Catatan Asep Haryono

Sebagai realisasi bisnis rumahan dalam membuat dan merancang website buat klien atau jasa pembuatan website yang sudah saya jalani beberapa tahun terakhir ini, tentu saja memerlukan dukungan sumber daya yang memadai dan berkualitas yang baik.

Misalnya saja peralatan PC nya itu sendiri, dan juga support lainnya seperti Monitor TV , printer dan lain sebagainya.  Sebenarnya saya kalaw dirunut ke belakang peralatan Komputer saya di rumah murni bukan hasil dari membeli di toko baik beli baru maupun second (baca : seken).

Saya masih ingat CPU pertama yang saya miliki di era taon 2001 yang lalu adalah hasil hibah atau pemberian seorang sahabat, dan sampai sekarang juga banyak mendapat sumbangan dan hibah dari kawan kantor atau juga rekanan bisnis saya yang lainnya. Seperti baru baru ini saya mendapat hibah atau bantuan free alias gratis berupa Monitor TV ukuran standard sebanyak 2 (dua) buah.  Namun karena berbagai pertimbangan kedua TV monitor tabung itu tidak digunakan, dan akhirnya juga saya harus merogoh kocek lagi untuk melengkapinya dengan TV LCD yang relatif masih baru.  Istilah kerennya buka bungkus.


Cukup Terjangkau
Dengan dana yang sudah disiapkan sebelumnya, akhirnya dirancang dahulu mengenai Monitor LCD merek dan tipe apa yang cocok dan sesuai dengan bajet yang kami miliki. Begitu pula dengan pilihan Printter yang banyak beredar di pasaran yang harga, bentuk, dan fiturnya yang menggitu menggoda.  Saya yakin Monitor dan Printter yang saya rencanakan untuk dibeli itu murah lingkungan, namun pasti sombong di harga. Hahehehehe. 

Saya pun "survey" toko toko online yang banyak beredar di internet dan mempelajari spesifikasi Monitor  LED dan printter merek apa dan fitur yang bagaimana yang cocok dan sesuai dengan kantong atau bajet yang kami miliki saat ini.  Hmmm.  Banding banding harga dari satu toko online ke toko komputer online yang lain, dan semuanya sangat menarik dan menantang. Asyik juga sih banding banding harga atau istilahnya Window Shopping gitu deh.

Gambar dari Internet
Setelah dirasa cukup informasi yang berhasil saya dapatkan hasil "web walking" dari satu toko komputer online ke toko komputer online yang lain maka didapatlah dua barang yang saya cari yakni LED Monitor LD E`942C ukuran 18.5 Inch dan Printer Merek Canon Pixma IP2770

Namun saya tidak belanja kedua barang itu secara online sebagai pengalaman saya belanja online di berbagai situs seperti Tanah Abang dan lain sebagainya.  Saya dapat info dari internet sebagai pedoman (patokan) saja.  Eksekusi nya tentu on the spot (minjem sebutan dari Miss Syahdini- red) alias langsung ke toko komputer yang ada di kota Pontianak.

Eksekusi dilakukan pada hari Jumat siang tadi sekitar pukul 14.30 WIB di sebuah toko Komputer yang cukup punya nama di kota Pontianak, DataCOM Pontianak.  Toko komputer yang terletak di jalan Setiabudi Pontianak ini tidak asing bagi kami sekeluarga karena tahun lalu kami sudah pernah order Notebook merek Acer juga dari toko komputer tersebut.   Nah sudah saya lampirkan di sini gambar printter cannonnya bersama postingannya di sini, dan gambar itu saya ambil dari sini.
LED Monitor LG E1942C 18.5 Inch.  Gambar dari Internet
Begitupula dengan dipilihnya jenis Monitor LED daripada monitor tabung karena kepraktisannya dan relatif jauh menghemat tempat daripada menggunakan monitor tabung yang gede itu.  Dengan monitor LED ini jauh lebih praktis dan mudah dibawa kemana mana.  Mengapa harus merek LG? Barangkali begitu pertanyaannya. Hahaha ini hanya pilihan saja, dan saya sendiri memilih merek LG juga karena pilihan saja.  Kata kawan kawan sih lumayan keren.  Total harga kedua barang yang kami beli pada hari ini adalah Rp.1.570.000,- (Satu Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah).

Mau ikutan Kuis Tebak Berhadiah?  Bulan September 2012 ini ada kuis loh.  Total harga keduanya adalah  harga Rp.1.570.000,- (Satu Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah). Pertanyaannya mudah. Berapa masing masing kedua barang yang kami beli tersebut?  Dengan kata lain berapa harga 1 buah  LED Monitor LD E`942C ukuran 18.5 Inch?.  Dan berapa harga 1 buah Printer Merek Canon Pixma IP2770?.

Tidak perlu buat postingan atau artikel. Cukup tebak Angka saja. Berapa harganya masing masing kedua barang yang saya beli hari ini.  Tidak perlu tepat asal mendekati saja sudah saya anggap cukup.  Periode kuis adalah dari tanggal 1 s/d 30 September 2012.  Akan dicari 1 (satu) orang pemenang yang akan mendapatkan hadiah Pulsa Rp.50.000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah). Dikit amat sih?  Ya lumayan juga khan.  Kirimkan melalui email ke asep@pontianakpost.com  dengan subyek email : Tebak Angka September 2012. Ditunggu ya hihihihi.  (Asep Haryono)
Catatan Asep Haryono

Setelah menunggu beberapa hari setelah Hari Raya Iedul Fitri, akhirnya voucher hadiah lomba menulis artikel spot tempat makanan yang saya peroleh dari StreetDirectory, hadiah hiburan maksud saya , berupa 1 (Satu) buah Voucher Belanja Matahari sebesar Rp.200.000,0 (Dua Ratus Ribu Rupiah) akhirnya bisa dibelanjakan barang.

Setau saya sih memang dalam bentuk barang saja, dan tidak bisa ditukar dengan produk makanan seperti di HyperMart dan lain sebagainya.   Artikel yang saya lombakan saat itu berisi dan berjudul "Sensasi Ala Ranch di Restoran Rindang Alam" bisa dibaca kawan kawan semuanya. Ada banyak foto foto makanan di sana hehehhe.

Dari segi nilai Voucher Hadiah sebesar Rp.200.000,0 (Dua Ratus Ribu Rupiah) memang cukup besar untuk saya sekeluarga, dan saya sangat bersyukur sekali kepada Allah SWT yang sudah memberikan rezeki lebaran ini (Selain THR dari Google yang sudah saya terima beberapa waktu sebelumnya).

Waktu itu saya sudah memberikan voucher hadiah ini kepada istri tercinta, namun beliau justru memberikannya lagi kepada saya. "Ayah sajalah yang memanfaatkannya yah, itu kan uang ayah juga" kata Istri saat itu. Akhirnya demokrasi ditempuh juga, dan pemanfaat hadiahnya dikompromikan untuk diwujudkan menjadi dua benda untuk saya dan untuknya. Nyhehehehehehehe

Dapat Dompet Dan Tas
Dengan mengendarai Yamaha MIO KB 2040 UT milik istri, kami sekeluarga pun akhirnya meluncur dari rumah kontrakan kami di Komplek Duta Bandara Jalan Ahmad Yani 2 Supadio, Pontianak ,  sekitar pukul 19.00 WIB. Singkat kata sampailah kami sekeluarga (Saya, Istri dan putra pertama kami Abbie) di Matahari yang terletak satu gedung di Ahmad Yani Mega Mall (A Yani Megal Mall-red) yang terletak di lantai 2. Kami pun bergegas memilah dan memilih milih produk apa yang bisa ditukarkan dengan Voucher Hadiah dari Matahari tersebut.  Hmmm asyiiik

ALHAMDULILLAH : Voucher Hadiahnya ada 4 lembar masing masing bernominal Rp.50.000,- Nah ini sudah saya scan untuk kawan kawan nikmati hehehe. 

Di dalam Matahari, saya "berpencar" dengan istri dan anak. Saya bergegas menuju bagian dompet pria dan istri tercinta "menginvasi" koleksi tas, sepatu, dan busana wanita yang terletak tidak jauh dengan lokasi hunting saya.  Akhirnya didapatlah apa yang kami cari cari dengan perasaan yang meluap luap dan penuh kegembiraan dan keceriaan. Hahahah. Siapa sih yang tidak senang bisa belanja gratis dari hadiah?. Tentu semua orang senang tentunya.  Memang untuk dua item yang kami cari itu Insya Allah kami masih mampu membelinya. Tapi selagi masih bisa GRATIS kenapa pula harus membayar? hehehehe. Wekekekeke.

Gbr dari Internet
Saya mendapat Dompet Pria merek Planet Ocean dengan harga sekitar Rp.XX.XXX,- (Sengaja angkanya disamarkan biar penasaran persisnya hehehe) berwarna hitam kelam.  Sebagai ilustrasi saya copas kan gambar seperti apa dompetnya.  Ini hanya ilustrasi saja, karena dompet aselinya berwarna hitam keseluruhan. Nda sempat saya foto soale kamera digital saya sudah dikembaliin ke orangnya hahaha. (Ketauan minjem-red).

Sedangkan istri mendapatkan tas wanita (purse) yang juga berwarna kehitaman seharga Rp.XX.XXX merek SCADA (juga disamarkan hehehee).  Nah total dari kedua item tersebut setelah dijumlahkan di kasir adalah Rp.232.000,- (Dua Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah).  Dan begitu sampai di kasirnya, saya perlihatkan voucher Matahari yang saya dapatkan tersebut, dan setelah dipindai dan sah. 

Saya hanya membayar kekurangannya saja yakni sebesar Rp.32.000,- (Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah).  Hahahah sekarang silahkan ditebak aja sendiri berapa harga masing masing item yang kami dapatkan hasil dari penukaran voucher tersebut.  (Kelak ini akan saya jadikan Kuis Tebak Angka untuk edisi bulan September 2012 yang akan datang).

Nah siapin saja ya kira kira tebakannya apa.  Hadiahnya? Pulsa sebesar Rp.50.000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah). Hahahaa dikit amat?  Tapi lumayan kan? Cuma nebak aja, nda perlu buat tulisan atau postingan artiek, follow segala macem.  Dapat Tas dan Dompet gratis? Hiks Mau lagi donk.. Nah nantikan Kuis Tebak Angka Berhadiah edisi Bulan September 2012 mendatang ya. .  (Asep Haryono)
Rumah Kami. Foto Asep Haryono
Catatan Asep Haryono

Tinggal di sebuah komplek perumahan selalu memberikan sensasi dan perasaan yang berbeda beda, dan kadang memberikan nuansa yang baru apalagi hidup dan tinggalnya juga berbaur dengan masyarakat yang heterogen.

Tinggal di kawasan yang dekat dengan Bandar Udara memang sering membuat kesal karena bisingnya suara pesawat yang datang dan pergi setiap harinya. Begitupula yang saya alami sekarang ini, tinggal di Komplek Duta Bandara yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani 2 Supadio memang berdekatan dengan Bandar Udara Supadio juga tidak luput memberikan eksotisme tersendiri

Menurut catatan saya sih tinggal di komplek DUBAN (Singkatan dari Duta Bandara-red) kalaw tidak salah sejak tahun 2005 yang lalu dan kami sekeluarga saat ini menempati rumah Kontrakan yang sudah kami tempati bersama sejak itu dan sudah beranak pinak. Hehehe.  Memang unik juga tinggal di kawasan ini karena selain berbaur dengan warga komplek lainnya yang bermacam profesi dan pekerjaan itu, tinggal di kawasan ini juga relatif cukup hening karena jarang dilalui oleh kendaraan besar sejenis truk yang kadang suka menyelonong itu.

Pengamanan Sendiri-Swakarsa

Walaupun di komplek DUBAN kami juga sudah memiliki staf atau petugas khusus yang ditugasi oleh RT RW dimana kami tinggal, namun keamanan adalah tanggung jawab kita semua.  Kami memiliki pengalaman buruk tahun 2010 yang lalu dimana rumah kontrakan kami itu sudah dimasuki tamu yang tidak diundang (baca : maling) sebanyak 2 (dua) kali.  Mungkin kawan kawan ada yang bertanya kok bisa sampai dua kali kemalingan? Wajar saja pertanyaan itu, dan sebenarnya sudah saya tulis kisahnya di sini. Kawan kawan bisa membacanya setiap saat di sini.

Langkah pertama yang saya lakukan adalah menghungi bengkel atau Las Ketok Bengkel untuk mendesain teralis rumah yang direncanakan akan dipasang di rumah kontrakan kami.  Kok mau sih rumah kontrakan diotak atik sampei keluar biaya segala? Itu kan rumah orang?  Hehehe Ya benar memang itu rumah orang, dan kami mengontrak.  Namun biaya yang kami keluarkan untuk memasang teralis adalah biaya yang seharusnya kami setorkan kepada pemilik rumah (uang sewa kontrakan-red).


JENDELA DEPAN

JENDELA BELAKANG.  Inilah jendela tempat masuknya maling yang menggondol harta benda kami tahu 2011 yang lalu.  Dari jendela inilah sang maling semprul itu masuk.  Foto dokumentasi Asep Haryono

Nah kami kompromi dengan pemilik rumah kontrakan kami agar uang sewa kontrakan rumah kami tahun ini sekitar Rp.2.500.000,- (dua juta lima ratus rupiah-red) tidak disetorkan tunai kepada mereka melainkan dibelikan teralis rumah.  Selain untuk mempercantik rumah mereka (pemilik rumah kontrakan-red), kami pun selaku yang menempati rumah kontrakan juga mendapatkan manfaatnya. Rumah menjadi relatif lebih kokoh dan kuat. Jadi multiplier effect , keduanya memperoleh manfaat. Kebetulans aja pemilik rumah setuju. Wah klop donk kaya botol sama tutup.

Sudah saya lampirkan foto fotonya di dalam postingan ini.  Mulai dari jendela depan, jendela kamar, dan jendela kamar belakang yang memberikan memori yang tidak dapat kami lupakan. Kejadian kemalingan yang kedua yang menimpa rumah kami (saat itu Laptop, Uang, dan Cincin emas raib digondol maling pada tanggal 1 Mei 2011-red) berasal dari jendela belakang.

MEmang tidak menjamin sepenuhnya, namun setidaknya dengan pengamanan pemasangan teralis rumah ini setidaknya bisa meminimalisir kemungkinan tindak kejahatan berikutnya.  Cukup sudah 2 kali kemalingan, dan semoga tidak terulang kembali.  Mari kita waspada dan menjaga diri di rumah dan di lingkungan kita masing masing. (Asep Haryono)
Sering Merepotkan Dan Membuat Susah Orang
Catatan Asep Haryono


Sudah lebih dari beberapa komen dari kawan kawan blogger yang mengeluhkan sering mengalami kesulitan dalam memberikan komentar atau tanggapan atas postingan saya di blog dan saya merasa "bersalah" juga karena sudah banyak menyusahkan kawan kawan semua. Untuk itu sekali lagi saya menyampaikan penyesalan dan bukan bermaksud untuk mempersulit kawan kawan dalam memberikan komentar di postingan.

Karena masih dalam suasana lebaran (masih di bulan Syawal juga khan-red) saya menyampaikan Selamat Iedul Fitrie 1 Syawal 1433 Hijriah, Minal Aidzin Walfaidzin Mohon Maaf lahir dan Bathin. Insya Allah saya akan mampir ke "rumah" kawan kawan semuanya satu persatu untuk bersilaturahmi atau istilah kerennya Blogwalking. Sebenarnya maksud awal dari settingan moderasi dilengkapi dengan Capthca di sini adalah untuk menghindari SPAM atau komentar yang tidak santun baik dalam pemakaian kosa kata maupun kata kata yang berisi konten yang mengandung SARA.

Tau sendiri kan satu kata terakhir itu (SARA-red) sedang lagi Booming, dan sudah banyak contohnya mulai dari kasus Bang Haji Rhoma Irama, sampai pada isu isu di Pilgada Ibukota Jakarta dan beberapa tempat lainnya di Indonesia. Tadinya tujuan awal dan "mulia" itulah yang menjadi dasar pokok settingan moderasi dengan Captcha tersebut. Namun dalam beberapa hari terakhir ini justru menjadi bumerang bagi saya sendiri. Dan ini sudah terbukti beberapa kawan kawan merasa "terbebani" dan juga kesulitan dalam memberikan komentar.

Sementara Di Hapuskan
Kadang saya sendiri mengalami hal serupa yang dialami oleh rekan Popi yang mengalami kesulitan dalam memberikan komentar pada postingan artikel saya kemarin yang berisi dan berjudul tentang "jarang menang undian atau kuis berhadiah", dan saya anggap ini sudah menjadi puncak kekesalan kawan kawan terhadap saya hihihihihihi. Sungguh saya merasa sangat tidak nyaman karena sudah membuat susah kawan kawan. Hiks hiks. I am so sorry my friends.

Begitupula dengan SPAM, karena ada beberapa blogger yang sudah mengisi komentar namun saya cek tidak ada dalam daftar komentar yang akan disetujui namun "nyelonong" masuk ke dalam folder SPAM. Saya merasa itu komentar yang aseli ditulis oleh human alias manusia, namun mengapa bisa masuk ke folder SPAM ya. Ini juga sering dialami oleh blogger The Kupu Dini Haiti Zulfany di Pontianak. Begitu saya tau ada komentar yang masuk ke dalam folder SPAM saya langsung mencontrengnya atau menandainya bahwa itu komenta aseli manusia dan bukan SPAM (Not Spam).

Shout Box
Alasan lain moderasi dan Captcha ini untuk sementara di non aktifkan karena saya ingin komentar kawan kawan blogger yang saya cintai bisa langsung tayang, dan tanpa harus direpotkan dengan menuli ulang kode verifikasi tanda human (manusia) karena saya sudah yakin yang mengisi adalah human alias manusia.

Mungkin yang paling agak mengganggu bagi saya saat ini adalah kolom shout out atau shout box yang isinya banyak yang "aneh aneh" dan banyak yang menggunakan bahasa Inggris. Setelah saya meluncur ke TKP alamat website atau bloh yang ditinggalkan para pengisi shoutbox sering mengarah ke website "lucu lucu" atau kadang website orang jualan atau dagangan. Weleh weleh weleh.  Kadang setelah saya clear (hapus-red) semua komentar di Shout Box eh besok muncul lagi dan selalu "rame".  Puyeng dah

Padahal tujuan "mulia" saya mencantumkan kolom Shout Box ini adalah sebagai kolom komentar instant dan praktis tanpa harus membuka email untuk berkirim komentar atau mengisi kolom postingan yang terletak di bawah artikel. Walaupun pesan yang disampaikan dalam kolom Shout Box ini terbatas karakter hurufnya dan tidak sepanjang jika mengisi komentar di kolom form komentar di bawah postingan.

Mengisi kolom komentar di Shout Box sangat mudah dan praktis, dan sudah pasti langsung tayang dan bisa dibaca oleh setiap orang. Bahkan si admin atau pemilik blog juga dengan mudah bisa menjawab langsung komentar yang masuk di halaman shout box ini.

Namun peluang terjadinya abuse (penyalah gunaan-red) tetap sangat terbuka. Bisa saja pengisi kolom shout box ini mengaku ngaku sebagai pemilik blog dan atau mengatas namakan pemilik blog mengisi komentar. Nah untuk mengatasinya tinggal kita delet saja di file manager Shout Box kita masing masing. Namun sejauh ini tidak ada yang neka neko dalam komentar di shoutbox ini.

Penonaktifan Moderasi Komen dan Captcha ini bukannya tanpa resiko. Malah sangat beresiko seperti yang sering dialami oleh rekan blogger Ciga Golb yang sering kebanjiran posting postinga yang berisi konten iklan orang jualan serta iklan iklan yang sering menganggunya bisa juga terjadi pada saya.   Namun demikian saya selalu berprasangka Positif dan pikiran yang positif (Positive Thinking).  Jika hal itu terjadi (SPAM, SARA, Jualan Iklan beserta keluarga dan sodaranya) sudah pasti terpaksa akan saya hapus.  Sesederhana itu. Simple

Itulah yang dapat saya bagikan kepada kawan kawan di hari ini, dan semoga bermanfaat untuk kebaikan kita bersama. Sekali lagi saya. Salam dari Bumi Lintasan Khatulistiwa Pontianak. Kalimantan Barat (Asep Haryono)
Catatan Asep Haryono

Bagi yang senang ikut undian undiang berhadiah atau kontes hadiah dari sebuah produk iklan sudah saya jalani jauh hari bahkan sejak saya masih duduk di bangku SMP di Era taon 80 an gitu deh kalaw nda salah.  Gemar undiang hadiah ternyata sudah saya gemari sudah sejak ;lama rupanya ya.

Sudah banyak produk iklan yang ada undian berhadiahnya yang sudah saya ikuti di era itu sebut saja SUGUS (Masih ingat nda sama produk permen yang satu ini-red), Permen Chelsea, Susu Dalam Botol dan kemasan "DAFFA" , undian minuman Pepsi dan Mirinda (Sekarang sudah tidak ada ya merek MIRINDA-red) dan beberapa merek lainnya yang saya sudah tidak ingat lagi karena begitu banyaknya.

Namun dari sekian lama "karir" mencoba peruntungan di produk iklan iklan yang hadiahnya sangat menggiurkan tersebut saya jarang sekali menang walaupun di nomor hadiah hiburan saja. Hehehe. Belum Hoki kali yee. Tapi bagaiamana dengan kawan kawan semuanya yang hadir di forum ini apakah juga "gemar" berburu undian undian berhadiah itu?. Saya yang pasti saya tidak ikut Judi atau semi Judi seperti SSB (Sumbangan Sosial Berhadiah), Porkas (Tebak 4 huruf dengan mengikuti jadual skore sepakbola) dan lain sebagainya walaupun hadiah utamanya duit 1 Milyar rupiah. Kaga deh. 

Iseng ISeng Berhadiah
Saya masih ingat waktu masih duduk di SMP tersebut, saat itu saya masih tinggal di Jakarta (Tepatnya di daerah Pademangan-Jakarta Utara-red) bersama kedua orang tua, dan saya sempat melihat ada sebuah majalah yang mencantumkan promo undiang berhadiah.

Kalau tidak salah sih nama produk apa gitu, produk makanan gitu deh.  Tidak taunya itu majalah sudah lama, dan saya tidak melihat batas akhir pengiriman hadiahnya, lalu saya kirim saja pake pos undian tersebut, dan berhara menang.

Benar juga Tukang Pos datang ke rumah kami, dan mengantarkan sebuah paket sampel coklat,  Tadinya saya senang sekali menerimanya membayangkan hadiahnya sama dengan di koran iklannya. Dan setelah saya buka ternyata isinya cuma 3 (tiga) buah buku tulis. "huaaaaa hehehhee" saya ketawa saja saat melihat surat pengantar berkop perusahaan produk tersebut sebagai pengantar paket hadiah buku tulisnya. Di surat tersebut disebutkan bahwa periode undian berhadiah sudah ditutup, dan sebagai kenang kenangan merek mengirimkan buku tulis kepada saya. Hhehehehee. hiheiheiheihiee

Sampai sekarang, di usia sekarang ini, saya masih ikut dan asyik asyik aja ikut berbagai undian produk iklan yang sedang "booming" saat ini yang menawarkan banyak hadiah hadiah "wah" mulai dari uang tunai, tiket Umrah, mobil mewah, rumah idaman, alat alat elektronik (TV, dan lain sebagainya) sampai sekarang. Namun semuanya masih jauh dari harapan dalam arti kata belum pernah menang walaupun sekedar hadiah handuk saja sebagai hadiah hadiah hiburan.   Hehehhee.    

Saking senengnya berburu hadiah hadiah iklan, sampai sekarang saya pon "getol" beli produk Iklan asal sesuai dengan yang saya butuhkan namun ada hadiah langsungnya hiheiheihe.. Sebagai contoh produk bubuk sabun cuci merek "D" (Kalaw saya sebut merek ya iklan donk hehehe-red), yang ada hadiah Mangkuk gratisnya. Hahahhaa, itulah saya.   Saya perlu beli produk itu karena memang perlu untuk suatu keperluan, dan hadiah sebagai "bonus tambahan" saja. Tidak ada promo hadiah langsung juga tidak apa toh saya sudah dapat produknya. Jadi jika ada hadiah promo ya tentu saja senang sekali, siapa sih yang nolak dikasih hadiah?

Awas Penipuan Dimana mana
Yang paling anyar adalah undian produk Olahan Kentang Crispy yang gambarnya sudah saya cantumkan di sini, yang menawarkan hadiah "wah" jalan jalan ke London bersama Nidji (Wah ini termasuk grup boyband yang saya suka juga-red) kebetulan saja waktu itu saya tidak beli produknya.  Dapat hadiah tetangga yang dapat parsel lebarang (wah diburu KPK nda nih-red) dan isinya ada kentang krispi yang wadahnya mirip tabung tempat bola tenis itu. Ya udah ikuti aja prosedur cara berpartisipasinya, dan tentu saja berhadap menang, yah minimal hadiah hiburan gitu deh. Hehehhehee.

Bagaimana dengan penipuan undian berhadiah ini? Wah saya malah sering ngerjain Nomor Nomor pengirim SMS hadiah fake alias palsu itu. Mungkin karena kami tau bahwa itu penipuan. Saya dapat SMS isinya menang hadiah mobil dan diminta menghubungi nomor nomor tertentu buat konfirmasi hadiah ujung ujungnya minta uang buat uang muka dan lain sebagainya. Halah mobil dari Hongkong.  Ikut undian  juga nda tiba tiba dapat hadiah Mobil.   Mungkin karena kami tau itu Penipuan.  Namun bagaimana mereka yang tidak tau? Nah berhati hatilah jika ada SMS Penipuan, dan modus modus penipuan lainnya yang semakin beragam. Hapus saja SMS yang memberi kabar anda dapat Mobil atau Uang. Karena sudah pasti itu palsu. 

Namun keberuntungan juga kadang "menclok" juga buat saya sekeluarga, dan ini biasanya berbentuk Door Prize baik karena ikutan Sepeda Santai atau istilahnya FUN BIKE, atau kegiatan even rame rame lainnya. Hadiahnya mulai dari Kipas Angin, Dispenser,  sampei setrikaan.  Hahahha. Kadang kadang hadiah hadiah Door Prize semacam ini  bisa dijadikan "pelipur lara" karena jarang menang di undian produk produk iklan semacam yang saya sebutkan di bagian atas tulisan ini. ISeng ISeng Berhadiah Hahhahahaa. (Asep Haryono)
Catatan Asep Haryono

Secara pemikiran logika , mungkin definisi hemat hampir identik dengan pelit ?. Hanya saja apakah bisa kedua kata tersebut mempunyai makna yang sama ? . Otak saya ini mengatakan bahwa hemat tidak bisa di samakan dengan pelit , meskipun juga hemat itu "saudara dekat"nya pelit . Hemat menurut saya adalah suatu tindakan cermat dalam mengatur pengeluaran tanpa mengurangi apa apa yang telah menjadi kebutuhan sehari hari , hanya dengan lebih menekan keinginan yang sifatnya dapat di kurangi .

Hemat di sini memanfaatkan segala pengeluaran dengan tepat , benar benar manfaat dan bukan harus menghindar kalau saja ada seseorang yang memerlukan pertolongan kita , jelas tentu bisa membedakan yang mana kebutuhan yang mana keinginan .Sedangkan definisi pelit adalah menekan dan mengurangi segala apa yang menjadi kebutuhan , meminimalisir keinginan , tidak mau tahu dengan keadaan sekitar yang tidak memberi keuntungan pada diri sendiri .

Benarkah suatu tindakan hemat ujung ujungnya adalah pelit , kikir ? Anggaran pengeluaran lebih sedikit dari pada umumnya adalah sifat pelit ? Seperti biasa kalau suatu hal yang tidak sesuai dengan prinsip , saya pasti ngotot , memberi argument yang bisa saya jelaskan meskipun seadanya . Saya paham betul kemampuan otak saya masih standar dan tidak sekelas dengan otak cerdasnya orang orang..
Tapi dari pada hanya menjadi  bahan unek unek kan kan lebih baik di sampaikan , soal di terima apa tidaknya itu terserah pembaca dan pendengar , toh saya juga bukan menganggap bahwa prinsip saya itu yang paling benar . Ketika saya pada posisi hemat tapi di katakan pelit , rasa rasanya hati saya kok dongkol .

Apa hanya karena anggaran pengeluaran lebih sedikit terus bisa di katakan pelit ?, saya tidak habis pikir apakah selama ini saya acuh terhadap kebutuhan dan enggan memberi pertolongan yang di perlukan . Anggaran bulanan lebih sedikit bukan berarti lepas dari keinginan untuk berbagi , bagaimana dengan jumlah anggaran yang begitu besar tapi tak sepeserpun berbagi dengan sekitarnya , dan anggaran itu hanya untuk kebutuhan sendiri .

Rasa rasanya topik seperti ini kurang etis kalau diperdebatkan lebih lanjut , atau mungkin lebih baik jadi bahan koreksi diri sendiri apakah benar kita ini termasuk kategori pelit atau hemat . Bagus tidaknya kualitas kita dalam kehidupan sehari hari bukan kita yang menilai , tapi orang lain dan merekalah cerminnya .

Saya yakin setiap orang memiliki prinsip masing masing dan tidak aneh juga kalau prinsip itu memiliki perbedaan di tiap perorangan , tapi bukan berarti orang lain berbeda prinsip dengan kita terus kita bisa mengatakan bahwa orang itu salah. Bukan masalah dia yang salah dan kita yang paling benar , hanya saja perbedaan prinsip.

Saya juga yakin dan menyadari bahwa setiap orang mayoritas menganggap dirinyalah yang paling benar , itupun karena prinsip .Dan yang perlu di ketahui , orang memilih tidak berprinsip , itupun juga prinsip. Mungkin dari perbedaan prinsip inilah yang mengakibatkan perbedaan definisi hemat dan pelit , hemat itu yang seperti apa dan pelit itu seperti apa , atau bahkan hemat berpeluang besar menjadi pelit , itu juga bisa.


Namun hal ini akan menjadi masalah jika rasa empati dan rasa berbagi kepada sesama sudah mulai luntur di dalam diri kita. Rasa tenggang rasa dan rasa menghargai orang yang tidak makan di saat kita makan dengan lahapnya sungguh suatu perasaan yang tidak menghargai mereka yang tidak makan.

Jangan sampai persoalan hitam putih di atas kertas , prosedural, dan formalitas mengalahkan rasa empati dan tenggang rasa bagi sesamanya. Sungguh tidak etis jika kita makan kenyang dan lahap ditengah saudaranya yang tidak makan dan hanya menonton mereka yang makan. Jangan. Janganlah begitu. (Asep Haryono)
Catatan Asep Haryono

Dalam penerbangan sekembalinya dari Denpasar ke Jakarta pada tanggal 14 April 2011 yang baru lalu, saya berkesempatan mencoba terbang dengan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 405 tujuan Denpasar- Jakarta dengan pesawat Tipe Boeing 737-800 NG. Nah "NG" di sini adalah kepanjangan dari Next Generation. Hmm, Memang pengalaman yang pertama buat saya mencoba terbang dengan Garuda Indonesia untuk tipe atau seri 800 Next Generation ini yang saya bagikan pengalamannya buat kawan kawan semua..Eh ada Videonya Juga loh di postingan ini hehehehehe

Sedangkan untuk terbang dengan Garuda Indonesia sendiri sudah tidak ingat lagi. Dalam catatan saya sendiri sih mulai terbang dengan Garuda Indonesia sejak tahun 2007 yang lalu untuk tujuan ke Denpasar, Bali. Rata rata saya naik Garuda Indonesia hanya untuk tujuan ke dan dari Denpasar, Bali. Pesawat Tipe Boeing 737-800 Next Generation ini mempunyai jarak tempuh (range) 5.425 Km, dan memiliki kapasitas sebanyak 12 (dua belas) tempat duduk untuk kelas Eksekutif dan 144 (Seratus Empat Puluh Empat) kursi tempat duduk untuk kelas Ekonomi, dan ini saya baca dari berbagai sumber.

Sedangkan awak kabinnya sebanyak 6 (Enam) orang dan terdapat 2 (dua) orang di kokpit. Sedangkan kecapatan maksimum pesawat tipe 800 NG ini adalah 853 kph, dan menggunakan mesin jenis LCDM56-7 B. Ketinggian jelajah pesawat ini adalah sekitar 38.000 diatas permukaan laut. Waktu tempuh pesawat ini dari penerbangan Denpasar menuju Jakarta ditempuh dalam waktu 1 jam 25 menit. 

Konon pesawat jenis Garuda Indonesia 737-800 Next Generation ini direncanakan akan mendudukung ekspansi operasi perusahaan pada rute-rute domestik dan regional. Salah satu keistimewaan Boeing 737-800 Next Generation yang dimiliki oleh Garuda Indonesia adalah interior terbaru dengan televisi LCD layar sentuh pada setiap kursi di kelas bisnis dan kelas ekonomi dengan audio video on demand (AVOD) entertainment systems yang menawarkan 25 feature film and 25 audio tracks. Dengan in-flight entertainment (IFE) canggih yang terdapat di setiap kursi, maka para penumpang bisa menonton film dan mendengar musik selama penerbangan.

AVOD Yang Lumayan
Hari itu hari kamis, tanggal 14 April 2011 , saya berangkat dari Denpasar menuju Jakarta setelah mengikuti kegiatan KangGURU Indonesia di Denpasar Bali dengan menggunakan Garuda Indonesia. Menurut rencananya setelah sampai di Jakarta, selanjutnya saya akan connect untuk langsung menuju kota Pontianak pada hari itu juga. Adalah hal yang rutin bagi saya menggunakan maskapai penerbangan plat merah itu dalam setiap kunjungan saya ke Denpasar Bali yang biasanya rutin setiap tahun.

Salah satu hal yang saya rasakan istimewa pada hari itu adalah pesawat Garuda yang saya tumpangi. Bernomor penerbangan GA 405, siang itu pesawat yang saya tumpangi sepintas, dari luar terlihat “livery” baru Garuda, sama seperti Boeing 737-800 baru milik Garuda lainnya. Begitu masuk ke dalam kabin, langsung merebak bau khas sistem pendingin udara yang masih baru. Sepintas saya berpikir ini adalah unit pesawat baru. Lantas, saya pun mendapati kursi-kursi penumpang berbalut warna-warna baru.

Ternyata dugaan saya tidak jauh melesat. Garuda Indonesia telah melengkapi armada barunya seri Airbus dan 800 NG dengan fasilitas terbaru yang biasa disebut dengan audio & video on demand (AVOD) yakni suatu perangkat dan sistem hiburan di dalam pesawat in-flight entertainment (IFE) yang canggih yang terdapat di setiap kursi, baik di kelas Ekonomi maupun bisnis. Dengan fitur canggih ini maka para penumpang bisa menonton film dan mendengar musik selama penerbangan.

LAYAR SENTUH : Inilah Garuda In-flight Personal Entertainment System dengan layar LCD di setiap bangku penumpang kelas bisnis dan ekonomi pada pesawat Boeing 737-800 Next Generation (14/4). Foto Asep Haryono


Pada kelas ekonomi, alat pengontrol navigasi antar muka alat hiburan untuk kelas ekonomi terletak pada sandaran lengan kursi yang mempunyai dua fungsi utamanya yakni sebagai alat untuk menyesuaikan volume suara dengan menekan tombol UP dan DOWN di bagian pengontrol Volume.

Sedangkan fungsi yang lainnya adalah sebagai sarana untuk bertukar saluran dari interaktif ke pertunjukan (Air show) begitupula sebaliknya. Saat saya mencoba fasilitas AVOD ini, saat duduk mendapati posisi layar sentuh (touch screen) yang belum diaktifkan. Beberapa saat setelah di udara, maka fasilitas AVOD di tiap kursinya diaktifkan, maka saya langsung dapat melihat di layarnya halaman depan (homepage) untuk in-flight entertainment (IFE) muncul dilayar di depan saya.


Cara pengoperasiannya pun cukup mudah. Kita tidak perlu lagi membuka buka buku panduan pengoperasian AVOD, karena semua fitur fitur yang tersaji di halaman depan (homepage) AVOD di tiap kursi ini bisa menggunakan pilihan bahasa yang tersedia. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Untuk memudahkan pemahaman saya yang baru pertama sekali mencoba B737-800 Next Generation ini saya memilih pilihan bahasa Indonesia. Kita cukup menyentuh layar di depan kita dan memilih katagori katagori hiburan yang mau kita nikmati selama penerbangan. Fitur fitur utama AVOD tipe B737-800 Next Generation terdiri atas beberapa katagori hiburan yang utama yakni Magazine Rack , Kid Worlds, Travel Info, Cultural Survey, Feature Update, Games dan juga Audio. Selain itu difitur utama yang lain ada Short Feature , New Release, Music Video, Destination Video, dan lain sebainya.

Sedangkan untuk seri AIRBUS A330-200 kelas bisnis dan seri Boeing 737-800 NG kelas Eksekutif menggunakan hand set yang berbentuk seperti alat Handphone yang berbentuk lonjong dengan panel panel kontrol di dalam alat itu. Hand set inilah yang digunakan oleh para penumpang untuk menavigasi sistim hiburan selama penerbangan.

Fitur Musik dan Film
Aplikasi ini dirancang untuk menggunakan alat kontrol pada posisi vertikal. Salah satu kendala dalam penggunaan fasilitas AVOD dalam Boeing 737-800 NG ini adalah kemampuan pemuatannya (loading) yang bisa terhenti beberapa detik sesuai dengan daya muat yang bersinergi dengan sistim navigasi pesawat. Jadi para penumpang harus bersabar menunggu beberapa detik sampai pemuatan (loading) video maupun musik yang kita pilih selesai sehingga bisa dinikmati dengan baik.


HIBURAN : Suasana kabin Boeing 737-800 Next Generation baru Garuda Indonesia tujuan Denpasar - Jakarta (14/4) dengan in-flight entertainment system. Foto dibuat ketika saya baru masuk pesawat dan layar LCD belum dinyalakan. Foto Asep Haryono


KENDALI : Fitur pengaturan suara dan saluran TV pada AVOD tipe Boeing 737-800 Next Generation baru Garuda Indonesia juga bisa dikendalikan di lengan kursi. Foto Asep Haryono


Karena jarak tempuh dari Denpasar ke Jakarta hari itu hanya berlangsung 1 jam 25 menit, jadi saya tidak sempat mencoba semua fitur fitur yang ada di dalam fasilitas audio & video on demand (AVOD) di pesawat seri B737-800 Next Generation yang saya tumpangi itu. Namun saya sempat menjajal fitur Destination Video dan Audio Musik nya. Ketika jari jemari saya menyentuh layar dan mengoperasikan Destination Video, saya bisa melihat bahwa konten dalam Destination Video itu berupa kumpulan klip video tujuan tujuan wisata terkenal yang ada di Indonesia seperti Mataram (Lombok), dan lain sebagainya. Sedangkan fitur Audio yakni pilihan musik bisa saya dengar dengan kualitas suara yang prima.


Video pendek tentang Saya yang berhasil saya rekam di penerbangan Garuda Indonesia rute Denpasar - Jakarta pada tanggal 14 April 2011 lalu.  Rekaman dibuat dengan menggunakan kamera poket Nikon L-19 Coolpix. Sederhana aja. Take a look this short video. Hehehe. Enjoy

Hanya saja untuk pilihan musik Video dalam B737-800 Next Generation ini kita tidak dapat memilih sendiri katagori jenis musik dan kelompok musik sesuai dengan pilihan saya. Semua fitur musik videonya berupa kompilasi video musik yang hanya kita bisa dengar secara berurutan dari track 01 hingga track yang terakhir.

Berbeda sekali fitur avod pada pesawat KLM tujuan Jakarta - Kuala Lumpur pada bulan Nopember 2009 lalu dimana fitur avod untuk katagori Musik Video dan FILM bisa kita pilih sesuai dengan selera kita. Mau film terbaru, film klasik , film laga, film horor serta film comedy bisa kita pilih dengan mudahnya. Hal itu juga mudahnya saat kita memilih musik video. Bahkan alat bantu dengar (head set) dalam KLM ini bisa boleh anda bawa pulang ke rumah sebagai kenang kenangan

Saya juga sempat mencoba menonton film dari banyak pilihan yang tersedia. Tapi, begitu tersadar bahwa lama penerbangan Denpasar-Jakarta tak lebih dari 1 jam 25 menit, maka saya segera pindah menu dari musik video untuk menjajal game. Dan salah satu Game favorit saya untuk membunuh waktu, selama di jalan adalah game Sudoku. Rilis resmi Garuda dalam majalah memang disebutkan bahwa di pesawat baru ini sudah tersedia 25 in-flight movies, 10 TV programs, 35 album musik dan 25 interactive video games.

Saya berangan angan andai saja ada kesempatan lain untuk menjajal lagi Boeing 737-800 Next Generation untuk penerbangan panjang misalnnya mungkin saya ada kesempatan untuk mencoba fitur fitur AVOD lainnya yang tersedia sehingga bisa membuat ulasan yang lebih rinci lagi. Sebagai penutup tulisan singkat ini saya berharap fitur AVOD pada B737-800 Next Generation ini bisa lebih terus ditingkatkan lagi performanya terutama pada konten seleksi dan pilihan musik video dan filmnya. (Asep Haryono)

Catatan Asep Haryono
Bulan Suci Ramadhan 1433 Hijriah baru saja beberapa hari yang lalu sudah meninggalkan kita semua, dan tidak terasa waktu begitu cepatnya berlalu. Sungguh benar benar waktu yang sangat cepat berlalu tak terasa begitu saja tanpa kita sadari bukan?.

Coba saya tengok ke belakang sekilas saja saat gegap gempita semua masyarakat bersiap dalam menyambut bulan suci Ramadhan, dan kini tidak terasa sudah beberapa hari sang Bulan tercinta terkasih dan selalu dirindukan itu, Ramadhan, sudah pergi meninggalkan kita semua.

Apakah kawan kawan semua bisa memastikan kapan kira kita kawan kawan semua bisa bertemu dengan bulan Ramadhan lagi di masa yang akan datang?. Saya saja tidak tahu, dan saya yakin kawan kawan juga tidak ada yang tahu.  Tidak ada yang tau kapan lagi kita akan dipertemukan dengan sang Ramadhan, tidak ada yang bisa menjamin itu semua. Ramadhan memang sudah meninggalkan kita semua, namun bagi saya pribadi ada beberapa catatan dan ini membuat kesedihan yang amat mendalam buat diri saya pribadi.

Pertama :Ibadah dan Amal Yang Tidak Maksimal
Kesedihan saya yang pertama adalah betapa kurang maksimalnya saya dalam beramal ibadah dan melakukan aktifitas sosial keagamaan dan kemasyarakat yang bernilai ibadah selama bulan Ramadhan 1433 Hijriah yang baru saja berlalu itu.  Sholat Tarawih yang selalu saya impikan bisa hadir di Masjid di dekat rumah saya juga tidak dapat saya lakukan dengan baik, banyak bolong bolongnya.

MENGAJI : Banyak jamaah mengaji Al Quran selama Ramadhan.   Photo Courtesy Pontianak Post
Baik bolong tidak dapat Tarawih di Masjid, sampai "bolos" alias tidak Tarawih sama sekali, dan ini suatu "prestasi" yang tidak keren buat saya, begitu juga dengan amalan ibadah lainnya seperti Tadarus Al Quran, dan mendengar kajian keagamaan menjelang buka puasa.  Saya bahkan hanya mengandalkan Siaran Radio hanya untuk mendengarkan Tausyiah, atau kajian KeIslaman di radio radio menjelang memasuki waktu berbuka Puasa atau setelah Saur setiap harinya.   Saya rasakan ini juga tidak maksimal.

Kedua : Masjid Kembali Sepi
Kesedihan saya yang kedua adalah masjid di komplek saya kembali sepi dan tidak sehinggar binggar di awal Ramadhan atau selama bulan Suci Ramadhan.  Saya rasa hampir di setiap masjid di negeri ini relatif kembali kepada suasana yang sepi.  Kalau pun ada yang sholat lima waktu di masjid semuanya "4L" alias Loe Lagi Loe Lagi.   Persoalan klasik pasca Lebaran ini memang melanda di hampir di seluruh Masjid di Indonesia : Masjid kembali sepi "ditinggal" Jamaahnya pasca Ramadhan.

MAKMUR :  Suasana Sholat Tarawih di Masjid selama Ramadhan selalu penuh sesak. Kini  banyak Masjid kembali sepi dan suni ditinggalkan Jamaahnya pasca Ramadhan. Photo Courtesy Pontianak Post

Bagaimana mungkin ini selalu terjadi dan terjadi lagi masjid masjid kembali sunyi dan sepi. Bukankah di awal Ramadhan dan selama Ramadhan, masjid masjid penuh sesak ramai Jamaah baik tua , muda, anak anak, setiap kalangan semuanya ada.  Tidak jarang dari Tarawih inilah tercipta suatu pertemanan, persahabatan dan silaturahmi yang baru dengan semakin beragamnya orang orang yang hadir di Masjid. Tidak tertutup kemungkinan berkembang menjadi kontak bisnis maupun ke arah hubungan yang serius. Ooppsss

Selain itu yang perlu menjadi catatan kami adalah lebaran tahun 2012 ini kami belum bisa merasakan nikmatnya Pulang Kampung atau Mudik, dan secara otomatis juga kami sekeluarga belum bisa berlebaran dengan orang tua di kampung.  Tidak ada masalah orang tua siapa yang akan kami sambangi, karena orang tua saya, dan orang tua pihak istri sama saja, mereka adalah orang tua kita kita juga.  Tidak ada istilah orang tua mu atau orang tua ku. Yang ada adalah orang tua kita.

Kini setelah Ramadhan pergi meninggalkan kita, yang sholat di Masjid hanya satu atau dua baris shaf saja.  Ini yang membuat saya galau dan gundah gulana.  Bagaimana caranya agar masjid masjid kembali makmur oleh Jamaah bahkan setelah Ramadhan berlalu?.  Adakah upaya praktis dan jitu untuk memakmurkan masjid masjid itu? (Asep Haryono)

Gambar dari Internet
Dari Makan Malam Sampai Memegang Salju
Catatan Asep Haryono

Assalamualaikum Wr Wb> Alhamdulillah kini saya kembali hadir di belantara dunia perblogingan setelah "cuti posting" selama beberapa hari karena silaturahmi dan lebaran mulai dari tanggal 19 s/d 21 Agustus 2012 yang lalu. Sebenarnya hari ini pun saya masih malas untuk memulia aktifitas (ngantor-red) karena masih ingin dirumah menemani keluarga menyambut tamu tamu yang mungkin datang di rumah kontrakan kami di Komplek Duta Bandara Jalan Ahmad Yani II Supadio, Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Propinsui Kalimantan Barat.

Wedew lengkapnya disebut alamatnya, yah tidak apa apa khan tidak kenal maka tidak sayang, dan saya ingin disayang sama kawan kawan blogger semuanya di mana saja berada.  Dalam postingan sederhana ini saya hanya menceritakan sedikit tentang mimpi saya tadi malam, namun juga diawali dengan cerita sekilas tradisi lebaran keluarga kami di Pontianak sebagai pembukanya.   Eng Ing Eng cerita dimulai...

Gambar dari Internet
Tradisi Lebaran di Pontianak
Mungkin tidak jauh berbeda dengan kota kota lainnya di Indonesia seperti berkunjung ke rumah sodara, kerabat, handai tolan, rekan kerja dan lain sebagainya. Bersyukurlah jika kawan kawan blogger yang saya cintai ini bisa berlebaran di kampung halaman bersama orang tua , sodara dan kerabat.  

Kami memang tidak pandai membuat kue lebaran, dan entah karena sibuk nda mau belajar buat kue, atau memang waktu yang tidak memadai, namun lebih praktis saja deh dengan membeli kue kue lebaran yang sudah siap saji yang banyak tersedia di pasar pasar tradisional, supermarket, dan Mall terdekat di sekitar kami.   Malu kah tidak bisa membuat kue? Tentu saja tidak.  Malu kah menyajikan kue kue lebaran boleh beli dari pasar buat para tamu yang datang? Tentu saja tidak. Mengapa harus malu?

Tahun 2012 ini saya sekeluarga berlebaran di kota Pontianak saja. Walaupun "kampung halaman" saya di Jakarta, dan istri di Kulon Progo Jogjakarta, namun karena sesuatu (minjem dari Syahrini-red) kamisekeluarga belum dapat berlebaran di kampung halaman masing masing. Karena sesuai "tradisi" kami sekelyarga kalau mudik lebaran akan menjelajahi dari rute Pontianak - Jogjakarta-Jakarta-Pontianak yang tentu saja harus punya banyak persiapan ini itu dan lain sebagainya.

Namun kami berdua cukup bahagia karena bisa "mampir" ke rumah orang tua walaupun melalui percakapan telepon saja setelah Sholat Ied selesai. Juga kiriman uang THR buat kedua orang tua masing masing walaupun bagi kami jumlah uang yang kami kirimkan sebagai THR buat orang tua sangat kecil dan namun sampai di situlah kemampuan kami , anak anaknya.  Kami juga menyampaikan permohonan maaf kami, anak anaknya, kepada orang tua belum dapat berlebaran bersama mereka tahun ini. Tidak dapat kami gambarkan betapa terharunya orang tua terdengar jelas dari suara mereka di telepon. 

Gambar dari Internet
Mimpi di Host Family
Ini dia inti ceritanya. Tadi malam saya bermimpi menginap di Host Family atau keluarga angkat di London. Entah kenapa mimpi konyol semacam ini hadir di malam saya tidur semalam?.

Kata orang mimpi adalah akumulasi keinginan , impian dan harapan yang belum tercapai dan sudah sampai pada puncaknya untuk segera di wujudkan hingga terbawa mimpi.  Memang sudah lama saya memimpikan bisa melanjutkan studi di Luar Negeri (mungkin Australia karena saya banyak "channel"nya ke sana-red) melalui seleksi Beasiswa yang sampai sekarang selalu terkendala untuk ikut proses seleksi.

Saya memang belum pernah berkunjung ke Luar Negeri dalam artian negara yang diisi atau dipenuhi dengan Salju.  Sejauh ini saya hanya di kelas Kuala Lumpur saja saat mengikuti kegiatan Youth Engagement Summit di bulan Nopember 2009 yang lalu.  Namun berkunjung ke Negara bersalju belum pernah, dan masih dalam status "MKY" alias Mimpi Kali Yee.    Saya pernah coba peruntungan ikut seleksi dan kontes yang berhadiah tour ke London termasuk seleksi One Young World (OYW) beberapa tahun yang lalu.   Pernah dengan kontes One Young World (OYW)

Betapa indahnya mimpi saya semalam. Dalam mimpi saya tinggal sekeluarga dengan salah satu keluarga di sebuah kota di sudut kota London. Yang namanya salju saya pegang dan gengam dan tentu saja berasa dingin, dan saya menikmat makan malam bersama keluarga itu. Saya masih ingat menu yang saya makan adalah Salad dengan konten buah buahan dibaluti Mayones (Maaf kalaw salah tulis-red).

Selain itu saya sempat foto foto dengan mereka di rumah, di depan perapian, dan jalan jalan di depan rumah yang dipenuhi oleh salju yang putih. Betapa indahnya mimpi itu. Apakah mimpi seperti ini akan menjadi kenyataan kelak dikemudian hari. Wallahu Alam. Hanya Allah Yang Maha Tahu.(Asep Haryono)
Catatan Asep Haryono

Sebenarnya saya kurang tau persis kapan dan bagaimana bisa mulainya tradisi "nanggok" ini mulai ada di Kalimantan Barat namun seiring dengan perjalanan waktu lama lama kelamaan saya bisa melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kebiasaan atau tradisi "nanggok" ini mulai berlangsung dengan damai dan gegap gempita.

Bagi masyarakat Pontianak pada khususnya dan di daerah Kalimantan Barat pada umumnya, tradisi "nanggok" sangat terkenal. Apakah itu "nanggok"? Nah "Nanggok" adalah memberi uang dalam jumlah tertentu biasanya pecahan antara Rp.50.000,- ke bawah kepada para tamu yang datang di rumah pada saat hari raya Iedul Fitrie atau hari raya Lebaran.

"Nanggok" ini umumnya diberikan kepada para tamu "kecil" dalam artian yang sesungguhnya yakni kelompok BALITA dan anak anak. Nah di Pontianak sendiri tradisi "nanggok" ini sangat kental dengan kebudayaan setempat, dan rasanya tidak lengkap kalaw tidak memberikan "nanggok" kepada anaka naak yang hadir dan datan ke rumah berlebaran. Ntah kenapa kayaknya nda lengkap rasanya kalaw rumah kita tidak "ditagih" anak anak untuk "nanggok". Hmmm

Menukar Uang di Bank
Menjelang memasuki akhir bulan Ramadhan 1433 Hijriah ini juga secara otomatis akan segera memasuki Hari Raya Iedul Fitrie atau lebih dikenal dengan Hari Lebaran, sudah berbondong bondong masyarakat Pontianak pada khususnya dan daerah lain di Kalimantan Barat pada umumnya pergi ke Bank Bank (Swasta maupun Pemerintah) untuk menukarkan uang untuk "nanggok".   Dan sepertinya Bank pun paham akan kebutuhan masyarakat untuk tradisi "Nanggok" ini.

Jumlah pecahan uang rupiah yang ditukarkan masyarakat pun bervariasi mulai dari penukaran pecahan logam maupun uang kertas mulai dari pecahan Rp.1.000,- , Rp,2.000,- atau yang cukup "laris" adalah pecahan uang rupiah Rp.5.000,- juga ramai diminati masyarakat.  Bank Bank pun sudah dari awal sudah menawarkan penukaran uang ini kepada masyarakat dan tidak selalu berkaitan dengan Hari raya Lebaran.  Saya sendiri sempat pontang panting menukarkan uang karena beberapa Bank swasta yang saya datangi mengaku sudah "kehabisan"  stok pecahan kecil.  Huaaaa Bank aja sampei "kehabisan duit".  Piyeeee?

DUIT : Anak anak pada umumnya senang dapat "Nanggok". 
Kini mereka bisa bangga bisa punya "penghasilan" sendiri di Hari Raya Lebaran
Foto hak cipta Melayu Online

Jadi anak anak sekarang sudah bisa bergaya di hari Lebaran berkeliling rumah ke rumah dan dapat "nanggok" sehingga mereka bisa berbangga punya "penghasilan" sendiri. Mereka pun kadang "memamerkan" hasil yang mereka dapatkan dari "nanggok". 

Pada umumnya para orang tua senang senang saja anak anaknya dapat "nanggok" dan berpesan untuk ditabung. Namun dasar anak anak yang selalu ceria dan selalu ingin tau, maka uang yang didapat dari "nanggok" nya pun langsung dibelanjakannya.  Ada yang beli kue, ada yang buat beli bakso pentol, beli mainan segala macem dah. Wah senangnya bisa melihat mereka begitu,

Gambar dari Internet
Saya kurang tau apakah Tradisi "Nanggok" ini beda dengan tradisi "angpao" pada komunitas Masyarakat Tionghoa karena dalam pendapat saya  sendiri (IMHO- In My Humble Opinion) ada mirip persamaan terutama dalam bentuk amplop sebagai "wadah" uangnya kalaw dalam tradisi Angpao lazim menggunakan amplop warna merah, maka dalam tradisi "nanggok" memakai amplop bervariasi warna dan gambar yang menghiasinya.

Dalam "Nanggok" boleh memakai amplop mini yang lucu lucu atau langsung diberikan kepada si anak tanpa amplop kecil sama sekali.  Ini pilihan saja.  Saya sendiri kalaw urusan bagi bagi duit ke anak anak sudah mempersiapkan dari beberapa hari yang lalu baik untuk persediaan amplopnya maupun jumlah pecahan uang kecil untuk keperluan itu sebab kalau mendadak takut kekurangan dan kehabisan.  Nah bagaimana dengan kawan kawan semua?  Apakah juga ada "Nanggok"? (Asep Haryono)
Catatan Asep Haryono

Ini pengalaman saya dan istri berdua bekreasi masak memasak di rumah yakni tempe penyet wah sudah kebayang kan kelezatanya kan?. Sebenarnya kami bisa saja membeli tempe penyet yang memang banyak tersedia di kota Pontianak (saat ini kami tinggal dan menetap di luar kota Pontianak). Pengalaman membuat sendiri tempe penyet hasil kreasi dan racikan berdasarkan resep dari buku resep yang dicoba dikemas secara kreatif dan juga sedikit improvisasi.

Tadinya sih mau mencoba membuat Ayam PEnyet namun dikarenakan akhir akhir ini kami sekeluarga mencoba untuk tidak mengkonsumsi daging dagingan, atau dengan kata lain mengurangi makan daging, maka dipilihlah opsi Tempe Penyet.  Tempe nya sendiri dibeli di pasar Tradisional Soedarso yang letaknya cukup dekat dengan komplek tempat kami tinggal yakni di komplek Duta Bandara Ahmad Yani 2 Supadio, Pontianak. Kalimantan Barat.  

Asyik Dan Enak Juga
Setelah semua bahan bahan dasar untuk membuat Tempe Penyet itu dikumpulkan seperti bawang merah, cabe bulat (maksudnya bisa termasuk cabe rawit-red) , tomat ukuran sedang dan ranum warna merahnya yang begitu menggoda, garam secukupnya, gula pasir secukupnya, Terasi sedikit, dan juga alat pendukung untuk membuat Sambel Penyet juga sudah disiapkan dengan baik.   Percobaan membuat Tempe Penyet ini dikakukan beberapa bulan sebelumnya, dan kami mencoba membagikannya kepada para pembaca sekalian semuanya di sini.

Setelah semua bahan dasar sambel Penyet dibersihkan, lalu saya mendapat "tugas" untuk memasak dan menyiapkan sambel Penyet nya. Pertama tama yang saya lakukan adalah memasak bahan bahan dasar buat sambel Penyet tersebut seperti Cabe bulat secukupnya, Garam dan Gula pasir secukupnya, Tomat sebanyak 1 buah, Terasi sedikit, dan semuanya masuk ke dalam kuali dan dimasak dengan api sedang sampei terasa lunak atau layu.

Setelah layu semuanya maka dituangkan ke dalam wadah terpisah dan disisihkan airnya. Kemudian bahan  bahan itu diblender dengan kecepatan rendah , dan sebentar saja tidak perlu sampei halus. Biasanya sih saya ulek sendiri dengan menggunakan cobe batu namun karena biar lebih cepat maka saya gunakan Blender saja biar praktis.  Begitu selesai diblender, maka Sambel Penyet sudah siap untuk diuji coba.

TEMPE PENYET : Siap untuk saya santap. Makyus Sob. Foto Asep Haryono

Tempe Penyet Yang Mudah Membuatnya dan Enak rasanya menurut saya.  Foto Asep Haryono

Setelah saya mencoba sambel penyet buatan saya  saya merasakan agak kurang garam akhirnya garam pun saya tambahkan secukupnya ke dalam adonan sambel tersebut tanpa harus diblender lagi. Kemudian setelah saya rasa rasanya sudah pas di lidah saya, maka saya minta istri tercinta untuk mencobanya.

Hasilnya? Dia sih senyum senyum saja dan saya tidak tahu makna senyum senyumnya itu.  Apakah keasinan, kemanisan, kurang garam atau apa.  "Enak kok mas, lumayan" kata istri saya.  Plong rasanya dan ada setangkup kebanggaan juga rasanya bisa mencoba kreasi membuat sendiri tempe Penyet ini.

Lebih lengkap lagi sajian Tempe Penyet nya dengan menambah Tahu, Daun Kemangi, dan juga mentimun yang sudah dipotong potong. Disajikan bersama dengan nasi putih pulen yang hangat dan disantap bersama seluruh keluargaAnda tertarik untuk membuat Tempe Penyet sendiri di rumah?  (Asep Haryono)


Catatan Asep Haryono

Selamat Hari Rabu? Hayoo sudah pada mudik semuanya ya? Apa sudah pada berangkat menuju kampung mudiknya masing masing? Atau apa ada yang saat ini sedang bersiap siap berangkat menuju kampung halaman? Ya sudah kalaw begitu, saya ucapkan selamat menuju kampung halaman masing masing, hati hati di jalan, jangan lupa sekembalinya dari mudik postingkan pengalaman mudik kalian ya sebagai oleh oleh buat kita kita yang tahun ini belum ada kesempatan mudik ke kampung.

Nah hari ini saya ingin berbagi cerita tentang bahagia, ah apa lagi kata itu bukankah sudah umum dan sangat mudah dipahami? Namun bahagia apa yang saya maksudkan tentu bisa jadi berbeda penafsirannya dengan kawan kawan semuanya.  Nah bahagia tidak selalu berbentuk materi yang bisa dipegang, digunakan atau dibeli dan ukuran bahagia juga tidak selalu berbentuk kebendaan walaupun yang namanya duit, uang, harta, dan materi lainnya tetap saja diperlukan.

Hal Terindah Dalam Hidup
Ada beberapa hal yang terjadi dalam sejarah hidup saya yang tidak akan pernah dapat saya lupakan, dan hal hal tersebut adalah unik dan belum pernah saya rasakan sebelumnya.  Kata orang hidup ini keras, namun apakah kita harus bersikap keras juga terhadap dunia?  Mengutip kata kata dari motivator Indonesia yang terkenal Andrie Wongso "jika kita keras terhadap dunia, maka dunia akan lunak terhadap kita. Namun sebaliknya jika kita lunak terhadap dunia, maka dunia akan keras terhadap kita".  Nah silahkan kawan kawan menafsirkan sendiri. Bagi saya hidup memang penuh warna warni.
  1. Mendapat Pekerjaan Tetap
    Tahun 2001. Lebih kurang dua tahun saya menganggur namun akhirnya happy ending juga datan kepada saya mengakhiri "perjuangan" saya meraih rupiah demi rupiah mulai dari mengajar les Bahasa Inggris "door to door", jadi pengantar Surat di Kantor Pos, hingga jadi pengurus Masjid dengan mengayuh sepeda ahirnya usai sudah.  Saya mendapat pekerjaan tetap di salah satu perusahaan berkembang yang bergerak di bidang media, dan posisi yang saya miliki sekarang pun sangat saya sukai, Website Content Specialist.

  2. Menikah
    Tahun 2005.  Setelah menjalani ta aruf selama 4 bulan saja, tanpa proses pacaran kata anak muda sekarang, saya menikah di Kulon Progo, Jogjakarta 11 Desember 2005.  Walau setelah menikah saya harus berpisah dahulu sang Istri di Jogjakarta yang saat itu masih skripsi, dan saya harus kembali ke Pontianak namun akhirnya bisa diatasi. Suka duka sudah pasti ada.  Namun pada intinya sudah tidak ada lagi pemikiran bercabang dalam hidup saya sekarang karena sudah lagi tidak sendiri. Saya dan istri sama sama punya kekurangan dan kelebihan, dan kami mencoba mensinergikan semua itu. Huaa bahasanya

  3. Lahir Anak Pertama, laki laki
    Tahun 2008.  Hadirlah ke dunia ini putra kami yang pertama, Putra, yang kami beri nama Abbie Muhammad Furqan Haryono, pada tanggal 12 Maret 2008 melengkapi kebahagiaan kami. Menikah tahun 2005, dan baru mendapatkan amanah pada masa 3 tahun berikutnya.  Butuh kesabaran, dan juga sangka baik kepada Allah SWT akhirnya kami mendapatkan amanah dan kepercayaan ini.   Sekarang Abbie sudah masuk TK B di Perguruan Islam Al Azhar Pontianak

  4. Istri Diterima PNS
    Tahun 2009, adalah tahun yang amat mendebarkan buat saya karena sang istri memutuskan berhenti dari Guru TK di Al Azhar Pontianank tersebut, dan bertarung di tes CPNS pada tahun 2008.  Dia memang berniat merubah hidup dan sudah siap mental jika tidak lulus tes CPNS.  Atas izin dari Allah SWT juga akhirnya sang istri lulus CPNS (padahal baru ikut sekali aja tes langsung lolos-red), dan statusnya sekarang sudah PNS penuh dengan Pangakt Pranata Muda  Golongan III B

    KARTU SUAMI :  Ini unik juga karena saya juga dapat kartu. Lumayan keren ada logo Garuda nya. Lebay mode on

  5. Lahir Anak Kedua, Perempuan
    Tahun 2010. Lahir kedunia anak kami yang kedua, kali ini perempuan, yang kami beri nama Tazkia Montessori Putri Haryono, dengan selamat. Nama "Montessori" adalah tokoh pendidikan dunia dan judul skripsi istri itu disematkan menjadi bagian namanya.   Lahir di Kulon Progo, Jogjakarta, 10 Desember 2010 melengkapi semuanya, dan kini anak kami sudah sepasang putra dan putri.  Kni Tazkia Putri sudah berusia sekitar 1,8 Tahun dah sedang lucu lucunya, dan juga nakal :)))

  6. Mulai Membangun Rumah
    Pengalaman jadi Kontraktor alias ngontrak rumah ke sana kemari sudah banyak, dan saya rasa sudah saatnya di akhiri, Rencana tahun depan Insya Allah mulai membeli sebidang tanah, dan mulai membangun sendiri dengan desain rumah yang sudah kami persiapkan sebelumnya.  Mau juga sih ambil BTN atau yang sudah jadi namun dalam hitung hitungan jauh lebih ekonomis membangun sendiri, dan juga bisa dikontrol sendiri bahan bahan baku rumahnya. 

Nah itulah hal hal terindah dalam hidup dan kehidupan saya sampai sekarang, dan saya pun merasa apa yang sudah saya terima dari Allah SWT adalah anugerah yang terindah (wah mirip judul lagu-red) dalam hidup dan untuk itulah saya berterima kasih kepada Allah SWT yang sudah memberikan segalanya buat kami sekeluarga. Hidup saya sudah merasa cukup dengan apa yang sudah saya miliki sekarang ini.    Tentu saja ada beberapa hak yang sudah seharusnya menjadi hak saya harus saya perjuangkan mati matian, namun berkaca pada apa yang sudah saya miliki sekarang, semua itu menjadi tidak ada artinya lagi.  Saya sudah merasa cukup.(Asep Haryono) 
Catatan Asep Haryono

Hobi Traveling memang sangat menyenangkan sekali, dan kadang kesempatan datang tidak kita duga sebelumnya. Saya sendiri juga tidak menyangka akhirnya bisa melihat lihat dari dekat Hotel JWMarriott Kuningan Jakarta, walaupun tidak sampai menginap di sana. Setidaknya sudah pernah mengunjungi hotel konsorsium Amerika yang pernah luluh lantak di BOM itu.

Bepergian ke lain tempat baik di Indonesia maupun di luar negeri adalah kesempatan untuk lebih mengenal diri sendiri, so eh jadi bersyukurlah jika kawan kawan blogger punya kesempatan bisa keliling Indonesia atau ke manca negara baik dengan biaya negara, dibiayai perusahaan (kantor) atau merogoh kocek sendiri. Tidak ada masalah. No problem

Saya sekedar ingi membagikan pengalaman saya hari ini tentang masa masa indah saat masih duduk di bangku kuliah dahulu (FPBS Bahasa Inggris -FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak) di Era taon 1990 an yang lalu, dan pengalaman itu masih membekas dalam diri saya sampai sekarang.  Tidak ada dampak serius atas kejadian masa lalu itu namun saya ingin menceritakan sedikit di ruang ini, mencoba mendengar komentar dan saran dari kawan kawan atas apa yang sudah saya alami waktu itu yakni dikecewakan oleh Panitai Seleksi Pertukaran Pemuda Luar Negeri di era taon 1995-1996 lalu.  Ini ceritanya

Tes Tahun 1995- Tujuan AUSTRALIA
Waktu test yang pertama saya pada tahun 1995 saya ikut test Pertukaran Pemuda Luar Negeri yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Propinsi Kalimantan Barat tahun 1995 untuk tujuan Australia. Mengapa saya pilih Australia waktu itu?. Alasannya adalah Australia dekat dengan Indonesia dengan program 4 (empat bulan). Sedangkan 2 tujuan lain yakni ASEAN JEPANG dan CANADA tidak saya pilih karena selain saingannnya banyak dan juga kansnya sedikit. Saya Pilih OZ (Australia) biarpun deket, waktunya singkat yang Penting BERANGKAT dah. Gitu pikirann saya.

Tes satu persatu berhasil saya lalui dengan baik. Mulai dari tes ketrampilan (Tari, musik, Puisi ), hingga kepada tes kemampuan Berbahasa Inggris (Mengarang, dan wawancara). Malah waktu tes wawancara (interview) itu saya sempat memukau para juri Bahasa Inggris yang terdiri lebih dari 3 Juri. Pertanyaan yang berhasil saya jawab waktu adalah Bagaimana cara Menarik Wisatawan Jepang ke Indonesia di Kalbar?.

Tentu pertanyaan dalam bahasa Inggris dan saya jawab dengan Bahasa Inggris dengan sedikit memakai Logika. Namun demikian Untung tak dapat diraih, Malang tak dapat ditolak. Dari belasan peserta yang ikut dalam test itu, saya belum berhasil menang dan hanya menempati urutan ke 5. Ya sudah saya coba lagi tahun depan tentu dengan persiapan yang lebih baik. 

Tes Tahun 1996- Tujuan ASEAN JEPANG
Berbekal Pengalaman Kegagalan pada tes tahun 1995 - saya selalu mempersiapkan diri untuk tes tahun 1996 ini. Dengan melihat pesaing pesaing yang semakin kuat, saya juga tidak kalah dengan mempersiapkan diri dengan sejumlah materi Performance yang baru yang saya yakin akan menambah nilai saya waktu ujian nanti. Maka tiada hari tanpa latihan dalam diri saya. Mulai dari belajar lagi bahasa, ketrampilan , alat musik dan juga kemampuan daripada bahasa Inggris itu sendiri. Komplit deh. Saya sudah yakin akan mampu menundukkan pesaing saya nanti. Toh nama saya sudah menjadi wacana dari para juri waktu tahun 1995 lalu.

Pada tahun 1996 ini saya memilih program KAPAL ASEAN- JEPANG. Nama kerennya adalah The SHip For South East Asian Program atau SSEYP. Yakni program tour dengan menggunakan Kapal NIPPON MARU berkelana ke seluruh Negara Asean yang terakhir adalah mengunjungi Negara Matahari Terbit, JEPANG.

Saya pilih program ini karena banyak faktor. Selain usia yang semakin bertambah, untuk program Kapal ASEAN Jepang ini batas maksimal usia calon peserta adalah 30 Tahun. Saya Masih ada kans untuk itu.  Ini ada foto saya berpakaian adat dengan kawan kampus saya waktu itu, yakni Septiani yang berdiri di sebelah kanan saya.

Saat itu saya masih tercatat sebagai penari muda pada Sanggar daerah (Tari Dayak) - Sanggar Bengkawan Kabupaten Pontianak. Saya pernah ikut diminta tampil dan mentas FBBK (Festival Budaya Bumi Khatulistiwa) tahun 1995 setelah mementaskan Tari Enggang. Sayang sekali saat itu cuaca berkabut sehingga presiden tidak bisa hadir.

Saya masih ingat saat ada orang yang minta foto bareng sama sayah dibelakang stage , wah serasa udah kaya Seleb oooi.  Tuh fotonya saya postingkan di sebelah kiri bab ini saat tampil di ajang FBBK (Festival Budaya Bumi Khatulistiwa) tahun 1995.  Namanya Septiani, dia kawan kampus saya. Saya dan istri pernah berjumpa tidak sengaja dengan Bu Septiani ini beberapa bulan lalu saat motor yang kami tumpangi kurang angin, dan terpaksa mengisi angin di sebuah bengkel Motor. 

Nah  Pengalaman saya di komunitas Sanggar Dayak Jangkang Bengkawan ini juga sudah dipostingkan oleh Drs.Fransiscus Marinus MM di Blog pribadinya. Wah senang rasanya dikenal dan didokumentasikan orang. Dokumen lama saja hehehe.  Gini gini saya bisa menari Dayak loh Hehehehe. Promosi eee

Sebagaimana tradisi tes tes pertukaran pemuda sebelumnya. Tes satu persatu berhasil saya lalui dengan baik. Mulai dari tes ketrampilan (Tari , musik, Puisi), hingga kepada tes kemampuan Berbahasa Inggris (Mengarang, dan wawancara). Saya merasa kecewa karena Pada saat mementaskan Lagu Klasik yang saya bawakan dengan menggunakan Gitar dihentikan oleh JURI.

Permainan gitar klasik yang saya mainkan saat tes adalah "Romance De Amor" nah gimana nih kawan kawan, ada yang pernah dengar lagu klasik "Romance De Amor"?  Saya yakin banyak yang pada tau ya. Insya Allah.  Nah saat mementaskan lagu klasik itulah insiden ini terjadi.  Saya distop oleh salah satu dewan juri yang menjadi penguji saya dengan alasan yang tidak jelas.  What happens?

Saya tidak tahu mengapa Juri menghentikan petikan gitar saya waktu itu.  Dan lagi kesalahan dari diri saya yang fatal adalah salah membawa kaset. Kaset yang saya bawa adalah kaset yang berisi musik pengiring TARI Daerah Yang saya bawakan  "Gondang Aru" di hadapan juri. Walhasil saya perform Tari dengan tanpa diiringi Musik. Sedangkan peserta lain semuanya sukses dengan musik pengiring dari Kaset yang dibawa masing masing. Saya sudah DOWN mental waktu itu. Saya menggunakan LOGIKA sedikit, Jika ujian ketrampilan MENARI saya jatuh , toh saya masih ada peluang untuk merebut POIN dari cabang tes lainnya.


KAPAL ASEAN : Inilah kapal Nippon Maru yang dipakai para peserta SSYEAP.  Pupus sudah impian saya berlayar dengan kapal ini.  Cucian deh lu Sep hihihhi.  Gambar dari Internet

Kesempatan Itu Masih Ada
Singkat kata setelah pengumuman hasil tes Pertukaran diumumkan via Amplop. Saya termangu saja ketika saya melihat nama saya berada di posisi RUNNER UP. Hampir  1 langkah lagi saya akan berangkat ke Luar Negeri. Ke Program KAPAL ASEAN Jepang. Saya terdiam dan membisu.

Untuk ikut lagi tahun berikutnya saya sudah pasrah karena selain umur bertambah, posisi saya sudah tidak menguntungkan lagi.  Tiga hari tiga malam saya termangu dalam diam seolah olah tidak percaya. Betapa bangganya jika saya bisa mewakili Indonesia di ajang kepemudaan Luar Negeri saat itu. Ah bangga rasanya jika memakai baret berlogo Garuda Indonesia ih selangit rasanya.

Kesempatan keliling ASEAN lewat program Kapal Asean (SSYEAP- Ship for South East Asia Youth Program) sudah didepan mata, terbang begitu saja.  Kalaw nda salah usia program SSYEAP sudah 39 tahun sekarang ya. Bener nda sih?  Lama ya   Berburu jalan jalan ke luar negeri kini sudah semakin terbuka dan semakin bervariasi baik model, kesempatan, proses seleksi hingga pilihan negaranya baik untik pertukaran budaya, pertukaran pelajar, maupun menempuh pendidikan lanjutan sarjana atau pasca Sarjana.

Ada banyak beasiswa Australia, Amerika (ADS, Endeavour,dll) , Inggris (Chevening Award, dll) , Amerika Serikat (Fullbright, SUSI, dll), Belanda (STUDNED, dll) dan negara lain yang ditawarkan untuk menempuh pendidikan di Luar Negeri.

Kesempatan untuk bisa mewakili Indonesia di ajang luar negeri tetap masih ada.  Siapa bilang kesempatan seperti itu sirna? Andai saya tidak bisa mewakili negara ini minimal bisa untuk mewakli diri sendiri untuk peningkatan kualitas diri dan building capacity semakin berkembang seperti kata mas Zachflazz

Walaupun pada akhirnya saya akhirnya  bisa mewakili Indonesia di ajang Youth Engagement Summit (Tahun 2009) yang lalu,  , International Youth Conference di Anyer-Bandung , dan Workshop MDGs Di JW Marriot,  namun beda gengsi dan tidak se-elegannya jika menjadi peserta (Participant Youth)di ajang Pertukaran Pemuda LN yang dikoordinasi oleh Kantor Menpora ini.

Ah IImpian itu akan selalu menjadi motivasi saya untuk semangads menatap tantangan masa depan yang semakin berat ini. Tidak ada yang tidak mungkin. Kesempatan itu masih ada. Selain itu sudah ada internet yang memudahkan saya "travel" ke mana saja walau secara virtual atau online. Yang penting saya selalu berSemangadsss.  Go go go Asep. Yesss.  *plak     (Asep Haryono)
Tulisan ini diikutsertakan pada Lovely Little Garden's First Give Away 


Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia