Foto Asep Haryono
Catatan Asep Haryono

Sudah beberapa hari terakhir ini reportase jalanan saya selalu bertema Kuliner atau wisata kuliner.  Sungguh menyenangkan menulis  liputan jalan jalan yang bertema makan makan karena memang saya sendiri suka makan  (Makanya badan saya melar-red). Namun bukan hanya karena saya termasuk  food lover alias pencinta makanan, dan berbagi cerita tentang wisata kuliner itu tidak akan pernah membosankan.

Walaupun selera bisa saja berbeda dan memang selera tidak dapat diperdebatkan, namun cerita tentang makanan, orang orang yang hobi makan dan tempat jajanan makan selalu menarik untuk disimak.  Ketika saya dan 6  orang lainnya (Syahril, Bowo, Ririn , Keyko, Fadel, dan Suryadi) berkunjung ke Denpasar, Bali, tanggal 10 s/d 11 Juni 2010 lalu saya sempat mendokumentasikan acara Gala Lunch  (plesetan dari Gala Dinner kali ya) bersama staf KangGuru Indonesia - Indonesia Australia Language Foundation (I/A/L/F) di Rumah Makan Bumbu Desa Denpasar, Bali. Berikut laporannya

Mumpung Gratis Cari Yang Mahal
Ini ide dari saya semoga tidak ditiru oleh orang lain kalau ditraktir orang lain hendaknya cari yang mahal. Mumpung gratis cari yang mahal.  Faham ajian Mumpungisme dari saya yang berhasil saya jalankan waktu itu berhasil dengan gemilang dalam penerapannya di rumah makan tersebut
Dipilihnya rumah makan Bumbu Desa yang berelokasi di Jl. Puputan Raya no.42. Denpasar, Bali itu adalah ide orisininal dari pimpinan proyek KangGURU Indonesia, Project Manager, Mr Kevin Dalton, yang aseli orang Melbourne, Australia.  Beliau ini juga bisa berbahasa Indonesia. "I am able to speak your language but very carefully to speak out  ((Saya bisa berbahasa Indonesia namun sangat hati hati dalam penggunaannya) “kata Kevin Dalton suatu ketika Mungkin maksudnya takut salah dipahami oleh kami.


BUMBU DESA :  Inilah foto bagian depan Rumah makan Bumbu Desa di Denpasar Bali yang berhasil saya ambil gambarnya.  Foto Asep Haryono

PESAN :  Kawan kawan saya dari Perwakilan KanGURU di seluruh Indonesia sedang memesan menu yang disukainya. Disebelah kiri yang perempuan itu Ririn Pudya (Jakarta), dan yang cowok itu Fadil (NTB).  Foto Asep Haryono
BOS : Project Manager KangGuru Indonesia, Mr Kevin Dalton memberikan sepatah dua patah kata chit chat gitu deh disela sela jamuan makan siang.  Foto Asep Haryono


Kami ber 7 orang ini diminta memesan menu  makanan yang disukai dan dihidangkan dimeja dan siap disantap.  Sudah dapat “Lampu Hijau” dari Pak Kevin Dalton, Project Manager KangGuru Indonesia - IALF Denpasar Bali, sedangkan yang bertugas bayar membayar adalah Mba Ogi Yutarini, Staff KangGuru Indonesia-Project Coordinator.

Suasana pedesaan  dalam Restoran Bumbu Desa Denpasar Bali ini sudah terasa begitu kita memasuki ruangan yang sejuk ini sudah disuguhi berbagai hiasan bambu bambu yang mengingatkan para pengunjungnya akan suasana desa yang asri.  Adakah yang namanya Asri di sini? Ya ada. Ada sahabat saya yang punya nama depannya Asri.  Halah kok jadi ngawur begini sih.

Saya dan teman teman langsung merangsek ke meja Prasmanan yang sudah tersedia dan para staf dan crew Resto Bumbu Desa akan dengan sigap mencatat pesanan kami.  Bagaimana dengan lalap lapan dan sambal? Oh jangan kuatir. Bagi para pengunjung yang gemar lalap lalapan dan sambal juga sudah disediakan dengan manis di sini. Tempatnya agak terpisah dari menu menu prasmanan. Aneka sambal juga tersedia, dan kita dengan mudah menjemputnya lengkap dengan piring yang sudah disediakan.
 

PRASMANAN : Berbagai hidangan prasmanan tersaji di  sini. Pesanlah menu kesukaan anda pada staf dan crew Rumah Makan Bumbu Desa yang sudah siap dengan notes catatannya.  Saya pesan Gurame Bakar, Udang Bakar, Sayur Asem, Jus Jeruk dan lain lain.Banyak.  Foto Asep Haryono



OGI :  Mba Ogi (kedua dari kiri) itulah yang "ngeluarin" duitnya buat bayarin makan kita kita. HIheihee. Orangnya aseli bali kalau nda salah dari Buleleng beliau ini. Mbok Ogi sapaan Bali nya.  Foto Asep Haryono
BULE :  Banyak staf KangGURU Indonesia yang bule ikut dalam lunch, misalnya Mrs Sue Rodger.  Walau dia bekerja di KangGURU Indonesia yang notabene adalah komunitas Australia, namun Ibu Sue Rodger ini aseli orang Liverpool, England.   Foto Asep Haryono
LUPA : Seharusnya sebelum menu di meja saya sikat seharusnya menu masakannnya di foto dulu.  Mohon  maaf kalau foto menunya jadi "berantakan" gini. . . Foto Asep Haryono

Bagaimana dengan keseruan makannya?
Wah saya tidak hapal, pokoknya cukup banyak pilihan yang bisa dipilih oleh para pengunjung misalnya daging sapi berbagai ragam penyajian,, gulai, ikan ,  sayur asam, ikan gurame bumbu asam manis,  goreng gurame, , ayam bakar kecap,  tahu tempe bacem, tempe balut tepung, jagung goreng, sayur-sayuran juga ada..  Bagi yang suka tumisan juga ada plecing kangkung beserta keluarga dan sodaranya. Tumis TERONG juga disediakan di rumah makan ini.  Teman teman banyak yang pesan juga. Sayangnya saya tidak suka terong

Bowo yang dari Medan pesan menu kesukaannya, Soto.  "Yang namanya Soto ini kalau di Medan paling disukai, nah saya pesan Soto ini" katanya.  Keyko yang berasal dari Semarang (Jawa Tengah) juga tidak lupa memesan menu yang ada manis manisnya.  Maksudnya bukan pakai gula.  Umumnya hidangan khas Pulau Jawa adalah cita rasa yang manis, Gudeg.  Ririn yang dari Jakarta memesan menu Ayam Goreng.  Fadel yang dari Mataram pesan Nasi Goreng.  Syahrir yang dari Makasar sebenarnya mau pesen Coto Makasar.   "Ah sayang tidak ada ya" gumamnya waktu itu.  Beliau pun milih menu yang sama dengan saya. Sate udang dan Ayam Bakar

Kami semua menyantap menu yang sudah jadi pilihan kami masing masing dengan "riang gembira".  Riang karena bisa memilih menu menu yang menjadi idaman dan kegemaran kami.  Gembira karena kami semua ditraktir sama pengundang alias gratis.  Jadilah makan siang kami yang "riang gembira". Oleh hakarena itu lah mumpung gratis cari yang Mahal. Hehehe (Asep Haryono)
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia