senang tuan rumah (admin) yang bersangkutan melihat blognya "ramai" oleh pengunjung. Terlebih lagi jika ada banyak komentar baik berbentuk saran bahkan kalau perlu kritikan yang diterima membuat si administratornya juga sangat berterima kasih.  Apakah rahasianya sehingga blog atau website Sahabat Blogger itu bejibun pengunjungnya?  Tentu senang sekali, dan ingin sekali seperti itu bukan? Saya sendiri juga senang melihatnya dan juga turut bergembira karenanya.

Namun demikian, ada memang banyak kendala yang dirasakan banyak penulis (blogger) dalam melakukan aktifitas ala Anggota DPR/MPR yang blusukan atau berkunjung ke daerah konstituantenya istilah kerennya "kunjungan kerja" ala blogger yang dikenal dengan Lintas Blog atau Blogwalking.   Beberapa kendala yang dianggap menjadi biang keledai eh keladi adalah waktu yang terbatas atau bahkan tidak punya (waktu) sama sekali.  Setiap orang tentunya punya kesibukan masing masing di alam nyata (kehidupan sebenarnya sehari hari-red).  Jadi jika Sahabat Bloggger jarang update tulisannya tentu bisa dipahami.

  1. Tulisan sudah ada
    Maksudnya di sini adalah seorang penulis blog (blogger) minimal sudah memiliki tulisan atau artikel yang sudah dipublish dan sudah tayang di blognya baik untuk hari ini atau mempersiapkan tulisan tersebut untuk tayang di keesokan harinya. Sistim schedule gitu deh kira kira.  Jadi untuk bisa leluasa dan punya banyak waktu untuk melakukan Blogwalking strategi yang pertama adalah Sahabat Blogger sudah mempublish postingan untuk hari ini.  Jadi konsentrasi penuh untuk melakukan kunjungan ke situs atau blog sahabat lainnya tanpa terganggu.
    Pengalaman juga sih.  Hari itu saya belum buat postingan apa pun,.  saya langsung kunjungan dinas (blogwalking) ke blog sahabat. Semampuya saja.  Saya tidak pake blogroll.  Umumnya Blogwalking saya karena memang saya harus membalas kunjungan para Sahabat pada artikel saya sebelumnya. Bukan hari itu.  Karena hari itu saya blum nulis artikel postingn apa apa.   Nah karena asyiknya blogwalking ujung ujungnya saya malah lupa nulis postingan pada hari itu.  Semakin lama fokus terpecah dua. Satu sisi sedang menulis postingan sisi lain berkunjung blogwalking pada waktu yang bersamaan.  Jadi sebaiknya sahabat blogger sudah mempublish postingan hari itu baru deh blusukan blogwalking kemana saja yang disukai.
  2. Membalas Kunjungan
    Walau secara teknis bersifat PASIF saja.  Ada aksi maka ada reaksi.  Begitu tau blog saya dikunjungi oleh para pengunjung, saya pun segera membalas (reply) komentar komentar yang masuk dalam blog saya tersebut hari itu.  Selanjutnya setelah menjawab atau membalas (reply) komentar para Sahabat , maka saya tentu saja langsung menuju TKP alias melakukan kunjungan Balasan. Sebagai ucapan terima kasih atas kunjungan mereka maka saya pun melakukan kunjungan Balasan.  Ini adalah strategi Blogwalking yang saat ini masih sering saya gunakan.  Membalas Kunjungan
    Yang menjadi pertanyaan menggelitik adalah: apakah yang datang berkomentar saja yang dikunjungi balasan?  Tentu saja tidak. Yang WAJIB bagi saya adalah membalas kunjungan Balasan para Sahabat Blogger sebagai ucapan terima kasih karena sudah dikunjungi.  Sedangkan untuk melakukan  Blogwalking secara murni adalah kegiatan Aktif. Yakni melakukan kunjungan secara langsung ke Blog Sahabat karena memang berniat untuk "bertamu" atau "studi banding:" atau bersilaturahmi.   Ada NIAT nya.

  3. Menuliskan Komentar 
    Berkunjung ke blog sahabat blogger lainnya tentu saja tidak sekedar memberi komentar asal (walaupun komentar OOT juga boleh aja tergantung kesepakatan). Jika sama sama setuju, dan sama sama bisa diajak bercanda atau bergurau komentar ngawur pun mantap saja. Oke oke aja.   Ini akan menjadi masalah jika berkunjung ke blogger serius alias tidak bisa dibecandain.  Tidak semua orang bisa diajak becanda.   Jangan kuatir kalau berkunjung ke blog Simplyasep, komentar terngawur pun selalu diapreasiasi,.  Jangakan komentar, kirim duit via transfer juga boleh.  Nanti saya kasih nomor rekenening sayah ya.  Tenang
 
Gambar dari Internet



Saya kira dua hal di atas yang saat ini sering saya terapkan. Seperti yang sudah saya sebut di atas adalah membalas kunjungan.   Membalas kunjungan adalah sesuatu yang wajib saya lakukan.  Betapa senangnya jika kita dikunjungi oleh Sahabat Blogger lainnya dengan mereka berkunjung ke website atau blog kita tentunya diri ini merasa sangat dihargai.  Apakah mereka datang berkunjung juga karena mereka melakukan kunjungan balik atas kunjungan kita kepada mereka, Wallahu Alam. Yang jelas siapa pun yang datang berkunjung (memberi komentar) adalah tamu agung yang harus dilayani dan diberikan perhatian yang baik penuh cinta. Halah  *gubrak


Secara matematis, misalnya.  Jika kita berkunjung blogwalking ke salah satu blogger misalnya.  Nah jika saat itu ada sekitar 40 (empat Puluh) komentar yang menuliskan komentar dalam blog dia, berarti secara teknis ada 40 (Empat Puluh) alamat blog yang harus kita kunjungi dari daftar pengunjung di blog si dia.   Nah jika ke 40 (empat Puluh) alamat Blog tersebut tentu ada pengunjung (komentar) di masing masing blog nya bukan?  Nah jika masing masing dari 40 (empat Puluh) alamat blog tersebut terdapat masing masing 10 (Sepuluh) pegunjungnya tentu akan banyak sekali alamat Blog yang kita kunjungi.  Secara teori Banyaknya blog yang dikunjungi + diberi komentar jumlahnya relatif akan sama dengan jumlah yang datang dan berkomentar di blog kita.  Ini hanya teoritis saja. (Asep Haryono)
Catatab Asep Haryono

Mengantuk adalah persiapan sebelum jatuh tertidur.  Konon kata sebagian orang untuk bisa jatuh tertidur dengan sempurna biasanya diawali dengan rasa kantuk yang amat sangat , kemudian ia akan akan tertidur dengan pulas.  Rasa kantuk yang amat sangat biasanya menimpa mereka yang seharian bekerja keras dan akhirnya tubuhnya merasa lelah sehingga menyebabkan kantuk lalu tertidur.   Ada banyak faktor faktor baik teknis maupun tidak yang menyebabkan seseorang mengantuk.  Saya punya beberapa pengalaman pribadi mengenai mengantuk yang saya coba bagikan dalam artikel saya kali ini.  Saya rasa setiap dari diri kita, para Sahabat Blogger semuanya, mungkin sering atau pernah mengalaminya.


Pertama, Sholat Jumat,   Setiap kaum muslimin tentu mendirikan Sholat Jum'at.  Sebelum dimulainya Sholat Jum'at kan didahului oleh pencerahan (baca : uraian hikmah dari sang Khatib Sholat Jum'at-red),  Nah momen momen kritis seperti ini (biasanya) saya jatuh mengantuk di saat khatib sedang naik mimbar memberikan pencerahannya kepada para Jama ah.  Memang ini bukan merupakan contoh yang baik. 

Kalau mengantuk nanti ilmu apa yang biasa di bawa setelah Sholat Jum'at berakhir?. Bukan contoh teladan yang baik. Justru karena ini adalah sikap atau kebiasaan yang kurang baik semoga tidak tertular atau diikuti oleh Sahabat Blogger lainnya.  Jangan mengantuk apalagi tertidur di saat Khatib sedang memberikan ceramahnya agar Sholat Jum'at Sahabat Blogger tidak sia sia,

Kedua,  Tidak pada tempatnya.  Setiap dari diri kita, para Sahabat Blogger yang saya sayangi di mana saja berada,  mengantuk adalah hal yang wajar dan biasa saja.   Kalau sudah waktunya datang (mengantuk), terimalah dengan ikhlas  Nikmati saja rasa kantuk itu dan kalau perlu lanjutkan kejenjang berikutnya yakni tertidur pulas.   Apalah Sahabat kenyang atau bahkan perut terasa lapar konon ditengarai bisa menjadi salah satu biang keledai eh keladi mengantuk itu tadi    Tapi sebaiknya lihat lihat kondisi terlebih dahulu   Siapkan landasan untuk mengantuk.


kalau sudah datang tidurlah
TERTIDUR :  Ini sudah tingkatan paling akut yakni tertidur. Diawali dengan rasa kantuk yang tak tertahanlan sehingga jatuh tertidur dengan pulas.  Foto Asep Haryono

Ini maksudnya adalah kalau yakini diri ini akan mengantuk , sebaiknya diperhatikan dahulu lokasi atau tempat kejadian perkara mengantuknya nanti   Hindari mengantuk di tempat bekerja karena selain tidak etis dan mungkin berbuntut pada penilaian kinerja yang buruk yang dicap oleh pimpinan, bekerja tapi mengantuk,so eh jadi hindarilah.   Bagaimana kalau di kelas Mengantuk  Bagi yang masih berstatus pelajar atau mahasiswa, juga demikian. Mendengarkan kuliah dosen atau Pak Guru di kelas sebaiknya juga jangan (mengantuk).  Dampaknya juga kurang baik juga.  Apalagi urusan perkantukan ini bisa mengundang bahaya dan bisa mengancam keselamatan jiwa.  Mengapa tidak?

Ketiga
, ini yang terakhir dalam tulisan pendek saya kali ini,  adalah saat berkendaraan di jalan raya.   Ini sering dan memang sering saya alami mengendarai kendaraan roda dua dalam keadaan mengantuk    Saya sadar kalau saat berkendara tersebut mata sudah "lima wat" (Bahasa istilah orang Pontianak yang sering dipakai untuk menggambarkan mata anda sudah saat berat untuk dibuka karena mengantuk-red).  Karena sadar saya mengantuk maka saya memacu kendaraan saya dengan perlahan dibawah 40 KM perjam.  Namun jika sudah luar biasa mengantuknya maka saya pun pull over alias menepi sebentar Mematikan motor dan beristirahat sejenak sampai rasa (kantuk) menghilang (Asep Haryono)..
Tag : - Asep Haryono | Balada Sang Dompet - Powered by Blogger
Catatan Asep Haryono

Kalau mendengar kata "dompet" apa yang terlntas dalam pikiran para Sahabat Blogger semuanya.  Dulu jaman jaman saya kuliah dulu kata "dompet" ini bermakna miring, dan asngat tidak nyaman dibacanya.  Kaum hawa bisa tersinggung karenanya.  Jangan tidak perlu lah saya sebutkan makna kata "dompet" dengan tanda kutip ini.  Bisa bikin rusuh.   Nah yang saya maksudkan dalam tulisan saya kali ini adalah dompet sungguhan alias tempat menyimpan uang yang mobile kemana mana.  Saya sendiri sudah tidak ingat lagi kapan mulai menggunakan dompet untuk menyimpan kartu kartu dan uang ini.  Tau tau sudah pake aja,.jadi sudah tidak ingat lagi kapan ya.  Sejak SMA kali ya. 

Untuk menghindari agar penampilan dompet tidak terlalu tebal, biasanya saya hanya menyimpan surat atau kartu yang penting penting saja. Isi standar sebuah dompet gitulah seperti KTP, SIM, STNK, dan uang dalam bentuk pecahan kertas bukan uang logam. Karena kalau keseringan menyimpan uang logam  bisa menyebabkan sang dompet "bolong" di bagian tertentu dari sang dompet.    Sebenarnya menyimpan kartu identitas yang sudah dilaminating atau bahasa gaulnya di press gitu deh,.  Nah konon justru menyimpan kartu yang dipress inilah yang sering dianggap menjadi biang keladi dompet rusak atau bolong karena terkena gores atau sobek ujung ujung nya yang runcing bak silet..

Isinya macam macam
RAMAI : Ada banyak kartu kartu tidak jelas dalam isi dompet saya.  Kadang ada yang berganti karena habis masa berlakuknya. Semuanya kartu plastik. Duitnya manah?  Foto Asep Haryono
dompet
DOMPET : Ada cuma satu satunya dompet warna Hitam ya ini dia.  Belinya di pedagang kaki lima.  Jangan tanya soal kualitasnya.  Cepet dodol alias rusak Foto Asep Haryono

Beberapa kartu yang menjadi "penghuni" dompet warna hitam beli di tukang kaki lima juga ada yang harus segera pensiun misalnya Kartu Keanggotaan Garuda Frequent FLyer (GFF) saya yang sudah hampir habis masa berlakunya.   Dengan karir terbang bersama Garuda Indonesia yang tidak pernah mencetak hits 10 kali terbang untuk bisa "naik kelas" dari kelas sekarang Regular Silver.    Selalu mentok ke penerbangan ke -9.  Sekedar informasi di keanggotaan GFF untuk bisa "naik kelas" minimal harus 10 (sepuluh) kali terbang. Jadi kalau mau naik kelas dari Regular Blue ke Silver ya harus terbang dulu 10 kali.

Selanjutnya ada kartu Suami Pegawai Negeri yang saya rasa jarang digunakan dalam keseharian juga calon yang akan "direcall" alias dikeluarkan dari dompet.   Kartu sewa FIlm Original Ezy , Kartu ASKES , Kartu XIng Mart (Minimarket Lokal di Pontianak) dan Kartu NPWP adalah bebrapa kartu yang masih saya pertahankan keberadaannya.  Karena saya suka mampir di Mall untuk Shopping jadi perlu kartu itu.  NPWP juga banyak dipakai salinan (fotokopian) nya dalam urusan adinistrasi,  juga kartu ASKES.

Untuk Uang tunai pecahan kertas juga kadang saya bawa dalam jumlah terbatas  Bukannya sedang banyak uang jadi harus membawa uang terbatas di dompet. Karena memang lagi belum ada uang banyak.  Hheiheie.  Becanda aja kok.   Maksudnya sih agar tahan "godaan" untuk beli beli yang tidak jelas maka sang dompet harus "dimiskinkan" dulu agar tidak tergoda beli hal yang tidak jelas.  Untuk ATM memang selalu dibawa dalam dompet. Walaupun jarang narik ATM karena memang di ATM tidak ada uangnya. Hahahaha.   Kalaupun ada (uang) nya dan jarang narik ATM, eh malah belanjanya pake ATM sebagai Kartu Debet.  Sama aja kalau gitu mah, boros juga.  Bingung kan?  Saya aja bingung (Asep Haryono).
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia