Pak Tab.  Foto Asep
Episod Tetangga Yang Baik Hati
Catatan Asep Haryono

Punya tetangga yang baik hati dan murah hati dan gemar membantu adalah idaman bagi setiap orang karena dengan bertetangga itulah kita bisa saling bantu membantu jika salah satu dari kita mengalami kesulitan atau masalah.

Memiliki tetangga yang baik dan suka membantu warganya yang lain adalah dambaan saya juga. Selama "karir" sebagai kontraktor (baca : ngontrak terus) di Komplek Duta Bandara Supadio sejak taun 2005 yang lalu kalau tidak salah sudah tidak terhitung lagi betapa banyaknya tetangga saya yang baik hatinya, dan sering membantu warga lainnya yang mengalami kesusahana atau masalah.

Dahulu saya pernah dibantu 2 (dua) orang warga Komplek juga, tetangga saya, pada bulan September 2012 yang lalu saat Pak Deni dan Pak Budi yang dengan ikhlasnya membantu membetulkan antena TV saya yang rusak hingga berfungsi normal.  Saya sudah menceritakan kebaikan hati mereka dalam blog kesayangan saya ini juga pada bulan September 2012 tersebut.

Inilah secuil pengalaman yang saya (yang kembali mendapatkan bantuan dari tetangga yang baik hati) yang saya dapatkan pada hari Ahad, 30 Desember 2012 (Saya sebenarnya lebih senang menyebut Ahad instead of Minggu atau hari minggu). Ketika jam sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB pagi hari melintaslah  2 (dua) orang tetangga saya Pak Tab dan Pak Dhe yang notabenenya beda Blok dengan saya lewat depan rumah saya dan  tiba tiba memberi tahukan kalaw depan rumah saya tergenang banjir. Oalaa banjir?

Langsung in Action
"Pak Asep, depan rumahnya tergenang tuh, kayaknya banjir dari pipa ya?  Pipanya bocor kayaknya tuh" kata pak Tab sambil mampir ke rumah saya.  Saya yang saat itu sedang menyapu lantai, dan istri dan kedua anak saya sedang mencuci piring di belakang rumah mendadak kaget dengan teguran dan informasi mendadak dari Pak Tab.  "Ah masa sih pak Tab, benarlah siket? (Ah masa sih pak yang benarlah sedikit?) " kata saya dengan aksen Melayu Pontianak. Ya iyalah dua puluh taon di Pontianak masak nda bisa sih bahasa Melayu. HIheihiehiheiheiee.

Pak Tab dan Pak Dhe menghampiri rumah saya, dan mengajak saya keluar rumah. Mereka menunjuk pada saluran pipa PDAM saya yang bocor dan membanjiri depan rumah saya dan nyaris membanjiri rumah tetangga di sebelah kanan saya. "Huaaa iya bener bocor nih, aduh gimana ini?" kata saya. Tiba tiba Pak Tab dan Pak Dhe langsung "terjun" menceburkan kakinya di parit (atau semacam Got kalau di Jakarta-red) dan langsung in action membetulkan pipa.

"Coba pak Asep sediakan pipa paralon setengah inci ya lengkap sambungannya, soketnya juga setengah inci dua buahh saja cukup" kata Pak Tab.  Mendengar "instruksi" tersebut tanpa ba bi bu lagvi saya langsung memacu Iron Man (baca : MIO) saya ke toko bangunan terdekat dan membeli barang barang tersebut, dan setelah dapat barangnya, saya langsung menyerahkan kepada Pak Tab dan pak Dhe yang sudah nyebur.  Kaget saya bercampur bingung.  Tetangga saya ini langsung turun membantu saya tanpa banyak basa basi. Saya jadi salah tingkah dan tidak tau ngomong apa.

BOCOR : "Wah ini pecah kayaknya Pak Asep, coba belikan pipa setenga inci dua buah lengkap dengan soket sambungannya ya" kata Pak Tab sambil mengangkat pipa PDAM saya yang pecah ujungya. Siap Pak. Laksanaken.  Foto Asep Haryono

DIUKUR : Begitu pipa sudah dibelikan langsung diadakan pengukuran yang sederhana. "Sambung aja pake soket ya, tidak perlu pake lem bisa kok" kata Pak Tab.  Saya yang tidak tau apa apa cuma manggut manggut saja.  Foto Asep Haryono
PERIKSA : Pak Tab berdiri dengan cangkulnya setelah Pipa PDAM berhasil disambung menyaksikan Pak Dhe yang dengan ikhlasnya mengaduk ngaduk got depan rumah saya dengan kedua tangan telanjangnya agar lancar airnya mengalir. "Biar tidak mampet pak Asep" kata Pak Dhe.  Duh saya jadi salah tingkah.  Foto Asep Haryono

Saya pun langsung mengambil kamera Nikon Coolpix 12 Piksel saya dan langsung mengabadikan momen bersejarah ini.  Kok bersejarah sih? Jelas , karena ini langka dan unik. Betapa mulia dan baik hatinya tetangga saya ini, Pak Tab dan Pak Dhe , yang langsung membantu membetulkan pipa bocor PDAM saya secara spontan. Bukan main.
Sungguh saya jadi salah tingkah, muka saya seperti ditekuk empat (minjem istilahnya dari Alm, KH.Zainuddin MZ-red) alias tidak bisa ngomong apa apa lagi menyaksikan kedua tetangga saya yang baik hati bekerja membetulkan pipa PDAM saya yang bocor. Sampai di sinikah kebaikan hati tetangga saya, Pak Tab dan Pak Dhe, yang sudah membetulkan pipa PDAM saya yang bocor?

Dari Pipa Bergeser Ke Parit
Saya langsung in action juga walau tidak membantu mereka secara langsung (secara kebetulan kaki saya perih kena kutu air hiehiehiehiee-red). Ini bukan alasan loh bener. Saya nyebur kaki sebelah ke dalam air aja perihnya bukan main. Sekarang aja masih pake NOSIB (halah nyebut merek eui-red). Tau NOSIB? Bukan Nasib ya. Nosib itu sejenis salep bebas di pasar atau di apotik yang khusus menyembuhkan sela sela kaki yang terkena kutu air.

Saya "menginstruksikan" istri tercinta untuk menyediakan kedua tetangga saya yang baik hati ini, Pak Tab dan pak Dhe, cemilan atau makanan ringan. Sayangnya tidak ada bubur heihiehiee. "Silahkan pak istirahat dulu minum dan ada snack nih" tawar saya.  Cemilan kecil saja beruba roti kebeng (Bahasa Pontianak yang artinya semacam crackers, atau biskuit berongga), rambutan, dan air teh es yang manis rasanya.   Hanya itu yang bisa kami lakukan buat "menjamu" tetangga saya yang kebaikannya bak malaikat di siang hari ini. 

Baru saya tinggal sebentar karena harus ke warung depan membeli minyak curah setengah kilo pesanan istri tercinta yang saat itu memang sedang masak, begitu saya kenbali dari warung ternyata Pak Tab dan Pak Dhe "sibuk" lagi membuat tunnel atau membuka saluran air got depan rumah saya yang mampet tertimbun tanah.   Saya pun kembali mengambil kamera Nikon Coolpix saya dan mengabadikan aktifitas mereka sebagai dokumentasi keluarga.


BUKA : Pak Dhe dengan linggisnya "membuka" saluran got depan rumah saya agar lancar mengalir airnya. Tampak cukup jelas di sini saluran yang mampet dan macet tertimbun tanah.  Foto Asep Haryono

DUO KOMPAK : Inilah tetangga saya yang baik hati Pak Tab dan pak Dhe sedang merapikan saluran air got depan rumah saya , atau bahasa Pontianaknya Parit, agar lancar. Foto Asep Haryono

LUAR BIASA : Inilah hasil kerja mereka berdua yang luar biasa. Saya sungguh tidak menyangka mereka begitu perduli dengan kesehatan lingkungan. Saluran Parit sekeliling rumah saya menjadi lancar.  Foto Asep Haryono

MENGALIR : Pak Tab mengawasi hasil kerjanya yang sudah final. Air pun mengalir dengan lancar, dan Pipa PDAM yang bocor tersebut berhasil disambunkan kembali.  Foto Asep Haryono

"Wah di foto nih" kata Pak Tab saat melihat saya mengambil gambarnya. "Eh iya pak, buat dokumentasi saja, saya senang mendokumentasikan kegiatan saya" kata saya.  Sayangnya Pak Tab tidak punya Facebook,Twitter apalagi blog.  Begitu juga dengan Pak Dhe.  Mereka adalah warga biasa saja, Pak Dhe pensiunan Departemen Agama, dan pak Tab adalah profesi wiraswata. Mereka di Blok D, dan E, sedangkan saya di Blok C, komplek Duta Bandara, Pontianak

Andai kedua orang tetangga saya yang baik hati ini punya akun jejaring sosial itu tentu saya akan saya tag foto foto ini. Biarlah seluruh dunia tahu bahwa kedua orang tetangga saya, satu komplek, Pak Tab dan pak Dhe , adalah tetangga saya yang baik hati. Suka membantu warga lainnya, dan sangat perduli kepada lingkungan dan kebersihan sekitarya. Alhamdulillah. Terima kasih Pak Tab. Terima kasih Pak Dhe. (Asep Haryono)

Catatan Asep Haryono

Sudah bukan rahasia lagi semua makhluk hidup memerlukan air bersih sebagai penghidupan begitu pula dengan manusia juga sangat memerlukan air bersih dan sehat untuk berbagai keperluan hidup yang utama seperti untuk minum sehari hari, keperluan MCK (Mandi Cuci Kakus) dan juga untuk keperluan lainnya yang tidak kalah pentingnya.

Kebutuhan akan tersedianya air bersih di perkotaan misalnya, dalam skala nasional, sudah merambah dalam berbagai sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Di kota Jakarta saja misalnya yang sudah mencanangkan untuk bekerja sama dengan Propinsi Banten dalam hal penyediaan air bersih. Bayangkan saja untuk urusan air saja sudah lintas wilayah.

Seperti diberitakan dalam harian Kompas tanggal 8 November 2012, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sepakatr bekerja sama dalam berbagai bidang termasuk tawaran Banten yang menyediakan pasokan air bersih untuk Jakarta.

Untuk wilayah di kota Pontianak sendiri pada khususnya, dan seluruh kota di propinsi Kalimantan Barat pada umumnya juga sangat memerlukan tersedianya air bersih.  Bagaimana rasanya jika air bersih yang menjadi kebutuhan primer masyarakat itu menjadi langka? Apa yang seharusnya kita lakukan jika menghadapi kelangkaan air bersih yang sangat penting bagi masyarakat tersebut?
Derita Kekurangan Air
Tidak perlu membahas terlalu jauh sampai urusan dua kota besar yang bekerja sama dalam penyediaan air bersih seperti DKI Jakarta dan Banten yang sudah saya sebutkan di atas, saya sendiri sudah merasakan betapa sengsaranya jika (hidup) tanpa ada air bersih untuk keperluan sehari hari di rumah kontrakan saya di komplek Duta Bandara Supadio propinsi Kalimantan Barat.  Jika pasokan air dari PDAM macet atau terhenti mengalir satu hari saja sudah sangat menyengsarakan keluarga saya. 

Apakah karena saya sering telat membayar tagihan PDAM yang setiap bulannya sekitar Rp.53.500,- (Lima Puluh Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah) itu sehingga pasokan air bersih ke rumah saya menjadi terganggu atau dimacetkan? Tentu saja saya tidak berpikiran rendah seperti itu.  Tetangga saya di komple yang raji membayar setiap bulan pun juga sering mengalami masalah yang sama dengan saya. Air PDAM sering tidak lancar. Kalau sudah begini, yang jadi "korban" tidak saja orang tua, bahkan anak anak pun juga merasakan.
  1. Anak Anak Susah Mandi
    Saya punya 2 (dua) anak yang masih kecil, Abbie (4,5 tahun) dan adiknya Tazkia Putri (2,1 tahun) dan mereka harus mandi minimal 2 (dua) kali sehari agar tubuh mereka bersih, sehat dan terjaga kesehatannya.  Jika air bersih tidak mengalir dari PDAM satu hari saja sudah bisa dipastikan anak anak saya akan kesulitan untuk mandi.  Coba saja lihat bak mandi di rumah kontrakan kami kering tidak ada airnya sama sekali.

    Dinding di bagian dalam bak mandi pun terlihat kotor dan berlumut di sana sini karena tidak ada air sama sekali. Bagaimana harus membersihkannya jika tidak ada air seperti ini. Selain tidak sedap dipandang mata, aroma yang ditimbulkannya pun tidak nyaman. Bagaimana jadinya jika ada anggota keluarga atau saya sendiri harus "be a be" (Buang Air Besar).  Ini akan menjadi masalah lagi.  Mau membersihkan pakai apa kalau tidak ada air? Pake Tisu?

    KOSONG : Bak mandi yang kosong. Foto Asep Haryono

  2. Mau Cuci Baju Bingung Tak Ada Air
    Dalam satu hari di rumah selalu ada cucian kotor baik dari pakaian sekolah atau seragam anak anak yang harus bergantian dengan yang baru dan bersih. Cucian dewasa, dan anak anak yang kotor harus dicuci bersih dan kemudian dijemur untuk dipakai di hari berikutnya dan begitu seterusnya irama kehidupan di rumah keluarga saya.

    Jika air PDAM tidak mengalir, bisa dipastikan pakaian kotor akan menggunung menunggu di cuci belum termasuk piring gelas perkakas dapur dan peralatan makan juga menumpuk kotor. Mau pakai cuci air apa? Kalau sudah habis alat alat makan yang bersih, bisa jadi kami makan pake piring praktis sekali pakai langsung buang alias daun pisang.  Kemping dong.

    KOTOR : Tumpukan pakaian kotor dan alat makan yang menumpuk menunggu dicuci.  Bagaimana jika air PDAM tidak mengalir seperti tampak dalam foto ini.  Foto Asep Haryono
  3. Gentong Air Kosong
    Saya punya 2 (dua) buah tempayan atau gentong air sebagai "tabungan" jika tiba tiba air PDAM tidak mengalir dalam sehari saja, namun tidak dirancang untuk bisa bertahan berhari hari jika air PDAM terus menerus tidak mengalir.  Dengan anggota keluarga berjumlah 4 (empat) terdiri dari saya, istri dan kedua anak saya maka kebutuhan akan air bersih tidak mungkin terpenuhi dengan hanya mengandalkan 2 (dua) buah gentong air yang habis sekali pakai dalam sehari itu. 
    GENTONG KOSONG : Gentong air yang kosong tidak air karena air PDAM macet. Jika tidak sering dibersihkan sangat berpotensi menjadi sarang nyamuk demam berdarah atau Malaria.  Foto Asep Haryono

Langkanya pasokan air bersih dari PDAM ini juga menghambat aktifitas masak memasak di rumah karena beras, sayur sayuran, daging atau ikan yang akan diolah untuk dimasak tentu harus dicuci dengan air yang bersih.  Bagaimana jadinya jika air bersih pun tidak ada.  Dengan kata lain tidak adanya air bersih tentu akan membuat hidup saya semakin susah.  Sudahlah banyak masalah yang memerlukan perhatian saya jangan ditambah pusing lagi dengan masalah kelangkaan air bersih di rumah. Makin lengkap lah sudah penderitaan saya kalau begini.

Apa yang seharusnya kita lakukan
Bagi orang dewasa mungkin tidak begitu mengganggu jika tidak ada air bersih untuk mandi sebab mereka bisa mencari dari sumber yang lain atau kalau perlu mandi ke rumah tetangga atau saudara di tempat lain yang sumber air bersihnya lancar. Bagaimana dengan anak anak dan Balita yang sangat rentan jika harus mandi dengan menggunakan air yang tidak bersih. Selain berpotensi mengganggu kesehatan kulit sang anak dan Balita, mandi dengan air yang kurang terjamin kebersihan juga mengundang berbagai penyakit kulit.

Masih lumayan mengundang tamu untuk datang selain menambah pahala kebaikan juga bisa mempererat tali silaturahmi. Jadi kalau sampai penyakit pun turut datang "bekunjung" tentu tidak akan saya sukai, dan saya tidak berniat "mengundang" penyakit dengan langkanya air bersih ini.

  1. Dengan Air Galon
    Ini memang solusi instant dan tidak akan memecahkan masalah yakni dengan menggunakan air galon untuk berbagai keperluan.  Khusus perlakuan air galon untuk keperluan air minum selalu saya masak kembali untuik memastikan air itu benar benar aman dan layak untuk dikonsumsi seluruh keluarga.   Saya memang memiliki kebiasaan untuk memasak kembali air galon yang saya beli di warung untuk air minum keluarga dan membuat botol susu anak anak saya.
    AIR GALON : Solusi instant dengan menggunakan air galon untuk keperluan mandi dan air minum namun tidak menyelesaikan masalah.  Selain tidak ekonomis, juga harus dimasak dahulu hingga yakin benar benar amain untuk diminum seluruh keluarga.  Foto Asep Haryono

  2. Menampung Air Hujan
    Ini sering saya lakukan jika turun hujan lebat saya menampung curahan air hujan yang dialirkan ke dalam 2 (dua) buah gentong air yang saya letakkan di belakang rumah. Air hujan ini mungkin tidak layak untuk dikonsumsi manusia karena kandungan zat zat di dalamnya yang saya sendiri juga kurang begitu mengetahuinya. Saya cuma prakmatis aja bahwa ada air "menganggur" yang turun dari langit karunia Allah SWT ini tidak saya sia siakan. Dengan kondisi kelangkaan air bersih sekarang ini maka air hujan adalah alternatif cadangan air yang masuk akal.|
    AIR HUJAN :  Konsmsi air hujan sangat tidak dianjurkan untuk dikonsusi untuk air minum. Air hujan bagi masyarakat Pontianak sering digunakan untuk keperluan mencuci pakaian dan alat makan sehari hari. Foto dari misbach138.wordpress.com
  3. Penjernihan Air Dengan Tawas/PAC
    Diluar konsumsi air minum yang tidak bisa ditawar lagi harus menggunakan air galon, maka untuk keperluan non body atau untuk dipakai diluar tubuh manusia seperti mencuci piring gelas dan alat makan atau mandi maka saya sering menggunakan bubuk penjernih air PAC atau Tawas.

    Air yang didapat dari sumur sumur tanah yang ada di sekitar rumah kontrakan saya juga sering kering karena musim kemarau dan atau sedang tidak ada air.  Jika hujan turun dengan lebatnya selain air hujannya ditampung untuk beberbagai keperluan seperti yang sudah saya sebutkan dalam butir 2 di atas, maka saya pun menjernihkan air tanah dari sumur.  Biasanya setelah hujan berhenti maka sumur sumur tanah akan penuh dan saat itulah kesempatan emas saya untuk mengambil sumber air dari sumur tanah dan menjernihkannya dengan Tawas atau PAC.

    SUMUR TANAH : Kering tidak air jika sudah datang musim kemarau. Jika hujan lebat air dalam sumur tanah ini menjadi penuh namun harus diolah lagi agar bisa digunakan untuk keperluan MCK dan bukan untuk air minum. Foto Asep Haryono

    Air yang ditaburi bubuk atau cairan PAC atau Tawas didiamkan terlebih dahulu hingga beberapa jam lamanya agar air hasil penjernihan dengan kedua bahan kimia tersebut menjadi bagus. Air yang jernih akan keliatan dari luar, dan residu kotorannya ada di bagian dasar.  Saya harus berhati hati "memisahkan" air yang jernih di atasnya ke ember lain agar tidak tercampur dengan "adonan" lumpur kotor di bagian bawahnya.
Mulai Sekarang Mari Berhemat Air
Dari semua solusi untuk mengatasi kelangkaan air yang sudah saya gambarkan di atas, masih tersisa satu senjata pemungkas nya yakni membiasakan diri untuk hidup sehat dan berhemat air. Bagaimana yang dimaksud dengan pola hidup sehat yang saya sebutkan tadi?  Hidup dengan pola sehat tidak selalu identik dengan asupan gizi yang terkenal dengan platform 4 (empat) 5 (lima) sempurna, namun juga bisa dipersepsikan sebagai hidup teratur dan disiplin sehari hari mulai dari hal yang sederhana sekalipun seperti membuang sampah pada tempatnya.

Adakah hubungan antara sampah dengan persediaan air bersih? Sudah tentu. Jika masyarakat tidak disiplin dengan membuang sampah di badan Sungai , parit atau got di sekitar rumah kita.  Masyarakat Pontianak pada khususnya secara geografis memang dilalui oleh sungai kecil, dan aliran sungainya "mengular" sampai ke pelosok kota sehingga sangat mirip dengan wisata air di tengah kota.  Konon kota Pontianak sangat mirip dengan kota Amsterdam (Belanda) dimana perahu warga bersliweran di tenga kota.

Kebiasaan buruk membuang sampah ke badan sungai hingga pada akhirnya akan menyempit hingga membuat mampet di ujung sungai sehingga dikuatirkan akan berdampak pada tidak lancarnya saluran aliran air sampai ke hulu sehingag berpotensi menimbulkan banjir.   Bukan rahasia umum bahwa membuang sampai ke got atau ke selokan air selain menjadi sarang nyamuk juga bisa membuat mampet saluran air.  Sebaiknya kita tidak lagi membuang sampah sembarang tempat apalagi ke badan sungai jika tidak mau berurusan dengan hukum.


HEMAT : periksa selalu kran air ledeng anda dan jangan sampai meluber atau berlebihan seperti yang digambarkan dalam foto ini. Pastikan kran air anda ditutup atau dikunci. Hematlah air.  Foto Asep Haryono

Di Sidoarjo (Jawa Timur) pemerintah setempat sudah mencoba berbagai program dan kampanye kepada warganya untuk tidak mencoba membuang sampah sembarangan ke badan sungai karena akan diancam hukuman penjara 6 (enam) bulan.

Hal ini  sesuai dengan dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sidoarjo nomor 18 tahun 2008 pasal 40 yang berbunyi " Masyarakat baik orang perseorangan maupun badan hukum yang membuang sampah ditempat yang tidak sesuai dengan ketentuan, diancam pidana kurungan maksimal 6 (enam) bulan atau denda tidak kurang dari Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) tetapi tidak lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)". (Sumber DPRD Sidoarjo)

Coba bandingkan dengan 3 (tiga) metode yang sudah saya gambarkan di atas terlihat jelas betapa sangat merepotkan dan menyusahkan bukan. Dari air Galon saja misalnya harus repot repot memasak lagi agar layak dikonsumsi seluruh keluarga.  Dengan menggunaakan Tawas atau PAC juga bersiko tinggi karena bahan kimia yang terkandungnya juga harus dipisahkan lagi antara air bersih dan residu kotorannya. Semuanya sangat merepotkan.

Nah sebagai kesimpulan dari tulisan ini saya menghimbau masyarakat untuk mulai dari sekarang berhemat air semaksimal mungkin.  Kita seharusnya bersyukur diberikan air yang melimpah dan bersih jika dibandingkan dengan beberapa negara lain yang masih sangat kekurangan air.  Kita semua perlu air bersih baik untuk keperluan sehari hari juga untuk berlangsungnya kehidupan. (Asep Haryono)


Tulisan Ini Diikusertakan dalam Kontes Blog Anugerah Jurnalistik Aqua 2012 Aqua Danone yang deadline nya berakhir pada tanggal 1 Februari  2013|

Catatan Asep Haryono

Sudah bukan rahasia lagi semua makhluk hidup memerlukan air bersih sebagai penghidupan begitu pula dengan manusia juga sangat memerlukan air bersih dan sehat untuk berbagai keperluan hidup yang utama seperti untuk minum sehari hari, keperluan MCK (Mandi Cuci Kakus) dan juga untuk keperluan lainnya yang tidak kalah pentingnya.

Kebutuhan akan tersedianya air bersih di perkotaan misalnya, dalam skala nasional, sudah merambah dalam berbagai sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Di kota Jakarta saja misalnya yang sudah mencanangkan untuk bekerja sama dengan Propinsi Banten dalam hal penyediaan air bersih. Bayangkan saja untuk urusan air saja sudah lintas wilayah.


Untuk wilayah di kota Pontianak sendiri pada khususnya, dan seluruh kota di propinsi Kalimantan Barat pada umumnya juga sangat memerlukan tersedianya air bersih.  Bagaimana rasanya jika air bersih yang menjadi kebutuhan primer masyarakat itu menjadi langka? Apa yang seharusnya kita lakukan jika menghadapi kelangkaan air bersih yang sangat penting bagi masyarakat tersebut?
Derita Kekurangan Air
Tidak perlu membahas terlalu jauh sampai urusan dua kota besar yang bekerja sama dalam penyediaan air bersih seperti DKI Jakarta dan Banten yang sudah saya sebutkan di atas, saya sendiri sudah merasakan betapa sengsaranya jika (hidup) tanpa ada air bersih untuk keperluan sehari hari di rumah kontrakan saya di komplek Duta Bandara Supadio propinsi Kalimantan Barat.  Jika pasokan air dari PDAM macet atau terhenti mengalir satu hari saja sudah sangat menyengsarakan keluarga saya. 

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption
Apakah karena saya sering telat membayar tagihan PDAM yang setiap bulannya sekitar Rp.53.500,- (Lima Puluh Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah) itu sehingga pasokan air bersih ke rumah saya menjadi terganggu atau dimacetkan? Tentu saja saya tidak berpikiran rendah seperti itu.  Tetangga saya di komple yang raji membayar setiap bulan pun juga sering mengalami masalah yang sama dengan saya. Air PDAM sering tidak lancar. Kalau sudah begini, yang jadi "korban" tidak saja orang tua, bahkan anak anak pun juga merasakan.
Tag : KPK - Asep Haryono | Panci Datang Horee - Powered by Blogger
Catatan Asep Haryono

Setelah berurusan yang cukup "bertele tele" soal Panci mulai dari yang pertama dapat hadiah door prize yang ternyata berisi panci yang bermasalah. Remeh saja masalahnya yakni dapat panci hadiah yang ternyata tidak ada tutupnya, kemudian dikembalikan lagi kepada tokonya untuk mendapatkan klaim ganti baru. Inilah bagian terakhir dari trilogi Panci.

Begitu klaim dengan sukses didapat ternyata sang panci masih memberikan "PR" buat saya, sang panci ternyata mengalami "gempa bumi" (baca : ada keretakan) pada bagian bawah sang panci.  Yah benar sekali sang panci hasil klaim tadi pecah di bagian bawahnya, ada guratan keretakan seperti retaknya gempa bumi.

Kemudian sebagai upaya terakhir, saya sudah frustasi karena bolak balik yang juga tidak jelas hasilnya itu, saya memberikan otorisasi kepada sang istri tercinta untuk "menggugat" dengan cara damai untuk mendapatkan panci terakhirnya. Dan akhirnya kemarin hari Rabu, 26 Desember 2012 sang panci berhasil baru berhasil diperoleh tanpa harus berbasa basi lagi. Sebab saya sudah memperkirakan klaim yang terakhir ini bakal berlangsung "sengit" sebab bisa jadi sang toko tidak mau lagi.

"Gimana bunda proses klaim pancinya tadi di toko? ada ditanya tanya lagi nda ya?" tanya saya kepada sang istri setelah beberapa menit "landing" di rumah. "Nda ada apa apa kok Yah, biasa aja tuh, begitu datang di toko langsung ditanyakan, dan bisa langsung dapat gantinya juga tuh" jawab sang istri. Plong rasanya saya. Saya pikir proses klaim yang final ini bakalan menyusahkan, dan ternyata dugaan saya meleset.

Saya pun memeriksa dengan seksama sang Panci yang sudah ada di rumah mulai dari "kuping" nya alias gagangnya jangan sampai muncul masalah baru lagi yakni gagangnya tidak ada.  Nyatanya sang gagang ada, dan setelah saya periksa lagi ada tutupnya (horee), dan juga dibagian "pantat" sang Panci juga tidak ada keretakan . "Wah sip sip markosip, ini baru panci namanya, lengkap semuanya, terima kasih bunda sudah klaim barusan tadi" kata saya memuji keikhlasan sang istri yang sudah membantu "menguruskan" klaim panci ini.

LENGKAP : Inilah Electronic Heating Cup atau saya terjemahkan bebas menjadi Panci Listrik  yang sudah datang dalam kondisi lengkap, ada tutup dan tidak retak heihiehiee. Foto Asep Haryono

SEKSI  : Lihatlah betapa ramping dan seksinya si Panci Listrik  yang sudah terpasang lengkap. Butuh proses panjang untuk bisa mendapatkan si dia. Bolak Balik tidak karu karuan. Foto Asep Haryono

Secara kebetulan juga saya sudah lama mengidam idamkan panci listrik portable seperti ini sebab bisa dipakai di jalan dan atau di kantor saya.  "Lumayan nih bisa buat masak air atau Mie rebus di sini" kata Kekes rekan kerja saya di kantor.  Saya dan beliau memang satu desk alias satu meja cuma beda aplikasi saja, saya di Web Content Specialist yang diperbantukan menjadi Asisten Sekretaris Redaksi, sedangkan dia karikaturis , kartunis, dan ilustrator. (Asep Haryono)
Tag : KPK - Asep Haryono | Skandal Panci - Powered by Blogger
Sambungan Hari Selasa 25 Desember 2012
Berdasarkan Kisah Nyata alias True Story

Catatan Asep Haryono

Namun begitu karton hadiah itu dibuka lagi lebih dalam ternyata sang PANCI tidak dilengkapi sama tutupnya. "Oala kok jadi gini sih mas, pancinya bagus tapi tidak ada tutupnya e" kata Istri seperti kebingungan. "Iya yah kenapa pula tidak ada tutupnya jangan jangan lupa kali" jawab saya.

Iya lah percuma juga dapat hadiah Panci keren gini kalaw nda ada tutupnya. Gimana mau mateng nanti. "ya sudahlah mas kita kembalikan saja ke tokonya biar dapat ganti" kata istri.   Karena sudah sampai di rumah, ya sudah rencana untuk mengembalikan hadiah Door Prize nomor 11 yang ternyara beriisi "Electronic Heat Cup" atau "Panci Elektrik" ini diputuskan ditunda besok atau lusanya saja.

Namun untuk memastikan rencana kami untuk mengembalikan sang panci ke tokonya, saya pun berinisiatif untuk menelpon toko ***sensor*** yang terletak di perkulakan HP dan gadget Kawasan Kathulistiwa Plaza di Kota Pontianak.  Karena pertimbangan tertentu nama tokonya kami rahasiakan agar tidak menimbulkan "kerusuhan" atau artikel ini dianggap provokatif. HIheiheiheiee

Panci Dikembalikan

Masih dari hari yang sama saat itu, Sabtu 22 Desember 2012 ,  sekitar jam 17.00 WIB, saya pun berinisiatif menelpon toko tersebut sekedar memberi kabar bahwa door prize nomor 11 (sebelas) yang kami peroleh karena cabut undi dari pembelian Hp dan Ipad Advan Vandroid T2Cl. baru yang ternyata berisi 1 buah "Electronic Heat Cup" atau "Panci Elektrik" ini ternyata tidak disertai tutup nya.

Dari hasil pembicaraan via telepon antara saya dengan pemilik toko ***sensor*** yang terletak di perkulakan HP dan gadget Kawasan Kathulistiwa Plaza di Kota Pontianak itu diperoleh kepastian bahwa hadiah Door Prize nomor 11 yang berisi "Electronic Heat Cup" atau "Panci Elektrik" ini boleh claim atau dengan kata lain diantar saja ke toko tanpa disertai penjelasan apakah akan diganti hadiah panci baru dengan jenis yang sama atau ada opsi lain.

"Nanti kalaw hadiah door prize ini dikembalikan kepada tokonya, dan kita diminta ambil cabut undian door prize lagi gimana nih?" tanya saya kepada istri. "Oh kalaw disuruh cabut undian door prize lagi bisa jadi dapat hadiah hiburan kartu perdana aja, rugi donk, soalnya probabilitasnya bisa jadi kita dapat hadiah kecil dari Panci ini.  Masih mending kalaw dapat hadiah undian gede, lah kalau dapat kecil cuma kartu perdana gimana" jawab Istri.

"Boleh hadiah cabut undian Door Prize lagi tapi hadiah Panci ini jangan gugur, biar nda ada tutupnya" jawab istri memberi win win solutions"Okehlah kalaw gitu kita siap bargain jika hadiah door prize nomor 11 ini dikembalikan, kita sudah siap dengan opsi opsi ini" kata saya bangga. Padahal cuma door prize panci saja kami sudah terlibat diskusi serius  hiehiheiheihee.  Kami memutuskan hadiah door prize berupa panci tanpa tutup ini akan dikembalikan keesokan harinya

Malah Dapat Yang Rusak
Singkat kata hinggap lah saya di toko ***sensor*** yang terletak di perkulakan HP dan gadget Kawasan Kathulistiwa Plaza di Kota Pontianak itu.  Setelah basa basi sedikit, saya pun duduk dengan tenang di depan etalase toko tersebut dan menjelaskan duduk persoalannya dengan runut dari hulu ke hilir eh salah dari awal sampai akhir. 

"Pak ini hadiah door prize nomor 11 hasil cabut undi saat pembelian Hp dan Ipad kemarin dan ternyata isinya panci yang tidak ada tutupnya" kata saya kepada salah seorang staff di toko tersebut. "ohh ya maaf pak khusus hadiah door prize ini kami belum sempat cek ulang" kata staff tadi sambil membawa door prize yang saya bawa tersebut ke dalam.

Beberapa menit kemudian , mba petugas toko tadi keluar sambil membawa Panci yang sama baik model maupun ukurannya sama persis dengan yang tadi cuma bedanya tidak ada kertas kadonya. Ya tidak apa lah cuma nda ada kertas kadonya, toh sudah dapat PANCI pengganti. Horee.  Saya pun tidak memeriksa ulang kondisi sang PANCI tau tau si PANCI sudah masuk tas kresek hitam, dan saya pun pamit dan bergegas pulang.  Sesampai di rumah PANCI dibuka dan dibedah eh ternyata bermasalah lagi.  PANCI nya RETAK.  Huaaaaaaaa

TUTUP SUDAH ADA :  Nah ini dia sang PANCI elektrik sudah berada di rumah, dan setelah diliat sekilas sudah ada TUTUP nya.  Namun ternyata panci ini masih menyisakan masalah lagi.  Apa itu masalahnya?  Foto Asep Haryono

PECAH :  Coba lihat di bagian bawah sang Panci Elektrik ini, dan saya tambahkan lagi dengan anak panah warna kuning untuk mempertas adanya keretakan di PANCI.  Oala sudah capek capek ditukar eh malah dapat yang rusak.  Foto Asep Haryono

Hal ini diketahui oleh sang istri yang memang cermat dan teliti jika membeli barang di toko. "Ayah, coba liat nih hadiah door prize yang sudah ayah klaim dan mendapat ganti panci baru itu ternyata rusak di bagian bawahnya tuh liat" kata sang istri.  Saya pun memperhatikan bagian bawah Panci Elektrik tersebut dan mendapatkan ada keretakan di sana.  Saya pun langsung mengambil kamera digital yang dan mengambil foto fotonya sebagai proof alias bukti hiheiheihee. Lebay e

Oala sudah saya bolak balik dan capek menukar eh malah dapat PANCI yang rusak. Setelah saya teliti lebih cermat lagi diketahui ada "gempa bumi" (baca : keretakan) di bagian bawah sang PANCI. Bisa dipastikan pANCI ini tidak bisa digunakan sama sekali.  Saya pun sudah frustasi untuk kembali memulangkan panci rusak ini ke toko itu lagi.  Nanti bisa 4 L (Loe lagi Loe Lagi). "Ya sudahlah Ayah biar nanti bunda saja yang nguruskan ke sana" jawab Istri,   (Asep Haryono)
Tag : - Asep Haryono | Panci Oh Panci ..... - Powered by Blogger
Gambar dari Internet
Berdasarkan Kisah Nyata - Based on True Story
Catatan Asep Haryono

Setelah kenyang mengusung tema Bubur Ayam pada edisi sebelumnya, kali ini saya mencoba mengulas sedikit tentang Panci. Bukan maksud untuk mendramatisir KPK yang identik dengan jargon terkenalnya "Bubur dan Panci" itu.

Tapi memang ada pengalaman unik yang saya alami saat membeli Ipad dan mendapatkan hadiah sebuah panci. Namun sang panci akhirnya bermasalah. Oh panci.  Inilah abstraksi atau inti cerita yang saya tulis pada hari ini. Hiheiheiheiee.

Hari itu Sabtu tanggal 22 Desember 2012 bertepatan dengan hari ibu,  saya diajak sang istri tercinta ke sebuah toko di kawasan Khatulistiwa Plaza, sebuah kawasan pertokoan perkulakan barang elektronik yang cukup punya nama di kota Pontianak.  "wah kayaknya bunda mau beli HP baru nih ya?" sindir saya kepada istrri. "ada deehhhh kasih tau nda ya" canda sang istri.

Sesampainya di sana, ternyata saya mendapatkan hadiah yang menurut saya cukup mengagetkan saya, sebuah HP dan Ipad baru.  Mungkin secara teknis kebetulan saja atau memang sudah direncanakan oleh sang istri, saya sendiri kurang mengetahuinya secara pasti. Yang jelas musibah yang saya alami beberapa hari yang lalu, jatuhnya HP Nokia  C1, ternyata mendapat tanggapan positif dari sang istri. Mau dibelikan HP baru. Alhamdulillah.

Norak Sekali
Secara teknis saya tidak begitu ngefans sama "mainan" seperti ini selain HP jadul kesayangan saya yang hanya bisa menerima atau mengirim panggilan dan SMS saja.  Namun karena dibelikan istri tercinta, dan sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan atas niat tulusnya tersebut, akhirnya "tawaran" tadi saya terima dengan segala senang hati. Namun kekagetan saya berlanjut. Bukan hanya HP baru saja ternyata masih ada lagi kejutan menanti. Advan Vandroid T2Cl.  Oala sebuah Ipad?

Saya yang terbiasa dengan HP jadul "kaget" juga dengan hadirnya "mainan" yang satu ini (baca : ipad) yang dalam konsep dan pemikiran saya pasti njelimet.  Kalau dalam bahasa orang Pontianak bilang saya ini "sepok" (dalam bahasa Indonesia kira kira artinya "norak"-red).  Saya sering mengamati orang orang yang sibuk dengan kotak kecil berlayar sekitar 7 atau 10 inc seperti membalik balik halaman buku. Oala itu kahh yang namanya Ipad?

Dan ternyata benda kecil sejenis Tablet PC ini benar benar ada di hadapan saya. Membeli sebuah barang dengan menggunakan uang sendiri , apapun barang tersebut, adalah hal yang wajar dan biasa biasa saja. Namun jika barang tersebut diperoleh tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun alias gratis tentu "sesuatu" (minjem Syahrini-red) sekali tentunya. Gretong kata orang. Sebagai salah satu pemburu grartisan bersertifikat tentu hal semacam ini menyenangkan sekali

COBA : Inilah Abbie, anak saya yang pertama, sedang otak atik game Angry Bird pada Android yang akan dibeli. Foto Asep Haryono

Tidak Ada Tutupnya
Saya tidak akan mereview benda ini karena saya yakin kawan kawan bisa dengan mudah mencari atau hunting sendiri di Google kelebihan dan kekurangan dari Tablet PC model Advan Vandroid T2Cl ini.  Nah jelas bukan?.  Hiheiheiheiee.  

Nah begitu urusan administrasi (bayar membayar-red) sudah diselesaikan dengan bijak dan efisien (Halah apa hubungannya-red), saya pun diberikan semacam "training" singkat pengoperasiannya oleh penjualnya. Oala tau aja kalau saya ini masih awam soal "mainan" seperti ini.  Mungkin dari wajah saya yang lugu keliatan "orang baru" dalam dunia "ngeped" hiheiheiheiee. Ooopsss.  Nah ternyata kejutan tidak hanya berhenti sampai di sini.
Saya tidak akan mereview benda ini karena saya yakin kawan kawan bisa dengan mudah mencari atau hunting sendiri di Google kelebihan dan kekurangan dari Tablet PC model Advan Vandroid T2Cl ini.  Nah jelas bukan?.  Hiheiheiheiee.

Saya diminta ambil Undian Berhadiah. Horeee asyik "minimal dapat kartu perdana lah mas, coba saja siapa tau beruntung dapat hadiah gede" kata sang istri. Saya pun mengambil undian yang disediakan petugasnya dalam sebuah box plastik transparan. Dadaaaaaaaaaa  Nomor 11 keluar.   Dapat apa ya?.  Panci elektrik sodara sodara.



GAYA : Inilah gaya sang istri berpose sama Door Prize nomor 11 yang masih bersegel dan belum diketahui apa isinya saat itu.  "selamat ya bu, lumayan bisa buat masak mie di rumah" kata petugas. "wah ini pasti panci" kata sang istri.  Ya udah foto dulu deh. Foto Asep Haryono
PANCI : Inilah isinya sesaat setelah sampul kado yang membungkusnya dibuka. Sebuah Panci. Sebelum dibedah lebih lanjut saya foto dulu.  Begitu selesai difoto dan dibuka isinya, ternyata sang Panci tidak ada tutupnya. Oalaaa  piye taa. Foto Asep Haryono

Namun setelah sampai dirumah, kami pun membuka kado atau bingkisan bernomor 11 ini, dan setelah kami buka bersama sama ternyata isinya sebuah panci mini elektronik.  Dalam bahasa Inggrisnya tertulis "electrik heating cup" eala cangkir kok ukurannya nda lazim. Ya sudah saya anggap aja PANCI hiheiheiheie.  Horeee panci mamen.

Namun begitu karton hadiah itu dibuka lagi lebih dalam ternyata sang PANCI tidak dilengkapi sama tutupnya. "Oala kok jadi gini sih mas, pancinya bagus tapi tidak ada tutupnya e"  kata Istri seperti kebingungan. "Iya yah kenapa pula tidak ada tutupnya jangan jangan lupa kali" jawab saya.  Iyakah percuma juga dapat hadiah Panci keren gini kalaw nda ada tutupnya. Gimana mau mateng nanti. "ya sudahlah mas kita kembalikan saja ke tokonya biar dapat ganti" kata istri.  Bersambung. To Be Continued.  (Asep Haryono)
Gambar dari Internet
Catatan Asep Haryono

Dalam menuliskan sebuah ide atau gagasan apa saja yang ingin dituangkan ke dalam sebuah postingan di blog tentu banyak ragam dan caranya masing masing. Setiap blogger atau penulis mempunyai gaya penulisan masing masing.

Ide bagaimana memulai sebuah postingan atau artikel sebenarnya sudah dikupas secara tuntas tas tass sama Miss Syahdini namun saya lupa judul dan tulisan beliau tersebut.  Saya sendiri tidak jarang mengalami kebuntuan atau macet mengenai ide apa yang saya coba tuangkan dalam sebuah postingan di blog

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya akan mencoba memaparkan trik yang sederhana bagaimana sebuah gagasan, ide, pemikiran, dan konsep pikiran blogger dituangkan dalam sebuah postingan.    Metode ini atau teknik seperti ini sering atau mempunyai kemiripan yang sangat tinggi dengan menulis desain skripsi.  Dari judul lalu mencari bahan, atau dari bahan terlebih dahulu baru kemudian akan ketemu judulnya. Hmmmm

Dari Tulisan Lalu Mencari Gambar
"Tidak ada foto, HOAX" beguti rh begitu kira kira yang sering saya dengar dan lazimnya memang sulit untuk bisa dikatakan sebuah kebenaran jika dalam sebuah artikel atau postingan di blog jika tidak dilengkapi dengan image (gambar atau foto).  Baik gambar berupa foto jepretan kamera sendiri, atau mengambil gambar darii sumber lain tentu dengan mencantumkan sumber dari mana gambar tersebut di ambil.  Tentu kita tidak mau disebut plagiator bukan?

Tapi secara pribadi saya kurang setuju dengan stikma atau stereotip tidak ada foto adalah HOAX. Saya secara pribadi kurang sependapat mengenai konsep tersebut.  Jika dalam artikel atau tulisan yang akan kita sampaikan adalah pengalaman pribadi dengan niat yang baikk dan jujur namun tema yang diangkat tidak memungkin untuk diambil gambarnya, atau tidak ada foto, tentu tidak bisa "dipaksa paksa" harus ada fotonya.

Memang jika tulisan atau artikel postingan yang dilengkapi dengan foto atau gambar maka alur cerita atau artikel yang akan kita sampaikan itu jauh lebih "bercerita". Selain itu juga karena gambar atau foto bisa "berbicara sendiri".  Dengan teknik tertentu bercerita saja sudah bisa menciptakan "image" atau "gambar" di benak para pembacanya.  Sebagai analoginya adalah siaran sandiwara radio yang sering saya dengar beberapa tahun yang lalu.

Sandiwara radio "Misteri dari Gunung Merapi" (wah urusan gunung ini mas Rawins jagonya-red) nah dalam sandiwara radio ini aliran dialog yang disampaikan para pemainnya sangat deskriptif sehingga bisa menciptakan "gambar" atau memberikan gambaran kepada para pendengarnya. "Hei Sembara mengapa kamu duduk di depan pintu seperti itu? " Kata Mantili misalnya.

Nah para pendengar radio sudah bisa membayangkan kira kejadian sebenarnya orang duduk di depan pintu. Nah tanpa gambar atau visual pun para pendengar bisa mereka reka gambar dari dialog tadi.  Nah teknik yang sering saya pake ini adalah IDE atau GAGASAN terlebih dahulu dan menceritakannya langsung di kanvas blog baru kemudian akan dicarikan gambar atau foto yang cocok sesuai dengan tema yang saya ambil.

Dari Gambar Terciptalah Tulisan
Nah teknik kedua yang sering saya pakai dalam memulai sebuah artikel atau tulisan yang akan saya sampaikan dalam sebuah blog adalah dengan memilih image, gambar atau foto jepretan saya terlebih dahulu baru kemudian tercipta sebuah gagasan atau ide apa yang akan ditulis. Dari teknik yang pertama, maka cara atau teknik yang kedua ini jauh lebih memberikan ruang yang lebih luas mengenai ide atau gagasan apa yang akan ditulis berdasarkan foto foto yang ada.

Dan tentu saja alasannya sangat sederhana.  Gambar atau Foto bercerita lebih banyak dari kata kata. Sebuah foto semangkuk bubur ayam saja yang saya tulis dalam artikel kemarin adalah salah satu contoh yang sangat sederhana. 



BUBUR :  Dari foto sederhana ini, semangkukBubur Ayam tentu akan banyak tercipta ide apa yang akan ditulis. Mau nulis cara buat bubur misalnya. Akan banyak yang dapat ditulis dari sebuah foto semangkuk bubur ayam kesukaan saya ini hiehiehiee.   Foto Asep Haryono
|
Foto semangkuk Bubur Ayam dalam artikel saya kemarin bisa dibahas dari berbagai sudut atau angle sehingga bisa menghasilkan cerita yang lebih bervariasi. Misalnya bagaimana proses pembuatan bubur ayam, apa saja konten atau isi sebuah bubur ayam dan lain sebagainya. Cerita dan ide ini akan banyak keluar dengan hanya memandang sebuah foto bubur ayam.

Namun terkadang antara teknik yang pertama dan kedua juga sering menimbulkan perbedaan konsep mengenai apa yang harus disampaikan kepada para pembacanya. Bagaimana menyakin pembaca bahwa tulisan yang dibuat adalah mengandung unsur kebenaran tanpa harus didramitisir. Sebagai contoh misalnya Air Susu Ibu (ASI) yang merupakan makanan bayi terbaik di dunia saat ini.

Saat menyebut tema ASI saja para pembaca sudah paham maksudnya, jadi tidak perlu lagi ditambah dengan gambar si bayi sedang menyusui lengkap dengan gambar **Sensor** milik sang ibu.  Sebab bisa menimbulkan kesalahpahaman dan membuat risih kaum ibu lainnya yang kebetulan membaca tulisan tersebut.  Begitupula dengan pengalaman berjumpa dengan dedemit, hantu atau pocong, tentu hampir muskil alias mustahil jika harus memfoto dulu pocongnya. (Asep Haryono)



Gambar dari Internet
Phone Book Pun Turut Hilang Juga
Catatan Asep Haryono

Musibah yang datang karena memang sudah takdirnya adalah hal yang wajar karena namanya musibah bisa datang kapan saja dan datangnya pun tidak pernah memberi kabar dahulu.

Namunn jka musibah itu datang sebagai konsekuensi logis buah dari kelalaian dan ketidakdsiplinan kita itu adalah punishment (hukuman) agar kelalaian serupa tidak terjadi lagi dimasa yang akang datang.

Yang saya sebut terakhir itulah yang saya alami. Sebuah musibah terjadi pada hari Kamis tanggal 20 Desember 2012 tepat di hari pertama saya memulai cuti taunan saya yang "cuma" dapat 12 (dua belas) hari itu. Bagaimana jalan ceritanya kok bisa terjatuh gitu sih, apa karena jatuh dari tas atau jatuh bagaimana? Kok bisa jatuh gitu? Nah itu dia yang ingin saya bagikan pada kesempatan kali ini. 

Tidak Terasa

Hari itu Kamis 20 Desember 2012 setelah saya check out dari "habitat" saya di lantai 5 Gedung Graha Pena Pontianak Post, saya pun bergegas menuju basement tempat "Iron Man" (baca : Motor MIO-red) saya diparkir di bagian paling sudut.  Saya suka sudut di mana saja berada kayanya membuat ketenangan dan kedamaian jika sudah berada di sudut.

Plaza TK. Foto Asep Haryono
Saya sempat mengirimkan satu buah pesan singkat SMS saya kepada sang istri di luar kota kalaw hari itu saya mau jemput Abbie, putra kami yang pertama, di KB TK Islam Al Azhar 21 Pontianak.

Kebetulan hari itu adalah hari pagelaran Festival dan Olah Seni Ekskul, dan anak saya ikut dengan "gank" nya kelas B dan juga ikut ekskul menari dan menggambar.  Rupanya itulah SMS saya yang terakhir dari Nokia C1 kesayangan saya.

Sesampainya di plaza parkiran Perguruan Islam Al Azhar Pontianak, saya pun memarkir "Iron Man" saya juga di sudut parkiran, dan kaget ternyata HP Nokia C1 yang saya simpan di kocek (Bahaa Pontianak yang artinya di saku baju atau celana panjang-red) sudah tidak berada ditempatnya lagi.

"eh kemana pula HP saya ne kan saya taruh di sini" gumam saya dalam hati. Tangan saya meremas remas (apa hayooo) saku celana dan saku kantong tidak ada. Saya pun mencoba mengingat ingat kira kira dimana jatuhnya barang itu.  Akhirnya sejenak saya diam membisu berdiri mematung beberapa saat. Tidak percaya apa yan terjadi.  Blengg pasrah. HP terjatuh di jalan. Tidak terasa.

Lapor Ke Grapari Telkomsel
Setelah yakin sang Nokia C1 terjatuh dijalan, saya pun membatalkan untuk menjemput Abbie. Saya memacu "Iron Man" saya lagi dan keluar dari gedung Al Azhar langsung menuju kantor GraPARI Telomsel yang terletakk di depan Masjid Raya Mujahiddin Pontianak, atau di jalan Ahmad Yani kota Pontianak yang jaraknya cukup dekat.

"Silahkan bapak isi lembaran form ini untuk memperoleh penggantian kartu SIMPATI bapak yang hilang karena jatuh tadi" kata petugas GrapaRI Telkomsel yang putih jangkung tinggi itu.  "Jangan lupa bapak untuk mencantumkan minimal 3 nomor yang biasa bapak hubungi, dan menanda tangani berita acara pergantian kartu dengan biaya materai 6 ribu rupiah" kata mba petugas tadi menjelaskan lebih rinci.

Persoalan muncul karena saya "hanya" hafal 2 (dua) nomor yang tiap hari saya hubungi yakni nomor sang istri dan nomor rekan kerja saya Pak Kekes, karikaturis, nah itu saja. Yang lain saya tidak ingat atau tidak hapal lagi.  Lah beda kah tidak ingat sama tidak hapal? Hiheiheiheie.  "Oh maaf bapak harus minimal 3 nomor yang biasa dihubungi, kalaw tidak, mohon maaf aplikasi penggantian kartu bapak tidak dapat dilayani hari ini" kata mba petugas tadi.

"Tidak harus nomor HP bapak, nomor telepon rumah atau nomor telepon lainnya juga boleh minimal 3 buah nomor ya" jawab mba petugas tadi yang mungkin merasa "iba" melihat raut wajah saya yang seperti ditekuk empat itu.  Akhirnya nomor terakhir yang saya isikan di form tersebut adalah nomor telepon kantor saya.  "wah kalaw nomor telepon kantor ada mba" jawab saya tenang. Hiehiheihee urusan selesai. Beberapa menit kemudian kartu SIMPATI pengganti dengan nomor yang saya berhasil dibuat lagi.

Phone Book Hilang Semuanya
Mengapa saya harus segera lapor ke Grapari Telkomsel begitu tau HP saya terjatuh? Karena dalam HP saya yang jatuh itu berisi kartu perdana Simpati yang berisi puluhan bahkan ratusan nomor telepon mulai dari nomor telepon atau HP kerabat, sodara, handai tolan, rekan bisnis, orang tua dan juga nomor nomor wartawan yang sangat rahasia dan jangan sampai bocor. 

Menghindari kemungkinan disalah gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, maka nomor yang hilang tersebut harus di "shut down" atau di "terminate" oleh server Telkomsel.  Maka dari itulah secepat kilat ala Lightning Mcqueen saya blokir kartu saya tersebut melalui Grapari Telkomsel. Dengan demikian orang lain tidak akan bisa menggunakan nomor saya yang jatuh itu.  Namin konsekuensinya nomor nomor yang sudah ada dalam phonebook itu otomatis hilang semuanya.

Kini saya harus "mencicil" sedikit demi sedikit nomor nomor rekan bisnis, rekan kerja, dan lain sebagainya di kartu perdana SIMPATI baru dengan nomor yang sama. Bukan mudah tentunya. Begitu nomor saya aktif kembali, semua SMS yang masuk unknown tidak diketahui namanya entah dari siapa dan dari mana.  Begitu ada SMS yang masuk, langsung saya reply dengan jawaban "Mohon maaf phonebook saya hilang, terhapus semua, Saya tidak tau lagi dari mana aja SMS ini masuk termasuk SMS ini. Mohon kabari ini siapa ya, biar saya save lagi datanya, trims"

Sampai sekarang jawaban standar tersebut saya jadikan template jawaban SMS di phonebook saya yang masih fresh alias masih kosong belum ada data datanya.  Inilah kelemahannya menggunakan HP Jadul, beda dengan sistim operasi berbasis ANDROID yang sudah connect ke server jadi data yang hilang bisa dengan mudah direcovery(Asep Haryono)

Foto Asep Haryono
Catatan Asep Haryono

Halo semuanya. Apa kabarnya nih? Seperti yang sudah saya pasang infonya di bagian atas postingan inio (press release), saya cuti taunan 12 (dua belas) hari sejak tanggal 20 Desember 2012 yang lalu hingga tangga 1 Januari 2013 yang akan datang.  Hiehiheie Libur cutinya setaun donk ye.  Prikitiwwww.

Cuti taunan ini saya coba benar benar relax, bebas dari urusan yang "berbau" kantor, dan pekerjaan bisnis lainnya yang selama ini juga saya tekuni. Saya fresh "kegiatannya" hanya  jalan jalan bersama keluarga, berlibur ke obyek wisata terdekat, shopping di Mall bareng keluarga, masak masak di rumah, ke Gramedia, Nonton Bioskop bersama keluarga, apa aja deh "recharging" gitu , dan wisata kuliner  juga hiehiehihee.

Hiheiehe| sebagai anggota KPK sejati, saya tentu suka sama Bubur Ayam. Kebetulan saja Wisata Kulinernya masih yang sederhana dulu aja hiehiee; Secara cuti saya kan masih beberapa hari lagi, jadi cari cemilan sambil jalan jalan gitui deh termasuk berburu bubur ayam yang ada di kota Pontianak. Dan syukur alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat ALLAH SWT, keinginan itu tercapai pada hari Jum'at tanggal 21 Desember 2012 saya berhasil ngebubur donk heihiehiee

Silaturahmi Jalan Terus

Sebenarnya niat awalnya sih mau benerin HP Jadul Samsung GT-E1205T (halah saya nyebut merek eui-red) saya yang baru dipakai beberapa hari sudah 'rewel' alias ngadat n layarnya hilang sekali sama eh sama sekali. Sebenarnya HP nya sih baik baik saja, cuma saya nya aja yang teledor.

Kejadiannya minggu lalu saat sudah memasuki jam untuk istirahat (baca : tidur0 pada jam 23.00 WIB, HP saya tersebut saya letakkan di atas meja kerja saya di kamar.  Besok paginya tuh HP sudah ada di lantai dengan kondisi terkulai, dan lepas semua"pakaiannya" alias berderai.  Kena senggol tikus kayanya.

"huaa urusannya bisa repot" gumam saya dalam hati. Karena dalam Statuta di buku manual dan juga dengan penjualnya bahwa penggantian karena benda terjatuh, dan atau kena air tidak akan mendapatkan garansi penggantian.  Nah apa saya harus berbohong sama dealer HP nya nih hanya untuk mendapatkan service gratis atau penggantian baru selama masa garansi.  Puyeng juga urusan yang cuma sepele ini sering membuat saya mengerenyitkan dahi berpikir keras.

DENGAN ES KAPUNCINOHH : Ini dia semangkuk Bubur Ayam lengkap dengan pasangan yang saya suka segelas Es Kapucinoh pake susu. Enak pake susu heihiehiee. Jadi jika kawan kawan mau traktir saya, ya inilah salah satu pasangan cemilan kesukaan saya hiehieiee.  Ketauan donk kartunya.  Foto Asep Haryono

LENGKAP:  Bubur Ayam yang saya icip kemarin (21/12/2012) ini cukup lengkap kontennya ada suiran ayam goreng, potongan telur, kacang, teri dan tentu saja kuah sopnya. Di Pontianak lazim bubur ayam dicampur atau disiram dengan kuah sop hingga "tergenang" seperti ini.  Foto Asep Haryono

Akhirnya ya sudah itung itung "mengisi" masa cuti, saya pun membawa HP saya yang sudah "babak belur" tersebut ke sebuah service HP kenalan saya yang bernama Pak Nono Sutiono.  Bapak dua anak itu dulu rekan saya sekantor di Harian Pontianak Post yang kelak akan saya ceritakan secara terpisah di edisi postingan saya di hari yang akan datang, Insya Allah tidak janji ya. Hiehiheiee.

Nah toko Ponsel Pak Nono ini (namanya Vivi Selindo, sesuai nama istrinya-red) terletak di Jalan Dr.Wahidin di kota Pontianak. Nah di depan toko Pak Nono itulah saya icip icip bubur ayamnya hiehiehieie. Huaaaaaaaa muter muter ceritanya sampai juga di point Bubur Ayam hiehiehiee. Bener bener bunga bunga kata saya ini hiheiheiheie .

Harga seporsi atau semangkuk bubur Ayam yang saya santap di kafe depan Service HP nya Pak Nono ini (saya lupa nama kafenya-red) seharga Rp. 9000,- (Sembilan ribu rupiah) saja, atau setara sekitar One US Dollar gitu deh hiehiehiee. Halah pake satuan mata uang asing segqala hiehiheiehe

Nah yang unik dari Bubur Ayam di Pontianak ini mengenai kuahnya. Jadi bubur ayam nya di "rendam" atau "berenang" dalam kuah Sop atau kuah daging.  Ini agak sedikit berbeda dengan "pakem" kebanyakan yang hanyta bubur ayam saja. Di Pontianak bubur ayam ini tidak pake cakwe. (Asep Haryono)
Foto Asep Haryono
Catatan Asep Haryono

Ini adalah salah satu hasil catatan perjalanan yang sederhana namun khidmat yang luar biasa dan agak beda dari cerita saya sebelumnya yang banyak bertemakan Wisata Kuliner alias makan makan hingga wisata MICE (Meeting Incentive Conference Exebition) yang kadang membosankan itu. Jangankan orang yang membacanya, saya sendiri aja sering bosan lihat catatan saya sendiri heiheiheihiehieee.

Setelah serangkaian kegiatan yang sudah digelar sebelumnya yakni Festival Budaya dan Olah Seni adik adik KB TK Islam Al Azhar 21 Pontianak berhasil dengan gemilang, maka pada hari ini adalah puncak perayaan kegiatan tersebut sekaligus menandai peringatan Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 September 2012 ini.

Seperti sejak tadi pagi dari jam 08.00 WIB, saya pun mengantar anak saya, Abbie,  untuk acara puncak peringatan Hari Ibu yang berhasil dengan sukses juga digelar di halaman atau plaza KB atau TK milik Perguruan Islam Yayasan Khatulistiwa itu.   "Yah, nanti Abbie mau kue di sekolah aja ya"  rengek Abbie pada saya. "Nda mau makan sate aja kah Bie?" Saya malah menawar dengan yang lain. Hiehiehiiee.

Anak saya mau sekali menyantap Kue manis dan basah yang disajikan atau di jual di Kantin Sekolahnya , sedangkan saya sendiri ingin menikmati hidangan Sate Lontong yang biasa dijual di sekitar Jalan Adi Sucipto. Eh ujung ujungnya malah membeli sarapan pagi Nasi Kuning hiehiehiee.  Jadi Win Win Solutions. hieiheiehiehiehie.  Jadi tidak ada yang "dirugikan" hiheiheiee.  Semuanya jadi senang.

Ibu "Pinjaman"
Acara peringatan Hari Ibu di KB TK Islam Al Azhar 21 Pontianak ini cukup unik yakni "mencium kaki" bunda atau ibunya. "Wayahhh gimana nih bunda, acara besok kan peringatan hari Ibu di sekolah Abbie, acaranya banyak diantaranya adalah mencium kaki ibu atau bunda"  kata saya dalam SMS yang saya kirim kepada bunda Abbie yang berada di luar kota. "Jadi bunda nda bisa datanglah di acara itu kan masih sibuk ngisi raport di SMA kan ya. Biar ayah saja yang menemani Abbie di sekolah" kejar saya di SMS.

"Iya yah bunda nda bisa hadir menemani Abbie di sekolah, tapi bunda sudah koordinasi sama guru guru Abbei di Sekolah jadi ada yang mewakilkan" balas SMS bunda Abbie yang juga masih menyisakan tanda tanya kepada saya. "Ya sudah kita liat saja nanti siapa dari pihak sekolah yang mau mewakilkan bunda di acara cium kaki Ibu nanti di sekolah" jawab sama menutup perbincangan SMS dengan Bundanya.

IBU DAN ANAK : Masing masing anak sudah bersama dengan ibu atau bundanya masing masing. Sebelum dimulai acara cium kaki ibunya, didahului dengan pemutaran film kasih ibu dan pembacaan puisi. Foto Asep Haryono
DIPANDU : Setelah pembukaan selesai, maka diberikan arahan singkat susunan kegiatan cium kaki ibunya yang dibawakan langsung oleh kepala KB TK Islam Al Azhar 21 Pontianak, Ibu Eka.  Foto Asep Haryono

EMOSIONAL  : Saya sampat gemetar saat mengambil adegan ini.  Luapan emosional dilampiaskan ibu ini dengan memeluk erat anaknya.  Sangat menyentuh. Very touching. Mengharukan   Foto Asep Haryono
MALAH NYENGIR :  Mungkin Abbie sudah tau kalau yang jadi "bunda" di acara ini adalah orang lain. Bukan ibu kandungnya. Jadi malah dianya ketawa ketawa saat melakukan adegan membasuh kaki "ibu" nya di sini.  Malah nyengir ditengah suasana haru biru dan khidmat. Foto Asep Haryono

TANDA KASIH : Setiap anak mendapatkan cindra mata berupa bunga kertas yang harus disampaikan kepada ibu dan bundanya masing masing. Tanda cinta dan kasih sayang anak kepada ibu. Selamat Hari Ibu. Foto Asep Haryono

"Gimana ayah Abbie, jadi datangkah bundanya ke sini?  Kalaw bundanya tidak bisa datang di acara cium kaki Ibu ini, yah Ayah Abbie aja yang mewakili. Gimana?" tawar Bu Dian Ekarini.S.Ag guru kelas Abbie. "Oh nda apa bu, biar Abbie diwakili saja sama guru yang lain yang jadi ibunya soalnya Bunda Abbie sudah tidak ada masalah ibunya siapa aja boleh diwakili" kata saya.

Saya pun menolak halus tawaran tersebut.  Sebab kalaw saya yang mewakili bunda Abbie di acara ini.  Nanti judulnya bisa jadi  "Cium Kaki Ayah" donk.   Saya sendiri yang laki laki di tengah lautan ibu ibu.  Apa kata dunia.  Selamat Hari Ibu.  I Love You Bu.(Asep Haryono) 
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia