Catatan Asep Haryono

Tidak terasa putra kami , Abbie Muhammad Furqan Haryono tau biasa disapa dengan Abbie telah menyelesaikan bangku TK Islam Al Azhar 21 Pontianak. Pentas Akhirussanah dan Wisuda Tilawati KB TK Islam Al Azhar 21 Pontianak yang kali ini mengambil tema ""Mencetak Generasi Qurani yang Mandiri, Berakhlak Mulia dan Berprestasi" sukses digelar di Rumah Melayu (Kamis, 22 Mei 2014).  Dalam kesempatan itu juga disampaikan penghargaan buat para juara berbagai kegiatan olah seni musik, olahraga dan ekskul serta pemilihan Murid dan Karyawan terajin.

salah satu pentas
PENTAS : Salah satu persembahan dari KB TK Islam Al Azhar pada Pentas Akhieusanaah yang digelar di Rumah Melayu Kamis 22 Mei 2014 kemarin.  Foto Dilla Akuina/Al Azhar
penutupan
MERIAH :  Dalam pentas seni ini juga selain penampilan/persembahan KB TK Islam Al Azhar juga diberikan penghargaan buat karyawan Al Azhar terajin.  FotoAsep Haryono
suasana kelas
KENANGAN :  Dalam sebuah kelas outdoor kelas Abbie (Kaos putih bergambar angry bird).  Jenjang TK ini akan menjadi kenangan Abbie yang Insya Allah akan melanjutkan ke jenjang SD Insya Allah.  FotoAsep Haryono

gedung Al Azhar
AL AZHAR PONTIANAK :  Inilah sekolah Abbie, YPI Al Azhar Pontianak yang terletak di bilangan Ahmad Yani Pontianak.  TK sampai SMP tersedia. Sedangkan SMA Al Azhar baru dibuka semester ini.  .  FotoAsep Haryono

Kami orang tua Abbie menyampaikan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, dan juga ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya buat ibu guru Abbie di KB TK Islam Al Azhar 21 Pontianak.   Sejak pertama kali Abbie masuk ke Kelompok Bermain (KB) hingga menyelesaikan bangku TK nya, putra kami diterima dengan baik , dididik dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang dari guru gurunya   3 (tiga) tahun berlalu seperti kedipan mata. Waktu berjalan sedemikian cepatnya berjalan


Terima Kasih secara khusus untuk Bu Ika, Bu Daw, Bu Dian Ekarini S.Ag, serta  Guru eksul Musik dan Eksul Tilawatil serta masih banyak lagi guru guru yang pernah menjadi guru kelas dan pembimbing putra kami.   Semoga kebaikan ketulusan dan kasih sayang yang Guru guru berikan kepada putra kami selama menjalani pendidikan dari KB hingga TK mendapat balasan yang lebih indah dari Allah SWT.   Insya Allah putra kami akan melanjutkan ke jenjang berikutnya di bangku Sekolah Dasar (SD).   Insya Allah kita bertemu kembali. (Asep Haryono)





Mars Yayasan Pendidikan Islam Al Azhar

created by H. Cecep K. Sogoz, edited by H. Mahfud Makmuns

Mars Al-Azhar
Oleh : YPI Al-Azhar Jakarta

Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar
Lembaga pendidikan dakwah dan sosial
Membina putra-putri harapan bangsa
Yang berakhlak mulia taqwa pada Allah Yang Esa

Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar
Pengemban amanat dan dambaannya umat
Mewujudkan cendekiawan beriman
Yang ikhlas berjuang membangun umat dan bangsa

Reff :
Al-Azhar….Al-Azhar…Al-Azhar…
Mari kita dukung cita-citanya
Tuk dilestarikan
Sehat jasmani dan rohani
Cakap tampil percaya diri
Dalam pribadi yang kuat
Berbhakti pada Ibu Pertiwi


Roditu billaahi rabba ya karim
Wabil islamidina ya robbal alamin
Wabi muhammadin nabi ya warasuula
Wa bil qur’an imamah wa hakamah ya Allahu Akbar
Al-Azhar….Al-Azhar…Al-Azhar…
Mari kita dukung cita-citanya
Tuk dilestarikan
Sehat jasmani dan rohani
Cakap tampil percaya diri
Dalam pribadi yang kuat

Berbhakti pada Ibu Pertiwi
Berbhakti pada Ibu Pertiwi
Berbhakti pada Ibu Pertiwi

Foto Asep Haryono
Catatan Asep Haryono

Banyak sudah kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 68 (Enam Puluh Delapan Tahun) baik yang diselenggarakan dari pelosok hingga ke daerah perkotaan di seluruh Indonesia. Berbagai instansi pemerintah dan swasta juga turut serta memeriahkan ulang tahun kemerdekaan RI.

Aneka lomba banyak diselenggarakan diberbagai kesempatan dalam setiap tradisi perayaan 17 an misalnya saja yang umum kita dengar adalah lomba makan kerupuk, lomba memasukkan pensil ke dalam botol, lomba balap karung (yang ini saya tidak pernah menang  Sungguh mengharukan-red), lomba panjat pinang, lomba joget, lomba masak memasak, lomba sepak bola para bapak bapak dan masih banyak lagi lainnya.

Dalam tulisan saya kali adalah lomba Jalan Sehat Santai yang diselenggarakan oleh KB TK Islam Al Azhar 21 Pontianak kemarin (Sabtu, 25 Agustus 2013) yang terletak di bilangan jalan Ahmad Yani Pontianak tersebut. Untuk mencapai sekolah ini cukup mudah diakses dari berbagai jalan. Jika dihitung dari Bandara Supadio Pontianak untuk menuju sekolah ini sekitar 30 menit.   Lomba Jalan Santai khusus anak anak dan orang tua Murid KB TK Islam Al Azhar ini juga untuk memeriahkan 17 Agustus.  Berikut catatannya
Foto Asep Haryono
Catatan Asep Haryono

Dari judulnya saja sudah bisa ditebak. Memang biar nda terlalu banyak berbunga bunga kata jadi para pembaca bisa langsung menebak dengan tepat dari judulnya saja sudah bisa diketahui. Heiheie. Ini yang namanya transparansi dan keterbukaan di era IT, Hueee ngomong apa saya ini. Hiheiheihee. 

Alhamdulillah itu barangkali yang bisa saya sampaikan dalam forum blog kesayangan saya ini ternyata Abbie berhasil menyabet Juara I dalam lomba Tilawatil tingkat TK di Perguruan Islam Al Azhar Pontianak.  Acara serah terima hadiahnya sendiri dilakukan pada tanggal 1 Junii 2013 (Hari Sabtu) kemarin bersamaan dengan gelaran Pentas Akhir Tahun (atau biasa disebut dengan gelaran Akhirussanah-red).  Acaranya mulai dari sambutan, pentas olah seni, operet, hingga di gelaran puncaknya penyerahan hadiah hadiah. Wow
Catatan Asep Haryono

Akhirnya Jalan Sehat Santai Spektakuler (JSP) berhadiah Rumah beserta perabotannya berhasil digelar dengan sukses kemarin, Ahad/Minggu tanggal 24 Maret 2013.  Menurut berita yang dimuat dalam harian Pontianak Post yang terbit hari ini disebutkan jumlah peserta sekitar 30.000 orang. 

Angka ini berbeda dengan pernyataan dari Bapak Salman, Editor In Chief yang menyebut berkisar di angka 55.100 (Lima Puluh Lima Ribu Seratus) orang tumpah ruah di jalan sehat berhadiah spektakuler ini. Namun terlepas dari angka angka itu saya melihat sendiri betapa banyaknya manusia yang hadir di acara JSP ini, seperti lautan manusia gitu deh

Mengapa disebut Spektakuler? Dalam pandangan saya sih masuk akal salah satu alasannya adalah Hadiah Rumah beserta isi dan perabotannya yang luar biasa istimewanya.   Acaranya sendiri dimulai pada pukul 06.15 WIB. Namun sayang sekali saya dan seluruh keluarga yang ikut dalam acara Jalan Sehat Spektakuler ini datang agak "siang". Hiehiehiee. Maklumlah harus "mengurus" Abbie dan Tazkia dulu.
Adenia Ratri Res. Gbr Internet
Gelaran Bersama Pontianak Post - PTPN 17
Catatan Asep Haryono

Apakah kawan kawan semuanya sudah memiliki rumah sendiri? Atau masih ada yang kontrak seperti sayah? Hiehiehiee. Ngapa pula harus malu, toh kita tidak melakukan tindakan terpuji. Kita tidak mencuri, tidak korupsi mengapa pula harus malu?.

Punya rumah sendiri atau kontrak adalah hal yang biasa. Namun yang tidak biasa adalah jika misalnya mendapat hadiah RUMAH beserta perabotan nya secara FREE alias Cuma cuma siapa pula yang tidak mau? Hiehiehiee. Pasti mau donk.

Setelah sukses dengan gelaran Jalan Santai Berhadiah yang diselenggarakan oleh Harian Pontianak Post - Jawa Pos News Network bekerja sama dengan produk sponsor Susu Cap Enaak,  pada tanggal 17 Pebruari 2013 yang lalu, kini harian yang mengklaim sebagai yang pertam dan terutama di Propinsi Kalimantan Barat kembali unjuk koran eh salah unjuk gigi menawarkan Even Jalan Santai Berhadiah dengan hadiah yang sangat fantastis menurut ukuran saya. Hadiah Utamnya adalah 1 (satu) Unit Rumah di Adenia Ratri Residence lengkap dengan Perabotannya. Woww
Foto Asep Haryono
Dari Festival Budaya Dan Seni Ekskul KB/TK Islam Al Azhar
Catatan Asep Haryono

Anak anak itu menari meliuk liukkan badan mengikuti alunan dan hentakan musik dari kaset yang diputar dengan aneka pita yang berwarna warni ada yang bergerak ke kiri dan ada juga yang bergerak ke kanan mengikuti instruktur yang ada di depannya. 

Ada yang bergerak berlawanan arah hingga bertabrakan dengan teman yang ada di depan dan dibelakangnya. Sungguh lucu dan menggemaskan. Itulah penampilan tarian perdana Ekstra Korikuler (Ekskul) yang berjudul "Potong Bebek Angsa" di gelaran "Festival Seni Ekstrakorikuler dan Festival Budaya KB/TK Islam Al Azhar 21 Pontianak"  yang berlangsung dengan sukses kemarin Rabu, 19 Desember 2012.

"Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah melatih anak agar percaya diri dan bekerja sama satu sama lainnya dalam sebuah tim atau kelompok. Diharapkan kegiatan yang perdana ini akan dilanjutkan dalam pentas Akhirussanah sebagai bentuk pementasan utama dari hasil latihan anak anak secara rutin selama 4 bulan terakhir ini" kata bu Eka, kepala Sekolah KB/TK Islam 21 Al Azhar Pontianak

Gallery Mini Budaya
Acara yang dikemas dalam satu paket acara tersebut  menghadirkan diorama kebudayaan atas 3 (tiga) etnis yang hidup rukun berdampingan yakni Dayak , Melayu dan Tionghoa yang memang sudah amat rukun sejak jaman dahulu hingga sekarang. 

Semuanya ditampilkan dalam sebuah diorama kebudaayaan mini atau RMKB (Ruangan Mini Kalimantan Barat) yang diplesetkan dari singkatan TMII (Taman Mini Indonesia Indah) hiehiehiehe. Maksud di sini adalah memang gelaran Budaya Kalimantan Barat ini dipamerkan dalam ruangan tengah gedung AL Azhar pontianak yang bisa dinikmati oleh para pengunjung.


SENJATA : Ini adalah senjata khas Dayak Kalimantan Barat. Mohon maaf jika salah.  Foto Asep Haryono

MELAYU : Contoh rumah manten Melayu Kalimantan Barat. Foto ini diperagakan oleh model dadakan kawan kampus saya dulu, bang Zulkarnaen Aweng.  Foto lok bang ye. Mantap bang e.  Foto Asep Haryono

TIONGHOA : Pernak pernik khas Tionghoa seperti pohon angpau, Panda, dan Barongsai. Mohon maaf jika salah.  Foto Asep Haryono

"apa buat Sep?" tiba tiba saya dikejutkan oleh suara berat seroang pria saat saya mengambil gambar gambar pameran Budaya Kalimantan Barat di ruangan tengah Gedung TK KB Islam Al Azhar 21 Pontianak ini. "Eh bang Aweng tak ade ba biase jak " jawab saya sekenanya. 

Tuing tiba tiba ada ide. Saya pun meminta bang Aweng untuk menjadi model dadakan untuk foto stand Melayu Kalimantan Barat, dan akhirnya setelah berhasil dibujuk bujuk beliau pun oke oke aja. Hiehiehiehie. Horee, Akhirnya beliau pun bergaya di depan stand atau replika bangunan berbentuk khas Melayu dan fotonya ditampilkan di sini.  Mantap bang fotonya sudah kayak model e.


Sampai Loncat Ke Udara
Tidak banyak sambutan atau mungkin malah tidak ada sambutan sama sekali karena gelaran ini hanya sebagai rehearsal atau sebagai latihan terakhir sekaligus uji coba anak anak KB TK Islam Al Azhar 21 Pontianak untuk berani tampil di depan pentas dan disaksikan banyak orang. Melatih keberanian mereka sekaligus memupuk keberanian mereka untuk berimprovisasi dan mempraktekkan hasi latihan selama 4 (empat) bulan terakhir ini.

"Khusus untuk kelas TK A Al Azhar 21 Pontianak ini selama 4 bulan gitu deh berlatih tarian Gangnam Style dan latihannya setiap hari Selasa saja, dan lumayan juga penampilan tadi ya" kata Bang Diego, Instruktur dan pelatih tari anak saya, Abbie, yang berhasil saya temui begitu pentas selesai.  Kebetulan saja tarian Gangnam Style ini amat mendunia dan banyak dikenal banyak orang dari anak anak hingga dewasa. Tarian kreasi yang diilhami dari kegiatan berkuda dipopulerkan oleh komedian dan rapper PSY,  seorang musisi dari Korea Selatan.


PEMANDU : Anak anak pun masih harus ditemani oleh instruktur jadi jika lupa bisa melihat instrukturnya.  Biar konsentrasi. Foto Asep Haryono
MUSIK : Anak anak memainkan simponi musik dipandu oleh guru kelasnya. Wah kecil kecil sudah bisa baca not ya. Keren dan pasti membanggakan orang tuanya  Foto Asep Haryono
RAMAI  : Para orang tua murid yang turut hadir di acara ini harus rela duduk di bangku mungil yang biasa dipake oleh anak anak TK KB di kelas. Banyak dari mereka yang membawa "mainan" canggih seperti kamera SLR berlensa TELE, Ipad, dan juga barang "ajaib" berharga mahal. Foto Asep Haryono
TERBANG : Begitu semangatnya menarikan Gangnam Style sampai terbang segala hieieiee. Yang lompat terbang itu Abbie, anak saya. Foto Asep Haryono

Gelaran tarian ekskul dan olah seni anak anak TK KB Islam Al Azhar 21 Pontianak ini rampung seluruhnya sekitar jam 10.00 WIB, dan Alhamdulillah cuaca sangat kondusif hari itu, dan langit bersinar cukup cerah dan menghangatkan.  "Mantap nih mas ya. Gimana anaknya sudah tampil belum?" sapa saya kepada salah seorag wali murid (orang tua) yang turut menyaksikan acara tersebut.

"Oh ya sudah tadi di acara pertama sudah tampil anak saya" kata bapak itu.  Para orang tua murid dan wali yang hadir di acara ini memang sudah disediakan tempat duduknya oleh pihak panitia. Tidak ada bangku dewasa seperti layaknya undangan sesungguhnya. 

Yang ada adalah bangku bangku ukuran mini yang memang bangku aseli anak anak TK KB di kelas. Hiehiehiehiee.  Jadi jika wali orang tua murid yang badannya besar bisa jadi bangku mungil tadi tidak muat, jadi ya harus berdiri.  Atau cari bangku sendiri sesuai dengan ukurannya. "Eh duluan saya donk" kata wali murid tiba tiba maju ke depan untuk mengambil foto anaknya yang tampil. Silahkan pak. Lanjut (Asep Haryono).
Foto Asep Haryono
Catatan Asep Haryono

Sejak Anak saya, Abbie Muhammad Furqan Haryono , masuk ke jenjang B di Perguruan Islam Al Azhar Pontianak praktis agenda in isudah tetap 5 (Lima) kali seminggu mulai dari hari Senin sampai dengan hari Jum'at. Sekolah "libur" pada hari Sabtu dan Ahad (Minggu). Perguruan Islam Al Azhar ini terletak di bilangan jalan Ahmad Yani kota Pontianak, dan lokasi ini cukup mudah ditemui oleh mereka yang tinggal di kota Pontianak.

Nah kesempatan mengantar Abbie ke Sekolah ini juga saya manfaatkan untuk "muter muter" dulu sebelum sampai ke sekolah biasanya sih Abbie maunya dibeliin kue yang ada di Warung Kue AFFIFAH yang terletak di Jalan Paris Haji Husin atau disingkat dengan PARIS.  Setelah mengantongi kue kue dari PARIS, biasanya sih kami langsung meluncur ke sekolah.  Abbie masuk sebenarnya pukul 07.30 WIB, namun "wajib" hadir untuk berbaris ikrar.
Foto Hak Cipta Asep Haryono
Catatan Asep Haryono

Bulan lalu para orang tua yang anaknya "dititip" kan di sekolah (Anak saya bersekolah TK A Idris di Perguruan Islam Al Azhar Pontianak-red) diminta oleh pihak Sekolah untuk mengumpulkan foto anak anaknya sejak dari lahir hingga usia sekarang ini.

Dalam surat edarannya yang disampaikan kepada para orang tua murid disebutkan bahwa foto foto yang dikumpulkan tersebut boleh bergaya bebas , dan harus dikumpulkan paling lambat tanggal 24 September 2012 kemarin. 

Selain foto foto yang dikumpulkan sejak Bayi sampai sekarang, pihak sekolah juga meminta satu buah foto lagi juga dalam gaya yang bebas untuk keperluan pengambilam rapot. Syukur Alhamdulillah foto fotonya sudah sudah saya susun dan sudah diserahkan kepada guru anak saya di sekolah tepat 1 (satu) hari sebelum "jatuh tempo" tanggal 24 September 2012 lalu.


Pentingnya Dokumentasi
Malam harinya sebelum "jatuh tempo" batas penyerahan foto foto tersebut, saya sempat mengajak anak saya, Abbie Muhammad Furqan Haryono (hampir 5 tahun usianya sekarang-red) untuk mengambil foto di Teknik Foto Jalan Gajah Mada hingga pulang agak larut.   Saya dan Abbie sempat "tertahan" di jalanan karena hujan yang turun agak lebat sedangkan kami tidak menyiapkan jas hujan.  "Wah kalaw tau akan turun hujan begini sudah dari tadi saya siapkan jas hujan dan ditaruh di jok motor" gumam saya dalam hati.

Malamnya saya susun di atas kertas karton dan karena saya kurang mahir dalam mendekorasi dan mendesain lembaran foto fotonya yah jadilah lembaran album foto mini tersebut dengan gaya dan hiasan ala kadarnya. "Ah yang penting foto fotonya sudah mewakili anak saya dari bayi sampai sekarang ini, dan sip lah tinggal diserahkan" gumam saya dalam hati.  Akhirnya singkat cerita lembaran foto mefamorfosis anak saya tersebut sudah diserahkan dengan selamat dan gegap gempita. Hahahaha.

Kemudian, hari kemarin Selasa, tanggal 25 September 2012 saat saya mengantar Abbie ke Sekolah (Tugas negara antar jemput-red) saya kaget juga ternyata seluruh kelas anak saya (Kelas A Idris) dan beberapa kelas lainnya sudah terpasang dan berjejer cukup rapih di halaman dalam TK Islam Al Azhar tersebut. Saya pun segera mengabadikannya buat kenang kenangan

INDAH : Gallery foto metamorfosis anak dipamerkan di sini.  Foto hak cipta Asep Haryono

ANAK SAYA  : Nah yang paling atas itu gallery foto anak saya. Heheheh berantakan hehehe. Foto hak cipta Asep Haryono

PINK : Background warna Pink juga mendominasi galllery foto ini. Cewek cowok juga suka warna pink ini.  Foto hak cipta Asep Haryono

DAFFA :  Salah satu gallery teman sekelas anak saya, Daffa, susunan fotonya indah. Wah rajin bapaknya ya buat dekorasinya. Nda kaya saya kacaw hiehiehiehie. Foto hak cipta Asep Haryono

Dari sinilah saya melihat dan menyaksikan sendiri foto foto yang unik, menarik dan lucu lucu dari anak anak lainnya.  Foto yang indah, dan cantik susunan dekorasinya membuat saya takjut dan segera mengabadikannya dalam foto foto ini.   

Dari sinilah saya juga melihat betapa dokumentasi foto foto anak luar biasa manfaatnya.  Dengan mendokumentasikan foto anak dari Bayi sampai sekarang ini bisa kita lihat metamorfosis perubahan anak anak kita.  Saya jadi ingat jaman saya dulu yang sangat minimal foto foto jaman saya kecil dahulu. Ada memang namun terbatas.  Berasa pentingnya dokumentasi foto keluarga. (Asep Haryono)
Oleh Asep Haryono

Tulisan ini adalah tulisan kedua saya pada hari ini. Setelah berhasil memosting tulisan pertama yang berisi dan berjudul "Berburu Sahabat Yang Berkualitas" dan beberapa jam kemudian dilanjutkan pada tulisan ini. Ini sebenarnya bukan tulisan, namun lebih kepada bercerita saja atas apa yang saya alami hari ini yakni menyaksikan kembali anak saya, Abbie Muhammad Furqan Haryono (hampir 5 thn) kembali ke "almamater" nya di TK/Kelombok Bermain Islam Al Azhar yang terletak di bilangan Jalan Ahmad Yani Pontianak.


Banner Tahun Ajaran Baru Al Azhar,  Foto Hak Cipta Asep Haryono

Ini memang diluar yang saya perkirakan sebelumnya kalaw pada akhirnya "si ganteng" (Julukan sayang kami kepadanya-red) kembali ke Perguruan Islam TK/KB Al Azhar yang sebelumnya diperkirakan tidak akan dilanjutkan lagi.

Dalam cerita saya sebelumnya yang berjudul "Sampai Jumpa Lagi Al Azhar" disebutkan bahwa Abbie diproyeksikan tidak akan melanjutkan di sana (Al Azhar) lagi karena pertimbangan psikologis agar bunda dan anaknya tetap terjalin dan memudahkan komunikasi keduanya. Namun fakta hari ini membalikkan semuanya seratus delapan puluh derajat.

Kondisi Yang Belum Memungkinkan
Satu minggu sebelumnya, Ayah dan Bundanya terlibat dalam pembicaraan yang "sersan" alias serius tapi santai, dan santai tapi serius mengenai jadi tidaknya putra tertua kami, Abbie, disekolahkan di Kabupaten Kubu dekat tempat mengajar bundanya di SMA Negeri 1 Kubu.   Sebenarnya persiapannya sudah disiapkan hingga pada negosiasi ke calon sekolah tempat Abbie akan kelak masuk termasuk rumah kontrakan yang kelak akan didiami bunda dan Abbie.

Abbie Muhammad Furqan Haryono
Foto Ayah
Ada fasilitas rumah dinas yang sudah disiapkan sebenarnya namun tentu saja tidak cocok dengan Abbie karena itu tempat para guru, dan juga ada pertimbangan lainnya yang tidak cocok kalaw bergabung dengan rumah dinas. 

Namun setelah diadakan survey ulang oleh bundanya dan didapati bahwa dalam kondisi yang normal mungkin tidak ada masalah dengan air (baik untuk keperluan sehari hari maupun untuk mandi) namun dalam kondisi tidak normal misalnya musim kemarau dan air tidak mengalir sama sekali.

Jika pun ada air untuk keperluan mandi juga tidak cocok untuk Abbie yang sudah terbiasa dengan Air Leding atau air PDAM. Ini akan menyebabkan Abbie "shock" dengan perubahan mendadak.


Bagi kita orang dewasa mungkin bisa maklum dengan kondisi air kolam, dan saya sendiri juga sangat terbiasa dengan air hujan atau air kolam (ya donk lawong sudah puluhan tahun di Pontianak-red), tapi kita juga tidak mau anak anak menjadi tidak nyaman dengan kondisi seperti ini.  Sedangkan untuk pertimbangan ekonomi dalam hal ini biaya biaya dan fasilitas yang diperlukan untuk Abbie sekolah di Kubu sifatnya relatif, dan tentunya masih bisa diusahakan dan dimusyawarahkan. 

Pertimbangan lainnya lagi adalah soal lingkungan yang mungkin akan terasa serba "baru" dilingkungan yang baru kelak, sedangkan di tempatnya sekarang ini Abbie sudah banyak kenalan, dan network yang sudah dibangunnya sejak tahun kemarin tentu tidak akan kami abaikan begitu saja. 

Kabar lainnya adalah adanya pergantian kepala sekolah KB/TK Islam Al Azhar yang sebelumnya dijabat oleh Ibu Dian Ekarini, S.Pd sudah digantikan oleh Miss Eka, S.Psi.   Selidik punya selidik ternyata Miss Eka adalah partner atau team work istri saya saat masih mengajar di KB/TK Islam Al Azhar. Mereka berdua pernah ditugasi mengajar di kelas yang sama, jadi untuk urusan administrasi bisa  dirojer gitu ganti hehee.

Orientasi Dan Perkenalan
Akhirnya keputusan akhirnya sudah final dan keputusan yang sudah ayah bundanya ambil tentu sudah melalui pertimbangan banyak hal akhirnya memutuskan menetapkan Abbie tetap melanjutkan ke TK/KB Islam Al Azhar, dan keputusan tersebut sudah diketuk palu dan sudah disepakati ayah bundanya. Ketika keputusan ini disosialisasikan kepada Abbie oala senangnya bukan main dia.  Abbie senang ayah bundanya juga turut senang.  "Abi nda mau beli mainan lagi" gitu katanya kepada kami.  Sebagai orang tua tentu saja "ikrar" atau "janji" Abbie akan diperhatikan, dan andaikan dia "ingkar" tidak ada masalah bagi kami. :))

Jam menunjukkan pukul 07.25 WIB pagi saya pun bergegas menuju Al Azhar, karena Abbie dan Bundanya sudah lebih dahulu "ngacir" karena ada informasi masa orientasi dan upacara tahun ajaran baru dengan acara lepas balon segala akan dimulai tepat jam 08.00 WIB.   Setelah saya memarkir kendaraan kesayangan saya Honda Supra Fit di "habitat"nya, saya pun menuju lapangan atau plaza persis di depan Masjid Al Azhar, Saifullah,. Celingak celinguk saya melihat di mana letak Abbie berdiri yang memakai baju batik itu. Sedangkan rata rata anak anak di lapangan upacara memakai baju putih putih. Liat liat di deretan para orang tua juga tidak terlibat bundanya. "Kemana ya" jawab saya sambil jeprat sana sini.

UPACARA LEPAS BALON  : Tradisi tahun ajaran baru melepas balon.  Sambutan di sampaikan oleh Bapak H. Herzi Hamidie. Foto hak cipta Asep Haryono
LEPAS BALON . Terbanglah tinggi wahai balon setinggi citqa cita anak anak ini meraih cita citanya.  Semoga Allah SWT memberkahi cita cita anak anak ini di masa depan nanti. Foto Hak Cipta Asep Haryono



"Oh ya ingat pasti mereka di kelas Idris" kata saya dalam hati.   Idris adalah nama kelas TK B yang akan dimasuki oleh Abbie yang sebelumnya di kelas TK A (Kelas Khadijah), dan nama nama ini lazim diberlakukan di TK/KB Perguruan Islam Al Azhar.   Dan ternyata benar, Abbie dan anak anak lainnya sudah di kelas Idris yang letaknya ada  di bagian dalam Al Azhar.  Begitu juga dengan para orang tua lainnya yang menunggu diluar. Kenapa para orang tua menunggu di luar?  Ya karena anak anak mereka sedang diberi "wejangan" dan juga "pengarahan" oleh guru guru.  Siapakah gurunya?

Ternyata guru yang akan mengajar Abbie dan teman temannya di kelas Idris TK/KB B Al Azhar adalah ibu Diana Ekarini, S.Ag  (Mantan Kepala KB/TK Islam Al Azhar) dan juga Miss Upi. Panggilan "Miss" adalah lazim untuk menyebut sesama guru Al Azhar. Beberapa orang tua saya lihat mengambil foto atau gambar dari luar kelas (Dari pintu) namun tidak berlaku bagi saya.  Saya langsung merangsek masuk ke dalam kelas dan  mengambil foto foto masa orientasi dan perkenalan siswa siswa kelas Idris dengan posisi yang amat bagus. sebagus menangkap burung dalam sangkar. (Wah kiasannya nda nyambung Sep).

LAIN SENDIRI :  Suasana Orientasi dan pembekalan KB/TK B Kelas Idris Al Azhar Pontianak yang dibawakan langsung oleh ibu Diana Ekarini, S.Ag.  Abbie duduk di sebelah paling kiri bawah pake baju batik lain sendiri dari yang lain.   Foto Hak Cipta Asep Haryono

KELAS IDRIS :  Suasana Orientasi dan pembekalan KB/TK B Kelas Idris Al Azhar Pontianak yang dibawakan langsung oleh ibu Diana Ekarini, S.Ag.  Foto Hak Cipta Asep Haryono

"Wah rata rata pake baju putih, abbie pake Batik ya lain sendiri" kata saya dalam hati. Namun untunglah ada juga kawan lainnya yang memakai baju yang juga tidak putih putih.  Saya jadi ingat kata sambutan dalam upacara pelepas balon tadi sebelumnya yang dibawakan oleh Bapak H. Herzi Hamidi saat melepas balon sebagai tanda dimulainya tahun ajaran baru di KB/TK Islam Al Azhar 2012. "Nah anak anak lihatlah balon balon ini terbang tinggi ke Angkasa sebagai kiasan bagi anak anak semua agar tetap mengejar cita citanya setinggi langit di sana".   Amin Amin Amin Ya Robbal Alamin.

"Al-Azhar….Al-Azhar…Al-Azhar…
Mari kita dukung cita-citanya
Tuk dilestarikan
Sehat jasmani dan rohani
Cakap tampil percaya diri
Dalam pribadi yang kuat'

(Mars Al Azhar)


 (Asep Haryono)

Abbie di Sekolah. Foto Ayah
Siapa pun pasti tidak ingin berpisah, hal itulah yang membuat hati saya remuk redam saat mengantar anak saya, Abbie Muhammad Furqan Haryono (4,3 tahun) , tadi pagi saat menerima Raport dari Guru di kelas TK A Perguruan Islam Al Azhar yang terletak di bilangan jalan Ahmad Yani Pontianak. Hari itu adalah hari terakhir Abbie bersekolah di Al Azhar.

Anak saya, Abbie yang mendapat julukan sayang dari Ayah Bundanya dengan sebutan "si ganteng" ini memang bersekolah di kelas Kelompok Bermain (KB) di perguruan Islam tersebut

Sekian lama saya saya antar jemput Abbie dari rumah menuju Sekolah, dan juga sebaliknya dari Sekolah menuju Rumah seminggu tiga kali yakni setiap hari Selasa, Kamis dan Jumat. Praktis aktifitas rutin setiap minggu tersebut bisa jadi akan menjadi kenangan.

Ayah dan bundanya sudah berunding dengan seksama dan mempertimbangkan banyak hal dan akhirnya sampai pada suatu keputusan final bahwa Abbie melanjutkan sekolahnya di Kubu. Mungkin rekan rekan belum tau mengapa harus melanjutkan sekolahnya di daerah Kubu Kabupaten Kubu Raya? Mengapa tidak melanjutkan saja ke jenjang selanjutnya ke TK B sesuai dengan alurnya di Al Azhar?.

Single Parent

Bukan perkara mudah bagi keluarga (Ayah dan Bunda) nya untuk memutuskan Abbie tidak di Al Azhar lagi, dan harus berangkat melanjutkan sekolahnya di daerah tempat bundanya mengajar di Kubu Kabupaten Kubu Raya bersama bundanya.  Sedangkan adik kecilnya , Tazkia Montesorri Putri Haryono (1,6 thn),  diputuskan bersama saya, Ayahnya.  Jadi singkat ceritanya adalah Abbie ikut Bundanya, dan adiknya Tazkia Montesorri Putri Haryono atau julukan sayang dari Ayah Bundanya "cah ayu" ikut Ayahnya.

Abbie dan Tazkia di Pagi Hari. Foto Ayah
Selama ini saya, ayahnya, "membesarkan" Abbie dan Tazkia seorang diri selama kurang lebih 4 hari dalam seminggu dan sisa hari berikutnya kami formasi lengkap, ayah bunda, mengurus anak anak.

Hal ini karena bundanya adalah Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Kubu Kabupaten Kubu yang berjarak lebih kurang 5 jam dari Pontianak harus mengajar dari hari Rabu sampai dengan hari Sabtu setiap minggunya.  Praktis waktu bersama keluarga di rumah adalah "sisa" harinya yakni Ahad (Minggu) hingga hari Selasa.

Nah selama masa di Kubu itulah saya menjadi "single parent" untuk kedua anak saya, Tazkia dan Abbie, disamping bantuan pengasuhan dari "orang tua" angkatnya Pak Muhyar sekeluarga yang membantu kami mengurus anak anak selagi ayah dan bundanya bekerja. 

Di rumah setiap harinya saya ke kantor atau istilah biasanya "ngantor" dari hari Senin s/d Sabtu, tidak jarang hari ahad juga karena pekerjaan saya mengonlinekan berita atau portal perusahaan nyaris tidak kenal hari libur.  Di mana koran cetak, di sanalah versi websitenya berkibar di jagat raya Internet.

Bisa dibayangkan saya mengurus anak anak seorang diri , mulai dari menemaninya di waktu malam hingga ke pagi hari memandikannya, memakaikan bajunya, membersihkan popok adik bayi dan segala sesuatunya kadang juga menyiapkan makan pagi anak anak.  Semuanya harus "on time" sebelum pukul 07.00 WIB anak anak semuanya sudah rapih, dan siap sarapan pagi di rumah.

Jika sarapan belum sempat di buat, maka anak anak akan sarapan di rumah pengasuh (orang tua angkat-red) nya yang letaknya sangat dekat dari rumah.  Bagaimana "serunya" memandikan mereka, memakaikan baju, adiknya yang ribut terus hingga memasakkannya sarapan pagi. Hhihihihihi seru tapi mengasyikkan.

Aktifitas rutin ini berlaku setiap harinya mulai dari hari Selasa s/d Sabtu setiap minggunya, dan  selama masa itulah saya menjadi "single parent" bagi kedua anak saya.   Seperti yang saya sebut di atas tadi adalah karena "single parent" di mana bundanya berada di Kubu untuk mengajar di sekolah.    Bundanya pulang dari Kubu biasanya hari Sabtu.  Nah saat itulah kami semua kumpul lengkap. 

Pertimbangan Emosional
Agar cerita postingan ini tidak melebar ke mana mana, ingin saya kembalikan sesuai dengan Tema tulisan hari ini nah ini juga sudah merupakan keputusan final dan bulat dari ayah bundanya.  Selama ini anak anak memang bersama ayahnya terutama di 4 hari setiap minggunya, dan kalaw saya liat dari kedekatan emosionalnya Abbie lebih cenderung dekat dengan Bundanya, sedangkan Tazkia Putri lebih dekat dengan Ayahnya. Mungkin ini agak klise atau relatif, tapi memag kurang lebihnya begitu.

Abbie bersekolah di KB Islam Al Azhar yang konon merupakan salah satu sekolah keIslaman yang sudah punya nama dan sekmen tersendiri. Beberapa rekan kantor saya juga ada yang juga menyekolahkan anaknya di sini.  Fasilitas pendidikan dan fasilitas sekolah yang dimiliki Al Azhar cukup lengkap mulai dari sarana dan prasarana olah raga, masjid yang megah, kantin sehat berjumlah dua buah, dan yang lebih utama lagi adalah metodologi pengajaran dan kualitas tenaga pengajarnya yang terus menerus di tingkatkan.


SENAM PAGI:  Salah satu aktifitas rutin di TK Kb Islam Al Azhar adalah senam pagi didampingi oleh staf dan guru gurunya.  Photo Hak Cipta Asep Haryono


Secara emosional bundanya memang memiliki keterikatan dengan Perguruan Islam Al Azhar ini karena bundanya memang tercatat pernah menjadi Guru TK KB Al Azhar selama dua tahun sekitar periode 2005-2007 yang lalu , dan bundanya satu partner dengan Guru Kelar Bu Eka atau tepatnya Miss Eka. 

Di Al Azhar ada ketentuan tidak tertulis adalah sapaan atau panggilan kesesama guru guru di kelas dengan sebutan Miss.  Namun waktu berjalan cepat, hingga akhirnya Bundanya memutuskan untuk mengundurkan diri secara resmi kepada Yayasan Kejayaan Islam Khatulistiwa(YKI) yang menjadi "induk" dari Al Azhar. 

Bundanya mundur karena diterima sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2008.  Tak terasa waktu demikian cepatnya berjalan hingga sekarang bundanya sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil penuh dengan pangkat Penata Muda atau III A.  Rencana tahun ini bundanya mengajukan kenaikan tingkat, dan masih menunggu lebih kurang 2 tahun lagi untuk bisa pindah ke Pontianak.

Abbie dan Guru ksayangannya.
Kesehariannya Abbie memang lebih dekat dengan Bundanya, setiap kali sehabis main Komputer (bundanya memang punya laptop kecil-red) biasanya Abbie senang main Game ANgry Bird selalu minta ditemani Bundanya.

Kalaw mau bobo malam pun maunya sama bundanya.  Mau Makan dan mandi pun minta ditemani bundanya.  Eh giliran  Abbie mau Be A Be (BAB-red), baru mau sama sayah. Huaaaa.  Giliran ginian baru sama ayahnya hehehehe. 

Tapi tak apa, itulah nikmatnya berkeluarga. Nikmatnya menjadi seorang Ayah, dan riuh rendahnya di rumah semakin lengkap dan semarak dengan hadirnya canda riang anak anak.  Nah kami melihat Abbie memang lebih dekat kepada bundanya.   Di sekolah pun Abbie banyak disayang oleh guru gurunya terutama Guru kelasnya di TK A yakni Bu Nur dan Bu Emma.

Saya beruntung sempat menjepret Bu Emma dan Abbie di suatu hari kelas di sekolah, dan saya liat betapa sayang gurunya dengan Abbie, saya jadi terharu melihat pemandangan ini. Membayangkan apakah Abbie juga akan menemukan dan mendapatkan guru yang baik hati seperti Bu Nur dan Bu Emma di Al Azhar ini di sekolah barunya nanti di Kubu?.  

Sebenarnya bukan selamat tinggal yang ingin saya sampaikan di sini, namun ucapan sampai berjumpa lagi karena Ayah dan Bundanya tetap tidak ingin melepaskan ikatan silaturahmi dan persahabatan yang sudah dibangun sejak lama dengan Al Azhar.  Secara kongkritnya Abbie masih diproyeksikan "mudik" atau "pulang kampung" dan kembali ke Al Azhar dalam waktu dan kesempatan yang akan datang mungkin di jenjang SD atau SMPnya. Wallahu Alam.  Hanya Allah SWT Yang Maha Tahu.  Manusia hanya merencanakannya, dan keputusan akhirnya di tangan Allah SWT.

Hari hari ke depan adalah survey dan penataan kembali sekolah Abbie di lokasinya yang baru menemani Bundanya.  Ini masih perlu penyesuaian kembali dan juga memerlukan proses dan setiap proses yang akan dijalani Abbie dan saya sendiri di sini yang hanya mengurus adiknya juga pasti memerlukan penyesuaian kembali. Sebagai penutup dari tulisan sederhana ini, saya ingin menyampaikan kesimpulan bahwa pada akhirnya anak anak akan jatuh ke pelukan ayah bundanya.  Saya, ayahnya, mengurus Tazkia Putri adiknya Abbie.  Sedangkan Abbie sendiri akan "diurus" oleh Bundanya.

Seperti roda yang berputar, skenarionya akan sama seperti dulu dimana 4 hari ke depan, saya mengurus adiknya Tazkia Putri di rumah, dan  Abbie bersekolah dan menemani Bundanya di Kubu.  Mereka akan kembali pulang ke Pontianak di hari Sabtu dan saat itulah kami semuanya kumpul lengkap sekeluarga di rumah.  Kami harus bersabar hingga waktu yang tepat , kami sekeluarga kembali kumpul utuh ber 4 (ayah, bunda, abbie dan Tazkia) di rumah.  Bersama sama sekeluarga di rumah, dan tidak terpisah pisahkan lagi seperti sekarang ini.  Sampai jumpa lagi Al Azhar.  See you again soon. (Asep Haryono)
Hari ini Sabtu tanggal 2 Juni 2012 M atau bertepatan dengan 12 Rajab 1433 Hijriah, wah tidak terasa waktu begitu cepat berjalan, dan tidak lama lagi Insya Allah kita akan memasuki bulan nan indah bulan yang dinanti nanti umat Islam di seluruh Dunia, Bulan Ramadhan 1433 Hijriah.

Agenda hari ini cukup padat juga, tapi sebenarnya tidak begitu karena hanya perasaan saya aja yang merasa "berat" dan membayangkan hal hal yang "berat" dan ternyata setelah dijalani ternyata tidak "seberat" yang saya bayangkan.

Dari awal saya sudah membayangkan seperti itu dan ternyata saya malu sendiri dibuat oleh tingkah polah hati dan sangka buruk saya sendiri terhadap diri saya. Agenda pagi ini Sabtu tanggal 2 Juni 2012 adalah mengantar anak saya, Abbie Muhamamd Furqan Haryono (4,3 thn-red) pentas Akhri Tahun Akhirussanah 1433 Hijriah yang berlangsung di Gedung Zamrud Jalan Ahmad Yani, dan kemudian menghadiri Technical Meeting Lomba Desain Blog ICT di Kampus BSi Jalan Abdurrahman Saleh

Cukup Meriah
Acara sebenarnya dimulai pada pukul 9.40 WIB kalaw menurut undangan yang saya terima dari Kepanitaan Pentas Akhri Tahun Akhirussannah 1433 Hijriah, dan Abbie harus tampil bersama rekan rekannya anak kelas TK A Al Azhar Pontianak yang berjumlah lebih kurang 20 (dua puluh anak tersebut).  Busana pentas yang penuh bulu menyerupai Sapi sudah siap yang sebelumnya di jahit dulu sama penjahit tetangga saya karena ada bagian kakinya yang agak longgar dan akhirnya sudah beres.

Baju Sapi yang dipakai Abbie sebenarnya tidak buat sendiri, melainkan ikut pesan dari Koordinator Kegiatan Pentas dengan harga per piece sebesar Rp.120.000,- (Seratus Dua Puluh Ribu Rupiah) kalaw nda salah sih, dan lumayan menarik dan bentuknya pun lucu menyerupai Sapi, karena kostumnya ya kostum Sapi.  Tema pentasnya mengenai Satwa dan Hewan.    Saya pun sudah siap, dan juga Uut (panggilan kecil istri-red) yang nama aselinya adalah Rudi Maryati S.Pd juga sudah packing dan sudah siap, Abbie pun sudah siap go dan tidak lupa mengajak Ibu Muhyar, "orang tua" Abbie (baca :pengasuh-red).

Dengan mengendari dua motor , Honda dan Mio, dan saya kebagian "tugas" membawa koper atau ransel berisi properti pentas Abbie, sendirian, sedangkan Bunda, Bu Muhyar (pengasuh) , Abbie , dan tidak lupa adik kecilnya, Tazkia Montessori Putri Haryono, juga ikut serta.  Tadinya sih mau ditinggal di rumah pengasuh, tetapi tidak apa kami bawa itung itung nambah pengalaman "jjs" sama ayah bundanya juga khan. Sesekali variasi tidak juga.    Singkat cerita sampailah kami semua di pelataran parkir Basement Gedung Zamrud Khatulistiwa.   Kami pun memarkir kendaraan di sana, dan bergegas menuju ke dalam gedung melalui tangga di bagian depan.

Panitia Lomba. Foto Asep Haryono
Saat kami sudah di dalam gedung Zamrud, memang  acaranya sudah berlangsung yang diselingi dengan sambutan sambutan sana sini, dari pejabat anu anu wah biasalah yang namanya perhelatan kegiatan pastilah banyak kata sambutan tokoh, pejabat atau apalah. 

Jam menunjuk pada pukul 09.00 WIB , saat saya harus ke gedung BLKI  tepatnya ke kampus BSI yang iklannya banyak di TV dengan menampilkan wajah "obama" itu  guna mengikuti Technical Meeting Lomba Desain Blog ICT yang diselenggarakan oleh Pemkab Kubu Raya bekerja sama dengan Kominfo itu.

Saya pun langsung "ngacir" dari gedung Zamrud meninggalkan Tazkia Putri dan pengasuh di ruang utama pentas seni Akhirusannah, dan Abbie serta Bundanya sedang bersiap untuk tampil.  Singkat kata saya pun sudah berada di gedung Aula Kampus BSI itu, dan duduk menunggu peserta lainnya. Janjiannya panitia hadir di acara Technical meeting jam 09.15 WIB dan ternyata "molor" hingga jam 09.45 WIB masih juga belum dimulai acara technical meetingnya.  Katanya Pejabat Dari Kubu Raya belum datang.  Halah bosen dah, yang namanya Indonesia pasti ngaret, kalaw bukan jam karet bukan Indonesia namanya.

Akhirnya jam 10.00 WIB dimulai juga karena sang "pejabat" dari Kubu Raya datang juga akhirnya, saya sudah mulai gelisah karena harus kembali ke gedung Zamrud, dan saya tidak mau melewatkan kesempatan melihat anak tampil di Pentas, dan kamera Poket Nikon saya juga sudah siap di travel bag saya.  Setelah mendengar "ceramah" panitia lomba Blog ICT saya pun hanya menyimak sebentar saja hanya 5 menit, karena konsentrasi saya tetap ke gedung Zamrud. "Wah anak saya sudah mau tampil" nih kata saya dalam hati. Saya pun keluar dari ruangan Aula, dan menuruni tangga ke lantai 1 di bawah. Aula BSI sendiri ada di lantai 5, dan saya harus turun tangga.  Nda pake lift karena memang liftnya belum ada.


PESERTA : Para peserta Lomba Desain Blog ICT.  Photo Asep Haryono
Walhasil saya pun "terpaksa" angkat kami dari ruang Technical Meeting yang ngaret itu, dan bertukar nomor HP dengan salah seorang peserta untuk saya tanyakan nanti nanti hasil technial meetingnya. Sebenarnya kalaw panitia dan peserta konsisten dengan jam 09.15 WIB datang bersama sama , barangkali saya bisa dengar sesi technical meeting 1 jam, lah ini datangnya telat.  Orang lagi sibuk gini. Ya udah saya pun cabut dari ruangan technical meeting itu, dan sesekali saya sempat mengambil gambarnya.

Saya pun memicu eh memacu motor saya, dan kembali ke gedung Zamrud, dan langsung hinggap di ruang utama Gedung Zamrud Pentas Akhirussanah, dan ternyata saya langsung mendengar suara dari MC akan ada penampilan seni dari anak anak TK Kelompok A (anak saya di kelompok ini-red), saya pun bersyukur, timingnya tepat sekali, dan saya pun menerobos kerubungan bapak ibu yang rame rame mengambil gambar, dan video penampilan anak anaknya juga. Saya ambil kamera Poket Nikon Coolpix saya, dan mengambil gambar dari depan dan juga merekam video. "Alhamdulillah , tepat waktu" gumam saya dalam hati.


Yang didepan pake Baju  SAPI warna putih  itu Abbie, Myson.  Photo Asep Haryono


Saya pun duduk di bawah diantara para bapak dan ibu yang juga ramai ramai mengabadikan, mengambil gambar (foto-red) dan saya pun juga. Saya ambil foto Abbie yang sedang pentas dengan baju sapinya itu, dan juga merekam videonya.  Andai saja saya punya Kamera SLR yang berlensa TELE tentu tidak akan sesulit ini, coba bayangkan mengambil gambar dengan jarak tembah lebih dari 3 meter tentu tidak maksimal hasilnya dengan hanya mengandalkan kamera poket alias kamera saku.   Saya liat banyak bapak dan ibu wali murid yang memakai kamera "berat" seperti Nikon, Cannon semuanya tipe SLR. Hehehe.  I wish I had the SLR camera someday.

Abbie. Foto Asep Haryono
"Ah nanti juga ada foto dari Panitia" kata saya. Jadi nothing to loose juga saya ambil foto foto anak saya pentas, karena toh juga akan ada pembagian foto foto dari Panitia Lomba/Panita Penta Seni Akhirusannah yang dikoordinir oleh Jasa Foto BATAVIA Studio pimpinan Bang Refi itu.

Saya kenal Bang Refi cukup baik karena beliau satu angkatan CPNS tahun 2008 yang lalu.   Saya pun juga mendapat plakat dari panitia Akhirusannah Al Azhar atas peran serta dan sumbangsih saya  selama menjadi Wali kelomp0k Jammiyah Al Azhar Pontianak periode tahun 2011-2012.

Wah saya di daulat naek ke atys panggung  untuk menerima plakat itu bersama sama dengan  bapak bapak dan ibu ibu lainnya.  Wah bangga sekali rasanmya. Serasa kaya mendapat piala OSCAR. Hahahaa.  Untung aja saya nda pake pidato juga hahaha. Ge er e. Hehehehe

Singkat kata, dari tadi singkat singkat terus, tapi tulisan jalan terus ini kapan kelarnya Sep. Ya deh saya sudahi saja, saya juga pegel ketiknya nih.  Singkat kata (singkat lagi-red)  Acara Abbie tampil di pentas Akhirusannah pun selesai, dan saya pun sempat memfoto Abbie dalam balutan baju Sapi kebanggaannya itu. Ya bangga banget, la wong belinya aja kredit alias di bayar belakangan. Hehehehe.  Tapi tenang aja sodara sodara itu baju Sapi sudah dibayar tunai alias sudah lunas.

Kami semua (Saya, Bundanya, Tazkia dan Bu Pengasuh) masing masing mendapat 1 pak meals yang berisi menu makan siang kumplit yang ternyata lumayan enak untuk ukuran saya.  Kotak Meals tanpa merek Rumah Makan itu, berisi satu buah Ayam Fried Chicken, Nasi Putih, Cabe Hijau, Sayuran , Kerupuk, dan juga 1 buah Minuman Mineral lumayan bisa kami bawa pulang.  Kalaw saya sih nda perlu bawa pulang, sikat aja di tempat alias makan di TKP kalaw kurang ya minta lagi sama panitianya.  Hehehe.  Thanks for reading my posting today

PULANG :  Saya jepret saat pulang menju rumah. Melaju di jalan A Yani 2.  Dari kiri ke kanan : Bu Pengasuh Bu Muhyar, Tazkia Putri, Bunda, dan Abbie.  Photo Asep Haryono

Kami pun pulang beriringan kembali ke luar dari Gedung Zamrud Pontianak menuju rumah kami Komplek Duta Bandara Permai, saya mengendarai Honda Suprafit KB 3815 HY, dan Bunda beserta Abbie, Tazkia Putri dan Bu Pengasuhnya menaiki MIO dengan KB 2040 UT (angka 2040 adalah empat digit terakhir nomor Handphone Bunda, dan UT adalah nama kecil "uut" panggilannya-red).  Saya sempat mengambil gambar ini dengan satu tangan kiri memegang kamera , dan satu tangan kanan memegang stang motor.  Perlu ekstra hati hati melakukan ini agar tidak terjatuh, maklum motor berjalan dengan cukup cepat.  Udah dulu ya, Thanks for reading my posting today   (Asep Haryono)

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia