Catatan Asep Haryono

Pesta demokrasi tanggal 9 April 2014 sudah dilakukan.  Kita semua wajib bersyukur bahwa penyelenggaraan Pesta Demokrasi atau Pemilihan Umum pada tahun 2014 ini berlangsung meriah, sukses dan aman.    Di beberapa negara di dunia, proses Pemilu berlangsung dengan ricuh, anarki, dan dengan pertumpahan darah.   Kita bersyukur bangsa Indonesia berhasil melaksanakan Pemliu tahun ini dengan sujka cita, damai dan aman.

Hasl resmi dari Komisi Pemilihan Umum memang belum di release, namun hasil tabulasi penghitungan Hitun Cepat atau biasa disebut dengan Quick Count sudah mulai memperlihatkan siapa siapa yang duduk dalam 3 (tiga) besar Partai yang memperoleh suara terbanyak.   Data dari DETIK COM yang terlihat pada pukul 03.43 WIB tanggal 10 April 2014 memperlihatkan hasil sementara Quick Count atas 3 (tiga) besar Partai yang memperoleh suara terbanyak adalah sebagaiberikut :

  1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) : 19%
  2. Golongan Karya : 14,3%
  3. Gerindra : 11.8%

Walaupun hasil hitung cepat (Quick Count) di atas masih belum final karena hasil akhirnya terpulang kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), namun berdasarkan pengalaman memang hasil dari Hitung Cepat dengan Hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu tidak akan jauh berbeda dari tabulasi perhitungan Hitung Cepat.   Namun terlepas dari siapa yang menang, partai apa yang kelak keluar sebagai partai dengan suara terbanyak, ada harapan yang membuncah kepada pemimpin baru Indonesia ini nantinya.   
  1. Perang Terhadap Korupsi
  2. Penciptaan Lapangan Pekerjaan Buat Rakyat
 2 (Dua) hal di ataslah yang menurut pandangan saya merupakan yang utama yang harus mendapat perhatian serius dari Pemimpin yang baru Indonesia nantinya.   Sebenarnya banyak sekali yang harus segera di atasi oleh Pemerintahan Indonesia yang baru nantinya seperti Ekonomi , Hak Asasi Manusia , Kasus Lapindo,  pokoknya sangat banyak.  Namun saya pribadi memandang 2 (dua) pokok di atas yang utama dan seharusnya mendapat perhatian yang serius dari Pemimpin Indonesia yang baru nantinya.

Jangan ada lagi kasus Sutinah yang nyaris kena hukum Pancung di Arab Saudi. Nyawa manusia memang penting dari sekedar uang denda 21 Milyar sebagai ganti kepala nya yang nyaris dipancung.  Nyawa memang utama dari segala    Namun alangkah baiknya jika Nyawa TKI Sutinah berhasil diselematkan tanpa harus keluar uang 21 Milyar rupiah.  
lihat dulu
LIHAT :  Sebelum melakukan pencoblosan kenali dahulu tanda gambar, nama partai, dan tokoh atau idola yang menjadi pilihan anda untuk dicoblos.  Foto Asep Haryono

malu
PEMANTAU  :  Para pemantau PEMILU dari elemen masyarakat dan swasta ini malu malu saat diambl gambarnya.  Foto Asep Haryono

siap
MEMILIH :  Seorang warga Komplek Duta Bandara ini siap memilih partai yang menjadi pilihannya.  Pross Pemilu di Komplek Duta Bandara berlangsung aman.  Foto Asep Haryono

Duit sebanyak itu masih dialokasikan kepada rakyat dengan manfaat yang lebih besar.  Hal lainnya dari kasus Sutinah ini adalah lapangan kerja.  Sungguh memalukan jika warga negara kita harus mengemis ngemis pekerjaan di negara lain.  Dimana negara saat rakyatnya butuh pekerjaan untuk menyambung hidupnya?    Di sinilah saya melihat penciptaan lapangan pekerjaan buat rakyat harus rampung, mari kembali kepada pelaksanaan Undang Undang Dasar 1945 

Terakhir adalah Korupsi.   Ini sudah keterlaluan   Korupsi di Indonesia sudah berdampak sistemik dan menjadi monster yang amat menakutkan.  Siapa pun pemimpin baru bangsa Indonesia nantinya harus mampu memberantas Budaya Korupsi sampai ke akar akarnya.  Pemberlakukan punishment (hukuman) maksimal bagi para terdakwa pelaku korupsi yang sudah divonis oleh hukum dan mempunya kekuatan hukum tetap harus ada. Kalau perlu dengan hukuman mati agar menimbulkan efek jera. (Asep Haryono)
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia