Berlebaran masih kah Sahabat di tempat tinggalnya masing masing? Sebagian orang bilang yang namanya Lebaran Idul Fitri itu ya "hanya" 2 (dua) hari itu saja yakni 1 dan 2 Syawal 1435 Hijriah atau bertepatan dengan tanggal 28 - 29 Ju;i 2014. Namun kesan itu nyaris tidak terjadi di Pontianak, Ibukota Propinsi Kalimantan Barat. Tradisi berkunjung , bersilaturahmi, dan bermaaf maafan dengan sanak keluarga, kerabat, dan handai taulan masih berlangsung hingga berakhirnya masa bulan Syawal 1435 Hijriahj. Jadi jika dalam kalender Hijriah masih tertera bulan Syawal, maka selama itulah Lebaran masih ada di Pontianak. Bukankah itu merupakan sesuatu yang Unik?
Ini merupakan hal yang unik yang dimiliki oleh masyarakat Kalimantan Barat pada umumnya, dan warga Pontianak pada khususnya. Mereka yang saat ini masih bertugas di luar kota, dan belum ada kesempatan mudik ke kampung halaman di Pontianak tidak perlu resah. Bisa pulang lebaran kapan saja karena tradisi lebaran di Pontianak berlangsung selama 1 (satu) bulan penuh, yakni selama penanggalan Hijriah tetap Syawal. Dan memang pada umumnya berlebaran atau bersilaturahmi dan bermaaf maafan diutamakan untuk yang "jauh jauh" dahulu, dan yang dekat kemudian.
Hal ini pun juga terjadi pekan lalu, saat penulis dan beberapa staf dan karyawan Pontianak Post bertandang berlebaran ke salah seorang Redaktur yang belokasi di sekitar jalan Abdurahman Saleh (Kami menyebutnya sebagai BLKI-red), ramai ramai ke rumah tersebut lengkap dengan masih mengenakan pakaian "kebesaran" alias seragam dinas. Kan masih jam kerja, jadi kunjungannya diatur sedemiian rupa. Ada banyal yang hadir di sana rata rata adalah staf dan karyawan di lantai 5 (ruang redaksi), dan bebrapa oorang lagi lainnya dari bagian HRD dan Keuangan (lantai 4).
Kesempatan ini tidak disia siakan karena secara kebetulan jam kunjungan Silaturahmi dan lebarannya dimulai pada pukul 11.00 WIB Waktu Pontianak. Jadi pikir pikir sekalian saja "satu paket" sama makan siang. Berharap ada makan siang nih ceritanya? Ya mengapa tidak, kan jamnya sudah mulai memasuki jam 12.00 WIB siang hari, tanda waktu jam makan siang tentunya bukan. Heihiehiehiehe. Sebenarnya sudah ada gosip beredar kalau sajiannya adalah Tekwan khas Palembang. Jadi ya sekenyang kenyangnya menyantap Tekwan tentu tidak setenang jika sudah menyantap hidangan berupa Nasi.
Penulis yang saat itu berangkat duluan bersama anak magang cowok yang berasal dari SMK 1 Rasau juga menyantap hidangan yang sudah disiapkan oleh pihak tuan rumah. Begitu pula dengan yang lainnya. Semuanya menyantap hidangan utama tersebut sebagai hidangan "wajib" alias diisi sampai kenyang. Heiheihe. Anggap saja itu "nasi" yang berbentuk Tekwan. Sedangkan "sunnah" nya ya kue kue lebaran (kue basah, kue kering dan kue manis) ditambah "bonus" minuman dingin berbentuk es rujak. Ahaaaa. Gratisan nih ye. Itulah tradisi Lebaran Sebulan di Pontianak. (Asep Haryono)
Ini merupakan hal yang unik yang dimiliki oleh masyarakat Kalimantan Barat pada umumnya, dan warga Pontianak pada khususnya. Mereka yang saat ini masih bertugas di luar kota, dan belum ada kesempatan mudik ke kampung halaman di Pontianak tidak perlu resah. Bisa pulang lebaran kapan saja karena tradisi lebaran di Pontianak berlangsung selama 1 (satu) bulan penuh, yakni selama penanggalan Hijriah tetap Syawal. Dan memang pada umumnya berlebaran atau bersilaturahmi dan bermaaf maafan diutamakan untuk yang "jauh jauh" dahulu, dan yang dekat kemudian.
Hal ini pun juga terjadi pekan lalu, saat penulis dan beberapa staf dan karyawan Pontianak Post bertandang berlebaran ke salah seorang Redaktur yang belokasi di sekitar jalan Abdurahman Saleh (Kami menyebutnya sebagai BLKI-red), ramai ramai ke rumah tersebut lengkap dengan masih mengenakan pakaian "kebesaran" alias seragam dinas. Kan masih jam kerja, jadi kunjungannya diatur sedemiian rupa. Ada banyal yang hadir di sana rata rata adalah staf dan karyawan di lantai 5 (ruang redaksi), dan bebrapa oorang lagi lainnya dari bagian HRD dan Keuangan (lantai 4).
KONVOI : Selama di jalan penulis sempat ber "selfie" di jalan. Di sebelah penulis adalah "team" yang ikut turun buat berlebaran. Foto Asep Haryono |
ANTRI : Team magang dari SMK 8 Pontianak sedang mencoba Tekwan yang sudah disediakan oleh tuan rumah. Silahkan dicip icip ya. Boleh nambah? Foto Asep Haryono |
GANK : Inilah dua cowok keren (anak magang) dari SMK 1 Rasau yang ditugaskan membantu awak redaksi juga hadir. Mangkuknya sudah habis ya. Nambah nggak? Foto Asep Haryono |
Kesempatan ini tidak disia siakan karena secara kebetulan jam kunjungan Silaturahmi dan lebarannya dimulai pada pukul 11.00 WIB Waktu Pontianak. Jadi pikir pikir sekalian saja "satu paket" sama makan siang. Berharap ada makan siang nih ceritanya? Ya mengapa tidak, kan jamnya sudah mulai memasuki jam 12.00 WIB siang hari, tanda waktu jam makan siang tentunya bukan. Heihiehiehiehe. Sebenarnya sudah ada gosip beredar kalau sajiannya adalah Tekwan khas Palembang. Jadi ya sekenyang kenyangnya menyantap Tekwan tentu tidak setenang jika sudah menyantap hidangan berupa Nasi.
Penulis yang saat itu berangkat duluan bersama anak magang cowok yang berasal dari SMK 1 Rasau juga menyantap hidangan yang sudah disiapkan oleh pihak tuan rumah. Begitu pula dengan yang lainnya. Semuanya menyantap hidangan utama tersebut sebagai hidangan "wajib" alias diisi sampai kenyang. Heiheihe. Anggap saja itu "nasi" yang berbentuk Tekwan. Sedangkan "sunnah" nya ya kue kue lebaran (kue basah, kue kering dan kue manis) ditambah "bonus" minuman dingin berbentuk es rujak. Ahaaaa. Gratisan nih ye. Itulah tradisi Lebaran Sebulan di Pontianak. (Asep Haryono)