Saya sudah tidak ingat lagi kapan kira kira mulai menyukai fotography ini. Untuk urusan moto memoto (Bener kah tulisannya tuh?). Soalnya yang saya ingat sih mulai demen sama yang namanya moto sejak jaman kuliah dulu deh. Era taon 90-an. Wow jadul cekaleee. Iya bener memang jadul sejadul jadulnya.
Saya tertarik sekali dengan komentar Miz Tia "Wah pak Asep narsis banged". Hhieieieiehiehiee, sering dibilang gitu sih. Tapi setidaknya itu pendapat Miz Tia tentunya top bangeds. Sebenarnya tidak juga sih, karena kapasitasnya hanya "penggembira" saja buat para pengunjung blog kesayangan kalian ini. *gubrak*.
Inti utamanya tetaplah pada tulisan postingan atau artikel. Jadi jika para pengunjung blog saya sudah mulai boring alias bosan, kan bisa cuci mata liat liat gallery photo yang sedang disiapkan ini. Jumlahnya bukan main main.
Bayangkan dari tahun 2005 sampai 2010 dokumentasi fotonya tentu jumlahnya tidak sedikit. Tentu saja tidak semua koleksi foto jepretan saya itu wis plek masuk publikasi. Tentu saja tidak. Of course not.
Hanya yang menurut prespektif saya (cieee) layak dikonsumsi masyarakat secara blog atau website sudah masuk domain umum, jadi resiko resiko abuse (penyalahgunaan-red) foto oleh pihak III tentu terbuka lebar sekali. Begitu lebarnya sampai saya bingung lebarnya berapa meter. Lebar gitu deh.
TETESAN AIR : Salah satu jepretan kamera Kodak Z812 IS saya. Foto Dok Asep |
Maksud lainnya adalah sebagai "store" alias tempat penyimpanan file file foto dan video dalam website atau blog. Semuanya tentu mengandung resiko. Ada banyak resiko yang sudah saya perhitungkan masak masak bahkan sampai hangus.
Seperti kata Miz Tia, kepala bisa berasap karenanya. Keren kan. Nah salah satu resiko adalah jika kelak Blogspot shut down alias mematikan service nya. Bangkrut. Seperti yang sudah dialami oleh geocities beserta keluarga dan sodaranya yang sudah game over.
Kembali ke soal foto, saya coba inventarisir dahulu menjadi beberapa kanal atau channel foto. Kalau di Google Adsense ada URL Channel seperti yang ditanyakan oleh Ibu Siti Mahmudah , maka dalam prespektif saya (prespektif terusss e) ada kelompok foto foto.
Misalnya kelompok foto Kebudayaan, Foto foto Wisata (Bali, Bekasi, Jogjakarta), Workshop/Seminar, Foto foto Wisata Kuliner, Foto Foto laporan Perjalanan, dan masih buannyak lagi. Itu belum termasuk file file Mpeg atau rekaman video pendeknya.
Dari ratusan foto foto yang ada dalam personal computer saya, hanya sedikit saja yang yang akan saya publish atau dipertunjukkan (halah bilang aja one man show alias pamer - red) untuk khalayak umum.
So eh Jadi untuk sementara biarlah saya menikmati kepusingan saya hari ini dan juga sampai besok. Pusing sama koleksi dokumentasi (pandang dengar, dan graphic) yang jumlahnya bejibun. Brrrrr. (Asep Haryono)
Benar kang Asep, kita juga harus memikirkan tingkat resiko dengan sebuah hasil karya kita. Perjuga di antisipasi dengan cara lain, dan berbeda. Trimakasih atas sharingnnya.
ReplyDeleteSalam wisata
saya yg akan pertama kali mencomot foto suhu
ReplyDeleteComot lah diri inii seutuhnya. Aku pasrah kepada mu wahai Kang Lembu eh salah Cak Budy
DeleteOh tidakkkkkkkkkkkkkkkkkkk
ohhh, jadi Mbak Miz Tia dan Kang Asep rupanyaa...
ReplyDeletehayoooo
iheiheiheiheiheiheiee
DeletePasti koleksi foto nya Pak Asep sudah segudang ya? hehehe :D Biar nggak pusing mending foto nya di bagi-bagi aja pak ke kita-kita hehe :D
ReplyDeleteiheiheihee iya kah? Saya ada foto tumpukan duit pecahan seratus ribua berceceran dimana mana. HIheiheiee. Itu foto edian saya
Deletesaya yang baru punya DSLR aja udah kebingungan mau nyimpen file nya dimana... wakakakaka
ReplyDeleteeheihiehheie DSLR ya hiehiehieie. Saya sudah kepengen punya yang jenis itu. Kayaknya nabung dulu dehhh
Deleteblog ini emang mas raja-nya dari koleksi photo
ReplyDeleteTiap postingan sepi tanpa photo di blog ini
terus koleksi mas
mantap kang ASEP
Hheiheiehie iya kah? Maunya saya sih cuma koleksi pribadi aja. Minimal jadi ciri khusus aja deh Blog dengan foto sendiri
Deletekang asep ea lah mas
Deleteterus lakukan keg gitu mas
blog2-nya mas keg hidup gitu kang
Wajarlah jatuh bangun suatu layanan apalagi yang gratisan. Tapi kan selalu ada pemberitahuan tidak lenyap begitu saja. Masih ada kesempatan untuk memindah data ke layanan lain
ReplyDeleteYa benar sekali. Selalu ada pemberitahuan terlebih dahulu. Super sekali mas Johan Budi eh salah Mas Rawins
DeleteYa selalu ada berita
DeleteTapi kalo diberitai jangan menyangkali ya..?
hiehiehiee hiehiehiehe
Delete