Masak Sendiri Mengapa Tidak
Catatan Asep Haryono

Setelah menceritakan asyiknya menikmati makan siang di Rumah Makan Ayam Goreng Wong Solo kemarin, kini saya coba ceritakan (cerita atau pamer?) asyiknya makan siang hari Ahad/Minggu 20 Januari 2013 yang lalu. Kebetulan hari itu ada famili istri yang datang dan kemudian kami sekeluarga bahu membahu menyiapkan menu makan siang hari itu. Menunya memang sangat sederhana dan Indonesia bangeds hiheiheiee.

Agak susah memang kalau saya sebut sebagai menu yang Indonesia bangeds, karena selera kita sebenarnya berbeda beda. Ada yang suka sama bubur ayam seperti saya, dan ada juga yang tidak suka. Yang namanya selera memang tidak dapat diperdebatkan. Seperti saya yang memang jengkol lovers alias penyuka Jengkol tapi saya tidak tahan sama Pete. Hiheiheiee. Nah apa yang salah dengan Jengkol dan penggemar Jengkol? Bau ya. Hiheiheiee. Ya ya itu memang sudah bawaan dari "sono" nya, tapi saya tidak mendiskusikan jengkol nih

Berbagi Tugas Masak
Untuk menyiapkan makan siang hari itu, saya dan keluarga sudah hunting alias berburu belanja di Pasar Tradisional yang ada di sekitar komplek Duta Bandara Supadio rumah tempat kami tinggal sekarang ini. Tidak harus belanja setiap hari karena jarak dari rumah kami di komplek dengan pasar tradisional yang lumayan jauh. Saya pernah mendengar ada orang yang belanja sekaligus untuk seminggu atau lebih wah tentu itu memerlukan storage (penyimpanan) yang baik tentunya.

Setelah selesai semua bahan terkumpul, akhirnya masak memasak pun dimulai dari jam 09.00 s/d jam 11.30 WIB. Kok cepat sekali? Ya karena "pesta" masak masaknya dikerjakan bersama sama.   Kita semuanya "berbagi tugas" misalnya untuk saya kebagian "tugas" yang mudah mudah saja secara saya tidak ngerti masak memasak. Saya taunya cuma masak mie rebus, masak air, dan masak nasi itu yang gape buat saya.

Bagaimana untuk goreng menggoreng? Nah nah khusus yang satu ini (menggoreng-red) masih bisa lah saya berpartisipasi di dalamnya hiheiheie secara urusan gini kan cuma liat yang digoreng sudah berwarna kecoklatan belum sudah masak belum.  Kalau sudah keliatan kecoklatan kan tinggal diangkat. Tapi pengalaman sih lebih sering gosongnya hiehiheiee.

TEMPE : Siapa yang tidak kenal dengan menu Indonesia banged ini ya siapa lagi kalau bukan TEMPE ahaaa banyak orang yang suka tempe begitula dengan diriku ini. Asyeeeeeeeeek.  Foto Asep Haryono

SAYUR ASEM : Ini termasuk menu kesukaan saya.  Untuk urusan memasak Sayur Asem saya serahkan sama cewek saja (Istri) yang paham bumbu buatan sendiri untuk sayur asem.  Dia tidak pake bumbu racik sama sekali.  Foto Asep Haryono

IKAN : Saya suka segala jenis ikan termasuk ikan kembung. Goreng ikan seperti ini kadang susah susah gampang buat saya. Bingung cari bumbu ikannya ya sudah pake bumbu racik saja.  Foto Asep Haryono


Seru Dan Mengasyikan
Memang sekarang yang namanya masak memasak sudah bukan urusan perempuan lagi karena kini sudah bisa dilakukan oleh siapa saja karena memang sudah banyak sarana dan prasarana untuk memudahkan untuk masak memasak.  Kini sudah tidak model lagi bilang :"ah saya kan tidak bisa memasak".  Untuk sekedar bisa memasak mungkin setiap orang bisa melakukannya tanpa harus jadi pakar dahulu.  Yang penting ada niat untuk memasak itu sudah lebih dari cukup.

Masakannya enak atau tidak, kurang garam atau kurang micin, itu sudah hal yang lain. Yang penting sudah ada niat untuk masak sudah keren sekali.   Konon kata orang cowok atau pria yang hobi masak memasak lebih terlihat "sexy" bagi para wanita, dan konon banyak wanita yang "klepek klepek" dengan pria yang suka dan hobi memasak walaupun mungkin secara fisik wajah sang pria katagori biasa biasa saja.

Menarik bagi setiap orang tentu berbeda beda ukurannya. Menarik bagi saya belum tentu bagi kawan kawan, bagi anda semua. Ada orang yang bisa memainkan gitar dan menyanyikan lagu balada dan romantis bisa disebut menarik, dan lain sebagainya.  Mungkin bisa ditanyakan kepada orang apa yang menurutnya menarik pada seseorang tentu jawabannya akan berbeda beda.  Menarik tidak sama dengan cantik atau tampan, dan semuanya bersifat relatif.  Setiap orang punya kriteria masing masing.


LENGKAP : Akhirnya kerja keras kami sekeluarga sudah siap menghidangkan menu makan siangnya. Silahkan diicip icip jangan lupa cuci tangan ya. Hiehiheie. Selamat makan. Foto Asep Haryono
Untuk masak memasak, wah sudah banyak sekali acara di Televisi Swasta yang menyajikan acara masak memasak mulai dari makan besar yang dibawakan oleh chef yang gembul, Kungfu chef, Harmony Alam hingga yang dipandu oleh chef yang cantik dan sexy di acara masak memasaknya Ala Chef nya Farrah Quin. Nah nah untuk yang terakhir ini sering dibahas banyak para bapak bapak hiehiheiee. 

Orang suka acara masak memasaknya atau sama  orang yang memasaknya?  Hayooo kaum cowok pasti suka nih sama chef berkaki jenjang Farrah Quin ini.  Tapi  tidak adil rasanya jika membicarakan Chef wanita, ada juga banyak Chef cowok yang ganteng dan tampan dan disukai banyak pemirsa wanita. Sebut saja Chef Haryo yang gantengnya kaya Pebulutangkis legendaris Icuk Sugiarto itu. Belum lagi Chef Juna yang konon galak tak ketulungan, tapi Chef Juna punya paras mirip rocker Bon Jovi ini memang tampan dan macho bukan.  Nah kaum cewek pasti senang. Hiehiehiheee. Nah adil kan sayah?

Nah sudah ngawur kemana mana nih nulisnya.  Kembali ke acara makan dan masak ya.  Setelah kita tau banyak acara masak di TV swasta, aneka buku resep dan buku masak juga banyak tersedia di berbagai toko buku di Gramedia dan toko buku lainnya. Saya aja sering mempraktekkan menu masakan yang berasal dari Buku masak yang saya beli di toko buku, misalnya beberapa pekan lalu saya praktek membuat bakso yang akhirnya hancur tidak karu karuan alias Disater Bakso.  Hiehiehihee. Bereksperimen di dapur memang seru dan juga mengasyikan. (Asep Haryono)
Foto Asep Haryono
Sajian Lezat Berselera Indonesia
Catatan Asep Haryono

Setelah puas berkeliling mencari cari salah satu pengembang rumah di kawasan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya yang cukup melelahkan bagi kami sekeluarga, tidak terasa jam pun berjalan sangat cepat hingga mendekati makan siang.

Ini adalah catatan kecil saya bersama bunda, Tazkia dan Abbie berkeliling alias touring mencari pengembang rumah di kawasan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya minggu lalu (20 Januari 2013) yang kemudian saya turunkan dalam catatan di blog ini. 

Dan akhirnya sampailah kami untuk mencari makan siang yang Indonesia banged di sekitar kawasan di daerah Jalan Sutan Syahrir atau lebih akrab dikenal sebagai wilayah "Kota Baru" atau New City. Saya sendiri kurang mengerti mengapa nama jalan Sutan Syahrir bisa disebut dengan daerah "Kota Baru" walaupun sudah puluhan tahun saya di kota Pontianak Ini.  Dengan menunggangi sang IRON MAN (baca :MIO), akhirnya sampailah kami untuk makan siang di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo

Baliho Yang Besar
Sepanjang yang saya tahu letak Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo ini di sekitar kawasan Jalan Teuku Umar beberapa bulan yang lalu sebenarnya, namun saya tidak mengikuti kabar selanjutnya, dan juga tidak sempat mencari berita di koran pindah kemana Rumah Makan Wong Solo yang dulu kondang saya dengar kelezatan akan Pecel Lele nya itu.

Saya pernah mencoba sajian menu Pecel Lele di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo beberapa tahun yang lalu, diajak salah seorang rekan saya yang Dosen di salah satu Fakultas di Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak dan semuanya Free alias gratis hiehiehiheiee. Tau sendiri kan saya termasuk Food Lovers alias pencinta makanan yang keren. Halah bahasanya. Selain sebagai Pemburu Gratisan Bersertifikat apa saja yang namanya Free alias gratis selalu menyenangkan. HIheiheiheiheiheee

Namun siapa sangka ditengah jalan saya come accross (Padanan kata Phrasal Verb dalam Bahasa Inggris yang artinya "bertemu tidak sengaja") Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo ini disaat kami sekeluarga kembali dari berburu salah satu Pengembang yang akhirnya tidak ketemu itu.  Tapi sang istri nemu Durian di tengah jalan loh hhiehiehiehiee. Rumah yang dicari belum dapat , eh yang ketemu malah 1 (satu) buah Durian yang teronggok di tengah jalan. Hiheihehee.

Nah saya dan keluarga akhirnya "terdampar" di Rumah Makan Wong Solo yang hampir saha terlewati oleh kami , namun justru karena Baliho yang guede banged Wong Solo itulah yang eye catching alias sangat menarik perhatian saya.  Luar biasa manajemen Rumah Makan Wong Solo dalam menarik perhatian para pengunjung yang bersliweran di depannya pasti akan melihat Balio atau Banner Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo yang aseli berukuran raksasa menurut saya.  

NYAMAN  : Luasnya ruangan utama Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo membuat para pengunjungnya bisa betah dan bebas memilih tempat yang disukai di sini.  Foto Asep Haryon

ANDALAN  :  Beberapa menu di "pajang" gambarnya di sini yang saya duga ini adalah menu andalan dari Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo. Saya senang karena menu kesukaan saya ada di galery ini : Pecel Lele.  Foto Asep Haryon

Harga Yang Terjangkau
Setelah saya memarkir IRON MAN di halaman parkir yang luas dan nyaman itu, saya dan keluarga pun akhirnya memilih salah satu sudut di bagian dalam Rumah Makan Ayam Bakar Wong Soloo tersebut.  Saya memang sangat menyukai Sudut ruangan apa pun dan dimana pun saya berada hiheiheiee.  Sudah saya ceritakan betapa saya senang sekali dengan apa yang namanya sudut, dan sudut selalu membuat saya betah, nyaman dan merasa sanga damai sekali hiheiheiheiee.

Saya pun lantas memanggil salah satu crew Rumah Makan Wong Solo yang semuanya berseragam dengan rapih itu, dan menyebutkan beberapa menu makan siang hari itu buat saya dan juga keluarga.  Saya memesan satu paket Menu Ayam Penyet, sedangkan Bundanya suka dengan Paket Ayam Penyet yang terdiri dari nasi, lalapan, timun , sambel kecap damn sambel terasi..    Sedangkan putra saya, Abbie, suka sama Ayam Bakar Wong Solo yang saya duga adalah menu andalan Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo.

TAK SABAR :  Tuh Abbie sudah tidak sabar untuk menyantap Ayam Bakar yang sudah dipesannya. Sebelum disantap difoto dulu ya biar kawan kawan bisa lihat ini asyiik hiheiheiheihiee. Foto Asep Haryono

MENU FAVORIT : Inilah gambar menu menu makan siang saya dan keluarga di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo yang terletak di Jalan Sutan Syahrir ini.  Nyaman dan Indonesia bangeds.  Foto Asep Haryono

Untuk minumnya kami semuanya kompak pesan 2 (dua) jenis saja yakni Es Teh dan Es Jeruk. Kedua minuman itu memang menjadi minuman kesukaan kami.  Sebelum acara makan memakan dimulai, kami sekelurga memanjatkan doa dahulu, berdoa kepada Allah SWT atas nikmat makanan dan rezeki hari itu sehingga kami sekeluarga bisa menikmati makan siang di Rumah Makan Wong Solo dengan damai, tenang dan hati gembira.  Halah apa lagi. Dengan lapar membahana gitu hiheiheiheiheiheiee.

Yang unik dari Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo ini adalah gabungan antara Piring konvensional dengan piring dari bahan rotan yang disusun dengan indahnya sehingga menambah semarak suasana makan siang kami hari itu. Walaupun sudah disediakan alat makan seperti sendok, namun bagi saya pribadi kurang sreg rasanya jika makan siang tidak dengan tangan.

 Saya senang makan tanpa sendok. Rasanya lebih ndeso jika makan tanpa sendok, selain makannya pun duduk lesehan dan tidak di atas meja makan.  Ah nikmatnya makan Siang di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo ini. Suasana yang tenang, nyaman, dengan semilir angin yang masuk ke ruangan menjadikan suasana makan menjadi menyenangkan.  Ah kapan ya datang lagi ke sini. (Asep Haryono)
Foto Asep Haryono
Catatan Asep Haryono

Biasanya orang akan senang jika berada disebuah tempat tertentu yang sering dikunjungi misalnya di Perpustakaan, Mall , tempat main anak anak atau cafe atau kedai santai  atau bahkan di ruangan kantor sekalipun.t

Begitupula dengan saya yang tentu punya tempat "favorit" entah dimana saja berada lokasinya asal itu berbentuk sudut, menyerupai sudut atau yang lebih disukai terletak di sudut. Nah itulah "surga" bagi saya dan selalu saya sempatkan berada di sana jika ada kesempatan.

Sederhana saja tema postingan saya hari ini yang berisi dan berjudul "Sudut yang membuat betah" entah darimana datangnya ide ini namun sudah lama memang ingin menceritakan betapa bahagianya saya dengan sudut sudut tertentu dalam sebuah ruangan. Bahkan saat saya datang silaturahmi di rumah sahabat, kawan atau bersilaturahmi ke rumah tetangga di komplek Duta Bandara pun sudut selalu menjadi "incaran" saya.

Senang Aja rasanya
Saya sendiri kurang tau sejak kapan saya mulai suka pada sudut ruangan mungkin sejak saya sekolah menengah atau apa gitu saya juga kurang gitu mengerti tau tau tiba tiba rasa ini senang saja dengan yang namanya sudut sudut.  Baik itu sudut suatu ruangan atau pun sudut bangunan. Namun dari semuanya itu yang paling saya sukai adalah sudut yang bisa di"tempati" saya misalnya buat bersandar atau untuk membaca buku. Saya suka sekali membaca buku di sudut ruangan biasanya sih kalau di rumah saya duduk di depan dan sudah pasti posisinya di sudut.

Jika saya berkunjung ke sebuah perpustakaan misanya, maka setelah saya mendapatkan buku yang saya cari maka yang harus saya lakukan kemudian adalah mencari sudut ruangan untuk membaca.   Mengapa saya suka sekali dengan sudut sudut ini? Saya sendiri juga tidak tau bagaimana menceritakannya karena saya senang senang saja. 

SUDUT PARKIR : Ini dia "IRON MAN" saja diparkir di sudut. Saya harus berebut untuk bisa dapat posisi sudut ini setiap kali berangkat kerja ke kantor. Cieee orang kantoran nih yee.  Foto Asep Haryono
SUDUT MASJID : Saat saya santai menunggu masuknya waktu Sholat Dzhuhur pun saya senang dengan pojokan atau sudut dalam Masjid. Rasanya senang dan aman saja di sudut. Oh Sudut I lop yu puul.  Foto Asep Haryono
SUDUT LAGI : Poisisi meja kerja saya di kantor juga mengambil posisi agak ke sudut ruangan dan disamping saya ada pilar yang bisa bersandar. Memang asyik dengan sudut.  Foto Asep Haryono


Yang namanya senang kan tidak harus bisa digambarkan karena ini menyangkut perasaan dalam hati.  Senang karena bisa duduk di sudut.  Bagaiamana kawan kawan menggambarkan jika merasa senang akan sesuatu?  Nah seperti itulah perasaannya hanya saja saya bukan pujangga yang pandai berkata kata (seperti dalam lagu "Aku Bukan Pujangga" nya Base Jam). Hiheihieehe. Saya suka sekali dengan sudut. Nah bagaimana dengan kawan kawan semuanya? (Asep Haryono)

Foto dari Internet
Tak Sadar Foto Diri Terupload Tanpa Celana
Catatan Asep Haryono

Tadi pagi ketika saya iseng iseng blogwalking ke beberapa blogger akhirnya saya mendarat pada sebuah postingan dari Blogger Jiran, Malaysia Nadia Johari yang menceritakan tentang "musibah" yang tidak sengaja dari seorang wanita bernama Aimi Jones.  Siapakah dia?.  Insiden tak sengaja ini begitu ramai di Twitter, dan juga berbagai forum termasuk di kalangan blogger. Weleh weleh weleh. Ada apa sih?

Aimi Jones yang berusia 21 tahun warga Oxfordshire (England) yang secara tidak sengaja foto tanpa bagian bawahnya tertutup sehelai benang pun ikut terunggah saat mengunggah foto Gaunnya itu ke E-bay.  Wah wah kok bisa jadi gini berarti unggah foto porno donk. Cerita singkatnya sih ketika Aimi Jones bermaksud untuk menjual Gaun Skater yang berwarna kuning di E-bay dengan harga 153 Poundsterling.

Gaun itu tergantung di dalam kamarnya, dan ini jelas terlihat dari beberaap foto pakaian yang bererdar tampak jelas fotonya diambil di ruangan kamar pribadinya. Dia pun mengambil kamera handphone  dan langsung upload dari HP nya langsung ke situs jualan yang terkenal di dunia itu, E-Bay.  Yang lebih mengaggetkan lagi Aimi Jones tidak menyadari kalau dirinya ikut terfoto dalam keadaan tidak pantas (half-naked picture). Tidak ada sehelai benang pun yang menutupi bagian bawahnya. Nah loh

Tidak Sengaja ?
Kasus atau lebih tepatnya insiden tidak sengaja ini sangat memalukan dirinya, dan dia pun baru menyadari setelah ada pelanggan atau calon pembeli gaunnya di E-bay yang berasal dari Amerika Serikatr dan Australia mengirimkan pesan kepadanya bahwa Gaun Skaternya bagus sekali namun sayang ada gambar yang tidak pantas dan pornography.

Aimi Jones kaget tidak terkira, dan secara spontan dia pun mengontak E-bay dan memintanya untuk menurunkan foto "insiden" yang tidak disengaja itu untuk diganti dengan foto lain yang lebih sopan dan yang lebih pantas. Namun sayang sekali yang namanya Internet yang merupakan public domain, foto insiden yang tidak disengaja itu sudah terlihat oleh ribuan orang didunia, dan ramai ramai mendownload foto dirinya.


Gambar ini dari Internet yang sudah saya edit. 
Gambar dari Internet


Bisa jadi Aimi Jones saat memfoto Gaun Skater yang akan dijualnya di E-bay itu tidak menyadari kondisi dirinya yang saat itu setengah telanjang (half naked) ikut terfoto hasil dari pantulan kaca saat dia mengambil foto gaunnya itu. 

"I put it on Ebay last Satuday morning and realised straight away so ended the sale. But what i didn't realise was that people could still see it on the site" kata Aimi Jones.  Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kira kira artinya

"Saya kirim foto itu ke E-bay hari Sabtu kemarin, dan baru sadar di akhirnya, dan itu saya benar benar tidak menyadarinya ternyata foto itu masih bisa dilihat orang dari websitenya" kata Aimi Jones.  Ketika saya melakukan "pelacakan" di E-bay ternyata akun Aimi Jones sudah terhapus. Mungkin sudah laku kali Gaunnya ya..(Asep Haryono)
Foto Asep Haryono
International Education Expo 2013
Catatan Asep Haryono

Sudah bukan rahasia lagi bahwa pendidikan adalah kunci sukses dan masa depan anak anak kita, para pelajar Indonesia, baik yang ingin meniti karir dalam bidang usahanya dan ataupun ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Belajar di dalam negeri dan atau di luar negeri adalah pilihan, dan setiap pilihan tentu mempunyai dampak konsekuensi logis baik dalam hal pembiayaan maupun hal teknis lainnya. Semua masyarakat berhak untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik apakah itu di dalam maupun di luar negeri. Jika dana mencukupi , belajar ke luar negeri, mengapa tidak

Barangkali itulah kesimpulan yang saya peroleh saat berkunjung melihat expo pendidikan luar negeri yang bertajuk "International Education Expo 2013" yang diselengarakan oleh SUN Education Group di Hotel Mercure Pontianak tepatnya di Meranti Ballroom dari jam 13.00 sampai dengan jam 18.00 WIB itu.  Saya sering mengiuti gelaran expo pendidikan yang diselenggarakan oleh SUN Education di Mercure sampai beberapa kali hingga saat ini. Berikut laporannya.

Dapat Paket Merchandise
Begitu saya datang di ruangan Meranti Ball Room di Mercure itu dan saya langsung mengisi buku tamu (guest book) yang sudah disediakan dengan gemilang (eala bahasanya) oleh staf SUN Education yang dominan berwarna oranye itu. "Mau daftar Simulasi IELTS kah mas? Silahkan isi buku tamu dahulu" kata seorang petugas menyilahkan saya untuk duduk dan mengisi halaman buku tamu yang amat mirip isi buku tamu kondangan orang kawinan."eala sudah mirip ngisi buku tamu orang kawinan nih"  gumam saya dalam hati hiehiheiee.

Foto Asep Haryono
Enaknya setiap kali saya menghadiri expo pendidikan luar negeri yang diselenggaakan oleh SUN Education Group ini saya pasti mendapat souvenir free alias gratis berupa 1 buah paket merchandise yang berisi 1 (satu) buah pulpen, brosur leaflet pendidikan, dan juga Handbook Study Guide 2014-2015.

Semua free merchandise itu bagi saya cukup menarik dan penting.  Kan ada tuh buku yang penting namun tidak menarik, dan ada juga buku yang menarik tapi tidak penting. Hheihee. Bingung khan:? Sama.

Selain Pameran Expo Pendidikan Luar Negeri pada International Education Expo 2013 yang diselenggarakan oleh SUN Education Group kali ini juga menyediakan Simulasi IELTS (International English Language Testing System) secara Free alias gratis selama kurang lebih 1 (satu) jam di hari yang sama, namun di selenggarkan pada sore harinya sekitar pukul 17.00 WIB.

Juga ada seminar free juga yakni "Design and develop your entrepeneurship skill" , "Busines Gateway to a career in Canada" dan "How to boost your success in life and study with 21st Century Learning  Skills" oleh Adam Khoo dan timnya.  Adam Khoo dikenal luas sebagai motivator ternama di Asia.  Ngomongin soal motivator kalau buat saya sih yang saya sukai adalah Andrie Wongso dan mas Ippho "right" Sentosa. Saya  sudah pernah ikut seminar 7 Keajaiban rezeki dengan otak kanan yang amat terkenal itu.  Luar biasa memang. Hiheiheihee

RAMAI : Baru jam pembukaan saja para pengunjung sudah ramai berdatangan yang kebanyakan adalah para pelajar sekolah mengenah atas dan mahasiswa.  Foto Asep Haryono

SPANDUK : Mentereng terlihat di jelas di pintu keluar Hotel Mercure Pontianak. Saya selalu menyempatkan diri untuk melihat pameran expo pendidikan ini untuk mengupdate informasi belajar ke luar negeri.  Foto Asep Haryono

Konon kata orang kalau mau mendapatkan merchandise keren dan juga gretong seperti ini diharapkan datang pada jam pembukaan atau jam jam awal.  Biasanya sih stok atau persediaan merchandfisenya masih banyak tersedia dan bisa mendapatkan satu paket cuma cuma.  Misalnya kalau pembukaan pamerannya jam 13.00 WIB bolehlah datang 30 (tiga puluh) menit kemudian.  Kalau datangnya di jam jam akhir penutupan expo bisa jadi souvenirnya sudah tidak ada lagi alias huabis hiheiheiheheiee.. Maklum sebagai salah satu pemburu gratisan bersertifikat saya selalu berusaha terdepan untuk urusan gratisan hiheiheiheiee

Banyak Pilihan
Sebenarnya bukan cuma mendapatkan Free 1 tas cantik berisi aneka merchandise itu loh, masih ada juga gratisan lainnya misalnya Gratis biaya aplikasi atau pendaftaran yang tentunya Term and Condition Apply alias Syarat dan ketentuan berlaku, juga Gratis biaya terjemahan Ijasah Transkip Akademis/Raport juga dengan ketentuan yang sama. Nah banyak khan?

Para pengunjung memang benar benar dimanjain oleh penyelenggara. Kalau haus ya silahkan minum air mineral yang sudah tersedia.  Cemilan permen juga ada. Sayang sekali tidak ada sedia bubur ayam ya.  Sebab kalau ada sedia Bubur Ayam nanti bukannya liat pameran malah pada ngebubur donk. 

PENJELASAN :  Para calon mahasiswa LN ini sedang berkonsultasi dengan staff dan tenaga pengajar yang langsung didatangkan dari negara asal pendidikan itu.  Kemampuan Bahasa Inggris mu sudah diuji di sini.  Foto Asep Haryono

ANTUSIAS :  Para pengunjung rata rata anak kuliahan dan juga para pelajar sekolah menengah yang tertarik mencari informasi pendidikan di luar negeri hadir di sini.  Foto Asep Haryono

Selain itu cukup banyak lembaga pendidikan luar negeri yang hadir di acara ini. Saya melihat ada Swinburne University Sarawak, Curtin University Singapore ,University of Reading Canada, Australia Catholic University , Rafles University,  PSB  , Monash University Australia, Blue Mountain, UNSW Global. Grifith University, UTS Sydney dan masih banyak lagi.   Saya perhatikan tidak ada wakil dari University of Wollongong Australia di sini.  Biasanya sih ada, tumben kali ini nda ada. Kemana ya.  Hmmm. 

Biaya Sendiri
"Saya tau ada pameran expo ini lihat dari baliho yang ada di jalan aja jadi langsung ke sini mas" kata Heru, pelajar SMA Negeri 7 Pontianak yang berhasil saya temui di ruangan.  Heru dan rekannya tertarik pada jurusan International Relation karena menurutnya bidang itu menarik. "Yah senang aja dengan jurusan itu mas" katanya.    

"Kalau saya sih tertarik dengan jurusan kedokteran saja, dan ini masih melihat lihat mau yang mana minimal dapat info dulu lah" kata Fikri, Mahasiswa semester 4 (empat) Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak.    Mau jadi dokter ya Fikri, ya iyalah masak mau jadi pilot sih.

Bukan hanya pelajar dan mahasiswa saja yang antusias pada International Education Expo 2013 ini, mahasiswa Pasca Sarjana pun ikut "blusukan" di sini. "Saya memilih jurusan Teknik Lingkungan karena sesuai dengan bidang saya melalui info dari pameran ini saya harap saya bisa ketemu, tapi nda ada ya kayaknya" kata Ully yang kini mengajar di Fakultas Teknik UNTAN Pontianak.  

Ternyata mba Ully ini mengambil S2 nya di ITS Surabaya (Jawa Timur). "Saya ambil jurusan Teknik Lingkungan di ITS Surabaya Jawa Timur kemudian mengajar di Fakultas Teknik sampai sekarang saya masih cari informasi jurusan yang sama untuk S3 saya" kata Ully.  Semuanya dengan biaya sendiri. "Maunya sih pake beasiswa, tapi saat saya sudah mendaftar S2 kemarin informasi beasiswanya baru dibuka jadi saya terlambat untuk apply nya" katanya. (Asep Haryono)
Foto Asep
Catatan Asep Haryono

Apakah kawan kawan penggemar boyband yang menamakan dirinya SM*ASH? Nah baru baru ini salah satu pentolan grup band anak muda yang kreatif itu, Morgan , mengalami musibah kecelakan tunggal dimana mobilnya menyerempet (menabrak) rambu arah jalan. Dari tayangan foto yang ditampilkan tampak jelas kerusakan yang diakibatkan adanya tabrakan tersebut dan yang bersangkutan hanya luka ringan saja.

Saya bukan fans atau penggemar grup band yang digandrungi remaja Indonesia itu, namun hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa beliau adalah tertib dan disiplin kita dalam berkendaraan di jalan raya. Sampai sejauh manakan kedisiplinan kita dalam berkendaraan di Jalan Raya? Apakah sudah memenuhi ketentuan keselamatan berkendaraan atau standar keselamatan berkendaraan?. Sekilas nampak sama , namun ada perbedaan antara keselamatan kendaraan dengan keselamatan berkendaraan.

Biasakan Disiplin
Hal yang pertama yang mau saya diskusikan dalam kesempatan yang berbahagia ini adalah pelindung kepala yang bernama helm (helmet) yang selalu dipakai oleh pengendara kendaraan roda dua (baca: motor) maupun kepada yangdibawanya di belakang atau penumpang. Sudahkah menggunakan helm yang sesuai dengan standar nasional Indonesia (SNI)?.  Memiliki helm yang baik kualitasnya dan melindungi batok kepala belakang mempunyai tingkat keamanan yang lebih baik daripada helm separuh kepala saja yang biasa disebut di Pontianak sebagai helm "kerupuk".
  1. Penggunaan Helm
    Namun yang menjadi pertanyaan di sini adalah apa ukuran standar sebuah helm tersebut?.  Helm yang sekarang umum digunakan oleh pemakai kendaraan roda dua di Kalimantan Barat dikenal dengan sebutan "Helm Ciduk" atau Helm Proyek. Sebutan bagi helm yang hanya menutup sebagian dari batok kepala manusia. Mereka berasumsi helm proyek ini praktis , mudah dipakai, ringan, dan terjangkau harganya. Namun jangan senang dulu dulu.

    Banyak sudah catatan kepolisian yang berisi daftar pengendara kendaraan roda dua yang meninggal karena bentuan keras di kepala yang tidak terlindungi oleh helm akibat  kecelakaan di jalan raya.   Kewajiban untuk menggunakan helm standar tidak secara jelas disebutkan dalam UU Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (UULLAJ) namun saya tidak akan mendiskusikan soal helm ini.
  2. Ber "Halo Halo" di Jalan
    Saya punya teman seorang wartawati salah satu surat kabar di Pontianak yang pernah bercerita kepada saya kalau dirinya habis dirampok oleh 2 (dua) orang yang tidak dikenal saat dia memarkir kendaraanya di tepi jalan karena ada panggilan di Handphonenya.  Sekarang rekan saya itu sudah BEBE-EM an hiheiheiheiee.   Begitu handphone nya berbunyi saat dia berkendaraan roda dua, dia pun menepi dan menerima panggilan telepon itu, mendadak dia didatangi oleh dua orang pemuda tak dikenal tadi dan langsung merampas handphonenya.

    Foto dari Internet

    Belum lagi kebiasaan orang yang masih ber SMS ria saat mengemudikan kendaraan roda dua nya, atau menerima telepon (HP) sambil berkendaraan sering membuat saya agak kikuk dan ragu ragu karena posisi saya dibelakang dia. 

    Betapapun pentingnya panggilan telepon saat kita berkendaraan di jalan sebaiknya jangan  diterima dahulu karena sangat berisiko terjatuh atau menyebabkan pengendaraa lain menjadi terganggu konsentrasinya.  Kalau sudah ringsek kendaraannya bisa masuk bengkel kan.

    Begitu sudah sampai ditujuan masing masing, nah barulah sampaikan permohonan maaf dengan membalas SMS nya atau menelpon Miscall tadi dengan mengatakan "maaf tadi di jalan bla bla bla..". Sehingga lawan bicara kita menjadi "terhibur" dengan penjelasan kita tadi. Jadi dalam hal ini saya menghimbau kawan kawan untuk tidak ber "halo halo" saat mengendarai kendaraan roda dua atau kendaraan bukan roda dua demi keselamatan bersama
  3. Sabar Di Lampu Lalu Lintas
    Di Pontianak sendiri sudah sering terjadi kecelakaan disimpang lampu merah yang disebabkan oleh bertubrukannya kendaran dari dua arah yang berlawanan pada saat lampu masih menunjukkan warna merah yang berarti berhenti.  Tidak ada nya kesabaran atau rasa sabar para pengendara untuk sampai pada gilirannya jalan yang ditandai oleh lampu lalu lintas menunjukkan warna hijau.  Sering saya lihat lampu masih menyala merah, namun sudah tidak sabar untuk jalan. 

    MELEWATI MARKA :  Pelajar ini melewati batas Marka di lampu merah.  Nomor kendaraan saya samarkan dengan menghargai privacy mereka dan tidak menjadi malu karenanya.  Jangan contoh prilaku tak disiplin ini ya.  Photo Hak Cipta Asep Haryono

    Belum lagi marka jalan yang sering dilanggar begitu saja, padahal ketentuan sudah jelas semua kendaraan agar berhenti dibelakang garis marka.  Dalam penjelasan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, pasal 287 (2) juncto Pasal 106 (4) huruf a, b tentang rambu-rambu lalu lintas dan berhenti di belakang garis stop. Pidananya adalah kurungan dua bulan penjara atau denda Rp 500.000. Nah loh ancaman hukumannya tidak main main bukan.  Nah untuk itulah saya menganjurkan untuk bersabar dan berhentilah di belakang Garis Marka yang sudah ditentukan.
Dari semua parameter disiplin yang saya contohkan di atas memang masih bisa didiskusikan lagi karena bisa saja setiap pengendara memiliki pandangan dan persepsi yang berbeda dalam menerapkan disiplin lalu lintas berkendaraan dan disipilin keselamatan dalam berkendaraan.  Namun kadang untung tidak dapat diraih, malang pun tidak dapat ditolak.  Kadang kita sudah berhati hati namun tetap terkena musibah. Kok bisa tidak ngapa ngapain kok bisa celaka di jalan raya? Tentu saja, mengapa tidak.

Saya dan istri saat mengendarai IRON MAN (baca : MIO) di perempatan lampu merah di simpang Mapolda Kalimantan Barat juga ditabrak orang dari belakang.  Walau kami ditabrak dengan kecepatan yang sangat lambat, namun benturan yang kami rasakan juga mengagetkan.  Bagaimana tidak kaget karena saya sudah berhenti karena lampu lalu lintas menyala merah.  Tiba tiba disenggol dari belakang oleh seorang pengendara yang membawa kaleng kerupuk.  Kami heran juga justru yang menabrak yang terjatuh, dan kaleng kerupuknya gelondangan berserakan di jalan.

Kalau sedang terburu buru gimana coba? Segitu penting kah urusannya hingga harus melaju cepat di jalan raya hingga melampaui batas kecepatan yang dianjurkan oleh marka jalan?. Jalan jalan di kota Pontianak yang tidak cukup lebar menurut pengamatan saya memang wajar di "patok" maksimal kecepatan 40 KM/perjam saja namun saya liat banyak yang melaju lebih dari kecepatan itu.  Seperti dalam baliho yang saya baca kemarin "Biarlah terlambat 1 menit dalam hidup daripada kehilangan hidup dalam 1 menit". Masuk akal juga ya.  Nah berhati hatilah di jalan raya. Keluarga anda menanti di rumah.  (Asep Haryono)

Foto Asep Haryono
Catatan Asep Haryono

Dengan hadirnya era informasi digital, penggunaan jejaring sosial sudah menjadi salah satu kebutuhan yang tidak dapat dibendung lagi. Sebagian orang bahkan mengamini bahwa sosialisasi media seperti facebook dan twitter misalnya, banyak digunakan untuk berbagai keperluan positif (disamping mewaspadai dampak negatifnya yang kini banyak diperbincangkan orang-red).

Mengapa jejaring sosial semacam facebook dijadikan "kambing hitam" atas berbagai tindak kejahatan belakangan ini? Sepertinya para pesbuker dianggap biang keledai dari semuanya. Padahal jika kita mau jujur, tidak harus melalui jejaring sosial untuk menyampaikan niat jahatnya. Apa saja bisa dijadikan media untuk menyalurkan kebiasaan seperti itu jika memang niatnya sudah tidak baik

Namun kali ini saya tidak akan menyampaikan sisi baik dan buruk pemanfaatan media sosial seperti itu namun lebih disempitkan lagi pada pemanfaatan koran sekolah sebagai sarana untuk memperkenalkan sekolah beserta aktifitas di dalamnya kepada masyarakat. Yang menjadi pertanyaan di sini adalah seberapa efektif dan efisienkah pemanfaatan koran sekolah bagi tercapainya pesan kepada masyarakat? Apa manfaatnya bagi media yang menawarkan dirinya bekerja sama dengan pihak sekolah?
Foto Asep Haryono
Catatan Asep Haryono

Beberapa hari yang lalu, saya lupa tanggal dan jam tayangnya , yang jelas acaranya dipandu oleh Najwa Shihab (Nah ini Mas A.Y.lndrayana mesti senang nih) yang menghadirkan Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya dengan pokok bahasan utama seputar rencana melarang kaum perempuan di Aceh duduk mengangkang di sepeda motor.

Saya mengikuti dengan seksama acara tersebut namun masih banyak menyisakan sejumlah pertanyaan dalam batok kepala saya. Pro dan Kontra mengenai perda di Aceh ini marak diberbagai jejaring sosial hingga dibahas oleh berbagai forum.  Bahkan komentar yang bernada miring maupun tidak miring (komentar tegak, komentar terbalik, komentar di bawah, komentar diatas, komentar lurus, komentar bengkok dan lain lain) juga sudah sering kita dengar.

Tergantung Niatnya
Posisi saya dalam tulisan ini adalah netral saja dan menyampaikan pendapat saya secara pribadi melalui akun blog pribadi saya ini. Sungguh sulit untuk menyatakan bahwa rencana Perda Aceh yang melarang kaum wanita Aceh untuk tidak duduk ngangkang saat berkendaraan motor itu adalah perda latah.

Saya tidak mengatakan perda itu konyol  atau mengada ngada karena saya yakin perda tersebut bertujuan kebaikan agar kaum Wanita Aceh terjaga kehormatannya dari anggapan dan pandangan syahwat dari posisi duduk tersebut. Selain itu saya juga berkeyakinan Perda tersebut sudah dipertimbangkan masak masak sebelum disosialisasikan kepada masyarakat. 

NGANGKANG :  Foto ini diambil diam diam bersamaan saat saya berada di lampu Merah persimpangan jalan Gajah Mada Pontianak.  Inikah yang disebut dengan duduk ngangkang?  Foto Asep Haryono
Pro dan Kontra adalah hal yang  wajar berkembang di masyarakat. Mereka yang perasaannya tersakiti oleh rencana perda Aceh tersebut akan dihargai, begitu pula mereka yang passion nya ingin membela apa yang diyakininya juga akan dihargai.   Namun terlepas dari pro dan kontra pelarangan duduk ngangkang ini memang menarik untuk didiskusikan dari berbagai sudut pandangan.  Dalam pandangan saya pribadi yang sudah bertahun tahun "ngangkangin" motor merasakan adanya perbedaan.

Mungkin karena saya berjenis pria atau laki laki yang biasa biasa saja duduk "ngangkang" seperti yang saya cantumkan gambarnya di atas.  Namun persoalan akan menjadi beda jika yang duduk ngangkang seperti itu dilakukan oleh kaum hawa.   Persoalannya di sini adalah niatnya dahulu yang harus menjadi fokus kita bersama.  Niat yang baik misalnya untuk keselamatan (karena secara teknis duduk ngangkang mempunyai tingkat keseimbangan yang lebih baik daripada duduk menyamping) tentu sah sah saja.

Jika kemudian dampak dari duduk ngangkang ini menimbulkan provokasi kepada lawan jenis sehingga tergambar dalam benaknya gambaran syahwat yang menggairahkan kaum adam (bukan kaumnya Mas Reo Adam ya hiheiehiheiehe) tentu menjadi sesuatu yang layak untuk didiskusikan bersama sama lagi.  Apakah anda setuju jika posisi duduk ngangkang seperti dalam foto ini dianggap menimbulkan syahwat kaum Adam (baca : kaum pria) sehingga menimbulkan nafsu birahi?

Multiplier Effect

Saya mau men coba bermain logika saja.  Alat apa yang kawan kawn gunakan untuk mengupas buah mangga yang manis itu?  Tentu salah satunya dengan pisau bukan?  Nah tapi sering kita dengar banyaknya tindakan kriminal (baca : kejahatan) yang dilakukan dengan menggunakan alat tersebut. Bukankah pisau itu adalah salah satu perlengkapan dapur yang banyak dijual di pasaran?  Apakah pisau kemudian disebut sebagai "senjata" yang bisa diakses dengan mudah di pasaran?.

Beda dengan kepemilikan senjata api, baik di Indonesia maupun di negara lain, peraturan ketat kini diberlakukan bagi siapa saja yang berniat memiliki senjata api.  Bahkan dalam pidato Term II Mr Barrack Obama saat dilantik menjadi Presiden kali keduanya yang saya liat tadi malam di MetroTV, alumni Menteng Dalam itu menyebutkan rencana pemberlakuan ketat (aturan ketat) mengenai kepemilikan senjata api. Perlakuan ini beda dengan Pisau yang dijual bebas di mana mana di Indonesia.

Apakah perlu Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari Kepolisian untuk membeli sebilah pisau di pasar? Tentu tidak bukan, pahadal eh padahal pisau termasuk dalam katagori benda tajam.  Jadi dengan kata lain Pisau adalah salah satu perlengkapan dapur namun bisa difungsikan sebagai senjata tergantung niat dari pemakainya.   Jadi tanpa duduk ngangkang pun, jika niatnya sudah jelek tentu tidak baik misalnya berpakaian seksi atau minim bagi kaum hawa saat dibonceng pun bisa menimbulkan "kerusuhan".

Kalau saya melihat masih ada titik celah atau kelonggaran dari Pro Kontra Duduk Ngangkang ini  misalnya saja kaum hawa yang duduk ngangkang sebaiknya berada dibelakang atau dalam posisi menumpang di belakang, dan bukan sebagai pengemudi.   Selain itu juga penggunaan rok tidak dianjurkan karena jika posisinya sebagai pengemudi tentu mengurangi konsentrasi dalam mengemudikan motornya.  Satu tangan di kemudi, dan satu tangannya menahan agar roknya tidak "mengelembung" karena tertiup angin. Bisa "horor" nanti. (Asep Haryono)



(Asep Haryono)
Foto Asep Haryono
Catatan Asep Haryono

Bagi sebagian orang berlibur di hari Ahad (Minggu-red) mengunjungi Mall memang sangat menyenangkan. Mengapa ke Mall? Karena di pusat perbelanjaan itu juga banyak menyediakan fasilitas aneka permainan, dan hiburan yang sangat menyenangkan buat anak anak.

Misalnya saja di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota Pontianak, Ahmad Yani Mega Mall, juga banyak tersedia aneka hiburan dan permainan untuk anak anak, Bee Bee Land dan lain sebagainya. Berkunjung ke Mall tidak harus belanja bukan? Untuk sekedar liat liat dan banding banding harga juga boleh hiheiheiheee.

Nah kebetulan saja hari Ahad (Minggu 20 Januari 2013) kemarin tidak ada rencana bagi saya untuk mengajak seluruh anggota keluarga untuk keluar jalan jalan ke Mall, atau ke obyek wisata yang ada di kota Pontianak, atau sekedar icip icip wisata kuliner dengan acara makan  di luar.  Hari ahad kemarin saya habiskan bersantai dan leyeh leyeh di rumah saja

Murah Meriah
Begitu sudah masuk waktu Subuh dinihari, saya sudah bangun dan beres beres.  Kebetulan saja rumah saya cukup dekat dengan Masjid Babussalam Komplek Duta Bandara, Supadio, Kabupaten Kubur Raya ini. Jadi setiap kali adzan berkumandang suara dari pengeras suaranya juga sudah bisa terdengar dengan cukup jelas dan jernih.  

Saya lihat anak anak masih terlepa dalam mimpi indahnya , saya dan istri sudah sibuk "berjibaku" di dapur dan di bagian belakang rumah sedangkan diluar masih temaram waktu subuh.  Cuaca seperti subuh seperti ini memang sangat menyenangkan dan juga dituntut untuk kewaspadaan yang tinggi. Kenapa harus waspada? karena konon waktu antara pukul 05.00 - 06.00 WIB adalah waktu yang rawan terhadap pencurian di komplek yang pernah marak beberapa bulan yang lalu.

Konon banyak "tamu yang tidak diundang:" bersliweran di waktu waktu itu dan mencari :"mangsa" karena banyak warga yang asyik "berkreasi" di belakang rumah atau dapur sehingga barang barang berharga seperti Handphone, dompet atau perhiasan yang sering diletakkan di atas kulkas di ruangan tamu tiba tiba lenyap begitu saja. Jadi begitu Subuh sudah lewat, saya tetap "mantau" ruangan tamu di depan dan juga dari pintu samping.

TILAM : Inilah tilam yang harus dibersihkan dan dicuci sampai bersih. Dijemur diatas gentong di belakang rumah. Tilam hijau ini biasa dipake untuk alas Sholat dan mengaji.  Foto Asep Haryono
TANPA MESIN : Inilah hasil "karya" saya mencuci dengan manual alias tangan saja. Tidak ada mesin cuci, karena memang tidak mau punya mesin cuci. Foto Asep Haryono

Bermain dan Belajar
Bukan seru rasanya jika berlibur di rumah tanpa ada acara kuliner alias masak masak hieiheiee. Walhasil saya sempatkan untuk belanja keperluan dapur di pasar tradisional yang terdekat dari komplek Duta Bandara dengan menu menu sederhana saja misalnya Tempe goreng, sayur bayam, ikan goreng dan juga aneka lalapan lainnya untuk makan siang hari itu.

Jadi jadilah "berbagi tugas" hari itu.  Tim A terdiri dari saya dan Abbie, dan Tim B adalah Bunda dan Tazkia Putri sudah :"larut" (gula kalii-red) dengan keasyikannya masing masing. Bagi yang sudah berkeluarga dan memiliki anak lebih dari 2 (dua) pasti merasakan "kegaduhan:" dan juga suara suara teriakan dari anak anak yang pasti ada aja yang mereka ributkan. Hiheiheiheie. Rame gaduh suaranya yah namanya juga anak anak. Satu hari saja mereka tidak "ribut" nda seru rasanya.

BERANTAKAN : Inilah box mainan anak anak yang amburadul karena banyak yang "dipreteli" anak anak.  Porak poranda tidak karu karuan hiheiheiheie.  Foto Asep Haryono

BANTU : Tazkia Putri yang membantu ayah mencuci IRON MAN (baca : motosikal MIO) dan berbasah basah nih ye. Sekalian mandi katanya ya hiheiheiee.  Foto Asep Haryono
JELAS : Nah saya sampai memutar badan berpindah untuk bisa "mencuri" wajahnya hingga bisa terlihat jelas buat pemirsa semuanya. Hiheiheiee. Inilah Tazkia putri terlihat jelas wajahnya.  Foto Asep Haryono

Mainan yang sudah tidak terpakai lagi karena sudah "dipreteli" anak anakpun masih sering diliat liat walaupun tidak dimainkan jadi diberantakin begitu saja. Sekalian saja deh diberantakin juga biar mereka pada puas akhirnya berhenti sendiri hiheiheiheiee.  Anak anak pun diajarkan untuk mandiri dan bertanggung jawab misalnya barang barang atau BOX mainan yang sudah mereka "hancur leburkan" isinya untuk ditata dan dirapihkan kembali ke tempat semula.

Menuci pakaian pun mereka sering membantu. Maklum secara mesin cuci nya masih kami "titip" kan di toko jadi mencuci manual saja pake tangan hiheiheie. Begitupula saat sang IRON MAN dicuci, putri kecil saya, Tazkia Putri, juga membantu membersihkannya dengan spon sabun ditangannya. Saya perhatikan polah putri kecil saya itu dan mengambil gambarnya.  Semuanya wis tumplek di hari itu dengan aneka aktifitas di hari Ahad (minggu) bersantai bersama keluarga di rumah saja.  Sederhana saja. (Asep Haryono)

Foto Dok Asep Haryono
Bisa Merasakan Betapa Sengsaranya Kebanjiran
Catatan Asep Haryono

Tulisan ini bukannya ikut tren atau ikut numpang tenar karena flood disaster alias musibah bencana Banjir yang melumpuhkan Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tanggerang Bekasi)  yang ramai diberitakan di hampir seluruh televisi swasta dan media cetak di seluruh Indonesia.  Terakhir tadi malam saya menonton acara Wideshoot MetroTV dan TransTV juga banyak menggambarkan derita, dan kesusahan para korban banjir yang sangat memlukan hati.

Apalagi saat  ditayangkan proses evakuasi warga yang dilakukan oleh Basarnas, Anggota TNI dan Tim SAR ke tempat yang aman juga sangat heroik menurut saya.  Heroik tidak selalu berada digarda peperangan saja, namun "bertempur" menyelamatkan warga dari musibah banjir juga bisa dikatakan tindakan heroik. Saya salut dengan kerja keras Basarnas, Anggota TNI, Marinir, Tim Sar, dan Masyarakat yang bahu membahu dalam membantu para korban banjir.

Sekali lagi bukan maksud untuk ndompleng atau latah soal banjir yang melanda Jabodetabek, namun kenyataannya rumah kontrakan saya memang pernah kebanjiran. Saya beruntung berhasil mendokumentasikan saat genangan air banjir memasuki rumah kontrakan saya itu.  Ini adalah dokumentasi saat komplek saya Duta Bandara Blok C6/14 kebanjiran pada tanggal 24 Nopember 2010 yang lalu.  Berikut catatan saya

Dokumen Basah dan Ular
Saya masih ingat satu hari sebelumnya, tanggal 23 Nopember 2010 sudah terlihat awan gelap di atas komplek Duta Bandara Supadio Kabupaten Kubu Raya.   Awan hitam bergumulan di atas sudah terlihat di hari sore yang kalau dilihat dengan mata telanjang tentu cukup menakutkan.

Betapa tidak menakutkan menyaksikan gumpalan awan hitam kebiru biruan disertai dengan angin kencang dan hujan rintik rintik.  Kalau mau liyad kaya apa gumpalan awan gelap pekat tersebut bisa dilihat di tulisan saya sebelumnya yang berjudul "Berburu Mendung Ala Twister" yang lalu. Nah seperti itulah awannya, Gelap masbro. Akhirnya hujan seharian pun sukses, dan blok C kebanjiran juga.

Saya dan istri  yang saat itu masih mengandung 8 (delapan) bulan anak kami yang kedua sibuk membereskan segala sesuatunya dari terjangan air banjir yang mulai merembes kemana mana.  Bebas Banjir. Iya benar artinya banjir bebas kemana mana, ada yang masuk ke loker buku, ke koleksi buku buku, dan dokumen yang cukup penting lainnya.  Semuanya "diungsikan" ke bagian atas yang lebih tinggi dari genangan air yang sudah setinggi mata kaki. 

Dalam tayangan TV swasta saya sudah melihat ada warga Jakarta yang menangkap basah Ular di tengah banjir di Jakarta.  Kok bisa ada ular keluar di tengah banjir? Ya mengapa tidak.   Kenyataan seperti itu juga saya alami saat itu.  Sudah beberapa kali saya melihat sekelebat ular kecil bersilewaran di belakang rumah karena belakang kami ada sawah dan dimana mana banyak rawa yang juga kebanjiran.  Saya sudah menyiapkan kayu panjang yang ujungnya runcing sebagai senjata jika bertemu binatang melata. Kuatir juga karena ada anak dan istri yang sedang mengandung.


KEBANJIRAN : hujan turun berhari hari belakangan ini menyebabkan rumah ku kebanjiran. Oh komplekku hiks hiks huaaaaaaa. Foto ini diambil 24 Nopember 2010 jam 0730 WIB. Foto Asep Haryono

BELAKANG RUMAH: Dan gentong air di belakang rumahku juga tidak luput diliputi air. Oh air dimana air. Banjirrrrrrrrr huaaaaaaaa.. Foto ini diambil 24 Nopember 2010 jam 0730 WIB. Foto Asep Haryono

KEBANJIRAN : Banjir keliatan di samping kanan rumahku. Rintik rintik hujan masih turun saat foto ini dijepret. Foto ini dijepret Rabu 24 Nopember 2010 jam 07.30 WIB pagi. Foto Asep Haryono


Masih Sempat Bakar Sate
Begitu sudah masuk sore hari akhirnya hujan tralala pun masih turun terus menerus hingga seharian hingga akhirnya "tsunami kecil" akhirnya sedikit demi sedikit mulai merangkak naik dai halaman depan rumah hingga ke ruang tamu dan menjalar hingga ke dalam kamar tidur keluarga.   Rumah Kebanjiran dengan sukses dan gemilang. .Dan akhirnya saat masuk tanggal 23 Nopember 2010 pagi hari semua isi rumah sudah dimasuki air. Nyaris tidak ada sudut di rumah yang tidak terkena air banjir. Semuanya kebanjiran.

Anak saya, Abbie, justru malah senang dengan air masuk rumah. Dia pikir ada kolam renang gratis hiheiheiheiheiee. Bukannya membantu ayah dan bundanya membereskan barang barang yang ada dalam rumah agar terhindari dari genangan air banjir, dia malah sibuk bermain banjir banjiran. Hiehiehiheiee. Namanya juga anak anak hiehiheiheiee.  

Saya pun mengamankan jaringan listrik untuk sementara di OFF kan guna menghindari hal hal yang tidak diinginkan.  Mulai dari colokan listrik, hingga kepada instrumen yang memakai sambungan listrik. Dengan cukup mematikan jaringan listrik langsung dari saklarnya, dan mematikan sementara agar tenang dalam beres memberesin barang barang.  Walhasil menjelang malam kami semuanya candle light party alias pake lilin karena masih kuatir jika keadaan banjir dalam rumah, listrik dinyalakan karena sangat beresiko.


DALAM BANJIR :  Inilah banjir yang menggenangi bagian dalam kamar ku. Udah sip dah tinggal berenang aja. Yuk Mareee. Foto Dokumentasi Asep Haryono
KAMAR BANJIR :  Dimana mana air, yah namanya juga kebanjiran. Foto dijepret pada hari Jumat 19 Nopember 2010 jam 20.00 WIB. Foto Dokumentasi Asep Haryono
BAKAR SATE  : Biar banjir dan sudah jam 20.00 WIB malam, masih nyempetin bakar Sate. Jatah daging kurban Ied Adha. Nda pake arang, ya pake kompor juga jadilah. Dagingnya empuk karena sudah direbus sebelumnya. Hehhee Yuk maree. Foto Dokumentasi Asep Haryono

Saat itu kebetulan masih memakai kompor manual alias pake minyak tanah, jadi untuk menyiapkan makan malam semuanya memakai kompor itu yang ditempatkan di atas bangku atau kursi.  Saya sempat sempatnya membakar sate di atas kompor. Dan kompornya di atas sebuah bangku hiehiehiee.  Karena saat itu belum punya bakaran sate, dan juga tidak sempat beli (bakaran sate).  Ya udah daging sapinya direbus dahulu agar empuk dan tidak keras saat dibakar. Begitu sudah empuk, barulah ditusukkan pada tusuk sate.  Bakarnya diatas kompor seperti dalam foto di atas hhiehiehiee. 

Dinner pake Sate donk hiheiheihee?  Cuma masalahnya saat itu tidak ada sambel kacang atau saus kacang yang biasa disajikan oleh para penjual sate.  Jadi untuk mensiasatinya saya pake Bumbu Pecel yang praktis dan banyak dijual di Mal Mal atau di supermarket.  Tinggal cari kecap aja, dan nasi panas hangat.  Jadi biar malam malam "gelap gelapan" pake Lilin dan lampu templok suasana menjadi "hangat" karena dinner sate di atas kompor dan makan bersama keluarga.  Biar menderita karena banjir kami masih bersyukur tidak harus mengungsi karenanya.  Dari sini saya bisa merasakan betapa sengsaranya kebanjiran.  (Asep Haryono)

Dari Kunjungan Singkat Yayasan YAI
Catatan Asep Haryono

Bagi sebagian masyarakat awam seperti saya mendengar kata "kanker" saja sudah membuat pikiran dan perasaan saya bercampur aduk seperti nasi uduk yang dicampur campur. Eala malah lari ke kuliner sih. Tapi benar anggapan orang selama ini mendengar satu kata tersebut (baca : kanker) pikiran saya sudah membayangkan hal hal yang gawat dan membahayakan jiwa.

Sebenarnya apa yang saya kuatirkan tersebut juga punya alasan yang jelas karena jika tidak segera dideteksi secara dini maka hal yang membahayakan jiwa itu bisa diminimalisir atau bahkan bisa dihindari.  Barangkali seperti itulah kira kira inti dari kunjungan Yayasan Anyo Indonesia di lantai 5 Graha Pena Harian Pontianak Post kemarin pagi (Kamis, 17 Januari 2013) sekitar jam 09.30 WIB hingga siang hari.

Mungkin kawan kawan ada yang bertanya ,"apakah itu Yayasan Anyo Indonesia?".  Lebih jelasnya kawan kawan bisa melihat sendiri website resmi Yayasan Anyo Indonesia yang beralamat di http://www.yai-indonesia.org/YAIWP itu.  Nah dalam kesempatan ini saya akan mencoba menceritakan apa apa saja yang mereka sajikan dalam pertemuan itu, berikut laporan Asep Haryono langsung dari Pontianak

Hanya 5000 Rupiah Perhari

Sebelum acara dimulai, para peserta diskusi hari itu langsung diputarkan film dokumenter koleksi resmi dari Yayasan Anyo Indonesia selama lebih kurang 10 (Sepuluh) menit.  Dalam film dokumenter berdurasi pendek tersebut banyak sekali ditampilkan testimoni baik dari para ahli yang menangani kasus kasus para penderita Kanker yang melanda anak anak, dan juga testimoni dari para pemuka masyarakat, selebritis hingga kepada government officials (pejabat pemerintah-red) tentang yayasan YAI itu sendiri.

"Yayasan Anyo Indonesia itu bagi saya adalah rumah yang sangat nyaman, meriah juga seru banged dan membuat saya betah untuk datang dan datang lagi ke rumah ini karena selain yayasan ini sangat membantu anak anak penderita kanker, saya sendiri juga sangat cinta kepada anak anak" kata Ira Maya Sopha, artis anak anak yang sangat terkenal di era taoun 1970 an itu tampil dalam film tersebut..

FILM :  Suasana saat diputarnya film dokumenter tentang Yayasan Anyo kepada peserta yang hadir diantaranya Bapak Drs Salman (Pimred Pontianak Post) dan Bapak H Buchary A Rahman.  Foto Asep Haryono
DISKUSI :  Penjelasan singkat dibawakan langsung oleh bapak dr.Edi Setiawan dengan menggunakan proyektor untuk lebih kena dan mudah dipahami oleh pendengar.  Foto Asep Haryono
Dalam film  tersebut juga ditampilkan Chairman (ketua-red) dari Yayasan Anyo Indonesia yakni Ibu Pinta Manullang Panggabean mengatakan bahwa pada prinsipnya Yayasan Anyo Indonesia (YAI) adalah rumah yang nyaman dan gratis bagi anak anak penderita Kanker yang berasal dari luar kota.  "Rumah yang berada dalam naungan Yayasan Anyo Indonesia ini terletak di  Jalan Anggrek Nelli  Murni Blok A Nomor 110 Slipi Jakarta Barat yang lokasinya sangat berdekatan dengan Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Kanker Darmais" kata bu Pinta Manullang Panggabean

"Rumah Anyo terdiri dari 24 kamar rawat, ruang bermain, dapur, ruang belajar, ruang ibadah buat yang ingin sholat 5 waktu tersedia, tempat untuk syukuran di rumah Jompo atau Yatim Piatu misalnya bisa dilaksanakan di rumah Anyo juga" tegas Ibu Pinta Manullang Panggabean. Beliau juga menambahkan dalam rumah Anyo juga ada tempat untuk anak anak bekreasi bermain dan juga untuk menyetrika pakaian dan menjemurnya juga sudah disediakan di sana.  .

"Visi yang diemban oleh kami di rumah Anyo ini adalah mengajak kerja sama dengan siapa pun di seluruh Indonesia untuk bersama sama, hand in hand , bergandengan tangan meringankan beban para keluarga yang anaknnya menderita penyakit kanker ini" kata Bu Pinta.

Beliau mewanti wanti bahwa rumah Anyo memang dikhususkan bagi para keluarga yang anaknya mendertia Kanker dan berasal dari luar kota Jakarta saja dan biaya yang dikenakan juga sangat sangat murah yakni Rp.5.000,- (Lima Ribu Rupiah) sehari.  Biaya tersebut sudah termasuk penginapan, dan juga makan per keluarga atau per pasien dengan pendampingnya.

Bisa Disembuhkan

  "Jadi bisa dikatakan Rumah Anyo ini adalah penginapan sementar bagi anak anak penderita Kanker yang cukup sehat, lengkap , murah dan memadai sekali" tegas dr.Edi Setiawan Tehuteru Sp.A(K), MHA, IBCLC yang juga hadir dan menjelaskan secara terpisah segala hal yang menyangkut kanker yang sering "menyerang" anak anak.

"Sejauh ini belum jelas apa yang menjadi penyebab kanker yang menyerang pada anak anak karena banyak sekali faktornya misalnya saja faktor Onkogen yakni sebuah Gen yang menyebabkan sebuah sel berubah menjadi ganas dan akhirnya mereformasi dirinya menjadi sel kanker ganas" tegas  dr.Edi Setiawan Tehuteru . Beliau mengibaratkan "Macan yang sedang tidur" sehingga jika sel ini terganggu sel tersebut akan menjadi kanker yang sangat berbahaya.

KANKER : Inilah  dr.Edi Setiawan Tehuteru Sp.A(K), MHA, IBCLC saat menjelaskan tentang Kanker anak kepada para peserta. Foto Asep Haryono 

"Jerawat atau bisul bisa dikatagorikan sebagai kanker namun jenis yang sangat sangat jinak" tegas  dr.Edi Setiawan Tehuteru  yang disambut dengan gerrr para peserta diskusi. Hiehiheiee.  Selain itu, kata beliau, ada faktor bawaan atau GENETIK yakni kanker bola mata yang terkenal dengans sebutan  Retinoblastoma yang merupakan jenis penyakit kanker anak terbanyak  nomor 2 di Indonesia sedangkan yang menjadi jawaranya masih dipegang oleh  Leukimia. Hmmmm

Dibagian penutupnya  dr.Edi Setiawan Tehuteru menegaskan bahwa Penyakit Kanker masih bisa disembuhkan asal ditangani secara cepat dan dideteksi sejak dini.  "Rata rata yang mengeluh dan memeriksakan kesehatannya kepada kami sudah terlambat, rata rata sudah stadium 4, dan wajar saja gejala ini sudah sangat berisiko sekali" tegas  dr.Edi Setiawan Tehuteru.    

Nah bagaimana kita bisa tahu jika anak kita atau anak siapa gitu yang terindikasi kanker  Retinoblastoma ?  Mudah saja gejalanya bisa dilihat dari adanya bercak putih di bola matanya, bola mata yang tidak bening, mata Juling adalah tanda tanda potensi terkena kanker bola mata ini katanya. Dan  dr.Edi Setiawan Tehuteru  juga menyebut Kanker Otak , Limfoma (Getah Bening), Neiroblastoma, dan Tumor Wims (Ginjal) juga termasuk kanker yang sering menyerang anak anak kita.  Hmmm seyemmm

Nah bagaimana dengan anda?. Nah marilah kita periksakan anak kita, anak siapa saja hiehiehe jika curiga pada kesehatan bola matanya, untuk segera memeriksakan diri ke dokter.  Senyuman anak anak penderita kanker adalah senyuman kita semua. Mari perduli kanker anak dengan sebuah senyuman kita.  We care cancer kids with a smile. (Asep Haryono)   
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia