Catatan Asep Haryono
Ketika penulis mengikuti Workshop MDGs yang bertema "Government and Parliamentary Synergy Progress Toward For Accelerating To Achieve MDGs by 2015" di JW Marriott Kuningan Jakarta tanggal 16 s/d 19 September 2010 kemarin, sempat ikut acara tour ke Musium Bank Indonesia. Semua peserta dari Indonesia dan luar negeri tumplek di sana dengan agenda acara utama tentu saja happy hours alias memang wisata sejarah gitu deh kira kira.
Namanya juga wisata rame rame alias rombongan tentu saja ada "serah terima" antara Group Leader kami dengan local guide atau pemandu wisata (tour guide) setempat ata pemandu wisata dari pihak Bank Indonesia sendiri. Guidenya tidak satu, melainkan lebih dari satu. Penulis sempat menghitung sekitar 3 (tiga) orang guide waktu itu.
Ini memang lazim. Ketika rombongan berada di sebuah obyek wisata maka dari pihak pengelola obyek wisata tersebut menyediakan jasa pemandu wisata (local guide) bersertifikat yang sudah teruji kemampuannya dan sudah berpengalaman. Dasarnya aja orang Indonesia yang sudah terkenal kurang disiplin dalam hal waktu, saat local guide Bank Indonesia sedang menjelaskan suatu obyek sejarah, sebagian dari rombongan peserta tour "memisahkan diri" alias "mandiri" asyik dengan acaranya sendiri sendiri. Termasuk gank nya penulis tentunya. Wuahahahhaa.
Local guide nya kemana, peserta tour-nya kemana. Yang sedang dijelaskan pada "sibuk sendiri". ada yang sms an, BBM an, update status, ketawa cekikikan , foto foto selfie sampai ada yang "mojok" macam macam polah tingkahnya. Kasian juga khan melihatnya Mas mas dan mba mba Guide dari Bank Indonesia sampai teriak dengan Megaphonenya agar peserta tour pada tertib. Teteup aja ya gitu gitu aja. (Asep Haryono)
Namanya juga wisata rame rame alias rombongan tentu saja ada "serah terima" antara Group Leader kami dengan local guide atau pemandu wisata (tour guide) setempat ata pemandu wisata dari pihak Bank Indonesia sendiri. Guidenya tidak satu, melainkan lebih dari satu. Penulis sempat menghitung sekitar 3 (tiga) orang guide waktu itu.
GUIDE : Salah satu Guide dari Musium Bank Indonesia sedang memimpin para peserta tour MGDS. Menyimak, mendengar lalu asyik sendiri. Foto Asep Haryono. |
MISAH: Kami memisahkan dari dari pemandu wisata, biasalah gank penulis hehehe. Foto foto sendiri, bikin acara sendiri Guide Musiumnya mana? Noh di sono tuuhh. Jauuh. . Foto Asep Haryono. |
FAKE GOLD Salah satu diorama dalam Musium Bank Indonesia berupa tumpukan emas murni. Asli kah? Tentu saja palsu. Foto Asep Haryono. |
Ini memang lazim. Ketika rombongan berada di sebuah obyek wisata maka dari pihak pengelola obyek wisata tersebut menyediakan jasa pemandu wisata (local guide) bersertifikat yang sudah teruji kemampuannya dan sudah berpengalaman. Dasarnya aja orang Indonesia yang sudah terkenal kurang disiplin dalam hal waktu, saat local guide Bank Indonesia sedang menjelaskan suatu obyek sejarah, sebagian dari rombongan peserta tour "memisahkan diri" alias "mandiri" asyik dengan acaranya sendiri sendiri. Termasuk gank nya penulis tentunya. Wuahahahhaa.
Local guide nya kemana, peserta tour-nya kemana. Yang sedang dijelaskan pada "sibuk sendiri". ada yang sms an, BBM an, update status, ketawa cekikikan , foto foto selfie sampai ada yang "mojok" macam macam polah tingkahnya. Kasian juga khan melihatnya Mas mas dan mba mba Guide dari Bank Indonesia sampai teriak dengan Megaphonenya agar peserta tour pada tertib. Teteup aja ya gitu gitu aja. (Asep Haryono)