Tentu para insan blogger mungkin sudah sering mendengar nama SITTI. Yah benar sekali, tepat sekali exactly. SITTI adalah salah satu situs penyedia konten iklan berbasis teks di situs berbahasa Indonesia. SITTI adalah salah satu situs iklan kebanggaan negeri ini yang fitur dan performanya tidak kalah dengan konten iklan kondang yang sudah mendunia lainnya seperti Google Adsense. Walaupun format iklannya tidak secanggih Google Adsense yang memiliki format iklan bergambar dan bisa dikostumasi. Situs penyedia iklan teks Bahasa Indonesia, SITTI , bisa menjadi salah satu sumber potensial memaksimalkan homepage atau blog anda agar bisa menghasilkan pundi pundi uang dari internet.


Dari sekian banyak situs iklan berbahasa Indonesia, mungkin hanya SITTI yang nekat menantang Google Adsense dari Amerika itu. Kok bisa sih?. Siapa pun pasti mengakui bahwa Google adalah situs web penyedia iklan yang sangat populer di dunia. Namun, bukan berarti Google tidak memiliki penantang atau pesaing di Indonesia.


Potensi yang Menjanjikan
Potensi pengguna Internet di Indonesia semakin berkembang setiap tahunnya. Kenaikan ini disebabkan antara lain karena adanya kemudahan dalam mengendalikan informasi yang berada di tangan publik. Dengan internet, mereka dapat berinteraksi secara bebas dan membentuk komunitas hanya dengan menekan tombol "enter". Begitu sederhana. m Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang inilah telah mewujudkan suatu komunitas baru berbasis teknologi yang tumbuh di masyarakat.

Dengan jumlah pengguna internet sekitar 38 juta penduduk dengan pertumbuhan pengguna Internet sebesar 1.150 % (Bisnis Indonesia, Jumat 26 November 2010, Rubrik Teknologi Informasi) merupakan pasar yang amat menjanjikan dalam mempengaruhi perkembang ekonomi di Indonesia. Transaksi perekonomian yang selama ini dilakukan secara tradisional dengan cara tatap muka (sebagian masih menggunakan transaksi perdagangan melalui telepon dan pos) , kini sudah melompat jauh dengan menggunakan media online berbasis situs web atau homepage atau lazim disebut dengan e-commerce.

Menurut laporan Internetworldstats (IWS), peningkatan pengguna internet di Indonesia bisa akan lebih meningkat lagi di tahun mendatang. Hal ini dimungkinkan karena masyarakat di Indonesia sudah semakin sadar akan manfaat Internet, dan akses kepada online sudah bisa dilakukan dimana saja. Semakin banyaknya warung internet dengan harga murah perjamnya semakin memanjakan para user dalam berselancar Internet. Pengguna internet ini diprediksi akan semakin booming, apalagi penggunaan internet pun bisa diakses melalui ponsel.

Roni Yunianto dari Bisnis Indonesia juga telah menyebut secara jelas dalam tulisannya bahwa masyarakat di Indonesia saat ini belum menikmati hasil maksimal dari Ekonomi Internet yang diproyeksikan akan semakin berkembang pesat dalam 3 tahun ke depan yang diperkirakan akan memiliki total 100 juta pengguna internet. Porsi iklan yang selama ini diraup oleh media TV , kini bisa diambil alih oleh para pengguna Internet yang jumlahnya akan menyamai populasi para pengguna TV yang mencapai 55 – 60 juta rumah tangga dalam 3 tahun mendatang

SITTI menantang Google Adsense
Suatu ketika Andy Syarif, Chief Executive Officer SITTI , pernah berteriak dengan lantang "Hey, Google. Silahkan datang ke Indonesia. Kami siap bersaing dengan Anda!". Pernyataan ini terlontar seperti bernadanekat mengingat Sitti bukan siapa-siapa dibandingkan Google yang merajai internet secara global dalam satu dekade terakhir. Namun ucapan itu bukan sekedar omong kosong. Sejak 1 Oktober 2010 lalu, SITTI sudah memulai uji coba kuantitatif versi BETA-nya secara live.

Uji coba versi BETTA SITTI ini dimulai dengan menguji 329 merek; dengan 3,000 iklan dan 30,000 kata kunci (keywords). Dalam uji ini, ke 329 merek tersebut beriklan gratis di platform SITTI, yang kini telah mencakup lebih dari 1.6 juta halaman situs dan blog. Adapun tujuan tujuan awal pengujian ini adalah untuk membandingkan kinerja SITTI dengan kinerja pemain terbaik dunia, Google AdSense. Perbandingan ini kemudian dijadikan dasar untuk memperbaiki kinerja SITTI.

Yang menjadi pertanyaan di sini adalah apakah sistem iklan SITTI lebih baik dari system dari raksasa Google?. Jawabannya tentu saja tidak. SITTI kini sedan belajar, dan mbah Google mengajar. Diibarkan dalam film StarWars, maka SITTI adalah Luke, ya benar Luke-SITTI-Skywalker yang sebentar lagi akan berhadapan dengan Yoda-Google yang bisa terbang sambil berkelahi itu. Hasil dari uji pada beberapa matriks yang diukur selama periode 1 Oktober-5 November itu menujunkkan bahwa kinerja SITTI mampu mengalahkan kinerja Google AdSense. Luar biasa bukan..

Andy Syarif juga menegaskan bahwa SITTI diklaim lebih efektif. Dari pengukuran impresi, SITTI mendapat skor 86,5 persen, sedangkan Google 44,5 persen. Dari jumlah klik, SITTI mendapatkan 51 persen, sedangkan Google 49 persen. Click through ratio (CTR) SITTI 64,06 persen, Google 20,57 persen, dan sisanya sama. Hal inilah, kata Andy, yang menyebabkan SITTI makin percaya diri bersaing dengan Google Adsense di Indonesia

Salah satu kekuatan SITTI adalah selain iklan berbasis konstekstual berbahasa Indonesia, teknologi SITTI yang tidak dapat diungguli oleh Google Adsense adalah kemampuannya dalam mengakomodir bahasa Indonesia dengan baik. Mesin SITTI bisa mengindentifikasi bahasa Indonesia yang dipakai users , bahasa daerah, bahasa prokem, atau bahasa super alay sekalipu, mesin SITTI bisa bekerja dengan baik.

Sedangkan mesin Google Adsense hanya mengandalkan Google Translator yang menerjemahkan isi konteng website atau blog lalu mencocokannya dengan konten iklan yang memiliki kesamaan yang tinggi, namun mesin Google ini mengalami kesulitan dalam penerapan Google Adsense-nya walaupun sudah diterjemahkan kedalam 129 Bahasa di seluruh dunia. Teknologi dan mesin SITTI bisa unggul di ranah ini, dan ini merupakan peluang untuk mewujudkan mimpi (baca kenekatan) untuk menantang Google Adsense di Indonesia akan mendakati kenyataan.

Jangan bandingkan kekuatan Google Adsense dengan SITTI. Sangat jauh berbeda. Ribuan karyawan Google Adsense, dan ratusan diantaranya bergelar P.Hd, dan SITTI hanya memiliki 1 tenaga bergelar P.Hd. Google menghasilkan pemasukan terbesar dari UKM sebesar Rp. 170 Milyar, sedangkan SITTI baru menghasilkan pendapatan 600 ribuan rupiah dari produksi minuman Teh Botol sebagai penghasil terbesar perusahaan milik Andy Syarif yang namanya diilhami oleh novel Sitti Nurbaya.

Kesimpulan
Dalam situs resminya SITTI yang beralamat di http://www.sitti.co.id itu disebutkan bahwa visi SITTI adaqlah membantu para pemilik situs dan blog untuk memanfaatkan halaman-halaman di situs/blog mereka dengan pemasangan iklan dari jaringan SITTI. Iklan kontekstual adalah penyajian iklan yang sesuai dengan aspirasi (atau kecenderungan) pembaca iklan. Mekanisme ini dimungkinkan dalam platform digital.

Berbeda dengan format Google Adsense yang mudah dimodifikasi dan disesuaikan dengan keinginan para publisher nya, maka format iklan SITTI masih kalah jauh dengan perusahaan milik Google Inc itu. Format iklan SITTI masih sederhana dan belum dapat dikostumasi oleh para penggunanya saat ini. Namun format Iklan kontekstual andalan SITTI menjadi senjata pemungkas yang dapat diandalkan. Format iklan kontekstual adalah pola iklan masa kini yang bertumpu pada teknologi untuk membidik calon pelanggan berdasarkan kata kunci (keyword) yang mereka ketik di kolom pencari.

Ketika saya menguji dan memasang script iklan SITTI diblog saya beberapa hari yang lalu dan setelah saya amati performa penampilannya memangcukup menarik, sebab sudah mendekati dengan tema tulisan yang saya buat. Ada beberapa kali postingan yang saya baca kembali dan iklan yang muncul masih sering meleset juga iklannya kadang tidak sesuai dengan tema tulisan. Tetapi itu bukan kendala bagi saya untuk mulai beralih dari Google Adsense kepada SITTI milik Indonesia. Tidak seperti Google Adsense yang sombong dan sering susah untuk mendapat approval, maka SITTI sangat mudah mendaftarnya dan sangat menggembirakan.

Semoga dengan hadirnya SITTI bisa lebih menyemarakan dan menggairahkan perekonomian di Indonesia. Kemudahannya dalam mengakomodir iklan kontekstual berbahasa Indonesia akan menyemarakan para pemaian Adsense di Indonesia yang sudah dahulu ada seperti klik saya, adsense camp, kumpulblogger dan lain sebagainya. SITTI bisa sangat terkenal karena SITTI memiliki berbagai platform iklan kontekstual dalam bahasa Indonesia yang memudahkan pemasang iklan untuk menempatkan iklannya di situs berbahasa Indonesia yang isinya sesuai dengan pesan iklan/produknya (relevan), sehingga iklan tersebut dibaca oleh orang yang tepat pada saat yang tepat (akurat), dapat diukur dan dipertanggung jawabkan.


SITTI datang dan menantang. Semoga menang


Dear Blog

Tentu para blogger sudah sering mendengar nama SITTI. Yah benar sekali, tepat sekali exactly. SITTI adalah salah satu situs penyedia konten iklan berbasis di situs berbahasa Indonesia. SITTI adalah salah satu situs iklan kebanggaan negeri ini yang konon fitur dan performanya tidak kalah dengan konten iklan kondang yang sudah mendunia lainnya seperti AdBrite dan Google Adsense. Walaupun format iklannya tidak secanggih Google Adsense yang memiliki format iklan bergambar (banner ads-red), maka situs konten iklan Indonesia , SITTI , masih menggunakan format iklan berbasis iklan teks bergaris. Namun tidak ada salahnya kamu kamu mengenal SITTI ini. Siapa tau situs dan blog kamu bisa banyak lagi mendatangkan duit. Mau donk?

Sejak berdiri tahun 2010, saat ini Sitti adalah jaringan pemasang iklan kontekstual daring (online) terbesar di Indonesia. Jaringan kami mencakup lebih dari ribuan situs dan blog berbahasa Indonesia memudahkan para pemasang iklan untuk menjangkau sasaran pasar dalam jaringan internet yang dituju.

Apa sih SITTI itu?
Dalam situs resminya SITTI yang beralamat di http://www.sitti.co.id itu disebutkan bahwa mereka membantu para pemilik situs dan blog untuk memanfaatkan halaman-halaman di situs/blog mereka dengan pemasangan iklan dari jaringan SITTI. Iklan kontekstual adalah penyajian iklan yang sesuai dengan aspirasi (atau kecenderungan) pembaca iklan. Mekanisme ini dimungkinkan dalam platform digital.

Sebagai contoh, seorang yang membaca artikel online mengenai “BALI” bisa dipastikan memiliki aspirasi lebih besar untuk membaca & mengetahui segala hal tentang “BALI”. Pemasang iklan diuntungkan karena iklan-iklannya akan lebih tepat sasaran. Pembaca iklan juga diuntungkan karena mendapat manfaat berupa informasi tambahan, berbentuk iklan yang relevan.

Iklan kontekstual adalah pola iklan masa kini yang bertumpu pada teknologi untuk membidik calon pelanggan berdasarkan kata kunci (keyword) yang mereka ketik di kolom pencari. Iklan jenis ini mencatatkan perkembangan paling pesat di Industri media. Sistem Sitti membaca kata kunci tersebut, mengolah, memilih & menampilkan iklan yang relevan dalam situs atau blog yang dibaca calon pelanggan. Iklan kontekstual muncul secara dinamis dan bisa terus menerus diperbaharui.

Apa sih tujuan SITTI itu?
Dengan meningkatkan jumlah pengunjung ke situs/blog Anda, mendorong penjualan atau sekedar menciptakan kesadaran atas merek dagang usaha Anda, Sitti memudahkan segalanya. Sitti memiliki berbagai platform iklan kontekstual dalam bahasa Indonesia yang memudahkan pemasang iklan untuk menempatkan iklannya di situs berbahasa Indonesia yang isinya sesuai dengan pesan iklan/produknya (relevan), sehingga iklan tersebut dibaca oleh orang yang tepat pada saat yang tepat (akurat), dapat diukur dan dipertanggung jawabkan.

Dengan Sitti pemasang iklan dengan mudah mampu mengukur keberhasilan iklan yang dipasang dengan hasil yang dicapai secara riil. Mulai dari jumlah klik ke situs Anda, penyajian informasi yang disesuaikan dengan pengunjung situs Anda dan tentunya yang paling penting membuat pengunjung situs Anda menghubungi atau menelepon Anda. Jika bisnis atau perusahaan Anda membutuhkan pasar Indonesia yang berbahasa Indonesia, beriklanlah lewat SITTI. Hanya butuh 15 menit untuk mendaftar dan iklan Anda langsung bekerja. Harga per pengunjung dimulai dari Rp. 00.00 dengan minimum nilai kontrak sebesar Rp. 00.00. Klik disini untuk mendaftar!

Laporan Rutin SITTI
Sitti memonitor kampanye iklan Anda 24 jam setiap hari dan menyajikan laporan berkala setiap hari/minggu yang isinya meliputi:

  1. Impressi : Jumlah atau berapa kali iklan2 yang terpasang muncul di halaman pemilik-pemilik situs/blog.
  2. Klik : Jumlah atau berapa kali iklan2 yang terpasang diklik oleh pengguna/pengunjung situs/blog (user)
  3. CTR : Jumlah persentase iklan tersebut diklik dibandingkan dengan jumlah impresinya.
  4. Tautan untuk melihat laporan yang lebih rinci
  5. Pilihan untuk melakukan perbaikan atau edit dan penghapusan dari suatu iklan/kampanye yang sudah dibuat.

nah kini sudah tahukan bahwa situs atau blog Anda bisa menghasilkan uang? Sitti dapat mengubah jumlah pengunjung situs/blog Anda menjadi uang karena Sitti adalah penyedia jaringan iklan di internet berbahasa Indonesia terbesar. Sitti menghubungkan situs/blog Anda dengan para pemasang iklan berkualitas. Dan yang paling penting tidak berbenturan dengan kepentingan produk Anda.

Bagaimana cara mendaftar di SITTI?
Siapa saja yang memiliki situs atau blog berbahasa Indonesia dipersilakan untuk bergabung.

Caranya sangat mudah:

  1. Daftarkan situs/blog Anda
  2. Cantumkan kode HTML yang tersedia di situs/blog Anda. Begitu kode tersebut tercantum maka situs/blog Anda pun segera menghasilkan uang
  3. Anda memiliki kewenangan untuk memilih jenis iklan yang akan terpasang
  4. Monitor hasilnya. Pendapatan iklan Anda akan dibayarkan setiap bulan?

Manfaatkanlah situs/blog Anda dengan menyediakan halaman bagi para pemasang iklan. Sebuah jenis usaha yang tanpa resiko. Bergabunglah dengan Sitti sekarang juga. Namun sayang sekalu untuk saat ini SITTI belum memulai format komersialnya, sehingga para pengguna iklan layanan dari SITTI belum bisa memperoleh revenue untuk saat ini. Namun percayalah tidak lama lagi SITTI akan segera memulai ekspansi bisnisnya. Mumpung FREE alias Gratis , silahkan mendaftar ya


Selamat Datang SITTI

Dear Blog,

Masih jelas dalam ingatan saya 1 (satu) tahun yang lalu. Saat diberlakukannya seleksi untuk bisa ikut menjadi delegasi One Young World (OYW)tahun 2009 lalu. Berbagai cerita menjengkelkan, lucu dan bikin heboh datang dari berbagai candidate (calon) peserta OYW dari angkatan Youth Engagement Summit (YES) 2009 yang rata rata menjadi pemanis buatan maupun penggembira itung rame ramein dalam daftar candidate (calon) peserta OYW di London tahun 2009. Kini proses seleksi untuk menghadiri One Young World (OYW) tahun 2011 kembali digelar.

Proses rutin seperti biasa seperti halnya OYW tahun 2009 lalu, minimal kita memperoleh 50 (Lima Puluh) votes, lalu kita naek status dari candidate (Calon) menjadi Delegate (Delegasi) lalu kita akan di"paksa" ngemis sana sini biar terkumpul 3000 Euro atau setara kurang lebih 40 (Empat Puluh Juta Rupaih). Mene ketehe duit dari Hongkong?. Bukan hal mudah mencari sponsor yang ikhlas "merelakan" duit puluhan juta rupiah buat orang lain tanpa ada timbal balik atau sumbangsih yang saling menguntungkan. Berbagai polemik pun bermunculan seputar proses seleksi One Young World (OYW) 2009 lalu.

Coba simak tulisan yang menarik dari Nurul yang berisi dan berjudul "London Oh London" yang bisa menggambarkan secara umum proses seleksi One Young World (OYW) 2009 lalu. Dalam tulisannya Nurul menyebutkan bahwa proses dia saat mendaftar OYW tahun 2009 lalu. Nurul mendapat inspirasi atau ilham dari Ricky kalaw melalui OYW 2009 ini pasti bakalan bisa berangkat ke negaranya Pangeran William yang mau merit itu. Lalu pada akhir November mendaftarlah Nurul lalu dalam ketentuan seleksi itu dia diharuskan mengisi semacam essay yang harus diisi. Nurul pun mengisi dnegan panjang lebar dan dia tidakpeduli dengan grammarnya dan langsung klik OK. Tuing dikirimkan aplikasi itu.

Selanjutnya perjuangan belum usai bagi Nurul yang baru baru ini pulang dari kegiatan konperensi di Negeri Tirai Bambu itu. Dia harus mencari voters sebanyak-banyaknya dan dengan gaya super alaynya, Nurul dibantu Ricky minta vote secara PAKSA ke temen-temen yang lagi OL. Dan lumayan sudah terkumpul 53 votes malam tu. Profil Nurul sudah bertengger di peringkat 5 setelah Vania, Raja, Ibnu Sina, n dua orang yang ga gue kenal.. "Lumayan lah, buat awal-awal" kata Nurul.

Dalam tulisan itu pun Nurul sudah berhasil memperoleh Vote minimal sehingga statusnya sudah siap diluncurkan (roket kali-red) menjadi Delegate (Delegasi) dan ternyata perang masih harus berlanjut dalam artian si Nurul ini harus bayar sebesar 3000 Euro atau cari sponsor. Nurul CS pun akhirnya mengadakan gathering di DETOS untuk membicarakan masalah ini. Dengan serius, mereka semua pun membuat daftar sponsor dan langkah2 apa saja yang harus mereka lakukan.

Di bagian akhir tulisannya, Nurul menyebutkan bahwa semula, mereka semua berharap MENPORA akan mengcover biaya keberangkatan mereka namun ternyata setelah dikontak hasilnya NIHIL Karena ternyata, yang 46 orang itu adalah orang-orang yang sudah diseleksi oleh MENPORA dan kemudian biayanya ditanggung oleh Euro RSCG. Mencari sponsor pun dirasa percuma.. karena banyak perusahaan yang sudah tutup buku ditambah waktu itu menjelang Natal dan Tahun Baru.


Sodara sodara seperjungan
Para Mafia Konperensi di mana saja berada

Kini proses seleksi dan perekrutan One Young World (OYW) 2011 ini kembali digelar, dan kali ini pelaksanaan OYW 2011 akan dilangsungkan di kota Zurich pada tanggal 1 - 4 September 2011. Dan seperti pada pengalaman OYW Kampret 2009 lalu, proses seleksii dan perekrutan One Young World (OYW) 2011 ini diramalkan tidak jauh berbeda dengan seleksi One Young World (OYW) 2009 lalu. Yakni mencari dukungan Vote minimal 50 , lalu membayar biaya perjalanan sendiri sebesar 3000 Euro atau setara dengan duit 40 juta perak, atau mencari sponsor yang bisa membiayai perjalanan kalian.

Saya sendiri tidak kalah serunya saat "ngemis" mencari dana sponsor buat keberangkatan ke One Young World (OYW) 2009 lalu. Berbagai hotel hotel ternama di Pontianak hingga beberapa perusahaan swasta ternama di kota Pontianak sudah dikirimi proposal dan draft kerja sama sesuai dengan "welcome pack" document yang sudah disediakan dengan manis namun tak semanis di lapangan dari dari panitia OYW .

Bahkan KangGURU Indonesia yang bermarkas di Denpasar Bali hingga kepada Kedutaan Besar Australia di Jakarta juga sudah saya susulkan draft proposal dananya, namun jawaban sudah bisa diterima. Untuk kegiatan konperensi seperti OYW ini memang tidak ada format yang jelas bagi para sponsor, dan dengan penuh kebanggaan mereka pun membalas proposal proposal saya tersebut dengan satu ucapan : TOLAK. Jangankan kan minta sponsor buat OYW ke London yang senilai 3000 Euro atau 40 juta perak, lawong proposal AAYF Bandung yang cuma 3 juta perak aja susenye minta ampiun. Dapat cair proposal cuma 100 ribu perak. Apalagi ini minta dana sekitar 40 juta rupiah. Duit dari Hongkong. Hahahhahaa


Sodara sodara seperjuangan
Para Mafia Konperensi di mana saja berada

Mungkin saat informasi proses seleksi One Young World (OYW) 2011 diluncurkan dan mulai disebarkan luaskan di belantara cyber space, mungkin Nurul akan langsung menyambutnya dengan satu ucapan "Selamat Datang OYW Kampret".

As far we know that, currently, the distribution of HIV AIDS in Indonesia has been increasing very quickly since many years ago. The information of the actual number of HIV AIDS cases in this country has reached about 20.000 by the end of March. The first rank of those HIV AIDS victims are from productive ages between the age 15- 39 years old. People who living with HIV AIDS existed more than 80 percents of those total 20.000 victims.

Those number were out of reflecting the total amount of actual HIV AIDS holders. The phenomenon of “ice mountain” which might be worst than appearing in those number which might be bigger. This might be possible due to the number of people who lived with that deadly virus were not easily detected .

We are realized that Indonesia is facing very diverse HIV epidemics across the country including in West Kalimantan. There were lots of media and Information. and communication technology as well which giving us more opportunity to suggest people to stay healthy and healthy living. The media might be in the form of printing, digital and paperless format might have been used by the government to work together with National Family Planning Board or in Indonesia called “Badan Keluarga Berencana Nasional) to suggest people to keep healthy.

The question might arise here; how far those Media community could contribute positively to suggest the people to stay healthy living from HIV AIDS in Indonesia?

Suggestion To Change
One of our important dreams is providing information for every one to access without paying , and the information should be useful. The development might be changing but the spirit and emotional value could be developed by their participation into the development of the country. Building national awareness toward all national disaster, for example, could be developed through media. Through media, the people of Indonesia could participate in supporting others and helping each other by donating their financial assistances to those unlucky ones.

Many victims fallen during Merapi eruption in Jogjakarta, Central Java. There were more than 400 people died in Tsunami Disaster in Mentawai, Padang, West Sumatera. The information on those terrible national disaster could be accessed by every one. This might be possible with Media as the most affordable news resources for the people. We can read and follow the development of victim identification, distribution of food program , and disaster recovery efforts that have been carried on through the media

The government of the republic of Indonesia had many strategic series of development to advance the national achievement. Regarding those national disaster happened in Indonesia, it is also provide a better way in strengthening strategic information to guide a more effective HIV/AIDS response in Indonesia.

The information from the government will be able to be understood by the people through media as they can use the media as a bridge to deliver general policies that should be known by its people. The media plays very important and strategic efforts to change the life of the people. Changing a life is might be possible thing to be done , but changing society bad behaviors and attitude needs consciousness which might be influenced by public opinion developed by the media.

The strategic information that have been covered as biggest responsibility by the media might be in the form of following components: (1) The information on HIV surveillance, which includes surveillance of HIV and other sexually transmitted infections and behavioral surveillance; (2) The information on HIV/AIDS estimation and projection all across Indonesia; (3) The information on monitoring of essential interventions linked with health sector responses (antiretroviral therapy, counseling and testing, preventing mother-to child-transmission, preventions in most-at-risk populations, etc); and the last is (4) The Information on HIV drug resistance surveillance and monitoring

Conclusion
The community and people have the right to access the information, as the bridge of the information, the role of media in preventing HIV AIDS distribution into account now. We cannot deny there were numbers of participation from the community to help the government to spread the information about HIV AIDS transition period.

Without working together with the Media, it was really very difficult for the government to deliver the development message to the people of Indonesia. The problem might be around in every provinces in Indonesia regarding HIV AIDS epidemic and the plan to combat those HIV AIDS spreading will still a big question that need to be answered and the problem quality still remain crucial issues.

We believe, by strengthening and focusing the strategic information in the role of media in Indonesia will also give the opportunity in promoting the right response for controlling the diverse HIV epidemic in Indonesia since we believe nothing is impossible, nothing is hard, as long as it comes from the heart. The development messages that have been conducted by the government of Indonesia will be delivered by the media for the community and the society. The people of Indonesia will be obviously interested in being more involved in participating in the development of the country, state and nation.

Asep Haryono

TRANSMIGRAN:Korban merapi asal Daerah Istimewa Yogyakarta, setiba di Pelabuhan Pontianak, Kamis (25/11). Mereka siap mengubah nasib di Kabupaten Kubu Raya. (MUJADI/PONTIANAK POST

Dear Blog,

Diberitakan hari ini disebuah surat kabar di kota Pontianak, sebanyak kira kira 172 (seratus tujuh puluh dua) warga Transmigrasi asal Jawa Tengah dan Jogjakarya sudah tiba di bumi Khatulistiwa, Kalimantan Barat. Mereka datang dengan menumpang KM Leuser berangkat dari Kota Semarang dan tiba di pelabuhan Dwikora Pontianak. Mereka adalah para pengungsi dari korban letusan Gunung Merapi. Menurut rencana mereka datang sebagai pendatang baru dalam program Transmigrasi yang sudah merupakan misi pemerintah Indonesia untuk mengurai kepadatan penduduk di Indonesia. Menurut rencana para pengungsi eks korban letusan Gunung Merapi itu akan ditempatkan di kabupaten Ku bu Raya dan Kabupaten Sambas.


Pindah ke sebuah tempat yang baru di manapun itu di wilayah negara kesatuan Indonesia memerlukan banyak sekali perhitungan yang matang. Beberapa perhitungan yang matang itu diantaranya kesiapan fisik dan mental, kesediaan sumber daya alam, dan perhitungan masa depan yang disesuaikan dengan kemampuan yang ada. Sepanjang yang saya tau seseorang pindah ke tempat lain di luar daerahnya sendiri sebagai sebutan "merantau" dan orang yang melakukan hijrah jarak jauh dalam artian fisik disebut sebagai "perantau". Nah merantau ke daerah lain di luar pulau kediamannya sendiri sungguh suatu keputusan yang harus diperhitungkan dengan mantaf.

Namun ada kalanya keputusan untuk migrasi ke daerah lain juga disebabkan oleh berbagai faktor. Ada kalanya orang pindah ke pulau lain karena keperluan keluarga dan menetap di keluarga mereka di pulau itu. Ada juga orang yang pindah ke pulau lain karena alasan pekerjaan. Ada juga karena ingin merubah dan memperbaiki nasib dan kehidupan yang layak. Nah untuk alasan yang terakhir ini memang sangat dianjurkan dan sesuai dengan harapan dari Pemerintah dengan adanya program transmigrasi ini. Inilah salah satu misi pemerintah Indonesia dengan program transmigrasinya untuk memeratakan penduduk sekaligus menguraikan kepadatan penduduk di seluruh Indonesia.

Memlulai hidup baru di sebuah daerah yang sama sekali baru memang memerlukan proses pembiasaan diri. Mengapa saya sebut demikian? Karena bisa jadi kepindahannya di daerah yang baru bisa jadi sangat jauh berbeda dari yang dibayangkan. Daerah yang baru bisa jadi jauh berbeda 180 derajat dari daerah asalnya. Sebagai contoh jika di daerah asalnya kita selalu memperoleh sesuatu dengan mudah dan dalam jangkauan, mungkin di daerah yang baru fasilitas tersebut harus diusahakan sendiri, atau harus bekerja sendiri. Inilah suatu tantangan bagi mereka yang memulai hidup di daerah yang baru. Program transmigrasi dari Pemerintah memang solusi yang tepat untuk membantu meningkatkan taraf hidup warganya yang ingin segera keluar dari keterpurukan masa lalu dan mulai hidup baru dengan masa depan yang lebih baik.

Diberitakan para pengungsi korban eks gunung Merapi itu secara keseluruhan sebanyak 172 orang, terdiri dari 50 kepala keluarga. Sebagaimana yang sudah di singgung pada bagian atas blog saya ini menurut skenarionya para warga transmigrasi itu, akan disebar ke dua kabupaten di Kalbar, yakni Kubu Raya dan Sambas. Sebanyak kira kira 25 KK akan ditempatkan di Sambas, dan 25 KK lagi di Kubu Raya. Menurut informasi mereka itu akan ditempatkan di berbagai wilayah di Kalimantan Barat seperti di Desa Sabung, Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas. Mereka akan diberi lahan untuk digarap dan mereka akan diberi biaya hidup sampai mereka benar benar mampu untuk hidup mandiri.

Sebagai warga baru di daerah yang baru di Kalimantan Barat, mereka harus bisa menyesuaikan diri dengan penduduk setempat dengan bekerja keras dan berbaur bersatu padu dengan penduduk setempat. Bersilaturahmi dan bersahabat memang watak kental dari orang Jawa pada umumnya yang sudah dikenal mempunyai tingkah laku yang friendly, ramah dan suka bekerja keras memang amat disukai oleh warga Kalimantan Barat. Semoga kehadiran saudara saudara kita di Kalimantan Barat ini akan menyumbangkan kemajuan di seluruh wilayah Kalimantan Barat pada umumnya. Menularkan etos bekerja keras mereka kepada warga setempat, warga penduduk setempat sehingga tercipta suasana yang mesra, indah, dan mereka akan merasa betah di Kalimantan Barat seperti mereka berada di daerah asal mereka sendiri.

Selamat datang saudara saudara ku.
Welcome to West Kalimantan

Dear Blog,

Baru baru ini diberitakan adanya serangan prokokatif yang dilakukan oleh Korea Utara yang menembakkan senjata artileri berat ke sebuah pulau di Korea Selatan yang terletak di sebelah selatan itu. Sejauh ini diberitakan sudah 4 (orang) tewas dimana dua diantaranya adalah marinir Korea Selatan, dan belasan lainnya yang kebanyakan dari warga Sipil itu terluka dalam serangan mendadak itu. Serangan itu pun langsung dibalas dengan tembakan roket Korea Selatan ke arah Korea Selatan, dan bahkan Korea Selatan pun langsung mengirimkan jet jet tempurnya ke wilayah perbatasan itu. Hmm. Akankah akan pecah perang baru antara Korea Selatan dan Korea Utara?. Serangan provokasi Korea Utara itu dianggap merupakan pelanggaran berat kesepakatan gencatan senjata kedua negara yang dibina sejak tahun 1953.

Serangan mendadak artileri Korea Utara itu segera memancing reaksi di berbagai dunia. Sekretaris jenderal PBB Ban Ki Moon juga menyesalkan terjadinya serangan itu dan segera menyerukan segera dihentikannya aksi sepihak itu. Sejauh ini sekutu Korea Selatan , yakni Amerika Serikat , langsung bereaksi menggelar pertemuan rahasia dengan petinggi Korea Selatan. Negara adidaya itu pun langsung mengirimkan sebuah kapal induknya, USS George Washington , ke pulau yang diserang itu. Alasannya sungguh klise, hanya untuk menggelar latihan bersama dengan Korea Selatan. Ah masa sihh hehehhee.

Dalam catatan dari Wikipedia disebutkan bahwa Perang Korea (bahasa Korea: 한국전쟁), itu berlangsung dari tanggal 25 Juni 1950 sampai dengan tanggal 27 Juli 1953. Perang Korea ini adalah sebuah konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan. Wikipedia juga menyebutkan bahwa Perang ini juga disebut "perang yang dimandatkan" (bahasa Inggris proxy war) antara Amerika Serikat dan sekutu PBB-nya dan komunis Republik Rakyat Cina dan Uni Soviet (juga anggota PBB). Peserta perang utama adalah Korea Utara dan Korea Selatan. Sekutu utama Korea Selatan termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Britania Raya, meskipun banyak negara lain mengirimkan tentara di bawah bendera PBB.

Dalam sebuah situs milik Sartohalim juga menyebutkan bahwa pada tanggal 25 Juni 1950, tentara Korea Utara menyerang Korea Selatan dalam upaya menyatukan Korea dibawah kekuasaan komunis. Korea Utara yang memakai persenjataan yang disediakan oleh Uni Soviet menang atas Korea Selatan. Akan tetapi, atas bantuan PBB, Korea Selatan diselamatkan atas kekalahan dan pertempuran pun diakhiri dengan gencatan senjata pada bulan Juli 1953. Sejak saat itu, berbagai perundingan yang dilakukan untuk menyatukan Korea selalu gagal.

Semoga Korea Selatan dan Korea Utara benar benar menghentikan aksi aksi provokasi satu sama lainnya di semenanjung Korea ini, dan jangan benar benar terjadi lagi perang yang pernah dijuluki sebagai Forgotten War ini kembali benar benar menjadi Remember War alias terjadi pecah kawasan perang baru. Perang dimana pun akan selalu menyebabkan kerugian di kedua belah pihak baik yang menang maupun pihak yang kalah. Baik yang menang dan yang kalah tetap mengalami kerugian harta, jiwa, dan bahkan masa depan. Semoga

Tag : TKW - Asep Haryono | Duka Pahlawan Devisa - Powered by Blogger

Dear Blog,

Masih ramai dibicarakan orang saat ini kasus penganiyaan berat yang dilakukan oleh Majikan Arab Saudi terhadap seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKW)Surmiati hingga babak belur dan sampai sekarang kasusnya masih menggantung. Ada lagi kasus TKW Indonesia lainnya yang juga kurang bernasib mujur seperti yang baru baru ini terjadi di Situbondo. Seorang TKW bernama Hosna (27 Tahun) yang juga dianiaya dengan cambuk dan rotan dan gajinya selama 2 (dua) tahun bekerja di Arab yang juga tidak kunjung dibayarkan. Dua kisah TKW yang memilukan di atas masih lebih "baik" ketimbang nasib naas yang dialami oleh TKW lainnya, Kikim Komalasari, yang bahkan harus tewas juga ditangan majikannya di Arab Saudi. Sungguh memilukan duka TKW kembali terjadi lagi, dan terus terjadi lagi. Mengapa harus terjadi?

Mengapa menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) masih merupakan salah satu sumber uang yang diburu oleh rakyat Indonesia sekarang ini? Walaupun pemberitaan di berbagai media gempar diberitakan banyaknya nasib TKW yang dianiaya, diperkosa, diperlakukan semena mena oleh Majikan di luar negeri, namun tetap saja ratusan bahkan ribuan para pencari kerja di Indonesia masih menggantungkan harapan untuk bisa terpilih menjadi TKI dan Bekerja di Luar Negeri. Salah satu alasan utama mengapa rakyat kita masih memilih TKI untuk bekerja di luar negeri adalah karena masalah ekonomi.

Alasan ekonomi menjadi panglima dari perburuan uang di luar negeri. Berbagai kisah sukses para TKI di luar negeri, dan juga karena cerita yang dihembuskan oleh agen agen Nakal Para Pengusaha pengerah TKI juga menjadi salah satu penyebabnya. Walaupun mereka tau akan kemungkinan resiko terburuk yang bakal diterimanya sebagai TKI, namun berjudi dengan nasib dengan bekerja di Luar Negeri sebagai TKI tetap menjadi incaran rakyat Indonesia. Menjadi TKI dan Bekerja di luar negeri masih dianggap sebagai cara paling instan untuk bisa keluar dari kemiskinan dan masalah ekonomi keluarga yang semakin tinggi keperluannya.

Saya aja tidak mengerti ada apa dengan bangsa Indonesia saat ini. Padahal dalam Undang Undang Dasar 1945 asal 34 yang secara jelas menyebutkan bahwa “fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.” Nah kemana pelaksanaanya kalaw sudah jelas tercantum dalam UUD 1945. Mengapa Bangsa Indonesia lupa akan UUD negaranya sendiri?. Bukankah adalah kewajiban Negara untuk melindungi hak hak dasar pemenuhan ekonomi yang harus didukung oleh Negara ini juga sesuai dengan deklarasi universal Perserikatan Bangsa Bangsa. Mengapa hal ini terjadi wahai Indonesia ku yang malang.

Dalam sebuah konperensi tentang MDG (Millenium Development Goals) yang pernah saya hadiri di Hotel JW Marriott Kuningan Jakarta beberapa waktu yang lalu juga telah dibahas bahwa menjelang tahun 2015 semua negara di dunia termasuk Indonesia dibebani target untuk bisa mencapai 8 (delapan) pencapaian MDGS. Diantara target pencapaian itu adalah Mengentaskan kemiskinan dan kelaparan mutlak, mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, mengurangi ketimpangan gender dan pendidikan. Nah sudah jelas disana tercantum upaya untuk "mengentaskan kemiskinan" adalah kewajiban Negara kepada rakyatnya.

Di saat sumber sumber penghidupan dan fasilitas negeri ini dihisap oleh lintah darat, cecungguk ekonomi perusak ekonomi rakyat sekelas Gayus Tambunan, juga masih ditambah lagi dengan angka pengangguran yang tinggi disertai dengan tingginya kemiskinan akut di seluruh Indonesia. Beban masyarakat semakin bertambah berat dengan naiknya harga harga kebutuhan pokok di Pasaran. Semua faktor faktor ini bisa menjadi pemicu (trigger-red) bagi rakyat Indonesia yang sudah putus asa , kalap dan frustasi dan mencari jalan pintas untuk bisa keluar dari himpitan kemiskinan. Nah cara yang ditempuh itu adalah menjadi TKI, Tenaga Kerja Indonesia. Menjadi buruh migran sebutannya. Nah apa pun sebutannya, menjadi TKI adalah pilihan yang paling waras di negeri yang sudah tidak waras lagi pengelolaannya ini.

Kita mungkin bisa meninjau ulang pola kerja sama kita dengan Negara tujuan TKI itu seperti Malaysia dan Arab Saudi. Tapi menghentikan sama sekali pengiriman TKI juga tidak akan menyelesaikan masalah. Efek domino pasti akan ada. Menghentikan sama sekali pengiriman TKI berarti menambah pengangguran dan bisa menutup peluang bagi rakyat untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi. Tetapi mengizinkan pengiriman TKI kembali berlanjut berarti membiarkan rakyat Indonesia menjadi "pengemis" di negara lain.

Tugas negara ini adalah melindungi warga Negara Indonesia di mana saja berada. Kalaw memang tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan buat rakyat Indonesia, maka berikanlah perlindungan dan jaminan keselamatan bagi rakyatnya untuk mengadu nasib di negeri orang. Jangan hanya mau devisanya aja, dan mengelu elukan para TKW sebagai pahlawan devisa, tapi melupakan kewajiban Negara untuk menjadi pengayom dan pelindung TKI di mana saja berada.

Bubur Ayam Pasar Flamboyan. Seporsi seharga 6 ribu rupiah. Murah Meriah dan saya suka sekali bubur Ayam. Foto Asep Haryono

Dear Blog,

Hahaha edisi kali ini yuk saya mau cerita yang ringan ringan aja. Kertas kalee ringan. Hehehe nggak nggak, ya cuma hari ini saya mau rileks aja ngebloG dengan tema seputar makanan alias kuliner. Bukan Kuliner LebaY seperti yang ada di televisi Swasta itu loh yang menurut saya memang tayangan aseli dibuat buat alias LebAy. Nah nah untuk tulisan saya kali ini adalah menikmati BubuR Ayam. Nah siapa sih diantara kalian yang tidak tau atau tidak pernah icip icip Bubur Ayam?. Jajanan pasar yang satu ini memang khas di lidah kita orang Indonesia, dan harganya pun bener bener sangat terjangkau oleh setiap orang.

Seperti dalam tulisan blog saya sebelumnya. Lagi lagi (tulisan) ini tidak bermaksud merupakan "tandingan" atau menyindir mereka mereka yang gemar masakan Barat seperti Miza (Makan Piza-red), NgefCi (makan KFC-red) itu loh. Bener nda ada maksud seperti itu. Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya ini semata mata persoalan selera. Selera setiap orang berbeda beda antara satu orang ke orang lainnya. Dan yang namanya Selera tidak dapat diperdebatkan. So eh jadi jangan memperdebatkan soal selera ya hehehee.

Nah nah siapa yang nda kenal Bubur Ayam? Tentu banyak yang sudah tau donk. Namanya Bubur Ayam banyak dijumpai di kota Pontianak. Ada banyak tempat nongkrong atau tempat mangkalnya orang yang menjual Bubur Ayam. Sebut saja di bilangan Gajah Mada yang memang sentranya jajanan pasar rakyat. Mengapa disebut sentra jajanan rakyat? Ya karena letak Pasar Rakyat, Pasar tradisional, Pasar Flamboyan dan Gajah Mada memang terletak di kawasan Gajah Mada Pontianak ini.

Hampir semua jenis jajanan pasar ada dijual di Pasar Flamboyan ini. Sebut saja aneka ragam kue kue Basah, Kue Kering, Kue Manis, Kue Bingke , Roti Cane, Sate Ayam Lontong, Gado Gado, Pecel Lele, BKI (Bubur Kacang Ijo), Bubur Ayam, serta masih beragam jenis lainnya yang masih bertemakan jajanan pasar yang amat menggugah cita rasa kita. Dan soal harga jangan kuatir , harga harga Jajanan Pasar di yang djual di pasar Flamboyan ini tidak akan menguras kantong anda. Lain halnya jika anda memang bokek alias nda punya duit, barulah anda bisa bilang harganya mahal bahkan untuk kue seharga 1000 rupiah sekalipun. Hahahha. La iyalah kalaw anda bokek, mana bisa beli hehehe.

Kembali ke soal Bubur Ayam. Memang tidak harus selalu bubur Ayam kok. Ada banyak bubur bubur yang ada di jual di Indonesia. Sebut saja Bubur Ikan, Bubur Menado , Bubur Kacang Ijo, Bubur Merah Bubur Putih, serta berbagai jenis Bubur bubur lainnya. Apa sih Bubur itu sebenarnya. Membuat bubur ayam sangatlah mudah. Dan cara penyajiannya juga mudah. Seperti dikutip dari Wikipedia disebutkan bahwa bubur ayam disajikan dengan potongan daging ayam, lalu diberi kerupuk di atasnya. Kecap menjadi penambah citarasa yang tak bisa dipisahkan dari makanan ini. Ada orang yang menambahkan cakue sebagai pelengkap selain ayam, dan menjadi salah satu pilihan jenis bubur ayam yang banyak digemari.

Namun sepanjang "karir" saya makan cakue di kota Pontianak, tidak pernah saya mendapatkan tukang Bubur Ayam yang mencampurkan Cakue di hidangan bubur yang dijualnya. Sepanjang yang saya tau bubur Ayam di Pontianak tidak ada yang memakai Cakue. Selain daripada kerupuk dan emping, penggunaan cakue masih jarang saya temui. Kasih tau ya kalaw kalian menemukan penjual Bubur Ayam yang pake Cakue. Penganan Cakue dijual terpisah di pasar Flamboyan, dan harga satuan Cakue juga sangat murah. Enak banged cakue jika dicampurkan dengan Bubur Ayam. Namun karena bentuk Cakue yang memanjang biasanya Cakue itu dipotong kecil kecil dahulu baru dicampurkan dengan bubur ayam anda.

Anda suka bubur Ayam? Yuk Mareee
GARUDA : Tidak kurang dari 30 (tiga puluh) lebih saya menggunakan Garuda Indonesia
dari tahun 2008 sampai 2010 ini. Photo Asep Haryono

Banyak diberitakan beberapa hari terakhir ini beberapa rute penerbangan Garuda Indonesia ke berbagai tujuan di Indonesia mengalami penundaan (delay) hingga kepada pembatalan sepihak (cancel) oleh Maskapai Plat Merah itu. Bahkan ada yang sampai delay 6 jam lebih lamanya. Saya sangat prihatin membaca berita yang amat signifkan ini. Sebagai orang yang sangat sering menggunakan Garuda Indonesia, saya turut terkejut dengan perkembangan terakhir ini. Iklan Garuda Indonesia di televisi yang mengembar-gemborkan mengutamakan ketepatan waktu kini saatnya ditinjau kembali penayangan iklan tersebut.

Hak Hak Penumpang Maskapai Penerbangan memang sudah dijamin dalam surat keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM 25 Tahun 2008 yang menyebutkan dengan jelas jika terjadi Keterlambatan penerbangan lebih dari 180 menit maka airlines yang bersangkutan wajib memberkan minuman, makanan ringan, makan siang atau makan malam dan apabila penumpang tidak dapat dipindahkan ke penerbangan berikutnya atau ke perusahaan penerbangan berjadwal lainnya, maka kepada penumpang wajib diberikan fasilitas akomodasi untuk dapat diangkut pada penerbangan hari berikutnya.

Saya pernah punya pengalaman mengalami delay dari Garuda Indonesia saat pulang dari kegiatan pertemuan konsultasi KangGURU Indonesia Denpasar, Bali dan pulang menuju Jakarta untuk selanjutnya connect lagi dengan Garuda Indonesia juga ke Pontianak. Saat itu di tiket tertera keberangkatan jam 13.45 WIB, saya sudah berada di Bandara Ngurah Rai 2 jam sebelumnya. Namun tidak disangka sangka jadual penerbangan Garuda Indonesia ke Jakarta hari itu ditunda (delay) dan akan diberangkatkan sore harinya.

Karena saya bersikeras harus ke Jakarta siang itu, maka dengan diantar seorang staff dari Garuda Indonesia saya diantar kebagian loket Garuda Indonesia untuk penguangan kembali (refund) tiket Garuda Indonesia saya dengan utuh. Kemudian saya dipindahkan (transfer) ke pesawat Air Asia dengan tujuan Jakarta.. Dan Alhamdulillah saya pun berhasil terbang ke Jakarta siang itu dan sesampainya di SOETTA Jakarta saya langsung connect dengan Garuda Indonesia lainnya menuju Bandara Soepadio di Pontianak, Kalimantan Barat.

Dari DETIK COM ada berita yang menyebutkan bahwa Garuda Indonesia sedang menerapkan system satu atap dari 3 sistem yang sudah ada. Selama ini memang Garuda Indonesia memiliki 3 sistem yang berdiri sendiri yakni system yang memonitor pergerakan pesawat, system yang memonitor pergerakan awak kabin, dan yang terakhir adalah system yang memonitor jadual penerbangan. Mereka saat ini tengah menggabungkan ketiga system tersebut dalam sebuah system satu atap, system baru yang mereka sebut sebagai system pengoperasian terpadu yang terintegrasi (Integrated Operational Controll System (IOCS).

Saya dan mungkin para calon penumpang Garuda Indonesia lainnya tidak perduli dengan ribuan alasan yang disampaikan kepada Garuda Indonesia. Alasan penerapan system terpadu yang dilakukan Garuda Indonesia tersebut tidak bisa dijadikan justifikasi (pembenaran) penerapan Delay bagi semua calon penumpang Garuda Indonesia. Kami adalah raja, kami adalah konsumen. Kami menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan mengeluarkan uang sesuai dengan harga Tiketnya. Itu sudah kewajiban kami sebagai pengguna jasa Garuda Indonesia. Jadi kami, para calon penumpang Garuda Indonesia, mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik dari maskapai kebanggaan Indonesia Garuda Indonesia. Suatu permintaan yang wajar bukan.


Terima Kasih


Asep Haryono
GFF Number : 726259634
Current Membership level : Regular Blue
Membership validity : 31 Dec 2011

Komplek Duta Bandara
Blok C6/14. Jalan Ahmad Yani II Supadio
Pontianak


Dear Blog,

Masih ramai dibicarakan orang saat ini kasus penganiyaan berat yang dilakukan oleh Majikan Arab Saudi terhadap seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKW)Surmiati hingga babak belur dan sampai sekarang kasusnya masih menggantung. Ada lagi kasus TKW Indonesia lainnya yang juga kurang bernasib mujur seperti yang baru baru ini terjadi di Situbondo. Seorang TKW bernama Hosna (27 Tahun) yang juga dianiaya dengan cambuk dan rotan dan gajinya selama 2 (dua) tahun bekerja di Arab yang juga tidak kunjung dibayarkan. Dua kisah TKW yang memilukan di atas masih lebih "baik" ketimbang nasib naas yang dialami oleh TKW lainnya, Kikim Komalasari, yang bahkan harus tewas juga ditangan majikannya di Arab Saudi. Sungguh memilukan duka TKW kembali terjadi lagi, dan terus terjadi lagi. Mengapa harus terjadi?

Mengapa menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) masih merupakan salah satu sumber uang yang diburu oleh rakyat Indonesia sekarang ini? Walaupun pemberitaan di berbagai media gempar diberitakan banyaknya nasib TKW yang dianiaya, diperkosa, diperlakukan semena mena oleh Majikan di luar negeri, namun tetap saja ratusan bahkan ribuan para pencari kerja di Indonesia masih menggantungkan harapan untuk bisa terpilih menjadi TKI dan Bekerja di Luar Negeri. Salah satu alasan utama mengapa rakyat kita masih memilih TKI untuk bekerja di luar negeri adalah karena masalah ekonomi.

Alasan ekonomi menjadi panglima dari perburuan uang di luar negeri. Berbagai kisah sukses para TKI di luar negeri, dan juga karena cerita yang dihembuskan oleh agen agen Nakal Para Pengusaha pengerah TKI juga menjadi salah satu penyebabnya. Walaupun mereka tau akan kemungkinan resiko terburuk yang bakal diterimanya sebagai TKI, namun berjudi dengan nasib dengan bekerja di Luar Negeri sebagai TKI tetap menjadi incaran rakyat Indonesia. Menjadi TKI dan Bekerja di luar negeri masih dianggap sebagai cara paling instan untuk bisa keluar dari kemiskinan dan masalah ekonomi keluarga yang semakin tinggi keperluannya.

Saya aja tidak mengerti ada apa dengan bangsa Indonesia saat ini. Padahal dalam Undang Undang Dasar 1945 asal 34 yang secara jelas menyebutkan bahwa “fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.” Nah kemana pelaksanaanya kalaw sudah jelas tercantum dalam UUD 1945. Mengapa Bangsa Indonesia lupa akan UUD negaranya sendiri?. Bukankah adalah kewajiban Negara untuk melindungi hak hak dasar pemenuhan ekonomi yang harus didukung oleh Negara ini juga sesuai dengan deklarasi universal Perserikatan Bangsa Bangsa. Mengapa hal ini terjadi wahai Indonesia ku yang malang.

Dalam sebuah konperensi tentang MDG (Millenium Development Goals) yang pernah saya hadiri di Hotel JW Marriott Kuningan Jakarta beberapa waktu yang lalu juga telah dibahas bahwa menjelang tahun 2015 semua negara di dunia termasuk Indonesia dibebani target untuk bisa mencapai 8 (delapan) pencapaian MDGS. Diantara target pencapaian itu adalah Mengentaskan kemiskinan dan kelaparan mutlak, mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, mengurangi ketimpangan gender dan pendidikan. Nah sudah jelas disana tercantum upaya untuk "mengentaskan kemiskinan" adalah kewajiban Negara kepada rakyatnya.

Di saat sumber sumber penghidupan dan fasilitas negeri ini dihisap oleh lintah darat, cecungguk ekonomi perusak ekonomi rakyat sekelas Gayus Tambunan, juga masih ditambah lagi dengan angka pengangguran yang tinggi disertai dengan tingginya kemiskinan akut di seluruh Indonesia. Beban masyarakat semakin bertambah berat dengan naiknya harga harga kebutuhan pokok di Pasaran. Semua faktor faktor ini bisa menjadi pemicu (trigger-red) bagi rakyat Indonesia yang sudah putus asa , kalap dan frustasi dan mencari jalan pintas untuk bisa keluar dari himpitan kemiskinan. Nah cara yang ditempuh itu adalah menjadi TKI, Tenaga Kerja Indonesia. Menjadi buruh migran sebutannya. Nah apa pun sebutannya, menjadi TKI adalah pilihan yang paling waras di negeri yang sudah tidak waras lagi pengelolaannya ini.

Kita mungkin bisa meninjau ulang pola kerja sama kita dengan Negara tujuan TKI itu seperti Malaysia dan Arab Saudi. Tapi menghentikan sama sekali pengiriman TKI juga tidak akan menyelesaikan masalah. Efek domino pasti akan ada. Menghentikan sama sekali pengiriman TKI berarti menambah pengangguran dan bisa menutup peluang bagi rakyat untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi. Tetapi mengizinkan pengiriman TKI kembali berlanjut berarti membiarkan rakyat Indonesia menjadi "pengemis" di negara lain.

Tugas negara ini adalah melindungi warga Negara Indonesia di mana saja berada. Kalaw memang tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan buat rakyat Indonesia, maka berikanlah perlindungan dan jaminan keselamatan bagi rakyatnya untuk mengadu nasib di negeri orang. Jangan hanya mau devisanya aja, dan mengelu elukan para TKW sebagai pahlawan devisa, tapi melupakan kewajiban Negara untuk menjadi pengayom dan pelindung TKI di mana saja berada.




Hidangan Pecel lele yang akan kami santap. Photo Asep Haryono
Dear Blog

Siapa sih yang tidak kenal dengan makanan khas Indonesia yang bernama "Pecel Lele"?. Ya ini masih kelompokok makanan selera Nusantara kebanggaan Bangsa Indonesia. Tulisan ini bukan bermaksud menyindir orang yang hobi makanan barat seperti "Miza" (Makan Pizza-red), atau "Ngefsi" (Makan KFC-red) loh. Tidak sama sekali. Karena apa? Ya karena selera orang berbeda beda dari satu orang ke orang lainnya. Dan yang namanya selera tidak dapat diperdebatkan. Selera memang menentukan gaya hidup (style) seseorang, tapi itu semua terpulang kepada diri masing masing. Nah kembali kita kembali kepada "melele" alias Makan Pecel Lele. Mau tau ceritanya yuk kita mulai.

Saat itu ketika hari menunjuk hari Kamis, tanggal 18 Nopember 2010 sekitar pukul 14.00 WIB saya mendapat pesan singkat SMS dari Imam A Virya, rekan saya dan dia juga seorang dosen senior di UNTAN mengajak saya untuk melele bersama siang itu. Dan akhirnya saya pun menyanggupi untuk memenuhi undangan makan pecel lele atau saya sebut sebagai istilah "Melele" bersamanya. Dan tempat yang direncanakan saat itu ada 2 (dua) pilihan yakni di Kafe Wong Solo dan Kafe Pegasus dilingkungan kampus Universitas Tanjungpura Pontianak. Namun yang disepakati bersama ternyata adalah kafe Pegassus di dalam kampus UNTAN.

Jam 14.00 WIB kira kiralah , saya langsung check out (macam hotel yak check out-red) dari kampus Pontianak Post lantai 5 langsung menuju basement, halaman parkir kendaraan yang letaknya ada di lantai Bawah. Saya pacu motor Supra Fit 3815 HY Keluaran tahun 2004 kesayangan saya dan keluar langsung menuju kafe Pegassus yang terletak di dalam lingkungan kampus Universitas Tanjungpura. Dan singkat cerita, tidak sampai 7 menit, sampailah saya tiba di kafe Pegassus UNTAN yang mayoritas pengunjungnya adalah Mahasiswa. Bisa kasat keliatan dari pernak pernik yang mereka gunakan kalaw mereka adalah Mahasiswa.

Namun saat saya tiba di kafe Pegassus itu, sang pengundang, rekan saya Imam, tetap blum juga tiba di tempat itu seperti yang sudah direncanakan. Namun setelah kontak kontak SMS disepakati saya dahulu yang order pecel lele kepada pelayannya. Dan pesanan pun sudah saya luncurkan hehahahaa. Meluncur? Roket kaleee. Order 2 porsi Pecele lele dan 2 gelas Minuman yang berbeda. Saya pesan Teh Es dan satu lagi rekan saya itu suka Teh Manis panas. Hahaha bener kan memang selera kita berbeda beda untuk urusan minuman. Tapi menu kita sama yakni Pecel lele.

Kemudian datanglag rekan saya Imam, dan kami pun duduk bersila bersama dengan pesanan pecel lele yang sudah ada dimeja makan. Dan tidak lama kemudian, tanpa dikomando lagi, kami berdua pun larut dalam kenikmatan Pecel Lele yang asyik, enak, dan sembriwing itu hehehehe. Menurut ku sih memang pedasnya sambel Pecel Lele tidak sepedas sambal organik yang diolah dengan menggunakan cobek. Sambal Pecel Lele juga kalah jauh pedasnya dengan sambal khas Pontianak yang luar biasa pedasnya itu. Sambal Pecel Lele bersifat kosmetik, terasa sedikit asam dari tomat, dan ada rasa manis yang berasal dari gula pasir. Sambal Pecel Lele dihidangkan dalam sebuah mangkuk kecil.

Untuk jenis ikannya tentu saja Lele. Hahaha bukan bukan, Yang saya maksud di sini jumlah Ikan Lele yang ada di hidangan bisa bervariasi tergantung besar kecilnya sang Lele. Sebagai contoh gini. Jika Ikan LELE nya berukuran besar sekali, maka LELE nya cukup 1 yang disajikan dalam sajian pecel lele. Jika Ikan Lele nya berukuran sedang biasanya jumlah Lele goreng yang disajikan berjumlah 2 (dua). Dan jika Lele nya kecil kecil (Ya tidak kecil banged sih-red) , maka biasanya jumlah Lele goreng yang disajikan dalam piring berjumlah 3 (tiga). Selain itu "asesori" Pecel Lele tetaplah sama seperti Daun Kemangi, Kol , Dan Mentimun.

Ada yang beda sedikit di Kafe Pegassus ini. Dalam menu Pecel Lelenya juga dilengkapi dengan emping dan tempe goreng , sesuatu yang menurut saya "menyeleneh" dari pakem Pecel Lele. Tapi its okay aja karena bisa merupakan variasi hidangan. Dan mencicipi Pecel Lele dengan alunan musik lembut dan suasana ala Mahasiswa di kafe tersebut menambah suasana syahdu dan semarak kita menyantap hidangannya. Suasananya yang teduh, dan parkir kendaraan yang tepat di depan kita menambah kenyamanan dan rasa aman.

Anda suka Pecel Lele? Yuk mareeeeeee
Inilah meja tes saya yang bernomor punggung 21. Di foto sebelum meninggalkan kelas

Dear Blog,

Hari ini adalah hari Sabtu tanggal 20 Nopember 2010 dan hari ini aku mengikuti tes prediksi TOEFL (Test Of English As Foreign Language) yang dilaksanakan di UPT Bahasa Universitas Tanjungpura yang terletak di Jalan Ahmad Yani Pontianak. Ini merupakan tes prediksi saya yang ke dua setelah beberapa waktu sebelumnya mengikuti tes prediksi IELTS yang dilaksanakan di Hotel Mercure Jalan Ahmad Yani yang diselenggarakan oleh SUN International Group itu. Namun khusus untuk tes predisik IELTS itu hasilnya cukup memprihatinkan hahaha. Dari skor yang tidak berangka itu hasil yang saya peroleh saat tes prediksi IELTS sungguh mengharukan jeleknya hahhaa

Dan kali ini secara tidak sengaja setelah ditraktir melele di kafe Pegasus oleh salah seorang teman dari Kampus Universitas Tanjungpura hari Sabtu kemarin (19 Nopember 2010) akhirnya saya pun ditawari untuk ikut tes prediksi TOEFL bersama dia. Orang itu (maaf tidak dapat disebutkan namanya-red) mendapat tawaran untuk kuliah general di Universitas di negeri Belanda dan dia harus menyertakan skor TOEFLnya. Sama persis dengan saya yang juga sudah ditagih oleh panitia beasiswa AMINEF FULLBRIGHT di Jakarta.

Beda dengan IELTS prediciton, untuk tes prediksi TOEFL ini memang fokusnya lebih kepada susuan gramatika. Dan mungkin itu pendapat sementara saja. Dengan waktu tes yang standard saya berhasil menyelesaikan tes Section I , II, dan III yang ditempuh sesuai dengan jatah waktu yang sudah disediakan oleh panitia tes Prediksi TOEFL. Banyak "rule" atau peraturan yang harus dipatuhi oleh para peserta tes Prediksi TOEFL ini. Beberapa peraturan itu misalnya adalah sebagai berikut :
  1. Tidak boleh menyalakan alat komunikasi atau Handphone.
  2. Handphone harus dalam posisi "off", dan jika kedapatan menyalakan Handphone, membunyikan Handphone atau menerima telepon di saat tes sedang berlangsung maka yang bersangkutan akan didiskualifikasi, dan menanda tangani berita acara.
  3. Jika mencoret coret di dalam buku ujian (test book) maka peserta yang bersangkutan selain didiskualifikasi dari peserta ujian, masih diharuskan mengganti ongkos cetak buku yang dicoret tersebut

Sebenarnya masih ada beberapa peraturan lainnya untuk dipatuhi oleh para peserta tes predisksi TOEFL yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Namun ada yang janggal pada saat tes berlangsung. Kira kira setelah 1 jam berlangsung di ruangan tempat saya tes tersebut terdengar seperti bunyi alarm penanda waktu. Apakah itu suara dari HP salah satu peserta atau bunyi penanda waktu dari Jam Dinding di ruangan itu. Tidak jelas.




Bencana Wasior di Papua, Gunung Meletus di Jogjakarta , serta Gempa di Mentawai telah banyak menelan ratusan korban jiwa. Dan kita semua tau itu. Namun ada satu hal yang tidak diketahui oleh orang adalah bahwa semua musibah itu bukanlah semata mata ujian dari ALLAH SWT kepada para hambaNya agar bersabar.

Ini juga baik langsung maupun tidak langsung juga disebabkan karena ulah kita sendiri sebagai warga negara, sebagai manusia Indonesia dan sebagai umat beragama. Coba anda amati, ada 3 (tiga) parameter yang saya gunakan dalam tulisan saya kali ini. Mari kita coba telaah satu persatu agar kita semua bisa saling bertukar pendapat.

Foto Asep Haryono


1. Sebagai Warga Negara
Salah ukuran yang pertama saya coba diskusikan disinilah adalah sebagai Warga Negara. Mengapa harus jadi warga negara? Coba kita instropeksi ke dalam diri kita sendiri. Apakah kita sebagai warga negara sudah melaksanakan kewajibannya kepada Negara? Apakah kita sebagai warga negara terlalu menuntut banyak haknya tanpa melaksanakan kewajiban kepada Negara. Ketidakdisiplinan kita dalam membayar Pajak adalah salah satu contoh kongkritnya. Apakah ketidaksiplinan kita itu bisa mengakibat bencana alam? Tentu saja tidak, namun yakinlah ketidakdisiplinan kita sebagai warga negara bisa membuat jengkel TUHAN YME.

Jika TUHAN YME murka atau jengkel kepada ulah kita sebagai warga negara, bisa saja TUHAN YME "menghukum" kita. Warga Negara yang baik tentu tidak akan melupakan kewajibannnya kepada Negara. Jika anda telat membayar pajak, percayalah ketidakdisplinan anda itu akan menyebabkan warga masyarakat lainnya akan mengalami dampaknya. Karena rata rata semua aspek pembangunan bangsa dan negara ini dibiayai dari Pajak. Anda tidak bayar Pajak, maka Negara ini akan terganggu pembangunannya. Ingat itu.

2. Sebagai Manusia Indonesia
Yang kedua adalah sebagai Manusia Indonesia. Sebagai manusia Indonesia kita semua dituntut untuk hidup saling menghargai satu sama lainnya. Menghormati warga Indonesia lainnya dengan tidak memandang jender, suku, agama, rasa, kaya miskin serta derajat warga lainnya. Kita semua sama dimata TUHAN YME. Namun kadang manusia Indonesia terlupa akan hal itu dan sering mendiskriditkan kelompok atau melukai perasaan orang lain. Hal ini memang sering terjadi di lingkungan sekitar kita, dimana seseorang kadang tidak menghargai pendapat orang lain atau bahkan saling sikut menyikut demi kepentingannya sendiri.

Kadang kita sebagai Manusia Indonesia melakukan perbuatan tercela atau sengaja melakukan tindakan tidak terpuji sehingga memicu keresahan warga lainnya. Mengapa negara kita paling mudah dibakar rasa emosinya bahkan pada hal hal yang kecil sekalipun. Sebagai contoh yang pernah terjadi dimana seseorang ataw sekelompok orang membuat nada dering (ring tone) HP yang akhirnya memicu kerusuhan dan pertengkaran dari pihak yang merasa tersinggung harga dirinya dengan nada dering itu. AYo. Sudahlah kita sudahi hal semacam ini. Marilah kita duduk dan saling menghargai satu sama lainnya. Damai itu indah bukan?. Orang yang waras pasti akan setuju kalaw DAMAI itu INDAH, Dan kita perlu KEDAMAIAN.

3. Sebagai Umat Beragama
Semua agama yang ada di Indonesia setuju bahwa sesama manusia harus saling membantu satu sama lainnya. Dan setiap agama di Indonesia juga setuju bahwa menolong sesama yang sedang mengalami kesusahan adalah wajib. Berbagai musibah di tanah air yang terjadi di Indonesia saat ini telah berhasil mempersatukan hati dan perasaan perduli warga Umat Beragama di Indonesia. Semua orang tanpa membedakan agama, menyumbangkan apa yang mereka punya untuk disumbangkan kepada warga dan saudara kita yang sedang mengalami musibah bencana alam. Dan ini merupakan hal yang sangat mengharukan kita semua.

Namun semua ini akan semakin indah jika kita perduli kepada sesamanya setiap hari, setiap saat tidak harus menunggu sampai datangnya musibah bencana alam. Kita beramal dan membantu sesama tidak harus melalui panita penerimaan sumbangan bencana alam. Kita beramal dan menolong sesama tidak harus merasakan bencana alam. Membantu orang lain haruslah datang dari dalam diri. Membantu sesama dengan ikhlas memang mutlak diperlukan agar bantuan yang kita berikan kepada orang lain itu menjadi berkah dan bermanfaat.

Kesimpulan
Marilah kita tengok ke dalam diri kita masing masing. Apa yang sudah kita berikan kepada bangsa dan negara ini ditengah berbagai musibah yang datang silih berganti mendera negara yang konon dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi keramahtamahannya yang amat terkenal diseluruh dunia ini. Kita tidak perlu malu untuk mengakui bahwa kita semua perlu kembali duduk satu meja dan berdiskusi bersama untuk segera menuntaskan PR PR yang telah lama kita rasakan belum tuntas penyelesaiannya.

Korupsi di mana mana. Penegakan hukum perlu harus lebih diperhatikan dengan tidak memandang remeh rasa keadilan dan tidak sekali lagi melukai perasaan masyarakat Indonesia. Kita tidak mau semua itu menjadi sebab marahnya TUHAN YME dengan mengirimkan sejumlah cobaan cobaan dalam bentuk bencana alam.

Jangan salahkan TUHAN YME atas banyaknya musibah yang datang seperti tidak ada habis habisnya ini. Jangan katakan semua musibah bencana alam ini semata mata murni karena cobaan dan ujian TUHAN YME kepada kita agar bisa perduli sesama. Peduli sesama tidak harus menunggu datangnya Bencana
Para petugas saat motong daging kurban di Masjid Babussalam, Komplek Duta Bandara, Jalan Ahmad Yani II - Supadio. Pontianak

Dear Blog,

Melanjutkan cerita saya pada tulisan kemarin, maka pada saat yang berbahagia ini izinkanlah saya untuk bercerita sedikit mengenai suasana pemotongan daging Kurban yang berlangsung kemarin hari Rabu, 17 November 2010 atau bertepatan dengan penanggalan Hijriah di posisi 11 Dzulhijah. Nah memang saat itu saya datang terlambat karena baru saja melaksanakan sholat Ied di Masjid Al Muhtadin Universitas Tanjungpura Pontianak. Saya datang sudah agak terlambat beberapa menit atau mungkin jam karena pada saat saya datang semua orang sudah sibuk motong daging Kurban. Saya tidak sempat melihat proses eksekusi para sapi dan kambing itu hehehhe

Saya parkir motor Supra Fit kesayangan saya di halaman Plaza Masjid Babussalam, dan saya pun langsung merogoh ke dalam tas Singapore Uniquely saya, Nikon Coolpix L19, kesayangan saya yang kini sudah menjadi milik istri tercinta hehehe. Ngemeng ngemeng soal kamera sebenere sih saya sudah lama ingin sekali punya kamera bertipe SLR sejenis NIKON D-40 standard aja namun karena keadaan ekonomi yang belum memungkinkan jadi keinginan saya itu harus saya pendam dahulu dalam dalam.

Saya pun mulai membidik "korban" di antara para petugas yang sibuk motong memotong daging kurban di Masjid Babussalam. Mulai dari petugas yang sedang memotong motong kecil kecil daging kurban, lalu petugas yang sedang membacok kepala sang SAPI dan ada juga Pak Maharani tetangga saya yang sedang merapihkan dan membungkuskan daging daging sapi dan kambing yang sudah dipotong kecil kecil tersebut dalam kantong kantong kecil , ditimbang dalam ukuran yang sama. Semuanya dalam kantung kantung plastik warna hitam yang sudah rapih tersusun dan siap untuk didistribusikan.

Saat itulah banyak canda tawa pecah, terasa sangat menyenangkan jika dalam suasana seperti ini kita selalu kompak dan ceria dalam melaksanakan amanah umat dalam bentuk pemotongan daging Kurban ini. Informasi yang diperoleh dari salah satu pengurus masjid Babussalam, yakni Bang Bimo , jumlah kurban yang dipotong adalah 3 (tiga) ekor Sapi dan 10 (sepuluh) Kambing hasil dari sumbangan dari warga. Sumbangan mungkin bisa jadi para penyumbang dari dalam komplek Duta Bandara dan dari luar komplek.

Dan sampailah pada saat yang berbahagia. Dimana satu buah eh buah maksudnya satu bungkus daging kurban berhasil dilayangkan oleh salah seorang pengurus Masjid dan diberikan kepada saya dan alhamdulillah lebaran Iedul Adha kali ini sudah semakin lengkap. Pikir pikir saat ini khan saya sedang "sendiri" karena keluarga semuanya berada di Jogjakarta, jadi sah sah aja kalaw saya dapat bingkisan daging kurban dari masjid. Kan saat ini saya sendiri, dan tidak ada yang memasakkan makanan di rumah. Jadi dhuafa juga kan hehehhehe.

Sekarang tinggal dipikirkan cara pengelolahan daging kurban ini hehehe. Apakah akan di sate saja dengan bumbu kecap dan bawang merah? Atau dibikin rendang aja? Kalaw dibikin rendang saya masih perlu santan kelapa dan lain lain hahaha. Enaknya diapain nih hehehhee. Okelah kalau begitu saya cukupkan dahulu ya hahahhaa.

Selamat Iedul Adha 1431 Hijriah
Mohon Maaf Lahir dan Bathin


Dear Blog,

Alhamdulillah lebaran Iedul Adha Tahun 2010 Masehi atau 1341 Hijriah taun ini sudah terasa lengkap rasanya hihihi. Mengapa kusebut Lengkap? Kata orang lebaran Iedul Adha tidak lengkap rasanya jika tidak makan sate Kambing atau makan daging Kurban. Padahal satu hari sebelumnya saya sudah berpikir wah kalaw nda ada dapat daging kurban, ya tidak apa apa kan bisa beli sate pinggir jalan aja beres. Begitu dalam pikiranku.

Hahahha dan ternyata setelah kelar Sholat Ied pun ternyata para warung sate Ayam dan kambing beserta supermarket pada tutup semua. Huhuhuhu. Eh alhamdulillah ternyata saya dapat jatah juga 1 bungkus daging Kurban dari para Pengurus Masjid Babussalam Kompek Duta Bandara. Komplek ku hehhee. Padahal tidak sengaja loh kejadiannya pun memang diluar dari perencanaan saya sebelumnya dan juga tidak pernah membayangkan kalaw akhirnya saya dapat juga jatah daging kurban 1 bungkus. Hmmmm. Alhamdulillah. Ceritanya gini nih. Mau dengar nda kisah saya dapat jatah daging kurban hehehe. Yuk Mare. The story begins..

Pagi hari setengah tujuh pagi atau kira kira pukul 06.25 WIB dengan mengendarai sepeda motor kesayangan saya Supra Fit keluaran tahun 2004 langsung melesat menuju Masjid Al Muhtadi Universitas Tanjungpura yang terletak di kawasan kampus UNTAN Pontianak. Setelah kelar Sholat Ied Di Masjid AL Muhtadin UNTAN, saya pun langsung memacu motor saya menuju Kantor yang terletak di Jalan Gajah Mada. Tidak sampai 10 menit sampai saya di gedung megah Kantor saya dan saya pun tancap gas langsung naik ke lantai V (Lima) tempat saya bersemayam di sana hahahahaha.

Setelah cek email sana sini dan juga cek facebook anak saya, Abbie Muhammad Furqan Haryono, sekitar jam 9.45 WIB saya pun turun ke bawah dan langsung absen sidik jari pulang. Kemudian kupacu motor ku kembali ke komplek Duta Bandara yang terletak di SUpadio itu. Kira kira perjalanan memakan waktu 20 menit , saya pun langsung mampir ke toko yang ada di komplek itu dan langsung membeli Indomie dan beberapa telur ayam. Karena saya pikir hari itu tidak akan dapat daging kurban hari ini.

Eh setelah saya mampir sebentar ke Masjid Babussalam Komplek Duta Bandara, niatnya memang mau ambil foto foto orang yang sedang memotong daging kurban di Masjid itu, dan alhamdulillh salah seorang pengurus Masjid Babussalam, Pak Muhyar, memberikan kepada saya 1 (satu) bungkus daging kurban yang asyik dan keren bangeds. Alhamdulillah jadi juga hari itu saya buat sate dan juga hidangan lainnya yang akan saya pikirkan lagi gimana cara pengelohannya nanti hehehehe.

Alhamdulillah


Halo Bloggers semua,

Kalaw nda salah saya liat penanggalan besok adalah tanggal 17 November 2010 dan kalaw dicroscek dengan penanggalan Hijriah 11 Dzulhijah 1431 Hijriah. Saat ini memang para jamaah haji Indonesia sudah bergerak menuju Wukuf di Arafah. Wah wah jadi bicara soal Haji deh hehehe. Tapi benar juga loh. Gini gini saya sudah 2 (dua) kali bermimpi dengan tema Haji dan Mekah. Mimpi yang pertama, saya dapat hadiah undian UMRAH (Amin-red) dan mimpi yang kedua bertemu dengan Bapak Wahyu Cundrik Pamungkas. GM kantor saya yang ternyata saat ini sedang di Mekkah, untuk berhaji. Semoga ini pertanda panggilan dari MU untuk saya agar segara berhaji. Amin Ya Robbal Alamin

Para blogger sahabatku. dimana saja yang menangkap gelombang blog ku ini. Mimpi memang kadang suka aneh, dan kadang mimpi juga bisa jadi tidak masuk akal. Ada seorang kawan saya yang bermimpi digebukin orang segala macem. Dan bahkan ada seorang istri yang bermimpi kalaw suaminya selingkuh lagi. Oala dunia dunia. Mungkin terkesan tidak masuk akal ya mimpi mimpi itu ya tapi namanya juga mimpi. Benar tidaknya dari mimpi itu hanya ALLAH SWT jugalah yang Maha Tahu.

Oh ya soal kurban atau korban sih? hehehhe. Dua kata itu sekilas sama namun memiliki perbedaan yang cukup menyolok. Kurban ya Kurban lah. Kan besok lebaran Haji, jadi kita kita semua disunahkan untuk menjalankan ibadah saum (puasa). Yah namanya juga puasa Sunah ya dilaksanakan bagus, tidak puasa pun ya tidak apa apa. Dijamin anda tidak berdosa karena tidak berpuasa hari ini. Tapi memang sebaiknya anda berpuasa aja ya. Jangan ikut ikut setan kaya saya hahahahahhaa. Hehehehhee.

Lebaran Kurban ya bagi mereka yang mampu dan sudah menunaikan Ibadah Haji, ya harus donk berkurban sesuai dengan kemampuannya. Biasanya sih saya dapat jatah sebungkus daging dari Masjid seperti taun taun sebelumnya. Ya mudah mudahan tahun ini juga dapat sebungkus daging kurban lagi hehehhee. *ngarep mode on. Tapi kalaw nda dapat, ya sudah pergi saja ke tukang sate dan pesen sate dan makan sendirian hahahaha. Tapi dibawa enak aja ya biar kalian nda dapat jatah daging kurban dari Masjid hehehehe.

Sedangkan korban lebaran? Ya jangan sampai anda menjadi "korban" karena lebaran. Kok bisa jadi korban? Ya anda akan disebut menjadi "victim" (Bahasa Inggris-red) alias jadi korban jika anda memaksakan diri untuk berbelanja walaupun anda tidak punya uang sama sekali. Apakah anda harus berhutang ke sana kemari hanya untuk memuaskan dahaga anda berbelanja di hari raya Kurban ini? Nah jika anda harus memaksakan diri berarti anda adalah korban dari Lebaran. Nah nah ini yang tidak kita harapkan tentunya bukan...

Selamat Hari Raya Idul Adha 1431 Hijriah.
Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon Mangap eh Maaf lahir dan Bathin

Tag : Kehidupan - Asep Haryono | Persahabatan - Powered by Blogger



Dear Blog

Di jaman yang serba materi ini rasa persaudaraan dan persahabatan yang dilandasi dengan nilai nilai kejujuran dan keikhlasan sudah mulai menipis, mulai memudar di kalangan teman teman sekitar kita. Tidak ada rasanya perduli mereka terhadap sesamanya di jaman sekarang ini memang tidak terlepas dari keadaan, dan konteks pertemanan yang bagaimana yang ingin dibangun. Namun disadari atau tidak, rasa perduli dengan sesamanya jaman sekarang sudah tidak bisa diharapkan lagi. Pola pertemanan kini semakin tergerus oleh berbagai kepentingan dan ini memang aku alami sekarang ini. Pertanda apakah semua ini?

Sebagai contoh adalah Ulang Taun. Ya ya memang setiap orang mempunyai tanggal lahir yang dirayakan setiap tahun. Ya kalaw mau dirayain sih kalaw nda mau dirayain sih ya tidak apa apa kok hehehe. Nah kalaw ada orang yang lupa akan hari ulang tahun kita mungkin masih bisa diterima. Karena tidak setiap orang hapal tanggal lahir orang lain dan orang lain pun belum tentu hapal akan tanggal lahir kita. Terlupa mengirim ucapan ulang taun atau kita terlupa memberi ucapan selamat kepada rekan kita yang berulang taun adalah hal wajar. Kita tentu tidak selalu hapal tanggal lahir orang lain bukan.

Begitu juga jika ada teman atau rekan kita yang sedang dilanda kesusahan, atau musibah. Kita tentu tidak bisa mengharapkan orang lain perduli dengan kesulitan dan kesusahan yang kita alami. Bukannya mereka tidak perduli. Mereka bisa saja tidak tau kalaw ada temannya yang sedang dilanda kesusahan atau kesulitan. Jadi kita tidak bisa mengharapkan orang lain akan seperduli diri kita. Namun semua itu terpulang kepada diri anda masing masing. Sejauh apa anda memandang bentuk persahabatan dan pola persahabatan yang bagaimana yang akan kalian jalankan.

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia