Dear Blog

Tentu kalian sudah tahu donk apa itu IELTS? ya IELTS adalah singkatan dari International English Language Testing System. International English Language Testing System disingkat IELTS adalah uji coba kemampuan berbahasa Inggris yang iselenggarakan bersama oleh Universitas Cambrigde, British Council dan IDP Education Australia. IELTS sendiri digolongkan dalam dua macam modul ujian yaitu Modul Umum dan Modul Akademis.Sejak tahun 1989, IELTS dipercaya untuk melakukan tes untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris. Lebih dari sejuta tiap tahun orang menggunakan IELTS untuk memasuki dunia yang berbahasa Inggris. Tes ini diselenggarakan di 120 negara.

Jika Anda berencana untuk bermigrasi atau belajar di luar negeri atau jika Anda ingin memenuhi persyaratan masuk kolese atau untuk keperluan memproses visa, dengan International English Language Testing System (IELTS) Anda akan mendapatkan angka yang tepat untuk menggambarkan tingkat kemampuan berbahasa Inggris untuk tujuan Anda. Tes IELTS diakui di seluruh dunia, tersedia di 120 negara dan diterima di Inggris, Australia, Selandia Baru, Kanada, Amerika dan negara-negara Eropa lainnya.

Ada dua modul tes IELTS yaitu Academic dan General Training. Modul Academic ditujukan bagi mereka yang akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi di Inggris. Modul ini akan menguji apakah Anda siap untuk studi atau mengikuti pelatihan dalam bahasa Inggris pada tingkat sarjana atau pasca sarjana. Sementara modul General Training tidak dirancang untuk menguji kemampuan berbahasa dengan tujuan akademis. Modul ini digunakan untuk pelatihan non-akademis atau pengalaman bekerja (atau untuk keperluan imigrasi).

Nah Tes yang aku ikutin baru baru ini diselenggarakan kemarin, hari Jumat tanggal 29 Oktober 2010 pada jam 17.00 WIB. Sedangkan tesnya sendiri berlangsung singkat hanya 45 (Empat Puluh Lima) menit itu diselenggarakan oleh SUN International Education Expo 2010. Memang bertepatan dengan pameran pendidikan LN di Hotel Mercure Pontianak yang terletak di jalan Ahmad Yani II lalu. Mungkin karena FREE alias gratisan, maka tesnya hanya ada 2 model saja yakni Listening Comprehention dan Reading Skills saja. Pelaksanaannya di lantai I dan sebagian besar peserta yang ikut simulasi Tes IELTS ini adalah para pelajar SMP dan SMA keturunan cina. Memang mayoritas adalah pelajar keturunan China. Hanya sedikit pelajar SMA/SMP dari kalangan melayu atau Pontianak.

Tesnya cukup singkat memang. Ada beberapa soal dari Listening Comprehention yang luput dari pantauan telinga saya, namun demikian secara umum kedua tes itu bisa aku selesaikan dengan baik, dan mudah mudahan hasilnya bisa diketahui segera. Kata panitia sih hasil score Simulasi IELTS ini dikirim melalui email. Satu hal yang positif dari tes Simulasi ini, adalah rasa percaya diri yang mulai tumbuh dalam diri ini untuk mempersiapkan diri jauh lebih baik lagi pada tes IELTS sungguhan pada masa yang akan datang. Aku menargetkan score IELTSnya mencapai score 6 agar eligible untuk aplikasi aplikasi beasiswa kuliah ke Luar Negeri seperti yang sudah aku idam idamkan selama ini.

Tag : Kehidupan - Asep Haryono | Negeri Bencana - Powered by Blogger

Dear Blog

Dua hari berturut turut bangsa Indonesia dilanda musibah yang amat memilukan dan merenggut banyak kerugian baik harta maupun nyawa. Sebut saja musibah yang saat ini sedang terjadi Gempa bumi yang disusul dengan gelombang Tsunamu di Mentawai (Sumatera Barat) dan juga letusan Gunung Merapi di Jogjakarta. Sudah berulang kali negeri yang sarat dengan korupsi ini dilanda berbagai musibah dari taun ke taun dan sudah lazim ktia selalu tidak bisa tanggap dengan cepat menangani musibah. Mulai dari informasi jumlah korban yang jatuh maupun pola penanganan tanggap daruratnya. Malah sebagian dari anggota terhormat DPR kita malah "keluyuran" ke Italia plus rombongan lainnya belajar etika ke Yunani.

Sungguh tidak etis dan sangat tidak menghargai perasaan. Itulah kata yang layak aku ucapkan kepada para anggota terhormat kita di DPR yang malah jalan jalan ke Luar Negeri di saat negerinya porak poranda ditimpa musibah dan bencana alam yang datang silih berganti ini. Bukannya tidak boleh melakukan studi banding yang sebenarnya masih bisa dipertanyakan keefektifannya itu.

Namun di saat negeri ini sedang dilanda musibah gempa bumi , Tsunami dan Gunung Meletus, sungguh tidak pantas dan bahkan tercela jika para anggota terhormat kita malah "keluyuran" tidak karuan kemana mana. Dimana rasa etika mereka itu?. Tidak perlu belajar ke Luar Negeri sampai ke Yunani segala belajar soal etika, sedangkan mereka sendiri tidak punya etika dan rasa kemanusiaan dengan tetap berfoya foya saat negeri ini sedang luluh lantak disebabkan oleh berbagai bencana alam.

Mengapa banyak sekali musibah melanda negeri ini? Apa yang salah dari semua ini?. Haruskah kita menyalahkan TUHAN YANG MAHA ESA karena kita menganggap semua bencana alam dan musibah ini sebagai uji coba dan cobaan dari TUHAN?. Kita tidak tahu. Namun sebaiknya kita tidak menyalahkan TUHAN dalam hal ini. Marilah kita koreksi diri kita sendiri, sejauh mana upaya kita untuk tidak melakukan sesuatu yang bisa membuat marah TUHAN. Kita semua tahu bahwa banyaknya kasus korupsi miliaran rupiah yang banyak merugikan keuangan negara dan menyengsarakan banyak rakyat. Nah dari sinilah kita seharusnya malu pada diri kita sendiri.

Kalaw kita sadari semua ini adalah ulah dari tangan kita sendiri. Misalnya saja membuang sampah sembarangan, menebang pohon di hutan dengan tiada ampun, serta aktifitas ilegal logging yang sangat berpotensi menimbulkan bencana alam banjir dan lain sebagainya. Nah marilah kita tidak saling menyalahkan atas segala musibah dan bencana alam yang terjadi terus menerus melanda negeri ini. Marilah kita bersatu menyelesaikan urusan bangsa ini dengan bijaksana, tuntas dan dengan penuh rasa keadilan. Marilah kita lupakan sejenak pertikaian kita sekarang, dan sekarang marilah kita bekerja keras menyingsingkan lengan dan memberikan bantuan kepada mereka yang saat ini dilanda musibah.

Salah satu penyebab kebakaran dan konsleting listrik adalah penggunaan tali kawat dalam bermain layang layang. Mengapa demikian berbahaya? Karena jika tali kawat yang digunakan dalam bermain layang layang itu melilit satu atau dua kabel bisa menjadi penghantar listrik yang sangat berbahaya karena bisa menimbulkan Korseleting listrik (hubung singkat) hingga bahaya kebakaran pada trafo gardu PLN yang berharga amat mahal itu

Tidak diragukan lagi bahwa bermain layang layang memang sangat mengasyikan. Bukan cuma anak-anak saja bahkan banyak orang dewasa pun sering turut larut bermain layang layang. Hasrat memainkan layang-layang umumnya selalu menggelora – tak terkecuali orang dewasa di kota Pontianak. Orang Dewasa juga senang bermain layang layang karena alas an nostalgia tempo dulu di desanya yang masih didominasi ruang terbuka mampu membangkitkan sisi kanak-kanaknya untuk bersuka ria melupakan problematika kehidupan sejenak. Bermain layang layang sangat menyenangkan dan bisa membuat pikiran menjadi lebih santai dan suasana hati menjadi lebih gembira

Minimnya arena tanah lapang membuat bermain layang-layang dibayangi sejumlah risiko. Bahaya permainan layang-layang di jalan raya bukan saja bagi dirinya tetapi orang lain. Banyak kasus terjadi dimana para pengendara motor dan pejalan kaki yang terluka terkena sambaran tali benang gelasan yang melintang di tengah jalan. Dan hal ini akan lebih berisiko lagi jika benang yang digunakan adalah tali kawat karena bisa menyangkut pada jaringan listrik yang bisa menimbulkan resiko korseleting listrik dan menimbulkan kebakaran dan tersengat aliran listrik yang bisa menimbulkan korban jiwa.

Peran Orang Tua
Yang jadi pertanyaan di sini adalah mengapa sampai sekarang pun anak anak atau pun orang dewasa masih suka bermain layang layang menggunakan tali Kawat di Jalan Raya atau bahkan di pemukiman padat?. Haruskan para orang tua melarang secara membabi buta tanpa menjelaskan bahaya bermain layang dengan tali kawat kepada anak anaknya?. Kalau kita cermati bahwa perilaku anak yang kadang “memberontak” jika permainan yang menjadi kesenangannya itu dilarang oleh para orang tua. Mereka secara diam diam tetap mencari cara agar kesenangannya bermain layang layang tetap tersalurkan karena memang fitrah anak anak adalah bermain. Anak anak bisa melakukan “unjuk rasa” atau protes terhadap ketidaktersediaan ruang publik atau tanah lapang bagi mereka bermain layang layang bersama rekan rekan sebayanya di manapun mereka sukai.

Para Orang Tua perlu menyikapi fenomena ini secara bijaksana tanpa harus membunuh kreativitas dan fitrah sang anak akan kesenangannya bermain layang layang. Pendekatan Keluarga mutlak diperlukan agar tercipta solusi yang cerdas untuk menjadikan permainan layang-layang tetap dinikmati, aman dan mengasyikan bagi sang anak. Para Orang Tua harus dapat menjamin bahwa bermain layang layang itu aman dan hobi sang anak tidak tersumbat.

Beberapa langkah dapat ditempuh misalnya menemani anak bermain di tanah lapang sekaligus mengisi waktu luang. Sentuhan dan perhatian ini akan membahagiakan anak merasa dihargai dan diperhatikan. Cara ini sangat baik untuk mengasah kreasi, imajinasi dan prestasi anak. Momen ini tidak lagi mengarahkan bermain layang-layang saling mengalahkan dengan memutus talinya, tetapi lebih diarahkan kepada bermain layang dengan aman dan mengasyikan seperti menghiasi layangan menjadi hal yang indah dan menarik untuk dimainkan seperti keunikan, motif hias, ketinggian, atau kemampuan manuver di angkasa..

Permainan layang-layang sesungguhnya amat baik bagi anak-anak. Dari permainan itu didapat semangat kerjasama, mengenal alam dan semangat kerja keras sehingga mampu menjadi media mengeksplorasi lingkungan sesuai dengan fitrah anak untuk bermain, bergerak, dan sumber keceriaan.. Padahal dengan permainan ini anak belajar mengembangkan potensi dirinya dan beraktualisasi, bergaul, menghormati hak-hak orang lain, taat asas dan kehidupan sosial dengan sebayanya.

Photo by Iamambrosia

Dear Blog

Jika melihat judul postingan blog ku pada hari ini berisi dan berjudu; "Kota Pontianak Tercint". Ya memang tercinta. Sejak tahun 1990 aku sudah menginjakkan kaki di kota Pontianak yang merupakan ibukota dari propinsi Kalimantan Barat. Tulisan ku kali ini berpusat pada hal hal ringan saja dari pengalaman ku selama kurang lebih 20 (dua puluh) tahun berada di kota lintasan Khatulistiwa ini. Ngemeng ngemeng soal angka 20 tahun, ingatan ku langsung tertuju kepada selebrasi kiprah KangGURU Indonesia yang ke 20 tahun yang dirayakan beberapa bulan lalu di Konsulat Australia di Bali. Kebetulan aku hadir di sana. hmmmmmm.

Pertama ku menginjakkan kaki di kota Pontianak ini tepatnya taun 1990 saat itu aku langsung menginjakkan kaki di semester 1 Pendidikan Dunia Usaha (Koperasi) di Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura. Namun dalam beberapa perkembangan berikutnya aku pindah jurusan ke program studi Bahasa Inggris (English Dept) jadi telat beberapa taun lamanya. Sudahlah yang ini menjadi catatan tersendiri buat ku. Namun kuingin meluruskan dahulu bahwa tulisan ku kali ini soal ringan ringan tentang kota Pontianak tercinta. Ya memang kota Pontianak seperti kota kedua dalam hidup ku.

Hal yang paling mendasar dari kota Pontianak dalam pantauan saya selama ini adalah perkembangan bisnisnya yang menggeliat sangat kuat, dan perputaran uang yang beredar yang cukup signifikan menjadikan kota Pontianak menjadi perhatian ku juga. Hal lainnya biasalah terjadi di setiap kota di Indonesia mulai dari masalah pengangguran, kebersihan kota, tingkat kedisiplinan warga serta partisipasinya dalam pembangunan. Soal ekses negatif lainnya adalah masalah kebakaran, dan juga masalah pendidikan yang tidak merata di beberapa daerah di pelosok propinsi Kalimantan Barat.

Pulau yang besar nan gemuk ini, konon lebar Kalimantan Barat 2 kali lebih besar dari Jawa Timur ini memang menuntut perhatian dari Pemerintah Pusat, dan juga perhatian dari pemerintah Kalimantan Barat sendiri. Namun demikin, kota Pontianak memberikan banyak kesempatan dan peluang terbuka lebar bagi siapa saja pemilik modal yang akan membuka jenis usaha tertentu di Pontianak. Banyak peluang bisnis tercipta di Kota Pontianak, asal kita punya sedikit modal (Kata siapa nda pake modal-red) dan waktu yang diberikan untuk menekuninya harus total dan fokus dan tidak bisa setengah setengah.

Kota Pontianak akan merayakan Hari Ulang Tahunn yang ke 239 Tahun besok tanggal 23 Oktober 2010, Ultah yang bertepatan juga dengan hari jadi istri tercinta (23 Oktober 1975) ini menaruh banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan dengan tuntas. Namun semoga semua itu tidak melupakan visi kepariwisataan Kalimantan Barat pada umumnya dan kota Pontianak pada khususnya untuk segera di gali dan dikembangkan lagi di masa masa yang akan datang. Satu hal yang menyedot perhatian ku adalah kurangnya ruang publik dan hutan kota buat kesejahteraan masyarakat perlu mendapatkan catatan juga dari pemerintah kota Pontianak. Asal tau saja jalur Lintasan Tanjungpura mulai dari simpang pasar tengah sampai Nusa Indah itu sudah persis kaya Jalan Malioboro Jogkarta loh



Dear Blog

Pada hari ini tepat jam 07.45 WIB hari ini tadi sepucuk atau sebuah undangan pernikahan hadir di meja kerjaku. Sebuah undangan pernikahan berwarna dasar coklat dengan desain yang indah namun sederhana keliatannya. Setelah kuteliti siapa pasangan yang berbahagia itu tertera nama yang sudah kukenal yakni rekan kerja di kantor ku dan juga mungkin di kantor yang lain. Yang jelas pasangan berbahagia itu pernah kukenal karena dari namanya yang cukup akrab ditelingaku. Undangan itu ditujukan kepadaku dan juga kepada istriku. Hmm. Sebuah undangan pernikahan? Ya sebuah undangan pernikahan yang dikirim seseorang kepada ku. Apa maknanya sebuah undangan pernikahan itu sebenarnya? Ini yang kucuba cari tau.

Sebenarnya sebuah pernikahan memang adalah hal kebaikan. Dan aku tidak akan membahas dalil dalil pernikahan karena memang sudah banyak ahli dibidangnya, jadi yang kuceritakan hanyalah sebatas yang kuketahui saja. Menikah , siapapun yang menjadi umat Rasullullah SAW , tentu akan selalu melaksanakan sunah sunah Rasul. Menikah adalah satu sunah Rasul yang dalam berbagai riwayat disebutkan sebagai suatu perjanjian berat, sebuah perjanjian maha dahsyat (Mitsaqan Galizha0-red) di mana ALLAH SWT yang menjadi saksi pernikahan dua anak manusia untuk berjanji sehidup semati dan hanya maut yang akan memisahkan keduanya. Sungguh mulia Islam, Sungguh mulia mereka yang berani menyatakan diri "saya siap menikah"

Undangan pernikahan memang secara khakikat tetaplah berbentuk kartu undangan, namun makna dari selembar undangan pernikahan itu adalah berbagi kebahagiaan dengan sesama. Pernikahan adalah kabar gembira, sebuah kabar bahagia, dan kebahagiaan serta kegembiraan memang sepatunya disebarluaskan kepada masyarakat. Kabar gembira sebaiknya juga dibagikan kepada masyarakat, oleh karena itu makna SYIAR sebuah kartu undangan menikah menjadi amat esensial bagi pasangan yang menikah hingga tercipta kedamaian dalam membina biduk rumah tangga yang akan dijalaninya kelak.

Namun ada sebagian orang yang gengsi jika tidak mendapatkan selembah undangan pernikahan , walaupun itu teman dekatnya, tidak mau datang atau tidak akan datang. Ini bisa dimaklumi dengan catatan tertentu misalnya ada kebiasaan yang lazim di kalangan kita bahwa jika kita tidka mendapat undangan berarti memang kita tidak diundang oleh yang punya hajat. Kelihatannya memang demikian actualnya. Tapi tidak kah kita sadari bahwa yang punya hajat pun kadang bisa terlupa satu atau dua bahkan lebih nama. Jadi bisa saja nama kita terlupa oleh yang punya hajat sehingga terlupa di undang. Ini bisa saja terjadi bukan?. Jadi berbaik sangkalah dahulu tentunya.

Kepada yang punya hajat menikah pada tahun ini atau merencanakan untuk menikah di tahun mendatang, mantafkanlah langkah, bersihkan niat di dalam hati untuk menikah hanya karena ALLAH SWT. Ingatlah selalu pernikahan bukan saja menyatukan dua pikiran yang berbeda saja, namun bagaimana dua pikiran yang berbeda itu bisa berpikir bersama sama. Selamat menikah, semoga menjadi keluarga Yang Sakinah, Mawahdah dan Warrohmah
Tepat sekitar jam 09.10 WIB hari ini (Pagi hari-red) ketika aku sedang ke kamar kecil, adik yang magang kerja di kantor ku, Gunawan Splinter Form , mengatakan bahwa HP ku berdering sampei 3 (tiga) kali saat aku kembali dari kegiatan kecil di kamar kecil hehehehe. Soale kalaw kegiatan besar di kamar kecil ya kan agak janggal gitu loh. Anyway, setelah kucek Call Registernya ternyata nomor Jakarta. Aku jadi kuatir jangan jangan yang nelpon mau nagih utang sama aku hehehe. Soale banyak teman yang "investasi" dan "saham" dalam diriku hehehehhee.

Setelah kucuba cek balik ke nomor yang muncul dalam Call Register, ternyata yang ngangkat adalah Satpam di kantor AusAID, Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Wadoh ada apa nih pihak AusAID Kedubes Australia Jakarta menelpon ku. Jangan jangan mau diberangkatin ke Australia yang memang sudah menjadi impian ku sejak lama. Hehehhee. Sudah berbunga bunga hati ini menanti nanti telpon berdering lagi.

Dan benar tidak lama setelah itu, berderinglah kembali HP Nokia ku itu. Lalu langsung kusapa ya hallo siapa ya?. Dan ternyata terdenga suara yang merdu Mba Mila Nurichlas, Bagian Basic Education Program AusAID Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Ya udah mengalir sudah pembicaraan pertelepon saya dengan mba Mira Nurichlas. Saya sudah pernah berjumpa dengan beliau saat Consultative Group and Lesson Learned di IALF Bali April 2009 yang lalu.

Jadi aku sudah cukup mengenali beliau, dan beliau juga sudah mengenali diri ku ini hihihihihihihihihihihihi. Namun kegembiraan hati ini ditelepon AusAID itu yang membuncah, dan ternyata laporan KangGURU Champion yang sengaja "kuloloskan" sendiri ke AusAID sudah diterima dengan baik oleh AusAID Jakarta dan AusAID di Canberra , Australia. Orangnya baik dan ramah sekali. Jadi jika kamu kamu yang akan mengurus tes Australia Development Studies (ADS) atau Australian Leadership Award (ALA) harus baik baik dengan ibu yang satu ini ya hahahahahaha.

Langsung saja celoteh ku mengalir dengan deras, dan Mba Mila sudah mendapatkan informasi ini juga dari AusAID Canberra di Australia yang sudah menerima salinan laporan kegiatan dan aktifitas saya sebagai Champion KangGURU Indonesia. Memang hal ini sengaja aku lakukan sendiri bukannya tidak percaya dengan laporang yang dibuat oleh project Manager, Kevin Dalton, tapi semata mata aku ingin lebih banyak mengenal AusAID di Jakarta dan AusAID di Canberra saja. Selain itu juga agar lebih membuka jalan bagi ku dalam menempuh tes beasiswa Endeavour Australia yang sudah aku rencanakan harus go on tahun 2011 mendatang

dear blog ku sayang,

Jika kalian para pembaca setia blogku membaca judul blog ku pada hari ini adalah "My Broken Souvenirs" adalah memang sebuah judul lagu yang ngetop pada era 70 an kalaw nda salah saat itu aku masih duduk di bangku SD atau awal SMP di Jakarta. Lagu yang asyik , syahdu, liriknya mudah dimengerti dan penampilan tiga dara cantik yang menamakan dirinya "Pussycat" memang menyedot perhatian ku. Memang demikian perasaan saat ku ikut "hanyut" mendengar dan menyanyikan lagu ini. Asyiknya mantaffsss

Lagu ini memang sangat sederhana sekali liriknya jika diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia kira kira mengisahkan seseorang gadis (Mungkin blum menikah kali ya hahahaa-red) yang memiliki sebuah souvenir yang berbentuk pigura seseorang pria. Bentuk sopenir itu dirawatnya baik baik dan disemirnya setiap hari agar mengkilap. Hingga suatu hari dia secara tidak sengaja membuatnya rusak, dan membuat sopenir kesayangannya menjadi rusak, dan itulah yang menjadi inspirasi "My broken souvenirs". Ah suatu lirik sederhana dari lagu yang berisi dan berjudul "My broken souvenirs" ini. Sederhana, menyentuh, dan membuat ritme lagu yang indah. Itulah "the Pussycats".

Memang banyak lagu lagu oldies, lagu lama dan tembang lawas dari MancaNegara era taon 70 an memang terasa Indah dan syahdu serta lirik musiknya yang abadi sepanjang masa. Kita juga tidak kalah dengan musik musik mereka di era yang sama. Sebut saja penyanyi tempo dulu yang sampai sekarang masih bersinar seperti Titiek Sandora, Muhksin, Ernie Johan dan lain sebagainya. Bagaimana mungkin orang melupakan lagu dan lirik indah lagu lagu Ernie Johan dengan tembang lamanya itu. Juga lagu sekelas "teluk bayur" dan bahkan "Bengawan Solo" dari Almarhum Gesang yang amat fenomenal dan terkenal ke seluruh dunia.

Terlepas dari negara mana suatu lagu memories itu beredar, entah dari dalam negeri sendiri yang notabene harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, juga lagu lagu yang berasal dari mancanegara lainnya. Lagu adalah universal. Dan sudah seharusnya lagu membawa pesan pesan universal cinta dan perdamaian bagi umat manusia di seluruh dunia, termasuk juga di wilayah wilayah yang kini sedang dilanda konflik dan peperangan seperti di negara Afghanista, Irak dan beberapa negara di kawasan asia lainnya. Sudah selayaknya melalui musik bisa membawa manusia kedalam pemikiran yang lembut dilandasai rasa cinta dan perdamaian yang abadi sepanjang masa.

Mari kita rawat perdamaian dunia sebagai pajangan "souvenir" bersama milik semua umat manusia di seluruh dunia yang harus kita rawat, kita sikat biar mengkilap sepanjang masa. Tidak dan jangan sampai rusak, atau terjatuh sehingga menjadi "broken souvenirs". seperti yang didendangkan oleh 3 dara cantik yang menamakan dirinya the "Pussycat" itu. Perdamaian dunia yang harus selalu kita jaga dengn baik, kita rawat dengan segala penuh kasih sayang dalam bungkusan cita dan kasih sayang umat manusia yang memang ditakdirkan untuk selalu bersatu dalam cinta dan kasih sayang antar umat manusia di planet bumi

I veen crying today
Through my memories away
Something Died As I Cried
For My broken souvenirs
Can I reach for the Sun
Find the place I belong
Now you're one of my broken Souvenirs





Dear Blog,

Thanks again for your spare time visiting my blog today. Well. As you can see the title of this blog was "Hari ini Aku Kurang Fit" or in English as "I am not so well today". Yeah, I felt a little bit fever since last night, and I did not why was that and what happened to me?. I was a bit tired of using my motorbike going around here and there and doing lots of thing. Just like yesterday, having finished purchasing a sophisticated cellphone for my wife , I had a little bit tired of driving for a whole day. I had lots of things to be done in every day and also covering my responsibilities taking care of our baby boy and the whole family also. Gitulah hari ini rasanya aku kurang sehat deh, badan meriang dan berjaketan di kantor yang memang bersuhu dingin dari dulu.

Sebagai contoh sederhananya ya gini nih. Baru terasa ada yang kurang "beres" pada bodikuh saat tadi malam. Ntah karena pengaruh kipas angin yang menari nari di atas temapt tidur kami sekeluarga. Akhirnya tidak sampai jam 2 Dinihari tadi malam, aku pun meminum 1 butir tablet salah satu obat demam yang biasa aku beli di warung. Agak berkeringan memang 2 jam setelah meminum obat demam pasaran itu. Pada pagi hari ini. sekitar jam 06.10 WIB rasa meriang di badan juga nda ilang ilang hingga aku sudah sampai kokpit meja kerja ku di kantor. Sampai aku harus berjaketan di dalam ruangan ku di Lantai 5 yang memang berpendingin AC itu.

Kucuba menelaah dari mana datang sang 'demam' itu. Ku cuba mengingat ingat kejadian yang baru saja kulewati dalam 1 minggu terahkir ini. Antar Jemput istri tercinta dari Rasau - Gajah Mada , Beli perlengkapan si kecil di Mini Market hingga Mega Mall, hingga jalur biasa rutin dari rumah menuju kantor yang jaraknya kira kira 25 (dua puluh) lima menit berkendaraan motor. Kok bisa selama itu dari Duta Bandara (Supadio) menuju Gajah Mada? Ya karena kalaw aku memakai motor Supra Fit kesayanganku bernomor polisi KB 3815 HY itu memang berkisar di kecepatan 40 (empat puluh) kilometer per jam. Memang slow menurut ukuran pemakai kendaraan roda dua di Pontianak yang rata rata pembalap itu.

Ya sudah ini saja dahulu coretan aku di hari ini Sabtu, 16 Oktober 2010. Jika keadaan kurang fit ini biasanya kita tau dan sadar betapa mahalnya harga suatu kesehatan. Jika kita dalam keadaan kurang fit (baca : sakit) tentu semua urusan bisa tertunda atau terganggu karenanya. Bukannya aku menyalahlan penyebab si "sakit" ini, tapi ini semua kembali kepada disiplin dan gaya hidup ku yang kadang tidak beraturan baik dari segi kedisiplinan waktu IStirahat (dulu aku senang browsing sampai sekarang mengurangi setelah dampaknya jadi kurang tidur), hingga kepada kebiasaan pola makan yang kurang baik, serta jarang berolah raga.

Semoga aku bisa menarik pelajaran berharga pada hari ini



Hi all

Do you know a Diva Krisdayanti? Wow. Yes, I am sure of everyone knows her right?. Her smiling face always with her every time, and the song of "Menghitung Hari" is very phenomenal. Well yeah I met KD and took picture together with her. Just look at the above. Hehehe

Actually Krisdayanti and Rahul Lamos are together in the executive class in that GA 504 Denpasar-Jakarta. They both wearing black glasses but I was able to identify them. I asked permission to both of them to take photo together with me. My camera always "on" in my small back and I think this helps me greatly when I come across any wonderful or unpredictable moments like this.

I requested one of the stewardess to hold my small digital camera to take photo of three of us, me, KD and Rahul. Unfortunately before the shutter release pressed on, Mr Rahul get up from his seat and leaving both of us away. So you can only looking at me and KD only in the picture. To be honestly , I prefer KD to take photo together with me to Rahul hehehhehehhee.

Rahul's body is big. His body reminds me of Myke Tyson hahahahhahaa. I have enclosed herewith the picture. Enjoy





Mengikuti Perjalanan Kunjungan Ke SMP SMP AIBEP di Bali
Fasilitas Terbatas Namun Semangat Tetap Tinggi

Pertemuan konsultatif KangGURU Indonesia di Bali yang berlangsung dari tanggal 5 s/d 9 Oktober 2010 ini kemudian diisi dengan kegiatan kunjungan ke SMP SMP yang mendapatkan bantuan dari program AIBEP (Australia Indonesia Basic Education Program) yang pendanaannya didukung oleh kemitraan antara Pemerintah Australia yang bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia. (Indonesia Australia Partnership). Saya dan 6 (enam) orang perwakilan KangGURU Indonesia beserta staff dari KangGURU Indonesia lainnya mengunjungi beberapa SMP SMP yang mendapat kucuran bantuan dari program AIBEP. Salah satu sekolah yang saya kunjungi bersama tim dari KangGURU Indonesia adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri SMPN 4 Bebandem di wilayah KarangAsem. Berikut petikan salah satu laporannya.

Catatan Asep Haryono, Bali



Perjalanan saya dalam mendampingi tim kangGURU Indonesia dalam mengunjungi sekolah sekolah AIBEP dimulai pada tanggal 7 Oktober 2010 dengan menyambangi SMPN 4 Bebandem dan SMPN 5 Kubu di daerah Karangasem, kira kira 2 jam perjalanan dengan menggunakan mobil. Sedangkan di hari kedua kunjungan yakni tanggal 8 Oktober 2010 dilanjutkan dengan hanya mengunjungi satu sekolah saja yakni SMPN 7 Alasangker di daerah Buleleng, sekitar 3 jam perjalanan dari Denpasar. Tim Champions KangGURU Indonesia yang terdiri dari Syahrir (Makasar), Suryadi (Madura), Saptari Wibowo (Medan), Keyko (Semarang), Ririn Pudya (Jakarta) dan saya sendiri (Pontianak) terbagi dalam 4 (empat) mobil. Masing masing mobil terdiri dari 2 (dua) orang Champions didampingi oleh staf KangGURU Indonesia.

Pagi hari itu tepat pukul 07.00 Waktu Bali (Waktu di Bali lebih cepat 1 jam dari kota Pontianak) saya dan Pak Syahrir Badulu (Champion KGI dari Makasar) sudah turun dari Hotel Fave Aston yang terletak di jalan Teuku Umar. Dengan menumpang taxi Bluebird yang sudah dipesan sebelumnya oleh staf hotel, kami berdua pun segera meluncur ke gedung IALF yang terletak di jalan sesetan Denpasar. Perjalanan yang hanya ditempuh dalam waktu kurang lebih 7 menit itu langsung disambut hangat oleh Project Coordinator KangGURU Indonesia, Mbok Ogi Yutarini. (Mbok adalah sebutan bahasa Bali yang artinya kakak perempuan yang belum menikah. Sedangkan abang laki laki di Bali disebut dengan Beli atau Bli)




”Beberapa orang dari Champions akan masuk ke mobil masing masing dengan didampingi oleh satu atau dua orang staff dari KangGURU Indonesia. Syahrir Badulu dan Asep akan bergabung dengan Mahendra dan seorang driver ke SMP 4 Bebandem dan ke SMPN 5 Kubu, keduanya di daerah KarangAsem kira kira 1 jam perjalanan dari Denpasar. Jadi kalian semua harus siap berangkat dari IALF jam 7 pagi agar tidak terlambat sampai ke tujuan dan tidak terlalu sore untuk kembali ke IALF” kata Ogi Yutarini, Project Coordinator KangGURU Indonesia. Saya dan Syahrir memang ditugaskan untuk mengunjungi SMPN 4 Bebandem dan SMPN 5 Kubu di daerah Karangasem hari itu

Presentasi Sambi, Bermain
Sekolah yang pertama kami capai dengan perjalanan turun naik gunung adalah SMPN 4 Bebandem yang terletak di Karangasem. Untuk mencapai sekolah ini memang tidak terlalu lama dibutuhkan banyak waktu untuk mencapainya. Namun kondisi geografisnya yang turun naik Gunung dan jalurnya yang berkelok kelok membuat perut saya terkocok habis dan rasanya ingin (maaf) mual mual. Walaupun sudah sarapan pagi di Hotel , namun tetap saja perut saya terasa diaduk aduk karena goncangan dalam kendaraan yang mengikuti jalan yang berkelok kelok dan turun naik gunung hampir membuat saya tidak tahan.

”Saya rasa memang sudah banyak kemajuan yang dicapai oleh kedua negara baik dari Inonesia maupun Australia sejak diluncurkannya program AIBEP ini, dan rencananya sih tidak kurang dari 2000 sekolah SMP yang akan dibangun di Indonesia selama tiga tahun mendatang” kata Driver kami yang sepertinya juga paham program KangGURU Indonesia. Sang Driver, sebut saja bernama Lusman itu, mengatakan bahwa proyek Program Pendidikan Dasar Indonesia Australia yang berdana 355 juta dolar akan membiayai pembangunan atau perluasan sekolah sekolah di 19 propinsi di Indonesia. Kagum saya dibuatnya. Seolah olah melupakan perasaan dalam perut saya yang sudah mulai bereaksi karena diaduk aduk oleh goncangan mobil yang melaju cukup kencang itu.
Tidak terasa 2 jam sudah perjalanan kendaraan, dan akhirnya mobil Avanza kami pun tiba di halaman SMPN 4 Bebandem. Saat kami turun dari kendaraan kami pun langsung disuguhi oleh penampilan fisik SMPNM 4 Bebandem yang sangat indah, cukup artistik penataan bangunannya, serta ditumbuhi oleh berbagai tanaman hias di sekeliling pagar sekolahnya. Elok nian SMP bantuan dari Australia ini pikir saya

Kami berempat (saya sendiri, Pak Syahrir Badulu (Champion Makasar), Mahendra (Cameraman) dan Ayu Kusumastuti (KangGURU) diterima oleh Kepala Sekolah SMPN 4 Bebandem yakni I Ketut Latri, M.Pd. Selidik punya selidik ternyata sang kepala Sekolah ini pernah ikut dalam program BRIDGE yakni magang mengajar di SMP SMP di Australia beberapa waktu yang lalu.


”Sekolah kami memang baru berdiri sekitar taun 2006 yang lalu dan memang mendapatkan bantuan pembangunan fisik gedung dari AIBEP Australia. Kami menyelenggarakan berbagau program diantaanya memberikan pendidikan gratis bagi anak anak KarangAsem yang kuram mampu untuk bersekolah bisa bersekolah di sini, dan gratis” kata I Ketut Latri M.Pd menjelaskan kepada saya dan rombongan.
Kami pun mendapatkan penjelasan sekilas mengenai berdirinya SMPN 4 Bebandum yang mendapatkan bantuan dana dari program AIBEP beserta penjelasan lainnya yang saya pikir kurang begitu penting untuk ditulis di sini. Tidak sampai 20 menit lamanya kami bertatap muka dengan kepala Sekolah SMPN 4 Bebandem, maka kami pun segara in action yakni melakukan presentasi di hadapan siswa siswi SMPN 4 Bebandem yang dikumpulkan dalam sebuah ruangan yang cukup luas.

Presentasi dimulai dengan tampilnya Pak Syahrir Badulu, Champion KangGURU Indonesia yang berasal dari Makasar dan juga seorang Master Trainer ini. “Adek adek, sebelum bapak perkenalkan diri di hadapan kalian, mari kita mainkan permainan kotak ajaib ini. Nah inilah yang dimaksud dengan Magic Trick” kata Syahrir.

Tekni presentasi dengan game (permainan) ini memang sangat menarik dan sanggup membuat siswa dan siswi SMPN 4 Bebandem dalam ruangan menjadi riuh rendah oleh tepuk tangan yang membahana menyaksikan kepiawaiannya Pak Syahrir dalam bermain sulap itu. Kemudian saya pun tampil mempresentasikan website KanggURU Indonesia dan bagaimana para siswa siswi memanfaatkan website KangGURU Indonesia yang berlamat di www.kangguru.org itu bisa dimanfaatkan sebaik baiknya untuk belajar bahasa Inggris .

“Nah jadi adek adek sekalian kalaw sudah di depan Internet jangan hanya facebook kan aja ya, nah belajar Bahasa Inggris juga bisa dari website KangGURU Indonesia seperti yang sudah dijelaskan tadi, dan juga adek adek semua harus aktif berlatih menggunakan Bahasa Inggris dan siap membentuk klub Bahasa Inggris di sekolah. Semua setuju khan?” Kata Ayu Kusumastuti, Media Coordinator KangGURU Indonesia sekaligus menutup presentasi kami yang hanya berlangsung lebih kurang 1 jam tersebut.





Tetap Semangat
Dalam pengamatan saya memang baik di SMPN 4 Bebandem, SMPN 6 Amlapura dan juga di SMPN 7 Alasangker di daerah Buleleng yang kesemua sekolah itu masih relatif baru dalam pembangunannya yakni sekitar tahun 2008 maupun maupun tahun 2010. Pendapat saya ini kemudian diaminkan oleh Kepala Sekolah SMPN 4 Bebandem, I Ketut Latri M.Pd

”Sekolah kami memang baru memiliki 3 ruang kelas besar, satu laboratorium, satu perpustakaan, ruang guru dan kamar mandi. Sekolah pendidikan kami in memang dibangun untuk memberi kesempatan anak-anak KarangAsem dan daerah sekitarnya untuk bisa bersekolah di sini dengan tanpa biaya” kata I Ketut Latri. Dia juga menambahkan bahwa staf, siswa dan anggota masyarakat sudah bekerja keras selama berbulan-bulan membangun dan melengkapi sekolah untuk anak-anak mereka dan untuk generasi masa depan. Kebun sudah tumbuh dengan indah dan area sekolah sangat rapi dan semua sangat bangga dengan sekolah baru mereka.
Bahkan saat kami selesai seluruhnya merampungkan kunjungan ke SMP SMP AIBEP di Bali selama 2 (dua) hari berturut turut yakni pada tanggal 7 dan 8 Oktober 2010 itu kesan mendalam sudah ada terpatri di hati kami semua termasuk didalamnya staff dan team pengajar dari KangGURU Indonesia. Anak anak SMP SMP AIBEP tetap mempunyai semangat belajar yang tinggi walaupun fasilitas sekolahnya sangat terbatas. Kami semua pun larut dalam diskusi yang digelar pada hari Sabtunya, tanggal 9 Oktober 2010 dengan tim dari Indonesia Australia Language Foundation (I/A/L/F) yakni Gayatri , Alana Tailby (Australia), Adi dan tentu saja Ayu Kusumastuti. Gelaran diskusi tahunan yang amat dikenal dengan sebutan pertemuan konsultasi (Consultative Group Meeting) itu mengevaluasi kinerja para Champions saat mendampingi tim KangGURU Indonesia di SMP SMP AIBEP selama 2 hari tersebut.

”Saya mengucapkan terima kasih atas kerja para Champion dalam mengunjungi SMP SMP AIBEP di Bali selama 2 hari ini dan saya yakin kalian semua menikmati perjalanan keliling Bali mengunjungi SMP SMP AIBEP tersebut. Dan saya menilai presentasi kalian sudah cukup baik namun harus lebih ditingkatkan lagi pada masa yang akan datang dan saya harap kalian semua belajar dari kekurangan satu sama lainnya” kata Kevin Dalton, Project Manager KangGURU Indonesia yang menutup diskusi tersebut.

ooooOOOoooo
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia