Bapak Haji Daeng Ali Effendi, seorang warga negara Australia yang baru baru ini menalami musibah Handphone nya dicuri saat berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Jakarta beberapa minggu yang lalu kini sudah bisa bernapas lega.  Informasi yang saya terima dari beliau bahwa orang yang diduga sebagai pelaku pencurian (berdasarkan bukti rekaman CCTV dan informasi dari Polres Bandara Soetta) sudah berhasil ditangkap.

Saya pernah bertemu secara langsung dengan Bapak Haji Daeng Ali Effendi dalam suatu little chat alais ngobrol santai nan ringan di Hotel Mercure Pontianak.  Artikelnya sudah di publish di blog dengan judul "Dapat Topi Gratis Dari Pak Haji" pada tanggal 18 Januari 2014.  Sahabat blogger bisa membaca artikel tersebut di sini.  Nah dalam tulisan tersebut ada foto saya dengan Bapak Haji Daeng Ali Effendi yang saya cantumkan lagi di sini sebagai tambahan informasi.

Foto saya dengan Pak Haji Daeng Ali Effendi di Mercure beberapa waktu yang lalu
HILANG : Perhatikan lingkaran warna merah dalam foto ini  Itulah Handphone Bapak Haji Daeng Ali Effendi, sahabat saya yang aseli Warga Negara Australia, yang HILANG dicuri saat beliau di Terminal 3 SOETTA JAKARTA.  Foto IST

Pada kesempatan ini Pak Haji Daeng Ali Effendi yang warga Negara Australia itu ingin Mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak di Indonesia yang sudah membantu beliau menangkap orang yang diduga keras sebagai pelaku pencurian Handphone miliknya.   Berikut adalah kutipan asli dari pesan yang dikirimkan Bapak Haji Daeng Ali Effendi kepada saya yang kemudian saya publish dalam blog ini :

"kepada POLRES BANDARA SOETTA DENGAN pimpinan KASAT RESKRIM an KOMPOL DHANY ARYANDHA, yg bertugas di Bandara Soekarno Hatta terutama Pak Adhit, hebat the best very quick respond, Pak Adhit cs dan juga terima kasih kepada saudara Muda Armawan yg telah membantu sampai ketangkapnya sang pencuri HP.   1 Image dari CCTV di Terminal 3 Soekarno Hatta number 2 muka asli.  Sekali lagi sangat berterima kasih kepada Security and Pak Adit dari kepolisian yg menangkap tersangka, Untuk saya bukan HP nya tapi biarlah hukum berjalan"  (H.Daeng Ali Effendi)

Foto terduga pencuri
Wajah aseli orang yang diduga pencuri HP Pak Haji Daeng Ali Effendi
Gambar dari Facebook Daeng Haji Ali Effendi

Rekaman CCTV si pelaku yang diduga pencuri
Wajah aseli orang yang diduga pencuri HP Pak Haji Daeng Ali Effendi yang diperoleh darir dari CCTV Bandara SOETTA.Gambar dari Facebook Daeng Haji Ali Effendi


Catatan Asep Haryono


Ada yang pernah dengan istilah "koran return"? Baiklah jika sahabat blogger mungkin belum pernah mendengar istilah ini, baiklah dalam bisnis media seperti koran sebutan ini sangat lazim terutama di bagian marketing (pemasaran).  Secara prinsip artinya adalah koran yang tidak habis terjual atau belum laku yang harus dikembalikan kepada agen. Dan agen inilah yang kemudian mengembalikannya kepada perusahaan.  Itulah makna atau arti dasar dari istilah "koran return" itu sendiri.  Dari katanya saja "return" dalam Bahasa Inggris juga (kebetulan) bermakna yang sama yakni "kembali".

Bagaimana pemanfaatannya koran yang tidak laku itu tadi?  Ini sebuah pertanyaan yang bagus sekali.  Koran koran yang tidak habis terjual dalam 1(satu) hari misalnya, maka jumlah koran yang ada dalam wilayah tertentu kemudian dikirim ke pusat yang ada di kota Pontianak.   Misalnya untuk kota kota besar di Kalimantan Barat seperti Sintang, Mempawah, Sambas, Ketapang, Pinyuh, Sanggau dan beberapa kota tempat distribusi koran dimana koran hari itu yang tidak habis terjual semuanya dikembalikan ke pusat, Graha Pena di Jalan Gajah Mada.



Tumpukan koran yang tidak laku.  Foto Asep Haryono
MENUMPUK : Inilah koran return yang belum habis terjual sudah siap untuk diproses lebih lanjut oleh manajemen terutama departemen pemasaran.  Foto Asep Haryono
Koran yang siap didistribusikan sesuai bagiannya.  Foto Asep Haryono
DIBAGIKAN : Inilah koran yang masih tersegel oleh bagian packing khusus untuk distribusi ke dalam internal perusahaan sesuai dengan bagian atau departemennya masing masing.  Foto Asep Haryono

Nah selanjutnya koran koran yang tidak laku atau tidak habis terjual pada hari itu setelah dikumpulkan kemudian akan dipacking.  Dalam jumlah tertentu maka koran koran yang tidak habis terjual ini akan dikirim ke Surabaya untuk didaur ulang (recycle) yang kemudian diolah kembali menjadi bahan kertas gulung yang siap digunakan kembali.

Apakah sahabat blogger mau tanya berapa harga langganan koran Pontianak Post per bulannya?  Menurut informasi dari bang Yugo (Departemen pemasaran) harga umum eceran pelanggan khusus untuk dalam kota Pontianak Rp.80.000,- (Delapan puluh ribu rupiah) per bulannya.   Koran diusahakan sudah siap di rumah pelanggan sebelum pukul 06.00 WIB pagi setiap harinya.   Apakah terbit setiap hari? Tentu saja Namanya juga harian, tentunya diusahakan terbit setiap hari?

Khusus untuk keluarga besar perusahaan tentu saja ada potongan (discount) tertentu. Namanya juga fasilitas ya nda?  Berapa besar potongannya hehe itu mah rahasia perusahaan donk.  Ya jelas tentu tidak sama dengan harga pelanggan umum.  Lalu apa Tidak ada libur? Biasanya kan kalau koran libur jika tanggal merah atau hari besar nasional?  Ya tentu namun ada sedikit perbedaan.  Dalam group perusahaan kami koran tidak cetak dalam setahun hanya ada 4 (empat) Kali yakni :  Hari Raya Iedul Fitrie, Hari Raya Iedul Adha,  Natal dan Tahun Baru.    (Asep Haryono)
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia