Catatan Asep Haryono
Seperti yang sudah kita ketahui bersama musibah jatuhnya pesawat Boeing 777 milik maskapai penerbangan Malaysia MH17 di timur Ukraina yang menewaskan lebih dari 200 (dua ratus) penumpang beserta awaknya sangat memilukan. Terlebih lagi diperoleh kepastian terdapat 12 (Dua Belas) penumpangnya yang merupakan Warga Negara Indonesia atau WNI.
Jatuhnya pesawat udara atau moda transportasi manapun yang disebabkan oleh cuaca, kerusakan mesin (engine) , dan human error adalah hal yang sering kita dengar belakangan ini. Namun tragedi Jatuhnya Pesawat MH17 Milik maskapai Malaysia Airline ini tidak atau bukan disebabkan oleh faktor faktor yang penulis sebutkan di atas. Hal yang luar biasa terjadi dalam musibah jatuhnya Pesawat MH17 Milik maskapai Malaysia Airline ini dikarenakan karena hantaman Rudal darat ke udara.
Penulis berharap Sahabat Blogger untuk tetap tidak ragu ragu untuk menggunakan Mode Transportasi Udara atau pesawat. Jangan hanya karena berita jatuhnya (pesawat) membuat takut atau menimbulkan keraguan untuk menggunakan "burung besi" sebagai salah satu transportasi udara. Yang namanya Musibah tidak selalu atau tidak harus di ketinggian udara. Musibah bisa saja terjadi di mana saja. Di darat ada armada bis kota, kereta api, da kendaraan roda dua Di laut ada armada kapal Laut, dan lain sejenisnya.
Ini juga merupakann himbauan untuk diri penulis sendiri. Penulis sendiri mulai menggunakan Transportasi udara (pesawat) sejak tahun 1990 hingga akhir bulan Juni 2014 kemarin. Tercatat sudah puluhan kali menggunakan transportasi udara (pesawat) ini, dan tentunya bagi penulis lebih banyak suka nya daripada dukanya. Setiap kali akan berangkat penulis memanjatkan doa ke hadirat Allah SWT agar (perjalanan) diberkahi dan diberikan keselamatan mulai dari berangkat sampai di tujuan dan kembali pulang dengan selamat.
Seperti yang sudah penulis singgung pada paragraf di atas, yang namanya Musibah bisa terjadi kapan saja. Tidak harus berada di dalam Pesawat. Di laut maupun di darat semuanya bisa saja terjadi (musibah). Dan Musibah kalau datang waktunya tidak menentu, dan datangnya pun tidak pernah memberi tau. Oleh karena itu tetaplah yakin dan percaya diri dan jangan takut untuk menggunakan Pesawat Udara atau transportasi udara. Jangan lupa untuk berdoa sebelum berangkat sesuai dengan agama dan keyakinan masing masing. (Asep Haryono).
Jatuhnya pesawat udara atau moda transportasi manapun yang disebabkan oleh cuaca, kerusakan mesin (engine) , dan human error adalah hal yang sering kita dengar belakangan ini. Namun tragedi Jatuhnya Pesawat MH17 Milik maskapai Malaysia Airline ini tidak atau bukan disebabkan oleh faktor faktor yang penulis sebutkan di atas. Hal yang luar biasa terjadi dalam musibah jatuhnya Pesawat MH17 Milik maskapai Malaysia Airline ini dikarenakan karena hantaman Rudal darat ke udara.
Penulis berharap Sahabat Blogger untuk tetap tidak ragu ragu untuk menggunakan Mode Transportasi Udara atau pesawat. Jangan hanya karena berita jatuhnya (pesawat) membuat takut atau menimbulkan keraguan untuk menggunakan "burung besi" sebagai salah satu transportasi udara. Yang namanya Musibah tidak selalu atau tidak harus di ketinggian udara. Musibah bisa saja terjadi di mana saja. Di darat ada armada bis kota, kereta api, da kendaraan roda dua Di laut ada armada kapal Laut, dan lain sejenisnya.
TINGGI : Melayang di atas ketinggian 30 000 kaki sungguh pengalaman yang mengesankan. Foto Asep Haryono |
BAGASI : Petugas memasukkan barang barang penumpang ke dalam pesawat. Foto Asep Haryono |
Ini juga merupakann himbauan untuk diri penulis sendiri. Penulis sendiri mulai menggunakan Transportasi udara (pesawat) sejak tahun 1990 hingga akhir bulan Juni 2014 kemarin. Tercatat sudah puluhan kali menggunakan transportasi udara (pesawat) ini, dan tentunya bagi penulis lebih banyak suka nya daripada dukanya. Setiap kali akan berangkat penulis memanjatkan doa ke hadirat Allah SWT agar (perjalanan) diberkahi dan diberikan keselamatan mulai dari berangkat sampai di tujuan dan kembali pulang dengan selamat.
Seperti yang sudah penulis singgung pada paragraf di atas, yang namanya Musibah bisa terjadi kapan saja. Tidak harus berada di dalam Pesawat. Di laut maupun di darat semuanya bisa saja terjadi (musibah). Dan Musibah kalau datang waktunya tidak menentu, dan datangnya pun tidak pernah memberi tau. Oleh karena itu tetaplah yakin dan percaya diri dan jangan takut untuk menggunakan Pesawat Udara atau transportasi udara. Jangan lupa untuk berdoa sebelum berangkat sesuai dengan agama dan keyakinan masing masing. (Asep Haryono).