Catatan Asep Haryono

Cuaca di kota Pontianak sejak bulan Nopember sampai dengan bulan Desember 2012 yang lalu hampir selalu diwarnai dengan turun hujan. Ini memang unik juga buat saya pribadi dan kadang harus berpikir cepat dan bertindak mengantisipasi cuaca yang tidak bisa diprediksi ini.

Bayangkan saja misalnya pagi hari ini sang Matahari pagi bersinar dengan lembut dan kemudian disusul oleh panas terik yang menyengat namun turun hujan lebat di sore harinya. Kadang sebaliknya. Pagi sampai Siangnya hujan lebat disertai gelegar halilintar atau kilat, namun cuaca kembali ceria dan cerah ke esokan harinya. Ini benar benar tidak bisa diprediksi selama 2 (dua) bulan terakhir itu.

Konon bagi pendatang baru yang ke kota Pontianak akan kaget dengan perubaha cuaca atau anomali cuaca di sini karena memang tidak bisa diprediksi sama sekali. Hujan dan Panas seperti "balapan" untuk diperlihatkan kepada seluruh warga dan masyarakat di sini.  Jadi jika mereka hari ini kena hujan lebat, dan besoknya langsung panas terik konon sering membuat orang yang tidak terbiasa dengan perubahan cuaca yang mendadak seperti ini akan jatuh sakit

Tidak Bisa Ngapa Ngapain
Jika harus memilih lebih enak Hujan atau cuaca Panas? Jika pertanyaan ini ditujukan kepada saya tentu saya sangat sulit untuk menjawabnya. Karena keduanya (baik hujan maupun panas) adalah berkah dan karunia dari Allah SWT yang harus disyukuri. Jika tidak ada panas, tentu banyak orang yang kesusahan karena dari panas matahari jugalah banyak diperoleh manfaat baik bagi kehidupan manusia, satwa, tumbuh tumbuhan bahkan bisa berpotensi memberikan berkah bisnis dari panas matahari.

Jika tidak ada hujan, tentu juga sangat menyulitkan banyak orang, membuat susah satwa karena bisa jadi tidak bisa minum karena tidak ada air sama sekali.  Saya sudah banyak pengalaman betapa susahnya jika satu hari saja tidak ada air mengalir seperti yang sudah saya tuliskan dalam artikel yang saya tulis beberapa hari yang lalu yang berisi dan berjudul :"Air Bersih : kemana lagi harus dicari".  

Saya bahkan mengikut sertakan tulisan saya tersebut dalam lomba Blog bertema air yang diselenggarakan oleh BlogDetik bekerja sama dengan Pure It produk Unilever. Halah saya nyebut merek eui.

BANJIR :  Blok C tempat saya rentan banjir walau diguyur hujan yang curahnya biasa biasa saja. Ini foto lama sebelum di "bedah" oleh kerja bhakti warga. Foto Asep Haryono

SEGAR :  Nikmatnya hujan turun adalah tanaman hias depan rumah kontrakan kami segar semuanya. Cabe juga segar dan berbuah hiehiheiheiee. Alhamdulillah.  Foto Asep Haryono
MENGANCAM :  Jika hujan terus menerus mengguyur hingga lebih dari satu hari air bak "Tsunami mungil" mulai merayap dari depan sini hingga ke teras rumah.  Air bisa traveling naik ke dalam rumah. . Foto Asep Haryono
Nah kalaw sudah begini pertanyaan sederhana "Mau pilih Hujan atau Panas?" tentu saya sangat sulit menjawabnya. Namun demikian saya hanya bisa memberikan clue ataui petunjuka saja bahwa jika hari turun Hujan (terutama hujan lebat) saya nyaris tidak bisa berbuat apa apa.  Payung saja tidak punya. Tepatnya belum punya (belum sempat beli payung-red), selain cuma mantel atau jas hujan (Rain Coat) saja.. Nah jas Hujan itupun boleh dapat hadiah dari Kang Guru Indonesia. 

Mau kemana mana jadi sulit karena saat ini saya pake IRON MAN (baca : MIO) yang full angin alias beratap langit jadi jika hujan turun dengan lebatnya bisa dipastikan basah kena air semuanya. Sangat berisiko karena setiap hari saya nenteng Handphone Jadul, Dompet (lengkap dengan KTP, SIM beserta keluarga dan sodaranya-red), Charger, Pulpen dan beberapa "mainan" lainnya seperti laptop dan Ipad. Jadi jika kena air hujan bisa sangat berisiko sama sekali. (Asep Haryono)
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia