Catatan Asep Haryono

Sebuah situs website atau blog itu ibarat memasuki sebuah kawasan hutan yang luas  Ada yang pernah masuk hutan?  Saya sendiri rasa rasanya belum pernah benar benar memasuki sebuah hutan, tapi mempunyai tempat tinggal berdekatan dengan hutan sudah pernah. Jadi jika sahabat blogger ada yang lebih berpengalaman di dalam hutan atau pernah memasuki hutan boleh bolehlah berbagi (share) pengalamannya di sini. Siapa tau kan saya jadi tertarik jadi orang hutan heihiehee. Jangan ah jadi orang hutan , nanti penghuni hutan jadi kesaing sama sayah.

Nah jika sudah berada di dalam sebuah hutan, tentu ada saatnya kita keluar dari hutan dan bertemu jalan raya atau sekumpulan orang ramai.   Itulah analogi yang mudah dicerna (mudah mudahan) mengibaratkan sebuah situs website atau blog.   Sebuah website atau blog seperti yang sudah saya sebutkan di atas ibarat memasuki sebuah kawasan hutan raya yang luas.  Jadi untuk membantu orang bisa keluar dari hutan maka perlu ada jalan pintas (shortcut) yang bisa menuntunya "pulang".  Itulah pentingnya "home" atau "beranda" yang seharusnya ada dalam sebuah website atau blog.

Mengapa saya membuat catatan di sini, tentu ada maksud dan tujuannya.  Salah satu alasannya adalah pengalaman saja.  Seringnya saya kesasar atau tesesat saat memasuki halaman sebuah website yang sudah langsung ke pokok sebuah artikel atau bahasan.  Nah begitu saya selesai membaca artikel atau tulisannya dan memberi komentar di kolom komentar yang sudah disediakan begitu saya mau "pulang" kembali ke awal kebingungan mencari cari halaman depan melalui "beranda" atau "home" nya.   Karena tidak ada , saya jadi kebingungan dan tersesat di rimba raya "hutan" blog sahabat tersebut.

Inilah rumah kami yang sederhana.  Foto Asep Haryono
HOME :  Ibarat sebuah rumah, maka perlu ada pintu untuk masuk maupun keluar.  Begitu pula dengan sebuah blog atau website berikanlah jalan untuk mereka keluar atau pulang agar tidak tersesat.  Foto Asep Haryono


Akhirnya diakalin saja.  Saya liat di address bar alamat blog sahabat tersebut dan langsung meremove atau membuang landing page di bagian "ekor" alamat situs atau blog  tersebut.  Jadi singkat kata penulisan alamat situsnya menjad  www dot bla bla dot com  atau  namablog dot blogspot dot com tanpa ada "ekor" alias embel embel landing page di dalamnya.  Jadilah saya akhirnya bisa "pulang" sendiri.

Tidak harus memasang kata "beranda" atau "home" ya.  Dengan memasang icon atau gambar mini sebuah rumah saja para pengunjung pastinya akan paham bahwa dalam situs website atau blog tersebut sudah tersedia "jalan pulang" atau "jalan keluar" nya sehingga para pengunjung tidak tersesat (lost).   Namun kadang juga justru malah Banner atau Header sebuah blog yang jika diklik akan membawa kita ke halaman depan (home) misalnya blognya mas Rawins, Una Vida Escrita De La Una atau mba Una, dan lain sebagainya.  Terkadang ada juga sih rasa (kesal) jika mendapati sebuah website atau blog yang tidak ada
kata "beranda" atau "home" nya
.

Seharusnya para admin Blog tidak menyulitkan para pengunjung yang datang ke "rumah maya" nya.  Berikan para pengunjung blog atau websitenya jalan "pulang dengan cepat " agar mereka tidak tersesat.   Pasanglah "home" atau "beranda" di bagian halaman depan (front page) website atau blognya.  Cobalah sahabat blogger bisa mencek atau memeriksa ulang halaman depan website atau blognya.  Apalah sudah tersedia link "home" atau "beranda"? Jangan biarkan para pengunjung (visitor) tersesat atau kesasar. (Asep Haryono).
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia