Dalam keseharian kita hidup bermasyarakat tidak akan terlepas dari interaksi kita dengan masyarakat lainnya. Adalah hal yang wajar kalaw kita hidup berdampingan dengan masyarakat yang plural dan majemuk. Ini yang harus kita hormati karena masyarakat yang melakukan penilaian terhadap sikap dan tingkah laku sehari hari kita.

Jangan salahkan masyarakat yang memberikan penilaian buruk terhadap diri kita walaupun kita merasa diri kita sudah benar atau merasa benar. Benarnya kita saja bisa disalahkan masyarakat karena masyarakat tidak akan mau tau siapa anda sebenarnya. Kenyataan memang tidak seindah dengan harapan. Oleh karena itu apapun keinginan masyarakat sebaiknya kita mengerti karena mereka tidak akan pernah mengerti.

Sebenarnya dalam tulisan saya sebelumnya sudah saya paparkan secara gamblang mengapa kita berbeda antara satu dengan lainnya. Kita memang berbeda. Walau berbeda tetapi tetap satu atau satu tetapi (sesungguhnya) kita berbeda. Hidup bermasyarakat memang ada seninya tersendiri. Kadang kemauan masyarakat berbeda dengan kemampuan daripada individunya sendiri. Seperti yang saya sebut diawal tulisan saya hari ini, bahwa benarnya saja kita saja masih bisa disalahkan oleh orang.

Sebagai contoh sederhana saja jika anda berjalan dengan orang lain yang kebetulan saja berlainan jenis. Apa komentar orang atau masyarakat terhadap kita?. Tentu dugaan orang akan berbeda beda antara satu dengan yang lainnya. Padahal kita berjalan adik kandung kita sendiri yang kebetulan saja perempuan. Nah apa kata orang atau apa kata masyarakat yang tidak tau kalaw wanita yang kita bawa itu adalah adik kandung kita sendiri? No no masyarakat tidak akan mau tau. Yang tau adalah anda berjalan dengan wanita lain jenis. Masyarakat tidak akan mengerti sampai anda sendiri memberikan penjelasan kepada mereka. Nah untuk urusan simple gini aja sudah jelas bukan. Betapa sensitifnya penilaian masyarakat.

Setiap orang memiliki keunikan tersendiri yang memastikannya berbeda antara satu orang dengan orang yang lain. Dalam keseharian kita tentu tidak akan lepas yang namanya hubungan antar pribadi atau interpersonal relationship. Hubungan emosional antar manusia ini tidak selalu berkaitan dengan urusan asrama eh asmara tentunya.

Walaupun sebagian orang masih menganggap hubungan emosional antara dua manusia sangat terkait erat dengan kualitas hubungan tersebut. Kita tidak mungkin bisa menyenangkan banyak orang secara bersamaan, dan adalah hal yang wajar jika ada orang yang tidak menyukai kita. Ini menyangkut perasaan orang terhadap kita. Kita tidak mungkin melarang orang menyukai diri kita sebagaimana orang pun tidak bisa melarang kita menyukai orang lain. Natural bukan?

Hidup Ini Cuma Sekali
Hidup ini sebenarnya sangat Indah. Dengan hadirnya sahabat, teman, dan kawan akan mewarnai perjalanan hidup kita yang hanya satu periode ini. di alam fana ini . Apalagi dengan segudang aktifitas dan kegiatan keseharian kita yang konon tiada habis habisnya itu akan terasa singkat jika kita bisa mengisinya dengan penuh rasa cinta dan semangat.

Ya semangat, hanya dengan semangat itulah kita bisa merasakan arti hidup yang sesungguhnya bukan sekedar hidup diatas tumpukan daging yang bernama manusia ini. Seperti pada tulisan saya sebelumnya bahwa arti kehidupan (passion) dan tujuan kita hidup (purpose) akan benar benar menjadi sinergi menjadi energi yang luar biasa yang bisa membuat hidup anda menyala nyala, berbinar, bersinar dan terus bersemangat menggelola.

Hadirnya teman lama dan sahabat akan menambah semangat hidup kita di dunia ini dan menyadari bahwa masih ada orang yang ingat kepada kita. Semua ini seolah mengingatkan kita bahwa hidup kita masih berarti bagi kehidupan orang lain. Adanya salam dari sahabat adalah bukti bahwa keberadaan kita masih dihargai oleh orang lain. Berbahagialah jika anda memiliki sahabat. Sahabat adalah harta yang tidak akan pernah habis, dan merupakan harta yang tidak ternilai dalam hidup kita.

Hidup kita cuma satu periode. Ya hidup kita cuma satu kali. Kita lahir ke dunia sebagai sebagai bayi yang mungil lalu menjadi besar dan akhirnya mandiri dan kemudian akan kembali menghadap sang pencipta Allah SWT. Sesungguhnya kita semua ini milik Allah dan kepada Allah jugalah kita semua pasti akan kembali. Hanya dengan perbedaan yang kita miliki inilah yang kita harapkan menjadi perekat bagi kita semua untuk sama sama mulai merapatkan barisan untuk menuju cita cita kita masing masing.

Mari kita sudahi saja perang dingin antara kita, dan mulai dengan babak baru dengan suasana yang lebih mencair dalam bingkai persamaan dan saling menghargai kekurangan masing masing. Kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Keunikan yang ada dalam diri kita masing masing akan terasa semakin indah dengan hadirnya rasa persahabatan yang tulus dan ikhlas di hati sanubari kita masing masing.

Marilah kita bertanya dalam diri kita masing masing ; sudah siapkah kita menerima kekurangan dan kelebihan orang lain?.
Tag : Opini - Asep Haryono | Tetap Semangat - Powered by Blogger
Hallo semua.
Saat kutulis blog ini saya melihat jam dinding diruang kerja saya di lantai 5 sebuah media yang mengklaim dirinya sendiri sebagai yang terpercaya dan terbesar di Kalimantan Barat menunjuk pada angka jam 11.55 WIB saat dimulainya tulisan ini. Hari ini hari Kamis, tanggal 26 Mei 2011 bertepatan dengan hari rutin saya menjemput istri tercinta dari Kabupaten Kubu.

Karena istri mendapat tugas mengajar dan SK nya mengajar di SMA Negeri 1 Kubu, suatu wilayah baru nan gemuk dibawah asuhan (bayi kalee-red) bupati nan ganteng Muda Mahendrawan. Kalau menyebut nama bupati muda Kubu Raya itu jadi teringat saat ramai ramainya kisruh CPNS tahun 2008 lalu yang sembat membuat geger Kalimantan Barat

Mengikuti perkembangan berita saat itu memang ramai ramainya Kisruh penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2008 untuk daerah Kubu Raya yang heboh, dan diwarnai oleh isu kecurangan olek oknum yang tidak bertanggung jawab. Kan kasihan sama calon CPNS yang sudah berkeringat darah belajar memecahkan soal dan sukses diterima dan lulus sebagai CPNS menjadi kabur dan hilang haknya hanya karena ulah segelintir oknum yang bermain curang dan berlaku curang.

Saya kuatir jika tes CPNS tahun 2008 itu diulang seperti wacana pada pelaksanaan CPNS tahun 2011 ini apa jadinya nanti?. Kesalahan administratif adalah hal yang biasa menurut saya, dan itu lumrah karena yang memeriksa hasil scanning dan perhitungan tabulasi nilai atau skor CPNS adalah dilakukan oleh manusia. Menurut pendapat saya jika kesalahan administratif CPNS itu (periode berapa saja-red) bersifat umum, tidak khusus, dan hanya sebatas administratif belaka, saya kira tidak perlu di tes ulang. Kan kasian yang benar benar lulus, bisa bisa karena tes ulang menjadi tidak lulus.
Tag : Monyet - Asep Haryono | Monyet - Powered by Blogger
Apa anda tau Monyet?. Saya sendiri saja yang masih awam dalam soal satwa ini suka terkecoh dengan satwa yang satu ini. Saya sendiri , terus terang saja, bingung yang mana yang dimaksud dengan Monyet, beruk, bekantan sampai kera. Apakah semua itu masing masing berbeda antara satu sama lainnya?. Apakah ada kawasan khusus tempat bermukimnya para monyet di Indonesia? Ada kata kawan saya.

Ketika saya tanya dimana itu tempatnya. Dia menjawab ada di Monkey Forest Ubud, Bali. Alahmak, saya saja yang sudah 9 (sembilan) kali berkunjung ke Bali belum pernah sekalipun menjejakkan kaki di Monkey Forest Ubud yang konon amat terkenal itu. Beruntunglah jika anda sudah pernah ke Monkey Forest, Ubud, dan semoga saya punya kesempatan berkunjung ke pulau monyet itu hehehe. Pulau? Emang pulau?

Tema tulisan saya kali ini memang menyoal (ulangan kalee-red) tentang mahluk Tuhan yang bernama Monyet. Ya Monyet yang dalam bahasa Inggris sederhana diterjemahkan dengan "monkey". Banyak tokoh kartun yang diputar di Indonesia yang mempersonifikasikan mahluk yang konon terkenal amat rakus ini. Ah masa iya sih rakus sekali.

Bukankah yang rakus itu tikus. Ah yang namanya rakus tidak hanya berlaku buat para monyet dan tikus saja. Manusia saja juga kecenderungan punya sifat seperti kedua mahluk itu. Manusia Rakus. Rakus apa? Ya rakus apa saja yang bisa dilahapnya. Berbicara soal rakus, pasti asosiasi opemahaman kita soal makanan. Ya Makanan. Rakus pada Makanan. Coba liat saja tikus. Apa saja dierat mahluk yang bernama tikus itu. Jangankan buah kelapa, sepatu karet saja bisa digigit gigit sama tikus. Nah kan rakus bukan?

Shio Monyet
Ngemeng ngemeng soal Monyet, apakah anda lahir di taun Monyet? Hahaha. Terus terang saya kurang tau untuk urusan ginian. Mungkin para pembaca jauh lebih tau soal permonyetan, ya jangan ragu untuk menginformasikan ke sayah. Saya senang belajar hal hal yang baru yang tentunya bernilai positif. Menurut referensi yang pernah saya baca, Shio monyet atau shio kera adalah shio yang terkenal mempunyai kecerdikan dan kenakalan luar biasa.

Sifat penasaran dan keingintahuannya memang sangat tinggi sehingga mendukung kelebihannya sebagai shio yang paling cerdas. Mereka juga bersahabat, humoris dan sangat menyukai lelucon - dari hanya melihat, membaca atau sampai melakukannya sendiri.

Sifat shio monyet yang terlalu menyukai humor dan nakal juga membawa pandangan bahwa ia kurang bisa menghormati orang lain. Shio monyet juga terkenal sebagai shio yang sulit untuk merasa puas dan cukup egois, ia selalu tidak pernah puas terhadap apa yang telah dimilikinya dan selalu ingin mengejar hal baru demi kesenangan dirinya. Sayangnya, walaupun ia sangat cerdas, tetapi kreativitas dan nalurinya tidaklah setajam otaknya.

Dalam hal percintaan, monyet yang pintar selalu dapat mencari jalan untuk merayu, membujuk dan memanipulasi apapun demi meraih cintanya. Tetapi ketika ia sudah menentukan pasangan hidupnya, biasanya itu menjadi cinta abadinya. Kepintaran monyet juga membuatnya tidak sulit untuk meraih hal materi. Sifat humorisnya yang memang selalu ada dalam dirinya juga bisa membuatnya disukai dan mengurangi jumlah musuhnya.

Jika shio monyet bisa lebih dewasa dan mau memperhatikan kepentingan orang lain, maka hidupnya akan lebih bahagia. Beberapa tokoh terkenal konon memiliki shio Monyet ini diantaranya Amien Rais, Leonardo Da Vinci , Georce Lucas dan Tom Hanks. Nah saya cukup dahulu soal shio menshio Monyet ini.

Karakter Monyet
Seorang Blogger bernama Mang Adjid yang pernah saya tulisannya pernah baca di internet, pernah menulis tentang sifat Monyet yang juga melekat pada manusia. Mang Adjid membeberkan beberapa sifat sifat monyet yang bisa dijadikan gambaran dan pelajaran dalam kehidupan ini, yaitu :

  1. Monyet berwatak semau gue dan berlagak pilon
    Seekor monyet jika sudah mendapatkan makanan di tangannya, ia tak peduli lagi pada monyet-monyet lain di sekitarnya.Ini adalah gambaran bagi orang atau pejabat yang tidak memperdulikan suara rakyat yang dulu mendukungnya untuk mencapai kursi kekuasaan.Ibarat pepatah, “lupa kacang pada kulitnya”, yang bisa diartikan : “karena sudah dapat kekuasaan, lupa pejabat akan rakyatnya”.

  2. Monyet Tidak Bisa Diam
    Seekor monyet tangan dan kakinya akan senantiasa bergerak walau sekedar menggaruk-garuk kepala. Ini adalah gambaran bagi orang atau pejabat yang suka usil, ia tak lebih dari biang kerok yang pandai memancing keributan dan menambah permasalahan baru, bicara ceplas-ceplos tak tentu arah. Pendapatnya mencla-mencle tak bisa dijadikan pegangan.

  3. Monyet Pandai Berakting
    Jika monyet berakting di sirkus semua anak kecil senang, artinya monyet hanya pantas dijadikan penghibur bagi anak-anak kecil. Ini adalah gambaran bagi orang atau pejabat yang tidak memiliki gambaran riil. Ia naik ke kursi kekuasanaan bukan karena kemampuannya, tapi karena popularitas dan pendukung butanya.

  4. Monyet Sangat Rakus
    Seekor monyet, ketika ada kesempatan mengambil makanan, segera ia penuhi tangan kanan dan kirinya, bahkan kedua kakinya. Ini gambaran bagi orang atau pejabat yang menggunakan aji mumpung. Tak ada lagi rasa malu dan risih mengeduk harta rakyat untuk dibagikan kepada keluarga dan kroni-kroninya. Semoga sifat-sifat monyet di atas tidak bercokol pada diri kita .

Pesan Moral Dari Monyet
Saya jadi ingat tulisan seorang blogger yang menamakan dirinya dengan sandi Cahaya Imani yang menuliskan secara apik pesan moral dari monyet ini. Saya sudah membaca tulisannya yang menggugah dan amat inspirasional itu. Teman, dia menuliskan secara singkat namun gamblang mengenai penggambaran pesan moral dari sang monyet untuk bisa kita tarik hikmahnya dalam kehidupan sehari hari.

Dia menulis contoh bagaimana berburu monyet di hutan-hutan Afrika. Caranya begitu unik. Sebab, teknik itu memungkinkan si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun. Maklum, ordernya memang begitu. Sebab, monyet-monyet itu akan digunakan sebagai hewan percobaan atau binatang sirkus di Amerika katanya dalam tulisannya.

Cara menangkapnya sederhana saja. Menurutnya, Sang pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit. Toples itu diisi kacang yang telah diberi aroma. Tujuannya, agar mengundang monyet-monyet datang. Setelah diisi kacang, toples-toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup.

Para pemburu melakukannya di sore hari. Besoknya, mereka tinggal meringkus monyet-monyet yang tangannya terjebak di dalam botol tak bisa dikeluarkan. Kok, bisa ? Tentu kita sudah tahu jawabnya. Monyet-monyet itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang, monyet-monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya. Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak. Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi ke mana-mana !

Teman, kita mungkin akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet-monyet itu. Tapi, tanpa sadar sebenarnya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri. Ya, kadang kita bersikap seperti monyet-monyet itu. Kita sering mengenggam erat-erat setiap pikiran yang mengganjal hati kita layaknya monyet menggenggam kacang. Kita sering mendendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf. Mulut mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Kita tak pernah bisa melepasnya.

Bahkan, kita bertindak begitu bodoh, membawa “toples-toples” itu ke mana pun kita pergi. Dengan beban berat itu, kita berusaha untuk terus berjalan. Tanpa sadar, kita sebenarnya sedang terperangkap penyakit pikiran dan hati yang akut.

Teman, sebenarya monyet-monyet itu bisa bebas dan selamat jika mau membuka genggaman tangannya. Dan, kita pun akan terbebas dari pikiran yang mengganjal dan penyakit hati jika sebelum tidur kita mau melepaskan semua pikiran yang mengganjal dan “rasa tidak enak” terhadap siapapun yang berinteraksi dengan kita. Dengan begitu kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya dengan senyum…. Jadi, kenapa kita tetap menggenggam pikiran yang mengganjal dan juga perasan tidak enak itu ? katanya menutup tulisannya.

Nah apa yang bisa kita petik dan hikmah yang bisa kita ambil dari sifat monyet ini?. Tentu hal yang baik dan positif dari Monyet lah yang bisa kita ambil dalam kehidupan kita , para manusia, dalam kehidupan sehari hari. Haruskah kita malu belajar dari Monyet?. Mengapa pula kita harus "berguru" kepada Monyet?. Tentu saja tidak seperti itu. Seperti yang sudah saya sebut di atas bahwa sifat Monyet yang juga melekat pada manusia. dan beberapa sifat sifat dari monyet itu menjadi gambaran dan pelajaran dalam kehidupan ini.

Apakah anda mau seperti Monyet?

Sudah banyak yang mengetahui dan sudah banyak yang membahasnya bahwa Bahasa Inggris adalah salah satu Bahasa Internasional yang kini sudah banyak sekali pemakainya. Seperti yang sudah saya tulis pada postingan saya kemarin bahwa Bahasa Inggris sudah amat umum dijumpai dimana saja. Banyak kursus kursus Bahasa Inggris bertebaran dan menjamur di kota Pontianak bak jamur di musim hujan.

Jangankan anda, anak kecil usia setingkat SD saja banyak yang sudah "cas cis cus" dengan bahasa Inggris. Nah fenomena orang belajar bahasa Inggris seolah oleh menjadi "booming" sekarang ini. Berbagai tawaran keberhasilan penguasaan bahasa Inggris secara cepat banyak ditawarkan diberbagai tempat kursus di Pontianak dan mungkin juga di daerah lainnya di seluruh Indonesia. Namun benarkah sekarang bahasa Inggris sudah amat digemari oleh setiap orang? Apa sebenarnya yang memotivasi seseorang untuk mempelajari bahasa Inggris.


Saya tertarik dengan tulisannya Kurnia Ramadhan di blognya. Dia mengatakan dengan sejujurnya dan dari hati yang dalam saya kira. Bahwa belajar bahasa Inggris yang dia lakukan saat ini adalah semangatnya. Tidak ada istilah terlambat dalam bahasa Inggris dalam tulisan di blognya itu.

Saya sudah membaca tulisannya secara lengkap, dan saya kira penuturan jujur yang sangat menggugah siapapun yang membacanya. Dia mengatakan betapa hal hal yang amat sederhana yang dia temui saat berkunjung di negeri kangguru, Australia, amat membutuhkan bahasa Inggris. Sebagai contoh saat dipemeriksaan bagasi di bandara hingga meminta orang untuk pindah tempat duduk saat berada di pesawat. Hmm sederhana bukan?


Ya tentu Bahasa Inggris, dan juga bahasa asing lainnya, memang dirancang untuk keperluan sebenarnya, dan dari itulah kita menggunakan bahasa Inggris dan juga bahasa asing lainnya dan bukan mempelajarinya. Paradigma yang kita pakai seharusnya tidak lagi "learner" tetapi sudah naik kelas menjadi "user". Ini berarti bahasa Inggris dipakai sebagai alat komunikasi antar bangsa di dunia yang sudah amat kondang dan paling banyak digunakan. 


KANGGURU : Bersama Kevin Dalton Dan Rachel di markas KangGuru Indonesia di IALF Denpasar Bali tahun 2011 yang lalu. Foto Istimewa
KANGGURU : Bersama Kevin Dalton Dan Rachel di markas KangGuru Indonesia di IALF Denpasar Bali tahun 2011 yang lalu. Foto Istimewa


Lalu bagaimana dengan iklan iklan di media, dan berbagai tawaran belajar Bahasa Inggris secara cepat?. No way. Tidak ada satu sistim canggih di dunia saat ini yang menjamin seseorang belajar bahasa Inggris secara cepat. Yang ada sekarang ini adalah bagaimana agar proses pembelajaran bahasa Inggris kita ini menjadi efektif dan menyenangkan.

Belajar dengan Motivasi
Berdasarkan pengalaman saya yang sudah mempelajari Bahasa Inggris sejak duduk di banku SMP hingga kuliah (sekitar 11 tahun-red) memang dirasakan amat kurang. Saya sendiri banyak merasa apa yang sudah dicapai sekarang ini masih jauh tertinggal dari orang lain.

Untuk bisa sampai ketingkat mahir (fluent) sangat sulit apalagi saat ini saya banyak sekali kesibukan lain yang tidak kalah menyita perhatian yakni urusan keluarga dan juga pekerjaan sehari hari. Namun demikian fokus yang saya punya waktu masih kuliah dahulu sedikit melenceng dari fokus saya saat sekarang ini. Fokus saya saat ini adalah untuk studi di luar negeri. Nah apa motivasi seseorang belajar Bahasa Inggris terpulang pada diri mereka masing masing.


Dengan pengalaman belajar bahasa Inggris yang terasa masih amat kurang, saya selalu menasehati diri sendiri untuk tetap memupuk (foster) motivasi yang sudah membara dalam dada. Dendam kusumat untuk bisa menguasai bahasa Inggris yang sudah ada disalurkan dalam tujuan utama mengapa saya belajar atau meningkatkan kemampuan dalam bahasa Inggris.

 Salah satu motivasi saya belajar atau meningkatkan kemampuan dalam bahasa Inggris adalah keinginan untuk lolos dalam seleksi beasiswa kuliah di negeri KangGURU. Mengapa harus OZ Jika itu yang ditanyakan kepada saya tentu akan saya jawab karena saya sudah memiliki "jalur khusus" atau channel yang mendukungnya.


Salah satu kelemahan mendasar orang belajar bahasa Inggris adalah motivasi yang dimilikinya kurang atau tidak kuat. Menurut saya ini adalah faktor yang determinan orang belajar Bahasa Inggris.

 Jika orang belajar hanya karena orang lain juga belajar tidak secara otomatis motivasinya belajar akan sama dengan orang lain. Mengapa saya mengatakan demikian? Karena setiap orang mempunyai harapan atau ekspetasi yang berbeda beda dalam mempelajari Bahasa Inggris. Saya tidak membicarakan hal teknis cara orang belajar Bahasa Inggris. Saya membahas motivasi sesorang dalam belajar bahasa Inggris.


Contoh sederhana adalah "saya belajar bahasa Inggris karena saya ingin kuliah ke luar negeri". Ini misalnya saja ya. Nah karena motivasinya sudah jelas, maka apa pun akan dia lakukan untuk menunjang keinginannya untuk bisa menguasai bahasa Inggris. Apapun caranya akan dia tempuh untuk bisa berhasil menguasai bahasa Inggris. Dia mengambil les, dia ikut dalam klub Bahasa Inggris, dia ambil kuliah jurusan bahasa Inggris.

Dia rajin ke perpustakaan dan membuka buku buku pelajaran Bahasa Inggris. Dia aktif mengunjung obyek wisata yang banyak turisnya, bahkan film film dan lagu barat pun dilahapnya. Bagaimana hasilnya? Jika anda bekerja keras dalam meningkatkan kemampuan dalam bahasa Inggris, sudah tentu peningkatan demi peningkatan akan dicapai, dan proses belajar akan terus berjalan. Percayalah. Anda akan tercengang mengetahui kemampuan bahasa Inggris anda meningkat tajam

Saya memfokuskan diri pada aspek motivasi siswa atau orang saja. Siapapun itu harus tau apa yang akan diperolehnya dengan mempelajari bahasa Inggris. Hal ini dirasa penting karena jika anda sudah tau apa yang akan peroleh jika belajar Bahasa Inggris, tentu akan semakin memberikan support bagi anda untuk menguasainya.

 Jika orang tidak mengetahui apa yang akan diperolehnya dalam belajar Bahasa Inggris tentu akan memberikan kegamangan hingga timbul rasa kebosanan. Semangad di awal awal belajar, namun lama kelamaan semangad dalam dada sirna perlahan lahan, dan jadilah dia belajar dengan segudang beban di kepala. Apakah belajar bahasa Inggris menjadi beban? Nah kembalikan kepada diri anda sendiri, apa motivasi anda dalam belajar Bahasa Inggris hanya anda sendiri yang bisa menjawabnya.

Berlatih dengan Menyenangkan
Mempelajari Bahasa Inggris adalah hal yang amat menyenangkan bagi saya. Itulah yang akan saya ceritakan kepada anda semua, betapa menyenangkan mempelajari Bahasa Inggris. Dengan metoda yang tepat diikuti dengan motivasi anda belajar bahasa Inggris yang jelas, saya yakin anda akan mahir berbahasa Inggris dalam waktu yang cepat.

 Tidak seperti saya yang sudah "berkarat" belajar Bahasa Inggris belasan tahun sejak SMP sampai sekarang masih juga belum sampai pada tingkatan "fluent" dan masih berputar putar di level intermediate. Puas? Sudah tentu tidak puas dengan apa yang ada sekarang. Namun hal yang membahagiakan bagi saya sekarang hanya dengan berbekal bahasa Inggris, saya bisa travel dan menjadi bagian dari dunia.


Dulu saya takut berbicara dengan dengan orang bule, tapi tidak lagi sekarang. Dulu saya tidak bisa menulis kalimat bahkan yang sederhana sekalipun, tetapi kini saya sudah bisa lakukan. Aktif di berbagai forum dan situs berbahasa Inggris di internet. Tau sendiri bukan sebagian besar website di internet menggunakan bahasa Inggris, dan suatu yang amat membahagiakan jika kita bisa menjadi bagian dari dunia internasional melalui bahasa Inggris.

Aktif di dunia maya seperti mengunjungi website di internet, dan aktif di berbagai forum bahasa Inggris dalam website website, adalah cara yang murah meriah menguji kemampuan anda dalam berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Saat komentar, email atau pertanyaan saya di internet mendapat respon dari orang barat, saya sudah merasa senang sekali.

 Ini sebagai salah satu bukti kalaw pada tahap tertentu saya sudah bisa berkomunikasi dengan orang barat di belahan dunia lain. Bukankah ini fungsi utama bahasa asing sebagai alat komunikasi? Jika anda sudah pada tahap ini, selamat. Berarti anda sudah menjadi bagian dari dunia.


Saya tidak membicarakan kursus bahasa Inggris yang memang banyak tersebar di kota Pontianak. Saya tidak membicarakan anda kuliah di jurusan Bahasa Inggris. Saya tidak membicarakan semua itu. Ini hanyalah pengalaman empiris saya, pengalaman keseharian saya yang bersentuhan dengan bahasa Inggris yang terkesan norak, kampungan, terbelakang tekniknya, dan juga metoda yang saya gunakan.

Metoda belajar mengarang, maksudnya saya karang sendiri teknik belajar Bahasa Inggris untuk diri saya sendiri. Saya sendiri yang menciptakan sistim belajar bahasa Inggris sendiri untuk diri sendiri. Saya buat belajar bahasa Inggris adalah hal yang menyenangkan buat saya sendiri. Memang terkesan norak, kuno, dan jadul serta kampungan cara saya belajar bahasa Inggris, tapi jangan salah. Dengan cara norak dan kuno inilah saya sudah masuk di level intermediate, dan mampu berkomunikasi spoken dan written dalam bahasa Inggris. Norak, kampungan tapi sukses.

Sebagai contoh sederhana, setiap kali saya membeli susu buku Dancow misalnya. Saya perhatikan kemasan dalam susu bubuk keluaran produk Nestle itu. Saya perhatikan kalimat dalam Bahasa Inggris di kemasannya seperti bahan bahan dasar susu itu. Saya perhatikan juga kalimat bahasa Inggris yang ada dikemasan Indomie. Kalimat bahasa Inggris di pembungkus Indomie mengenai cara penyajiannya.

Saya catat kalimat itu yang menurut saya menarik, dan mencari terjemahannya dengan kamus. Senangnya saya bisa mengerti. Begitu seterusnya. Setiap kali saya mendengar lagu barat di radio waktu saya masih SMP dulu. Saya nikmati lagunya, dan saya mencoba menirukannya.

Bahkan saya sendiri ditertawakan oleh kakak saya betapa ngaconya saya berkicau bahasa Inggris menirukan lagu barat di radio. Begitu seterusnya. Dan ini menjadikan saya menjadi "akrab" dengan Bahasa Inggris. Nah apa pun saya lakukan dengan cara belajar bahasa Inggris yang saya karang sendiri dan saya nikmati sendiri cara saya itu. Jadul, kuno, terbelakang, dan kampungan cara saya belajar Bahasa Inggris, tapi sukses. Nah gimana?


Saya belajar dengan fasilitas yang amat terbatas saat itu. Di jamannya. Tidak ada internet. Tidak ada TV Kabel, tidak ada CNN, Oprah winfrey show dan lain sebagainya. Tidak ada kursus bahasa Inggris di jaman saya itu (era 70-80an-red). Tidak ada perpustakaan secanggih anak sekarang. Nah Diantara semua kekurangan dan penderitaan saya belajar bahasa Inggris itulah yang memicu saya untuk belajar. Dari kesulitan dan serba kekurangan itulah motivasi diri ini untuk bisa menguasai bahasa Inggris selalu berkobar kobar.

Dan itulah yang mengantarkan saya hingga pada tahap sekarang ini. Dan sampai sekarang pun saya masih berusaha memperbaiki dan meningkatkan kemampuan diri dalam Bahasa Inggris. Belajar akan selalu abadi sepanjang masa. Tidak hanya belajar saja, tetapi menggunakan bahasa Inggris itu untuk keperluan saya sendiri dan memetik hasilnya.

Tidak perlu menunggu mahir, yang penting saya sudah bisa memetik manfaat dari bahasa Inggris yang saya pelajari sejak SD itu. Bakat yang sudah ada sejak SD hingga terbawa hingga saya duduk di banku SMP. Saya mencatat nilai Hatrik poin nilai 9 di STTB, NEM dan Raport dalam pelajaran Bahasa Inggris di SMP saat itu. Hingga akhirnya puncaknya menjadi juara II dalam Lomba menterjemah bahasa Inggris se SMA Negeri 2 Bekasi saat itu. Saya sendiri suka senyum senyum mengingat masa "bulan madu" saya dengan pelajaran Bahasa Inggris di sekolah.

Penutup
Nah dari semua itu saya masih bisa berharap suatu saat nanti saya sudah blended (menyatu-red) dengan bahasa Inggris dalam artiap secara kultural maupun psikologisnya. Tidak perlu menjadi pakar atau ahli bahasa untuk bisa menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa asing dan bahasa Internasional. Dengan kemampuan yang ada sekarang ini saya sudah memetik hasilnya yang hanya saya sendiri yang bisa merasakannya. Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan dalam Bahasa Inggris semakin terbuka dengan dimanjakannya fasilitas yang ada sekarang ini. Ada internet, ada TV Kabel dan lain sebagainya.

Saya rasa dengan dimanjakannya fasilitas saat ini seperti komputer, internet, menjamurnya kursus bahasa Inggris, kampus kampus dengan program Bahasa Asing, seharusnya bisa lebih memicu anda untuk menguasai bahasa Inggris. Mungkin dalam hal ini anda merasa ogah atau malas belajar karena anda tidak tau apa manfaat anda belajar bahasa Inggris dan tidak menyadari manfaat yang akan anda petik kelak di kemudian hari.

 Saya sendiri belajar bahasa Inggris di jaman yang serba amat kekurangan dan keterbatasan fasilitas. Tidak secanggih saat ini ada internet segala macem. Namun saya bangga karena saya punya motivasi belajar Bahasa Inggris lebih kuat (strong) dari anak jaman sekarang.


Jika anda memiliki kelebihan dana, anda bisa mengambil kursus Bahasa Inggris di kota Pontianak, atau di kota lainnya di Indonesia. Kalaw lebih mampu lagi, silahkan mengambil kursus Bahasa Inggris di luar negerti. Anda bisa saja mengambil jurusan Bahasa Inggris di berbagai PTN atau PTS di Indonesia. Silahkan saja. A

nda bisa aktif dalam klub klub bahasa Inggris di sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa mereka yang aktif dalam klub klub Bahasa Inggris memiliki kesempatan berkembang jauh lebih baik dari yang tidak ikut aktif. Jika anda memiliki semua "modal" itu bisa menunjang performa dan kinerja dalam menguasai bahasa Inggris yang sekarang menjadi Booming itu. Di era sekarang ini, orang memiliki kesempatan berkembang dalam mempelajari bahasa Inggris lebih baik dari jaman jaman kita dulu. Nah bukankah peluang menguasai bahasa Inggris lebih terbuka sekarang?


Cara saya belajar bahasa Inggris dahulu memang konyol, norak, kampungan, dan jadul, tapi sukses hingga mengantarkan saya pada tahap sekarang ini. Saya punya motivasi yang kuat untuk menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa asing (learn English as a foreign language) dan sebagai bahasa kedua (learn English as a second language). Bagaimana dengan motivasi anda dalam belajar Bahasa Inggris? Semuanya saya kembalikan kepada diri anda masing masing yang akan menjawab pertanyaan saya itu tadi

Yuk sama sama belajar. Semangads ya.
Improve your skills :)






Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa Internasional yang paling banyak pemakainya di seluruh dunia. Fenomena belajar bahasa Inggris di Indonesia sekarang ini sedang "booming" ditandai dengan menjamurnya tempat tempat yang menawarkan kursus Bahasa Inggris bak jamur di musim Hujan. Sudah terbukti sekarang ini Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang dipakai di berbagai negara.

Pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia juga mengalami peningkatan pesat sejalan dengan semakin terbukanya akses ke internet bagi masyarakat Indonesia serta berbagai kegiatan ekonomi negara ini dengan bangsa lain.

Jangankan anda, anak usia setingkat SD sekarang ini sudah banyak yang "cas cis cus" dengan menggunakan bahasa Inggris. Sungguh suatu perkembangan yang amat menggembirakan kita semua. Masa depan bangsa ini memang terletak pada mutu pendidikan yang baik yang bisa bersaing global. Tak heran jika ada pemeo yang mengatakan "hari gene nda bisa bahasa Inggris?".

Hahaha tidak, bukan itu maksud saya. Untuk menjadi bagian dari dunia global sekarang ini, penguasan bahasa Asing sudah tidak bisa ditawar lagi. Jika ingin bisa bersaing secara global, dan tidak jago kandang, anda harus bisa menguasai bahasa Asing. Pertanyaan yang mendasar sekarang ini adalah "Sulitkah mempelajari Bahasa Inggris"? atau Apakah Bahasa Inggris sulit dipelajari?"

Banyak yang mengatakan bahwa belajar bahasa Inggris tidaklah sulit, ada juga yang bilang belajar bahasa Inggris sangat-sangat dan sangat sulit. Ya, mungkin itu tergantung pada motivasi masing masing ya, atau bisa jadi karena kita tidak punya bakat untuk bisa bilingual atau multilingual, bisa jadi. Tapi rasa-rasanya belajar bahasa Inggris itu tidaklah sesulit seperti yang dibayangkan tapi tidak lah mudah seperti yang diharapkan.

Saya masih ingat ketikasalah satu teman dari Mesir dan Turkey bilang English is Crazy Language. Itu terucap oleh mereka ketika mereka menemukan kata-kata yang sangat membingungkan untuk di ucapkan. Dari pengalaman saya yang masih terbatas, saya mencoba untuk mengumpulkan beberapa kesulitan orang dalam mempelajari bahasa Inggris, ya termasuk saya sendiri, dan terkadang saya tidak bisa mendapatkan solusi yang tepat untuk terapi masalah-masalah yang saya coba kumpulkan dibawah ini:

  1. Sulit mengingat kata-kata.
    Kadang Kadang kata yang baru saja kita peroleh dengan gampangnya lenyap dari otak kita. Mungkin salah satu factornya adalah daya konsentrasi kita dan kekuatan menghafal “we are getting older and older”
    Solusinya:
    Sebelum membuka kamus, coba dulu untuk menebak kira-kira apa maksud dari kata tersebut sesuai dengan context kalimat. Selain tidak disibukan oleh kamus cara ini juga dapat membantu memperkuat ingatan kita. Cobalah buat sebuah kalimat sederhana (lisan dan tertulis) dari kata-kata yang baru saja kita dapatkan itu.
  2. Pengucapan yang berbeda dari tulisan
    Inilah yang selalu dikeluhkan oleh banyak orang termasuk saya. Dan ini yang membuat teman saya bilang English is Crazy Language. Kita sudah sangat terbiasa dengan pengucapan seperti yang tertulis. Ini pernah kami tanyakan kepada guru kami di Aussie, dia pun bingung juga menjawab. Dia cuman bisa bilang ‘consult to your dictionary’. Ternyata tidak ada aturan yang sangat baku bagaimana mengucapkan kata-kata English itu. Semuanya itu terjadi begitu adanya. Language is arbitrary.

    Solusinya:
    Apa ya. Selain kamus, kayaknya nonton film dari DVD (yang original) bisa membantu, as long as you set subtitle nya dalam bahasa Inggris juga, dan boleh juga secondary subtitle nya diset dalam bahasa Indonesia, jadi ada dua subtitle (kalo nggak salah secondary subtitle hanya tersedia jika kita nonton film DVD itu dari computer). Selain itu lyric lagu berbahasa Inggris juga bisa membantu. Kalau you sering connect to internet ada software yang bisa lansung menampilkan lyric di winamp asalkan judul lagu dan artist nya tertulis dengan benar (pada file mp3 kita). Itu bisa didonlot kok. Saya juga pake, tapi lupa namanya kalo ndak salah lyric plugin
  3. Bunyi sama tapi ternyata kata-katanya berbeda
    Ini membuat kita ragu, kata mana yang disebutkan oleh pembicara, karena bunyi yang yang disebutkan tersebut kemungkinan berbeda dengan yang kita fahami, misalanya too, to dan two; whether and weather; hear and here; buy and by; there and their; witch and which; threw and through. Ini akan membuat kita salah memahami apa yang pembicara maksudkan.

    Solusinya:
    Saya kira kalo kita sudah bisa memahami context yang dibicarakan persamaan bunyi tersebut tidak akan jadi masalah bagi kita. Usahakan untuk memahami context pembicaraan tidak dengan kata per kata tapi keseluruhan context yang pembicara bicarakan.
  4. Tidak dapat membedakan kata benda dengan kata kerja atau yang lain
    Misalnya saja smoke itu bisa kata benda, bisa juga jadi kata kerja. Contohnya Smoke on the water (kata benda – dikutip dari diparpel, yang artinya asap) tapi kalo I smoke everyday (sudah jadi kata kerja, dan artinya sudah lain lagi, merokok) sedangkan kata rokok sendiri dalam bahasa Inggris itu cigarette. Jadi yang lucunya, ada siswa saya yang buat kalimat I am cigarette everyday instead of I smoke everyday.

    Ada lagi misalnya The accountant at the music store records1 records2 of the records3. Mencatat (1), Catatan/transaksi (2), kaset/rekaman (3).
  5. Fasih mengucapkan tapi tidak bisa menuliskan karena tidak tahu atau kelupaan.
    Jangan terkejut kalo ada yang sangat fasih menghitung dalam bahasa Inggris 1 – 10 sangat fasih dan lancer, tapi coba disuruh tulis pake words. Mungkin yang benar cuman one dan beberapa angka simple lainnya. Itu bagi yang masih beginner. Tapi yang sudah merasa tingkat intermediate to advanced juga punya masalah yang sama misalnya kata angket dan kewirausahaan dalam bahasa Inggris dlllll. Banyak lagi saya kira.

    Solusinya:
    Selain ‘Kembali ke Kamus’ mungkin bagus juga kalo ‘Kembali ke Laptop’ kata pak tukul. Kalo bikin kalimat di Microsoft word, computer akan sedikit banyak membantu bahasa Inggris kita. Set dulu language nya ke English (US) ata English (UK) kemudian aktifkan spelling checker letaknya dimana saya lupa mungkin pada Option. Kalo udah beres, setiap kata bahasa Inggris yang salah aka nada garis merah pada kata tersebut, click kanan your computer biasanya akan memberikan pilihan kata yang tepat. Selain itu bisa juga mencari sinonim dari kata bahasa Inggris, caranya sama click kanan kata tersebut kemudian arahkan kursor ke synonym, dapat deh kata-kata baru.
  6. Kata-kata yang sama sering mempunyai arti lain terutama digunakan dalam bidang tertentu.
    Bagi yang masih pada tingkat beginner sabar dulu mau diminta tolong menterjemahkan dari English to Indonesia atau sebaliknya, karna biasanya kita akan banyak menemui kesulitan terutama apabila ketemu dengan kata-kata yang sepertinya biasa tapi ketika diterjemahkan ndak nyambung dengan context kalimat yang lain. Ini butuh pengetahuan dasar bidang yang akan diterjemahkan. Misalnya untuk bidang akuntansi ada kata marketable securities, kalo tidak hati-hati bisa-bisa kata tersebut diterjemahkan jadi SATPAM PASAR, padahal terjemahannya adalah Surat-surat berharga. Sama seperti kasus nomor 3: The accountant at the music store records1 records2 of the records3. Mencatat (1), Catatan/transaksi (2), kaset/rekaman (3)

    Solusinya: Ya, belajar dulu lah bidang tertentu yang mau diterjemahkan itu.
  7. Pengucapan huruf-huruf pada kata kata yang membingungkan.
    Kayaknya tidak ada standar dalam bahasa Inggris bagaimana mengucapkan huruf-huruf pada yang melekat pada kata-kata tertentu, misalnya huruf U, pada kata PUT dibaca /u/ seperti biasa, tapi kalo pada kata CUT berubah lagi bunyinya jadi /a/, padahal yang beda hanya P dan C. bingung kan? Ada lagi misalnya huruf O pada kata BOOK berbunyi /u/ tapi pada kata BLOOD berbuny /a/, pada kata WOMEN berbunyi /i/. Adalagi bunyi /f/ bisa saja pada kata yang mengandung huruf F misalnya FISH, tapi bisa pada huruf GH pada kata ENOUGH, bisa pada huruf PH pada kata PHASE and so on, and so on .

    Solusinya:Kayaknya sama dengan solusi untuk nomor masalah nomor 2

  8. Tidak bisa membaca symbol symbol pengucapkan yang ada dikamus-kamus advance.
    Pada kamus-kamus tingkat mahir setiap kata diberikan cara pengucapannya. Ini sangat berguna bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara mengucapkan sebuah kata termasuk penekanan pada suku kata tertentu. Masalahnya adalah bagi kita yang masih pada tingkat beginner atau yang sudah pada tingkat mahir, kalo kita tidak bisa membaca symbol simbolnya percuma juga.

    Solusinya:
    Kalo tidak mengerti bagaimana mengucapkan kata-kata bahasa Inggris, Tanya aja dulu dengan yang udah fasih, tapi kalo sulit ketemu dengan ada cara lain dengan menggunakan teknologi. Coba kunjungi www.answers.com kita bisa menuliskan kata kata, website tersebut menyediakan makna kata-kata tersebut tapi terjemahannya atau definisinya dalam bahasa Inggris, selain itu ada website tersebut juga menyediakan audio pengucapannya click aja gambar loudspeaker nya. Saya kira ada website lain yang bisa membantu. Ada juga cara lain, ada software kamus, kalo ndak salah namanya Concise Oxford English Dictionary. Beli aja software tersebut install di computer kita. Dan bisa juga dengan cara seperti solusi untuk nomor dua.
  9. Cari kata di kamus untuk membuat kalimat bahasa Inggris ee ternyata salah penggunaannya dalam context bahasa Inggris (terlalu mengandalkan kamus)
    Ketika membuat beberapa kalimat dalam bahasa Inggris, sering kita tersandung oleh kata-kata yang kita tidak tahu apa bahasa Inggrisnya, lalu lansung saja kita buka kamus dan mencari kata-kata tersebut dan kita masukan kedalam kalimat kita. Kita merasa bahwa kalimat kita sudah sangat perfect.
    Tapi ternyata ketika dibaca oleh sang guru, kalimat kita mengandung kata kata yang tidak tepat. Misalnya untuk kata mendengar kita menggunakan kata HEAR yang seharusnya kita pake adalah LISTENT TO atau sebaliknya juga ada kata-kata lain misalnya kata kata yang serupa maknanya dalam bahasa kita seperti SEE, LOOK, dan WATCH. Yang sering banyak salah adalah ketika menterjemahkan kata SAYA MENGERJAKAN PR SETIAP HARI. Banyak yang yang meterjemahkan, terutama pemula, dengan kalimat I WORK MY HOMEWORK. Yang seharusnya I DO MY HOMEWORK.

    Solusinya:
    Jangan terlalu mengandalkan kamus dalam membuat kalimat, kamus hanya membantu kita mencari arti dari kata kata. Bisa jadi kalimat kita hanya kumpulan dari kata-kata.

  10. Ada lagi kata kerja tak beraturan
    Ini yang membuat kita tidak beraturan dalam membuat kalimat. Masalahnya bahasa kita tidak punya kata kerja tidak beraturan. Kalo kita mau bilang SAYA MAKAN, tidak peduli apakah waktunya sekarang, lampau, atau telah terjadi, atau rutinitas. Paling kita tambahkan aja, kata SEDANG, KEMARIN/TADI SIANG, SUDAH, dan SELALU.

    Solusinya:
    Terpaksa harus belajar juga tanda-tanda waktu/tenses nya bahasa Inggris. Dan terpaksa harus mengerti perubahan yang tidak beraturan tersebut. Tapi kalo untuk komunikasi, saya kira bule juga mengerti kalo kita bilang I EAT YESTERDAY. Walaupun dia mungkin sedikit mikir dulu untuk memahami kita.

  11. Perubahan dari tunggal ke jamak yang tidak beraturan
    Hampir sama dengan nomor 9. Biasanya kalo untuk membuat kata-kata jamak tambahkan saja –s dibelakang kata-kata tersebut, BOOK – BOOKS dsb. Tapi tidak bisa untuk CHILD (menjadi children), MAN (menjadi men), WOMEN (menjadi women), MOUSE (menjadi mice) dan beberapa kata-kata lainnya.

    Solusinya:
    Disamping harus mempelajarinya, Don’t worry, saya kira karena kata-kata tersebut tidak begitu banyak disbanding dengan kata kerja tak beraturan. Kalo dipake dalam komunikasi Bule masih juga bisa memahaminya saya kira.

  12. Ada bunyi bunyi dalam bahasa Inggris yang sulit diucapakan karena tidak ada dalam bunyi bahasa kita.
    Untungnya bunyi-bunyi yang tidak terdapat dalam bunyi bahasa kita terbatas jumlahnya, seperti bunyi –th- pada kata THINK dan THAT, namun walaupun demikian banyak kita yang tidak bisa mengucapkannya dengan benar banyak yang menggantinya dengan bunyi /t/ dengan mengkombinasikannya dengan bunyi /s/ untuk kata think dan menggunakan /d/ untuk kata that. Tapi bagi yang fasih bahasa arab nya tidak mengalami kesulitan dengan bunyi tersebut th pada kata THINK sama dengan bunyi ث dan th pada kata THAT sama bunyi dengan bunyi ذ. Kalo dalam kamus bahasa inggris diberikan symbol θ ð. Ada juga yang lain, terkadang kita agak malas untuk mengucapkan bunyi /v/ dan sering menggantinya dengan bunyi /f/.

    Solusinya: Kayaknya sama dengan solusi untuk nomor masalah nomor 2

  13. Ada American English ada pula British English, ada lagi Australian English
    Memang antara orang New York, London, dan Sydney dialeknya berbeda dan penulisan ejaanya pun sedikit berbeda. Ada orang orang yang lebih suka dengan bahasa Inggris US, ada juga yang suka dengan gaya UK, dan ada juga yang suka dengan Aussie style. Itu tergantung.

    Solusinya:
    Dalam tahap belajar, American, British dan Australian English, jangan dulu dibuat masalah. Itu bukan masalah saya kira. Keep studying aja lah. Karena style bahasa tersebut dapat dimengerti satu sama lain.
  14. Harus menghapal banyak tensis banyak sekali aturan
    Tenses lagi – tenses lagi. Lagi lagi tenses. Kalo ndak salah ada 16 tenses. Kata orang kalo mau lancar ngomong bahasa Inggris tenses nya harus lancar tenses tenses tersebut. Mumet memang. Coba banyangkan kalo kita bisa hafal diluar kepala semua tenses itu tapi tidak bisa komunikasi kan sama juga dengan jago kandang. Ya, lebih bagus lah dari pada tidak jago sama sekali. Sering, kita mengerti tenses tapi tidak tahu tenses mana yang harus dipake ketika ingin mengungkapkan sebuah idea tau ingin membuat kalimat.

    Solusinya:
    Untuk mahir bahasa Inggris, tenses sangat perlu, tapi jangan terlalu menjadi sesuatu yang menghambat semangat kita. Dalam komunikasi biasa tidak semua tenses harus terlibat. Jadi keep speaking, tenses salah tidak masalah. Mungkin tenses yang paling umum dipake dan sebagai dasar untuk menguasai tenses yang lainnya ada sekitar 5 tenses saja yaitu Present Tense, Present Continuous Tense, Simple Past, Present Perfect Tense, dan Simpe Future Tense. Tenses lain sebenarnya adalah gabungan dari tenses tenses tersebut. Misalnya Past Continuous adalah gabungan dari Present Continuous Tense dan Simple Past, dan begitu juga dengan tenses gabungan lainnya.
  15. Mau ngomong pake bahasa Inggris takut salah
    Ini adalah masalah psikologi saya kira, ada yang sebenarnya bahasa Inggrisnya sudah OK tapi tidak bisa sama sekali komunikasi karena takut salah dan takut ditertawakan, akhirnya tidak bisa ngomong sama sekali. Ada kemauan untuk coba practice dengan guru atau dengan yang bisa bahasa Inggris takut dikira orang lain berlagak jadi Bule. Kalo begini terus kapan kita bisa ngomong?

    Solusinya:
    PD aja lah. Dengan practice speaking pertama kita bisa mempraktekkan bahasa Inggris yang sudah kita pelajari, kedua kita bisa tahu kekurangan kita sehingga dapat ide untuk improve, melatih lidah biar tidak kaku mengucapkan bahasa Inggris, dan melatih listening kita.

Dengan pemaparan yang memusingkan anda yang membacanya, saya aja pusing hehehe. Jadi biar sama sama pusing aja deh hehehe. Sebenarnya tidak ada cara canggih di abad sekarang ini untuk menguasai Bahasa Inggris secara cepat. Bos saya seorang project manager KangGURU Indonesia yang berpusat di Bali, Mr Kevin Dalton, pernah mengatakan kepada saya bahwa tidak ada cara yang cepat untuk menguasai bahasa Inggris. "Bahasa Indonesia kamu saja masih kurang baik digunakan, mengapa berharap terlalu tinggi belajar Bahasa Inggris secara cepat" kata Kevin. Dia juga mengatakan bahwa yang ada sekarang ini adalah bagaimana supaya belajar Bahasa Inggris itu menjadi efektif dan menyenangkan, dan itu akan membuat hasil pembelajaran kita akan lebih baik. Semoga

Terus belajar ya. Improve your Skills :)



Kritik. Judul inti dari tulisan saya pada hari ini. Hmm. Siapa yang suka dikritik? Siapa yang suka mengkritik?. Kritik mengkritik adalah hal yang biasa dalam demokrasi di negara kita, dan tidak semua orang senang atau suka dikritik. Apakah anda suka dikritik sekaligus suka mengkritik orang lain?.

Ataukah anda lebih suka mengkritisi orang lain tetapi tidak mau dkritik orang lain?. Kalau pertanyaan itu ditujukan kepada saya maka akan saya jawab. Ya saya suka mengkritik orang lain tetapi saya kurang suka dikritik. Loh kok gitu jawaban saya sih. Saya nda munafik. Memang itulah tipe saya saat sekarang ini, entah untuk waktu yang akan datang.

Bukan hal mudah untuk mengakui kekurangan diri sendiri. Orang cenderung untuk menutupi kesalahannya, dan berlindung dibalik kesombongan jabatan yang diembannya tanpa mau legowo mengakui kekurangan dirinya. Saya tidak seperti itu. Saya ini jelek menurut anda, dan saya menilai hal itu wajar dan setiap orang berhak menyatakan pendapatnya.

Bukankah pernyataan kalau saya jelek adalah suatu pendapat. Ia bukanlah fitnah atau mendiskriditkan orang lain. Menurut pendapat saya beda sekali antara menjelekkan orang lain, memfitnah dengan kritik. Masing masing sesuai dengan konteksnya, dan tidak bisa dipukul rata.

Definisi Kritik
Anda suka sepak bola? Pada umumnya kaum adam (baca: cowok) yang suka sekali sama demam Sepakbola. Kaum hawa juga banyak loh yang suka bola. Entah bola atau "bola". Hehehee. Eits jangan ngeres gitu donk. Yang saya maksud tentu permainan sepak bola. Nah dalam permainan sepakbola juga dikenal dengan permainan keras. Nah permainan keras sangat beda dengan permainan kasar. Kasar sudah tentu melanggar peraturan permainan, sedangkan sepakbola dengan ritme permainan keras tidak bisa dianggap melanggara peraturan sepakbola. Nah dari sinilah perbedaan itu bisa saja tipis.

Apa sih batasan atau definisi kritik itu sebenarnya? Baik akan saya coba jawab. Menurut wikipedia Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan.

Secara etimologis berasal dari bahasa Yunani kritikós - "yang membedakan", kata ini sendiri diturunkan dari bahasa Yunani Kuna κριτής, krités, artinya "orang yang memberikan pendapat beralasan" atau "analisis", "pertimbangan nilai", "interpretasi", atau "pengamatan". Istilah ini biasa dipergunakan untuk menggambarkan seorang pengikut posisi yang berselisih dengan atau menentang objek kritikan.

Selain itu dalam Wikipipedia Bahasa Indonesia juga menyebut kritikus modern mencakup kaum profesi atau amatir yang secara teratur memberikan pendapat atau menginterpretasikan seni pentas atau karya lain (seperti karya seniman, ilmuwan, musisi atau aktor) dan, biasanya, menerbitkan pengamatan mereka, sering di jurnal ilmiah. Kaum kritikus banyak jumlahnya di berbagai bidang, termasuk kritikus seni, musik, film, teater atau sandiwara, rumah makan dan penerbitan ilmiah. Nah dari sini kita sudah mendapatkan pegangan ilmiah berupa batasan dan definisi daripada kata "kritik". Dari sini kita sudah mendapat satu kesepakatan bersama.

Belajar Menerima Kritik
Terus terang saya termasuk orang yang kurang suka dikritik. Mungkin kalau kritik yang disampaikan kepada saya bersifat tendensius, dan menjatuhkan di depan orang banyak, saya rasa itu tidak bijak. Saya masih bisa menerima kritik yang tajam sekalipun jika disampaikan secara santun dan tidak menjatuhkan. Siapa yang mau namanya dijelekkan di depan orang banyak? Saya saja tidak mau, apa anda mau?

Saya rasa tidak ada yang mau namanya jelek di depan orang lain. Orang cenderung ingin namanya baik walau tidak harus harum didepan publik atau di depan orang banyak. Belajar menerima kritik bukan hal yang mudah. Saya sendiri masih belajar menerima kritik orang lain. Apakah anda mau belajar seperti saya? Itu sebuah pertanyaan yang anda sendiri yang bisa menjawabnya. Saya harus belajar untuk bisa menerima kritik orang lain.

Jika saya mahir dan pandai mengkritisi orang lain, maka sebagai konsekuensi logis juga sebaliknya saya juga harus bisa menerima kritikan orang lain. Jadi dengan demikian ada komunikasi dua arah yang adil dan beradab. Hah beradab? Apa hubungannya hahahahhaaa. SOrry I am joking hehehe. Ini terkandung makna sebelum orang lain, maka dari diri sendiri dulu yang harus benar. Betul apa tidak nih penonton?

Kadang saya sendiri mengkritik diri saya sendiri yang kurang becus dalam pekerjaan. Memang demikian kok. Sebelum orang lain "smash" kan lebih baik saya evaluasi diri sendiri. Apalagi di usia saya yang sudah kepala 4 ini tentu waktu akan sangat berharga buat saya. Kalau dulu saat masih berusia 20 tahun begitu banyak waktu yang saya hambur hamburkan tiada guna, kini saya diberi kesempatan lagi untuk memperbaiki diri di sisa umur saya sekarang ini.

Kadang saya membayangkan diri saya ini 20 tahun kemudian. Umur manusia memang ditangan Yang Maha Kuasa - Yang Maha Bijaksana - Yang Maha Perkasa-DIAlah ALLAH SWT. Namun andai saya diberi umur panjang hingga saya kakek kakek, tentu saya mau waktu muda yang diisi dengan segudang aktifitas bermanfaat, bekerja, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Apakah anda mau waktu anda terbuang sia sia seperti yang pernah saya lakukan sekarang ini?.

Juga soal menikah. Saya saja kadang ada rasa "penyesalan" kalaw menikah itu amat menyenangkan dan membahagiakan mengapa tidak dari dulu saya lakukan?. Karena belum punya apa apa atau sebab lain menyebabkan saya takut menikah saat itu. Yang sudah ya sudahlah, kini dengan karunia amanah Allah SWT berupa sepasang anak (putra dan putri) sudah semakin lengkap kehidupan saya. Sekarang bagaimana saya lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sudah tidak ada lagi yang saya pikirkan sekarang ini, selain menafkahi keluarga dan beribadah. Bagaimana dengan anda? Hahaha dari kritik kok bahasannnya ke Menikah seeh? Huahahahahaa.

Mengkritik Bos
Nah untuk sub judul ini saya harus ekstra hati hati. Salah sedikti saya menulis bisa fatal akibatnya bukan karena saya masih KKA alias Karyawan Kontrak abadi yang kini sudah tidak saya permasalahkan lagi. Bukan bukan itu. Halah sok lu Sep mentang mentang istri mu sudah Pegawai Negeri Sipil (PNS). Oh juga bukan bukan karena itu juga. Lalu apa donk. Begini saya coba meluruskan saja. Kritik-mengkritik mungkin lazim di satu perusahaan.

Tapi, ada juga perusahaan yang tidak memungkinkan seorang bawahan mengiritik atasannya. Yang jelas, kritik yang biasa dilontarkan pada rekan sekerja tidak serupa dengan kritik pedas yang akan disampaikan pada atasan Anda. Ada juga sistim perusahaan yang mengharamkan karyawannya mengontrol sang bos, tetapi BOS lah yang mengontrol bawahannya. Nah unik bukan?

Saya jadi teringat postingan tulisan salah seorang blogger Jakarta yang menulis di blognya tentang kritik mengkritik bos. Dia bernama Ilowirawan, seorang mahasiswa Angkatan III Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Kesehatan (SIMKES), Minat Epidemiologi Lapangan, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (PS IKM), Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM). Wuih serenteng panjang banged udah kaya kereta api. Hehehe. Ilowirawan menulis bahwa sebagian besar orang berpikir bahwa bila mereka mengkritik bos, maka dampak negatif bakal muncul. Lantaran itulah mereka lebih memilih menutup mulut rapat-rapat.

Dalam buku The Power of Positive Criticism karya Hendrie Weisinger, disebutkan bahwa ada bos yang menerima dengan tangan terbuka kritikan dari bawahan mereka. Yang umumnya tak disukai atasan adalah dipermalukan, terancam, atau diremehkan. Bila Anda memang ingin mengkritik si bos, penting untuk memikirkan dengan matang apa yang akan Anda katakan dan bagaimana caranya.

Selain itu, pastikan bos Anda mau menerima kritik. Untuk itu Anda bisa melihat sikapnya, apakah ia orang yang terbuka atau tidak. Pastikan juga Anda mengkritik orang yang tepat. Bos yang akan Anda kritik adalah atasan langsung Anda, bukan seseorang yang tak secara langsung terkait dengan Anda.

Weisinger juga mengingatkan agar mengkritik hal-hal yang terkait dengan pekerjaan. Anda juga harus tahu benar apa yang akan Anda katakan. Kritik juga harus bermuatan informasi penting dan valid. Hal serupa dilontarkan oleh Christine S, seorang konsultan senior pada PT Corfina Mitrakreasi, perusahaan konsultan SDM.

Baginya, cara kritik tidak dapat digeneralisasikan pada semua hal. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan sebelum mengkritik sang bos. Di antaranya, menilik latar belakang, daerah asal, tipikal, dan tanggung jawab sang bos. Selain itu, perlu juga diingat agar kritikan berfokus pada sang atasan saja, dilakukan pada waktu yang tepat, dan telah memperoleh persetujuan dari sang bos.

Jadi memang sepatutnya anda harus mengenal sang bos terlebih dahulu sebelum "menembak" nya dengan kritik. Kita sebagai bawahannya sepatutnya meminta izin dahulu atau meminta persetujuan dari BOS untuk mendapatkan waktu yang tepat untuk berbicara. Jika ia tidak bersedia, tentunya kita juga tidak dapat memaksa. Nah ini namanya kompromi bukan?

Budaya kritik antara Barat dan Timur tidak sama. Di mata Christine, perbedaan tersebut mencuat dari peradaban yang dialami kedua budaya itu. Orang Barat cenderung memiliki pendidikan yang standar dan sama. Alhasil, mereka lebih terbuka ketika harus melontarkan kritik. Ini berbeda dengan warga Timur yang tidak dapat sangat terbuka melontarkan kritik lantaran tidak semua orang memiliki pendidikan yang sama. Akibatnya, ada orang yang terlihat antikritik. Lalu bagaimana strategi yang jitu dan jinak (burung kale jinak-red) untuk mengirimkan kritik kepada sang Bos?

Arvan Pradiansyah, pengamat dan praktisi SDM, membeberkan empat strategi jitu untuk melontarkan kritik pada bos.
  1. Pertama, menjaga harga diri sang atasan. Sebaiknya berikan pernyataan yang tidak akan membuat atasan merasa down
  2. Kedua, kendati kita berniat memberikan kritik, ada baiknya agar disampaikan bahwa kita berencana memberikan saran. Bawahan saja kalau diberi kritik seringkali tidak mau menerima apalagi bos. Sebaiknya juga kata-kata yang kita sampaikan adalah ‘bagaimana kalau…’. Jadi, kita membiarkan dia untuk berpikir sedangkan kita hanya memberi masukan.
  3. Ketiga, orang biasanya baru mau berubah jika dia melihat ada manfaat yang bisa diambilnya dari perubahan tersebut. Jadi, kunci perubahan adalah what in it for me, apa yang dapat saya peroleh dari hal tersebut. ”Sebaiknya kita memberikan saran yang memang dapat memberikan manfaat bagi dia,
  4. KeEmpat, Selanjutnya, gunakan I message, bukan you message. Sebaiknya, pesan yang disampaikan berorientasi pada diri si pemberi kritik, bukan dari orang yang akan dikritik. ”Jadi, jika akan memberi kritik, sampaikan hal-hal yang memang kita rasakan. Misalnya, katakan saja, ‘Saya merasa tertekan.’ Bukan mengatakan ‘Anda menekan saya’,” ungkap Arvan.

Arvan juga mewanti-wanti agar turut menimbang waktu dan situasi yang tepat untuk menyampaikan saran dan kritik. Arvan juga menambahkan kalau memungkinkan, kita selesaikan dulu pekerjaan yang ada baru mengutarakan maksud. Dengan begitu, sang atasan akan merasa senang dulu sebelum mendengar keluhan kita.

Penutup
Kritik yang konstruktif memang amat diperlukan terutama bagi diri saya sendiri agar bisa meningkatkan kualitas dan kemampuan diri sendiri. Seperti kata Mario Teguh The Golden Ways yang sering saya tonton, Mario mengatakan agar kita kita tidak berkompromi dengan penilaian negatif orang lain terhadap diri kita. Tetapi berusahalah untuk meningkatkan kualitas diri agar orang lain memperbaiki penilaiannya terhadap diri kita. Nah setelah saya pertimbangkan apa yang disampaikan Mario Teguh yang parasnya amat mirip dengan rekan saya Efrizan itu memang ada benarnya juga.

Saya memang banyak kekurangan terutama perlakuan orang lain terhadap saya terutama pada kritikan yang langsung ditujukan kepada saya. Sejauh kritik itu dilancarkan dengan profesional dalam arti bukan dalam artian tendensius, merendahkan martabat di depan orang banyak, emosional apalagi kritikan terhadap kekurang diri secara fisik.

Saya pun menyadari kalau saya pernah "membantai" orang lain dengan kritikan super tajam saya di depan orang banyak sehingga mungkin saja dia sakit hati dengan kritikan super saya itu. Hahahaha udah benaran kaya pengikut NII eh salah pengikutnya Mario Teguh The Golden Ways itu hehehehee. Memang kadang menyenangkan juga "membantai" orang ya. Wah kacow saya ini.

Ya sudahlah, yang pasti saya masih banyak kekurangan yang perlu koreksi dan kritikan teman teman. Saya akan memejamkan mata, menenangkan hati dan mendingin pikiran saya untuk bersiap menerima kritikan super dari teman teman semua. Insya Allah semua masukan yang konstruktif, dan kritikan yang membangun akan senantiasa mendapatkan tempat di hati saya yang paling dalam. Setiap manusia memang tidak sempurna. Biarpun sedikit tentu ada cacatnya, begitupula dengan saya yang masih banyak dan segudang kekurangan saya. Mari lengkapi kekurangan saya dengan kelebihan yang teman teman miliki.

See ya....


Keamanan lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Ungkapan ini memang tidak berlebihan terlebih sekarang ini banyak sekali terjadi pencurian di kota Pontianak tercinta. Berbagai laporan yang masuk di Kepolisian menyebutkan bahwa pencurian banyak terjadi di lingkungan komplek atau perumahan. Mengapa bisa demikian?

Apakah keamanannya tidak ada maksud saya petugas yang menjaga keamanan komplek yang dibayar seperti satpam tidak menjalankan fungsinya? Bagaimana cara kita mengamankan barang dan harta benda kita sendiri dari ancaman pencurian yang lagi marak sekarang ini. Tulisan kali ini mencoba menawarkan alternatif pemecahan persoalan keamanan di komplek atau perumahan.

Salah satu kelemahan mendasar keamanan komplek yang rapuh dan bahkan mudah ditembus oleh para pencuri adalah letak geografis komplek itu sendiri selain faktor bentuk arsitektur bangunannya yang memang rawan dan membuka peluang terjadinya aksi pencurian. Faktor manusia memang juga berperan dalam hal ini, namun untuk membatasi agar cakupan bahasan saya tidak terlalu melebar, sengaja saya batasi pada sistim atau pola keamanan lingkungan komplek yang saya coba tawarkan di bawah ini

  1. Menggiatkan Ronda
    Nah ini memang sudah amat lazim dilakukan bahkan bukan dikomplek perumahan atau komplek seperti yang saya diami sekarang ini , Komplek Duta Bandara Supadio Pontianak. Rata rata semua perumahan, komplek , atau pemukiman di seluruh Indonesia sudah lama menggiatkan pola siskamling atau kepanjangan dari Sistim Keamanan Lingkungan. Pada dasarnya adalah pola jaga lingkungan berbentuk ronda keliling pemukimannya yang dilakukan oleh satpam atau warga sendiri. Ini memang sudah lazim dan umum dilakukan di masyarakat kita.

    Kewajiban Satpam komplek menjaga keamanan lingkungan sesuai dengan amanat yang diamanatkan kepadanya. Wajar donk karena mereka kan mendapat upah, honor atau gaji atau apalah namanya juga dari hasil iuran warga komplek. Jangan sampai terkesan para Satpam komplek bertugas jaga keamanan komplek sekedar "gugur kewajiban" atau bekerja malas malasan. Jangan sampai mereka makan "gaji buta" dalam artian kerja males tapi duitnya mauk. Jangan datang jaga malam alasannya ketiduran segala. Alasan ketiduran sampai 3 rumah bobol dalam satu malam seperti yang terjadi pada tanggal 1 Mei 2011 lalu (Salah satu rumah yang dibobol adalah rumah kontrakan ku-red). Alasan itu tidak akan diterima akal. Masih beruntung warga yang kebobolan rumahnya tidak menuntut pertanggung jawaban si satpam.

  2. Memperbanyak Satpam
    Nah untuk ide yang kedua ini adalah memperbanyak petugas jaga atau satuan pengaman (Satpam). Memang untuk usulan kedua ini memerlukan banyak dana sudah pasti. Apakah dana yang besar nantinya akan dibebankan kembali kepada warga komplek dengan menaikkan jumlah iurannya?. Sebagai contoh komplek saya sendiri, Duta Bandara Supadio, sudah dikenakan iuran keamanan RT sebesar Rp.20.000,- (Dua puluh ribu rupiah) akan naik menjadi 50 ribu bahkan lebih?.

    Saya kira warga tidak akan keberatan membayar lebih kalau ada jaminan keamanan terjamin dan tidak kebobolan. Memang sih soal menjaga keamanan rumah juga menjadi tanggung jawab orang per orang (tiap kepala keluarga-red), tapi mereka kan digaji. Wajar kalaw kita para warga berharap para satpam komplek sigap dan tanggap dengan tugasnya. Andai petugas jaga (satpam-red) di setujui untuk ditambah (otomatis dana satpam juga bertambah yang berimpak pada naiknya iuran warga), maka petugas jaga (satpam) harus "merata" di seluruh blok dalam komplek.

    Jadi misalnya komplek saya, Duta Bandara, ada blok A-D, maka tiap blok dijaga oleh 1 atau 2 orang satpam. Total keseluruhannya menjadi 8 (delapan) orang Satpam. Dengan perincian satu blok dijaga oleh 2 orang Satpam. Tiap satpam juga dibekali oleh peralatan yang memadai seperti sepeda misalnya, Lampu Senter, dan juga HP. Nah benda benda "ajaib" itu sangat penting untuk menunjang pekerjaannya. Senjata? Eit sabar dulu. Para Satpam komplek tidak perlu lah pake senjata api. Karena memang tidak mungkin untuk disediakan. Sediakan saja pentungan atau senjata lain yang tidak mematikan (lethal weapon-red). Lagian prinsip dasar adalah menjaga keamanan kan? Satpam tidak ditugasi menangkap atau meringkus maling atau pencuri.

  3. Warga Jaga Sendiri
    Ya warga harus menjaga sendiri keamanannya. Apa boleh buat. Kalaw warga komplek berpikir bahwa satpam di kompleknya ngawur , malas, atau tidak dipercaya lagi integritas dan kredibilitasnya dalam menjaga keamanan komplek, apa boleh buat warga komplek sendiri yang harus turun untuk menjaga wilayahnya masing masing.

    Sifatnya locally dalam artian menjaga rumahnya masing masing. Benar seperti kata pihak kepolisian Kalbar, bhwa masyarakat dihimbau untuk menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Warga keluar rumah sesuai dengan jam "ronda" yang diaturnya sendiri sendiri. Mereka ronda memang bukan untuk meronda komplek. Warga ronda rumahnya sendiri. Apa boleh buat.

    Warga dihimbau untuk keluar rumah meronda menjaga rumahnya masing masing. Jam ronda fleksibel dan tiap warga disarankan untuk tetap berkoordinasi dengan petugas satpam komplek sebagai back upnya. Jam meronda bisa bebas dipilih mulai dari jam jam yang amat rawan terjadinya pencurian seperti mulai dari jam 2 sampai dengan jam 5 dinihari.

    Apalagi berdasarkan pengalaman banyaknya pencurian terjadi pada jam jam tersebut. Tapi tidak menutup kemungkinan juga jam jam rawan justru terjadi pada siang hari. Teori lama yang menyebutkan umumnya pencuri "beraksi" pada siang hari, karena malamnya sudah ada tuan rumah. Teori ini dipatahkan dengan kenyataan bahwa maling pun tidak perduli siang atau malam, bahkan ada orang dirumah sekalipun. Maling memang mencari lengahnya kita. Okelah hari ini terjadi kemalingan, mungkin tidak akan terjadi dalam 1 bulan ke depan. Maling masih bisa "bersabar" menunggu berbulan bulan kedepan sampai warga lupa dan lengah hingga maling semprul itu beraksi kembali.

  4. Warga Jaga Lingkungan
    Warga bergiliran menjaga komplek. Nah ini usulan saya yang terakhir. Untuk usulan format kemanan komplek yang terakhir ini bisa bersinergi dengan satpam komplek yang memang sudah ditugaskan untuk itu. Warga komplek bisa bermusyawarah menjaga kompleknya sendiri dan membentuk "pasukan" sendiri. Hal ini sudah tentu harus dikoordinasikan dengan polisi setempat atau minimal sudah "sowan" dengan ketua RT atau RW komplek masing masing. Ini penting agar ada pihak yang mengetahui dan bertanggung jawab jika terjadi hal hal yang tidak diinginkan.

    Selain itu untuk menghindari kesan warga bersiap main hakim sendiri, maka pihak RT/RW dan Kopilisian harus diberitahu atau saling berkoordinasi. Format pelaksanaan ronda warga secara teknis bisa dimusyawarahkan bersama sehingga tercipta suatu kondisi dimana warga komplek seluruhnya dalam kondisi "siaga 1" menjaga keamanan kompleknya. Bisa saja blok A membentuk keamanan swakarsa yang terdiri atas para bapak kepala keluarga "bergerilya" menjaga bloknya. Juga terhadap blok blok lainnya. Dan peran Satpam komplek di sini bersifat back up.

    Format terakhir ini memang belum dilakukan oleh komplek saya, dan keefektifitasnya pun masih belum teruji. Apakah akan berhasil sesuai dengan harapan?. Kendala sudah pasti ada karena tidak semua kepala keluarga bersedia diikutsertakan. Alasan bisa saja ada misalnya sibuklah, pekerjaan masuk malam lah dan lain sebagainya. Memang tidak ada kewajiban atau bersifat pemaksaan. Dari dulu selalu begitu.

    Semuanya terpulang kepada kesadaran warga bahwa lingkungan yang aman adalah untuk kita semua. Kalaw komplek aman, semuanya pasti senang. Dalam benak saya berpikir, jika warga komplek sigap dan siaga menjaga keamanan bahu membahu, para maling akan berpikir dua kali jika akan melancarkan aksinya. Silahkan saja coba, kalaw nda mau remuk tuh badan digebukin warga sebelum diserahkan kepada polisi.
Nah dari sekian banyak alternatif sistim keamanan komplek yang sudah saya sebutkan secara ringkas di atas, manakah yang menurut anda lebih memungkinkan untuk diterapkan. Dengan perkiraan biaya yang murah, kita semua bisa menjaga lingkungan sekitar kita dengan pola yang lebih baik lagi. Terlepas dari secanggih apapun sistim keamanan yang kita terapkan, tidak akan banyak artinya jika kita sendiri tidak menyadari betapa keamanan adalah tanggung jawab kita bersama.

Keamanan adalah untuk kita semua juga, bukan untuk orang lain.

Jangan Berkata Tidak
Bila kau jatuh cinta
Terus Terang Sajalah
Buat Apa Berdusta

Cinta itu anugerah
Maka Berbahagialah
Sebab kita sengsara Bila Tak Punya Cinta


Lirik lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi Doel Sumbang yang berjudul "Arti Kehidupan" yang saya dengar sore kemarin menginspirasi saya untuk membuat tulisan ringan ini. Cinta. Ah sekali lagi soal cinta. Ngomongin soal cinta akan tidak ada batasnya. Cinta teramat luas untuk bisa didefinisikan, dan cinta memang luas melintasi antar generasi, ras, suku, agama dan semua tingkatan manusia. Begitu universalnya cinta sehingga tidak dapat dibatasi maknanya. Satu kata yang menarik perhatian saya dari lirik lagu di atas adalah "Sengsara". Dalam potongan syairnya, Doel Sumbang menyebut "..Sebab kita sengsara Bila Tak Punya Cinta". Nah ini dia. Sengsara karena Cinta atau Cinta yang membuat sengsara?.

Ups...! judul tulisan saya kali ini memang begitu menggoda ya. Jomblo. Apakah ada kaitannya antara Sengsara karena tidak punya cinta hingga Jomblo?. Hmm. Memang tidak akan bisa memastikan ada kaitannya. Sengsara karena tidak punya cinta tidak selalu menjadi Jomblo yang menjadi tema tulisan saya kali ini. JOMBLO juga tidak selalu karena mendapat cinta yang sengsara. Huaaaa. Jadi tambah ribet. Kalaw anda bingung membaca ke arah mana tulisan ini, adalah hal yang wajar. Jangankan anda yang bingung, saya sendiri juga bingung. Saya juga pernah menjadi Jomblo beberapa tahun lalu. Ya bisa dibilang veteran Jomblo gitu deh. Heheheheheehe.

Saya bermaksudkan untuk menyindir mereka yang masih betah ngejomblo, atau bermimpi untuk terus menjadi jomblo. Itu adalah hak anda. Hak siapa saja. Namun saya mencoba membahas ringan saja bahwa menjadi Jomblo bukan suatu kesalahan. Tidak ada yang salah dengan status anda yang masih mempertahankan atau malu malu menjadi Jomblo. Kalo dalam lagunya Bang Rhoma Irama yang mendayu-dayu itu, jomblo diartikan bujangan alias nggak punya gandengan (emangnya truk, pake gandengan?) he...hee. Sorry, saya nggak ngerti juga asal muasal kata JOMBLO itu berasal. Siapa yang pertama kali menciptakan kata sakti "jomblo" juga saya kurang tau.

Dalam dunia remaja anak sekarang ini, kata "jomblo" selalu dikaitkan dengan pacar. Saya mencoba untuk membatasi diri dari kata "pacar" yang amat sensitif. Saya termasuk orang yang sangat menentang pacaran sebelum menikah. Tapi saya menghormati orang yang melakukannya hanya dengan maksud untuk mengenal lebih dekat. Memang dalam agama Islam tidak dianjurkan untuk melakukan itu (pacaran-red) selain dari yang disebut dengan ta'aruf dan lain sebagainya sesuai dengan hukum dan syariat Islam. Namun untuk menghindari tulisan ini berbau "ceramahg" karena memang saya bukan ahlinya dari sisi agama karena keterbatasan saya. Saya coba mengiringnya ke soal soal yang gaul sajalah. Yang enteng dan ringan dan renyah serenyah kerupuk. Hehehhe.

Para Jombler, Berbahagialah !
Tapi ternyata nggak semua orang bisa menerima kalau dirinnya menjadi anggota komunitas "JOJOBA" alias jomblo jomblo bahagia. Mereka sudah semakin dewasa dalam menyikapi sebuah persoalan yang menyangkut urusan hati. Seperti dalam pepatah dalam kantong eh salah dalam laut dapat di duga , hati orang siapa tahu. Begini sobat, sebagai yang pernah mengenyam masa remaja saat saya masih berstatus pelajar SMA (Saya SMA di Bekasi era 89an-red) dulu masih teringat jelas betapa diri ini selalu berusaha menarik lawan jenis. Ikut ikutan melipat bahu kemeja bahu abu abu saya. Ikut malam mingguan dan lain sebagainya. Tapi saat saya menaksir rekan satu kelas saya waktu itu, rasanya seperti gemetaran. Saya mendekat padanya, dia menjauh. Saat dia mendekat kepada saya, saya yang lari,. Hahahahhaa.

Ini juga masih melekat saat saya masih kuliah dulu (era 90an-red). Berdandan (halah) kalau malam mingguan yang memang saat itu saya sudah merantau di Pontianak ini. Maklum sebagai anak perantauan saya kudu harus ekstra bisa membagi waktu antara kuliah dan urusan yang tidak ada kaitannya dengan kuliah. Untung saja saat kuliah dulu, tak ada satupun gadis Pontianak yang mau sama diriku. Hahahhaa. Tapi saya juga heran. Karena banyak juga rekan rekan kuliah saya yang berasal dari Jawa banyak mendapat gandengan orang Pontianak hingga saat ini mereka sudah beranak pinak. Hahaha. Memang misteri ya. Rezeki saya memang beda dengan rezeki kawan kawan kuliah saya dulu. Ujung ujungnya malah dapat orang Jogjakarta hingga menikah dan sudah dikaruniai dua orang anak ini hahahhahahaa.

Back ke cerita lagi saat saya SMA ya. Saat kuliah dulu apa aja saya lakukan agar bisa memikat hati gadis pilihan saya waktu itu. Hati hati aja kalaw ada mahasiswi yang masuk asuk dalam DPO (daftar pencarian orang) dalam misi saya. Hehehhee. Jelas penyebabnya adalah saya malu donk jadi jomblo. Rekan mahasiswa saya yang lain udah pada dapat gandengan (truk gandengan kaleee-red), sedangkan saya kok belum ya. Wah wah wah. Hey, Friend, kasihan deh saya waktu itu. Pacar nda dapat dapat, akhirnya tidak ada pilihan lain kalaw menceburkan diri ke buku buku. Jadilah kutu buku hingga mengantarkan saya menjadi Juara II Menterjemah Bahasa Inggris-Indonesia se SMA Negeri 2 BEkasi pada era itu. Bahagia rasanya. Pacar tidak dapat , namun tetap happy :) dan bahkan berprestasi.

Sobat, ngapain juga sih anda gerah dan risi banget kalo belum dapat pasangan? Kita prihatin dan ketawa geli jika pekerjaan kita menjadi berantakan karena fokus pikiran kita menjadi terpecah dua. Satu pikiran kepada pekerjaan, satu pikiran lagi kepada urusan asmara. Nah nah kalaw ini bisa diatasi saya angkat jempol. Syukur syukur anda bisa memenej keduanya, dalam arti dua duanya bisa diantasi. Sebab bukan tidak mungkin kalaw setiap hari melaksanakan "misi" mencari pasangan bisa bisa kena sindrom PMDK, alias pendekatan mulu dapet kagak. Gelodaks! Khusus untuk jenis yang terakhir ini, kayaknya harus dimasukin ke Panti Jomblo. He..he..hee!. Jangan marah dulu ya

Trus, bagi yang cewek harusnya nggak usah berdandan Padi (pantas digoda-red), sebab bagi para jomblo, pemandangan seperti itu terlalu sedap untuk dilewatkan. Makanya, bukan hanya mata aja yang pengin menikmati, tapi tangan juga pengin dapet bagian, nyubit atau sekedar jabat tangan buat kenalan. Namun yang saya sebut terakhir itu memang jarang terjadi. Karena bisa berabe urusannya. Bisa bisa dituntut karena melakukan pelecehan. Hiiii syeyemm. Itulah sobat, nggak bisa kita seratus persen, salahin para jomblo yang memburu cinta sesuai dengan ciri dan caranya masing masing. Tapi khusus bagi anda yang merasa dirinya kaum hawa memang sebaiknya tidak usah terlalu mengumbar pesona terutama mereka yang diberikan karunia dari ALLAH SWT berupa wajah yang cantik kayak Katie Holmes ataupun body kamu aduhai kayak Britney Spears. Simpan saja dulu deh.

Kesendirian itu Perlu
Mengapa saya bilang kudu di simpan dulu. Sebab kalo kamu emang dianugerahi Allah, wajah atau badan kayak gitu, mustinya bersyukur. Bersyukur memang nggak cukup hanya dengan ngucapin Alhamdulillah, tapi syukur nikmat itu, kamu wujudin dengan melindungi atau memakaikan baju yang pas dan diwajibkan oleh syariat Islam. Inget khan, apa baju wajib seorang cewek kalo dia udah baligh? Betul sekali, ya itu jilbab dan kerudung.

Bukan apa-apa Neng, tapi kalo kamu tetap aja mengumbar pesona kamu dihadapan para jombler (= istilah untuk jomblo kelas kakap), dijamin para jombler akan berniat menikmati kamu. Ya kalo cuman dinikmati luarnya doang artinya cuman dilihat. Gimana kalo dinikmati luar dalam? Hii atutttttttt. Kalo udah gitu siapa yang rugi hayo? Setiap ada aksi pasti ada reaksi. Tidak ada asap kalaw tidak ada api. Manusia diciptakan dan dilahirkan karena adanya cinta. Coba aja lihat lirik lagu DOEL SUMBANG yang saya tulis di bagian awal tulisan ini. Ada lirik kelanjutannya.

Cobaab pasti Menghujam
Namun yakinlah CInta itu akan membuat mu
MEngerti akan arti kehidupan

Dalam lirik di atas bisa diinterpretasikan ke segala arah. Dalam pendapat saya bahwa menjadi JOMBLO bukanlah suatu kesalahan, dan sudah seharusnya kita tidak menyalahkan CINTA yang belum juga hadir dalam sanubari kita. Cobalah liat kembali ke masa kecil kita dahulu, kalaw bukan karena cinta sang Bunda, kita tidak akan sebesar sekarang ini. Betapa banyak berita sanga jabang bayi yang sudah dibunuh bundanya sebelum ia dilahirkan. Berkat cinta Bundalah, kita dibesarkannya hingga kita sesukses sekarang ini.

Demikian pula manusia bisa bertahan dengan tenang dan damai di dunia ini karena cinta pula. Wajar kalaw sang legendaris mendiang King of Pop, Michael Jackson, dalam lirik lagunya "Heal the world" menyebutkan bahwa dengan cinta akan mengubah dunia menjadi perdamaian, dan selalu ada tempat di dalam sanubari kita rasa CINTA dan KASIH SAYANG. Makanya Allah ngasih kita cinta, bukan untuk disalahkan cinta itu, bukan pula untuk diumbar rasa cinta itu. Sebab kalo pun disalahin atau dibiarin liar, cinta tetap cinta, jelas yang akan disalah atau dibenarkan adalah orang yang empunya cinta alias kita, manusia. Moga aja kita masih manusia dan tidak menjelma menjadi mahluk yang lain

Banyak diantara kita yang kehilangan jati diri kita sebagai manusia karena tidak mempunya rasa cinta dalam dirinya. Kalo kamu punya rasa cinta, itu sih artinya kamu memang normal. Cuma masalahnya, apakah kalo udah jatuh cinta, langsung diekspresikan dengan membabi buta seperti orang bergaya pacaran? Genta bukanlah genta sebelum dibunyikan. Lagu juga bukanlah lagu sebelum dinyanyikan. Termasuk cinta. Kata orang cinta bukanlah cinta sebelum diekspresikan. Cinta bukanlah matematika yang bisa dirumuskan. Namun ada bagian dari Cinta yang masih bisa memakai logika sederhana.

Kamu kudu yakin dulu bahwa kalo udah jodoh nggak akan lari gunung dikejar. Artinya nggak usah pusing bin panik kalo masih berpredikat jomblo. Siapa tahu..eh, yang namanya jodoh pas beli nasi ketemu jodoh ama anaknya yang jual nasi, hee..hee.

Jodoh adalah problema serius, terutama bagi para Muslimah. Kemana pun mereka melangkah, pertanyaan-pertanyaan "kreatif" tiada henti membayangi. Kapan aku menikah? Aku rindu seorang pendamping, namun siapa? Aku iri melihat wanita muda menggendong bayi, kapan giliranku dipanggil ibu? Aku jadi ragu, benarkah aku punya jodoh? Atau jangan-jangan Tuhan berlaku tidak adil? Jodoh serasa ringan diucap, tapi rumit dalam realita.

Kebanyakan orang ketika berbicara soal jodoh selalu bertolak dari sebuah gambaran ideal tentang kehidupan rumah tangga. Otomatis dia lalu berpikir serius tentang kriteria calon idaman. Nah, di sinilah segala sedu-sedan pembicaraan soal jodoh itu berawal. Pada mulanya, kriteria calon hanya menjadi 'bagian masalah', namun kemudian justru menjadi inti permasalahan itu sendiri.

Di sini orang berlomba mengajukan "standardisasi" calon: wajah rupawan, berpendidikan tinggi, wawasan luas, orang tua kaya, profesi mapan, latar belakang keluarga harmonis, dan tentu saja kualitas keshalihan. Ketika ditanya, haruskah seideal itu? Jawabnya ringan, "Apa salahnya? Ikhtiar tidak apa, kan?" Memang, ada juga jawaban lain, "Saya tidak pernah menuntut. Yang penting bagi saya calon yang shalih saja." Sayangnya, jawaban itu diucapkan ketika gurat-gurat keriput mulai menghiasi wajah. Dulu ketika masih fresh, sekadar senyum pun mahal.

Tidak ada satu pun dalih, bahwa peluang jodoh lebih cepat didapatkan oleh mereka yang memiliki sifat superior (serbaunggul). Memperhitungkan kriteria calon memang sesuai sunnah, namun kriteria tidak pernah menjadi penentu sulit atau mudahnya orang menikah. Pengalaman riil di lapangan kerap kali menjungkirbalikkan prasangka-prasangka kita selama ini. Jodoh, jika direnungkan, sebenarnya lebih bergantung pada kedewasaan kita. Banyak orang merintih pilu, menghiba dalam doa, memohon kemurahan Allah, sekaligus menuntut keadilan-Nya. Namun prestasi terbaik mereka hanya sebatas menuntut, tidak tampak bukti kesungguhan untuk menjemput kehidupan rumah tangga.

Kesepian memang berbahaya, namun kesendirian memang perlu. Kita semua perlu satu saat dimana kita tidak ingin diganggu oleh berbagai urusan dunia termasuk pada urusan mencari gebetan. Nah, dikarenakan begitu banyak dan uniknya permasalahan yang ada, pastilah hal ini memerlukan pemikiran dan perenungan yang tiada henti juga guna mencarikan penyelesaiannya. Disinilah saya melihat betapa penting dan bergunanya nalar kita guna membantu mencarikan pemecahan masalah.

Sebuah bukti mengatakan bahwa semakin kita sering berenung dan berpikir maka semakin mudah dan terlatih nalar kita mencarikan solusi dari proses itu dikarenakan terbentuknya dan tumbuhnya syaraf-syaraf baru di dalam otak kita. Disamping hal tersebut terdapat bukti psikologis juga bahwa semakin banyak dan kompleksnya persoalan yang kita hadapi dan kita pecahkan akan membuat kita terbiasa dan tidak mengalami ketergoncangan bila menghadapi persoalan yang baru dan menuntut pemikiran yang dalam. Maka akan sangat bermanfaat jika kita membiasakan diri berpikir dan merenung dalam kesendirian kita untuk mencari penyelesaian setiap permasalahan yang kita jumpai baik itu permasalahan dalam bentuk pemikiran atau bahkan dalam wujud konflik sosial dengan sesama manusia.

Dalam Kesendirian akan selalu ada keindahan


Wallahu a'lam bisshawaab.


Tag : - Asep Haryono | Mengapa Kita Miskin? - Powered by Blogger
Siapa yang miskin? Kalau pertanyaan sederhana ini ditanyakan kepada saya pada hari ini tentu akan saya jawab dengan amat cepat secepat kereta api super cepat "Nda mau miskin". Nah saya kira anda pun pasti juga tidak akan mau miskin, menjadi miskin, dimiskinkan atau bahkan bermimpi untuk menjadi miskin.

Tetapi tunggu dulu, miskin yang bagaimana yang saya maksudkan dalam tulisan kali ini? Miskin dalam artian fisik , atau miskin moral?. Yah tentu saja miskin dalam artian kepemilikan harta banda. Ini definisi yang amat sederhana dan mudah ditebak oleh siapa saja.

Yuk coba sejenak kita lihat pengertian kemiskinan itu sendiri. Dalam wikipedia Indonesia disebutkan pengertian kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.

Semua orang bebas berbicara mengenai perang melawan terorisme yang kini sedang marak yang diproklamirkan oleh setan besar Amerika Serikat dan negara negara sekutunya. Saat presiden Obama mengumumkan berhasil menewaskan pemimpin Al Qaeda, Osamah Bin Laden, presiden yang pernah mengenyam sekolah di Indonesia itu secara tegas mengatakan bahwa perang terhadap Terorisme dan bukan terhadap Islam. Obama berkilah bahwa Osamah Bin Laden bukan pemimpin Muslim, dan dia (Osama) membunuh banyak warga sipil, wanita dan anak anak muslim di seluruh dunia. Kita semua larut dalam eporia perang terhadap terorisme , tapi lupa akan perang yang lebih dahsyat lagi ; perang melawan kemiskinan.

Kemiskinan Memicu Kejahatan
Sudah bukan rahasia lagi kalau salah satu faktor maraknya berbagai aksi kejahatan pencurian di kota Pontianak beberapa pekan terakhir ini adalah karena kemiskinan. Orang yang sudah tidak punya uang sepeserpun untuk membeli sebungkus nasi untuk menutup rasa lapar yang perih diperutnya bisa membuat orang habis akal sehat dan berbuat nekad apa saja yang bisa dilakukan untuk mendapatkan uang.

Kemiskinan tidak dapat disembuhkan hanya dengan ceramah agama mengenai kesabaran akan hidup dan juga doktrin doktrin jeneral yang mengatasnamakan kemandirian. Dalam pemikiran banyak orang, untuk berusaha mandiri sudah dipastikan modal. Dan jika modal tidak ada apa yang harus diperbuat untuk memulai usaha?. Meminjam uang dari bank tidak memiliki jaminan (anggunan), untuk meminjam dari tetangga pun kadang tidak mendapat hasil.

Yang lebih miris lagi adalah fenomena meminjam uang untuk makan sehari hari. Okelah pada hari itu mereka bisa makan dengan uang hasil pinjaman, bagaimana dengan kehidupan selanjutnya setelah uang hasil pinjamannya itu habis tak bersisa. Pilihan memang selalu ada disaat orang mengatakan bahwa pilihan meminjam sudah tidak tersedia lagi. Gali lobang tutup lobang. Meminjam ke sini untuk menutup yang itu, dan meminjam ke sana untuk menutup yang ini. Roda kehidupan terasa monoton.

Jangankan anda, bahkan saya sendiri sudah sering melakoni "gali lobang tutup lobang ini". Meminjam dana dari pihak lain untuk menutup hutang yang lain. Coba kita kembali kepada diskusi di atas bahwa kemiskinan memang amat berpotensi memicu munculnya aksi kejahatan. Sudah banyak bukti di lapangan yang tidak bisa dinafikan begitu saja. Kemiskinan berpotensi memicu tindak kejahatan. Dalam wikipedia disebutkan salah satu kemiskinan yang umum terjadi di masyarakat kita adalah kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan.

Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar. Namun yang lebih prinsip adalah kemiskinan akan pangan. Orang perlu makan. Tidak ada uang karena miskin, dan dia harus makan bisa membuat orang gelap mata dan nekad berbuat kejahatan seperti mencuri. Ya mencuri untuk makan. Dalam tulisan sebelumnya sudah saya coba bahas mengapa orang mencuri bisa diliat dari postingan saya sebelumnya di sini. Saya menyebut bahwa ada dua faktor yang menyebabkan orang berbuat jahat seperti mencuri ini yakni faktor niat dan kesempatan. Jika memang sudah ada niat, maka kesempatan bisa diciptakan. Jadi niatlah yang memegang peranan penting mengapa seseorang bisa saja (nekad) melakukan pencurian.

Kemiskinan Selalu Abadi
Bukan perkara mudah untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Bahkan diberbagai desa di seluruh Indonesia sekalipun kemiskinan akan selalu menjadi ciri dan warna masyarakat Indonesia yang sampai sekarang masih belum juga lepas landas dalam artian sederhana, rakyat mudah mendapat sembako murah , pendidikan yang baik dan lapangan pekerjaan tersedia dalam jumlah yang "memadai".

Saya harus ekstra hati hati memakai sebutan "memadai" di sini karena ukuran yang saya pakai tentu akan berbeda dengan ukuran para pembaca tulisan saya hari ini. Saya bukan ahli ekonomi, saya hanya menulis berdasarkan feeling saja dan juga saya sebagai pelaku. Kok pelaku? Ya karena saya termasuk orang yang berada dibawah garis kemiskinan. Saya bingung garis yang kaya apa ya. Garis lurus, melengkung, mendatar atau garis terputus putus?. Disebut orang miskin karena ada orang yang tidak miskin. Saya tidak bilang orang kaya.

Mengapa tidak pernah disebut si A atau Si B hidupnya sekarang berada di bawah garis kekayaan. Nah loh? Pernah dengarkah statemen yang terakhir tadi?. Apakah garis kemiskinan dengan garis kekayaan itu letaknya paralel atau sejajar. Jika garis kemiskinan letaknya di bawah, sedangkan garis kekayaan letaknya di atas, maka ditengah tengah kedua garis itu disebut apa donk? Garis abu abu kali ya. Lalu bagaimana dengan sebutan orang yang hidupnya cukup? Cukup mobilnya, cukup deposito di banknya, cukup rumahnya? Dikotomi orang yang mampu dan tidak mampu juga semakin absurd dan tipis dan hampir sulit dibedakan. Orang tidak mampu katanya. Tidak mampu apanya? Saya jelas orang yang tidak mampu. Tidak mampu beli Mobil Mercy ala Pak Dirut PLN Mr Dahlan Iskan. Nah gimana tuh?

Ngomongin soal tidak mampu, saya jadi teringat teman kuliah saya dulu di era 90 an. Sebut saja namanya si Bejo. Nah tetangga saya si Bejo ini sangat pintar dan sudah pengen mendapatkan beasiswa di kampus. Si Bejo ini sama sama dengan saya di Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FPBS) Bahasa Inggris di UNTAN saat itu. Si Bejo pun melengkapi syarat dan berkas administrasi untuk diajukan kepada bagian akademik fakultas untuk proses seleksi penerimaan beasiswa.

Si Bejo pun membuat surat keterangan tidak mampu yang ditanda tangai oleh lurah atau kepala desa tempat si Bejo dilahirkan. Bolak balik si Bejo mengurus surat keterangan tidak mampu, dan akhirnya surat itu pun berhasil diperolehnya. Buru buru si Bejo melampirkannya dalam map biru ke bagian fakultas.

Untung tidak dapat diraih, malang tidak dapat ditolak, akhirnya nama nama yang lulus seleksi menerima beasiswa diumumkan di fakultas 2 bulan kemudian. Nama si Bejo tidak ada dalam daftar yang lulus. Seperti SBY, saya hanya bisa prihatin melihat nasib kawan saya yang kocak ini. Si Bejo pun akhirnya bisa menerima kalau dia yang memang saya tau berasal dari keluarga miskin (GaKin-red) dan sejujurnya miskin bahkan ada sertifikat miskin (baca : surat keterangan tidak mampu) juga masih belum dipercaya.

Soal otak jangan tanya. Si Bejo ini pintar, dan selalu mendapat nilai A di tiap mata kuliahnya. Lantas muncul pertanyaan saya : Apa sebenarnya yang menjadi kriteria penerima beasiswa itu sebenarnya?. Syarat miskin? Wah banyak orang yang mengaku "miskin". Bahkan teman si BEjo yang anak orang kaya itu ternyata lulus sebagai penerima beasiswa dan punya sertifikat miskin dari kelurahan. Loh kok jadi gene seh?

Itu hanyalah contoh saja betapa kemiskinan sekarang pun bisa dijadikan bisnis. Nah nah kemiskinan memang bisa dijual untuk mendapatkan keuntungan. Kemiskinan yang bertipe seperti ini dalam Wikipedia termasuk kedalam kelompok kemiskinan akan kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk di dalamnya adalah kemiskinan dalam bidang pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.

Saya jadi ingat saya saya mengenyam pendidikan SD di Jakarta Utara era tahun 1976 kalaw tidak salah. Saya masih ingat namanya sekolag Sekolah Dasar Negeri 01 Penjaringan Jakarta Utara. Satu kelas dipake dua gelombang. Dari jam 7 pagi sampei jam 12 siang, dan dilanjutkan dari jam 1 siang hingga jam 5 sore. Bayangkan jumlah murid sebanyak itu dalam satu kelas yang dipake bergiliran oleh dua "kloter" anak anak murid.

Betapa nelangsanya SD saya itu karena memang kekuranga gedung buat belajar. Makanya saya sangat tidak setuju kalaw anggota Dewan kita yang terhormat di DPR/MPR sampai "ngotot" mau bikin gedung baru bak Hotel yang hanya 1 trilyun lebih itu. Alangkah bahagianya saya jika dana sebesar itu dialihkan untuk membangun atau memperbaiki gedung sekolah SD-PTN di Indonesia, tentu jumlahnya bisa mencapai ribuan.

Belum lagi dengan pengadaan buku buku di sekolah. Biaya untuk beli buku cukup tinggi, yaitu per semester atau caturwulan bisa mencapai Rp 200 ribu lebih. Setahun paling tidak Rp 400 ribu hanya untuk beli buku. Jika punya 3 anak, berarti harus mengeluarkan uang Rp 1,2 juta per tahun. Hanya untuk uang buku orang tua harus mengeluarkan 130% lebih dari Upah Minimum Regional (UMR) para buruh yang hanya sekitar 900 ribuan.

Oleh karena saya sangat mendukung sekali ada perusahaan media terbesar di Kalimantan Barat yang bernama Potnianak Post meluncurkan program Gemar Membaca dan Hibah sejuta buku sekolah. Ini sangat penting untuk memasyarakatkan membaca bagi anak anak kita, dan tersedianya buku buku yang baik dan bermanfaat tersedia gratis bagi seluruh anak anak sekolah di Kalimantan Barat ini. Tanpa pendidikan, sulit bagi rakyat Indonesia untuk mengurangi kemiskinan dan menjadi bangsa yang maju.

Kemiskinan di Indonesia akan selalu abadi sepanjang masa.


Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia