Tag : Opini - Asep Haryono | Budaya Antri - Powered by Blogger
Catatan Asep Haryono

Dari dulu sampai sekarang yang namanya ANTRI memang sesuatu hal yang gampang gampang susah bagi orang kita, orang timur atau orang Indonesia pada umumnya.  Sama mungkin dengan kebiasaan "jam karet: kali ya.   Semakin telat kita datang semakin berwibawa.  Penyakit seperti pejabat pada umumnya barangkali. Telat kan konon kata orang udah kaya pejabat.  Makin telat datangnya ya sudah semakin kaya Pejabat.  Jadi datanglah telat, maka anda akan sudah seperti pejabat.

Untuk urusan di lampu lalu lintas misalnya.  Di kota Pontianak (Ibukota propinsi Kalimantan Barat-red) yang namanya Budaya SABAR masih langka.  Mungkin karena terbawa emosi jiwa, kesibukan yang luar biasa dan atau kepepet waktu, orang paling senang menerobos lampu lalu lintas padahal lampu masih menyala warna Merah.    Kita semua sudah tau bahwa lampu warna MERAH dalam traffic light berarti berhenti    Mereka tidak perduli.   Jalan terus.  Walhasil banyak atau sering terjadi kecelakaan karena menerobos lampu merah ini.

Beruntunglah kota Pontianak tidak ada Kereta Api.  Sejak saya menginjakkan kaki dibumi kota yang dijuluki kota Khatulistiwa ini pada tahun 1990 silam , tidak ada satupun KERETA API.  Bahkan ketika saya punya kesempatan untuk ke luar kota di Kalimantan Barat (Sintang, Sanggau, Sungai Pinyuh , Mempawah, dan lain sebagainya) tidak ada satupun saya melihat ada KERETA API.  Salah satu alasannya jelas yakni kondisi tanah di Kalimantan Barat yang tidak memungkinkan untuk dibangun jalur KEreta API.   *Sungguh Mengharukan*

 Apa jadinya jika ada KERETA API, bisa jadi yang menerobos Lampu Pemberhentian KEreta Api bisa sama banyaknya dengan menerobis lampu lalu lintas.  BUDAYA ANTRI memang sudah semakin langka untuk dihormati.   Tapi jangan salah justru bagi masyarakat internet (Sosial MEdia semacam Twitter) ada gerakan untuk kembali menyadarkan kita semua untuk kembali Sadar akan Budaya ANTRI.  Gerakan di Media Sosial ini diusung oleh sebuah komunitas CHANGE ini dinamakan Gerakan TOLEANTRI.   Mungkin plesetan dari TOLERANSI


ANTRI :  Menganti giliran untuk mengisi bensin.  Foto Asep Haryono

ANTRI LINE :  Menggunakan tali pembatas agar tidak kemana mana antriannya.  Foto Asep Haryono

Jadi BUDAYA ANTRI di Indonesia sudah seharusnya lebih ditingkatkan lagi kesadarannya   ANTRI dengan baik bisa dilakukan dalam berbagai kesempatan   Yang sederhana saja seperti mengantri di lampu perlintasan KEreta Api, sabar mengatri dalam mengambi  uang di ATM,  sabar mengatri Karcis Bioskop dan lain sebagainya.   Bahkan saat saya mengisi Bensin di SPBU di kota Pontianak beberapa hari yang lalu juga sudah melihat dengan mata kepala sendiri orang sudah mulai TERTIB untuk mengantri.  Kalau SABAR kan semua bisa senang. Tidak mudah emosi jiwa.  Jika alasannya SIBUK dan KEpepe waktu, ya semua orang juga sibuk sama seperti anda. (Asep Haryono)
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia