Tag : - Asep Haryono | Balada Sang Dompet - Powered by Blogger
Catatan Asep Haryono

Kalau mendengar kata "dompet" apa yang terlntas dalam pikiran para Sahabat Blogger semuanya.  Dulu jaman jaman saya kuliah dulu kata "dompet" ini bermakna miring, dan asngat tidak nyaman dibacanya.  Kaum hawa bisa tersinggung karenanya.  Jangan tidak perlu lah saya sebutkan makna kata "dompet" dengan tanda kutip ini.  Bisa bikin rusuh.   Nah yang saya maksudkan dalam tulisan saya kali ini adalah dompet sungguhan alias tempat menyimpan uang yang mobile kemana mana.  Saya sendiri sudah tidak ingat lagi kapan mulai menggunakan dompet untuk menyimpan kartu kartu dan uang ini.  Tau tau sudah pake aja,.jadi sudah tidak ingat lagi kapan ya.  Sejak SMA kali ya. 

Untuk menghindari agar penampilan dompet tidak terlalu tebal, biasanya saya hanya menyimpan surat atau kartu yang penting penting saja. Isi standar sebuah dompet gitulah seperti KTP, SIM, STNK, dan uang dalam bentuk pecahan kertas bukan uang logam. Karena kalau keseringan menyimpan uang logam  bisa menyebabkan sang dompet "bolong" di bagian tertentu dari sang dompet.    Sebenarnya menyimpan kartu identitas yang sudah dilaminating atau bahasa gaulnya di press gitu deh,.  Nah konon justru menyimpan kartu yang dipress inilah yang sering dianggap menjadi biang keladi dompet rusak atau bolong karena terkena gores atau sobek ujung ujung nya yang runcing bak silet..

Isinya macam macam
RAMAI : Ada banyak kartu kartu tidak jelas dalam isi dompet saya.  Kadang ada yang berganti karena habis masa berlakuknya. Semuanya kartu plastik. Duitnya manah?  Foto Asep Haryono
dompet
DOMPET : Ada cuma satu satunya dompet warna Hitam ya ini dia.  Belinya di pedagang kaki lima.  Jangan tanya soal kualitasnya.  Cepet dodol alias rusak Foto Asep Haryono

Beberapa kartu yang menjadi "penghuni" dompet warna hitam beli di tukang kaki lima juga ada yang harus segera pensiun misalnya Kartu Keanggotaan Garuda Frequent FLyer (GFF) saya yang sudah hampir habis masa berlakunya.   Dengan karir terbang bersama Garuda Indonesia yang tidak pernah mencetak hits 10 kali terbang untuk bisa "naik kelas" dari kelas sekarang Regular Silver.    Selalu mentok ke penerbangan ke -9.  Sekedar informasi di keanggotaan GFF untuk bisa "naik kelas" minimal harus 10 (sepuluh) kali terbang. Jadi kalau mau naik kelas dari Regular Blue ke Silver ya harus terbang dulu 10 kali.

Selanjutnya ada kartu Suami Pegawai Negeri yang saya rasa jarang digunakan dalam keseharian juga calon yang akan "direcall" alias dikeluarkan dari dompet.   Kartu sewa FIlm Original Ezy , Kartu ASKES , Kartu XIng Mart (Minimarket Lokal di Pontianak) dan Kartu NPWP adalah bebrapa kartu yang masih saya pertahankan keberadaannya.  Karena saya suka mampir di Mall untuk Shopping jadi perlu kartu itu.  NPWP juga banyak dipakai salinan (fotokopian) nya dalam urusan adinistrasi,  juga kartu ASKES.

Untuk Uang tunai pecahan kertas juga kadang saya bawa dalam jumlah terbatas  Bukannya sedang banyak uang jadi harus membawa uang terbatas di dompet. Karena memang lagi belum ada uang banyak.  Hheiheie.  Becanda aja kok.   Maksudnya sih agar tahan "godaan" untuk beli beli yang tidak jelas maka sang dompet harus "dimiskinkan" dulu agar tidak tergoda beli hal yang tidak jelas.  Untuk ATM memang selalu dibawa dalam dompet. Walaupun jarang narik ATM karena memang di ATM tidak ada uangnya. Hahahaha.   Kalaupun ada (uang) nya dan jarang narik ATM, eh malah belanjanya pake ATM sebagai Kartu Debet.  Sama aja kalau gitu mah, boros juga.  Bingung kan?  Saya aja bingung (Asep Haryono).
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia