Karl Staben
Teman Korespondensi Yang Hilang Ntah Kemana
Catatan Asep Haryono

Dahulu di era sekitar taon 90 an masih gandrun gandrungnya saya berkirim surat melalui pos dengan menggunakan perangko dengan kata lain masih hobi Surat Menyurat atau dalam bahasa kondangnya Korespondensi. Nah ngomong ngomong soal korespondensi ini tetap masih tren dan masih dipakai dalam era canggih dan modern seperti sekarang ini.

Orang yang cenderung lebih menyukai memakai Surel (Surat Elektronik atau Email) daripada menggunakan amplop surat berperangko. Benarkah Surat Pos sudah ketinggalan jaman? Saya rasa jaman tidak akan ketinggalan secara jaman akan selalu bergerak maju terus dan tidak pernah jaman surut ke belakang. Kalau majunya ke belakang bukan maju namanya tapi mundur hiheiheiheie.

Surat menyurat (korespondensi) tetap dibutuhkan dalam dunia kerja atau dunia usaha misalnya saja untuk mengirimkan paket barang yang dipesan melalui media ONLINE (biasanya toko ONLINE-red) tetap menggunakan jasa kurir konvensional bisa dengan JNE, TIKI, Pos Dan Giro atau apa saja. Halah saya menyebut merek secara vulgar. Hiehiehiee.

Menghilang Entah Kemana
Walah kok ceritanya malah "lari lari" sih tapi tetap ada kaitannya dengan topik atau judul postingan saya kali ini yang pada intinya mencari sahabat korenspondensi saya yang hilang entah kemana.  Kalaw kata Ayu Ting Ting kemanaa... kemanaaaaaa, ke sana ke mari membawa alamat teng teng, nah yang satu ini bukan alamat yang saya bawa tapi foto foto yang saya punya untuk mencari jejak sahabat saya Karl Staben.  Siapakah Karl Staben yang fotonya saya pasang di halaman atas.

Saya cerita sedikit ya.  Dahulu ketika saya masih berstatus sebagai emhaes (baca : mahasiswa) sekitar semester4 atrau 5  di era sekitar tahun 1995 an saya hobi dengan berkirim surat atau korenspondensi. Bahkan saya masuk menjadi salah satu anggota PFI (persatuan Filatelis Indonesia) cabang Kalimantan Barat saat itu.  Saya dapat seorang sahabat pena (sebutan kondangnya begitu) dari sebuah majalah remaja yang kondang saat itu, Majalah HAI (Tau donk majalah itu-red). Yah mudah mudahan tau yah. Kalaw belum tau juga majalah HAI ya tidak apa.

Karl Staben namanya, cowok berkebangsaan Swedia (tepatnya di kota Nynashm, maaf kalau salah tulis-red) sudah bertahun tahun lamanya. Umurnya saat itu sebaya dengan saya. Karena waktu itu belum ada EMAIL atau Internet, jadi kita kontek kontekannya pake surat menyurat POS langsung dari Pontianak - Swedia.  Saya sudah tidak ingat lagi berapa biaya PORTO atau biaya perangko surat pos dari Pontianak ke Sweden. Soalnya kadang pake perangko kadang juga pake Registered Mail atau surat tercatat. Nah ini saya cantumkan foto dia yang lain :

Karl Staben.  Ini adalah foto Karl Staben yang dikirimkan kepada saya via Pos langsung dari Swedia yang masih saya simpan dengan baik.  Karl pernah bilang dinegaranya Nude Swimming adalah hal yang biasa. "I am not sexually arroused in nude swimming" katanya dalam salah satu isi suratnya.  Ya iyalah di Indonesia kagak boleh bro mandi atau berenang musti pake busana atau baju.  Foto Karl

Apa aja yang dibahas? Ya apa aja lah namanya juga hobi surat menyurat, dan Karl Staben adalah sahabat pena saya yang intens saat itu. Mulai dari cerita ngalor ngidul soal HOBI, kuliner, Tuker tukeran Souvenir gantungan kunci (key chain) sampai kepada cerita Budaya kedua negara. Karl Staben sering cerita kebudayaan di negaranya, Sweden, termasuk kebiasaan warga Nynashm yang seneng Nude Swimming, berenang tanpa sehelai benang sekalipun. Hiyyyyyyyy Hororrr.

Dia bilang walau begitu dia tidak merasa turning on saat melihat orang nude swimming. Ya iyalah kalaw di Indonesia ya kagak boleh 'gituan'. Halah apa tuh gituan hiehiheiheiee. Ya maksudnya Nude Swimming tadi. Saya masih menyimpan foto Karl Staben yang baru selesai swimming dalam kondisi maaf seperti itu namun tertutup dibagian tertentu dengan balutan kain handuknya. Atas pertimbangan khusus foto Karl dalam posisi itu tidak saya publish di sini karena bisa memancing kerusuhan.  Hiheiheiheiheee

Menghilang Entah Kemana
Pernah suatu ketika Karl Staben menyampaikan keinginanya untuk memiliki beberapa potong kecil Anggrek Hitam (black orchid) dari Kalimantan Barat dan juga beberapa Kupu Kupu hias (butterfly). Wah kalaw sudah menyebut Kupu Kupu jadi ingat sama blognya Miss Syahdini The Kupu deh hiehiehie.  Jungkir balik saya cari info ke sana kemari untuk mendapatkan keterangan bagaimana memperoleh Anggrek Hitam dan Kupu Kupu hiasan itu.  Soalnya membawa keluar satwa atau tanaman yang dilindungi dari Kalimantan Barat harus dilengkapi dengan dokumen resmi , belum lagi biayanya.  "I will send US Dollars for it" katanya. Huaaaaaaaaa duittttttttt duitttttttttttt begitu kata saya kegirangan dalam hati.

Gambar dari Internet
Saya nyerah deh akhirnya, kesana kemari akhirnya wis plek saya tidak mampu menyediakan apa yang menjadi permintaan sahabat saya itu, Anggrek Hitam dan Kupu Kupu Hias.  Saya hanya mampu mengirimkan kartu kartu telephone bekas (used telephone card) saja kepada Karl Staben yang memang gemar juga sama koleksi kartu telepon bekas. 

Cukup banyak saya kirim kartu telepon bekas yang saya peroleh hasil nake sama buda buda (Bahasa Pontianak yang artinya "hasil minta atau nodong sama teman teman atau sahabat"-red ) dan saya kirimkan sekaligus kepada Karl Staben melalui Pos biasa dan bukan pake Registered Mail sebagaimana yang dia sarankan, namun entah kenapa sampai kiriman tersebut tidak sampai kepadanya. 

Hilang di jalan.  Saya sudah konfirmasi kepada Pos Dan Giro Besar I Pontianak untuk melacak keberadaan kiriman paket yang saya kirim tersebut.  Aneh bin ajaib. Hilang niyeee.  Ya sudahlah.  Karl Staben pun menyurati saya lagi bahwa tidak ada paket POS apa pun yang dikirimkan dari saya sampai kepadanya.  Waktu pun berlalu demikian cepatnya hingga akhirnya Karl Staben sudah tidak menghubungi saya lagi via surat menyurat. Tak terasa bertahun tahun kontek kontekan akhirnya lenyap begitu saja.

Sampai sekarang di era tahun 2012 saya coba melacak keberadaanya Kal Staben dengan mengontak kembali alamat rumahnya di Nynashm, Swedia, namun surat pos yang saya kirim kembali dengan tulisan status di pos "alamat tidak dikenal". Saya pun tidak patah arang coba google lagi dan mencari ke mana mana lewat dunia maya namun sejauh ini tidak menghasilkan apa apa.  Dia lenyap bagai ditelan bumi. Karl Staben pun tidak mengontak saya lagi. Seperti lirik lagunya Ayu Ting Ting ." Dimanaaaaaa.. Dimanaa ..Dimanaaa. Kesana kemari mencari alamat tung..tung(Asep Haryono)
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia