Viryan Azis. Foto Asep
Dari Milad Dompet Ummat Ke 11 tahun
Catatan Asep Haryono

Jumlah penduduk Miskin atau yang dimaksud adalah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan di propinsi Kalimantan Barat pada bulan berjumlah Maret 2012 sekitar 363.310 orang (8,17 persen) (Data dari BPS Propinsi Kalbar, Juli 2012).

Jadi bukanlah hal yang mudah untuk diangkat menjadi keluarga sejahtera dan peran Dompet Ummat Kalimantan Barat dalam hal ini dituntut lebih mampu lagi dalam mensejahterakan masyarakat Kalimantan Barat pada umumnya, dan di kota Pontianak pada khususnya.

Demikian kira kira kesimpulan dialog dan diskusi yang bertema "Strategi Pengurangan Kemiskinan di Kota Pontianak" yang berlangsung dengan sukses di lantai 6 Gedung Graha Pena Pontianak Post sekaligus menandai selebrasi Milad (Hari Ulang Tahun-red) Dompet Ummat Kalimantan Barat yang ke 11 (sebelas) sore kemarin Selasa tanggal 4 Desember 2012.  Hadir dalam dialog tersebut adalah perwakilan dari beberapa instansi yang terlibat langsung dalam operasional Dompet Ummat Kalimantan Barat termasuk Pemimpin Redaksi Pontianak Post, bapak Drs.Salman.

Milik Bersama
"Bagi kami Dompet Ummat sudah lama bekerja sama dengan Pontianak Post seperti misalnya ada musibah Tsunami di Aceh, gempa di Jogjakarta dan lain sebagainya, dan saya harap dari dialog pada hari ini akan kita dengar testimoni tesmoni akan manfaat dari Dompet Ummat ini" kata Bapak Drs.Salman, Pimred Pontianak Post mengawali kata sambutannya.

Beliau menyinggung pengertian "tidak mampu" bagi sebagian dari masyarakat dalam menyokong program program yang dijalankan oleh Dompet Ummat Kalimantan Barat ini. "Kata tidak atau belum mampu tentu banyak sekali pembahasannya, ada yang belum mampu karena tidak mampu dalam hal finansial dalam memberikan sumbangan , alasan belum diberikan hidayah oleh Maha Kuasa, atau memang ada sebab lain yang menyebabkan orang tersebut 'tidak mampu" jelas Pak Salman.

"Dompet Ummat kini lebih fokus untuk memberdayakan ummat agar bisa lebih berkontribusi dalam mensejaghterakan dirinya, dan saya tegaskan bahwa Dompet Ummat adalah milik bersama milik kita semua karena dana yang dihimpun adalah bersumber dari masyarakat' papar Viryan Azis, Direktur Dompet Ummat kepada para hadirin yang hadir dalam dialog hari itu.

Beliau menambahkan bahwa Dompet Ummat Kalimantan Barat bukan milik personifikasi dirinya, bukan milik seseorang yang banyak berjasa karena Dompet Ummat adalah milik bersama. "Jadi tidak benar kalaw ada yang menyebut Dompet Ummat milik perseorangan atau dimiliki seseorang, dan juga proses perekrutan anggotanya pun sama dengan yang lembaga atau instansi lainnya" tegas Viryan.

Bagi saya pribadi sosok bang Viryan Azis sangat berarti, karena dari beliau lah nama Abbie, anak laki laki pertama saya, itu berasal.  Dari bang Viryan Azis lah yang mengusulkan nama depan Abbie  untuk putra pertama saya yang waktu itu masih orok, dan usulan nama itu saya terima.  "Keren kang Asep udah mirip nama selebritis seperti Oddie Agam, gitu deh, jadi namanya dibuat gaul aja ABBIE..." kata Viryan Azis waktu itu.  Saya masih ingat hiheiheiheiheiee. Kini nama anak saya sudah lengkap dan panjang kaya kereta api, Abbie Muhammad Furqan Haryono
 
CINDERA MATA : Pemimpin Redaksi, Bapak Drs. Salman, saat memberikan cinder mata kepada Direktur Dompet Ummat Kalimantan Barat, Viryan Azis dalam acara dialog bertemakan pemberantasan kemiskinan (2/12) kemarin itu. Foto Asep Haryono

DIALOG :  Saat dialog tentang strategi pemberantasan kemiskinan di pontianak. Acaranya sendiri berlangsung cukup meriah (2/12) dan dihadiri banyak undangan yang hadir. Foto Asep Haryono
POTONG KUE :  Direktur Dompet Ummat Kalimantan Barat, Viryan Azis , saat memotong Kue dalam selebrasi Milad Dompet Ummat yang ke 11 Selasa kemarin (6/12) sekaligus menandai dimulai dialog bertema pengentasan kemiskinan.  Foto Asep Haryono



Lemah Dalam Maintenance
Saya menyimak detil demi detil pemaparan atau presentasi pemberantasan kemiskinan yang dibawakan langsung oleh Direktur Dompet Ummat Kalimantan Barat, Viryan Azis walaupun saya sendiri agak sulit menangkapnya mengingat cara penyampaian beliau dengan nada yang cukup cepat.

Untuk prosesor dalam otak saya yang masih Pentium I ini agak tulalit untuk menangkap maksud yang mau disampaikan oleh Bang Viryan Azis.  In other words dengan kata lain loading otak saja lama buat mencernanya hiheiheiheihee. Mungkin karena keterbatasan waktu dan masih ada beberapa keynote speaker lainnya yang juga akan menyampaikan sambutan atau presentasinya, maka pemaparan bang Viryan Azis dicepatkan. Saya bisa memakluminya saat itu.

Condro.  Foto Asep Haryono
"Masalah yang dialami oleh lembaga keuangan berbasis pengumpulan dana ummat seperti BAZIS, Rumah Zakat, dan juga Dompet Ummat nyaris selalu sama yakni lemah dalam maintenance atau merawat para relawannya" kata Condro, salah seorang peserta dialog di acara hari itu.  

Menurut Condro yang melihat begitu banyak relawan Dompet Ummat Kalimantan Barat yang keluar masuk dan seperti tidak fokus dalam kiprahnya di Dompet Ummat Kalimantan Barat.

"Sebaiknya perlu ada pemberdayaan pengetahuan dalam hal ideologisnya dahulu, dan ditanamkan pengertian bahwa konsistensi, dan loyalitas kepada Dompet Ummat adalah penting"
tambah Condro

Pria berkaca mata berbadan tinggi besar ini ternyata mantan pengurus Dompet Ummat Kalimantan Barat hingga beberapa tahun lamanya itu. "Ya benar sekali, dan saya banyak mendapatkan manfaat selama saya berkiprah di Dompet Ummat diantarnya adalah ketrampilan managerial atau management dan itu sangat saya syukuri" tegas Condro

itu menambahkan bahwa Dalam undang undang Zakat yang baru sudah disebutkan bahwa lembaga lembaga semacam itu (Bazis, Dompet Ummat, Rumah Zakat) harus menginduk kepada Ormas (organisasi masyarakat).    "Jadi bisa dikatakan illegal jika tidak memenuhi amanat dalam undang undang zakat yang masih dalam pembahasan tingkat MA, dan baru baru ini mereka mengajukan Judicial Review atas undang undang tersebut" tambah Condro. 

Sementara itu peserta dialog yang lain, Jumadi, menuturkan bahwa untuk hal hal yang bersifat administratif dalam operasional penghimpunan dana Ummat yang diselenggarakan oleh harian Pontianak Post berupa Dompet Simpatik sangat bagus.   "Untuk hal yang kecil saja seperti biaya administrasi, fotokopi misalnya bisa dipake dana CSR perusahaana atau dari pos lain, sehingga dana yang terkumpul atau yang dihimpun oleh Dompert Simpatik tidak diganggu" katanya menambahkan.(Asep Haryono)
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia